Hubungan Kelelahan Dengan Produktivitas Pada Pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

peningkatan produktivitas pekerja selaku sumber daya manusia. Untuk bekerja
produktif pekerjaan harus dilakukan dengan cara kerja dan pada lingkungan kerja
yang memenuhi syarat kesehatan. Apabila persyaratan tersebut tidak dipenuhi,
maka terjadi gangguan pada kesehatan misalnya kelelahan dan daya kerja pekerja
yang akhirnya berpengaruh buruk terhadap produktivitas (Suma’mur P.K, 2009).
Menurut Tarwaka (2004), ada banyak faktor yang memengaruhi
produktivitas dan salah satunya adalah kelelahan. Kelelahan secara langsung
memengaruhi performansi kerja. Ada kecenderungan bahwa tingkat performansi
kerja seseorang yang tinggi disebut sebagai orang yang menunjukkan
produktivitas yang tinggi, namun sebaliknya seseorang yang tingkat performansi
kerjanya tidak memenuhi kriteria perusahaan maka pekerja tersebut dikatakan
mempunyai produktivitas yang rendah.

Kelelahan adalah keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi
semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan
tubuh untuk bekerja. Kelelahan umumnya ditunjukkan oleh hilangnya kemauan
untuk bekerja, yang penyebabnya adalah keadaan persyarafan sentral atau kondisi
psikis-psikologi (Suma’mur P.K, 2009).

1

Universitas Sumatera Utara

2

Seseorang yang mengalami kelelahan akan menunjukan tanda-tanda
seperti: sakit kepala (pusing), melamun, kurang konsentrasi, penglihatan kabur,
susah menjaga mata agar tetap terbuka, konstan menguap bahkan tertidur saat
bekerja, mudah tersinggung, jangka waktu menyimpan memori (ingatan) singkat,
motivasi rendah, halusinasi, gangguan dalam mengambil keputusan dan penilaian,
memperlambat refleks dan tanggapan, fungsi sistem kekebalan tubuh berkurang,
frekuensi melakukan salah meningkat (Suma’mur,P.K 2009).
Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja seberapa baik sumber daya

produksi manusia dan sumber daya produksi dimanfaatkan untuk mendapatkan
hasil kerja yang ingin dicapai oleh suatu individu, organisasi atau perusahaan.
Pentingnya produktivitas bagi pemerintah dan administrator publik adalah
produktivitas akan menyeimbangkan budget dan kualitas pelayanan, bagi para
manajer adalah untuk memperbaiki profitabilitas, dan bagi pekerja produktivitas
adalah alat untuk meningkatkan kompensasi kinerja dan prestasi dalam bekerja
(Tarwaka,2004).
Penelitian yang dilakukan Delima Kristina yang berjudul “Hubungan
antara Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja Pemanen Kelapa Sawit di PT X
Tahun 2004”, berdasarkan hasil penelitian dari dua variabel didapatkan bahwa ada
hubungan antara motivasi kerja

dengan produktivitas kerja pekerja pemanen

kelapa sawit tahun 2004 (Kristina, 2004).
Untuk itu yang membedakan penelitian disini terhadap penelitian
terdahulu adalah hubungan kelelahan dengan produktivitas pekerja di PT
Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016. Dapat

Universitas Sumatera Utara


3

dikatakan bahwa sejauh ini belum ada penelitian yang membahas tentang
hubungan kelelahan dengan produktivitas pekerja yang dilakukan di Pabrik
Kelapa Sawit PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2016. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian pertama yang
membahas dan menganalisis hubungan kelelahan dengan produktivitas pada
pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2016.
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati,
sehingga minyak kelapa sawit sangat dibutuhkan oleh semua kalangan. Banyak
hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan kelapa sawit yang berkualitas bagus
diantaranya dengan hasil panen yang diperoleh harus benar-benar baik dilihat dari
kematangan buah. Buah kelapa sawit yang masak adalah yang berwarna kemeramerahan dan adanya buah yang jatuh dibawah pohon membuktikan bahwa adanya
buah kelapa sawit yang siap panen. Pentingnya pemanenan ini tentunya agar buah
tidak busuk dipohon. Dengan adanya panen yang baik maka tidak akan terjadi
kesalahan dalam memanen buah kelapa sawit.
Panen yang baik akan berpengaruh juga terhadap hasil produksi, karena
jika memanennya baik tentu akan berpengaruh juga terhadap harga jual kelapa

sawit. Proses panen ini harus benar-benar diperhatikan oleh pekerja pemanen
kelapa sawit. Mengingat pekerjaan mengambil buah kelapa sawit adalah termasuk
pekerjaan berat maka perusahaan lebih mengutamakan pekerja laki-laki.

