Hubungan Peranan Kepemimpinan Dengan Motivasi Kerja Staf Puskesmas di Puskesmas Sentosa Baru Kota Medan Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan

yang penting karena pemimpin merupakan orang yang akan menggerakkan
dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus
merupakan tugas yang tidak mudah karena harus memahami setiap perilaku
bawahan yang berbeda–beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa
sehingga bisa memberikan pengabdian dan partisipasinya kepada organisasi
secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, bahwa sukses tidaknya usaha
pencapaian tujuan organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan
(Sutrisno, 2009).
Anoraga

dalam

Sutrisno,


2009,

mengemukakan

bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk
menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan
senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu.
Salah satu tantangan yang cukup berat yang sering harus dihadapi
oleh pemimpin adalah bagaimana ia dapat menggerakkan para bawahannya
agar senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuannya yang terbaik
untuk kepentingan kelompok atau organisasinya (Anoraga dalam Sutrisno,
2009).

Universitas Sumatera Utara

Kepemimpinan sering dipermasalahkan di dalam organisasi, terutama
organisasi besar yang telah menggunakan manajemen yang baik. Hal ini

disebabkan karena tercapainya tujuan secara efektif dan efesien sangat
tergantung akan kemampuan kepemimpinan seorang manajer. Tanpa adanya
kepemimpinan merupakan kemelut atas beberapa manusia dan fasilitas.
Karena hal ini tidak adanya koordinasi dan pengalaman atas semua sumber
daya yang ada. Dalam hal kepemimpinan, untuk organisasi apapun, apabila
mengalami kegagalan dan keberhasilan ini sering dikaitkan dengan adanya
kepemimpinan (Sutrisno, 2009).
Kepemimpinan dipahami dalam dua pengertian besar yaitu sebagai
kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan
hanyalah sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar
bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/sukacita. Ada beberapa faktor
yang dapat menggerakkan orang yaitu karena ancaman, penghargaan,
otoritas dan bujukan (Rivai, 2008).
Tujuan organisasi tidak hanya sekedar tercapai tujuan sesuai dengan
yang direncanakan, tetapi juga harus terwujud suatu kegairahan kerja dan
disiplin kerja yang baik dari para karyawan. Untuk terwujudnya suasana
tersebut, maka pemimpin berusaha memengaruhi perilaku bawahan untuk
bekerja sama mencapai tujuan organisasi (Sutrisno, 2009).
Menurut Siagian (2003), kemampuan pemimpin dalam menjalankan
perannya dalam hal pengambilan keputusan, berkomunikasi, membimbing


Universitas Sumatera Utara

serta mengarahkan dan mengawasi staf sangat terkait dengan peningkatan
motivasi kerja bawahannya dalam melakukan pekerjaan.
Menurut Ritonga (2004), kepemimpinan adalah suatu organisasi
merupakan inti dari manajemen dan sangat erat kaitannya dengan motivasi
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian apabila pihak
manajemen perusahaan menampilkan metode kepemimpinan yang tidak
sesuai dengan aspirasi dan kemampuan pegawai, secara langsung akan
menyebabkan

motivasi

kerja

pegawai

menurun,


namun

sebaliknya

kepemimpinan yang baik serta mampu mencakup aspirasi seluruh pegawai
akan meningkatkan motivasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.
Pemimpin sebagai kepala puskesmas yang baik harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik yaitu komunikasi dua arah dengan
bawahan/stafnya agar mampu bekerja sama dengan baik, selalu memberikan
arahan dan bimbingan sebelum melaksanakan suatu program kegiatan,
memantau staf pada saat bekerja, mampu mendorong semangat kerja staf dan
memiliki kemampuan untuk membuat staf merasa dihargai dan dibutuhkan
melalui pemberian penghargaan baik berupa pujian maupun dalam bentuk
materi. Kemampuan pimpinan dalam mengarahkan serta mengkoordinasikan
potensi yang dimiliki oleh staf akan mempengaruhi peningkatan motivasi
kerja para bawahannya. Adanya peranan kepemimpinan yang baik, maka
akan terciptanya motivasi kerja, bila motivasi kerja tercipta maka
peningkatan produktivitas tercapai (Siagian, 2003).

