BAB VI PROFIL KABUPATENKOTA - DOCRPIJM 1479193393BAB VI

BAB VI PROFIL KABUPATEN/KOTA Profil kabupaten/kota merupakan bagian yang penting dalampenyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,sebagai dasar perencanaanpembangunan infrastruktur pada masa yang

  akan datang. Bagianprofilkabupaten/kota pada RPI2-JM Bidang Cipta Karya menggambarkankondisi daerah daeriberbagai aspek, yaitu gambaran kondisi geografisdan administrasi wilayah, demografi, topografi,geohidrologi, geologi,klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi.

  6.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah

  Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kutai berdasarkan UU. No. 47 tahun 1999 yang terletak pada 115°58

  ’37” BT- 118°59’31.37”BT dan 1°50 ’42” LU - 0°0’32” LS. Kabupaten Kutai Timur semula terdiri dari 5 kecamatan, kemudian berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 tahun 1999, dimekarkan menjadi 11 kecamatan. Pada tahun 2005, berdasarkan Perda No. 12 tahun 2005, Kabupaten Kutai Timur dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatan.

  Wilayah kabupaten Kutai Timur seluas 35.747 km² atau 3 .429.260 Ha merupakan 17 % dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut :  Sebelah Utara : Berbatasan dengan kecamatan Talisayan dan kecamatan Kelay (Kabupaten Berau)  Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Bontang Utara dan kecamatan Marang Kayu (Kabupaten Kutai Kartanegara)  Sebelah Timur : Berbatasan dengan selat Makassar dan laut Sulawesi  Sebelah Barat : Berbatasan dengan kecamatan Kembang Janggut dan kecamatan

  Tabang (Kabupaten Kutai Karanegara) Topografi Kabupaten Kutai Timur bervariasi dari berupa daratan landai, bergelombang hingga berbukit-bukit dan pegunungan, serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi antara 0 – 7 m hingga lebih 1000 meter dari permukaan laut. Kawasan yang relatif datar dan landai hanya terdapat di kecamatan Sengatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau serta Sangkulirang.

  Daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Berau pada kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalon merupakan daerah pegunungan kapur. Wilayah daerah pegunungan dan perbukitan mempunyai areal paling luas yaitu : 1.608.915 Ha dan 1.429.922,5 Ha sedangkan dataran / landai 536.212,5 Ha yang terdiri dari dataran, rawa dan perairan berupa sungai dan danau. Jaringan sungai terdapat di seluruh kecmatan

  VI - 1 sedangkan danau hanya di kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayau dan Danau Karang.

  Wilayah pantai yang berada di sebelah timur kabupaten mempunyai ketinggian antara 0 – 7 meter diatas permukaan laut, dimana wilayah ini mempunyai sifat kelerengan yang datar, mudah tergenang rawa dan merupakan daerah endapan.

  Sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan diatas 15%, wilayah dengan kelerengan di atas 40% mempunyai areal cukup luas, yang tersebar di seluruh wilayah, khususnya terkonsentrasi di bagian barat laut, dimana wilayahnya mempunyai ketinggian diatas 500 meter diatas permukaan laut. Wilayah dengan ketinggian 500 meter diatas permukaan laut mempunyai sifat berbukit sampai bergunung dengan kelerengan lebih dari 40% dan sangat potensial erosi.

  Kabupaten Kutai timur beriklim tropika humida dengan suhu udara rata-rata 26º C, dimana perbedaan suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5ºC - 7ºC, jumlah curah hujan antara 2000 – 4000 mm/thn, dengan jumlah hari rata-rata adalah 130 -150 hr/thn.

  Ditinjau dari aspek geologi, Kabupaten Kutai Timur mencakup daerah yang sangat luas dan umumnya tersusun oleh batuan-batuan sedimen yang kompak dan batuan-batuan gunung api tua. Morfologi perbukitan bergelombang kasar dan morfologi terjal umumnya meliputi daerah-daerah perbukitan terjal serta tersusun oleh batuan sedimen berumur tua yang mengalami pengangkatan, pelipatan dan pesesaran

  Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur terutam didominasi oleh Ultisol, Inceptisol, Entisol dan Spodosol. Ultisol adalah tanah yang sudah tua dengan tingkat kesuburan tanah yang rendah serta memiliki batuan mudah lapuk yang miskin hara.

