Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terha

A. PENDAHULUAN
Pelimu merupakan pesta rakyat bagi sebahagian masyarakat yang
menikmatinya, beberapa masyarakat memanfaatkan pemilu sebagai mata
pencarian musiman, dari pengusaha kecil sampai perusahan-perusahan besar,
bahkan bagi mereka yang memiliki bakat dalam dunia marketing (agen) yang
hanya mengandalkan lobi-lobi dan cuap-cuap, juga ikut menyicipin nikmatnya
pesta rakyat tersebut. Keuntungan yang dihasilkan dari pesta rakyat tersebut
merambah keseluruh lapisan masyarakat, dari masyarakat bawah sampai
kegolongan elit, tergantung kebutuhan yang diinginkan dari setiap partai.
Berbagai

kegiatan

pun

dilakukan

untuk

mempromosikan


sekelompok Partai dan kandidatnya, kegiatan inilah yang dimanfaatkan
sebagian orang untuk mengais rejeki. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa
masyarakat hanya memanfaatkan keuntungannya saja dari pada mendukung
salah satu dari partai-partai tersebut, bahkan pada saat pemilihan mereka tidak
ikut memilih (golput).
Dalam pemilu, setiap partai dan kandidatnya melakukan promosi
untuk memperkenalkannya kepada masyarakat melalui berbagi media,
tergantung kondisi keuangan partai tersebut, mulai dari media elektronik
sampai kemedia cetak, bahkan ada yang membuat acara mengatasnamanya
kegiatan sosial dan beberapa kegiatan-kegiatan lainnya.
Sarana promosi untuk perhelatan pemilu yang banyak terlihat adalah
pada media cetak, selain murah, juga efektif untuk penerapan diberbagai
tempat, contohnya Poster, Baleho, Spanduk, Kalender, Kartu nama, stiker dan
sebagainya. Penerapan sarana-sarana promosi tersebut pun ditempatkan

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

1

keberbagai tempat, seperti, sudut-sudut kota, cafe, warung, angkutan umum,

becak bahkan sampai kepada merk makanan dan mobil pribadi
Penerapan

sarana

promosi

disembarang

tempat,

membuat

pemandangan kota menjadi sembraut, sumpek dan sesak, dan tidak ada
penanganan khusus dari pemerintah kota untuk menanggulangi keadaan ini,
kalau pun ada, itu hanya sekedar formalitas, bisa jadi pemerintah kota juga ikut
ambil bagian dari perhelatan musiman itu, baik sebagai peserta maupun
meraup keuntungan.

Gambar 1. Salah satu sudut kota medan yang sesat dengan poster-poster kampanye


Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

2

Ada juga sebagian sarana promosi partai dan segala atributnya yang
di letakan pada alat tranportasi, seperti mobil pribadi, angkutan umum,
bahkan becak bermotor. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan masyarakat
untuk mengkais rejeki perhelatan musiman tersebut, terutama becak
bermotor. Karena selain biaya promosi yang murah becak bermotok tidak
memiliki trayek dan bebas bergerak kemana saja, hal ini menjadikan promosi
suatu partai pada becak bermotor menjadi efektif dan efesien.
Media promosi partai yang dipasang pada becak bermotor berupa
media poster yang dapat dijadikan sebagai pelindung bagi becak bermotor,
kesempatan ini juga yang dimanfaatkan para tukang becak bermotor untuk
mengkais rejeki musiman tersebut. Menurut salah satu tukang becak
bermotor, biaya promosi yang mereka peroleh, untuk satu poster yang
dipasang pada becak bermotor sekitar Rp. 25.000,- sampai Rp. 50.000,-,
menurut mereka, apabila mereka memperoleh poster yang lain dari partai
yang berbeda atau pun sama, mereka akan menerima dan mengganti poster

sebelumnya, ketika dikomfimasi mereka mengatakan, “inilah kesempatan
untuk menikmati uang para pejabat, walaupun mereka menang, mereka juga
gak ingat kita kok” dan menurutnya ada 10 -20 poster yang mereka peroleh
1

selama ajang perhelatan pemilu tersebut.

