Penyadapan Sebagai Instrumen Hukum Dalam Menjerat Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Pustaka)

vii

ABSTRAK
Dhirgan Afryanda Segara
Syafruddin Kallo 
Marlina 

Korupsi tidak lagi dirasakan sebagai sesuatu yang merugikan keuangan dan/ atau
perekonomian Negara saja, tetapi juga sudah sepatutnya dilihat sebagai sesuatu yang
melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat sebagai bagian dari hak asasi
manusia. Terdapat cukup alasan yang rasional untuk mengkategorikan korupsi sebagai
sebuah kejahatan luar biasa (extraordinary crime), sehingga pemberantasannya perlu
dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa juga (extraordinary measure) dan dengan
menggunakan instrument-instrumen hukum yang luar biasa pula (extraordinary
instrument). Permasalahan yang dirumuskan dalam penulisan skripsi ini adalah
Bagaimana ketentuan alat bukti dalam tindak pidana korupsi dan Bagaimana kedudukan
alat bukti penyadapan sebagai pembuktian dalam tindak pidana korupsi.
Penelitian dalam penulisan skripsi ini diarahkan kepada penelitian hukum normatif
dengan mengkaji asas-asas hukum dan peraturan perundang-undangan. Penelitian hukum
normative disebut juga penelitian hukum doctrinal. Penelitian hukum jenis ini
mengkonsepsikan hukum sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan

(law in books) atau hukum dikonsepsikan sebagai kaidah atau norma yang merupakan
patokan berprilaku manusia yang dianggap pantas. Adapun Metode Penelitian yang
digunakan dalam penulisan ini adalah dilaksanakan dengan cara penelitian kepustakaan
(library research) atau disebut juga dengan studi dokumen yang meliputi bahan hukum
primer, sekunder, dan tersier agar dapat menjawab setiap permasalahan.
Undang-undang tindak pidana korupsi menjelaskan alat bukti yang sah dalam
peradilan tindak pidana korupsi yaitu alat bukti yang sesuai dengan KUHAP dan alat
bukti lain yang tertera di dalam undang-undang tindak pidana korupsi. Alat bukti
merupakan syarat mutlak dalam peradilan dalam membuktikan terdakwa bersalah atau
tidak telah melakukan tindak pidana. Penyadapan dalam pembuktian tindak pidana
korupsi juga ditegaskan dalam undang-undang tindak pidana korupsi yang juga dikuatkan
kedudukannya dalam undang-undang informasi dan transaksi elektronik.

Kata Kunci: Alat Bukti dalam Tindak Pidana Korupsi, Alat Bukti Penyadapan








Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara