Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Buruh Perempuan Pabrik dan Quality of Worklife di Departement Spinning PT. Daya Manuggal Salatiga T2 912013006 BAB V
BAB V
KESIMPULAN
Bab terakir ini akan memaparkan kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan juga
merupakan
penelitian.
jawaban
Selanjutnya
dari
persoalan-persoalan
kesimpulan
tersebut
akan
dijadikan dasar penyusunan implikasi penelitian baik
implikasi teoritis maupun implikasi terapan.
5.1
Kesimpulan
Menjawab pertanyaan penelitian maka berikut
ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1 Gambaran Umum Buruh Perempuan Pabrik
Pada PT.Daya Manuggal Salatiga, buruh/pekerja
bekerja selama 7 jam sehari atau 40 jam seminggu.
Buruh diberi waktu istirahat selama 1 jam dalam
waktu kerja tersebut dan waktu istirahat selama 1 hari
setelah 5 atau 6 hari kerja. Selama satu hari kerja
terdapat empat bagian shift kerja, yang terdiri dari :
shift pagi pukul 06:00 – 14:00 WIB, shift siang pukul
14:00 – 22:00 WIB, shift malam pukul 22:00 – 06:00
WIB dan khusus pagi pukul 08:00-16.00 WIB. Selama
7 jam kerja buruh/pekerja perempuan diberi upah
selama satu bulan sebesar Rp 1.400.000.
91
Pemberian upah tersebut juga berlaku bagi
buruh/pekerja laki-laki. Namun dalam hal pemberian
upah secara keseluruhan buruh/pekerja perempuan
lebih diperhatikan dalam hal perlindungan reproduksi
yaitu
:
perusahaan
melahirkan
dan
buruh/pekerja
memberikan
tunjangan
cuti
cuti
Rata-rata
usia
perempuan
haid.
yang
bekerja
di
Departement Spinning yaitu sekitar usia 44-50 tahun
sebanyak 41 orang yang mendominasi dari pada
kelompok usia muda sekitar 20-25 tahun sebanyak 6
orang.
Selain
itu
juga,
secara
keseluruhan
buruh/pekerja perempuan pada Departemen Spinning
sebanyak 41 orang pada kelompok usia 44-50 tahun
lebih mendominasi, dengan status
pekerja tetap.
Sedangkan pada kelompok usia muda sekitar 20-25
tahun dengan status kerja pekerja kontrak sebanyak 6
orang. Adanya dominasi kelompok usia 44-50 tahun
dengan status kerja tetap ini, terkait dengan hubungan
relasi antara buruh ditempat kerja yang semaikin erat
dan juga dipengaruhi oleh masa kerja buruh/pekerja
perempuan sebesar 3.1% dan masuk dalam kriteria
“sangat puas” dengan relasi yang dibangun antar
buruh/pekerja perempuan. Oleh karena itu dapat
dikatakan
bahwa
untuk
menigkatkan
kualitas
kehidupan kerja dapat dipengaruhi oleh : faktor usia,
masa kerja, motivasi dan kepuasan kerja.
92
5.1.2
Tingkat Quality Of Worklife
Berdasarkan
olah
data
statistik,
untuk
menunjukkan tingkat Quality Of Worklife pada PT.Daya
Manuggal Salatiga ,sampel yang digunakan sebanyak
67 responden di PT.Daya Manuggal Salatiga pada
Departement Spinning. Hasil
0,670
dengan
keenam
reliabilitas alat ukur
variabel
valid.
Dari
hasil
pengambilan data terdapat 1,8% buruh/pekerja merasa
“tidak puas” dan 3,2% buruh/pekerja merasa “sangat
puas” dengan Quality Of Worklife di PT.Daya Manuggal
pada Departement Spinning.
Tingkat Quality Of Worklife Buruh Perempuan Pabrik
PT. Daya Manuggal Salatiga pada Departement Spinning
No
1
2
3
4
5
6
Intrumen
Pengupahan
Keselamatan &
Kesehatan Kerja
Pelatihan Kerja
Relasi Kerja Antara
Buruh & Pimpinan
Setempat
Hak Normatif
Tingkat QWL
2,5 %
2,4 %
Relasi Kerja Antar
Buruh
3,1 %
2,9 %
2,8 %
3,1 %
Kriteria yang mendapat skor tinggi dari keenam
variabel yaitu hak normatif (perlindungan reproduksi
perempuan) sebesar 3,1% dan yang memiliki skor
terendah yaitu keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
sebesar 2,4 %.
93
5.2
Implikasi
Dari hasil analisis kesimpulan tentang kualitas
kehidupan kerja buruh perempuan pada PT. Daya
Manuggal Salatiga di Departement Spinning yaitu :
sebesar 3,2 % buruh merasa “sangat puas” dengan
kualitas kehidupan kerja (quality of worklife) pada PT.
Daya Manuaggal Salatiga yang merujuk pada tingkat
kepuasan,
motivasi,
keterlibatan
dan
komitmen
pengalaman individu dengan penghargaan terhadap
kehidupan kerja. Pada hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian dari Bernandi & Russell (1998).
