Analisis Kesediaan Membayar (Willingnes To Pay) Dalam Mengahadapi Lebaran di Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

LandasanTeori

2.1.1 PengertianDaging
Daging

merupakan

bahan

pangan

yang

penting

dalammemenuhikebutuhan gizi.Daging adalah sekumpulan otot yang
melekat padakerangka.Istilah daging dibedakan dengan karkas.Menurut

Karyadi

dan

Muhillal

(2000;5).Dagingadalahbagianyangsudahtidakmengandungtulang,sedangka
nkarkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau
kerangkanya.Proteinmerupakankomponenkimiaterpentingyangadadidalam
daging,proteinyangterkandung didalam daging berkisar 15-20 persen dari
berat bahan. Proteindaging lebih mudah dicerna dibanding yang berasal
dari nabati, sehingga proteinsangatbaik dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan,

perkembangan,

danpemeliharaan

bagitubuh.Kebutuhanproteinpadaanakbalita2-2,5gramperkilogramberat
badan,sedangkanpadaorangdewasahanya1gramperkilogramberatbadan.

Selainmutuproteinyatinggi,padadagingterdapatpulakandunganasamamino
esensialyanglengkapdanseimbangsertakayaakanvitamindanmineralyang
diperlukan

oleh

tubuh.

Berdasarkan

keadaan

fisik,

daging

dapatdikelompokan menjadi : (1) daging segar yang dilayukan atau tanpa
pelayuan,

(2)


Dagingsegaryangdilayukankemudiandidinginkan(dagingdingin),(3)Daging
segaryang didinginkan kemudian dibekukan (daging beku), (4) Daging
asap dan (5)daging olahan (Rasyaf, 2000; 22)

22

Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Proses PelayuanDaging
Hewan yang baru dipotong dagingnya lentur dan lunak, kemudianterjadi
perubahan-perubahan sehingga jaringan otot menjadi keras, kaku,
dantidak mudah digerakkan, keadaan inilah yang disebut dengan rigor
mortis (KaryadidanMuhillal, 2000; 7). Dalam kondisi rigor, daging
menjadi lebih alot dankeras dibandingkan dengan sewaktu baru dipotong,
jika

dalam

keadaan


rigordimasak,

akanalotdantidaknikmat,untukmenghindaridagingdaririgor,dagingperlu
dibiarkan

untuk

menyelesaikan

proses

rigornya

sendiri,

(2000;

7)


proses

tersebutdinamakan proses aging(pelayuan).
Menurut

Karyadi

dan

Muhillal

Pelayuan

adalahpenanganandaging segar setelah penyembelihan dengan cara
menggantung ataumenyimpan selama waktu tertentu pada temperatur
diatas titik beku daging (-1,50 C0),prosespelayuan dibantu dengan sinar
ultraviolet.

Selama


proses

pelayuan,terjadi

aktivitasenzimyangmampumenguraikantenunanikatdaging,dagingmenjadi
lebihdapatmengikatair,bersifatlebihempuk,danmemilkiflavoryanglebih
kuat. Daging yang sudah berada di pasar atau swalayan adalah daging
yangtelah mengalami prosespelayuan.
Tujuan pelayuan daging:
1.

Agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen
ototberlangsungsempurna, sehingga pertumbuhan bakteri
akanterhambat.

2. Pengeluaran darah lebihsempurna.
23

Universitas Sumatera Utara


3.

Lapisan luar daging menjaadi kering, sehingga
kontaminasimikroba pembusuk dari luar dapatditahan.

4.

Untuk memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan
optimumserta cita rasa yangkhas.

2.2

Teori Permintaan

2.2.1

Pengertian Permintaan
Teori permintaan terhadap suatu barang atau output menerangkan

bagaimana seseorang atau bahkan banyak konsumen sebagai pembeli untuk

meminta sesuatu barang yang tersedia di pasar. Jumlah barang yang diminta oleh
konsumen pada dasarnya tergantung kepada tingkat harga barang itu sendiri.
Adapun price effect terhadap jumlah barang yang diminta oleh konsumen
menunjukkan hubungan negatif yang sekaligus mencerminkan the law of
demand.(Nasution, dkk , 2012:7).
Menurut Dominick Salvatore (2005:94), permintaan akan suatu komoditas
timbul karena keinginan konsumen dan kemampuannya (dari hasrat dan keinginan
yang didukung dengan pendapatan) untuk membeli suatu komoditas. Teori
permintaan konsumen (consumer demand theory) mempostulatkan bahwa jumlah
komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada harga
komoditas tersebut, pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan
(komplementer atau subtitusi), dan selera konsumen. Dalam bentuk fungsi, dapat
dituliskan sebagai berikut:
QdX = f (Px,I, Py, T)
Dimana :
Qdx
= kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu per periode waktu
Px
= harga per unit komoditas X
I

