PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PD.KEBERSIHAN KOTA BANDUNG
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Dalam setiap perusahaan, tidak mungkin dan tidak dapat terlepaskan dari
sumber daya manusia karena sumber daya manusia atau yang sering disebut
tenaga kerja di dalam perusahaan memiliki peranan yang sangat penting dalam
menggerakan segala aktivitas produksi yang ada di dalam perusahaan. Hal ini
didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2014:1) yang
menyatakan bahwa: “Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas)
atau 15-64 tahun, atau penduduk yang secara potensial dapat bekerja. Dengan
perkataan lain tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika permintaan terhadap tenaga mereka
dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut”.
Tenaga Kerja atau manusia merupakan sumber daya yang dinamis, memiliki
ilmu, akal, perasaan serta kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan adanya manusia
sebagai sumber daya di dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh dalam
kelancaran setiap kegiatan perusahaan. Secanggih apapun peralatan yang
digunakan oleh perusahaan jika peralatan tidak dioperasikan secara efektif dan
efisien oleh sumber daya manusia maka kelancaran setiap kegiatan menjadi
terhambat. Selain itu juga sumber daya manusia adalah satu-satunya yang mampu
menguasai dan menjalankan 4 fungsi dasar manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang ada di dalam perusahaan.
Maka dari itu perusahaan harus mampu berusaha mempertahankan dan mencari
sumber daya manusia yang mempunyai produktivitas atau kinerja yang tinggi
guna kelangsungan hidup organisasi.
Di sisi lain, sering kali terdapat beberapa masalah yang terkadang terjadi
pada Sumber daya manusia di dalam perusahaan. Salah satu contohnya adalah
menurunnya produktivitas atau kinerja karyawan. Hal ini di rasa cukup penting
bagi perusahaan sebab apabila kinerja karyawan
1
menurun maka kelancaran
2
proses kegiatan di dalam perusahaan pun akan terganggu. Menurunnya kinerja
karyawan dapat disebabkan oleh ketidakpuasan karyawan, hal ini didukung oleh
pendapat yang dikemukakan oleh menurut Mila Badriyah (2015: 239) juga
mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Lawler dan Porter Asad (2004;113)
menyebutkan bahwa produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari
kepuasan kerja jika tenaga kerja memersepsikan bahwa ganjaran instrinsik dan
ganjaran ekstrinsik yang diterimannya di anggap adil, wajar dan di asosiasikan
dengan kerja yang unggul. Jika tenaga kerja tidak memersepikan ganjaran
intrinsik dan ekstrinsik yang berasosiasi dengan produktivitas atau kinerja,
kenaikan dalam produktivitas atau kinerja
tidak akan berkorelasi dengan
kenaikan dalam kepuasan kerja, maka guna meningkatkan kembali produktivitas
atau kinerja sumber daya manusia, perusahaan perlu meningkatkan kepuasan kerja
dari pengerak kegiatan perusahaan yaitu sumber daya manusia.
Kepuasan di rasa cukup penting sebab dapat mendorong sumber daya
manusia yang berada di dalam perusahaan untuk bekerja penuh dedikasi, serta
memberikan kontribusi lebih penting untuk keberhasilan perusahaan tersebut. Hal
ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mila Badriyah (2015:227)
menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat
penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, ketika seseorang merasakan
kepuasan dalam bekerja, ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap
kemampuan yang dimiliknya untuk menyelesaikan tugas pekerjaanya. Dengan
demikian, produktivitas dan hasil kerjanya akan meningkat secara optimal.
Hal itu pun berlaku di dalam perusahaan PD Kebersihan Kota Bandung,
merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam usaha jasa
pelayanan kebersihan di Kota Bandung. PD Kebersihan didirikan pada tahun 1985
sebagaimana tertuang dalam Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung
Nomor 02/PD/1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kebersihan
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung terakhir telah diubah dengan Perda Kota
Bandung Nomor 14 Tahun 2011 tentang PD Kebersihan.
3
Hasil wawancara yang di peroleh dari kepala bidang perencanaan dan
pengembangan di PD Kebersihan Kota Bandung Ibu Erli Sutarti megenai
kepuasan kerja, beliau menerangan bahwa “Kepuasan kerja pada karyawan
memang sangat penting bagi perusahaan sebab kepuasan dari karyawan dapat
dijadikan sebagai salah satu tolak ukur tingkat kinerja seorang karyawan serta
kesetiaannya terhadap perusahaan, akan tetapi ada beberapa karyawan yang
belum merasa puas.” Selain itu seperti yang dikutip dari media cetak onilne
Pikiran Rakyat, 8 Agustus 2015 (diunggah pada tanggal 29 Januari 2017). Gaji
terendah yang masih dibayarkan kepada pegawai PD Kebersihan sebesar Rp 1,3
juta. Jumlah ini jauh di bawah UMK Bandung Rp 2,3 juta.
