STRATEGI KREATIF USAHA KULINER INDONESIA

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/287686683

STRATEGI KREATIF USAHA KULINER
INDONESIA UNTUK MEMPERLUAS PASAR KE
KAWASAN ASIA TENGGARA DALAM ERA ....
Conference Paper · March 2015
DOI: 10.13140/RG.2.1.3886.8563

CITATIONS

READS

0

2,001

2 authors:
Imam Maulana

Arus Reka Prasetia


5 PUBLICATIONS 12 CITATIONS

14 PUBLICATIONS 1 CITATION

Universitas Singaperbangsa Karawang

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Arus Reka Prasetia on 22 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Universitas Widyatama

SEE PROFILE

STRATEGI KREATIF USAHA KULINER INDONESIA
UNTUK MEMPERLUAS PASAR KE KAWASAN ASIA TENGGARA
DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Imam Maulana1, Arus Reka Prasetia2

1. Mahasiswa FDKV Universitas Widyatama
Jalan Cikutra 204A, Bandung
imam.maulana@widyatama.ac.id
2. Universitas Widyatama
Jalan Cikutra 204A, Bandung
reka.prasetia@widyatama.ac.id

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara ribuan kepulauan dengan aneka ragam suku bangsa dan budaya.
Kekayaan budaya bukan hanya berupa kesenian, arsitektur, maupun norma-norma lokal hasil
cipta, karya, dan karsa penduduk pribumi di suatu daerah. Keahlian dalam mengolah kuliner
hingga menghasilkan santapan bercita rasa lezat merupakan bagian dari budaya. Makanan khas
suatu negara dapat membentuk identitas negara itu di luar negeri, sehingga menjadi bagian dari
daya tarik wisata serta menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Tulisan ini disusun secara
komprehensif dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif, proses interaksi komunikasi
yang mendalam terhadap narasumber, serta pendekatan induktif dalam pengungkapan fakta dan
analisis data. Indonesia yang akan memasuki era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) pada tahun 2015 ini, harus bisa mempertahankan eksistensi kuliner khas Indonesia
di dalam negeri dan memperluas pasarnya ke seluruh Asia Tenggara dengan cara strategi kreatif
yang menawan, melalui peningkatan pelayanan, kualitas makanan, tempat makan, higienis,

strategi pemasaran, inovasi, hingga konsep suasana makan yang menarik. Usaha kuliner pasti
berkembang pesat, karena bertambahnya populasi manusia pada setiap negara, gaya hidup yang
selalu berubah-ubah, serta selera manusia yang beragam. Kuliner asal Indonesia dapat bersaing
dengan kuliner lainnya yang ada di ASEAN, karena memiliki kekhasan dan keunggulan kompetitif
dalam cita rasa, pelayanan, dan harga .

Kata kunci: kuliner, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), strategi kreatif, keunggulan kompetitif

1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan industri kuliner di Indonesia
akan tetap baik bahkan terus mengalami
kenaikkan pada tahun-tahun mendatang.
Industri kuliner masih akan tetap menjadi
andalan sektor industri pengolahan non
migas. Pertumbuhan industri kuliner tetap
tumbuh dan menjadi sektor andalan karena
didukung oleh kuatnya permintaan di dalam
negeri, yang diakibatkan oleh semakin
meningkatnya konsumen kelas menengah di
dalam negeri. Semakin besar dan terbukanya

pasar di dalam negeri yang menjadi daya
tarik, namun akan menimbulkan ancaman
masuknya produk sejenis dari negara lain.[1]
Oleh karena itu, diperlukan upaya yang
serius dalam meningkatkan daya saing,
dengan mengatasi sejumlah permasalahan,
seperti infrastruktur, kompetensi dan

produktivitas tenaga kerja, iklim investasi
dan teknologi, serta kondisi kelembagaan
birokrasi. Indonesia saat ini berpartisipasi
aktif di dalam forum Codex Allimentarius
Commission (CAC) yang bertujuan untuk
membahas standar mutu dan keamanan
pangan dunia yang terkait dengan
kepentingan industri.[1]
Proses integrasi dari perdagangan bebas
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada
tahun 2015 ini, sektor pangan merupakan
salah satu sektor yang semakin dipercepat

pelaksanaannya. Pembahasan dilakukan
melalui Prepared Foodstuff Product
Working Group yang merupakan bagian dari
Forum ASEAN Consultative Committee dan
perintisan saling pengakuan untuk sektor
pangan olahan.[1]

Upaya yang dilakukan pemerintah saat ini
dan ke depan adalah meningkatkan mutu
produk industri agro dengan melakukan
pelatihan cara produksi yang baik serta
meningkatkan jumlah produk industri agro
untuk diberlakukan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Selain itu, mengurangi
ketergantungan impor dan kurangnya bahan
baku industri makanan dan minuman,
dengan fasilitasi dan koordinasi dengan
instansi
terkait
untuk

peningkatan
produktivitas dan efisiensi on farm.
Pemerintah pun terus berupaya mendorong
pengintegrasian antara hulu dengan hilirnya.
Upaya lainnya adalah pembatasan ekspor
produk
primer
serta
diversifikasi
penggunaan bahan baku alternatif.[1]
Selain itu, pemerintah juga memperkuat
rantai pasok industri makanan dan minuman
dari hulu-hilir, melalui bantuan penguatan
penanganan pasca panen dan fasilitasi sistem
distribusi.[1] Asosiasi Perusahaan Jasa Boga
Indonesia (APJI) siap melirik kembali
ekspor produk kuliner dan jasa boga untuk
pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.[2]
Di dunia politik ada istilah food diplomacy,
semacam cara mendekatkan hubungan dua,

atau lebih negara melalui makanan khas
masing-masing. Lewat diplomatik makanan
itu, Obama berhasil menarik perhatian
masyarakat Indonesia dan bahkan dunia.
Promosi Obama soal bakso ini tak dinyana
membuat sejumlah situs berita Amerika
Serikat tertarik mengulas lebih jauh soal
kuliner asal Indonesia itu. Mulai dari variasi
bakso hingga resep pembuatannya.

Meksiko, atau Pho Vietnam. Tak hanya
kelezatan rendang atau bakso saja yang
mampu menggoyang lidah para pecinta
kuliner dunia. Baru-baru ini, World Street
Food Congress di Singapura, menempatkan
empat makanan khas nusantara dalam daftar
20 kuliner kaki lima terbaik di dunia.
Bahkan, salah satunya berhasil menempati
peringkat pertama. Soto Ayam Ambengan
Pak Sadi Asli yang sukses menyabet urutan

teratas sebagai kuliner kaki lima terbaik
dunia. Disusul Sate Ayam Barokah Haji
Basiri di peringkat enam, Nasi Campur
Ayam Kampung Khas Bali Made Weti di
peringkat 11, dan Rumah Makan Nasi
Kapau di peringkat 16.

2. MODEL, ANALISIS, DESAIN,
DAN IMPLEMENTASI
Proses tulisan ini sepenuhnya berdasarkan
hasil analisis dengan menggunakan metode
kualitatif yang masih bersifat subjektif,
analisis dari berbagai studi literatur, hasil
analisis media cetak ataupun online, serta
berbagai pendapat dari para praktisi bisnis
bidang industri kuliner di Indonesia.