B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam pemilu poster dan atributnya pada becak bermotor dan media
lainnya digunakan untuk presentasi dan pengenalan calon peserta kepada

1

Sujono, 45, Tukang becak, 24 Januari 2014, 13.30 WIB

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

3

masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemilih untuk memilih

dirinya saat pemilihan dilaksanakan.
Kalau diperhatikan poster pemilu dan atributnya, cenderung monoton,
standard, lucu, tema yang tidak bersinggungan dan berakibat menjadi
“sampah visual”.
Sering temui di sepanjang jalan raya poster pemilu/kampanye dan
atributnya berbagai ukuran, ditempatkan sembarangan dengan desain yang
hanya memenuhi kebutuhan pemesannya, tidak memperhatikan beberapa
aspek estetis dan prinsip-prinsip desain, sehingga tidak nyaman bila
melihatnya, bahkan tulisannya banyak dan kecil-kecil, sehingga kita kesulitan
membacanya secara sepintas lalu. Seharunya poster tersebut mengacu pada
pengertian poster.

Gambar 2. Contoh salah satu desain poster pemilu pada becak bermotor

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

4

Menurut para ahli poster adalah gambar besar yang memberi tekanan
pada satu atau dua ide pokok, sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya

sepintas lalu

2

Pendapat lain mengatakan, poster adalah Iklan sederhana dan jelas,
dirancang untuk mempromosikan suatu hasil, pelayanan, gagasan umumnya
berbentuk kertas lebar tercetak, dipasang ditempat yang mudah terlihat.

3

Menyimpulkan dari kedua pendapat tersebut, poster adalah gambar
besar berupa iklan sederhana dan jelas yang dirancang melalui satu atau dua
ide pokok, untuk mempromosikan suatu hasil, pelayanan, serta gagasan
sehingga dapat

dimengerti dengan melihatnya sepintas lalu, umumnya

berbentuk kertas lebar (bidang datar) dengan teknik manual atau cetak dan
dipasang pada tempat yang mudah terlihat.


Gambar 3. Salah contoh poster pemilu yang sesuai dengan defenisi poster

2

Aminudin, Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa, Tanggerang, Citralab, 2010 : 13

3

Anandika F.P, Seni Kolase, Jakarta Barat, Multi Kreasi Satu Delapan, 2011 : 25

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

5

Di lihat dari beberapa pendapat, jelas beberapa poster-poster pemilu
tersebut tidak memenuhi kreteria dari defenisi poster.
Poster yang baik juga harus memenuhi prinsip-prinsip desain, agar
poster tersebut memiliki nilai estetis. Prinsip-prinsip desain ini adalah bagian
dari pengetahuan yang membantu dalam menempatkan elemen-elemen pada
pembuatan poster. Dalam membuat poster menurut pendapat ahli bahwa

prinsip-prinsip desain yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan poster
adalah :








Kesatuan (unity)
Keberagaman (variety)
Keseimbangan (balance)
Irama (Rhythem)
Keserasian (harmony)
Proporsi (Propotion)
Penekanan (Contrast)
Penerapan

4


prinsip-prinsip

desain

pada

poster

pemilu,

akan

menghasilkan desain poster bervariasi sehingga pesan yang disampaikan
kemasyarakat akan lebih bervariatif, menarik dan memiliki nilai estetis

4

Belman Novendi, Analisis Papan Nama Usaha Reklame Menurut Prinsip-Prinsip Desain Di Kecamatan Medan Timur Kotamadya Medan, Medan, UNIMED,
2000 : 28


Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

6

C. POKOK PERMASALAHAN
1) Penilaian Masyarakat
Pemasangan atribut poster dan atribut-atribut pemilu atau kampanye
lain seolah berserakan di sembarang tempat. Pemasangan atribut-atribut
tersebut tidak memperhatikan benda yang dipasanginya. Pepohonan dan
tiang listrik di pinggir jalan tidak luput dari juru kampanye partai ataupun
kandidat untuk dipasangi foto maupun kalimat-kalimat ajakan untuk memilih
salah satu calon, menjadikan pemandangan yang terkesan berantakan.

