Pengaruh edukasi tentang HIV/AIDS terhadap perilaku pekerja seks komersial jalanan Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENGARUH EDUKASI TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PERILAKU PEKERJA SEKS KOMERSIAL JALANAN YOGYAKARTA TAHUN 2006 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Vincensius Anjar Trilaksono NIM: 028114095 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Tiap Nafasku Adalah Buah Kasih-Nya,

Terimakasih Tuhan Untuk Detik Ini....

  Karya ini aku persembahkan untuk : Keluargaku tercinta : Bapak, Ibu, Mbak Nung, Mas Anank Acilku Diriku Sendiri

  Paonk_Community

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Kasus penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired

  

Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia setiap tahun mengalami

  peningkatan yang cukup besar. Prevalensi HIV secara umum di Indonesia terjadi pada kelompok-kelompok yang berisiko tinggi. Pekerja Seks Komersial (PSK) merupakan suatu kelompok yang berisiko tinggi terhadap peningkatan penyebaran penyakit HIV/AIDS. Pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS yang rendah akan lebih meningkatkan risiko untuk terinfeksi penyakit HIV/AIDS dan dapat meningkatkan penyebaran penyakit HIV/AIDS pada kelompok masyarakat yang lebih luas terutama para pelanggan atau pengguna layanan seks pada PSK.

  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap terhadap ketaatan penggunaan kondom pada PSK Jalanan Yogyakarta sesudah pemberian edukasi tentang HIV/AIDS.

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (quasi

  

experiment design) dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah

  rancangan penelitian one group pre-tes post-test. Metode survei yang digunakan dengan instrumen penelitian kuesioner sebanyak 29 orang dan wawancara terstruktur terhadap 6 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis statistik deskriptif evaluatif dan statistik uji menggunakan Paired Sampel T Test.

  Hasil untuk uji dengan Paired Sampel T Test menunjukkan perbedaan yang signifikan pada variabel pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS pada PSK Jalanan Yogyakarta sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Persentase perubahan nilai pengetahuan bila ditinjau dari tingkat pendidikan, umur dan lama kerja yang menunjukkan perubahan paling tinggi yaitu: SD (15,6%), kelompok umur 21-40 tahun (20,7%), lama kerja lebih dari 4 tahun (18,6%). Persentase perubahan nilai sikap bila ditinjau dari tingkat pendidikan, umur dan lama kerja yang menunjukkan perubahan paling tinggi yaitu: SD (20,7%), kelompok umur 21-40 tahun (10,0%), dan lama kerja lebih dari 4 tahun (11,7%). Kata kunci: edukasi, pekerja seks komersial, HIV/ AIDS, kondom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  The distribution cases of Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) in Indonesia increased significantly every year. Generally, the prevalence of HIV in Indonesia was turned out to the high-risk groups. Prostitute is a group which has a high risk to the increase of the spreading of HIV/AIDS disease. Lack of knowledge to the HIV/AIDS disease would increase the risk of being infected by HIV/AIDS disease extensively. Moreover, it also could increase the spread of HIV/AIDS disease to the broader society specifically the costumers or the sex service users of prostitute.

  The purpose of this research was to know the knowledge change about HIV/AIDS and the obedience attitude of the use of condom to the Jogjakarta street prostitutes after being given the education about HIV/AIDS.

  This research was included in Quasi Experimental Research, where as the applied research plan was a one group pre-tes post-test plan. The number of participants in the survey method by distributing the questionnaire research instrument was 29 people, whereas the number of participants by conducting structured interview was six people. Analysis which was completed was evaluative descriptive statistics analysis. At the same time, testing statistics employed T-Test Paired Sample.

  The test results with T-Test Paired Sample showed the significant difference to the knowledge variable and the prostitutes attitude toward HIV/AIDS before and after giving the education. The percentage of knowledge value change considered from education level, age, and working period, which showed the most significant change, that is, Elementary Level (15,6%), 21-40 years old (20,7%), more than 4 year (18,6%). The percentage of attitude value change considered from education level, age, and working period which showed the most significant change, that is, Elementary Level (20,7%), 21-40 years old (10,0%), and more than 4 year (11,7%).

  Keyword: education, commercial sex worker, HIV/AIDS, condom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Dengan penuh rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan anugerah serta kehendaknya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah, hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini serta memberikan petunjuk, saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi.

  2. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan petunjuk, saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi.

  3. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

  4. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Sri Hartati Yuliani M.Si, Apt. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan.

  6. Walikota Yogyakarta c.q BAPEDA DIY yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kota Yogyakarta.

  7. Direktur PKBI DIY beserta staf dan relawan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

  8. Bapak dan Ibu tercinta atas kasih sayang, doa serta dukungannya baik moril maupun materiil.

  9. Kakakku Anang dan mbak Nunung atas doa dan dukungannya selama ini.

  10. Ratna, Dhek Esthi, Om Heru, yang selalu memberi dukungan dan semangat.

  11. Alumni SMU N 1 Wates: Dian (Bombay), Ridwan, Aris, Wicak, Nopek, Didik, Mbladus, Merry, Lisa, Arum, Naning, Nana (Artya), Yos, Hate, Eny, atas persahabatan dan kebersamaannya selama ini.