2.1. Strategi Kreatif
Strategi kreatif merupakan langkah yang
dilakukan setiap perusahaan dalam rangka

mencapai tujuan pemasaran, meliputi[3]:
1. Penetapan target market/audience.[3]
2. Perencanaan media.[3]
3. Perencanaan pesan kreatif.[3]
4. Kebijakan eksekusi gaya dan daya tarik
pemasaran.[3]

Pamor bakso pun melambung. Media global
ternama seperti CNN bahkan memasukkan
bakso ke dalam daftar 40 makanan terlezat
di Indonesia. Media asal Amerika Serikat
itu, menyebut bakso sebagai makanan
favorit para pelajar. Tak hanya bakso, CNN
juga pernah menobatkan kuliner asal
Indonesia lainnya, rendang, dalam daftar
makanan terlezat di dunia. Santapan berupa
daging sapi yang diolah dengan santan
hingga kering itu masuk dalam urutan ke-11
dari 50 daftar makanan terenak di dunia.


Strategi kreatif bertujuan pula untuk
menciptakan
iklan
sebagai
senjata
pemasaran yang efektif (branding , promosi,
positioning ).[3][4] Strategi kreatif untuk
periklanan dilakukan dengan menjawab
pertanyaan berikut[3]:
1. What: apa tujuannya?[3]
2. Who: siapa
khalayak
yang
akan
dijangkau?[3]
3. When: kapan iklan dipasang?[3]
4. Where: dimana iklan dipasang?[3]
5. Why: mengapa harus demikian?[3]
6. How: bagaimana bentuk iklannya?[3]


Urutan itu berdasar polling yang dilakukan
di situs jejaring sosial. Rendang menjadi
satu-satunya kuliner asal Indonesia yang
masuk dalam daftar. Mengalahkan kelezatan
Kebab Turki, Lasagna Italia, Fajitas

Kreatif pada dasarnya adalah kemampuan
melihat sesuatu yang biasa dengan cara yang
tidak biasa disertai dengan imajinasi dan
pemikiran ilmiah, dalam rangka mencari
atau menciptakan gagasan baru yang mampu

menelurkan hasil yang berbeda dengan yang
sudah ada.[3]
3.
Strategi pemasaran adalah tahapan kreatif
yang kontinyu, yang diupayakan oleh suatu
perusahaan atau organisasi guna mencapai
target
pemasaran
terbaik
dengan
merealisasikan secara optimal kepuasan
pelanggan. Strategi pemasaran memiliki
posisi vital dalam peranannya untuk
mencegah penurunan jumlah penjualan dan
pelanggan serta merosotnya daya saing
produk di pasaran.[5]
Proses penjualan akan mampu berjalan
secara terkontrol dan dinamis dengan adanya
sebuah strategi marketing kreatif yang baik.
Strategi yang diharapkan adalah metode,
teknik, dan gaya yang baru yang ditujukan
untuk kepuasan konsumen. Meningkatkan
kenyamanan konsumen adalah faktor kunci
yang selalu menjadi dasar setiap strategi
pemasaran yang kreatif, disamping itu
kualitas yang terjaga dan konsisten dari
sebuah produk adalah poin penting lainnya
bagi berlangsungnya sebuah strategi
pemasaran yang kreatif.[5]
Karena itu, dalam bentuk bisnis apapun,
meskipun sudah mencapai/menjadi market
leader sekalipun, tetap perlu ada strategi
yang lebih dahsyat lagi secara terus-menerus
sehingga bisa mencegah “kaburnya”
konsumen. Ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mencegah “kaburnya”
konsumen atau setidaknya meminimalkan
hal tersebut diantaranya[5]:
1. Senantiasa mengikuti perkembangan
keinginan konsumen secara rutin dan
lebih detil. Mengetahui dan memiliki
detil
karakter
atau
keinginan
target market dan konsumen merupakan
hal yang sangat penting, karena bisa
dijadikan salah satu acuan untuk
melakukan berbagai pengembangan yang
sesuai dengan keinginan sebenarnya dari
para konsumen tersebut.[5]
2. Berikan lebih banyak kemudahan
dibanding yang lainnya (juga tentu
dibanding kompetitor), baik kemudahan
dalam pelayanan, kemudahan dalam
transaksi, maupun kemudahan lainnya.
Ini penting dilakukan, supaya semakin
lama konsumen semakin merasa nyaman
dengan produk/jasa dan pelayanan,
sehingga konsumen merasa enggan
mencoba atau bahkan beralih ke

4.

5.

6.

produk/jasa yang lain atau berpindah ke
kompetitor.[5]
Secara rutin berikan berbagai penawaran
yang benar-benar sangat menarik,
terutama
jika
dibanding
dengan
penawaran yang diberikan kompetitor.[5]
Selain memberikan layanan yang
optimal, termasuk purna jualnya yang
memuaskan, berikan pula pengembangan
kualitas produk dan jasa yang sesuai
dengan keinginan target market.[5]
Berikan garansi yang meyakinkan,
sehingga jika ada konsumen yang tidak
puas dengan produk atau jasa yang
diperoleh, maka konsumen masih bisa
diberikan sesuatu penawaran yang lebih
menarik yang bisa membuat tidak merasa
kecewa dengan keputusan yang telah
diambil.[5]
Ketahui dengan lebih bijak apa saja yang
sebenarnya masih menjadi kekurangan
jika dibandingkan dengan kompetitor.[5]

Memanfaatkan fasilitas internet untuk
memasarkan produk usaha saat ini adalah
sesuatu yang sangat umum. Buatlah
perbedaan dengan cara lebih mendalami
media ini. Sampai saat ini, internet
marketing merupakan strategi kreatif yang
terbukti mampu meningkatkan upaya
penjualan secara lebih maksimal.
Cara menerapkan strategi kreatif ini agar
bisnis/usaha yang dijalankan tidak salah
langkah, antara lain[6]:
1. Pastikan membidik pasar yang tepat
dengan mengakses riset pasar yang dapat
diandalkan. Ketetapan adalah elemen
penting dari pemasaran kreatif.[6]
2. Melakukan sesi brainstorming dimana
setiap pertanyaan dari empat pertanyaan
pemasaran kreatif dipikirkan secara
mendalam.[6]
3. Pertimbangkanlah strategi pemasaran
kreatif yang ingin dijalankan secara
realistis untuk melampaui upaya pesaing
saat ini.[6]
4. Temukan cara untuk memperluas
pemasaran dan penawaran. Usahakan
agar tetap segar, menarik, tepat sasaran,
dan unik.[6]