Gambar 4. Salah satu sisa sias atribut pemilu atau kampanye yang tidak dibersihkan

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

7


Menurut salah satu warga medan “atribut parpol seperti bendera,
spanduk dan poster yang berserakan terkadang menghalangi petunjuk jalan
membuat kumuh kota. Seharusnya Pemprov mengontral dan mencopot
atribut parpol yang dipasang di kawasan terlarang itu, kalo atribut atau poster
pemilu atau pun kampanye tidak dipasang di areal yang sudah di tentukan,
ketika masa pemilihan sudah selesai dilakukan, seringkali poster dan atribut
pemilu atau kampanye yang terpasang di pinggir jalan terbengkalai begitu saja
ketika masa pemilihan sudah selesai tanpa ada yang membersihkan”.

5

Permasalahan yang terjadi dimasyarakat adalah banyaknya poster
kampanye dengan berbagai ukuran betebaran dan berderet-deret disetiap
dinding, pohon, tiang listrik dan di fasilitas umum lainnya sehingga sangat
mengotori pemandangan. Ini terjadi karena ketidak tegasan pemimpin daerah
untuk mengontrol pemasangan poster-poster

Gambar 5. Salah satu sudut kota yang carut marut dengan poster pemilu atau kampanye

5

Ferry Susanto, 42, Pegawai Swasta, 15 Januari 2014, Pukul 20.12 WIB

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

8

Pada dasarnya pemasangan atribut kampanye yang berupa poster, dan
atribut pemilu atau kampanye tidaklah terlalu memberikan dampak signifikan
kepada masyarakat sebagai pemilih. Tidak jarang pandangan sinis diberikan
masyarakat pada pemasangan atribut-atribut atau kampanye tersebut. Apalagi
yang dipasang di sembarang tempat. Sehingga bisa menurunkan kredibilitas
dari calon wakil rakyat di mata masyarakat pemilihnya.

2) Prinsip-Prinsip Desain
Selain keberadaan poster dan atribut-atribut pemilu atau kampanye
menjadi persoalan dimasyarakat begitu juga dengan desainnya yang tidak
memiliki nilai estetis sehingga menjadi “sampah visual” sebaiknya poster dan
atribut-atribut pemilu atau kampanye dibuat sebagus mungkin dan memenuhi
prinsip-prinsip desain sehingga poster dan atribut-atribut pemilu atau
kampanye memiliki nilai estetis dan sedap dipandang mata.
Permasalahan yang terlihat pada poster dan atribut-atribut pemilu atau
kampanye khususnya pada poster pemilu adalah terletak pada desainnya.
Desain pada poster pemilu terlihat asal jadi, permasalahan yang terlihat pada
poster pemilu tersebut tidak memiliki prinsip-prinsip desain seperti yang telah
di bahas sebelumnya, pemilihan jenis hurus (typografi), serta jumlah jenis huruf
terlalu banyak, sementara menurut para ahli untuk membuat sebuah poster

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

9

jenis huruf (typografi) yang digunakan paling banyak 3 (tiga) jenis, agar poster
memiliki nilai estetis dan tidak terasa sesak

Gambar 6.

