ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

Studi Kasus Pada Industri Jasa Hotel dan Travel Service Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2004 Sampai Tahun 2006

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh : Martinus Ristardi NIM : 022214126 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Motto dan Persembahan

“ doing the best for now………”

Skripsi ini kupersembahkan kepada : ¾ Tuhan Yesus yang selalu menyertaiku

¾ Ibu, Bapak, terimakasih atas doa, dukungan dan kasih sayang kalian ¾ Mas Andi dan Mbak Lia ¾ Adikku Tya ¾ All my fiend

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Februari 2008 Penulis

Martinus Ristardi

ABSTRAK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

Studi Kasus Pada Industri Jasa Hotel dan Travel Service Yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta Tahun 2004 Sampai Tahun 2006

Martinus Ristardi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam industri jasa hotel dan travel service yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta berdasarkan analisis laporan keuangan. Perusahaan yang dinilai kinerja keuangannya adalah PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk, PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk dan PT. Panorama Sentrawisata Tbk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi berupa neraca dan laporan rugi laba dari tahun 2004-2006. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan yang terdiri dari Analisis Likuiditas, Analisis Leverage, Analisis Aktivitas, Analisis Profitabilitas. Dari analisis laporan keuangan diketahui bahwa berdasarkan rasio likuiditas maka selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi adalah PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi kedua adalah PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk. Dan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas terendah adalah PT. Panorama Sentrawisata Tbk. Selama tahun 2004 sampai tahun 2006 tidak da perusahaan yang kondisi keuangannya dalam keadaan likuid. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage terbaik adalah PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk, disusul oleh PT. Panorama Sentrawisata Tbk. Dan perusahaan yang memiliki tingkat leverage terburuk adalah PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk. Perusahaan yang memiliki tingkat aktivitas terbaik adalah PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk, disusul oleh PT. Panorama Sentrawisata Tbk. Dan perusahaan yang memiliki tingkat aktivitas terburuk adalah PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas terbaik adalah PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk, disusul oleh PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk dan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas terburuk adalah PT. Panorama Sentrawisata Tbk.

ABSTRACT THE FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS TO ASSESS THE PERFORMANCE OF COMPANY

A Case study : Hotel and Travel Service Companies Listed in Jakarta Stock Exchange on 2004-2006

Martinus Ristardi Sanata Dharma University 2008

The purpose of the research was to evaluate the financial peformance of hotel and travel service companies listed at Jakarta Stock Exchange. Corporation subject of the evaluation were PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk., PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk. and PT. Panorama Sentrawisata Tbk. Data collection was conducted by documentation of financial report of balance sheet and incoming statement of 2004-2006. data analysis technique used were financial statement analysis of liquidity, laverage, activity and profitability ratios. The result of the research indicated that the corporation peformed the highest liquidity was PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk. Company peformed the second highest liquidity was PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk., while the company performance the lowest liquidity was PT. Panorama Sentrawisata Tbk. It was also found that there was no company performed the liquidity financial performance on 2004-2006. Company performed the highest leverage level was PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk., and the second highest leverage level was PT. Panorama Sentrawisata Tbk., in addition, company performed the lowest leverage level was PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk. Furthermore, company performed the highest activity level was PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk., company performed the second highest activity level was PT. Panorama Sentrawisata Tbk., while company performed the lowest activity level was were PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk. Additionally, company performed the highest profitability was PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk. company performed the second highest profitability was PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk., while company performed the lowest profitability was PT. Panorama Sentrawisata Tbk.

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Martinus Ristardi

Nomor Mahasiswa : 022214126

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN Studi Kasus Pada Industri Jasa Hotel dan Travel Service Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004 sampai tahun 2006. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk madia lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 19 Februari 2008

Yang menyatakan

( Martinus Ristardi )

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah Bapa di Surga atas kasih dan penyertaan-Nya dari awal sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyusun sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari pihak lain, oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus kristus “atas segala ajaran-Nya, Kasih, dan darah-Nya yang tercurah untuk kami”

2. Romo Rektor Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

5. Ibu Dra. Diah Utari BR, M.Si. sebagai dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan pengarahan, meluangkan waktu dan tenaga serta 5. Ibu Dra. Diah Utari BR, M.Si. sebagai dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan pengarahan, meluangkan waktu dan tenaga serta

6. Bapak Drs. Supriyanto, SU selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berjuta hal yang sangat berharga kepada penulis.