  12. Sahabat-sahabatku angkatan 02 kelas B: Adhekku Novi, Riri, Grace, Ema, Astu, Rina, Lisa, Conny, Winda, Heri (Kumal), Arinawa, Rio, Haryu (Gopa), Tepe, Antok, Asti, Ardyan, Reni, Puri, Rika atas persahabatan, kebersamaan dan dukungannya selama ini.

  13. Teman-temanku di Kampus: Edi, Ferry, Afu, Elni, Tesa, Ratih, Via, Made, Meta, Sindu, Ciput, Fretty, Tori, Firman, Kobo, Thomas, Eko, Oki, Iyok, Nango, Baja, Dita, Rani, Tatih, atas persahabatan dan kebersamaannya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Teman-teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi ini: Kobo, Teh Themy, Mbak Ririn, Mbak Dio atas segala saran, kebersamaan, keceriaan dan dukungannya selama ini.

  15. Sobat-sobatku sekontrakan: Arinawa, Heri, Kobo, Haryu, atas persahabatan, keceriaan dan kebersamaannya selama ini.

  16. Teman-teman komunitas remaja jalanan Yogyakarta (Minority): Aleks, Bagus, Gendonk, Penjol, Gundul, Kikuk, Bahlul, Anto, Indra, Sandy, Riwan (Gebluk), Samsul, Cecep, Anton, Budi, Inul, Hendrik, Acong, Kenyunk, Adit, atas pelajaran kehidupan, persahabatan dan kebersamaannya selama ini.

  17. Teman-teman relawan PKBI DIY: T’ni (si kecil), Adi (kriting), Rini, Gama, Sulis, Teh Nurul, Mbak Ika, Dini, Mbak Titin, Mala, Dewi, Jacki, Ofick, atas persahabatan, kebersamaan dan dukungannya selama ini.

  18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan pikiran, waktu dan tenaga. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih mendekati sempurna. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, 20 Agustus 2007 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v

  INTISARI ........................................................................................................ vi

  

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

  KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang ..........................................................................................

  1 1. Perumusan masalah .............................................................................

  4 2. Keaslian penelitian ..............................................................................

  4 3. Manfaat penelitian ...............................................................................

  5 B. Tujuan ........................................................................................................ 5 1. Tujuan umum .......................................................................... ............

  5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ..............................................................

  28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................

  32 2. Pembuatan Kuesioner .........................................................................

  32 1. Analisis situasi ....................................................................................

  31 H. Tata Cara Penelitian ..................................................................................

  31 G. Instrumen Penelitian ..................................................................................

  30 F. Teknik Sampling .......................................................................................

  29 E. Tempat Penelitian ......................................................................................

  29 D. Subyek Penelitian ......................................................................................

  28 B. Variabel ..................................................................................................... 29 C. Definisi Operasional ..................................................................................

  27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................

  7 A. HIV/AIDS .................................................................................................. 7

  26 G. Hipotesis ....................................................................................................

  25 F. Landasan Teori ..........................................................................................

  25 E. Pekerja Seks Komersial ............................................................................

  24 3. Tindakan ...............................................................................................

  22 2. Sikap .....................................................................................................

  D. Perilaku ...................................................................................................... 21 1. Pengetahuan ..........................................................................................

  C. Edukasi....................................................................................................... 19

  B. Kondom...................................................................................................... 14

  32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Pembuatan Leaflet ...............................................................................

  34 5. Penyebaran Kuesioner .........................................................................

  34 6. Pemberian Edukasi ..............................................................................

  35 7. Wawancara Terstruktur .......................................................................

  35 8. Pengolahan Data .................................................................................

  36 9. Analisis Data Penelitian ......................................................................

  36 I. Kesulitan Penelitian ...................................................................................

  37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................

  38 A. Karakteristik PSK Jalanan Yogyakarta Tahun 2006 .................................

  38 1. Tingkat Pendidikan Terakhir ...............................................................

  38

  2. Umur ................................................................................................... 39

  3. Lama Kerja .......................................................................................... 40

  B. Pengaruh Edukasi Tentang HIV/AIDS Terhadap Pengetahuan dan Sikap PSK Jalanan Yogyakarta Tahun 2006 yang Menjadi Responden....

  41 C. Perubahan Pengetahuan dan Sikap PSK Jalanan Yogyakarta Tahun 2006 Setelah Pemberian Edukasi Tentang HIV/AIDS Bila Dilihat Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Umur, dan Lama Kerja ........................

  44 1. Persentase Perubahan Pengetahuan .....................................................

  44 2. Persentase Perubahan Sikap ................................................................

  47 D. Rangkuman Pembahasan ...........................................................................

  51 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

  54 A. Kesimpulan ................................................................................................ 54

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  56 LAMPIRAN..................................................................................................... 59 BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................

  77

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I. Obat-obat Antiretroviral Golongan RTI.......................................