6

Salahlah satu contoh poster kampanye/pemilu, memiliki tulisan banyak dan
kecil

D. PEMBAHASAN MASALAH
1) Terhadap Masyarakat
Menurut salah satu dosen di univeritas Medan “Pemasangan poster
dan atribut pemilu atau kampanye seharusnya dibatasi dan ditentukan
lokasinya untuk semua partai dan kandidatnya yang terlibat dalam pemilihan.
Apabila ada yang melanggar dengan melakukan pemasangan di area yang
tidak ditentukan maka tindakan tegas bisa diberlakukan dan Masyarakat
berhak melaporkan pelanggaran pemasangan atribut kampanye di luar lokasi
yang ditetapkan kepada pihak berwenang.” ujurnya

7

6

Mus Samendra, Daya Tarik Desain Kemasan Rokok Terhadap Keinginan Mengkonsumsi Rokok, Medan, UNIMED, 2000 : 30

7

Duta Syailendra, 41, Dosen desain grafis, 23 Januari 2014, pukul., 11.13 WIB

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

10

Pemberlakuan aturan ini diharapkan dapat menertibkan pemasangan
atribut kampanye agar tidak merusak lingkungan serta memudahkan petugas
penyelenggara pemilu ataupun pihak-pihak berkepentingan dalam melakukan
pembersihan nantinya

Gambar 7. Petugas sedang membersihan atribut kampanye atau pemilu di areal yang
dilarang

2) Terhadap Prinsip-Prinsip Desain
Poster-poster pemilu atau kampanye sebaiknya buat saja satu poster
ukuran besar/seukuran bis malam, dan diletakkan di perempatan jalan /
tempat khusus iklan berbayar dengan desain yg memenuhi kretiria indah, dan
di pasang kembali dengan radius 2-3 kilometer dengan desain yang berbeda,
walaupun tetap satu partai sehingga tidak membosankan dan dapat
memberikan pesan yang bervariasi ke masyarakat.
Seperti yang telah di bahas sebelumnya, desain poster pemilu atau
kampanye agar enak dipandang harus memiliki prinsip-prinsip desain.
Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

11

Kesatuan (unity)
Sebuah poster merupakan hubungan dari elemen-lemen yang tepadu
menjadi suatu yang baru dan mempunyai fungsi utuh. Mendekatkan elemenelemen desain sehingga berdampingan (side by side) merupakan salah satu
manifertasi dari prinsip kesatuan. Untuk huruf (typografi) perlu dirancang
secara tepat spasi antar huruf dan spasi antar kata. Kesatuan sebuah desain
dapat dikacaukan oleh batasan bidang yang menganggu, terlalu banyak jenis
huruf

yang

berbeda,

warna

atau

bentuk

yang

semarak,

justru

membinggungkan, dan membuat desain tersebut terlihat kacau dan sumpek.
Contoh poster kampanye :
Contoh Desain 1
kilometer pertama : Poster dengan tulisan “BEBAS BIAYA PENDIDIKAN”
coblos nomor 100

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

12

Keberagaman (variety)
Untuk menghindari kesan monoton, sebuah poster harus dibuat variasi.
Keragaman dapat dicapai dengan cara ditampilkan jenis huruf yang berukuran
tebal (bold) dan ukuran kecil (light). Keragaman dapat ditampilkan dengan
pemanfaatkan berbagai jenis arna untuk bentu-bentuk yang ditampilkan dan
juga penggunaan gambar.
Keseimbangan (balance)
Keseimbangan merupakan usaha agar hasil penempatan elemenelemen pada sebuah poster pemilu atau kampanye dapat menghasilkan efek
seimbang (balance). Selain keseimbangan yang dicapai dengan penempatan
gambar dan huruf, dapat juga diterapkan dengan warna. Warna gelap akan
menimbulkan kesan lebih berat apabila dibandingkan dengan warna terang.
Contoh Desain 2
kilometer 3 : Poster dengan tulisan “BERANI BERANTAS KORUPSI !!”
coblos nomor seratus

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

13

Irama (rhythm)
Dalam menciptakan sebuah poster, memungkinkan untuk menimbulkan kesan
gerakan sehingga mata pembaca dibawa dan diarahkan kesebuah iklan dari
satu bentuk kebentuk lain, dan teks yang ada dalam sebuah poster, maka dari
itu roster pemilu atau kampanye hendaknya mempunyai irama yang
menyenangkan.
Contoh Desain 3
kilometer 5 : Poster dengan tulisan “SAATNYA PERUBAHAN” coblos nomor
100