8. Bapak dan ibuku yang tercinta, terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku terima… Dukunganmu adalah motivasi terbesarku untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Mas Andi, Mbak Lia, dan Adikku Tya…makasih buat dukungan dan pengertiannya sehingga aku semangat mengerjakan skripsi

10. Who yoo yeachh ‘Crew’ : Etix, Rezza, Ari “Pakem”, Si Lek, Bogel, Gincu, Kodox boll, Tony, Kenthank,….makasih atas kebersamaannya slama ini, kalian memang temen-temen yang paling asik….

11. Teman-teman Exploring Pit bull Club : Mas Anton, Mbak Ika, Pakbo, Victor, Tuello Bungkek alias Robertus Suyatno, Kang Anjar, Coro, Nuno, Tank, Alfonso,… terima kasih telah meluangkan waktu buat saya dan dukungannya.

12. Teman-teman Man 02 : Ha’wenk, Agus, Nong’nong, , Ika, Indri, Ayu,

Gatir, Mendez, Yoki, Me’enk, Kencot, Ponyeb…..ayo kita kumpul- kumpul

13. Teman-teman KKP : Hendra ‘pantek’, Sefi, Nita…. Bersama kalian KKP jadi nggak bosan….kapan kita kumpul lagi?

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 29 Februari 2008

Penulis

Martinus Ristardi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Situasi ekonomi yang ditandai dengan persaingan global sekarang ini sangat mempengaruhi kelangsungan suatu perusahan. Perusahaan harus mampu menjaga kelangsungan usahanya dan mampu memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. Kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya dan dalam memenangkan setiap persaingan sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan yang sedang berkembang ataupun mengalami pertumbuhan tidak dapat hanya dilihat dari hasil ekspansi atau perkembangan gedung saja, karena bisa saja perusahaan tersebut membiayai ekspansi melalui utang perusahaan. Jika kita melihat hal tersebut dari sisi luarnya seperti gedung atau tanah maka perusahaan tersebut tergolong perusahaan yang menguntungkan. Jika kita melihat laporan keuangan perusahaan tersebut ternyata bisa baik atau buruk. Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan yang sebenarnya perlu suatu analisis, sehingga bisa diketahui apakah kinerja perusahaan sudah baik atau belum.

Alat yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan objek dari analisis keuangan. Dalam laporan keuangan ada tiga jenis laporan, yaitu (1) neraca yang Alat yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan objek dari analisis keuangan. Dalam laporan keuangan ada tiga jenis laporan, yaitu (1) neraca yang

Hasil analisis laporan keuangan perusahaan dapat dilihat kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan membandingkan rasio-rasio laporan keuangan dari satu perusahaan dengan perusahaan sejenis pada periode yang sama.

Adanya analisis tersebut sangat membatu manajemen dalam menilai kebijakan yang telah dijalani perusahaan sehingga dapat membantu pengambilan keputusan untuk periode yang akan datang. Disamping itu manajemen dapat pula mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keuangan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengdakan penelitian dengan judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN”, studi kasus pada industri jasa Hotel dan Travel Service yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004 Sampai tahun 2006.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam industri jasa hotel dan travel service yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta berdasarkan analisis laporan keuangan pada tahun 2004 sampai tahun 2006?

2. Berdasarkan analisis laporan keuangan pada tahun 2004 sampai tahun 2006 perusahaan jasa hotel dan travel service mana yang mempunyai kinerja bagian keuangan yang terbaik?

C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan, yang terdiri dari analisis rasio likuiditas, analisis rasio leverage, analisis rasio aktivitas dan analisis rasio profitabilitas pada perusahaan-perusahaan industri jasa hotel dan travel service yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004 sampai tahun 2006. Analisis rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio dan Cash Ratio. Analisis rasio leverage yang digunakan adalah Total Debt to Capital Assets Ratio, Total Debt to Equity Ratio dan Times Interest Earned ratio. Analisis rasio aktivitas yang digunakan adalah Working Capital Turnover, Total Asset Turnover, Receivable turnover dan Fixed asset turnover. Analisis rasio profitabilitas yang digunakan adalah Net Profit Margin, Rate of Return on Asset, Rate of Return on Equity Rate of Return on Investment.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam industri jasa hotel dan travel service yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta berdasarkan analisis laporan keuangan pada tahun 2004

2. Untuk mengetahui perusahaan jasa hotel dan travel service mana yang mempunyai kinerja keuangan yang terbaik berdasarkan analisis laporan keuangan pada tahun 2004 sampai tahun 2006.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam upaya memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan Univesitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi salah satu wadah untuk memperdalam dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen dan ilmu lainnya yang terkait, yang sudah diperoleh selama ini untuk memecahkan persoalan-persoalan nyata dilapangan.