  9 Tabel II. Obat-obat Antiretroviral Golongan NNRTI.................................

  9 Tabel III. Obat-obat Antiretroviral Golongan PI .........................................

  10 Tabel IV. Obat-obat Antiretroviral Golongan FI .........................................

  10 Tabel V. Hasil Jawaban Kuisioner Untuk Item Pertanyaan Pengetahuan...............................................................

  42 Tabel VI. Hasil Jawaban Kuisioner Untuk Item Pertanyaan Sikap .............

  43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Patogenesis Infeksi HIV.............................................................

  12 Gambar 2. Perjalanan Infeksi HIV...............................................................

  13 Gambar 3. Perilaku dan Manifestasinya ......................................................

  22 Gambar 4. Persentase Karakteristik Responden (PSK Jalanan Yogyakarta) Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................

  38 Gambar 5. Persentase Karakteristik Responden (PSK Jalanan Yogyakarta) Berdasarkan Umur ...............................................

  39 Gambar 6. Persentase Karakteristik Responden (PSK Jalanan Yogyakarta) Berdasarkan Lama Kerja ......................................

  40 Gambar 7. Persentase Jawaban Kuesioner Pre Tes dan Post Tes Pada Responden (PSK Jalanan Yogyakarta) .................................... 42

  Gambar 8. Persentase Perubahan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

  Pada PSK Jalanan Yogyakarta berdasarkan Perbedaan Tingkat Pendidikan .................................................................................

  45 Gambar 9. Persentase Perubahan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS Pada PSK Jalanan Yogyakarta berdasarkan Perbedaan Umur ..

  46 Gambar 10. Persentase Perubahan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS Pada PSK Jalanan Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Lama Kerja ..........................................................................................

  47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 11. Persentase Perubahan Sikap Ketaatan Penggunaan Kondom

  Pada PSK Jalanan Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Tingkat Pendidikan ...................................................................

  48 Gambar12. Persentase Perubahan Sikap Ketaaatan Penggunaan Kondom Pada PSK Jalanan Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Umur ..

  50 Gambar 13. Persentase Perubahan Sikap Ketaatan Penggunaan Kondom Pada PSK Jalanan Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Lama Kerja ..........................................................................................

  51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat ijin penelitian .................................................................

  59 Lampiran 2. Kuisioner penelitian .................................................................

  61 Lampiran 3. Panduan wawancara ................................................................. 63

  

Lampiran 4. Hasil skoring pre test ............................................................... 64

Lampiran 5. Hasil skoring post test ............................................................... 65

Lampiran 6. Hasil uji normalitas data dan uji T-Test ................................... 66

Lampiran 7. Hasil wawancara .....................................................................

  67 Lampiran 8. Lefleat HIV/AIDS ....................................................................

  71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu

  penyakit yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi

  

Human Immunodeficiency Virus (HIV). Permasalahan HIV/AIDS telah sejak lama

  menjadi isu bersama, terutama dalam bidang kesehatan. Perkembangan kasus HIV/AIDS mempunyai peningkatan prevalensi yang cukup tinggi.

  Pada saat ini sebanyak 40 juta orang lebih telah terinfeksi HIV di seluruh dunia. Pada tahun 2006 ini saja diestimasikan sekitar 4,3 juta orang baru terinfeksi HIV dan sebanyak 2,6 juta orang meninggal terkait dengan HIV dan AIDS. Di Indonesia sampai akhir September 2006 dilaporkan sebanyak 6.987 orang penderita AIDS. Dari jumlah itu, 1.651 orang atau 23,63% penderita AIDS diantaranya meninggal dunia (Anonim, 2006c).

  Dari data tersebut terjadi peningkatan yang cukup besar, dilihat dari hasil pelaporan kasus sampai dengan 31 Maret 2006 kasus AIDS tahun 2005 sebanyak 2638 kasus dan tahun 2006 sampai Maret dilaporkan sebanyak 502 kasus. Hampir semua propinsi di Indonesia melaporkan adanya kasus HIV/AIDS dan sampai tahun 2006 tercatat ada 16 propinsi yang prevalensinya sudah di atas 5%, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY yang juga selaku pelaksanaan harian ketua Komisi Penanggulangan AIDS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DIY menurut data dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan. Bahkan sampai sekarang sudah mencapai 200 orang yang terjangkit AIDS (Anonim, 2006a).

  Prevalensi HIV secara umum di Indonesia terjadi di kelompok-kelompok berisiko tinggi, salah satunya adalah Pekerja Seks Komersial (PSK). Departemen Kesehatan melaporkan pada tahun 2006 terdapat jumlah orang yang tertular HIV di Indonesia berkisar antara 169.000-216.000 orang. Sementara itu estimasi terhadap PSK sebanyak 100.000-265.000 yang ada di Indonesia terdapat sebanyak 8.200-9.640 PSK telah terinfeksi HIV, padahal pelanggan PSK ini sekitar 2,5-3,8 juta orang dan hanya sekitar 15% yang menggunakan kondom. Data tersebut dapat diasumsikan sebanyak 25-31 ribu pelanggan tersebut terinfeksi HIV (Anonim, 2006b). Kasus HIV/AIDS akan terus meningkat dengan meningkatnya pola perilaku seks yang tidak aman, dalam hal ini perilaku seks yang tidak menggunakan kondom. Perilaku seks yang tidak aman ini akan merugikan banyak pihak yaitu para PSK, pelanggan ataupun orang-orang lain yang berinteraksi seksual dengan pelanggan itu sendiri.