2.2. Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)
MEA merupakan bentuk realisasi dari
tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan
Asia Tenggara. Terdapat empat hal yang

akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015
ini, yang dapat dijadikan suatu momentum
yang baik untuk Indonesia.
Pertama, negara-negara di kawasan Asia
Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah
kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan
terciptanya kesatuan pasar dan basis
produksi, maka akan membuat arus barang,
jasa, investasi, modal dalam jumlah yang
besar, dan skilled labour menjadi tidak ada
hambatan dari satu negara ke negara lainnya
di kawasan Asia Tenggara.
Kedua, MEA akan dibentuk sebagai
kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi
yang tinggi, sehingga memerlukan suatu
kebijakan yang meliputi competition policy,
consumer protection , Intellectual Property
Rights (IPR), taxation, hingga e-commerce.
Dengan demikian, dapat tercipta iklim
persaingan yang adil, terdapat perlindungan
berupa sistem jaringan dari agen-agen
perlindungan
konsumen,
mencegah
terjadinya
pelanggaran
hak
cipta,
menciptakan jaringan transportasi yang
efisien,
aman,
dan
terintegrasi,
menghilangkan sistem Double Taxation , dan
meningkatkan perdagangan dengan media
elektronik berbasis online.
Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai
kawasan yang memiliki perkembangan
ekonomi
yang
merata,
dengan
memprioritaskan pada Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM). Kemampuan daya
saing dan dinamisme dari UMKM akan
ditingkatkan dengan memfasilitasi akses
mereka terhadap informasi terkini, kondisi
pasar, hingga pengembangan sumber daya
manusia dalam hal peningkatan kemampuan,
keuangan, serta teknologi.
Keempat, MEA akan diintegrasikan secara
penuh terhadap perekonomian global dengan
membangun
sebuah
sistem
untuk
meningkatkan koordinasi terhadap negaranegara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan
partisipasi negara-negara di kawasan Asia
Tenggara pada jaringan pasokan global
melalui pengembangan paket bantuan teknis
kepada negara-negara anggota ASEAN yang
kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan industri
dan produktivitas, sehingga tidak hanya
terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada
skala regional, namun juga memunculkan
inisiatif untuk terintegrasi secara global.

Berdasarkan ASEAN Economic Blueprint,
MEA menjadi sangat dibutuhkan untuk
memperkecil kesenjangan antara negaranegara ASEAN dalam hal pertumbuhan
perekonomian
dengan
meningkatkan
ketergantungan dari seluruh anggotanya
didalam organisasi. MEA berupaya dapat
mengembangkan konsep meta-nasional
dalam rantai suplai makanan, dan
menghasilkan blok perdagangan tunggal
yang dapat menangani dan bernegosiasi
dengan eksportir dan importir non-ASEAN.
Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi
kesempatan yang baik, karena hambatan
perdagangan akan cenderung berkurang
bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan
berdampak pada peningkatan eskpor yang
pada akhirnya akan meningkatkan GDP
Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan
baru bagi Indonesia berupa permasalahan
homogenitas
komoditas
yang
akan
diperjualbelikan (Santoso, 2008). Dalam hal
ini competition risk akan muncul dengan
banyaknya barang impor yang akan
mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia,
sehingga akan mengancam industri lokal
dalam bersaing dengan produk-produk luar
negeri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini
pada akhirnya akan meningkatkan defisit
neraca perdagangan bagi negara Indonesia
sendiri.
Pada sisi investasi, kondisi ini dapat
menciptakan iklim yang mendukung
masuknya Foreign Direct Investment (FDI)
yang dapat menstimulus pertumbuhan
ekonomi melalui perkembangan teknologi,
penciptaan lapangan kerja, pengembangan
sumber daya manusia (human capital), dan
akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat
memunculkan exploitation risk. Indonesia
masih memiliki tingkat regulasi yang kurang
mengikat, sehingga dapat menimbulkan
tindakan eksploitasi dalam skala besar
terhadap ketersediaan sumber daya alam
oleh perusahaan asing yang masuk ke
Indonesia sebagai negara yang memiliki
jumlah sumber daya alam melimpah
dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak
tertutup kemungkinan, eksploitasi yang
dilakukan perusahaan asing dapat merusak
ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi
investasi yang ada di Indonesia belum cukup
kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk

ketersediaan sumber
terkandung.[9]

daya

alam

yang

Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat
kesempatan yang sangat besar bagi para
pencari kerja, karena dapat banyak tersedia
lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan
akan keahlian yang beraneka ragam. Selain
itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam
rangka mencari pekerjaan menjadi lebih
mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan
tertentu. MEA juga menjadi kesempatan
yang bagus bagi para wirausahawan untuk
mencari pekerja terbaik sesuai dengan
kriteria yang diinginkan. Dalam hal ini dapat
memunculkan risiko ketenagakarejaan bagi
Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan
produktivitas, Indonesia masih kalah
bersaing dengan tenaga kerja yang berasal
dari Malaysia, Singapura, dan Thailand,
serta pondasi industri yang bagi Indonesia
sendiri membuat Indonesia berada pada
peringkat keempat di ASEAN.
Dengan hadirnya era perdagangan bebas
MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk
memanfaatkan keunggulan skala ekonomi
dalam negeri sebagai basis memperoleh
keuntungan. Namun demikian, Indonesia
masih memiliki banyak tantangan dan
risiko-risiko yang akan muncul bila MEA
telah diimplementasikan. Oleh karena itu,
para risk professional diharapkan dapat lebih
peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi,
agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang
muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi
yang apik antara otoritas negara dan para
pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik
secara fisik dan sosial (hukum dan
kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya
peningkatan kemampuan serta daya saing
tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.

2.3. Wisata Kuliner
Kuliner merupakan kata yang diadopsi dari
istilah dalam bahasa Inggris, Culinary.
Dalam Britannica , didapatkan pengertian
tentang kuliner sebagai berikut:
”The word culinary derives from the
latin word culina, meaning kitchen. It
is commonly used as reference to
things related to cooking or the
culinary profession. The culinary
profession is cooking or preparing
food as a profession, i.e. chefs,

restaurant management,
nutritionists, etc”.

dieticians,

Sementara menurut kamus Inggris Indonesia
John M. Echols (1993:159), Culinary
diartikan sebagai yang berhubungan dengan
dapur atau masakan. Dari pengertian di atas
dapat diartikan bahwa secara harafiah,
kuliner adalah dapur yang biasa digunakan
untuk merujuk pada sesuatu yang
berhubungan dengan memasak atau profesi
kuliner. Profesi kuliner sendiri dapat
diartikan sebagai profesi untuk memasak
atau mempersiapkan makanan, seperti chefs,
management restaurant, ahli penata diet,
ahli gizi, dan sebagainya. Jadi yang
dimaksud dengan wisata kuliner itu adalah
kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati makanan atau minuman.
Daya tarik utama dari wisata kuliner adalah
produk makanan. Produk makanan adalah
hasil proses pengolahan bahan mentah
menjadi makanan siap dihidangkan melalui
kegiatan memasak (Farida Arifianti:38).
Lebih lanjut, Davis dan Stone (1994:44)
mengemukakan, bahwa karakteristik fisik
dari produk makanan dan minuman antara
lain kualitas, penyajian, susunan menu, porsi
makanan, siklus hidup produk, dekorasi
ruang maupun pengaturan meja. Sebagian
makanan dan minuman disajikan dan
disediakan di restoran yaitu suatu tempat
atau bangunan yang diorganisasi secara
komersial,
yang
menyelenggarakan
pelayanan dengan baik kepada semua
tamunya, baik berupa makanan maupun
minuman (Marsum W.A., 1991:7).
Selain restoran, tempat penjualan makanan
dan minuman yang banyak berdiri adalah
warung makan, yaitu tempat penjualan
makanan pokok dalam skala lebih kecil dan
lebih sederhana daripada restoran, dan toko
atau pusat jajanan yaitu tempat yang secara
khusus hanya menjual makanan kudapan
yang sebagian besar berupa makanan kering
(Hasan Saputro, 2004:12-13).
Salah satu jenis wisata yang sekarang sedang
mengalami perkembangan pesat adalah
wisata kuliner. Tren wisatawan sekarang
yang datang ke suatu daerah wisata adalah
untuk mencari atau berburu makanan khas
daerah tersebut, sehingga tren ini menjadi
peluang besar bagi Indonesia yang kaya

