Analisis peningkatan kualitas produk yang diukur dengan laporan trend periode ganda : studi kasus Pabrik Gula Madukismo Kelurahan Tirtonirmolo Kasihan - Bantul tahun 2006-2009 - USD Repository
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUK
YANG DIUKUR DENGAN
LAPORAN TREND PERIODE GANDA
Studi Kasus: Pabrik Gula Madukismo
Kelurahan Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul
Tahun 2006-2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Paulina Austino Filla Regal
NIM: 062114022
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUK
YANG DIUKUR DENGAN
LAPORAN TREND PERIODE GANDA
Studi Kasus: Pabrik Gula Madukismo
Kelurahan Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul
Tahun 2006-2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Paulina Austino Filla Regal
NIM: 062114022
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
iii Skripsi ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JABAR BANTEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Frans Setia Faomusododo Daely
NIM: 062114075 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 20 Juli 2010 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt .........................
Sekretaris : Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA .........................
Anggota : M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt., QIA .........................
Anggota : Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt .........................
Anggota : A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA .........................Yogyakarta, 31 Juli 2010 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Fillipi 4:13) “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 10:24) “Jangan takut akan hidup percayalah bahwa hidup amatlah berharga dan kepercayaan akan membantu menciptakan kenyataan.” (William James) Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus, Bapakku Titus santoso, Ibuku Andarti, Mas Rocky, Mas Adith, Fransiska Trianingsih, Yuli dan semua teman-temanku yang tercintaiv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta. 31 Juli 2010 Penulis
Paulina Austino Filla Regal
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Paulina Austino Filla Regal Nomor Mahasiswa : 062114022 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUK YANG DIUKUR
DENGAN LAPORAN TREND PERIODE GANDA – STUDI KASUS
PABRIK GULA MADUKISMO TAHUN 2006-2009.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 Juli 2010 Yang menyatakan Paulina Austino Filla Regal
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terwujud seperti sekarang ini.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Drs YP. Supardiyono, M.Si, Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dhama Yogyakarta.
Lisia Apriani, S.E, M.Si., Akt, QIA selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, masukan serta saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
3. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, yang secara langsung atau tak langsung membantu penulis selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Gatot selaku staf akuntansi dan keuangan di PT. Madu Baru yang telah membantu dalam memberikan data yang digunakan penulis untuk penelitian dalam skripsi ini.
5. Pimpinan dan seluruh staf PT. Madu Baru yang telah yang telah membantu baik langsung maupun tak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak, Ibu, dan Ignatius Tenaar Rocky (kakakku) tercinta yang telah banyak memberi dorongan baik materiil maupun spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar.
7. Special thanks for Nungky Aditya atas kesempatan, kesabaran, dan dorongan yang diberikan selama penyelesaian skripsi ini.
8. Temanku Delavia dan Tasya serta Ibu-Ibu PKK (Isna, Irene, Asti, Yaya, Mike, Putri) yang telah menemani dalam melakukan penelitian maupun kebersamaannya.
9. Temanku tercinta Frans Setia, Fredy Justinus, Elisabeth Meryshinta, Ria Adhoniawati, dan Fransiska Trianingsih atas masukan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Temanku Yosephin Yulianingsih, Mbak Sam serta semua teman-teman kos di Demangan Baru No. 23 atas motivasi yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua teman-teman akuntansi Angkatan 2006 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 31 Juli 2010 Paulina Austino Filla Regal
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................ii HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.............................v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................vi HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................................vii HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................ix HALAMAN DAFTAR TABEL ..........................................................................xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR......................................................................xiii HALAMAN DAFTAR GRAFIK ........................................................................xiv ABSTRAK ...........................................................................................................xv ABSTRACT.........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................1 B. Rumusan Masalah ......................................................................2 C. Tujuan Penelitian........................................................................3 D. Manfaat Penelitian......................................................................3 E. Sistematika Penulisan.................................................................4 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................6 A. Konsep Kualitas .........................................................................6 B. Pentingnya Kualitas Produk dan Perbaikan Kualitas .................9
C. Biaya Kualitas ............................................................................12
D. Pelaporan Biaya Kualitas ...........................................................19
E. Jenis-Jenis Laporan Kinerja Kualitas .........................................21
F. Peningkatan Kualitas ..................................................................22
G. Penjualan ....................................................................................24
H. Penelitian Terdahulu...................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................27 A. Jenis Penelitian ...........................................................................27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................27 C. Subjek Penelitian ........................................................................27 D. Objek Penelitian .........................................................................28 E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................28 F. Jenis Data ...................................................................................29 G. Data yang Diperlukan.................................................................29 H. Teknik Analisis Data ..................................................................30 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..........................................32 A. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................32 B. Lokasi Perusahaan......................................................................35 C. Struktur Organisasi.....................................................................37 D. Fasilitas yang dimiliki Pabrik Gula Madukismo........................42 E. Bagian Personalia .......................................................................43 F. Bagian Produksi .........................................................................47 G. Bagian Pemasaran ......................................................................53 H. Pengawasan Kualitas..................................................................53 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................55 A. Deskripsi Data ............................................................................55
B. Analisis Data dan Pembahasan...................................................56
1. Analisis Data dan Pembahasan Masalah Pertama ................57
2. Analisis Data dan Pembahasan Masalah Kedua ...................67
BAB VI PENUTUP.........................................................................................76 A. Kesimpulan.................................................................................76 B. Keterbatasan Penelitian ..............................................................77 C. Saran...........................................................................................77 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................79 LAMPIRAN.........................................................................................................80
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1: Contoh Laporan Biaya Kualitas ……………………………...