  Terlihat dari data diatas bahwa penggunaan kondom sangat berperan penting dalam mencegah peningkatan penyebaran HIV/AIDS. Rendahnya posisi tawar para PSK dalam melayani pelanggan dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi (kespro) yang masih relatif rendah menyebabkan kecilnya persentase penggunaan kondom pada PSK. Keadaan ini ditunjang dengan mobilitas PSK yang cukup tinggi yang dapat menyebabkan meluasnya penyebaran HIV/AIDS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pernyataan Wahyuni (2005) yang menyebutkan bahwa perempuan yang terpaksa bekerja sebagai PSK atau perempuan yang dilacurkan (pedila) tidak mampu meyakinkan tamu atau kliennya untuk menggunakan kondom. Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kespro melaporkan bahwa penyebaran IMS dan HIV/AIDS pada perempuan/wanita PSK masih cukup tinggi (Anonim, 2005).

  Pekerja Seks Komersial (PSK) Jalanan dianggap liar oleh pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah tidak memberikan program khusus yang ditujukan bagi PSK Jalanan. Keadaan ini menyebabkan salah satu hak kesehatan reproduksi PSK Jalanan Yogyakarta tidak terpenuhi, yaitu hak untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Hal ini yang mengakibatkan pengetahuan PSK Jalanan tentang kespro masih rendah.

  Keadaan-keadaan tersebut di atas melatarbelakangi peneliti untuk memberikan edukasi terhadap PSK Jalanan Yogyakarta. Pemberian edukasi pada penelitian ini diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan para PSK Jalanan Yogyakarta tentang penyakit HIV/AIDS. Peningkatan pengetahuan para PSK Jalanan Yogyakarta diharapkan dapat merubah sikap sehat PSK dalam ketaatan penggunaan kondom sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS.

  Perubahan perilaku seksual PSK menuju safe sex dalam melayani para tamu dan kesadaran bahaya HIV/AIDS dapat mencegah meningkatnya angka prevalensi kasus HIV/AIDS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Perumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah yang dapat diperoleh yaitu: a. seperti apakah karakteristik PSK Jalanan Yogyakarta tahun 2006?

  b. apakah edukasi tentang HIV/AIDS berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap PSK Jalanan Yogyakarta tahun 2006 yang menjadi responden? c. bagaimana perubahan pengetahuan dan sikap PSK Jalanan Yogyakarta tahun 2006 setelah pemberian edukasi tentang HIV/AIDS bila dilihat berdasarkan perbedaan umur, tingkat pendidikan, dan lama kerja? 2.

   Keaslian penelitian

  Penelitian yang pernah dilakukan adalah “Studi Pemilihan dan Penggunaan Antibiotika di Kalangan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Lokasi Pasar Kembang Yogyakarta” oleh Sutama (2005).

  Perbedaan penelitian Sutama dengan penelitian yang saya lakukan, terdapat pada metode penelitian, tempat penelitian, waktu, dan subyek penelitian.

  Penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan sebelum (pretest) dan sesudah (postest) pemberian edukasi dan wawancara terstruktur dengan para PSK Jalanan Yogyakarta. Edukasi diberikan melalui suatu penyuluhan dalam program ”kamis sehat”, pemberian edukasi perindividu antara peneliti dan responden, dan pemberian leaflet. Pemberian edukasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada para PSK Jalanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Yogyakarta dan mengetahui pengaruhnya terhadap sikap para PSK Jalanan Yogyakarta pada tahun 2006.

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh edukasi atau informasi tentang HIV/AIDS di kalangan PSK Jalanan

  Yogyakarta.

  b. Manfaat praktis Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pihak- pihak terkait dalam menangani masalah HIV/AIDS dan memberikan informasi tentang HIV/AIDS sehingga diharapkan dapat mencegah dan menekan penyebaran penyakit HIV/AIDS.

B. Tujuan 1.

   Tujuan umum

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pengetahuan dan sikap sehat para PSK Jalanan Yogyakarta setelah pemberian edukasi tentang HIV/AIDS.

2. Tujuan khusus a. mengetahui karakteristik PSK Jalanan Yogyakarta tahun 2006.

  b. mengetahui pengaruh edukasi tentang HIV/AIDS terhadap pengetahuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. mengetahui perubahan pengetahuan dan sikap PSK Jalanan Yogyakarta tahun 2006 setelah pemberian edukasi tentang HIV/AIDS bila dilihat berdasarkan perbedaan umur, tingkat pendidikan, dan lama kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. HIV/AIDS Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang

  menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency

  

Syndrome (AIDS) adalah suatu penyakit yang disebabkan turunnya sistem

kekebalan tubuh (Murni, 2003).

  Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dilihat dari masing-

  masing kata yang menyusunnya mempunyai arti sebagai berikut: Acquired (didapat) berarti AIDS ditularkan dari satu orang ke orang lain. Immuno (kebal) yaitu sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang melindungi tubuh terhadap infeksi. Deficiency (kekurangan) menunjukkan adanya kadar atau nilai yang kurang normal. Syndrome (sindrom) merupakan suatu kumpulan tanda atau gejala yang bila didapatkan secara bersamaan menunjukkan bahwa seseorang mengidap suatu penyakit atau keadaan tertentu.

  Pada dasarnya, HIV adalah jenis parasit obligat yaitu virus yang hanya dapat hidup dalam sel atau media hidup. Human Immunodeficiency Virus hidup dan berkembang biak pada cairan tubuh yang mengandung sel darah putih, seperti darah, cairan plasenta, air mani atau cairan sperma, cairan sumsum tulang, cairan vagina, air susu ibu, dan cairan otak (Silalahi, 2004).

  Orang yang terkena HIV terkadang sulit dikenali. Seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  terinfeksi HIV. Human Immunodeficiency Virus dapat menular ke orang lain melalui:

  1. hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV

  2. jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian 3. mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV

  4. ibu penderita HIV positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu atau ASI (Anonim, 2006b).

  Infeksi HIV lebih dari 80% diderita oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90% terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain (Anonim, 2006b).

  Tanda-tanda klinis penderita AIDS yaitu berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran dan gangguan pada sistem syaraf.

  Penatalaksanaan pada infeksi HIV/AIDS menggunakan terapi antiretroviral. Tujuan terapi antiretroviral yaitu mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait HIV, memperbaiki mutu hidup, memulihkan dan memelihara fungsi kekebalan, dan menekan replikasi virus semaksimal mungkin dalam waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berbeda. Antiretroviral (ARV) tidak membunuh virus melainkan memperlambat pertumbuhan virus (Anonim, 2004b).

1. Reverse transcriptase inhibitor (RTI).

  Obat ini menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA. Proses perubahan ini diperlukan virus untuk bereplikasi. Sebagian besar adalah analog nukleosida (NRTI).

  Tabel I. Contoh obat-obat Antiretroviral Golongan RTI

  Obat Dosis Lamivudine (3TC) 2 (150mg: 1, 2x/hari) atau 1 (300mg; 1, 1x/hari) Abacavir (ABC) 2 (300mg: 1, 2x/hari atau 2. 1x/hari) Zidovudine (AZT) 2 (300mg: 1, 2x/hari); atau 6 (100mg: 2, 3x/hari)

  Berat badan (BB) ≥60kg 40mg, BB <60kg 30mg; 1,

  Stavudine (d4T) 2x/hari

  Zalcitabine (ddC) 3 (0,75mg: 1, 3x/hari) Berat badan (BB) >60kg: 400mg (tablet dapar: 200mg, 2x/hari; atau tablet dapar/EC: 400mg, 1x/hari); atau

  Didanosine (ddI) 500mg (bubuk: 250mg, 2x/hari) BB <60kg: 250mg (tablet dapar: 125mg, 2x/hari; atau tablet dapar/EC: 250mg, 1x/hari); atau 334mg (bubuk: 167mg, 2x/hari)

  Emtricitabine 1 (200mg; 1x/hari) (FTC) Tenofovir (TDF) 1 (300mg: 1, 1x/hari)

  2. Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI) Obat ini juga mengganggu proses penciptaan DNA virus dari RNA, dengan mengikat pada enzim reverse transcriptase dan menghalangi kegiatannya.

  Tabel II. Contoh obat-obat Antiretroviral Golongan NNRTI

  Obat Dosis Delavirdine (DLV) 12 (100mg; 4, 3x/hari) atau 6 (200mg; 2, 3x/hari) Efavirenz (EFV) 3 (200mg; 3, 1x/hari) atau 1 (600mg; 1, 1x/hari) 1 (200mg; 1, 1x/hari untuk 2 minggu pertama) kemudian Nevirapine (NVP) 2 (200mg; 1, 2x/hari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Protease inhibitor (PI)

  Menghambat kerja enzim protease yang memotong rantai protein HIV menjadi protein tunggal. Protein tunggal jika bergabung akan menjadi virus baru yang siap bekerja.