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kondisi sebenarnya yang terjadi
pada pegawai yang berada di PD Kebersihan Kota Bandung mengenai kepuasan
kerja maka dilakukan pra-survey dengan menyebarkan kuesioner yang bersifat
sementara, yang terdiri dari 6 pertanyaan mengenai indikator kepuasan kerja dari
pegawai sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sementara
diperoleh data mengenai kepuasan kerja pegawai yang ditunjukan pada Tabel 1.1
4
Tabel 1.1
Hasil Kuesioner Pra-Survey Mengenai faktor-faktor pekerjaan
di PD. Kebersihan Kota Bandung
Jawaban (%)
No
Ya
Tidak
90,0
10,0
30
100
Pernyataan
terima
sesuai
dengan
Target
dalam
Jumlah
Karyawan
%
1.
Gaji yang di
kesepakatan
2.
Pekerjaan yang di berikan sesuai dengan
latar belakang pendidikan
80,0
20,0
30
100
3.
Suasana kerja yang terjalin baik dan
kekeluargaan
66,7
33,3
30
100
4.
Atasan selalu memberikan bimbingan dan
pengarahan
56,7
43,3
30
100
5.
Kesempatan untuk naik jabatan
90,0
10,0
30
100
6.
Keadaan ruang kerja baik dan nyaman
43,3
56,7
30
100
(Sumber: Bagian SDM PD.Kebersihan Kota Bandung 2016)
Berdasarkan hasil olah data kuesioner sementara pada Tabel 1.1 dapat dilihat
bahwa secara keseluruhan kondisi kepuasan karyawan rendah sebab ada beberapa
karyawan yang tidak merasa puas dan menjawab tidak pada pertanyaan yang
diajukan. Berdasarkan data tersebut, terdapat karyawan PD Kebersihan Kota
Bandung yang merasa bahwa gaji yang di terima belum sesuai dengan
kesepakatan sebelumnya, kemudian pekerjaan yang di berikan tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan terdahulu dari para karyawan serta suasana
kerja dan keadaan ruangan kerja yang dirasakan kurang baik dan nyaman bagi
karyawan PD Kebersihan Kota Bandung. Pada tabel 1.2 menjelaskan layak atau
tidak layaknya seseorang menerima faktor –faktor penunjang pekerjaan di atas
sebagai berikut :
5
Tabel 1.2
Hasil kepuasan kerja karyawan PD.Kebersihan Kota Bandung
No
Layak
Tidak layak
1
27 orang
3 orang
2
24 orang
6 orang
3
20 orang
10 orang
4
17 orang
13 orang
5
27 orang
3 orang
6
13 orang
17 orang
(Sumber: Bagian SDM PD.Kebersihan Kota Bandung 2016)
Berdasarkan tabel 1.2
terlihat bahwa gaji yang diterima tidak
mempengaruhi kepuasan kerja melainkan faktor keadaan ruang kerja dan suasana
kerja yang berpontensi mempengaruhi ketidakpuasan dalam bekerja karyawan di
Pd.kebersihan kota Bandung. Untuk
menjelaskan tingkat kepuasan kerja
karyawan terdapat pada grafik 1.1 sebagai berikut :
Grafik 1.1
Tingkat kepuasan karyawan PD.Kebersihan kota Bandung
30
25
20
15
puas
10
tidak puas
5
0
kepuasaan kerja karyawaan pd.kebersihan kota Bandung
(Sumber: Hasil olah data kuesioner sementara 2016)
6
Dari grafik 1.1 diatas terlihat bahwa sebagian besar karyawan dapat dikatakan
layak mendapatkan faktor –faktor pekerjaan yang berada ditabel 1.2 tersebut,
akan tetapi sebagian mengatakan
tidak puas bekerja di Pd.kebersihan kota
Bandung. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya gaya kepemimpinan dan
kondisi lingkungan kerja .