= pendapatan konsumen
Py
= harga komoditas yang berhubungan(subtitusi dan komplementer)
T
= selera konsumen

24

Universitas Sumatera Utara

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu dan diikuti dengan daya beli.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang yaitu:
2.2.2 Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPermintaan
Permintaan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.Diantaranyaadalah
(1) Harga barang itu sendiri, (2) Harga barang lain yang berkaitandengan barang
tersebut, (3) Pendapatan masyarakat, (4) konsumsi, (5) Jumlah penduduk, (6)
Ketersediaan barang (produksi), (Sukirno, 2004;76).
1. Harga barang itusendiri
Hukum


permintaan

menjelaskan

sifat

hubungan

antara

permintaansuatu barang dengan tingkat harganya.Hukum permintaan
pada

hakikatnyamerupakan

suatuhipotesayangmenyatakanmakinrendahhargasuatubarangmakama
kin banyak permintaan terhadap suatu barang tersebut.Sebaliknya,
makin tinggiharga suatu barang maka semakin sedikit permintaan
terhadap barang tersebut(caterisparibus).Harga suatu barang adalah

nilai tukar yang dinyatakan ataudiukur dengan uang (Gilarso, 2004;
70). Faktor harga sangat menentukanjumlah permintaan, hal tersebut
sesuai dengan hukum permintaan dimana jumlah

barang yang

diminta berlawanan dengan perubahan harga dengan asumsi faktor
lainyang mempengaruhi dianggaptetap.
2. Harga barang lain sebagaisubstitusi
Hubungan yang disebabkan karena kenaikan harga menyebabkanpara
pembelimencaribaranglainyangdapatdigunakansebagaipenggantiterha
dap
barangyangmengalamikenaikanharga.Sebaliknya,apabilahargaturunm
25

Universitas Sumatera Utara

akaorangakanmengurangipembelianterhadapbaranglainyangsamajeni
snyadanmenambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga.Selainitu kenaikan harga menyebabkan pendapatan
riil para pembeliberkurang.Pendapatan yang merosot memaksa para
pembeli

untuk

mengurangipembelianya

terhadapberbagaijenisbarangdanterutamabarangyangmengalamikenai
kan harga (Sukirno, 2003; 66).
3. Pendapatanmasyarakat
Pendapatan

para

pembeli

merupakan

faktor

yang

sangat

pentingterhadap permintaan berbagai barang.Perubahan pendapatan
selalumenimbulkan perubahan permintaan berbagai jenis barang
(Sukirno, 2003; 81).Bertambahnya penghasilan akan menyebabkan
permintaan barang atau produkbertambah (Rasyaf, 2000; 138), tetapi
perubahan

dalam

pendapatan

juga

akanmengakibatkan

berkurangnyapermintaanuntukkomoditiyangakandibeliterutamaolehr
umah tangga yang tetap atau berkurang pendapatanya (Lipsey,
1997;87).
4. Konsumsi
Menurut

Keynes

dalam

Miller

(2006;

21)

konsumsi

didefinisikansebagai jumlah total barang dan jasa yang dibeli untuk
tujuan konsumsilangsung. Konsumsi merupakan salah satu penentu
utamapermintaan.
5. Jumlahpenduduk
Pertambahan jumlah penduduk secara umum akan menambah nilai
kebutuhanya, seperti makanan, pakaian, rumah, kendaraan, danlainlain
26

Universitas Sumatera Utara

menyebabkanjumlahbarangyangdimintaakanbertambah(Hidayat,200
3;25). Gilarso (2004; 25) mengatakan, jika jumlah pembeli suatu
barangtertentu
bertambah,makapadahargayangsamajumlahbarangyangdibelijugaaka
n bertambah, hal ini dapat terjadi karena pertambahan jumlah
pendudukdan

perbaikan

transportasi.

Makin

banyah

jumlah

penduduk, semakin besar pula barang yang dikonsumsi (Soekartawi,
2003;121).
Pertambahan

penduduk

pertambahan

tidak

dengan

permintaan.Pertambahan

sendirinyamenyebabkan
penduduk

diikuti

olehperkembangan
dalamkesempatankerja.Lebihbanyakorangyangakanmenerimapendap
atan menambah daya beli dari masyarakat itu sendiri. Daya beli yang
bertambahinilah yang nantinya akan menaikkan atau menurunkan
jumlah permintaan(Sukirno, 2003;72).
6. Ketersediaan Barang(Produksi)
Produk peternakan umumnya memiliki harga yang relatiftinggi
dibandingkan dengan komoditas pertanian lainya, permintaan
produkpeternakan
berkaitaneratdengandayabelikonsumen.Semakinmeningkatnyapenda
patan

masyarakatmenyebabkanpermintaanakanproduk-

produkyangbermututinggi semakin meningkat. Seiring dengan
meningkatnya

penghasilanmasyarakat

menyebabkanpeningkatanpembelianterhadapsuatubarangatauproduky
anglebih baik (Rasyaf, 2000;145).