  Tabel III. Contoh obat-obat Antiretroviral Golongan PI

  Obat Dosis 8 (150mg; 4, 2x/hari) + ritonavir 2 (100mg; 1, 2x/hari); Amprenavir (APV) atau 16 (150mg; 8, 2x/hari)

  2 (200mg; 2, 1x/hari untuk orang yang baru pakai ART) Atazanavir atau 3 (150mg; 2, + 1x 100mg ritonavir, 1x/hari) Darunavir 6 (300mg; 2 + 1 ritonavir, 2x/hari) 4 (700mg; 2, 2xhari) atau 2 (700mg; 2+2 ritonavir, Fosamprenavir

  1x/hari; atau 700mg; 1+1 ritonavir 2x/hari) 4 (400mg; 2, 2x/hari) + ritonavir 2 (100mg; 1, 2x/hari); Indinavir (IDV) atau 6 (400mg: 2, setiap 8 jam, tidak 3x/hari) atau 9

  (333mg; 3 setiap 8 jam) 6 (kapsul warna oranje 133mg lopinavir + 33mg Lopinavir/ritonavir ritonavir: 3, 2x/hari); 4 (tablet warna kuning 200mg (LPV/r) lopinavir + 50mg ritonavir: 2, 2x/hari) Nelfinavir (NFV) 10 (250mg; 5, 2x/hari); atau 9 (3, 3x/hari) Saquinavir (SQV) 6 (500mg: 2 + 1 100mg ritonavir, 2x/hari) Tipranavir 8 (250mg, 2 + 2 ritonavir, 2x/hari) Ritonavir (RTV) 12 (100mg: 6, 2x/hari)

  4. Fusion Inhibitor (FI) Obat pada kelompok ini mempunyai fungsi mencegah pengikatan HIV pada sel.

  Tabel IV. Contoh obat Antiretroviral Golongan FI

  Obat Dosis Enfuvirtide (T-20) 2 suntikan per hari. 90mg per suntikan

  Mekanisme utama patogenesis infeksi HIV adalah melalui perlekatan selubung glikoprotein virus pada molekul CD4 (cluster designation 4). Molekul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ini merupakan reseptor dengan afinitas paling tinggi terhadap protein selubung virus. Partikel HIV yang berikatan dengan molekul CD4 kemudian masuk ke dalam sel hospes melalui fusi antara membran virus dengan membran sel hospes (Handayani, 2001).

  Molekul CD4 banyak terdapat pada sel limfosit T. Banyak bukti menunjukkan bahwa molekul CD4 memegang peranan penting pada petogenesis dan efek sitopatik HIV. Efek sitopatik ini paling tinggi terjadi pada sel dengan densitas molekul CD4 permukaan yang paling tinggi yaitu sel limfosit T (Handayani, 2001).

  Sekali virus HIV masuk ke dalam sel, maka enzim yang terdapat dalam nukleoprotein menjadi aktif dan memulai siklus reproduksi virus. Nukleoprotein inti virus menjadi rusak dan genom RNA virus akan ditranskripsi menjadi DNA untai ganda oleh enzim reverse transcriptase dan kemudian masuk ke nukleus.

  Enzim integrase akan mengkatalisa integrasi antara DNA virus dengan DNA genom dari sel hospes. Bentuk DNA integrasi dari HIV disebut provirus, yang mampu bertahan dalam bentuk inaktif selama beberapa bulan atau beberapa tahun tanpa memproduksi virion baru. Hal tersebut menyebabkan infeksi HIV pada seseorang dapat bersifat laten dan virus terhindar dari sistem imun hospes (Handayani, 2001).

  Partikel virus yang infeksius akan terbentuk pada saat sel limfosit T teraktivasi. Aktivasi sel limfosit T yang telah terinfeksi HIV akan mengakibatkan aktivasi provirus juga. Ribo Nucleic Acid (RNA) virus akan membentuk membran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  glikoprotein virus. Pada beberapa kasus aktivasi provirus HIV dan pembentukan partikel virus baru dapat menyebabkan lisisnya sel yang terinfeksi (Handayani, 2001).

  Selama periode laten, HIV dapat berada dalam bentuk provirus yang berintegrasi dengan genom DNA hospes, tanpa mengadakan transkripsi. Hal ini penting karena monosit pada individu yang terinfeksi HIV cenderung melepaskan sitokin dalam jumlah besar sehingga dapat menyebabkan meningkatnya transkripsi virus. Infeksi beberapa virus dapat meningkatkan transkripsi provirus DNA pada HIV sehingga berkembang menjadi AIDS. Patogenesis HIV/AIDS secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:

  HIV T-Cell HIV Virus Virus menginfeksi HIV baru T-Cell

Gambar 1. Patogenesis Infeksi HIV

  Perjalanan infeksi HIV setelah menginfeksi tubuh selama 2-3 minggu terjadi sindrom retroviral akut. Sindrom retroviral akut ditandai oleh penurunan CD4 dan peningkatan kadar RNA-HIV dalam plasma. Gejala menghilang dan terjadi serokonversi setelah mengalami sindrom retroviral akut 2-3 minggu.

  Serokonversi merupakan perubahan tes antibodi HIV yang semula negatif menjadi positif. Setelah mengalami serokonversi terjadi infeksi kronis HIV-asimptomatik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kronis HIV-asimptomatik berlangsung selama kira-kira 8 tahun sebelum terjadi infeksi HIV/AIDS simptomatik (kondisi dengan gejala). Pada kondisi infeksi HIV/AIDS simptomatik pasien sudah jatuh dalam keadaan AIDS yang ditandai dengan terjadinya infeksi oportunistik. Setelah rata-rata 1-3 tahun pasien akan meninggal dunia (Anonim, 2004b). Perjalanan infeksi HIV dapat dilihat pada gambar 2.