akan makanan dengan rasa rempahrempahnya. Para wisatawan ini tidak segansegan membayar mahal untuk menikmati
suatu hidangan. Perubahan gaya hidup
masyarakat juga telah terjadi, masyarakat
makan tidak hanya untuk mengenyangkan
perut saja, tetapi juga mencari suasana dan
pelayanan yang prima sebagai bagian dari
sajian makanan yang telah dipesan. Banyak
wisatawan, domestik atau mancanegara,
yang menyempatkan waktu untuk berburu
makanan dan minuman khas daerah yang
ada, di sela-sela kegiatannya berwisata.
Oleh karena itu, perlu dicari solusi kreatif
agar potensi wisata kuliner di Indonesia
dapat dioptimalkan, terutama setelah era
perdagangan bebas MEA telah diterapkan,
maka potensi wisata kuliner yang ada di
Indonesia
sudah
harus
mampu
memperlihatkan keunggulan kompetitif dan
diferensiasi dibandingkan dengan negara
lain di Asia Tenggara. Perencanaan dan
pengelolaan wisata kuliner yang kreatif,
inovatif, dan atraktif, akan membuat usaha
kuliner di dalam negeri tetap eksis dan
mampu menjadi “tuan rumah” di negeri
sendiri, tanpa takut akan adanya ancaman
dari negara-negara yang terlibat di dalam
MEA..

2.3.1. Wisata Kuliner Indonesia
Indonesia
memiliki ragam makanan
tradisional, tiap daerah memiliki makanan
khasnya masing-masing. Berbeda pulau saja
makanan khasnya beragam apalagi yang satu
pulau pasti memiliki aneka ragam makanan
khas. Makanan Indonesia dapat dijumpai di
beberapa tempat seperti di tenda, lesehan,
dan dipinggir jalan.

Gambar 1. Warung Tenda[10]

Gambar 2. Warung Lesehan[11]

Banyak orang yang memilih jajanan kaki
lima ditempat tersebut selain harganya
terjangkau rasanya juga sangat enak.
Akantetapi wisata kuliner di Indonesia
masih ada kelemahannya salah satunya yaitu
dari segi kebersihannya yang masih harus
ditingkatkan agar jadi lebih bersih dan
terjamin makanannya sehat.

2.3.2. Wisata Kuliner ASEAN
Di negara anggota ASEAN lainnya juga
memiliki wisata kuliner, seperti Malaysia,
Thailand, singapur. Di Negara Malaysia
yang menjadi pusat wisata kuliner yang
paling meriah yaitu di Jalan Alor. Kuliner
jajanan di Malaysia berbeda sekali dengan di
Indonesia karena di Malaysia jajanan kuliner
yang ada makanan yang dijajakan mayoritas
berasal dari restoran permanen di pinggir
jalan, bukan kaki lima seperti biasanya.
Namun, kursi dan mejanya digelar hingga
memenuhi separuh badan jalan sehingga
terkesan sangat ramai. Ditambah lagi
lampion-lampion yang digantung sepanjang
jalan menambah semarak suasana yang
sudah ramai. Makanan yang dijual
kebanyakan masakan Cina, karena memang
pemiliknya adalah warga Malaysia etnis
Tionghoa. Ciri khas dari Jalan Alor adalah
para
sales
restoran
berlomba-lomba
menawarkan menu kepada setiap pejalan
kaki yang lewat. Tidak perlu merasa
terganggu, meski lumayan intens mendekati
Anda, mereka cukup sopan. Kalau Anda
tidak mau cukup geleng-geleng atau diam
saja, mereka pun tidak masalah apalagi
sampai marah-marah.[12]
Sebagai negara yang sama-sama terletak
dalam benua Asia Tenggara, Thailand
menyajikan ragam kuliner dan rasa yang
hampir serupa dengan Indonesia. Popularitas
makanan Thailand memang tak perlu

diragukan lagi. Konon, makanan Thailand
adalah salah satu jenis makanan yang paling
disukai di seluruh dunia disamping makanan
China. Banyak yang mengatakan bahwa
makanan khas suatu negara biasanya justru
dapat dengan mudah ditemukan di ’jalanan’.
Tentu saja jangan takut mencoba makanan
pinggir jalan di sana, karena higienitas para
penjual jauh melebihi kebiasaan di
Indonesia. Mereka memakai celemek,
topi/hairnet, bahkan kertas pembungkus
makanan pun baru, bukan bekas ujian seperti
kebiasaan para penjual di Indonesia.[13]

Gambar 3. Tempat Makan di Thailand[13]

Oleh karena itu, silahkan membaca daftar
makanan Thailand yang paling terkenal,
dilengkapi dengan bahasa dan tulisan
Thailandnya, untuk mempermudah jika kita
ingin memesannya di restauran dengan
pelayan yang tidak mengerti bahasa
Inggris.[13]

2.4. Ekspor Kuliner Indonesia
Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat
ini tengah giat dalam melakukan diplomasi
mengenalkan produk-produk kuliner khas
Indonesia ke mancanegara. Kemendag
sedang mengatur strategi meningkatkan
ekspor kuliner Indonesia, salah satunya
dengan
memanfaatkan
peran
consolidated .[14]
Pengusaha berperan sebagai consolidated,
baik di Indonesia atau di luar negeri.
Pengusaha yang mengumpulkan produk dari
perusahaan
produsen
dan
kemudian
menjadikannya satu, sehingga mudah untuk
dikombinasikan yang tepat guna diekspor.[14]
Kemendag telah memfasilitasi para diaspora
Indonesia di luar negeri untuk melahirkan
entrepreneur skala kecil dan menengah yang
akan berperan sebagai consolidated.
Kemendag juga memiliki strategi untuk

memanfaatkan custom broker atau pialang
kebeacukaian guna memudahkan produk
kuliner Indonesia masuk ke pasar luar
negeri.[14]
Kemendag saat ini tengah berupaya keras
mendorong para pelaku Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) bidang kuliner untuk
mengekspor makanan olahan rendang ke
Belanda. Saat ini di Belanda ada sekitar
1.500 restoran yang menyajikan masakan
Asia, dan 30 persennya merupakan restoran
dengan kuliner khas Indonesia. Artinya,
kuliner khas Indonesia cukup kuat untuk
pasar kuliner di Belanda.[15]
Pengaruh dari potensi untuk menembus
pasar kuliner Eropa yang ternyata sungguh
menjanjikan, maka Kemendag sangat
mengapresiasi langkah para UKM yang
mulai melakukan inovasi dalam industri
kuliner seperti pengemasan produk "Bumbu
Rendang UD Gerak Tani" dan kuliner
olahan siap saji "Rendang Daging ASESE".
Kemendag senantiasa mendorong dunia
usaha untuk melakukan upaya pemberian
nilai tambah terhadap produk kuliner ini,
walaupun potensi ekspor rendang ini tidak
terlalu signifikan secara nilai, tetapi perlu
diingat bahwa ekspor itu bukan sesuatu yang
bisa terwujud dalam satu hari. Intinya, UKM
bidang kuliner harus mampu menjaga
kualitas produknya serta melakukan
pengemasan demi meningkatkan daya
saingnya.[15]
Melalui acara “Authentic Indonesia: Food
Tasting and Workshop ” yang diadakan di
Konsulat Jenderal Republik Indonesia
(KJRI) Los Angeles (LA) pada tahun 2014
silam, berbagai produk kuliner dan rempahrempah asli Indonesia dipromosikan. Acara
ini sebagai hasil kerja sama antara KJRI LA,
Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)
LA, dan perusahaan eksportir produk kuliner
dan rempah-rempah Indonesia. Acara ini
merupakan bukti bahwa promosi kuliner di
Amerika Serikat menjadi salah satu fokus
untuk meningkatkan ekspor produk kuliner
Indonesia ke Amerika Serikat.[16]
Dengan demikian, diharapkan promosi ini
menjadi cara yang efektif meningkatkan
ekspor ke Amerika Serikat. Tujuan acara ini
adalah untuk mengedukasi masyarakat di
Los Angeles tentang produk kuliner asli
Indonesia. Selain itu juga digunakan sebagai
wadah memberikan inspirasi bagi diaspora