5.3
Saran
Dilihat dari aspek keselamatan dan kesehatan
kerja
(K3) sebesar 2,4% merupakan variabel yang
paling rendah dalam pengukurannya. Perusahaan perlu
memperhatikan
APD
(Alat
Pelindung
Diri)
yang
digunakan oleh buruh/pekerja , APD yang dimaksud
yaitu : respirator atau masker yang kurang efektif
dalam
penggunaannya,
kemugkinan
bahan
yang
digunakan terlalu tipis sehingga mudah ditembus oleh
debu. Hal ini dikarenakan masker yang digunakan,
mudah ditembus oleh partikel-partikel kapas, sehingga
mengganggu pernafasan buruh pada saat bekerja.
94
5.4
Keterbatasan Penelitian
Penelitian dari tesis ini mempunyai beberapa
keterbatasan yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain
yang ingin mengambil topik penelitian ini. Keterbatasan
tersebut antara lain :
1. Dalam hal penelitian ini dilakukan hanya pada
satu
Departemen
membandingkan
saja,
seharusnya
kualitas
peneliti
kehidupan
kerja
dibeberapa Departemen pada PT. Daya Manuggal
Salatiga. Mungkin saja hasil dari penelitian ini
akan
berbeda
kebutuhan
dari
karena
setiap
masing-masing
kondisi
dan
departemen
berbeda-beda.
2. Hanya melakukan penelitian pada satu objek
yaitu : buruh perempuan pabrik yang bekerja
pada shift pagi pada PT. Daya Manuggal Salatiga
di Departement Spinning.
95
5.5
Agenda Penelitian Mendatang
Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka
disarankan untuk penelitian yang akan datang, sebagai
berikut :
1. Menambah beberapa Departemen agar peneliti
dapat melihat kualitas kehidupan kerja dari
masing-masing
Departemen
dalam
satu
perusahaan.
2. Peneliti selanjutnya juga dapat membandingkan
kualitas kehidupan kerja antara buruh tetap dan
buruh kontrak pada masing-masing Departemen
atau pada satu Perusahaan.
3. Memperluas objek penelitian, tidak hanya pada
satu
perusahaan,
tapi
juga
dapat
membandingkan kualitas kehidupan kerja pada
dua perusahaan atau lebih.
4. Selain itu juga peneliti dapat membandingkan
kualitas
kehidupan
kerja
antara
buruh
perempuan dan buruh laki-laki dalam satu
Departemen
atau
96
satu
perusahaan
97
98
KESIMPULAN
Bab terakir ini akan memaparkan kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan juga
merupakan
penelitian.
jawaban
Selanjutnya
dari
persoalan-persoalan
kesimpulan
tersebut
akan
dijadikan dasar penyusunan implikasi penelitian baik
implikasi teoritis maupun implikasi terapan.
5.1
Kesimpulan
Menjawab pertanyaan penelitian maka berikut
ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1 Gambaran Umum Buruh Perempuan Pabrik
Pada PT.Daya Manuggal Salatiga, buruh/pekerja
bekerja selama 7 jam sehari atau 40 jam seminggu.
Buruh diberi waktu istirahat selama 1 jam dalam
waktu kerja tersebut dan waktu istirahat selama 1 hari
setelah 5 atau 6 hari kerja. Selama satu hari kerja
terdapat empat bagian shift kerja, yang terdiri dari :
shift pagi pukul 06:00 – 14:00 WIB, shift siang pukul
14:00 – 22:00 WIB, shift malam pukul 22:00 – 06:00
WIB dan khusus pagi pukul 08:00-16.00 WIB. Selama
7 jam kerja buruh/pekerja perempuan diberi upah
selama satu bulan sebesar Rp 1.400.000.
91
Pemberian upah tersebut juga berlaku bagi
buruh/pekerja laki-laki. Namun dalam hal pemberian
upah secara keseluruhan buruh/pekerja perempuan
lebih diperhatikan dalam hal perlindungan reproduksi
yaitu
:
perusahaan
melahirkan
dan
buruh/pekerja
memberikan
tunjangan
cuti
cuti
Rata-rata
usia
perempuan
haid.
yang
bekerja
di
Departement Spinning yaitu sekitar usia 44-50 tahun
sebanyak 41 orang yang mendominasi dari pada
kelompok usia muda sekitar 20-25 tahun sebanyak 6
orang.
Selain
itu
juga,
secara
keseluruhan
buruh/pekerja perempuan pada Departemen Spinning
sebanyak 41 orang pada kelompok usia 44-50 tahun
lebih mendominasi, dengan status
pekerja tetap.