Universitas Sumatera Utara

4

Terletak di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten
Labuhanbatu Utara Propinsi Sumatera Utara dengan luas lahan kebun sawit
2194,79 Ha saat ini dengan cara panen tanaman yang tingginya 2-5 m dilakukan
dengan cara jongkok dengan alat dodos, sedangkan tanaman dengan ketinggian 510 m dipanen dengan cara berdiri dan menggunakan alat egrek. Tanaman dengan
tinggi

8 m dilakukan dengan egrek fiber dan arit bergagang panjang. Dalam

proses panen dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti; memotong tandan,
mengambil atau mendodos buah yang telah siap untuk dipanen, mengutip
brondolan hasil dari rontokan panen dan mengangkut hasil panen ke tempat
pemungutan hasil (TPH).

Kegiatan panen buah kelapa sawit di afdeling 1 yang seluas 602,67 Ha
masih menggunakan tenaga manusia dengan alat panen yang masih sederhana dan
bersifat manual. Pekerja panen melakukan pekerjaan panen menggunakan sistem
rotasi 6/7, artinya dalam satu luasan areal tertentu dibagi menjadi 6 hari panen
yaitu hari senin sampai dengan hari sabtu dengan rotasi ulangan 7 hari. Dalam
satu kali rotasi pekerja pemanen buah kelapa sawit rutin selama delapan jam per
harinya selama enam hari kerja, dengan luas lahan yang diberikan sebesar 2,5 Ha
untuk setiap pekerja dengan rata-rata jumlah tanaman (pokok) sekitar 338
tanaman kelapa sawit dengan ketinggian tanaman hampir sama yaitu lebih dari 8
meter. Pada afdeling 1 berat buah (janjang) rata-rata seberat 22,15 kg.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap Pabrik
Kelapa Sawit di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tahun 2016 pekerja memanen kelapa sawit dengan menggunakan egrek fiber 2

Universitas Sumatera Utara

5

batang (10 meter) dengan berat 6,8 kg dan dibawa diatas pundak sebelah kanan
masing-masing pekerja. Terdapat pekerja yang kebanyakan tidak membawa bekal

dan air minum di afdeling dan lebih memilih untuk makan dirumah sebab
perusahaan tidak menanggung biaya makan pekerja di kantin, perusahaan hanya
menyediakan air minum di kantin tetapi jarak kantin dengan afdeling jauh
berjarak 3 km. Terlihat juga pada waktu istirahat pekerja tidak menggunakan
waktu untuk beristirahat untuk makan dan minum pada siang hari dan masih
adanya pekerja yang bekerja di waktu istirahat yang telah di tetapkan oleh
perusahaan.
Melalui wawancara singkat pada beberapa pekerja pemanen kelapa sawit
ditemukan beberapa kondisi pelemahan dari pekerja yang menunjukkan kelelahan
seperti merasa lelah di seluruh badan, merasa nyeri di bagian punggung, perasaan
berat dikepala, kaku ditangan dan kaki, merasa lesu, mengantuk, merasa kaku
dibahu dan rasa ingin berbaring.
Berdasarkan data PT Anugerah Sawit Makmur pada Tahun 2015, hasil
produksi perusahaan tidak stabil. Pada Januari yaitu 682,540 ton, Februari yaitu
503 ton, Maret yaitu 432,740 ton, April yaitu 590,960 ton, Mei 607,360 ton, Juni
yaitu 720,630 ton, Juli yaitu 716,110 ton, Agustus yaitu 672,320 ton, September
yaitu 627,760 ton, Oktober yaitu 871,860 ton, November yaitu 824,750 ton dan
Desember yaitu 579,600 ton.
Berdasarkan keluhan kesehatan yang dialami pekerja dan hasil tandan
buah segar (TBS) perusahaan yang tidak stabil maka hal tersebut mendukung

peneliti untuk melakukan penelitian hubungan kelelahan dengan produktivitas

Universitas Sumatera Utara

6

pada pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tahun 2016.
1.2

Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti adalah apakah ada hubungan kelelahan dengan produktivitas
pada pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tahun 2016.
1.3

Tujuan Penelitian


1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui hubungan kelelahan dengan produktivitas pada pekerja di PT

Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016.
1.3.2

Tujuan Khusus

1.

Untuk mengetahui tingkat kelelahan pada pekerja pemanen kelapa sawit di
PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016.

2.

Untuk mengetahui produktivitas pada pekerja pemanen kelapa sawit PT
Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016.


3.

Untuk mengetahui hubungan kelelahan dengan produktivitas pada pekerja
di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2016.

1.4

Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha

: Ada hubungan kelelahan dengan produktivitas pada pekerja di

PT

Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara


7

1.5

Manfaat Penelitian

1.

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar dapat menyusun kebijakan di
dalam meningkatkan produktivitas pekerja di tempat kerja.

2.

Dapat memberikan informasi dan pengetahuan terhadap pekerja tentang
kelelahan yang berhubungan dengan produktivitas.

3.

Memberikan pengalaman yang berharga bagi peneliti, dan hasil penelitian

ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi peneliti lain untuk penelitian
selanjutnya dengan menggunakan variabel yang berbeda.

Universitas Sumatera Utara