Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini, dalam kehidupan kita sehari – hari tindak kejahatan dan pelanggaran
menjadi suatu hal yang wajar untuk dilakukan oleh masyarakat. Terkhusus di
Indonesia kejahatan dan pelanggaran (tindak pidana) semakin berkembang, oleh
sebab itu maka dasar hukum perundang – undangan yang mengaturnya harus
mengalami penyesuaian dengan perkembangannya. Namun, walaupun telah ada
suatu aturan ataupun hukum yang mengatur kehidupan kita, tetap saja aturan itu
dilanggar oleh masyarakat. Aturan dianggap menjadi sesuatu yang harus dilanggar
oleh masyarakat, bukan untuk ditaati ataupun dijalankan.
Jenis tindak pidana kejahatan di Indonesia yang sering terjadi di kehidupan
kita sehari – hari misalnya dalam hal politik, terhadap kepala negara, terhadap
ketertiban umum, terhadap kekuasaan umum termasuk memberi suap,
penggelapan dan penipuan.
Tindak kejahatan dan pelanggaran pasti menyebabkan suatu kerugian yang
bersifat material atau signifikan dalam kehidupan kita. Tidak terkecuali dalam
bidang akuntansi pun terjadi kejahatan dan pelanggaran (tindak pidana) yang oleh
para akuntan dikenal sebagai kecurangan (fraud ). Beberapa tindak pidana yang
berhubungan dengan bidang akuntansi, antara lain :





Pencurian
Pemerasan dan pengancaman

12
Universitas Sumatera Utara



Menghancurkan atau merusakkan benda
Terkhusus untuk di Indonesia, kecurangan dalam bidang akuntansi yang

paling sering terjadi ialah kejahatan kerah putih (white-collar crime) atau yang
lebih dikenal dengan sebutan korupsi. Kejahatan ini dilakukan oleh seseorang
yang memiliki kedudukan dan jabatan penting di lingkungan organisasinya.
Dimana, dengan memanfaatkan semua yang ia punya, maka akan memberikannya
kemudahan untuk melakukan kecurangan tersebut tanpa dicurigai oleh siapa pun.

Di Indonesia, seluruh kalangan masyarakat telah menilai korupsi sudah
menjadi sebagai suatu budaya dalam kehidupan sehari – hari yang disebabkan
oleh mulai banyaknya kasus – kasus korupsi yang mulai diungkap oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibatkan banyak pihak dari semua
kalangan, baik dari tingkatan desa hingga pemerintah pusat.
Namun kecurangan (fraud) bidang akuntansi bukan hanya soal korupsi saja,
namun lebih luas lagi seperti pengambilan aset secara ilegal dan bahkan dalam
penyusunan laporan keuangan sekalipun dapat ditemui kecurangan (fraud) yang
biasa disebut salah saji yang akan menyesatkan secara material atau signifikan.
Dalam hal ini, laporan keuangan menyajikan aset atau pendapatan yang lebih
tinggi dari yang sebenarnya (asset/revenue overstatements) dan menyajikan aset
atau

pendapatan

lebih

rendah

dari


yang

sebenarnya

(asset/revenue

understatements).

Kecurangan (fraud) terjadi baik pada sektor pemerintahan maupun pada
sektor swasta tanpa terkecuali,Di sektor pemerintah misalnya adanya praktik mark

13
Universitas Sumatera Utara

up dalam proyek – proyek yang dikerjakan oleh pemerintah yang dilakukan oleh
para pejabat dan yang paling sering ialah bisnis plat merah atau bisnis pejabat
(penguasa) dan keluarga serta kroni mereka yang menjadi pemasok atau rekanan
di lembaga – lembaga pemerintah dan di dunia bisnis sekalipun.
Pada sektor swasta kecurangan (fraud) yang sering terjadi, antara lain