Kepuasan karyawan juga dapat dipengaruhi baik dari dalam maupun dari
luar perusahaan. Salah satu pengaruh dari dalam perusahaan yang dapat
memperngaruhi kepuasan kerja karyawan adalah sikap atau gaya kepemimpinan
dari seorang pemimpin . Kennerly dalam Soreh ,Leyla (2014) The job satisfaction
of employee and leadership style are the main elements that impact the
organizational effectiveness.Penelitian yang dilakukan oleh A.A sg Rini Andra
dan Ni Wayan Mujiati (2016) menunjukan bahwa The results showed that
leadership style positive and significant effect on employee job satisfaction.
Berdasarkan hal tersebut, guna melihat gambaran mengenai gaya
kepemimpinan
di PD Kebersihan Kota Bandung maka dilakukan
kembali
penyebaran kuesioner sementara mengenai indikator gaya kepemimpinan yang
terdapat pada Tabel 1.3:
Tabel 1.3
Hasil Kuesioner Pra-Survey Mengenai Gaya Kepemimpinan
di PD.Kebersihan Kota Bandung.
Jawaban (%)
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah
Karyawan
Target
dalam
%
1.
Pemimpin memiliki hubungan dengan baik dengan
karyawan
86,7
13,3
30
100
2.
Penugasan di nyatakan dengan jelas
63,3
36,7
30
100
3.
Ada beberapa alternatif jalur penyelesaian tugas
70,0
30,0
30
100
4.
Pemimpin memberikan contoh penyelesaian tugas
dan dorongan pada bawahan.
80,0
20,0
30
100
7
5.
Pemimpin
mempunyai
wewenang
memberikan penghargaan atau hukuman
dalam
100,0
0,0
30
Sumber : hasil olah data kuesioner sementara (2016)
Dari Tabel 1.3 dapat di lihat bahwa mengenai gaya kepemimpinan
di PD Kebersihan Kota Bandung masih belum sesuai dengan apa yang di
harapkan. Hal ini di lihat dari beberapa pertanyaan yang di ajukan mengenai gaya
kepemimpinan dengan mendapatkan jawaban tidak dari karyawan, seperti
mengenai pemimpin yang kurang jelas dalam menjelaskan penugasan yang akan
di berikan kepada karyawan selain itu jalur penyelesaian tugas yang kurang
dirasakan karyawan sulit untuk berkembang.
Selain gaya Kepemimpinan, Lingkungan kerja dapat berpontensi mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung, menurut Sunyoto
(2012: 4) mengatakan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abdul Raziqa (2015) mengatakan
bahwa Working environment has a positive impact on the Job satisfaction of
employees. Bad working conditions restrict employees to portray their
capabilities and attain full potential, so it is imperative that the businesses realize
theimportance of good working environment.
Pada Tabel 1.4 akan menggambarkan mengenai keadaan lingkungan kerja
di PD Kebersihan Kota Bandung guna mengambarkan lebih jelas mengenai
fenomena yang sebernarnya terjadi pada perusahaan, dilakukan hasil penyebaran
kuesioner awal mengenai lingkungan kerja.
100
8
Tabel 1.4
Hasil Kuesioner Pra-Survey Mengenai Lingkungan Kerja
di PD Kebersihan Kota Bandung
Jawaban (%)
No
Tidak
Jumlah
Karyawan
Pernyataan
Ya
Target
dalam
%
1.
Pencahayaan(penerangan)pada ruangan kerja
memadai
90,0
10,0
30
100
2.
Pewarnaan dinding ruangan
dengan baik
56,7
43,3
30
100
3.
Sirkulasi udara di dalam ruangan cukup baik
60,0
40,0
30
100
4.
Tempat kerja jauh dari suara bising
46,7
53,3
30
100
5.
Selalu tersedia pewangi ruangan sebagai
antisipasi bau tidak sedap pada ruangan kerja
46,7
53,3
30
100
sudah
tertata
Sumber : Hasil olah data Kuesioner sementara (2016)
Tabel 1.4 menjelaskan mengenai tanggapan karyawan terhadap
lingkungan kerja yang ada di PD Kebersihan Kota Bandung, Berdasakan Tabel
1.4 telihat bahwa kondisi lingkungan kerja PD Kebersihan masih terdapat
beberapa masalah yaitu pewarnaan dinding ruangan, sirkulasi udara dan pewangi
ruangan yang di rasa kurang mendukung untuk lingkungan kerja.