Indonesia di Los Angeles, serta mendorong
dan mengembangkan gairah kewirausahaan,
khususnya yang terkait usaha kuliner dan
distribusi produk makanan.[16]
Ke depan, acara promosi serupa akan terus
dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia di negara lain. Khusus
untuk kawasan di Asia Tenggara, pihak
Kemendag akan melakukan acara yang lebih
konstruktif dengan skala lebih besar, guna
mempromosikan kuliner khas Indonesia.
Diharapkan, produk kuliner khas Indonesia
akan lebih dikenal di mancanegara, serta
memberikan manfaat kepada masyarakat di
mancanegara yang peduli tentang gaya
hidup makanan sehat.[16]

Gambar Data Perkembangan Sektor Nonmigas
(SEKTOR)[17]
Data Diolah

2.5. 10 Kuliner Indonesia Terkenal
di Luar Negeri
Makanan di Indonesia memang beragam,
akan tetapi, berdasarkan beragam data yang
diperoleh, ternyata ada beberapa makanan
asal Indonesia yang sangat terkenal di luar
negeri. Makanan khas Indonesia ini
memiliki kesempatan/peluang terbesar untuk
memperluas pasar ke seluruh Asia Tenggara
di era perdagangan bebas Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA). Berikut 10
makanan Indonesia yang paling terkenal di
luar negeri[18]:
1. Rendang
Makanan yang merupakan ciri khas dari
daerah asal Padang, Sumatera ini
ternyata sangat terkenal oleh turis dari
luar negeri. Bahkan, masakan rendang ini
menjadi makanan terenak dunia nomor
wahid di beberapa halaman situs populer.
Umumnya rendang terbuat dari bahan
daging sapi, namun dapat juga di
gunakan daging lain seperti kambing,
ayam, dan banyak lainnya.[18]

Gambar 1. Rendang[18]
Data diolah

Gambar 1.1. Rendang kemasan kaleng[19]

2. Sate
Makanan
yang
ditusuk
dengan
menggunakan tusukan bambu/kayu ini
ternyata adalah makanan yang diminati
orang-orang luar negeri saat datang ke
Indonesia. Daging yang digunakan
sebagai bahan pokok dari pembuatan sate
pun bermacam-macam seperti ayam,
kambing, kelinci, dan lain-lain.[18]

Gambar 2. Sate[18]

3. Bakso
Asal usul makanan bakso ini berasal dari
para pedagang Cina. Pada saat itu bahan
pokoknya yang tidak halal, berupa babi
sehingga membuat makanan ini tidak
popular, namun setelah interaksi antara
masyarakat Indonesia dan para pedagang
Cina, maka dirubahlah bahan dasar dari
pembuatan bakso menjadi daging sapi
ataupun ayam. Makanan ini menjadi
semakin populer beberapa saat lalu,
ketika Presiden Amerika Serikat, Barrack

Obama, mengingat makanan ini sebagai
salah satu favorit dirinya ketika
mengunjungi Indonesia.[18]

pempek ternyata berasal dari sebutan
'apek' (lelaki tua) yang berasal dari Cina,
pada saat itu apek ini tinggal di tepian
sungai dimana tangkapan ikan pada saat
itu sangat berlimpah, sehingga warga
pada saat itu menyajikan makanan ini
digoreng ataupun dipindang. Lelaki tua
ini mencari alternatif lain dalam
pengolahan penyajian bahan makanan
ikan ini, dimana ia mencampur daging
ikan giling dengan tapioka sehingga
terciptanyalah pempek.[18]

Gambar 3. Bakso[18]

4. Nasi Goreng
Hidangan nasi goreng yang berasal dari
Asia dikenal memiliki rasa manis yang
berasal dari saus kecap manis. Nasi
goreng memiliki bahan dasar berupa
nasi, yang kemudian ditumis pada suhu
tinggi, dicampur dengan telur dan bumbu
dapur lainnya, kemudian dihidangkan
dengan acar umumnya, namun dapat di
tambahkan dengan berbagai macam
makanan lain.[18]

Gambar 6. Pempek[18]

7. Soto
Makanan tradisional sup dengan kuah
kental atau beningnya ini sangat terkenal
sebagai makanan santapan siang hari
bagi para turis luar negeri. Variasi soto di
Indonesia bermacam-macam seperti Soto
Kudus yang berasal dari Jawa Tengah,
Soto Betawi dari Jakarta, atau Soto
Makassar dari Sulawesi.[18]

Gambar 4. Nasi Goreng[18]

5. Gado-gado dan Ketoprak
Gado-gado dan ketoprak khas Indonesia
ini sering disebut-sebut sebagai salah
satu salad populer yang berasal dari
Indonesia. Hal ini dikarenakan bahan
utama gado-gado dan ketoprak yang
menggunakan sayuran.[18]

Gambar 7. Soto[18]

8. Nasi Uduk
Nasi yang memiliki aroma khas ini
berasal dari Jakarta, rasanya yang gurih
dikarenakan cara proses memasaknya
yang menggunakan santan kelapa,
kemudian dikukus.[18]

Gambar 5. Gado-gado dan Ketoprak[18]

6. Pempek
Asal usul makanan ini ternyata juga
berasal dari para pedagang Cina yang
berkelana ke Palembang. Nama awal dari

Gambar 8. Nasi Uduk[18]

9. Siomay
Makanan yang konon berasal dari
Mongolia, Cina ini dikenal sebagai
dimsum versi Indonesia. Cara penyajian
dari siomay versi Indonesia ini juga
berbeda yakni berbahan dasar ikan,
umumnya dicampur dengan sagu atau
tapioka, kemudian dapat menggunakan
daging lain pada siomay seperti ayam,
udang, kepiting. Siomay biasa memiliki
makanan pelengkap seperti tahu goreng
atau kukus, kentang kukus, kubis, telur
ayam kemudian dihidangkan bersama
saus kental yang dibuat dari bahan dasar
kacang dicampur dengan kecap ataupun
sambal. Bumbu kacang inilah yang
disebut-sebut
merupakan
khas
Indonesia.[18]

Gambar 11. Gudeg[20]

Gambar 11.1. Gudeg kemasan kaleng[20]

12. Es Dawet
Minuman ini merupakan makanan yang
banyak disajikan di retoran tradisional di
Indonesia
yang
menjadi
serbuan
Wisatawan asing.[20]
Gambar 9. Siomay[18]