F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini barisi mengenai teori- teori yang mendukung yang digunakan sebagai dasar untuk mendukung topik penelitian ini. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat penelitian dan waktu penelitian, jenis data, objek penelitian, data yang dicari, variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini manguraikan tentang sejarah berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, data personalia dan data keuangan perusahaan. Bab V Analisis Data Bab ini berisi analisis data yang diperoleh dari perusahaan dengan metode dan teknik yang telah diuraikan di bab III. Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan serta keterbatasan dari penelitian ini dan saran yang ditujukan untuk perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan secara harafiah terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Definisi analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) melalui pernyataan standar akuntansi keuangan no. 1 – pengungkapan Kebijakan Akuntansi menegaskan istilah laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba/rugi,laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan, laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2001;133) menjelaskan tujuan laporan keuangan dengan membagi menjadi dua:

a. Tujuan umum Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi a. Tujuan umum Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi

3. Unsur-unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan yaitu:

a. Unsur posisi keuangan Unsur ini berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Masing-masing unsur yang berkaitan dengan posisi keuangan tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Aktiva Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa depan.

2. Kewajiban Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul 2. Kewajiban Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul

3. Ekuitas Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

b. Unsur kinerja keuangan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang disebut laporan rugi/laba. Masing-masing unsur yang berkaitan dengan kinerja perusahaan tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Penghasilan (income) Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

2. Beban (expanse) Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

4. Bentuk Laporan Keuangan

Dua jenis laporan keuangan yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah:

a. Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusaan pada saat tertentu.

b. Laporan laba/rugi Laporan laba/rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

5. Pemakai Dan Kebutuhan Informasi

Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor, kreditur (pemberi pinjaman), pemasok, kredit usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, karyawan, masyarakat dan shareholders (para pemegang saham).

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Definisi analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan Definisi analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan

2. Metode Analisis Laporan Keuangan

Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan yaitu:

a. Analisis horisontal adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.

b. Analisis Vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

C. Analisis Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan terhadap suatu perusahaan digunakan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan terutama bagi pihak manajemen. Hasil analisis dapat digunakan untuk melihat kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan. Sedangkan hasil yang cukup baik harus dipertahankan pada waktu mendatang.

Dalam manganalisis dan menilai posisi keuangan dan potensi perusahaan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menghitung rasio likuiditas, rasio leverage rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.

a. Current Ratio Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva yang dimilikinya. Rumusnya:

Aktiva Lancar

Current Ratio =

Utang Lancar

Current ratio dikatakan baik jika angka rasio ini lebih besar dari 2. Semakin tinggi rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap rupiah utang-utangnya dengan jaminan aktiva lancarnya.

b. Quick Ratio Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dan efek (surat berharga) yang dapat segera dapat segera dicairkan.

Rumusnya:

Kas + Efek

Cash Ratio =

Kewajiban Lancar

Cash ratio ini dikatakan bagus jika angka rasio lebih dari angka minimal 2. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin semakin kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia.

2. Rasio Leverage Rasio Leverage mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang atau dibiayai oleh pihak luar.

a. Total Debt To Capital Assets Ratio Total debt to capital assets ratio digunakan untuk setiap rupiah aktiva perusahaan yang dijadikan jaminan keseluruhan kewajiban atau utang Rumusnya :

Total Utang

Total Debt To Capital Assets Ratio =

Jumlah Aktiva

Total debt to capital assets ratio dikatakan bagus jika angka rasio lebih kecil atau sama dengan 1. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan total utang lebih besar dari total aktiva, sehingga semakin beresiko bagi perusahaan dan kreditur. Semakin rendah angka rasio ini menunjukan total utang perusahaan lebih rendah dari Total debt to capital assets ratio dikatakan bagus jika angka rasio lebih kecil atau sama dengan 1. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan total utang lebih besar dari total aktiva, sehingga semakin beresiko bagi perusahaan dan kreditur. Semakin rendah angka rasio ini menunjukan total utang perusahaan lebih rendah dari

Total Utang

Total Debt to equity ratio = Jumlah Modal Sendiri

Total debt to equity ratio dikatakan bagus jika angka rasio lebih kecil atau sama dengan 1. Semakin kecil angka rasio ini semakin baik bagi perusahaan, sebab total utang perusahaan dapat dijamin dengan modal sendiri.

c. Times Interest Earned Ratio Times Interest Earned Ratio digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga kewajiban jangka panjang. Rumusnya:

EBIT Times Interest Earned Ratio =

Bunga Kewajiban Jangka Panjang Rasio ini dikatakan bagus jika angka rasio lebih dari 2 kali. Rasio ini

dikatakan semakin baik apabila semakin tingi angka rasio, sebab perusahaan dapat menjamin bunga utang dengan laba usahanya.

3. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki.

a. Working Capital Turnover Working Capital Turnover digunakan untuk mengukur kemempuan modal kerja yang berputar pada suatu siklus kas yang terdapat di perusahaan. Rumusnya:

Penjualan Netto Working Capital Turnover = Aktiva Lancar - Utang Lancar

Semakin besar rasio ini menunjukan perusahaan tersebut sudah memanfaatkan modal kerja dengan efisien dan efektif.

b. Total Assets Turnover Total assets turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan ontik menghasilkan laba Rumusnya :

Penjualan Netto

Total Assets Turnover =

Total Aktiva

Semakin tinngi angka rasio ini berarti pengelolaan asset perusahaan semakin baik.

c. Receivable Turnover Receivable turnover dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode waktu. Rumusnya :

Penjualan Netto

Receivable turnover =

Piutang Rata - rata

Semakin tinngi angka rasio ini berarti pengelolaan dana yang tertanam dalam piutang semakin baik. Untuk industri hotel dan travel service mepunyai limit kredit 30 hari, maka perputaran piutang dikatakan bagus jika angka rasio minimal 12 kali.

d. Fixed Asset Turnover Fixed Asset Turnover dipakai untuk mengukur perputaran aktiva tetap dalam perusahaan.

Penjualan Netto

Fixed Asset Turnover =

Aktiva Tetap Netto

Semakin besar angka rasio ini semakin baik bagi perusahaan karena perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva tetapnya.

4. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya degan penjualan,aktiva maupun laba dan modal sendiri.

a. Net Profit Margin Net profit margin digunakan untuk mengukur keuntungan netto atau laba bersih per rupiah penjualan . Rumusnya :

Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) Net Profit Magin =

Penjualan Netto

Semakin besar angka rasio ini semakin besar keuntungan netto dari setiap satuan uang penjualan.

b. Rate Of Return On Total Assets (ROA) Rate of return on total assets digunakan untuk mengukur kemampuan menejemen perusahaan dalam mengelola modal perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Rumusnya :

EBIT

ROA = Total Aktiva

Semakin tinggi angka rasio ini semakin baik kondisi suatu perusahaan, yang berarti perusahaan dalam mengelola modal perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva berjalan efektif.

c. Rate Of Return On Equity (ROE) Rate of return on equity digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang

Rumusnya :

Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)

ROE =

Jumlah Modal Sendiri

Semakin besar angka rasio ini semakin baik, karena menguntungkan bagi pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.

d. Rate Of Return On Investment (ROI) Rate of return on investment digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Rumusnya :

Laba Bersih Setelah Pajak

ROI =

Jumlah Aktiva

Semakin besar angka rasio ini maka semakin efektif suatu perusahaan dalam mengelola asset, yang akhirnya semakin menguntungkan bagi pemegang obligasi dan saham perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang obyek tertentu pada perusahaan tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari analisis ini hanya berlaku bagi perusahaan yang bersangkutan. Untuk memperoleh data, penulis melakukan studi kasus melalui pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. waktu penelitian waktu penelitian ini adalah dari bulan september tahun 2007 sampai bulan Februari tahun 2008.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam studi kasus ini adalah pihak PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk, PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk dan PT. Panorama Sentrawisata Tbk.

2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah bagian atau unsur-unsur yang diteliti, dimana dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah neraca dan laporan rugi laba PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk, PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk dan PT. Panorama Sentrawisata Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2006.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurnya

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan dari ketiga perusahaan tersebut yang diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas

E. Jenis dan Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan dalam beberapa dokumen. Adapun sumber data adalah dari pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma. Sedangkan untuk kinerja keuangan perusahaan Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan dalam beberapa dokumen. Adapun sumber data adalah dari pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma. Sedangkan untuk kinerja keuangan perusahaan

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan untuk penelitian ini, penulis mempergunakan teknik dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan data-data dengan membuat catatan-catatan dari data yang ada pada perusahaan, dengan membuat salinan atau menggandakan arsip-arsip dan catatan-catatan perusahaan yang ada mengenai neraca dan laporan rugi laba.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang ada agar dapat ditarik kesimpulan, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