  Inceptisol adalah tanah sedang berkembang, biasanya berwarna coklat kemerahan dan relatif agak subur, Entisol adalah tanah yang belum berkembang dan merupakan hasil pengendapan dan doposisi longsoran tanah lainnya. Spodosol adalah tanah yang memiliki horison spodik yang bersifat masam dengan kesuburan tanah yang rendah.

  Berdasarkan kondisi hidrologinya Kabupaten Kutai Timur terdiri dari 3 daerah aliran sungai utama, yaitu DAS Sengatta, DAS Marah dan DAS Wahau dengan ketinggian tempat yang bervariasi. Pada DAS Kutai Timur umumnya didominasi oleh ketinggian tempat antara 0 - 7 m dari permukaan laut. Peranan sungai di daerah ini sangat penting yaitu sebagai sarana transportasi air antara daerah pantai dan daerah pedalaman, selain itu juga dimamfaatkan sebagai sumber air minum penduduk di sepanjang wilayah yang dilaluinya.

  6.2 Gambaran Demografi

  VI - 2 Gambaran demografi wilayah kabupaten/kota diperlukan sebagai dasarproyeksi demand infrastruktur Bidang Cipta Karya dan proyeksikebutuhan pembangunan infrastruktur BidangCipta Karya pada masayang akan datang.

  Sebagai kabupaten yang sedang berkembang terutama dengan keberadaan dua perusahaan besar berskala nasional yakni PT. Kaltim Prima Coal dan PT. Indominco Mandiri, adalah wajar jika jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur senantiasa bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Pertambahan tersebut tidak hanya disebabkan faktor alami pertumbuhan penduduk yakni kelahiran dan kematian tetapi juga faktor lain yang tidak kalah pentingnya yakni migrasi. Profil demografi Kabupaten Kutai Timur yang akan dijabarkan meliputi jumlah penduduk menurut kecamatan, komposisi per wilayah (kepadatan), struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan laju pertumbuhan penduduk. Adapun untuk penjabaran lebih lanjut adalah sebagai berikut :

6.2.1 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur

  Jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur tahun 2013 sebesar 554.751 jiwa mengalami penurunan 142.053 jiwa, menjadi 412.698 jiwa di tahun 2014 atau berkurang 25,61%, penurunan tersebut merupakan hasil pemutakhiran data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur dengan Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri. Tahun 2014 jumlah penduduk laki-laki 226.687 jiwa dan penduduk perempuan 186.011 jiwa, ini berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin 121,87.

  Dilihat dari penyebaran penduduk, kecamatan yang memiliki penduduk paling sedikitadalahKecamatanBatuAmparsebanyak 1,44 %, KecamatanBusang 1,47 % dan Kecamatan Long Mesangat 1,79 %, sedangkanKecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Sangatta Utara 31,56 %, Kecamatan Bengalon 9,50 % dan Kecamatan Sangatta Selatan 8,09 %.

  Tabel 6.1

  VI - 3

  

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin se Kecamatan Tahun 2014

Kecamatan / District Laki-laki / Perempuan / Jumlah Total Rasio Jenis

Male Famale Kelamin / Sex Ratio

  8.174 7.296

  1. Muara Ancalong 15.470 3.245 2.821

  2. Busang 6.066 4.018 3.381

  3. Long Mesangat 7.399 14.564 12.060

  4. Muara Wahau 26.624 5.366 4.340

  5. Telen 9.706 13.663 11.521

  6. Kombeng 25.184 8.824 7.780

  7. Muara Bengkal 16.604 3.206 2.718

  8. Batu Ampar 5.924 72.216 58.052

  9. Sengatta Utara 130.268 21.832 17.389

  10. Teluk Pandan 39.221 10.520 8.234

  11. Sengatta Selatan 18.754 18.324 15.079

  12. Rantau Pulung 33.403 4.849 4.255

  13. Bengalon 9.104 7.068 5.988

  14. Sangkulirang 13.056 6.951 5.644

  15. Karangan 12.595 11.052 9.508

  16. Kaliorang 20.560 7.452 5.615

  17. Kaubun 13.067 5.363 4.330

  18. Sandaran 9.693

  226.687 186.011 JUMLAH 314.701

  Sumber :

