Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kuasa Pribadi Pemimpin, Sikap Pemimpin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang
ada pada organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan motor penggerak,
dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia
merupakan faktor utama dalam mewujudkan eksistensi suatu organisasi, dan
eksistensi organisasi dapat diwujudkan melalui prestasi kerja pegawai yang tinggi.
Sebagai upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai, maka sebuah
organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selanjutnya,
untuk menghasilkan pegawai yang berkualitas dibutuhkan peranan seorang
pemimpin.
Setiap organisasi membutuhkan pemimpin yang mampu mendorong
pegawai untuk terus meningkatkan kemampuan, mengenali dan mengoptimalkan
pendayagunaan potensi atau keunggulan setiap pegawai, serta mampu
membangun dan meningkatkan semangat kerja pegawai. Seorang pemimpin harus
dapat mengimplementasikan kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan
pegawai untuk melakukan hal terbaik sebagai wujud kontribusi pegawai kepada
organisasi. Bentuk nyata dari kontribusi ini dapat dilakukan pegawai dengan
memberikan prestasi kerja yang optimal.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Berhubungan dengan hal tersebut, pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan sebagai
suatu sistem yang saling berkaitan sebagai sistem yang terintegrasi antara
komponen yang satu dengan yang lainnya, dengan harapan akan tercipta suatu
generasi bangsa Indonesia yang mempunyai daya kompetitif di kancah dunia yang
semakin mengglobal. Cita-cita besar ini tentu membutuhkan manajemen yang
baik dan profesional, sehingga apa yang di harapkan dapat terwujud.
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara, adalah salah
satu wadah yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang penjamin mutu
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Dalam melakukan fungsinya
tersebut pimpinan dan pegawai harus dapat bekerjasama, saling mendukung untuk
mencapai tujuan maksimal organisasi.
Gaya kepemimpinan dalam organisasi merupakan hal penting dalam sebuah
era organisasi modern yang mengkehendaki adanya demokratisasi dalam
pelaksanaan kerja dan kepemimpinan organisasi. Akibat yang timbul dari adanya
gaya kepemimpinan yang buruk adalah penurunan prestasi kerja pegawai yang
akan membawa dampak kepada penurunan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Gaya
kepemimpinan
yang
efektif
dibutuhkan
pemimpin
untuk
dapat
meningkatkan prestasi kerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.
Dengan demikian, gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam
peningkatan prestasi kerja pegawai.
Kurangnya keterbukaan antara pimpinan LPMP Sumatera Utara dengan
bawahan dan sebaliknya, mengakibatkan perbedaan jarak antara pemimpin
dengan bawahan. Pegawai menganggap bahwa pimpinan mereka adalah atasan
yang harus ditakuti. Pemimpin yang kurang bersosialisasi dengan pegawainya
akan berdampak pada minimnya kerjasama yang dapat dibina di dalam suatu
organisasi.
Selain itu, kekuasaan pemimpin hendaknya digunakan untuk menciptakan
organisai yang teratur dan produktif. Kekuasan yang dimiliki oleh pemimpin
hendaknya digunakan untuk membuat keputusan yang cepat dan tegas. Untuk
internal organisasi pemimpin harus cepat membuat keputusan seperti memberi
peringatan kepada pegawai, di pindahkan, di pecat jika lalai akan tugasnya atau di
beri promosi jika mempunyai prestasi. Namun pada kenyataannya, ketika pegawai
malas, sering absen tidak mendapat perlakuan yang tegas sehingga menimbulkan
efek domino terhadap pegawai lain. Untuk eksternal, organisasi melalui
kekuasaan pemimpin harus menunjukkan eksistensinya melalui kontribusi positif
baik bagi sejajaran organisasi maupun kepada sekolah binaannya.
Sikap adalah tentang bagaimana pemimpin menanggapi seluruh rangsangan
yang ada baik dari dalam maupun dari luar diri pemimpin. Sikap peminpin adalah
bagaimana pemimpin menanggapi setiap tantangan dan harapan yang terjadi.
Kemudian sikap yang di pilih pemimpin akan menjadi model bagi pemimpin
tersebut, ada pemimpin yang memodelkan diri mereka untuk di kagumi, dihormati
atau ditakuti. Sikap yang muncul dari pemimpin di LPMP Sumatera Utara adalah
model pemimpin yang ditakuti, bukan dihormat atau dikagumi pegawai. Hal ini
berarti pegawai hanya melakukan tugas karena takut kepada pimpinan bukan
karena termotivasi oleh pimpinannya.
Secara keseluruhan, beberapa permasalahan di atas berdampak pada prestasi
kerja pegawai LPMP Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari masih minimnya
target kerja yang dicapai setiap pegawai dalam periode tertentu. Kurangnya
koordinasi kerja antara atasan dan bawahan menjadi salah satu alasan pegawai.