Hasil wawancara dengan kepala bidang perencanaan dan pengembangan
SDM PD Kebersihaan Kota Bandung Ibu Erli Sutarti menerangkan bahwa
“Lingkungan kerja memang dirasa sangat penting guna menunjang segala
aktivitas yang ada di sekitar karyawan, akan tetapi masih terdapat masalah
mengenai lingkungan kerja seperti misalnya mengenai suara-suara bising yang
terkadang terdengar saat jam operasional kantor sedang berlangsung hal ini
dapat terlihat dari meja antara karyawan dengan karyawan lainnya saling
berdekatan tanpa sekat atau terkadang terdapat beberapa keluhan pada bagian
operasional jalan yang membuat suasana ramai dan hal tersebut terkadang
9
menjadi salah satu faktor kertidak nyamanan saya serta kurangnya konsentrasi
untuk menyelesaikan tugas kantor terutama dalam membuat konsep”.
Berdasarkan hasil pra-kuesioner sementara, wawancara dan data lainnya
yang diperoleh dari karyawan PD Kebersihan Kota Bandung, terlihat jelas bahwa
ada beberapa masalah yang terjadi di perusahan dan menjadi hal yang menarik
untuk diteliti lebih lanjut yaitu mengenai rendahnya kepuasan kerja yang
dipengaruhi oleh gaya pimpinan dan lingkungan kerja. Pentingnya faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan seperti gaya kepemimpinan dan
lingkungan kerja karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung, maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Lingkungan kerja Terhadap Kepuasan kerja Karyawan
PD.Kebersihan Kota Bandung’’
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis akan mengidetifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh Pd. Kebersihan
Kota Bandung?
2. Bagaimana kondisi lingkungan kerja di PD Kebersihan Kota Bandung?
3. Bagaimana kondisi kepuasan kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota
Bandung ?
4. Seberapa besar pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung?
5. Seberapa besar pengaruh Lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung?
10
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka
penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi divisi
dan variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya 5 divisi
( Direktur umum, Sdm, Perlengkapan dan Tata usaha, Hukum dan Humas,
Keuangan dan Penagihan) atau pada tingkatan middle management yang
dipilih menjadi responden. Variabel yang berkaitan dengan “ Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Lingkungan kerja terhadap Kepuasan Karyawan
PD.Kebersihan Kota Bandung”. Kepuasan kerja karyawan dipilih karena
peningkatan
kepuasan
kerja
seorang
karyawan
dapat
meningkatkan
produktivitas kerja yang akan membawa kemajuan bagi perusahaan.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi
mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja di
PD Kebersihan Kota Bandung
1. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan di PD.Kebersihan Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui Lingkungan kerja di PD.Kebersihan Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui Kepuasan kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota
Bandung.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap
Kepuasan Kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota Bandung.
5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
Kepuasan Kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota Bandung.
11
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak
yang berkepentingan, antara lain :
1. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari pengaruh gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
yang dapat berguna bagi kemajuan PD.Kebersihan Kota Bandung.
2. Penelitian yang dilakukan penulis dapat membandingkan teori dan praktek
yang ada di lapangan.
3. Sebagai bahan kajian dan pengembangan manajemen sumber daya
manusia khususnya mengenai pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan kerja .
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.6.1
Lokasi Penelitian
Dalam penyusunan penelitian untuk skripsi ini, penulis melakukan
penelitian pada Perusahan Daerah (PD) Kebersihan kota Bandung,
yang berlokasi di Bandung tepatnya di Jalan Surapati No. 126.
1.6.2
Waktu Penelitian
Waktu kegiatan meneliti dilaksanakan dari Bulan November 2016
sampai dengan Bulan April 2017.
12
1.7 Sistematika Skripsi
Penulisan penelitian ini menggunakan sistematika yang disusun dalam
lima bagian sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada bab Pendahuluan ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
skripsi.
2. Tinjauan Pustaka
Pada bab Tinjauan Pustaka ini menjelaskan tentang teori – teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian dan juga terdiri dari landasan teori,
kajian penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran, paradigma penelitian
dan hipotesis.
3. Metode Penelitian
Pada bab Metode Penelitian ini menjelaskan tentang Tempat dan Waktu
Penelitian, unit analisis, populasi dan teknik sampling, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, operasional variabel, dan metode analisis
data.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan tentang hasil dan
analisis yang dikaitkan dengan perbandingan penelitian terdahulu.
5. Kesimpulan dan Saran
Pada bab Kesimpulan dan saran ini membahas kesimpulan tentang apa
yang telah diperoleh dan membahas tentang saran bagi pihak yang terkait
dalam penelitian.