Universitas Sumatera Utara


Motivasi merupakan daya dorong bagi seseorang untuk memberikan
kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai
tujuannya. Motivasi kerja adalah dorongan untuk mengerjakan sesuatu.
Dorongan yang ada pada setiap individu berbeda-beda dipengaruhi oleh
faktor intern dan faktor ekstern. Yang termasuk kedalam faktor intern adalah
persepsi individu, harga diri, kebutuhan dan harapan, sedangkan faktor
ekstern terdiri dari lingkungan kerja, kelompok kerja dan kepemimpinan
(Siagian, 2009).
Hasil

penelitian

Sogirin

(2013)

tentang

hubungan


peranan

kepemimpinan dengan motivasi kerja staf puskesmas di Kabupaten Rokan
Hulu tahun 2013, menunjukkan bahwa peranan kepemimpinan berhubungan
dengan motivasi kerja staf puskesmas. Menurut penelitian Maharaja (2016),
menunjukkan bahwa peranan kepemimpinan berpengaruh secara signifikan
terhadap motivasi kerja dalam hal memberikan penghargaan kepada staf
puskemas Limbong kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preentif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas
merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota. Puskesmas
harus didirikan pada setiap kecamatan dan dalam kondisi tertentu dapat didirikan
lebih dari satu puskesmas betdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah
pendudukan dan aksesibilitas (Permenkes RI Nomor 75/2014).

Universitas Sumatera Utara


Puskesmas Sentosa Baru adalah puskesmas non rawat inap yang
berlokasi di jalan Sentosa Baru Kota Medan yang memiliki wilayah kerja
yang cukup luas, yaitu ada 7 kecamatan. Puskesmas Sentosa Baru dikepalai
oleh seorang dokter umum yang memiliki staf puskesmas sebanyak 41
orang.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu staf
puskesmas mengenai bagaimana motivasi kerja para staf di puskesmas
tersebut, beliau mengatakan masih adanya staf puskesmas yang tidak mau
(menolak) menyelesaikan tugas yang diberikan atasan dengan alasan
ketidakmampuan menyelesaikan tugas dan terlalu banyaknya tugas yang
diberikan, adanya staf puskesmas yang masih datang terlambat dan tidak
adanya teguran dari atasan dan masih adanya pekerjaan yang tidak
dikerjakan, seperti pada saat saya meminta data jumlah kunjungan dan
rujukan pasien, mereka masih memasukkan data dan menjumlahkannya
terlebih dahulu padahal data itu seharusnya sudah ada sebulan yang lalu
ditulis di laporan tersebut.
Kemudian mengenai kepemimpinan, beliau mengatakan bahwa
pimpinan masih kurang tegas dalam mengambil keputusan, seperti pada saat
staf meminta pengembalian penempatan kerja ke posisi semula dengan
alasan beban pekerjaan, atasan menyetujuinya, tidak adanya teguran pada

saat staf datang terlambat, hanya memberikan sanksi pada staf yang tidak
hadir dengan pemotongan gaji, kurangnya pengawasan dalam hal laporan
yang dikerjakan staf.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Hubungan Peranan Kepemimpinan
dengan Motivasi Kerja Staf Puskesmas di Puskesmas Sentosa Baru Kota
Medan Tahun 2017.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas dapat

dirumuskan permasalahan penelitian yaitu : Apakah ada hubungan antara
peranan kepemimpinan kepala puskesmas yang meliputi pengambilan
keputusan, pengawasan, kepemimpinan, motivator dengan kegiatan
kepemimpinan yang dilakukan kepala puskesmas di Puskesmas Sentosa
Baru Kota Medan Tahun 2017.

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Mengetahui peranan kepemimpinan di Puskesmas Sentosa Baru
Kota Medan.

1.3.2

Mengetahui motivasi kerja staf dengan kegiatan kepemimpinan
yang dilakukan kepala puskesmas di puskesmas Sentosa Baru Kota
Medan.

1.3.3

Mengetahui hubungan antara peranan kepemimpinan kepala
puskesmas


dengan

motivasi

kerja

staf

terhadap

kegiatan

kepemimpinan yang dilakukan kepala puskesmas di puskesmas
Sentosa Baru Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.4

Manfaat Penelitian


1.4.1

Memberikan masukkan kepada kepala puskesmas dalam rangka
peningkatan peranan kepemimpinan yang menjadi SDM untuk
dapat meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas kinerja para
pegawainya.

1.4.2

Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak puskesmas untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan pendekatan
peranan kepemimpinan yang efektif.

1.4.3

Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada kepala
dinas kesehatan kota Medan dalam hal memonitoring tentang
peranan kepemimpinan di wilayah kerja dinas kesehatan kota
Medan.

Universitas Sumatera Utara