  

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

  Struktur umur penduduk pada tahun 2007 memperlihatkan penduduk usia 10-14 tahun mempunyai persentase tertinggi (11.7%) dibandingkan persentase penduduk di struktur umur lainnya. Penduduk usia produkti Kabupaten Kutai Timur usia 15 - 64 tahun sebesar 139.430 jiwa. Dilihat dari komposisi penduduk menurut umur, Kabupaten Kutai Timur dapat dikatakan sebagai daerah dalam transisi komposisi penduduk dari kategori penduduk usia muda ke arah pada usia tua. Komposisi penduduk tersebut dapat diasumsikan karena Kabupaten Kutai Timur sebagai daerah terbuka dimana mobilitas penduduk tinggi, sehingga pertumbuhan penduduk Kabupaten Kutai Timur juga tinggi. Faktor migrasi tersebut terutama pada faktor umur produktif 15 - 64 tahun.

  VI - 4

  VI - 5 Tabel 6.2

Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Tahun 2014

No Kelompok Umur

  Tahun 2013 2014 1. – 4 28.220 20.371 2.

5 – 9 52.675 40.301

3. 10 – 14 51.850 40.31o 4. 15 – 19 43.454 34.784 5. 20 – 24 56.832 38.806 6. 25 – 29 66.460 43.956 7. 30 – 34 65.875 45.176 8. 35 – 39 53.648 39.832 9. 40 – 44 43.079 32.720 10. 45 – 49 32.846 26.096 11. 50 – 54 21.930 17.949 12. 55 – 59 15.084 13.353 13. 60 – 64 10.342 7.996 14. 65 – 69 5.758 5.065 15. 70 – 74 3.388 2.999 16. 75 + 3.310 2.984

  Jumlah 554.751 412.698 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

6.2.2 Laju Pertambahan dan Kepadatan Penduduk

  Secara demografi penduduk Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2007 terdiri dari 208.662 jiwa, penyebaran penduduk dari 18 (delapan belas) kecamatan tidak merata seperti tahun-tahun sebelumnya.

  

Tabel. 6.3

Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Rata-Rata Menurut Kecamatan Kabupaten Kutai

Timur, Tahun 2010 - 2013.

  No Kecamatan Jumlah Penduduk Tingkat Pertumbuhan Rata-rata (%) 2010 2011 2012 2013

  1. Muara Ancalong 12,511 12,754 13,984 11.377

  2. Busang 4,326 4,483 4.835 5.036

  3. Long Mesangat 4,250 4,420 4,751 5,024

  4. Muara Wahau 15,734 16,107 17,587 18,302

  5. Telen 5,766 5,936 6,445 7,016

  6. Kombeng 15,631 16,890 17,472 19,021

  7. Muara Bengkal 11,331 11,566 12,665 16,365

  VI - 6

  3. Long Mesangat 526,98 5,024 9,53

  17. Kaubun 257,45 11,686 45,39

  16. Kaliorang 438,91 9,354 21,31

  15. Karangan 3.064,36 11,466 3,74

  14. Sangkulirang 3.322,8 18,607 5,60

  13. Bengalon 3.196,24 28,027 8,77

  12. Rantau Pulung 143,82 9,126 63,45

  11. Sengatta Selatan 1.660,85 25,042 15,08

  10 Teluk Pandan 831,00 15,000 18,05

  9. Sangatta Utara 1.262,59 87,237 69,09

  8. Batu Ampar 204,50 5,004 24,47

  7. Muara Bengkal 1.522,80 16,365 10,75

  6. Kombeng 581,27 19,021 32,72

  5. Telen 3.129,61 7,016 2,24

  4. Muara Wahau 5.724,32 18,302 3,20

  2. Busang 3.721,61 5.036 1,35

  8. Batu Ampar 4,201 4,413 4,696 5,004

  1. Muara Ancalong 2.739,30 11.377 5,29

  No Kecamatan Luas (Km 2 ) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (km 2 )