27

Universitas Sumatera Utara

Menurut Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld (2011:26), kurva
permintaan atau skedul permintaan adalah hubungan antara jumah barang yang
konsumen bersedia membei dengan harga barang tersebut. Kurva permintaandapat
terjadi perubahan yaitu apabila terjadi perubahan harga, maka hanya
akanmempengaruhi jumlah barang yang diminta, sehingga pergerakan akan
selaluberada di sepanjang kurva permintaan.Tetapi apabila terjadi perubahan
dalfaktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri yang memengaruhi jumlah
barang yang dibeli, kita sebut perubahan-perubahan ini sebagai pergeseran dalam
permintaan. Permintaan bertambah atau berkurang saat jumlah yang diminta pada
setiap tingkat harga bertambah atau berkurang (Samuelson dan Nordhaus, 2003).
Perubahan dan pergeseran tersebut dapat dilihat dari gambar 2.1

Gambar 2.1
Gerakan Sepanjang Kurva permintaan
Pada Gambar 2.1 di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari $1.00
menjadi $2.00 sebagai akibat dari adanya pajak (tax).Peningkatan harga es krim
ini mengakibatkan jumlah permintaan es krim turun dari 8 menjadi 4, dan terjadi
pergerakan di sepanjang kurva permintaan yaitu dari titik A ke B.
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri jika terdapat
perubahan-perubahan ke atas permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor
bukan harga. Untuk melihat pergeseran kurva permintaan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
28

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2
Pergeseran Kurva Permintaan

DariGambar 2.2 diatas untuk barang normal, apabila pendapatan
konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan meningkat pula dan
kurva permintaan akan bergeser ke kanan.Sedangkan untuk barang inferior,
apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan
turun dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
2.2.3

Elastisitas Permintaan
Hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitas yang dibeli dianalisis

dengan menggunakan konsep elastisitas yang sangat penting. Elastisitas
permintaan adalah derajat (persentase) perubahan harga sesuatu barang (output)
yang mempengaruhi persentase perubahan jumlah barang yang diminta sehingga
dinyatakan sebagai price elasticity of demand (Nasution, dkk 2012 : 15).
Elastisitas permintaan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam
kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga dimana
kuantitas yang diminta adalah variabel yang tak bebas, atau perubahan tingkat
harga suatu barang mempengaruhi perubahan jumlah barang yang diminta
(Richard A, Bilas, 1993:16)

29

Universitas Sumatera Utara

Elastisitas permintaan dapat dibagi menjadi tiga jenis elastisitas, sesuai dengan
determinan dari permintaan, diantaranya : (Nicholson, 2002:133)
1. Elastisitas harga terhadap permintaan.
Yaitu

perubahan

persentase

kuantitas

barang

sebagai

reaksi

perubahansebesar 1 persen pada harga.
persentase perubahan Q

eq,p = persentase

perubahan P

∂Q

P

= ∂P . Q

Jika ��,� > 1, maka permintaan barang tersebut elastis, artinya perubahan

harga sebesar 1 persen merubah jumlah barang yang diminta dengan
persentase yang lebih besar. Jika ��,� = 1, maka permintaan barang tersebut

elastis uniter, artinya perubahan harga sebesar 1 persen merubah jumlah
barang yang diminta dengan perubahan yang sama besar. Jika ��,� < 1,
maka permintaan barang tersebut inelastis, artinya perubahan harga

sebesar 1 persen merubah jumlah barang yang diminta dengan persentase
yang lebih kecil.
2. Elastisitas pendapatan terhadap Permintaan
Yaitu perubahan persentase pada kuantitas barang yang diminta
sebagaireaksi terhadap perubahan pendapatan sebesar 1 persen.
eq,I =

persentase perubahan Q
persentase perubahan I

∂Q

I

= ∂P . Q

Jika 0 0, maka

komoditi ituadalah barang normal, dimana perubahan jumlah barang yang
diminta searahdengan perubahan pendapatan. Jika ��,� 1,maka komoditi itu adalah barang mewah, dimana

perubahan jumlah barangyang diminta searah dengan perubahan
pendapatan dan lebih besar dari satu.
3. Elastisitas Harga Silang.
Yaitu persentase perubahan pada kuantitas barang yang diminta sebagai
reaksi terhadap perubahan 1 persen harga barang lain (P’)
persentase perubahan Q X
perubahan P Y

eq,P = persentase

∂Q

P

= ∂P X . QY
Y

X

Jika ��,� >0, maka kedua barang itu merupakan barang substitusi.

Jika ��,