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Dalam setiap perusahaan, tidak mungkin dan tidak dapat terlepaskan dari
sumber daya manusia karena sumber daya manusia atau yang sering disebut
tenaga kerja di dalam perusahaan memiliki peranan yang sangat penting dalam
menggerakan segala aktivitas produksi yang ada di dalam perusahaan. Hal ini
didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2014:1) yang
menyatakan bahwa: “Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas)
atau 15-64 tahun, atau penduduk yang secara potensial dapat bekerja. Dengan
perkataan lain tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika permintaan terhadap tenaga mereka
dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut”.
Tenaga Kerja atau manusia merupakan sumber daya yang dinamis, memiliki
ilmu, akal, perasaan serta kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan adanya manusia
sebagai sumber daya di dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh dalam
kelancaran setiap kegiatan perusahaan. Secanggih apapun peralatan yang
digunakan oleh perusahaan jika peralatan tidak dioperasikan secara efektif dan
efisien oleh sumber daya manusia maka kelancaran setiap kegiatan menjadi
terhambat. Selain itu juga sumber daya manusia adalah satu-satunya yang mampu
menguasai dan menjalankan 4 fungsi dasar manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang ada di dalam perusahaan.
Maka dari itu perusahaan harus mampu berusaha mempertahankan dan mencari
sumber daya manusia yang mempunyai produktivitas atau kinerja yang tinggi
guna kelangsungan hidup organisasi.
Di sisi lain, sering kali terdapat beberapa masalah yang terkadang terjadi
pada Sumber daya manusia di dalam perusahaan. Salah satu contohnya adalah
menurunnya produktivitas atau kinerja karyawan. Hal ini di rasa cukup penting
bagi perusahaan sebab apabila kinerja karyawan
1
menurun maka kelancaran
2
proses kegiatan di dalam perusahaan pun akan terganggu. Menurunnya kinerja
karyawan dapat disebabkan oleh ketidakpuasan karyawan, hal ini didukung oleh
pendapat yang dikemukakan oleh menurut Mila Badriyah (2015: 239) juga
mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Lawler dan Porter Asad (2004;113)
menyebutkan bahwa produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari
kepuasan kerja jika tenaga kerja memersepsikan bahwa ganjaran instrinsik dan
ganjaran ekstrinsik yang diterimannya di anggap adil, wajar dan di asosiasikan
dengan kerja yang unggul. Jika tenaga kerja tidak memersepikan ganjaran
intrinsik dan ekstrinsik yang berasosiasi dengan produktivitas atau kinerja,
kenaikan dalam produktivitas atau kinerja
tidak akan berkorelasi dengan
kenaikan dalam kepuasan kerja, maka guna meningkatkan kembali produktivitas
atau kinerja sumber daya manusia, perusahaan perlu meningkatkan kepuasan kerja
dari pengerak kegiatan perusahaan yaitu sumber daya manusia.
Kepuasan di rasa cukup penting sebab dapat mendorong sumber daya
manusia yang berada di dalam perusahaan untuk bekerja penuh dedikasi, serta
memberikan kontribusi lebih penting untuk keberhasilan perusahaan tersebut. Hal
ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mila Badriyah (2015:227)
menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat
penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, ketika seseorang merasakan
kepuasan dalam bekerja, ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap
kemampuan yang dimiliknya untuk menyelesaikan tugas pekerjaanya. Dengan
demikian, produktivitas dan hasil kerjanya akan meningkat secara optimal.
Hal itu pun berlaku di dalam perusahaan PD Kebersihan Kota Bandung,
merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam usaha jasa
pelayanan kebersihan di Kota Bandung. PD Kebersihan didirikan pada tahun 1985
sebagaimana tertuang dalam Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung
Nomor 02/PD/1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kebersihan
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung terakhir telah diubah dengan Perda Kota
Bandung Nomor 14 Tahun 2011 tentang PD Kebersihan.
3
Hasil wawancara yang di peroleh dari kepala bidang perencanaan dan
pengembangan di PD Kebersihan Kota Bandung Ibu Erli Sutarti megenai
kepuasan kerja, beliau menerangan bahwa “Kepuasan kerja pada karyawan
memang sangat penting bagi perusahaan sebab kepuasan dari karyawan dapat
dijadikan sebagai salah satu tolak ukur tingkat kinerja seorang karyawan serta
kesetiaannya terhadap perusahaan, akan tetapi ada beberapa karyawan yang
belum merasa puas.” Selain itu seperti yang dikutip dari media cetak onilne
Pikiran Rakyat, 8 Agustus 2015 (diunggah pada tanggal 29 Januari 2017). Gaji
terendah yang masih dibayarkan kepada pegawai PD Kebersihan sebesar Rp 1,3
juta. Jumlah ini jauh di bawah UMK Bandung Rp 2,3 juta.