Keserasian (harmony)
Dalam mendesain sebuah poster tidak ada kekontrasan yang
mencolok, membosankan menyentak hal tersebut memang dilakukan, Hal
yang dimaksud untuk menharapkan respon secara langsung yang biasanya

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

14

menggunakan taktik yang mengejutkan atau bombastis. biasanya seluruh
unsur poster harus harmonis dan dapat menciptakan kesatuan.

Proporsi (proportion)
Poporsi padaila sebuah poster seharusnya disesuaikan dengan besarnya
bentuk huruf dan gambar yang akan ditampilkan. Dalam mendesain poster
ukuran pasti sangat berpengaruh, harus menyesuapada ika ukuran teks dan
gambar, agar poater dalam penampilannya tidak terlalu penuh atau kosong
dengan teks dan gambar.
Contoh desain 4
kilometer 8 : Poster dengan tulisan “KESEHATAN GRATIS”
coblos nomor 100

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

15

Penekanan (kontras)
Bisa semua bentuk ditonjolakan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal
yang ditonjolkan.
Perubahan antara warna gelap dan warna terang akan menghasilkan
seauatu yang kongtras yang kontras dapat memberikan tekanan pada bagianbagian tertentu dari reklamae

Desain 5
kilometer 10 : Poster dengan tulisan “PERBAIKAN SEKTOR PERTANIAN”
coblos nomor 100

dan begitu seterusnya.

Dengan radius 10 Kilometer Hanya diperlukan 5 (lima) buah poster
besar,

dengan

isi

kampanye

yang

berbeda-beda

sehingga

dapat

menyampaikan visi dan misi dengan leluasa. Jalan raya janganlah dipenuhi
jalanan dengan poster kecil-kecil sepanjang jalan yang isinya “pilih kumis

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

16

hitam”, “pilih hidung mancung”, atau “pilih yang matanya lentik” dan lain-lain.
Kampanyelah dengan “kreatif dan cerdas”.
Desain juga harus memiliki personal branding. Peran personal branding
sangat penting untuk poster kampanye, untuk menciptakan desain yang indah,
powerfull, tertarget dan dapat menyampaikan visi dan misi secara jelas, harus
menggunakan jasa desainer grafis, sehingga membuat kepercayaan calon
pemilih menjadi kuat.
Selama ini, gegap gempita ajang perhetalan pemilu dilaksanakan
seolah-olah desainer-desaner grafis di Tanah air bersembunyi, apalagi di
Medan hanya sebagian kecil saja masyarakat yang menghargai jasa desain,
Hal ini disebabkan, kebiasaan yang masih memakai istilah
“Sudah mantap nya itu”,
“Sudah Patennya di Kampong-Kampong”
“Ngapai Cantik-Cantik kali yang Penting Masanya Banyak”
Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang membuat desainer grafis tidak
memiliki peluang bisnis, simbiolis mutualisme, saling membutuhkan itu adalah
salah satu motif dalam berbisnis untuk para desainer grafis dengan adanya
gegap gempita pemilu sebetulnya peluang besar untuk memperoleh project
personal branding dari calon peserta pemilu.
Selain itu, seringnya para desain-desain tidak menerima upah dari
sebuah desain yang dikerjakannya, konsumen beranggapan seorang desainer
hanya duduk-duduk nyantai otak-atik komputer atau leptop kemudia desain
siap dan dibanyar mahal.