5. Analisis Likuiditas Analisis ini dimaksudkan untuk melihat posisi finansial perusahaan atau sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Analisis ini meliputi:

c. Current Ratio =

Aktiva Lancar

Utang Lancar Kas + Efek

d. Cash Ratio =

Kewajiban Lancar

6. Analisis Leverage Analisis ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang atau dibiayai oleh pihak luar.

a. Total Debt To Capital Assets Ratio = + Utang Jangka Pendek

Utang Lancar

Jumlah Aktiva Utang Lancar Utang Jangka Pendek

b. Total Debt to equity ratio Ratio =

Jumlah Modal Sendiri

EBIT

c. Times Interest Earned Ratio = Bunga Kewajiban Jangka Panjang

7. Analisis Aktivitas Rasio Aktivitas yaitu analisis untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki.

a. Working Capital Turnover = Aktiva Lancar - Kewajiban Lancar

Penjualan Netto

b. Total Assets Turnover =

Penjualan Netto

Total Aktiva Penjualan Netto

c. Receivable turnover =

Piutang Rata - rata Penjualan Netto

d. Fixed Asset Turnover =

Aktiva Tetap Netto

8. Analisis Profitabilitas Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya degan 8. Analisis Profitabilitas Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya degan

Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)

Penjualan Netto

b. ROA = Total Aktiva

EBIT

c. ROE =

Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)

Jumlah Modal Sendiri

d. ROI =

Laba Bersih Setelah Pajak

Jumlah Aktiva

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAA N

A. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk

1. Pendirian dan Informasi Umum

PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 25 Agustus 1978 berdasarkan Akta No. 56 dari Djonny Imam Soedjono, notaris di Jakarta, sebagai pengganti dari notaries Edison Sianipar S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Sona Topas Group. Pada tahun 1981 sesuai dengan Akta No. 25 tanggal 13 Januari 1981 dari Edison Sianipar S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT Sona Topas. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/67/6 tanggal 2 Pebruari 1981. Pada tanggal 13 Oktober 1990, nama Perusahaan diubah menjadi PT Sona Topas Tourism Industry berdasarkan Akta No. 225 dari Ny. S.P. Henny Shidki S.H.,notaris di Jakarta.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 196 tanggal 21 Pebruari 2000 dari Rachmat Santoso S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia No. C-3776.HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Pebruari 2000.

kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha biro perjalanan wisata seperti penjualan tiket wisata terutama dalam negeri, pengurusan dokumen, hotel dan perjalanan wisata (tour).

Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Sudirman Lt. 20, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta, sedangkan kantor biro perjalanan wisata berlokasi di Pasar Baru, Jakarta. Perusahaan mulaiberoperasi secara komersial pada tahun 1980.

2. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Penawaran Umum Saham Pada tanggal 26 Mei 1992, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) No. S-907/PM/1992 perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran untuk menawarkan 1.500.000 sahamnya kepada masyarakat. Sahamsaham Perusahaan mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 21 Juli 1992.

Pada tanggal 31 Mei 1993, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal sekarang Bapepam dan LK) No. S- 867a/PM/1993 perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftarannya dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu, sejumlah 11.500.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta tanggal 28 Juni 1993.

Pada tanggal 17 Mei 1995, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) No. S-560/PM/1995 Perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu yang ke II kepada para pemegang saham, sejumlah 110.400.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta tanggal 8 Juni 1995. Pada tanggal 31 Desember 2006 seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta yaitu sejumlah 331.200.000 saham.

Penawaran Umum Obligasi

Pada tanggal 17 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan Suratnya No. S-1874/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Sona Topas Tourism Industry Tahun 2004 dan Obligasi Syariah Ijarah kepada masyarakat dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 152.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2006 seluruh obligasi Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Surabaya yaitu sejumlah Rp 152.000.000.000

3. Karyawan, Direktur dan Komisaris

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (group) Mayapada. Berdasarkan Akta No. 86 tanggal 12 Juni 2006 dari Buntario Tigris Darmawan Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris (Independen) : Drs. Aryanto Agus Mulyo Komisaris : Drs. Djoni Jonathan Lasmana

Dewi Victoria Riadi Ronald Kumala Putra

Komisaris Independen :

Suwito Juwono

Dewan Direksi Presiden Direktur :

Ir. Budi Setiawan

Direktur : Selamat

Raymond Budhin Harry Wangidjaja

Komite Audit Ketua Komite Audit :

Drs. Aryanto Agus Mulyo Anggota Komite Audit :

Handoko Gunawan Juliawati Alimotomo

Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masingmasing adalah 861 dan 852 karyawan.