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kondisi sebenarnya yang terjadi
pada pegawai yang berada di PD Kebersihan Kota Bandung mengenai kepuasan
kerja maka dilakukan pra-survey dengan menyebarkan kuesioner yang bersifat
sementara, yang terdiri dari 6 pertanyaan mengenai indikator kepuasan kerja dari
pegawai sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sementara
diperoleh data mengenai kepuasan kerja pegawai yang ditunjukan pada Tabel 1.1
4
Tabel 1.1
Hasil Kuesioner Pra-Survey Mengenai faktor-faktor pekerjaan
di PD. Kebersihan Kota Bandung
Jawaban (%)
No
Ya
Tidak
90,0
10,0
30
100
Pernyataan
terima
sesuai
dengan
Target
dalam
Jumlah
Karyawan
%
1.
Gaji yang di
kesepakatan
2.
Pekerjaan yang di berikan sesuai dengan
latar belakang pendidikan
80,0
20,0
30
100
3.
Suasana kerja yang terjalin baik dan
kekeluargaan
66,7
33,3
30
100
4.
Atasan selalu memberikan bimbingan dan
pengarahan
56,7
43,3
30
100
5.
Kesempatan untuk naik jabatan
90,0
10,0
30
100
6.
Keadaan ruang kerja baik dan nyaman
43,3
56,7
30
100
(Sumber: Bagian SDM PD.Kebersihan Kota Bandung 2016)
Berdasarkan hasil olah data kuesioner sementara pada Tabel 1.1 dapat dilihat
bahwa secara keseluruhan kondisi kepuasan karyawan rendah sebab ada beberapa
karyawan yang tidak merasa puas dan menjawab tidak pada pertanyaan yang
diajukan. Berdasarkan data tersebut, terdapat karyawan PD Kebersihan Kota
Bandung yang merasa bahwa gaji yang di terima belum sesuai dengan
kesepakatan sebelumnya, kemudian pekerjaan yang di berikan tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan terdahulu dari para karyawan serta suasana
kerja dan keadaan ruangan kerja yang dirasakan kurang baik dan nyaman bagi
karyawan PD Kebersihan Kota Bandung. Pada tabel 1.2 menjelaskan layak atau
tidak layaknya seseorang menerima faktor –faktor penunjang pekerjaan di atas
sebagai berikut :
5
Tabel 1.2
Hasil kepuasan kerja karyawan PD.Kebersihan Kota Bandung
No
Layak
Tidak layak
1
27 orang
3 orang
2
24 orang
6 orang
3
20 orang
10 orang
4
17 orang
13 orang
5
27 orang
3 orang
6
13 orang
17 orang
(Sumber: Bagian SDM PD.Kebersihan Kota Bandung 2016)
Berdasarkan tabel 1.2
terlihat bahwa gaji yang diterima tidak
mempengaruhi kepuasan kerja melainkan faktor keadaan ruang kerja dan suasana
kerja yang berpontensi mempengaruhi ketidakpuasan dalam bekerja karyawan di
Pd.kebersihan kota Bandung. Untuk
menjelaskan tingkat kepuasan kerja
karyawan terdapat pada grafik 1.1 sebagai berikut :
Grafik 1.1
Tingkat kepuasan karyawan PD.Kebersihan kota Bandung
30
25
20
15
puas
10
tidak puas
5
0
kepuasaan kerja karyawaan pd.kebersihan kota Bandung
(Sumber: Hasil olah data kuesioner sementara 2016)
6
Dari grafik 1.1 diatas terlihat bahwa sebagian besar karyawan dapat dikatakan
layak mendapatkan faktor –faktor pekerjaan yang berada ditabel 1.2 tersebut,
akan tetapi sebagian mengatakan
tidak puas bekerja di Pd.kebersihan kota
Bandung. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya gaya kepemimpinan dan
kondisi lingkungan kerja .