Tabel 6.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun 2007

  Sumber : Sistem Informasi Manajemen, BAPPEDA Kutim 2013

  18. Sandaran 6,494 6,654 7,259 7,584 JUMLAH 255,637 271,001 285,743 313,381

  17 Kaubun 9,622 10,423 10,755 11,686

  16. Kaliorang 7,998 8,256 8,940 9,354

  15. Karangan 9,133 10,241 10,209 11,466

  14. Sangkulirang 16,181 16,346 18,087 18,607

  13. Bengalon 22,698 25,014 25,371 28,027

  12. Rantau Pulung 7,203 7,228 8,051 9,126

  11. Sengatta Selatan 118,194 19,376 20,337 25,042

  10. Teluk Pandan 12,208 13,374 13,646 15,000

  9. Sangatta Utara 72,156 77,520 80,653 87,237

  18. Sandaran 3.419,30 7,584 2,22 313,381 8,77

  Sumber : Sistem Informasi Manajemen, BAPPEDA Kutim 2013

6.2.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk yang mencari pekerjaan terbesar adalah SMA sederajat.

  Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dipresentasikan melalui tabel berikut ini.

  Tabel 6.5

Persentase Jumlah Pencari Kerja Menurut Jumlah Tingkat Pendidikan

No. Jenis Pendidikan 2002 2003 2004 2007

  1 SD

  71.06

  73.22

  67.18

  58.01

  2 SLTP

  21.35

  18.43

  15.48

  19.92

  3 SLTA Umum

  6.72

  5.6

  15.02

  19.54

  4 Perguruan Tinggi

  0.87

  2.75

  2.32

  2.53 Jumlah Total 100 100 100 100 Sumber : LKPJ Kabupaten Kutai Timur Tahun 2008

  

6.2.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat

Kesejahteraan

  Aspek ketenagakerjaan merupakan salah satu potensi pembangunan yang sangat menentukan kerberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Permasalahan yang ditimbulkan dalam aspek ketenagakerjaan adalah apabila ternyata SDM di usia produktif banyak yang menjadi pengangguran. Hal ini tentunya mengakibatkan terbentuknya permasalahan sosial yang memerlukan perhatian tersendiri.

  

Tabel 6.6

Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2013 – 2014

  Sektor/ 2013 2014 No Lapangan Pekerjaan

  Jumlah % Jumlah % Utama

  1. Pertanian 133.163 66,55 158.510 63,23

  2. Pertambangan 33.076 16,53 26.818 10,70

  3. Listrik, Gas dan Air 425 0,21 707 0,28 Bersih

  4. Bangunan 4.789 2,39 5.026 2,00

  5. Perdagangan, Hotel 5.992 2,99 10.553 4,21 dan Restoran

  6. Pengangkutan dan 5.903 2,95 3.315 1,32 Komunikasi

  7. Keuangan, Persewaan 4.008 2,00 1.565 0,62 dan Jasa Perusahaan

  VI - 7

8. Jasa-jasa 12.733 6,36 44.181 17,62

  T o t a l 200.089 100,00 250.675 100,00 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

  6.3 Gambaran Topografi

  Gambaran topografi diperlukan sebagai salah satu dasar pertimbangan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, termasuk keputusan pemilihan inovasi teknologi yang tepat untuk diterapkan.

  97

  6.4 Gambaran Geohidrologi

  VI - 8 Gambaran geohidrologi diperlukan untuk mengetahui kondisi sumber air baku, kondisi penggunaan air tanah di kabupaten/kota sebagai dasar pertimbangan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

  6.5 Gambaran Geologi

  Gambaran geologi diperlukan untuk mengetahui kondisi tingkat kerawanan bencana suatu wilayah dan untuk menentukan pilihan teknologi yang tepat guna bagi pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

  VI - 9

  6.6 Gambaran Klimatologi

  Gambaran klimatologi diperlukan sebagai pertimbangan perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, baik dari segi pertimbangan waktu serta pertimbangan penerapan teknologi tepat guna.