  Virus I n f e k s i I n f e k s i

  Antibody v i r u s v i r u s

  2- 3 6- 9 rata- rata 8 rata- rata minggu minggu tahun 11 tahun

Gambar 2. Perjalanan Infeksi HIV

  Infeksi HIV/AIDS dapat menyerang siapa saja. Kelompok yang mempunyai risiko tinggi tertular HIV penyebab AIDS, yaitu:

  1. orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom

  2. pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama- sama 3. pasangan seksual pengguna narkoba suntik 4. bayi yang ibunya positif HIV (Anonim, 2006b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penanggulangan HIV/AIDS yang disarankan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yaitu: 1. melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang pencegahan dan penularan HIV/AIDS

  2. memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat berisiko tentang cara pemeriksaan untuk diagnosa HIV/AIDS melakukan sosialisasi untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA 3. membantu pembentukan dan pemfungsian Komisi Penanggulangan AIDS

  Daerah (KPAD) Provinsi atau Kabupaten atau Kota 4. mendorong munculnya dukungan peraturan perundang-undangan dan dukungan penganggaran berkaitan dengan upaya pencegahan atau penanggulangan HIV/AIDS 5. mengorganisasi suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau aktif pada

  LSM yang peduli HIV/AIDS untuk melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS (Sara, 2006).

B. Kondom

  Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma (Farida, 2006).

  Kondom berfungsi sebagai penghambat atau dinding yang mencegah terjadinya pertukaran cairan tubuh dan jika digunakan secara benar. Human

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memberi jaminan perlindungan 100%, tetapi kondom merupakan alat perlindungan yang paling baik. Bila terlibat hubungan seks yang mengandung risiko, penggunaan kondom 10.000 kali lebih terlindung daripada tidak menggunakan kondom asal saja menggunakan kondom bermutu tinggi serta dipergunakan secara benar dan konsisten (Anonim, 2007a).

  Studi laboratorium menunjukkan bahwa kondom lateks sangat kedap untuk mencegah masuknya HIV, hepatitis dan herpes. Kondom yang terbuat dari usus domba tidak bisa digunakan untuk mencegah masuknya HIV. Hal tersebut diketahui dari penelitian yang dilakukan pada kondom yang terbuat dari usus domba melalui mikroskop elektron dengan pembesaran 30.000 kali. Pada penelitian itu menunjukkan bahwa partikel HIV yang berukuran 0,1 mikron bisa terlihat sehingga dapat disimpulkan kondom yang terbuat dari usus domba mempunyai pori (Anonim, 2007a).

  Kelebihan pemakaian kondom sebagai alat kontrasepsi: 1. efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar

  2. murah dan mudah didapat tanpa resep dokter dan dapat didistribusikan oleh dan untuk masyarakat (community based)

  3. praktis dan dapat dipakai sendiri

  4. tidak ada efek hormonal 5. dapat mencegah kemungkinan penularan Penyakit Menular Seksual termasuk

  HIV/AIDS 6. mudah dibawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. kondom menggunakan pelicin/pelumas sehingga dapat menambah frekuensi hubungan seksual dan secara psikologis menambah kenikmatan

  8. kondom membantu suami yang mengalami ejakulasi dini

  9. adanya jaminan pengawasan kualitas produksi bahwa produk layak dipasarkan. Sebelum dipasarkan kondom harus diuji di laboratorium dan harus memenuhi Standar Internasional yang ditetapkan oleh ISO (International

  

Organitation Standardization ), CEN (Commitee European de Normalization),

dan ASTM atau American Socienty for Testing and Materials (Farida, 2006).

  Keterbatasan pemakaian kondom sebagai alat kontrasepsi: 1. kadang-kadang ada pasangan yang alergi terhadap karet kondom 2. kondom hanya dapat dipakai satu kali

  3. secara psikologis kemungkinan mengganggu kenyamanan 4. kondom kadaluarsa mudah sobek dan bocor (Farida, 2006)

  5. beberapa pria merasa bahwa kondom mengganggu hubungan seks dan mengurangi kenikmatan (Anonim, 2004a).

  Kondom pria yang selama ini dipakai untuk menghindari penularan penyakit HIV-AIDS masih kurang efektif karena berbagai kendala dan alasan.

  Pemerintah kini sedang melakukan uji coba kondom khusus perempuan untuk mencegah dan meminimalkan penularan HIV/AIDS yang terus meningkat beberapa tahun terakhir ini (Anonim, 2004a).

  Kondom wanita terbuat dari lateks. Kondom wanita mempunyai panjang 17 cm, lebar 6-7 cm, dan mempunyai beberapa aroma tertentu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menghilangkan bau karet. Kondom wanita biasanya berwarna cerah seperti merah jambu atau bening. Beberapa jenis kondom wanita mengandung spermatisida.