Sedangkan pada kelompok usia muda sekitar 20-25
tahun dengan status kerja pekerja kontrak sebanyak 6
orang. Adanya dominasi kelompok usia 44-50 tahun
dengan status kerja tetap ini, terkait dengan hubungan
relasi antara buruh ditempat kerja yang semaikin erat
dan juga dipengaruhi oleh masa kerja buruh/pekerja
perempuan sebesar 3.1% dan masuk dalam kriteria
“sangat puas” dengan relasi yang dibangun antar
buruh/pekerja perempuan. Oleh karena itu dapat
dikatakan
bahwa
untuk
menigkatkan
kualitas
kehidupan kerja dapat dipengaruhi oleh : faktor usia,
masa kerja, motivasi dan kepuasan kerja.
92
5.1.2
Tingkat Quality Of Worklife
Berdasarkan
olah
data
statistik,
untuk
menunjukkan tingkat Quality Of Worklife pada PT.Daya
Manuggal Salatiga ,sampel yang digunakan sebanyak
67 responden di PT.Daya Manuggal Salatiga pada
Departement Spinning. Hasil
0,670
dengan
keenam
reliabilitas alat ukur
variabel
valid.
Dari
hasil
pengambilan data terdapat 1,8% buruh/pekerja merasa
“tidak puas” dan 3,2% buruh/pekerja merasa “sangat
puas” dengan Quality Of Worklife di PT.Daya Manuggal
pada Departement Spinning.
Tingkat Quality Of Worklife Buruh Perempuan Pabrik
PT. Daya Manuggal Salatiga pada Departement Spinning
No
1
2
3
4
5
6
Intrumen
Pengupahan
Keselamatan &
Kesehatan Kerja
Pelatihan Kerja
Relasi Kerja Antara
Buruh & Pimpinan
Setempat
Hak Normatif
Tingkat QWL
2,5 %
2,4 %
Relasi Kerja Antar
Buruh
3,1 %
2,9 %
2,8 %
3,1 %
Kriteria yang mendapat skor tinggi dari keenam
variabel yaitu hak normatif (perlindungan reproduksi
perempuan) sebesar 3,1% dan yang memiliki skor
terendah yaitu keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
sebesar 2,4 %.
93
5.2
Implikasi
Dari hasil analisis kesimpulan tentang kualitas
kehidupan kerja buruh perempuan pada PT. Daya
Manuggal Salatiga di Departement Spinning yaitu :
sebesar 3,2 % buruh merasa “sangat puas” dengan
kualitas kehidupan kerja (quality of worklife) pada PT.
Daya Manuaggal Salatiga yang merujuk pada tingkat
kepuasan,
motivasi,
keterlibatan
dan
komitmen
pengalaman individu dengan penghargaan terhadap
kehidupan kerja. Pada hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian dari Bernandi & Russell (1998).
5.3
Saran
Dilihat dari aspek keselamatan dan kesehatan
kerja
(K3) sebesar 2,4% merupakan variabel yang
paling rendah dalam pengukurannya. Perusahaan perlu
memperhatikan
APD
(Alat
Pelindung
Diri)
yang
digunakan oleh buruh/pekerja , APD yang dimaksud
yaitu : respirator atau masker yang kurang efektif
dalam
penggunaannya,
kemugkinan
bahan
yang
digunakan terlalu tipis sehingga mudah ditembus oleh
debu. Hal ini dikarenakan masker yang digunakan,
mudah ditembus oleh partikel-partikel kapas, sehingga
mengganggu pernafasan buruh pada saat bekerja.
94
5.4
Keterbatasan Penelitian
Penelitian dari tesis ini mempunyai beberapa
keterbatasan yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain
yang ingin mengambil topik penelitian ini. Keterbatasan
tersebut antara lain :
1. Dalam hal penelitian ini dilakukan hanya pada
satu
Departemen
membandingkan
saja,
seharusnya
kualitas
peneliti
kehidupan
kerja
dibeberapa Departemen pada PT. Daya Manuggal
Salatiga. Mungkin saja hasil dari penelitian ini
akan
berbeda
kebutuhan
dari
karena
setiap
masing-masing
kondisi
dan
departemen
berbeda-beda.
2. Hanya melakukan penelitian pada satu objek
yaitu : buruh perempuan pabrik yang bekerja
pada shift pagi pada PT. Daya Manuggal Salatiga
di Departement Spinning.
95
5.5
Agenda Penelitian Mendatang
Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka
disarankan untuk penelitian yang akan datang, sebagai
berikut :
1. Menambah beberapa Departemen agar peneliti
dapat melihat kualitas kehidupan kerja dari
masing-masing
Departemen
dalam
satu
perusahaan.
2. Peneliti selanjutnya juga dapat membandingkan
kualitas kehidupan kerja antara buruh tetap dan
buruh kontrak pada masing-masing Departemen
atau pada satu Perusahaan.
3. Memperluas objek penelitian, tidak hanya pada
satu
perusahaan,
tapi
juga
dapat
membandingkan kualitas kehidupan kerja pada
dua perusahaan atau lebih.
4. Selain itu juga peneliti dapat membandingkan
kualitas
kehidupan
kerja
antara
buruh
perempuan dan buruh laki-laki dalam satu
Departemen
atau
96
satu
perusahaan
97
98