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

17

E. KESIMPULAN
Perhelatan pemilihan umum untuk penerapan poster serta atribut
kampanya memang berdampak pro-kontra pada lapisan masyarakat, ada yang
merasa di untungkan ada juga yang merasa dirugikan, tergantung dari
kacamata masyakat yang menilai dan merasakannya, namun dampak pada
keindahan lingkungan dan tata kota, jelas mengganggu pemandangan,
sehingga kota yang sarat dengan kemacetan kendaraan bermotor pada jam
padat semakin membuat stres masyarakat dengan penempata poster dan
atribut pemilu atau kampanye di sembarang tempat, yang luput dari perhatian
pemerintah.
Begitu juga dengan beberapa poster dan atribut pemilu yang desainnya
tidak memenuhi definisi dan kreteria prinsip-prinsip desain, semakin
menambah kesembrautan yang diakibatkan penerapannya disembarang
tempat.
Namun apabila pemasangan atribut poster dan atribut-atribut pemilu
atau kampanye di atur sedemikian rupa dan memperhatikan benda yang
dipasanginya, contohnya tidak dipepohonan dan tiang listrik di pinggir jalan,
dipasang pada tempat yang telah disediakan pemerintah,

mungkin

pemandangan yang terkesan berantakan, berubah menjadi teratur dan rapi,
apalagi desain poster dan atribut-atributnya memenuhi kreteria dan prinsipprinsip desain.
Apabila desain-desain poster dan atribut pemilu atau kampanye telah
memenuhi kreteria, definisi dan prinsip-prinsip desain, desainer-desainer grafis
yang selama ini tidak kehilatan, pasti akan bermunculan dan berkretivitas

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

18

tanpa batas dalam perhelatan perta rakyat tersebut, dan juga memperkenal
eksistensi desain grafis pada masyarakat Indonesia khususnya kota medan.
Dengan demikian perhelatan pesta rakyat yang diaadakan setiap lima
tahun sekali, bisa jadi menjadi momen penting diadenda masyarakat, selain
mengharapkan rejeki musiman, masyarakat juga menunggu kejutan-kejutan
dari desain-desain grafis dalam menungkan kreativitasnya pada desain poster
dan atributnya pada setiap perhetalan akbar tersebut.

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

19

F. DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa, Tanggerang, Citralab, 2010
F.P Anandika, Seni Kolase, Jakarta Barat, Multi Kreasi Satu Delapan, 2011
Novendi Belman, Analisis Papan Nama Usaha Reklame Menurut PrinsipPrinsip Desain Di Kecamatan Medan Timur Kotamadya Medan, Medan,
UNIMED, 2000
Mus Samendra, Daya Tarik Desain Kemasan Rokok Terhadap Keinginan
Mengkonsumsi Rokok, Medan, UNIMED, 2000

G. INFORMAN
Sujono, 45, Tukang becak, 24 Januari 2014, 13.30 WIB
Susanto Ferry, 42, Pegawai Swasta, 15 Januari 2014, Pukul 20.12 Wib
Syailendra Duta, 41, Dosen desain grafis, 23 Januari 2014, pukul., 11.13 WIB

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

20

DAFTAR ISI
A.

Pendahuluan .......................................................................................................... 1

B. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 3
C.

Pokok Permasalahan ............................................................................................ 7
1) Penilaian Masyarakat ..................................................................................... 7
2) Prinsip-Prinsip Desain .................................................................................... 9

D.

Pembahasan Masalah ........................................................................................ 10
1) Terhadap Masyarakat .................................................................................. 10
2) Terhadap Prinsip-Prinsip Desain ................................................................ 11

E.

Kesimpulan ........................................................................................................... 18

F.

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 20

G. Informan ............................................................................................................... 20

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

21

TUGAS SOSIOLOGI SENI

STUDI TENTANG DESAIN POSTER PEMILU
TERHADAP PENILAIAN MASYARAKAT
MENURUT PRINSIP-PRINSIP DESAIN

Afri Deliansyah Nasution
NIM. 137037006

PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA
PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

Studi Tentang Desain Poster Pemilu Terhadap Penilaian Masyarakat Menurut Prinsip-Prinsip Desain

22