  Kondom khusus wanita cukup elastis dan fleksibel, sehingga mudah mengikuti kontur vagina. Bentuknya silinder dengan ujung terbukanya berbentuk cincin, dan ujung lainnya tertutup. Ujung yang tertutup diberi spons untuk menyerap sperma. Pemasangan kondom wanita sama sekali tidak sulit dan di setiap kemasan kondom yang dijual disertai cara pemakaiannya. Prinsip kondom wanita yaitu kondom akan menutupi dinding vagina dan mulut rahim, sehingga sperma atau penyakit dari pasangan tidak bisa tembus. Pemakaian kondom wanita hanya sekali pakai, dan tidak bisa dipakai berkali-kali (Anonim, 2007b).

  Survei mengenai penggunaan kondom wanita di Jakarta, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa banyak PSK yang merasa terbantu, karena bisa memproteksi diri dari IMS dan HIV/AIDS (Anonim, 2007b).

  Cara menggunakan kondom yang tepat: 1. pegang bungkus kondom dengan kedua belah tangan, lalu dorong kondom dengan jari ke posisi bawah.

  Tujuannya agar tidak tersobek saat membuka bungkusnya. Selanjutnya sobek bagian atas bungkus kondom 2. dorong kondom dari bawah agar keluar dari bungkusnya, kemudian pegang kondom dan perhatikan bagian yang menggulung harus berada di sebelah luar 3. pencet ujung kondom dengan ibu jari dan telunjuk agar tidak ada udara yang masuk dan letakan pada kepala penis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. pada saat kondom dipasang, penis harus dalam keadaan tegang (ereksi).

  Pasanglah kondom dengan menggunakan telapak tangan untuk mendorong gulungan kondom hingga pangkal penis (jangan menggunakan kuku karena kondom dapat robek)

  5. setelah ejakulasi, cabut penis dari vagina ketika masih ereksi, dan tahan kondom di pangkal penis dengan jari agar kondom tidak lepas dan tidak meninggalkan air mani di vagina 6. setelah menggunakan, ikat kondom agar cairan sperma tidak keluar. Kondom bekas langsung dibuang ke tempat yang seharusnya, untuk mencegah mengkontaminasi orang lain, terutama anak-anak (Farida, 2006).

  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kondom: 1. periksalah tanggal kadaluwarsa pada bungkus kondom. Periksalah kondisi bungkus kondom, jangan menerima atau membeli kondom yang bungkusnya sudah rusak, ada gelembung udara di dalamnya dan berlubang 2. gunakan kondom baru setiap kali bersanggama 3. hati-hati membuka bungkus kondom, jangan sampai kondom sobek.

  4. pasang kondom sebelum kontak genital, untuk mencegah masuknya sperma atau bibit penyakit ke dalam vagina, (atau sebaliknya) 5. hati-hati dalam memasang dan melepaskan kondom bagi mereka yang memiliki kuku panjang atau cincin dengan bagian yang tajam 6. jika pelicin yang ada pada kondom dirasa kurang, gunakan lubrikan atau jelly yang dianjurkan. Jangan gunakan bahan-bahan seperti vaselin, lotion, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  produk minyak lainnya, karena dapat meningkatkan kemungkinan robeknya kondom

  7. bila kondom pecah atau robek selama senggama, gunakan segera spermisida

  (busa atau gel), dan pertimbangkan menggunakan kontrasepsi darurat, untuk mencegah terjadinya kehamilan

  8. simpan persediaan kondom di tempat yang sejuk dan kering. Jauhkan kondom dari sinar lampu neon dan letakan di tempat yang tidak terkena matahari langsung atau di tempat yang panas

  9. sebaiknya tidak meletakan kondom di saku celana, karena suhu tubuh dapat mempengaruhi kualitas kondom. Jangan gunakan kondom bila terlihat rusak atau lapuk, karena cenderung robek (Farida, 2006).

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru

9 135 60

Karakteristik pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi desa Puger kulon kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 5 67

Hubungan antara tingkat religiusitas dengan penerimaan sosial masyarakat terhadap pekerja seks komersial (PSK)

1 10 87

Pemberdayaan pekerja seks komersial pada program keterampilan menjahit High Speed di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya

0 25 89

Perspektif hukum Islam terhadap Perda No.05/2002 Pemda Kota Pekanbaru dalam upaya menanggulangi pekerja seks komersial (PSK)

0 8 84

Pengaruh paparan bising terhadap gangguan pendengaran pada pekerja di PT. ge lighting Indonesia Yogyakarta

0 0 45

Pengaruh literasi keuangan, gaya hidup, Dan kontrol diri terhadap perilaku Pengelolaan keuangan pekerja Di surabaya - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Kedudukan hukum pekerja terhadap wanprestasi perjanjian kerja oleh pelaku usaha ditinjau dari undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 14

Pengaruh utilisasi kondom terhadap kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks di Kabupaten Tulungagung - UNS Institutional Repository

0 0 11

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh periode temporal (waktu menggunakan kondom) terhadap kejadian IMS - Pengaruh utilisasi kondom terhadap kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks di Kabupaten Tulungagung - UNS Institutional Repository

0 0 34