Pemanfaatan Tepung Ampas Kelapa (Cocos nucifera L.) Fermentasi Terhadap Performans Kelinci Rex Jantan Lepas Sapih

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak merupakan salah satu
cara pemecahan masalah biaya tinggi pada industri peternakan. Salah satu limbah
pertanian yang tersedia dalam jumlah banyak dan belum dimanfaatkan secara
optimal sebagai bahan baku pakan adalah ampas kelapa. Permasalahan muncul
karena rendahnya kadar protein, tingginya kadar air dan serat kasar sehingga
penggunaannya terbatas dan belum memberikan hasil yang maksimum.
Pertanaman kelapa di Indonesia mencapai luas 3.759.397 ha. Provinsi
Sumatera merupakan salah satu penghasil utama komoditas Sumatera Utara seluas
142.601 ha. Produksi kelapa di Sumatera Utara adalah 88.962 ton, dengan
produksi terbesar dari kabupaten Nias Utara 14.905 ton, Asahan 18.121 ton dan
Nias

Selatan

12.612

ton(Dinas


Perkebunan

Provinsi

Sumatera

Utara,

2014).Dengan jumlah produksi kelapa tersebut, diperoleh jumlah produksi ampas
kelapa di provinsi Sumatera Utara sebesar 13.344.300 kg (Diolah dari
Suhardikono, 1995 dan Suhardiman,1999).
Ampas kelapa merupakan hasil samping pembuatan santan yang sampai
saat ini pemanfaatannya masih terbatas untuk pakan ternak. Ampas kelapa
merupakan limbah industri atau limbah rumah tangga yang sangat potensial untuk
digunakan sebagai bahan pakan ternak termasuk kelinci.
Fermentasi merupakan salah satu cara untuk mengolah ampas kelapa
menjadi bahan pakan ternak yang dapat ditingkatkan nilai manfaatnya. Menurut
Buckle et al. (1985), fermentasi merupakan hasil proses metabolisme anaerobik
dari beberapa jenis mikroorganisme seperti jenis bakteri, kapang dan khamir. Pada


Universitas Sumatera Utara

proses fermentasi terjadi reaksi dimana senyawa kompleks diubah menjadi
senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim dari mikroorganisme.
Proses fermentasi akan terjadi perubahan kualitas bahan makanan menjadi
lebih baik dari bahan asalnya baik dari aspek gizi, daya cerna serta meningkatnya
daya simpan. Aspergillus niger dapat digunakan sebagai fermentor untuk
meningkatkan protein dan menurunkan lemak serta serat kasar.
Ragi yang mengandung mikroflora seperti kapang, khamir dan bakteri
dapat berfungsi sebagai starter fermentasi. Selain itu ragi juga kaya akan protein
yakni sekitar 40-50%, jumlah protein dari ragi tersebut tergantung dari jenis bahan
penyusunnya (Susanto dan Saneto, 1994).
Penelitian tentang penggunaan ampas kelapa fermentasi terhadap ternak
terhadap domba yang menunjukkan hasil peningkatan konsumsi pakan sebesar
972,81

g/ekor/hari

dan


pertambahan

bobot

badan

101,67

g/ekor/hari

(Kurniawan, 2016).
Kelinci merupakan salah satu ternak pseudoruminansia yang bisa
mencerna serat kasar dengan baik, sehingga ampas kelapa fermentasi cocok
dijadikan sebagai bahan pakan kelinci. Pemberian pakan yang baik dan sesuai
dengan kebutuhan dapat meningkatkan produktivitas ternak kelinci. Pemberian
pakan hijauan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan secara optimal, oleh
sebab itu perlu pemberian konsentrat sebagai pakan tambahan. Pemberian
konsentrat meningkatkan biaya pakan. Perlu dicari bahan pakan alternatif yang
murah namun tetap memperhatikan nutrien. Salah satunya dengan memanfaatkan
ampas kelapa yang difermentasi untuk meningkatkan nilai gizi pada ampas

kelapa.

Universitas Sumatera Utara

Atas dasar pemikiran inilah penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan ampas kelapa (Cocos nucifera L.) difermentasi

dengan

Aspergillus nigerdan ragi tape sebagai bahan pakan campuran dalam ransum
terhadap performans kelinci rex jantan lepas sapih.

Tujuan Penelitian
Menguji pengaruh pemberian tepung ampas kelapa yang difermentasi
dengan Aspergillus nigerdan ragi tapeterhadap konsumsi, pertambahan bobot
badan dan konversi ransum kelinci rex jantan lepas sapih.

Hipotesis Penelitian
Pemanfaatan ampas kelapa yang difermentasi Aspergillus nigerdan ragi
tape dapat meningkatkan performans kelinci rex jantan lepas sapih


Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi kalangan
akademis, peneliti dan masyarakat tentang pemanfaatan ampas kelapa yang
difermentasi dengan Aspergillus niger dan ragi tapeterhadap produksi kelinci rex.

Universitas Sumatera Utara