Kepuasan karyawan juga dapat dipengaruhi baik dari dalam maupun dari
luar perusahaan. Salah satu pengaruh dari dalam perusahaan yang dapat
memperngaruhi kepuasan kerja karyawan adalah sikap atau gaya kepemimpinan
dari seorang pemimpin . Kennerly dalam Soreh ,Leyla (2014) The job satisfaction
of employee and leadership style are the main elements that impact the
organizational effectiveness.Penelitian yang dilakukan oleh A.A sg Rini Andra
dan Ni Wayan Mujiati (2016) menunjukan bahwa The results showed that
leadership style positive and significant effect on employee job satisfaction.
Berdasarkan hal tersebut, guna melihat gambaran mengenai gaya
kepemimpinan
di PD Kebersihan Kota Bandung maka dilakukan
kembali
penyebaran kuesioner sementara mengenai indikator gaya kepemimpinan yang
terdapat pada Tabel 1.3:
Tabel 1.3
Hasil Kuesioner Pra-Survey Mengenai Gaya Kepemimpinan
di PD.Kebersihan Kota Bandung.
Jawaban (%)
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah
Karyawan
Target
dalam
%
1.
Pemimpin memiliki hubungan dengan baik dengan
karyawan
86,7
13,3
30
100
2.
Penugasan di nyatakan dengan jelas
63,3
36,7
30
100
3.
Ada beberapa alternatif jalur penyelesaian tugas
70,0
30,0
30
100
4.
Pemimpin memberikan contoh penyelesaian tugas
dan dorongan pada bawahan.
80,0
20,0
30
100
7
5.
Pemimpin
mempunyai
wewenang
memberikan penghargaan atau hukuman
dalam
100,0
0,0
30
Sumber : hasil olah data kuesioner sementara (2016)
Dari Tabel 1.3 dapat di lihat bahwa mengenai gaya kepemimpinan
di PD Kebersihan Kota Bandung masih belum sesuai dengan apa yang di
harapkan. Hal ini di lihat dari beberapa pertanyaan yang di ajukan mengenai gaya
kepemimpinan dengan mendapatkan jawaban tidak dari karyawan, seperti
mengenai pemimpin yang kurang jelas dalam menjelaskan penugasan yang akan
di berikan kepada karyawan selain itu jalur penyelesaian tugas yang kurang
dirasakan karyawan sulit untuk berkembang.
Selain gaya Kepemimpinan, Lingkungan kerja dapat berpontensi mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung, menurut Sunyoto
(2012: 4) mengatakan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abdul Raziqa (2015) mengatakan
bahwa Working environment has a positive impact on the Job satisfaction of
employees. Bad working conditions restrict employees to portray their
capabilities and attain full potential, so it is imperative that the businesses realize
theimportance of good working environment.
Pada Tabel 1.4 akan menggambarkan mengenai keadaan lingkungan kerja
di PD Kebersihan Kota Bandung guna mengambarkan lebih jelas mengenai
fenomena yang sebernarnya terjadi pada perusahaan, dilakukan hasil penyebaran
kuesioner awal mengenai lingkungan kerja.
100
8
Tabel 1.4
Hasil Kuesioner Pra-Survey Mengenai Lingkungan Kerja
di PD Kebersihan Kota Bandung
Jawaban (%)
No
Tidak
Jumlah
Karyawan
Pernyataan
Ya
Target
dalam
%
1.
Pencahayaan(penerangan)pada ruangan kerja
memadai
90,0
10,0
30
100
2.
Pewarnaan dinding ruangan
dengan baik
56,7
43,3
30
100
3.
Sirkulasi udara di dalam ruangan cukup baik
60,0
40,0
30
100
4.
Tempat kerja jauh dari suara bising
46,7
53,3
30
100
5.
Selalu tersedia pewangi ruangan sebagai
antisipasi bau tidak sedap pada ruangan kerja
46,7
53,3
30
100
sudah
tertata
Sumber : Hasil olah data Kuesioner sementara (2016)
Tabel 1.4 menjelaskan mengenai tanggapan karyawan terhadap
lingkungan kerja yang ada di PD Kebersihan Kota Bandung, Berdasakan Tabel
1.4 telihat bahwa kondisi lingkungan kerja PD Kebersihan masih terdapat
beberapa masalah yaitu pewarnaan dinding ruangan, sirkulasi udara dan pewangi
ruangan yang di rasa kurang mendukung untuk lingkungan kerja.