B. PT. Anta Express Tour & Travel Service Tbk

1. Pendirian dan Informasi Umum

PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk. (Perseroan) didirikan berdasarkan akta yang di buat dihadapan Notaris Lody Herlianto, S.H., notaris pengganti John Leonard Waworuntu, S.H., nomor 21 tanggal 10 Mei 1972. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor Y.A.5/405/16 tanggal

22 Nopember 1974. Berdasarkan akta notaris John Leonard Waworuntu, S.H., nomor 81 tanggal 25 Maret 1976 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor Y.A.5/197/7 tanggal 9 April 1976, nama Perseroan diubah dari PT China Travel Service menjadi PT Anta Express Tour & Travel Service.

Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diubah kembali berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 15 tanggal 2 Maret 2001 yang dibuat di hadapan Notaris Dr Irawan Soerodjo S.H., M.Si sehubungan dengan rencana penawaran saham di pasar modal Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor C.0011.HT.01.04.TH.2001 Tanggal 29 Maret 2001. Kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan (”Grup”) meliputi jasa pelayanan dalam bidang pariwisata terutama Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diubah kembali berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 15 tanggal 2 Maret 2001 yang dibuat di hadapan Notaris Dr Irawan Soerodjo S.H., M.Si sehubungan dengan rencana penawaran saham di pasar modal Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor C.0011.HT.01.04.TH.2001 Tanggal 29 Maret 2001. Kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan (”Grup”) meliputi jasa pelayanan dalam bidang pariwisata terutama

Perseroan telah memperoleh ijin usaha dari Direktorat Jenderal Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (d/h Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi) yaitu Ijin Usaha Biro Umum No.52/D.2/BPU/IV/79 tanggal 19 Oktober 1987 yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pariwisata atas nama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.

2. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Perseroan menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan penawaran umum 80.000.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 untuk setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 125 untuk setiap saham. Pernyataan pendaftaran telah menjadi efektif berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.5-4070//PAM/2001 tanggal 28 Desember 2001.

Perusahaan mempunyai anak perusahaan PT. Vayatour dengan Perusahaan mempunyai anak perusahaan PT. Vayatour dengan

3. Karyawan, Direktur dan Komisaris

Berdasarkan Akta Notaris No. 168 tanggal 24 Juni 2005 oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H. Dan perubahan terakhir melalui akta notaris no. 89 tanggal 16 Juni 2006 oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H., susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2006 dan adalah sebagai berikut: Komisaris Utama / Komisaris Independen : Prastowo

Komisaris : Rustiyan Oen Komisaris : Angelique Aryanto

Direktur : Amelia Barata Direktur Tri : : Soebekti Poernomohadi

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:3 Ketua Komite Audit

: Prastowo

Anggota Komite Audit : Yohana Fransisca Anggota Komite Audit

: Bambang Sulistiyanto Pada tanggal 31 Desember 2006 dan Grup mempunyai karyawan sebanyak 967 orang.

C. PT. Panorama Sentrawisata Tbk

1. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Panorama Sentrawisata Tbk (perusahaan) didirikan berdasarkan akta no.71 tanggal 22 juli 1995 dari Sugiri Kadarisman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-13.272. HT.01.01.Th.95 tanggal 19 oktober 1995, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 17 Juli tahun 2001, Tambahan No. 4630. anggaran Dasar mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 264 tanggal 23 desember 2000 Tse Min Suhardi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar perusahaan antara lain peningkatan modal dasar, ditempatkan dan sektor, pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000.000 per lembar saham menjadi Rp. 150 per saham, perubahan nama perusahaan menjadi PT.

perubahan ini telah disetujui oleh menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C-01341 HT.01.04.TH.2001 tanggal 29 Mei 2001, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 67 tanggal 21 Agustus 2001, tambahan No. 5451.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah bidang jasa konsultan pariwisata, meliputi penyampaian pandangan, saran, penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen dan penelitian di bidang kepariwisataan.

Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. perusahaan berdomosili di Jakarta dan berkantor pusat di Jl. Tanjung Selor No. 17, Jakarta. Perusahaan memperoleh izin untuk memberikan jasa konsultasi pariwisata berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 25/JP/1/1.758.37 tanggal 30 Mei 2001.

2. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 5 september 2001, perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-2182/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000 ribu saham perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 18 september 2001, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, seluruh saham perusahaan atau sejumlah 400.000 ribu saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta termasuk saham perusahaan sendiri.