10. Martabak
Kuliner ini dikenal wisatawan luar negeri
sebagai pancake (adonan) yang berasal
dari Indonesia, dan dilihat sebagai
hidangan makanan penutup. Martabak
memiliki 2 jenis, yakni martabak manis
dan martabak asin/telur.[18]
Gambar 12. Es Dawet[20]

13.Es Campur
Minuman ini merupakan minuman
dengan variasi buah-buahan dan sirup
dan bahan lainya.[20]

Gambar 10. Martabak[18]

11. Gudeg
Makanan khas Indonesia asal Daerah
Istimewa Yogyakarta ini merupakan alah
satu makanan Indonesia yang mendunia,
bahkan banyak negara ingin meng-impor
makanan dari Indonesia ini dalam bentuk
makanan kalengan.[20]

peningkatan sekitar 6,94% pada kuartal
kedua.[21]

Gambar 13. Es Campur[20]

14.Nasi Kuning
Makanan ini banyak disukai masyarakat
asing karena berwarna-warni makanan
variasinya, dan karena makanan ini
mudah dibuat dengan home style.[20]

Gambar 14. Nasi Kuning[20]

3. HASIL DAN DISKUSI
Meningkatnya pertumbuhan UKM di
Indonesia ternyata cukup didominasi oleh
industri makanan dan minuman.[12] Sejak
beberapa tahun yang lalu, perkembangan
bisnis di bidang kuliner telah mengalami
pertumbuhan yang sangat signifikan.
Puncaknya terjadi pada tahun 2013 silam,
dimana industri kuliner meningkat dari yang
hanya 8,39% (pada tahun 2012) mengalami
lonjakan pesat menjadi sebesar 19,72%
dengan volume penjualan hingga Rp. 695
trilyun (pada tahun 2013).
Meskipun peningkatannya sangat tinggi di
tahun 2013, namun pada saat krisis global
terjadi pada tahun 2010 silam, sektor
industri kuliner ini sempat mengalami
penurunan yang cukup hebat menjadi
2,83%, walaupun omsetnya masih tetap
tinggi yaitu menyentuh angka Rp. 465
trilyun. Dan yang lebih menggembirakan
lagi, pada tahun 2011 industri kuliner ini
kembali bersinar dengan mengalami

Selain omsetnya yang terus meningkat,
jumlah pelaku bisnis di bidang kuliner juga
mengalami pertumbuhan yang cukup positif.
Saat ini berbagai macam produk kuliner
mulai diinovasikan menjadi aneka menu
baru yang ditawarkan para pengusaha ini
untuk memanjakan para konsumennya.
Bahkan, sekarang banyak pengusaha yang
berhasil
mengembangkan
usahanya
menjadi bisnis waralaba dengan penawaran
nilai investasi yang beragam, dari mulai
jutaan rupiah hingga ratusan juta rupiah.[21]
Maraknya pertumbuhan bisnis di berbagai
penjuru nusantara, tentunya tidak bisa
dipisahkan dari tingkat persaingan pasar
yang semakin hari semakin pesat. Kondisi
ini tentunya menghadirkan tantangan baru
bagi para pelaku bisnis kuliner di Indonesia,
sehingga para pengusaha ini dituntut untuk
selalu aktif dan kreatif dalam menentukan
strategi pemasaran produk yang akan
ditawarkan kepada calon pelanggannya.[22]
Ada beberapa strategi kreatif pemasaran
yang bisa dijalankan untuk memancing rasa
penasaran para pelanggan. Strategi ini cukup
tepat bilamana dilaksanakan pada saat era
perdagangan bebas MEA sudah mulai
dijalankan oleh seluruh negara.[22]
Pertama, berikan keuntungan bagi para
pelanggan.
Pada
prinsipnya,
setiap
konsumen akan merasa senang bila
mendapatkan banyak keuntungan dari
transaksi pembelian yang dilakukan.[22]
Kedua, berikan bonus gratisan untuk
menarik minat pelanggan, karena selain
memberikan tambahan keuntungan, para
pengusaha juga bisa memberikan bonus
gratisan bagi para pelanggan yang
melakukan transaksi pembelian dengan
nominal tertentu.[22]
Ketiga, tawarkan hadiah menarik untuk
menjaring banyak pelanggan. Tak bisa
dipungkiri lagi bila pemberian iming-iming
hadiah memang menjadi salah satu strategi
pemasaran yang diminati banyak pelanggan.
Bahkan, sekarang ini para konsumen tidak
segan-segan untuk memborong sebuah
produk, karena mereka tertarik dengan
hadiah yang ditawarkan para produsen.[22]

Keempat, manfaatkan infonet (info internet)
sebagai media pemasaran. Memasuki era
serba digital seperti sekarang ini, para
pengusaha pun dituntut untuk lebih kreatif
dan inovatif dalam menentukan strategi
pemasaran.[22]
Kelima, sebarkan
informasi
melalui
pemasaran word of mouth . Memanfaatkan
bantuan konsumen dalam memasarkan
sebuah produk memang menjadi pilihan
tepat dalam hal pemasaran. Untuk itu, sebisa
mungkin ciptakan produk yang unik dan
strategi pemasaran yang menarik untuk
memancing
rasa
penasaran
para
konsumen.[22]
Pakar kuliner, Bondan Winarno, mengatakan
bahwa keragaman kuliner Indonesia lebih
beragam dibandingkan Thailand, lantaran
tiap daerah di Indonesia mempunya ragam
kuliner yang berbeda. Namun, kuliner
Indonesia belum bisa mendunia layaknya
sup tom Thailand, karena belum ada
kesatuan visi antara pemerintah, swasta dan
penggiat kuliner terhadap kuliner tradisional
nusantara.
Thailand membuat khusus program promosi
pariwisata melalui pendekatan kuliner, yaitu
“Thai Kitchen to The World ”. Dengan
program tersebut, restoran-restoran Thailand
di berbagai negara dunia makin banyak
bermunculan. Dari target sekitar 10.000
restoran di seluruh dunia, kini hanya kurang
dari lima tahun, sejak program khusus itu
diluncurkan, telah ada 20 ribu restoran
Thailand di selruh dunia.
.
Pemerintah Thailand dan pemangku
kepentingan lainnya telah sepakat untuk
menjadikan kuliner sebagai salah satu media
yang mempromosikan negara gajah putih
itu. Walaupun tak datang ke Thailand, tetapi
orang-orang dari seluruh dunia dapat
merasakan masakan Thailand. Warga
London misalnya, jadi menyukai kuliner
Thailand, lalu berpikir pada musim panas
nanti akan liburan ke Thailand, sebab makan
di tempat aslinya tentunya lebih enak, pada
akhirnya jadi berpengaruh ke pariwisata.
Indonesia, dengan keragaman kuliner yang
lebih kaya dibandingkan Thailand atau
negara di ASEAN lainnya, seharusnya sudah
mulai makin menajamkan visinya mengenai
program kuliner Indonesia ke luar negeri.
Indonesia telah menetapkan 30 ikon kuliner