Pimpinan dianggap masih kurang memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan
tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan pegawai, sehingga hasil akhir
pekerjaan yang berupa prestasi kerja pegawai belum sesuai dengan harapan
pimpinan.
Kepribadian merupakan ciri-ciri yang di miliki seorang pemimpin untuk
mempengaruhi pegawai. Ciri-ciri ini bisa berbentuk kerapian dalam berpakaian,
sopan santun dalam bicara, wawasan yang tinggi, bentuk badan yang tegap dan
hal lain yang membedakan pemimpin dengan pegawainya. Namun hal ini tidak
begitu terlihat pada pemimpin LPMP Sumatera Utara. Pemimpin terlihat kurang
memperdulikan kepribadian yang menonjol sehingga berdampak negatif pada
kepribadian pegawai yang dipimpinnya.
Selanjutnya budaya organisasi sangat mempengaruhi terhadap gaya
kepemimpinan seseorang. Melihat budaya yang ada di LPMP Sumatera Utara
lebih cenderung mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan peningkatan
prestasi organisasi, tidak suka mengambil resiko, tingkat disiplin yang rendah
semuanya berimbas negatif terhadap kinerja organiasasi.
Hal-hal diatas haruslah menjadi perhatian bagi pimpinan LPMP Sumatera
Utara. Dalam melakukan fungsinya tersebut pimpinan dan pegawai harus dapat
bekerjasama, saling mendukung untuk mencapai tujuan maksimal organisasi
sehingga lembaga ini dapat menjadi panutan yang baik bagi sekolah dalam
binaannya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh gaya kepemimpinan, kuasa pribadi pemimpin, sikap
pemimpin terhadap prestasi kerja pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara?
2. Sejauhmana pengaruh kepribadian dan budaya organisasi terhadap gaya
kepemimpinan pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, kuasa
pribadi pemimpin, sikap pemimpin terhadap prestasi kerja pegawai pada
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepribadian dan budaya
organisasi terhadap gaya kepemimpinan pada Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara dalam upaya peningkatan prestasi kerja
pegawai pada masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di
Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di program studi Magister
Ilmu Manajemen.
3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam
bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai prestasi
kerja pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Sumatera Utara.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak
yang berkepentingan untuk mangkaji masalah yang sama di masa mendatang.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang
ada pada organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan motor penggerak,
dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia
merupakan faktor utama dalam mewujudkan eksistensi suatu organisasi, dan
eksistensi organisasi dapat diwujudkan melalui prestasi kerja pegawai yang tinggi.
Sebagai upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai, maka sebuah
organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selanjutnya,
untuk menghasilkan pegawai yang berkualitas dibutuhkan peranan seorang
pemimpin.
Setiap organisasi membutuhkan pemimpin yang mampu mendorong
pegawai untuk terus meningkatkan kemampuan, mengenali dan mengoptimalkan
pendayagunaan potensi atau keunggulan setiap pegawai, serta mampu
membangun dan meningkatkan semangat kerja pegawai. Seorang pemimpin harus
dapat mengimplementasikan kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan
pegawai untuk melakukan hal terbaik sebagai wujud kontribusi pegawai kepada
organisasi. Bentuk nyata dari kontribusi ini dapat dilakukan pegawai dengan
memberikan prestasi kerja yang optimal.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Berhubungan dengan hal tersebut, pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan sebagai
suatu sistem yang saling berkaitan sebagai sistem yang terintegrasi antara
komponen yang satu dengan yang lainnya, dengan harapan akan tercipta suatu
generasi bangsa Indonesia yang mempunyai daya kompetitif di kancah dunia yang
semakin mengglobal. Cita-cita besar ini tentu membutuhkan manajemen yang
baik dan profesional, sehingga apa yang di harapkan dapat terwujud.
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara, adalah salah
satu wadah yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang penjamin mutu
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Dalam melakukan fungsinya
tersebut pimpinan dan pegawai harus dapat bekerjasama, saling mendukung untuk
mencapai tujuan maksimal organisasi.
Gaya kepemimpinan dalam organisasi merupakan hal penting dalam sebuah
era organisasi modern yang mengkehendaki adanya demokratisasi dalam
pelaksanaan kerja dan kepemimpinan organisasi. Akibat yang timbul dari adanya
gaya kepemimpinan yang buruk adalah penurunan prestasi kerja pegawai yang
akan membawa dampak kepada penurunan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Gaya
kepemimpinan
yang
efektif
dibutuhkan
pemimpin
untuk
dapat
meningkatkan prestasi kerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.
Dengan demikian, gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam
peningkatan prestasi kerja pegawai.