  VI - 10

6.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi

  Menjabarkan kondisi-kondisi sosial yang menonjol seperti adat istiadat masyarakat Kabupaten/Kota sedangkan gambaran ekonomi menjabarkan data dan informasi kondisi ekonomi daerah. Kondisi perekonomian daerah mencakup kondisi perkembangan PDRB, laju tingkat investasi (ICOR), laju inflasi daerah, dan potensi ekonomi (pertanian, pertambangan, industri, perdagangan dan jasa, pariwisata).

Tabel 6.7 Persentase APK, APM dan APS Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 – 2014 2013 (%) 2014 (%) No Jenjang Pendidikan APK APM APS APK APM APS

  1. Sekolah Dasar (SD) 119,88 99,66 107,02 118,67 99,03 101,22

  2. Sekolah Lanjutan 101,31 97,01 94,89 100,94 87,69 118,82 Tingkat Pertama (SLTP)

  3. Sekolah Lanjutan 82,58 60,78 68,63 72,19 64,82 95,03 Tingkat Atas (SLTA)

  Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Tabel 6.8 Jumlah Rumah Tangga Menurut Klasifikasi Kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur

  Jumlah SM+M SM No Kecamatan Rumah Tangga % %

  1 Muara Ancalong 15,470

  12.04

  4.52

  2 Busang 6,066

  18.91

  6.34

  3 Long Mesangat 7,399

  11.98

  3.39

  4 Muara Wahau 26,624

  1.59

  0.36

  5 Telen 9,706

  4.94

  0.71

  6 Kongbeng 25,184

  6.47

  3.07

  7 Muara Bengkal 16,604

  3.67

  1.03

  8 Batu Ampar 5,924

  19.69

  5.91

  9 Sangatta Utara 130,268

  1.82

  0.57

  10 Bengalon 39,221

  4.63

  1.33

  11 Teluk Pandan 18,754

  12.08

  4.31 VI - 11

  12 Sangatta Selatan 33,403

  8.03

  2.81

  13 Rantau Pulung 9,104

  11.10

  3.53

  14 Kaliorang 13,056

  12.47

  4.60

  15 Kaubun 12,595

  8.80

  3.02

  16 Sangkulirang 20,560 1,61

  0.51

  17 Karangan 13,067

  1.20

  0.55

  18 Sandaran 9,693

  21.47

  10.28 Total 412,698

  5.94

  2.09 Sumber : Bappeda, Analisis Kemiskinan Kabupaten Kutai Timur

Tabel 6.9 Perkembangan PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012

  • – 2014

  Tahun No Uraian r) *) 2012 2013 2014

  1. Dengan Migas (Juta Rp) 50.184.447,90 54.584.879,79 61.688.229,14

  • Harga Berlaku 21.319.122,21 22.050.860,92 23.757.361,21
  • Harga Konstan 2000

  2. Tanpa Migas (Juta Rp) 49.223.005,18 53.567.544,17 60.568.917,30

  • Harga Berlaku 21.163.592,17 21.899.737,51 23.647.974,76
  • Harga Konstan 2000

  3. Tanpa Migas dan Batubara (Juta Rp)

  6.390.800,63 7.422.322,06 8.539.209,34

  • Harga Berlaku

  2.554.611,46 2.656.044,53 2.827.828,03

  • Harga Konstan 2000

  Sumber: BPS Kabupaten KutaiTimur Tahun 2015 Keterangan: *) Revisi BPS Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015

  • *) Angka sangat sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai TImur Tahun 2015

Tabel 6.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012 - 2014

  Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Tahun Tanpa Migas & Dengan Migas Tanpa Migas Batubara

  2012 12,68 12,81 11,33

  • )

  2013 3,43 3,48 3,97

  • )

  2014 7,92 7,98 6,47

  Sumber: BPS Kabupaten KutaiTimur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka sementara BPS Provinsi Kutai Timur Tahun 2015

  • **) Angka sangat sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

  VI - 12