nusantara untuk mulsi dipromosikan ke
mancanegara, serta telah diapresiasi pihak
lain untuk mempromosikannya. Namun,
kesatuan visi itu penting, sehingga promosi
30 ikon kuliner nusantara itu akan semakin
maksimal hasil dan dampaknya bagi
Indonesia.
Kesuksesan kuliner nusantara meraih
berbagai penghargaan prestisius bukan hal
mengejutkan. Sudah sejak lama, kuliner
khas Indonesia disukai oleh masyarakat
dunia. Buktinya, cukup banyak jumlah
restoran di luar negeri yang menyajikan
menu khas Nusantara. Di Belanda, terdapat
hampir 1.800 restoran menyuguhkan kuliner
Indonesia. Belum lagi di kawasan Asia dan
Australia. Sementara di Amerika Serikat, tak
kurang dari ratusan restoran menghidangkan
kuliner khas nusantara. Salah satu restoran
dengan menu Indonesia yang cukup terkenal
di Negeri Paman Sam tersebut, adalah
Yono’s Restaurant.
Seperti dilansir laman Forbes, restoran yang
berlokasi di Hampton Inn & Suites, 25
Chapel Street itu, sangat populer. Restoran
yang dimiliki sekaligus dikelola oleh Donna
serta Chef Yono Purnomo ini berhasil
menarik perhatian pengunjung lewat
berbagai menunya yang lezat, termasuk
hidangan khas Indonesia, seperti satai, nasi
goreng, dan gado-gado.

3.1. Analisis Internal
Indonesia memiliki keuntungan di wisata
kuliner karena memiliki beragam makanan
tradisional dari tiap daerahnya. Selain
makanan, pemandangan wisatanya juga
mendukung sekali dengan keindahannya
karena setiap orang berwisata pasti mereka
akan merasa lapar dan akan makan apalagi
makan makanan tradisi Indonesia akantetapi
dalam jajanan kaki lima di Indonesia masih
memiliki kelemahan yaitu kebersihannya,
karena setiap orang/wisatawan akan mencari
tempat yang nyaman untuk mereka makan
mulai dari tempat sampai kebersihannya.
Dalam promosinya, Indonesia tidak kalah
dengan negara lain, dengan sikap orang
Indonesia yang ramah dan sopan mereka
akan memberi kesan pada pelanggan bahwa
ditempat tersebut pelayanannya baik. Dari
Ekspor makanan, desain kemasan beberapa
makanan masih ada yang kurang menarik
sehingga masih harus diperbaiki dan
ditingkatkan lagi.

3.2. Analisis Eksternal
Wisata kuliner yang ada di beberapa negara
anggota ASEAN sangat beragam. Kelebihan
wisata kuliner di ASEAN selain rasanya
enak, tempatnya nyaman dan bersih dengan
pemandangan yang ada, dan terjangkau.
Promosi yang dilakukan penjual kaki lima
disana, mereka langsung promosi kepada
setiap orang yang lewat dengan sopan dan
tanpa memaksa untuk membelinya jika tidak
mau.

4. KESIMPULAN
Makanan atau kuliner Indonesia merupakan
aset ekonomi kreatif nomor wahid yang
potensial dipromosikan ke seluruh dunia,
terutama ke seluruh negara di kawasan Asia
Tenggara, terlebih lagi dengan telah
dimulainya
era
perdagangan
bebas
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Era
ini akan semakin memperluas kesempatan
kuliner Indonesia untuk menjadi yang
terbaik dan terfavorit di kawasan ini.[14]
Peluang usaha kuliner memang memiliki
prospek usaha yang besar, tetapi tidak
sedikit para pengusaha kuliner yang kalah
bersaing dan akhirnya harus “gulung tikar”.
Para pengusaha baru bidang kuliner harus
belajar keras dari pengusaha yang sampai
sekarang sukses.
Peluang perdagangan produk kuliner
Indonesia ke kawasan Asia Tenggara setelah
diberlakukannya era perdagangan bebas
MEA, menjadi sangat terbuka lebar.
Masyarakat di seluruh kawasan Asia
Tenggara sangat menyukai produk kuliner
Indonesia. Produk kuliner Indonesia harus
lebih menampilkan faktor-faktor seperti nilai
etnis atau makanan yang slow food.[23]
Di samping itu, masyarakat yang berada di
kawasan Asia Tenggara banyak menyukai
produk alat makan buatan Indonesia, seperti
gelas dan piring. Empat komponen yang
paling banyak disukai di kawasan ini mulai
dari makanan olahan, bahan makanannya,
lalu ada alat makan, kemudian pengalaman
kulinernya.[23]
Selain ke kawasan Asia Tenggara,
sebenarnya negara yang berada di kawasan
Amerika, seperti Amerika Serikat dan
Kanada merupakan pasar yang sangat

potensial, sehingga kini menjadi perhatian
pemerintah. Pasar di kawasan Timur Tengah
dan Afrika akan menjadi perhatian
pemerintah pula untuk melakukan penetrasi
pasar baru produk kuliner Indonesia. Pasar
usaha kuliner yang sudah berjalan di luar
negeri, yakni di Eropa, seperti di Perancis
dan Belanda. Bahkan, di Belanda sudah ada
pasar malam kuliner ala Indonesia, yakni di
Amsterdam.
Dengan sedapnya kuliner Indonesia, tetap
saja perlu adanya strategi kreatif yang
membuat makanan menjadi lebih menarik,
seperti desain dari kemasan makanan,
hingga desain/konsep dari tempat kuliner itu
sendiri. Dengan desain yang lebih menarik
dan sesuai dengan konsep restoran maupun
rumah makan, akan membuat banyak para
wisatawan asing yang tertarik dengan
makanan tersebut dibandingkan dengan
restoran asing yang ada di Indonesia,
sehingga Indonesia bisa bersaing dengan
restoran asing yang berada di Indonesia.
Pada era globalisasi, bahkan nanti pada saat
perdagangan bebas MEA, selain para turis
bisa menyantap kuliner khas di Indonesia,
maka para turis pun bisa menyantap kuliner
khas Indonesia ini di beberapa negara
ASEAN. Kondisi ini seyogyanya dapat
merangsang pertumbuhan jumlah restoran
dan rumah makan Indonesia yang dibangun
disana sebelum resminya pelaksanaan
perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi
ASEAN di akhir tahun 2015.
Kesimpulan akhir, negara Indonesia yang
akan memasuki era perdagangan bebas
MEA, harus bisa mempertahankan eksistensi
kuliner khas Indonesia di dalam negeri dan
memiliki kemampuan mumpuni untuk
mengekspose/memperluas kuliner khas ini
ke seluruh kawasan Asia Tenggara, dengan
menggunakan
strategi
kreatif
yang
menawan, seperti cara meningkatkan
pelayanan, kualitas makanan, tempat makan,
higienis, strategi pemasaran, ekuitas
branding, hingga konsep tempat makan yang
menarik. Usaha kuliner ini niscaya akan
berkembang dengan sangat pesat, karena
beberapa faktor, yakni terus bertambahnya
populasi manusia di berbagai negara, gaya
hidup manusia yang selalu berubah-ubah,
dan selera manusia yang beragam. Intinya,
kuliner Indonesia dapat bersaing secara totak
dengan kuliner lainnya yang ada di negara
ASEAN, karena kuliner Indonesia memiliki

keunggulan kompetitif dalam cita rasa,
pelayanan, hingga harga.