Kurangnya keterbukaan antara pimpinan LPMP Sumatera Utara dengan
bawahan dan sebaliknya, mengakibatkan perbedaan jarak antara pemimpin
dengan bawahan. Pegawai menganggap bahwa pimpinan mereka adalah atasan
yang harus ditakuti. Pemimpin yang kurang bersosialisasi dengan pegawainya
akan berdampak pada minimnya kerjasama yang dapat dibina di dalam suatu
organisasi.
Selain itu, kekuasaan pemimpin hendaknya digunakan untuk menciptakan
organisai yang teratur dan produktif. Kekuasan yang dimiliki oleh pemimpin
hendaknya digunakan untuk membuat keputusan yang cepat dan tegas. Untuk
internal organisasi pemimpin harus cepat membuat keputusan seperti memberi
peringatan kepada pegawai, di pindahkan, di pecat jika lalai akan tugasnya atau di
beri promosi jika mempunyai prestasi. Namun pada kenyataannya, ketika pegawai
malas, sering absen tidak mendapat perlakuan yang tegas sehingga menimbulkan
efek domino terhadap pegawai lain. Untuk eksternal, organisasi melalui
kekuasaan pemimpin harus menunjukkan eksistensinya melalui kontribusi positif
baik bagi sejajaran organisasi maupun kepada sekolah binaannya.
Sikap adalah tentang bagaimana pemimpin menanggapi seluruh rangsangan
yang ada baik dari dalam maupun dari luar diri pemimpin. Sikap peminpin adalah
bagaimana pemimpin menanggapi setiap tantangan dan harapan yang terjadi.
Kemudian sikap yang di pilih pemimpin akan menjadi model bagi pemimpin
tersebut, ada pemimpin yang memodelkan diri mereka untuk di kagumi, dihormati
atau ditakuti. Sikap yang muncul dari pemimpin di LPMP Sumatera Utara adalah
model pemimpin yang ditakuti, bukan dihormat atau dikagumi pegawai. Hal ini
berarti pegawai hanya melakukan tugas karena takut kepada pimpinan bukan
karena termotivasi oleh pimpinannya.
Secara keseluruhan, beberapa permasalahan di atas berdampak pada prestasi
kerja pegawai LPMP Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari masih minimnya
target kerja yang dicapai setiap pegawai dalam periode tertentu. Kurangnya
koordinasi kerja antara atasan dan bawahan menjadi salah satu alasan pegawai.
Pimpinan dianggap masih kurang memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan
tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan pegawai, sehingga hasil akhir
pekerjaan yang berupa prestasi kerja pegawai belum sesuai dengan harapan
pimpinan.
Kepribadian merupakan ciri-ciri yang di miliki seorang pemimpin untuk
mempengaruhi pegawai. Ciri-ciri ini bisa berbentuk kerapian dalam berpakaian,
sopan santun dalam bicara, wawasan yang tinggi, bentuk badan yang tegap dan
hal lain yang membedakan pemimpin dengan pegawainya. Namun hal ini tidak
begitu terlihat pada pemimpin LPMP Sumatera Utara. Pemimpin terlihat kurang
memperdulikan kepribadian yang menonjol sehingga berdampak negatif pada
kepribadian pegawai yang dipimpinnya.
Selanjutnya budaya organisasi sangat mempengaruhi terhadap gaya
kepemimpinan seseorang. Melihat budaya yang ada di LPMP Sumatera Utara
lebih cenderung mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan peningkatan
prestasi organisasi, tidak suka mengambil resiko, tingkat disiplin yang rendah
semuanya berimbas negatif terhadap kinerja organiasasi.
Hal-hal diatas haruslah menjadi perhatian bagi pimpinan LPMP Sumatera
Utara. Dalam melakukan fungsinya tersebut pimpinan dan pegawai harus dapat
bekerjasama, saling mendukung untuk mencapai tujuan maksimal organisasi
sehingga lembaga ini dapat menjadi panutan yang baik bagi sekolah dalam
binaannya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh gaya kepemimpinan, kuasa pribadi pemimpin, sikap
pemimpin terhadap prestasi kerja pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara?
2. Sejauhmana pengaruh kepribadian dan budaya organisasi terhadap gaya
kepemimpinan pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, kuasa
pribadi pemimpin, sikap pemimpin terhadap prestasi kerja pegawai pada
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepribadian dan budaya
organisasi terhadap gaya kepemimpinan pada Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara dalam upaya peningkatan prestasi kerja
pegawai pada masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di
Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di program studi Magister
Ilmu Manajemen.
3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam
bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai prestasi
kerja pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Sumatera Utara.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak
yang berkepentingan untuk mangkaji masalah yang sama di masa mendatang.