Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tempe Terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati. (2007). Efektivitas Zat Antibakteri Biji Mimba (Azadirachta indica)
untuk Menghambat Pertumbuhan Salmonella thyposa dan Staphylococcus
aureus. Biodiversitas. 8: 320-325.
Anonim. (2007). Diakses tanggal 7 Mei 2012. Aktivitas Antibakteri Daun
Senggugu
(Clerodendron
serratum
[L.]
Spr.)
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33178.
AOAC. (1980). Methods of Analysis. Edisi ke-13. Association of Official
Analytical Chemists: Washington DC. Hal. 366.
Apriantono, A., Dedi, F., Ni Luh, P., Sedarnawati., dan Slamet, D. (1989).
Analisis Pangan. Bandung: ITB Press. Hal. 33.
Astuti, N.P. (2009). Sifat Organoleptik Tempe Kedelai yang Dibungkus Plastik,
Daun Pisang dan Daun Jati. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Babu, P.D., Bhakyaraj, R., dan Vidhyalakshmi, R. (2009). A low Cost Nutritious
”Tempeh” – A Review. World Journal of Dairy & Food Sciences 4(1): 2227.
Bintari, S.H., Anisa, D.P., Veronika, E.J., dan Rivana, C.R. (2008). Efek Inokulasi

Bakteri Micrococcus luteus terhadap Pertumbuhan Jamur Benang dan
Kandungan Isoflavon pada Proses Pengolahan Tempe. Biosaintifika 1(1):
1-8.
Depkes RI. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Ditjen POM. Hal. 1-6.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan
I. Jakarta: Ditjen POM. Hal. 17, 31-32.
Difco Laboratories. (1977). Difco Manual of Dehydrated Culture Media and
Reagents for Microbiology and Clinical Laboratory Procedures. Edisi
Sembilan. Detroit Michigan: Difco Laboratories. Hal. 32, 64.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ke III. Jakarta: Depkes RI.
Hal. 9, 33.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Ke IV. Jakarta: Depkes RI.
Hal. 896-898.
Dwinaningsih, E.A. (2010). Karakteristik Kimia dan Sensori Tempe dengan
Variasi Bahan Baku Kedelai/Beras dan Penambahan Angkak serta Variasi
Lama Fermentasi. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret.

55


Farnsworth, N.R. (1966). Biologycal and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Science. 55:(3). 257-259, 263.
Kusmiyati, dan Agustini, N.W.S. (2007). Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari
Mikroalga Prophyridium cruentum. Biodiversitas. 8(1): 48-53.
Nitisewono, P. (1988). Prinsip Analisis Makanan. Bangi: Universiti Kebangsaan
Malaysia. Hal. 90.
Pawiroharsono, S. (2001). Prospek dan Manfaat Isoflavon untuk Kesehatan.
Diakses dari: www.tempo.co.id/medika/arsip/042001/pus-2htm. April
2012.
Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga. Hal. 23, 111-117.
Radjasa, O.K, Kencana, D.S., Sabdoro, A., Hutagalung, R.A., dan Lestari E.S.
(2007). Antibacterial Activity of Marine Bacteria Associated with Sponge
Aaptos sp. Against Multi Drug Resistant (MDR) Strains. Jurnal
Matematika dan Sains. 12(4): 147-152.
Rahmaniar (1991). Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Tempe. Medika. 17(7):
777.
Rahmawati, A. (2010). Uji Aktivitas Daya Antibakteri Ekstrak Daun Kemangi
(Ocimum sanctum L.) terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 11229 dan
Staphylococcus aureus ATCC 6538 secara In Vitro. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah.

Ratnawati, S. (2008). Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Kloroform Ekstrak Etanolik
Daun Arbenan (Duchesnea indica (Andr.) Focke) terhadap Staphylococcus
aureus dan Pseudomonas aeruginosa Multiresisten Antibiotik serta Profil
Kromatografi Lapis Tipisnya. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah.
Rostinawati, T. (2007). Uji Aktivitas Hasil Penyarian Biji Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa (SCHEFE)) Terhadap Beberapa Mikroba Penyebab
Infeksi Kulit. Karya Ilmiah. Bandung: Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran.
Saraswaty, V., Zainal, A., dan Dewi, R. (2002). Uji Aktivitas Antibakteri dari
Medium Sabouraud Cair yang Diperkaya dengan Infus Kacang Kedelai
dan Telah Diinokulasikan dengan Jamur Tempe Rhizopus sp. Prosiding
Seminar Tantangan Penelitian Kimia. Hal. 67-74.
Sudarmadji, S., Bambang, H., dan Suhardi. (1989). Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty. Hal. 83, 103-104, 142-144.

56

Sulistiyaningsih. (2007). Pengujian Potensi Sediaan Injeksi Kering Amoksisilin
dalam Aqua Pro Injeksi pada Variasi Suhu Penyimpanan dan Konsentrasi.

Laporan Penelitian Mandiri. Bandung: Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran.
Sulistyowaty, M.I., Robby, S., dan Purwanto. (2010). Perbandingan Kinetika
Peruraian Amoksisilin dan N-benzoilamoksisilin yang Ditetapkan Secara
Kolorimetri. Majalah Farmasi Airlangga. (8)1: 29-35.
Siswono. (2003). Tempe, Sumber Antioksidan dan Antibiotika. Made Astawan
pada Tabloid Senior Minggu IV: 26 Juni 2003.
Waluyo, L. (2005). Mikrobiologi Umum. Cetakan Ke-2. Malang: UMM Press.
Hal. 191-212.
Winarti, C., dan Nanan, N. (2005). Peluang Tanaman Rempah dan Obat sebagai
Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian 24(2): 47-55.

57