3. Karyawan, Direktur dan Komisaris

Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan pengurus perusahaan berdasarkan Akta No. 164 tanggal 30 Juni 2005 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H.,S.E.,M,H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Komisaris Utama

: Adhi Tirtawisata

Komisaris

: Budijanto Tirtawisata

Komisaris Independen : Schreurs Albert Clemens

Direktur Utama

: Satrijanto Titawisata

Wakil Direktur Utama : Rocky Wisuda Praputranto

Royanto Handana

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kinerja Keuangan Perusahaan Jasa Hotel dan Travel Service Berdasarkan Rasio Keuangan

1. Kinerja Keuangan PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk

a. Analisis rasio likuiditas Analisis likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Analisis likuiditas dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Rasio-rasio yang digunakan dalam analisis likuiditas adalah:

(1) Current Ratio

Aktiva Lancar

Current Ratio =

Utang Lancar Tabel V.1

Current Ratio

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio 2004 137.633.385

Current ratio menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Tabel V.1 menunjukkan bahwa PT. Sona Topas

dan kewajiban lancarnya, karena pada tahun 2004 angka rasio dibawah angka minimal 2. Pada tahun 2004 angka rasio sebesar 1,47, tahun 2005 sebesar 1,16 dan tahun 2006 sebesar 1,25. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2004 setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,47. Pada tahun 2005 current ratio perusahaan mengalami penurunan 0,31 dari tahun 2004 menjadi 1,16. Pada tahun 2006 current ratio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 0,09 dari tahun 2005 menjadi 1,25. Semakin besar angka rasio ini semakin baik bagi perusahaan karena perusahaan semakin mampu menjamin utang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

(2) Cash Ratio

Kas

+ Efek

Cash Ratio =

Kewajiban Lancar Tabel V.2

Cash Ratio

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Tahun Kas Efek Utang lancar Rasio 2004 59.809.848 0 93.672.234 0.64 2005 57.089.172 0 121.781.170 0.47 2006 24.033.841 0 105.170.529 0.23

Cash ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar utang lancarnya dengan aktiva yang lebih

dengan kas yang tersedia dan efek (surat berharga) yang dapat segera dapat segera dicairkan. Tabel V.2 menunjukkan bahwa PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk mempunyai Cash ratio pada tahun 2004 sebesar 0,06, tahun 2005 sebesar 0,47 dan tahun 2006 sebesar 0,23. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2004 setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,06. Tabel V.2 menunjukkan bahwa selama tahun 2004 perusahaan kurang baik dalam mengelola kewajiban lancar dan kas yang tersedia dalam perusahaan, karena angka rasio dibawah angka minimal 1. Semakin besar angka rasio ini semakin baik bagi perusahaan karena perusahaan semakin mampu menjamin utang lancarnya dengan aktiva yang lebih lancar yang dimiliki perusahaan.

b. Analisis rasio Leverage Analisis leverage menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Analisis ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Rasio- rasio yang digunakan dalam analisis leverage adalah:

(1) Total Debt To Capital Assets Ratio Total Utang

Total Debt to Capital Assets Ratio = Jumlah Aktiva

Tabel V.3 Total Debt To Capital Assets Ratio

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk (dalam ribuan rupiah)

Tahun

Jumlah Aktiva Rasio 2004 259.882.662 377.504.792 0.69 2005 290.654.233 412.439.028 0.71 2006 275.627.307 405.200.337 0.68

Total Utang

Total Debt To Capital Assets Ratio menunjukkan setiap rupiah aktiva perusahaan yang dijadikan jaminan keseluruhan kewajiban atau utang. Tabel V.3 menunujukkan angka rasio dari PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk masing-masing 0,69 ditahun 2004, 0,71 ditahun 2005 dan 0,68 ditahun 2006. Pada tahun 2004 rasio perusahaan ini sebesar 0,69, yang berarti tahun 2004 setiap rupiah aset yang dimiliki perusahaan dibiayai dengan utang sebesar 0,69. Dari tabel diketahui bahwa perusahaan sudah baik dalam mengelola aset perusahaan dalam kaitannya dengan total utang, karena angka rasio perusahaan dibawah angka maksimal 1. Rasio ini dikatakan semakin baik apabila semakin rendah angka rasio atau total aktiva semakin memiliki kemampuan untuk menjamin total utang perusahaan.