5. DAFTAR PUSTAKA
Tulisan ini memperoleh berbagai bahan
kajian secara lengkap dari beberapa sumber
literatur utama di bawah ini, antara lain:
[1]. Khoirunnisa,
Ulfa.,
2013,
“Pertumbuhan Industri Makanan akan
Tetap Naik”, tersedia pada
http://sp.beritasatu.com/ekonomidanbis
nis/pertumbuhan-industri-makananakan-tetap-naik/32680,
diakses pada tanggal 30 Januari 2015
Pukul 18.45 WIB (GMT +7).
[2]. Arum, Nenden Sekar., 2014, “Sambut
MEA, Perusahaan Jasa Boga Jajaki
Ekspor Kuliner”, tersedia pada
http://industri.bisnis.com/read/2014110
4/12/270232/http,
diakses pada tanggal 17 Februari 2015
Pukul 22.45 WIB (GMT +7).
[3]. Handoko, Arif., 2014, “Strategi Kreatif
untuk Pemasaran”, tersedia pada
https://web7crawler.wordpress.com/20
13/12/02/strategi-kreatif-untukpemasaran/,
diakses pada tanggal 8 Januari 2015
Pukul 20.40 WIB (GMT +7).
[4]. Ariyanti, Vebbry., 2013, “Beberapa
Alternatif Strategi Kreatif dalam
Periklanan”, tersedia pada
http://msvebrya.blogspot.com/2013/01/
beberapa-alternatif-strategikreatif.html,
diakses pada tanggal 22 Januari 2015
Pukul 09.25 WIB (GMT +7).
[5]. Sumera, Yohanes., 2013, “Creative
Marketing Strategy/Kreatif Strategi
Pemasaran”, tersedia pada
http://evioproductions.com/creativemarketing-strategy-kreatif-strategipemasaran/,
diakses pada tanggal 10 Januari 2015
Pukul 10.25 WIB (GMT +7).
[6]. Susanta, Rahmat., 2012, “Strategi
Marketing Kreatif dengan Pemasaran
Presisi”, tersedia pada
http://www.marketing.co.id/strategimarketing-kreatif-dengan-pemasaranpresisi/,
diakses pada tanggal 15 Januari 2015
Pukul 14.15 WIB (GMT +7).
[7].
[8].

[9]. Wihardandi, Aji., 2013, “Perburuan
Demi Ekspor dan Kuliner Ancam
Populasi Kodok Indonesia”, tersedia
pada
http://www.mongabay.co.id/2013/03/0
5/perburuan-demi-ekspor-dan-kulinerancam-populasi-kodok-indonesia/,
diakses pada tanggal 9 Februari 2015
Pukul 07.45 WIB (GMT +7).
[10]. Gambar 1. Warung Tenda, tersedia
pada
http://i2.wp.com/2.bp.blogspot.com/x2tWCO_FIWk/UspUcF9sdZI/AAAA
AAAAElg/PinmY5_cSwA/s1600/waru
ng+seafood.png?resize=320%2C240,
diakses pada tanggal 11 Maret 2015
Pukul 14.37 WIB (GMT +7).
[11]. Gambar 2. Warung Lesehan, tersedia
pada
http://www.nyunyu.com/medias/2012/
04/lesehan1.jpg,
diakses pada tanggal 11 Maret2015
Pukul 14.39 WIB (GMT +7).
[12]. Aryanto, Puput, 2014, “Berburu Wisata
Kuliner Jalanan Paling Meiah di Jalan
Alor, Kuala Lumpur”, tersedia pada
http://backpackology.me/2014/03/23/b
erburu-wisata-kuliner-jalanan-palingmeriah-di-jalan-alor-kuala-lumpur/,
diakses pada tanggal 11 Maret 2015
Pukul 09.49 WIB (GMT +7).
[13]. Bandung, Denim, 2012, “Kuliner Thai
Part
1”,
tersedia
pada
http://www.asistenliburan.com/2012/06
/kuliner-thai.html, diakses pada tanggal
11 Maret 2015 Pukul 10.10 WIB
(GMT +7).
[14]. Fajriah, Lily Rusna., 2014, “Kemendag
Atur Strategi Tingkatkan Ekspor
Kuliner”, tersedia pada
http://ekbis.sindonews.com/read/85315
1/34/kemendag-atur-strategitingkatkan-ekspor-kuliner1397210222,
diakses pada tanggal 15 Februari 2015
Pukul 09.30 WIB (GMT +7).
[15]. Syafputri, Ella., 2012, “Kemendag
Dorong UKM Ekspor Rendang ke
Belanda”, tersedia pada
http://www.antaranews.com/berita/336
648/kemendag-dorong-ukm-eksporrendang-ke-belanda,
diakses pada tanggal 16 Februari 2015
Pukul 10.45 WIB (GMT +7).
[16]. Masyrafina, Idealisa., 2015, “Produk
Makanan dan Kuliner Indonesia Jamah
Los Angeles”, tersedia pada

http://www.jitunews.com/read/8401/pr
oduk-makanan-dan-kuliner-indonesiajamah-los-angeles,
diakses pada tanggal 17 Februari 2015
Pukul 18.30 WIB (GMT +7).
[17]. “Perkembangan Ekspor NonMigas
(SEKTOR)
Periode:
2010-2014”,
tersedia
pada
http://www.kemendag.go.id/id/econom
ic-profile/indonesia-exportimport/growth-of-non-oil-and-gasexport-sectoral, diakses pada tanggal
11 Maret 2015 Pukul 07.35 WIB
(GMT +7).
[18]. Kusuma,
Yusmiati.,
2014,
“10
Makanan Indonesia Paling Terkenal di
Luar
Negeri”,
tersedia
pada
http://www.tahupedia.com/content/sho
w/527/10-Makanan-Indonesia-PalingTerkenal-di-Luar-Negeri,
diakses pada tanggal 17 Februari 2015
Pukul 20.45 WIB (GMT +7).
[19]. Gambar 1.1 Rendang kemasan kaleng,
tersedia
pada
http://www.pesanrendangonline.com/w
p-content/uploads/2014/05/header.jpg,
diakses pada tanggal 11 Maret 2015
Pukul 16.29 WIB (GMT +7).
[20]. Noviandika, Andreas, 2013, “10
Makanan
dan
Minuman
Khas
Indonesia yang Mendunia”, tersedia
pada
http://ndre99.blogspot.com/2013/05/10
-makanan-dan-minuman-khasindonesia.html,
diakses pada tanggal 11 Maret 2015
Pukul 13.01 WIB (GMT +7).
[21]. Farfian, Ronny., 2011, Industri
Makanan dan Minuman Kembali
Bersinar, tersedia pada
http://bisnisukm.com/industrimakanan-dan-minuman-kembalibersinar.html,
diakses pada tanggal 17 Februari 2015
Pukul 15.45 WIB (GMT +7).
[22]. Bawono, Endra., 2012, “Strategi
Pemasaran Kreatif, Buat Pelanggan
Penasaran”, tersedia pada
http://bisnisukm.com/strategipemasaran-kreatif-buat-pelangganpenasaran.html,
diakses pada tanggal 20 Januari 2015
Pukul 13.30 WIB (GMT +7).
[23]. Nurhayat, Widji., 2014, “Ini Dia Pasar
Ekspor Potensial Kuliner RI”, tersedia
pada

View publication stats

http://finance.detik.com/read/2014/04/1
1/144834/2552358/4/ini-dia-pasarekspor-potensial-kuliner-ri,
diakses pada tanggal 8 Februari 2015
Pukul 13.45 WIB (GMT +7).