melalui pembayaran gaji karyawan yang dilakukan pemalsuan jumlah gaji sampai
membuat adanya karyawan fiktif, pembayaran kembali biaya – biaya yang sudah
dibayar dan penyajian laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kenyataannya,
sehingga menyesatkan bagi pihak – pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut.
Penyebab atau akar permasalahan dari kecurangan (fraud) dijelaskan secara
ringkas melalui ungkapan fraud by need, by greed, and by opportunity
(kecurangan terjadi karena kebutuhan, karena serakah dan karena ada peluang).
Sedangkan menurut Cressey, kecurangan (fraud) disebabkan oleh tekanan
(pressure), persepsi akan adanya peluang (perceived opportunity), dan
rasionalisasi (rationalization).
Untuk membantu menyelesaikan masalah kecurangan dalam akuntansi,
berkembanglah suatu sub ilmu akuntansi dalam auditing yaitu bidang audit
kecurangan (fraud audit). Audit kecurangan terdiri atas dua komponen utama
yaitu audit kecurangan yang proaktif (proactive fraud audit) dan audit investigatif
(investigative audit). Untuk proactive fraud audit dilakukan kajian sistem yang
bertujuan mengidentifikasikan potensi – potensi atau resiko terjadinya fraud.

14
Universitas Sumatera Utara


Sedangkan investigative audit, bertujuan untuk membuktikan terjadinya
kecurangan (fraud)
Fraud adalah kejahatan yang dapat ditangani dengan dua cara, yaitu dengan

mencegah dan mendeteksi fraud. Para ahli memperkirakan bahwa fraud yang
terungkap merupakan bagian kecil dari seluruh fraud yang sebenarnya terjadi.
Oleh karena itu, upaya utama seharusnya ialah dengan melakukan pencegahan
pada kecurangan (fraud ). Karena seperti penyakit pada tubuh manusia, maka
kecurangan (fraud) lebih baik untuk dicegah daripada diobati. Pencegahan
terhadap kecurangan (fraud) dimulai dengan pengendalian intern, di samping itu
dilakukan pencegahan dengan dua konsep penting lainnya untuk mencegah
kecurangan (fraud) yakni menanamkan kesadaran tentang adanya kecurangan
(fraud awareness) dan upaya menilai risiko terjadinya kecurangan (fraud risk
assessment).

Melalui pengendalian intern, fraud awareness, dan fraud risk assessment
setiap perusahaan yang menjalankan atau menerapkannya berharap untuk dapat
mencegah, menghilangkan bahkan menekan sedapat mungkin need dan greed
yang mengawali terjadinya kecurangan (fraud) yang dilakukan sejak menerima

seseorang sebagai karyawan dan membantu untuk mengurangi unsur karena ada
peluang, yang dapat timbul di perusahaan dan membuat peluang bagi karyawan
untuk melakukan kecurangan (fraud).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang
Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan terhadap Pencegahan

15
Universitas Sumatera Utara

Kecurangan Akuntansi (Fraud) Pada PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Medan”.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti
mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut yaitu: Apakah pengaruh
keefektifan pengendalian internal bidang akuntansi dan pengembangan mutu
karyawan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di

PT.Perkebunan


Nusantara IV (Persero) Medan?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
apakah

keefektifan

pengendalian

internal

bidang

akuntansi

dan


pengembangan mutu karyawan berpengaruh secara parsial maupun simultan
terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Medan.
1.3.2. Manfaat penelitian
Peneliti berharap penellitian ini dapat berguna tidak hanya bagi peneliti
saja, tetapi juga dapat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti:
1.

Bagi peneliti, untuk memperluas wawasan peneliti di bidang akuntansi
terutama mengenai audit kecurangan (fraud ) dan peraturan-peraturan

16
Universitas Sumatera Utara

yang berlaku di Indonesia untuk mengatur tentang masalah dalam bidang
audit kecurangan (fraud)
2.

Bagi akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
rujukan bagi penelitian - penelitian yang terkait audit kecurangan (fraud)


3.

Bagi organisasi sector publik atau pihak yang terkait,hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan
bagi PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, dalam menerapkan
kebijakan sehingga kinerja perusahaan tersebut menjadi lebih baik.

17
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan

8 90 120

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 2 101

Pengaruh Pengendalian Internal dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

1 13 101

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 11

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 44

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 4 2

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 5

Pengaruh Pengendalian Internal dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 11

Pengaruh Pengendalian Internal dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2