(2) Total Debt to equity ratio

Total Utang

Total Debt to equity ratio = Jumlah Modal Sendiri

Tabel V.4 Total Debt To Capital equity Ratio PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Tahun Total Utang Jumlah Modal Sendiri Rasio 2004 259.882.662 117.480.489 2.21 2005 290.654.233 121.638.235 2.39 2006 275.627.307 129.423.227 2.13

Total Debt To Capital Equity Ratio menunjukkan seberapa besar modal sendiri dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Tabel V.4 menunujukkan angka rasio dari PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk masing-masing 2,21 ditahun 2004, 2,39 ditahun 2005 dan 2,13 ditahun 2006. Pada tahun 2004 rasio perusahaan ini sebesar 2,21, yang berarti setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin keseluruhan utang sebesar Rp 2,21. Dari tabel diketahui bahwa perusahaan tidak dapat menjamin keseluruhan kewajiban dengan modal perusahaan, karena angka rasio perusahaan diatas angka maksimal 1. Rasio ini dikatakan semakin baik apabila semakin rendah angka rasio sebab total utang perusahaan dapat dijamin dengan modal sendiri.

(3) Times Interest Earned Ratio EBIT

Times Interest Earned Ratio= Bunga Kewajiban Jangka Panjang

Tabel V.5 Times Interest Earned Ratio

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk

(dalam ribuan rupiah) Tahun EBIT Bunga Utang Rasio Jangka Panjang

Times Interest Earned Ratio digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga kewajiban jangka panjang. Tabel V.5 menunujukkan angka rasio dari PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk masing-masing 3,80 ditahun 2004, 2,28 ditahun 2005 dan 1,62 ditahun 2006. Pada tahun 2004 Times Interest Earned Ratio sebesar 3,80 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar bunga dengan labanya. Pada tahun 2005 dan 2006 Times Interest Earned Ratio perusahaan ini mengalami penurunan, hal ini menunjukan adanya penurunan kinerja perusahaan sehingga laba perusahaan ikut mengalami penurunan. Meskipun mengalami penurunan perusahan ini masih mampu membayar bunga utang perusahaan dengan labanya. Pada tahun 2004 dan 2005 perusahaan ini mampu membayar bunga kewajiban jangka panjangnya dengan Times Interest Earned Ratio digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga kewajiban jangka panjang. Tabel V.5 menunujukkan angka rasio dari PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk masing-masing 3,80 ditahun 2004, 2,28 ditahun 2005 dan 1,62 ditahun 2006. Pada tahun 2004 Times Interest Earned Ratio sebesar 3,80 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar bunga dengan labanya. Pada tahun 2005 dan 2006 Times Interest Earned Ratio perusahaan ini mengalami penurunan, hal ini menunjukan adanya penurunan kinerja perusahaan sehingga laba perusahaan ikut mengalami penurunan. Meskipun mengalami penurunan perusahan ini masih mampu membayar bunga utang perusahaan dengan labanya. Pada tahun 2004 dan 2005 perusahaan ini mampu membayar bunga kewajiban jangka panjangnya dengan

c. Analisis rasio Aktivitas Analisis aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio-rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah: (1) Working Capital Turnover

Penjualan Netto Working Capital Turnover =

Aktiva Lancar - Utang Lancar

Tabel V.6 Working Capital Turnover PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Tahun Penjualan Netto Aktiva Lancar Utang lancar

Rasio 2004 296.487.048 137.633.385 93.672.234 6.74 2005 310.307.508 141.300.493 121.781.170 15.90 2006 282.901.269 131.509.357 105.170.529 10.74

Working Capital Turnover menunjukan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk masing-masing 6,74 ditahun 2004, 15,90 ditahun 2005 dan 10,74 ditahun 2006. Pada tahun 2004 rasio perusahaan ini adalah 6,74 kali, yang berarti perusahaan dapat menjamin aktiva lancarnya terhadap hutang lancarnya. Pada tahun 2005 rasio ini mengalami peningkatan yang sangat tajam hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan netto dan utang lancar. Sedangkan pada tahun rasio ini mengalami penurunan dari 15,90 ditahun 2005 menjadi 10,74 ditahun 2006. Semakin besar rasio ini semakin baik bagi perusahaan, hal ini menunjukan perusahaan tersebut sudah memanfaatkan modal kerja dengan efisien dan efektif.

(2) Total Assets Turnover

Penjualan Netto

Total Assets Turnover =

Total Aktiva

Tabel V.7 Total Assets Turnover PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Tahun Penjualan Netto Total Aktiva Rasio 2004 296.487.048 137.633.385 0.76 2005 310.307.508 141.300.493 0.75 2006 282.901.269 131.509.357 0.70