Hasil wawancara dengan kepala bidang perencanaan dan pengembangan
SDM PD Kebersihaan Kota Bandung Ibu Erli Sutarti menerangkan bahwa
“Lingkungan kerja memang dirasa sangat penting guna menunjang segala
aktivitas yang ada di sekitar karyawan, akan tetapi masih terdapat masalah
mengenai lingkungan kerja seperti misalnya mengenai suara-suara bising yang
terkadang terdengar saat jam operasional kantor sedang berlangsung hal ini
dapat terlihat dari meja antara karyawan dengan karyawan lainnya saling
berdekatan tanpa sekat atau terkadang terdapat beberapa keluhan pada bagian
operasional jalan yang membuat suasana ramai dan hal tersebut terkadang
9
menjadi salah satu faktor kertidak nyamanan saya serta kurangnya konsentrasi
untuk menyelesaikan tugas kantor terutama dalam membuat konsep”.
Berdasarkan hasil pra-kuesioner sementara, wawancara dan data lainnya
yang diperoleh dari karyawan PD Kebersihan Kota Bandung, terlihat jelas bahwa
ada beberapa masalah yang terjadi di perusahan dan menjadi hal yang menarik
untuk diteliti lebih lanjut yaitu mengenai rendahnya kepuasan kerja yang
dipengaruhi oleh gaya pimpinan dan lingkungan kerja. Pentingnya faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan seperti gaya kepemimpinan dan
lingkungan kerja karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung, maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Lingkungan kerja Terhadap Kepuasan kerja Karyawan
PD.Kebersihan Kota Bandung’’
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis akan mengidetifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh Pd. Kebersihan
Kota Bandung?
2. Bagaimana kondisi lingkungan kerja di PD Kebersihan Kota Bandung?
3. Bagaimana kondisi kepuasan kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota
Bandung ?
4. Seberapa besar pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung?
5. Seberapa besar pengaruh Lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung?
10
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka
penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi divisi
dan variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya 5 divisi
( Direktur umum, Sdm, Perlengkapan dan Tata usaha, Hukum dan Humas,
Keuangan dan Penagihan) atau pada tingkatan middle management yang
dipilih menjadi responden. Variabel yang berkaitan dengan “ Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Lingkungan kerja terhadap Kepuasan Karyawan
PD.Kebersihan Kota Bandung”. Kepuasan kerja karyawan dipilih karena
peningkatan
kepuasan
kerja
seorang
karyawan
dapat
meningkatkan
produktivitas kerja yang akan membawa kemajuan bagi perusahaan.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi
mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja di
PD Kebersihan Kota Bandung
1. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan di PD.Kebersihan Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui Lingkungan kerja di PD.Kebersihan Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui Kepuasan kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota
Bandung.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap
Kepuasan Kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota Bandung.
5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
Kepuasan Kerja karyawan di PD.Kebersihan Kota Bandung.
11
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak
yang berkepentingan, antara lain :
1. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari pengaruh gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
yang dapat berguna bagi kemajuan PD.Kebersihan Kota Bandung.
2. Penelitian yang dilakukan penulis dapat membandingkan teori dan praktek
yang ada di lapangan.
3. Sebagai bahan kajian dan pengembangan manajemen sumber daya
manusia khususnya mengenai pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan kerja .
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.6.1
Lokasi Penelitian
Dalam penyusunan penelitian untuk skripsi ini, penulis melakukan
penelitian pada Perusahan Daerah (PD) Kebersihan kota Bandung,
yang berlokasi di Bandung tepatnya di Jalan Surapati No. 126.
1.6.2
Waktu Penelitian
Waktu kegiatan meneliti dilaksanakan dari Bulan November 2016
sampai dengan Bulan April 2017.
12
1.7 Sistematika Skripsi
Penulisan penelitian ini menggunakan sistematika yang disusun dalam
lima bagian sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada bab Pendahuluan ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
skripsi.
2. Tinjauan Pustaka
Pada bab Tinjauan Pustaka ini menjelaskan tentang teori – teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian dan juga terdiri dari landasan teori,
kajian penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran, paradigma penelitian
dan hipotesis.
3. Metode Penelitian
Pada bab Metode Penelitian ini menjelaskan tentang Tempat dan Waktu
Penelitian, unit analisis, populasi dan teknik sampling, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, operasional variabel, dan metode analisis
data.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan tentang hasil dan
analisis yang dikaitkan dengan perbandingan penelitian terdahulu.
5. Kesimpulan dan Saran
Pada bab Kesimpulan dan saran ini membahas kesimpulan tentang apa
yang telah diperoleh dan membahas tentang saran bagi pihak yang terkait
dalam penelitian.