20 Tabel 4.1: Jumlah Tenaga Kerja PG. Madukismo ………………………
44 Tabel 5.1: Data Volume Penjualan PG. Madukismo Tahun 2006-2009 ……………………………...................
54 Tabel 5.2: Biaya Kualitas PG. Madukismo tahun 2006-2009 …………...
55 Tabel 5.3: QCC, QAC, TQC PG. Madukismo tahun 2006-2009 …………
57 Tabel 5.4: Biaya Sisa Bahan PG. Madukismo tahun 2006-2009 …………
60 Tabel 5.5: Komposisi Elemen Biaya Kualitas terhadap Total Biaya Kualitas PG. Madukismo tahun 2006-2009 ………...
62 Tabel 5.6: Total Biaya Kualitas terhadap Penjualan PG. Madukismo Tahun 2006-2009 ……………………………......................
66 Tabel 5.7: Komposisi Elemen Biaya Kualitas terhadap Total Biaya Kualitas PG. Madukismo tahun 2006-2009 ………...
70
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1: Struktur Organisasi PG. Madukismo ………………………
37 Gambar 4.2: Tahap pengolahan Gula ……………………………………
48
DAFTAR GRAFIK
xiv
Halaman Grafik 3.1: Contoh Grafik Trend Periode Ganda Biaya Kualitas terhadap Penjualan ………………………………………
31 Grafik 3.2: Contoh Grafik Trend Periode Ganda Elemen Biaya Kualitas terhadap Penjualan ………………………
31 Grafik 5.1: Grafik TQC, QCC, QAC PG. Madukismo Tahun 2006-2009 ………………………………………
58 Grafik 5.2: Komponen Biaya Kualitas terhadap Total Biaya Kualitas PG. Madukismo tahun 2006-2009 ……………
63 Grafik 5.3: Total Biaya Kualitas terhadap Total Penjualan PG. Madukismo Tahun 2006-2009 ……………………
67 Grafik 5.4: Persentase Elemen Biaya Kualitas terhadap Total Penjualan PG. Madukismo tahun 2006-2009 ……………
71
ABSTRAK
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUK
YANG DIUKUR DENGAN
LAPORAN TREND PERIODE GANDA
Studi Kasus pada PG. Madukismo
Tahun 2006-2009
Paulina Austino Filla Regal
NIM: 062114022
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui perubahan komposisi masing-masing biaya kualitas pada PG. Madukismo tahun 2006-2009. (2) Untuk mengetahui arah perubahan biaya kualitas dalam Laporan Trend Periode Ganda yang digunakan untuk mengukur peningkatan kualitas produk pada PG. Madukismo tahun 2006-2009. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kualitas produk menawarkan keunggulan daya saing tersendiri bagi perusahaan untuk maju telah berubah dari kuantitas menjadi kualitas.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung prosentase biaya kualitas per komponen maupun secara total, menggambar grafik trend periode ganda dan menganalisisnya untuk mengetahui peningkatan kualitas produk.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) komposisi elemen biaya kualitas yang terdiri dari Quality Control Cost (QCC) yaitu Biaya Pencegahan (Prevention
Cost) mengalami penurunan setiap tahunnya dan Biaya Penilaian (Appraisal Cost)
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2006. Secara keseluruhan
QCC mengalami penurunan persentase tahun 2006-2009 sedangkan Quality
Assurance Cost yang terdiri dari Biaya Kegagalan Internal mengalami kenaikan
dalam rupiah yang disebabkan naiknya harga gula. Perubahan QCC dan QAC membuat TQC mengalami penurunan persentase dari tahun 2006-2009. (2) Grafik trend periode ganda yang digunakan untuk mengukur peningkatan kualitas produk mengalami penurunan setiap tahun dan menunjukkan angka 16,47% pada tahun 2009, hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas produk pada PG. Madukismo telah berhasil dilaksanakan meskipun masih perlu peningkatan lagi untuk tahun- tahun yang akan datang karena persentase ideal biaya kualitas terhadap penjualan dalam peningkatan kualitas produk belum tercapai yaitu sebesar 2,5%.
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF PRODUCT QUALITY IMPROVEMENT
MEASURED BY MULTIPLE PERIODS TREND REPORT
A Case Study at PG. Madukismo
2006-2009
Paulina Austino Filla Regal
NIM: 062114022
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
The purposes of this research were: (1) to know the changes ofcomposition in each quality costs at the PG. Madukismo 2006-2009. (2) To
determine the direction of changes quality cost in the Multiple Periods Trend
Report used to measure product quality improvement at the PG. Madukismo
2006-2009. The background of this research is that quality product offers its own
competitive advantages for company to get the buyer because the trend for
company of advance manufacturing environment has changed from quantity into
quality.The type of this research was case study. The data collection technique
used was interview and documentation. The data analysis techniques used were
calculating the percentage of component of quality cost and total quality cost,
xvi
make the Multiple Periods Trend Report and then analyzing the trend to identify
product quality improvement.The results showed that: (1) the composition of the quality cost elements
comprising the cost of Quality Control Cost (QCC), namely the Prevention Costs
had decreased every year and Appraisal Cost increased when it were compared
with the one in 2006. Overall, the percentage decreased at 2006 until 2009 while
the Quality Assurance Cost of Internal Failure Costs increased in rupiah caused by
the rising of sugar price. QCC and QAC made TQC percentages decreased from
2006 to 2009. (2) The Multiple Periods Trend Graph used to measure the
improvement of product quality had decreased every year and showed the figure
16.47% in 2009, this meant that the product quality improvement in PG.
Madukismo had been successfully implemented but still need more improvement
improvement of product quality had not been reached that was equal to 2.5%.xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Globalisasi membawa perubahan besar di berbagai aspek
kehidupan khususnya pada dunia bisnis. Dengan semakin ketatnya persaingan, para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan perbaikan terhadap kinerjanya dalam rangka memenuhi kualitas produk atau jasa yang dikehendaki oleh pasar. Perusahaan juga dituntut untuk bersaing secara sehat dengan perusahaan sejenis yang lebih besar.
Agar produk yang dihasilkan perusahaan mampu bertahan dan bersaing dengan produk sejenis lainnya, maka kualitas produk menjadi hal keunggulan daya saing tersendiri bagi perusahaan untuk dapat merebut simpati pembeli. Di pihak lain konsumen juga semakin selektif dalam menentukan produk yang akan dibeli, sebab dalam masyarakat modern orang semakin sadar akan nilai uang yang dibelanjakannya. Jadi untuk trend sekarang ini peningkatan produksi tidak lagi menjadi sasaran bagi produsen dalam lingkungan pemanufakturan maju, tekanannya berubah dari kuantitas menjadi kualitas (Mizuno, 1994: 3). Sekarang ini produsen dituntut untuk menyediakan barang yang berkualitas hingga dapat membuat konsumen percaya untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk yang ditawarkan, sehingga hal ini dapat meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan.
2 Kualitas produk dapat diukur berdasarkan biayanya, yang sering disebut biaya kualitas, dimana biaya kualitas berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Perusahaan dapat menggunakan standar atau ukuran-ukuran untuk mengukur biaya kualitas sehingga dapat diperoleh informasi mengenai peningkatan kualitas dari tahun ke tahun. Dalam hal ini peneliti menggunakan Laporan Trend Periode Ganda sebagai alat ukur.
Bertitik tolak dari pemikiran tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ”Analisis Peningkatan Kualitas Produk yang Diukur dengan Laporan Trend Periode Ganda pada Pabrik Gula Madukismo periode 2006-2009.” Peneliti ingin mengetahui apakah peningkatan kualitas
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perubahan komposisi masing-masing biaya kualitas pada PG.
Madukismo tahun 2006-2009? 2. Bagaimana arah perubahan biaya kualitas dalam Laporan Trend Periode
Ganda yang digunakan untuk mengukur peningkatan kualitas produk pada PG. Madukismo tahun 2006-2009?
3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perubahan komposisi masing-masing biaya kualitas pada PG. Madukismo tahun 2006-2009.
2. Untuk mengetahui arah perubahan biaya kualitas dalam Laporan Trend Periode Ganda yang digunakan untuk mengukur peningkatan kualitas produk pada PG. Madukismo tahun 2006-2009.
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Perusahaan mengambil keputusan manajemen dalam perbaikan kualitas produk.
2. Bagi Penulis Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan teori yang telah diperoleh sewaktu di bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Menambah perbendaharaan bacaan ilmiah dan memberi masukan bagi pihak-pihak yang berminat menambah wawasan tentang biaya kualitas.
4
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori Bab ini berisi uraian teoritis dari hasil pustaka. Uraian dalam bab ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengolahan data biaya kualitas dan penjualan yang didapat dari perusahaan.
Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi metode-metode yang digunakan penulis dalam Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Dalam bagian ini menjelaskan mengenai sejarah didirikannya perusahaan, struktur organisasinya, fasilitas yang dimiki perusahaan, personalia, proses produkdi, pemasaran, keuangan, dan pengawasan kualitas produk pada Pabrik Gula Madukismo.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menyajikan data yang diperlukan, meganalisis data yang diperoleh dengan menerapkan rumus-rumus yang digunakan dalam membahas analisis tersebut.
5
Bab VI Penutup Bab ini merupakan bagian akhir dari hasil penelitian yang berisi kesimpulan, keterbatasan dan saran dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Kualitas Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau
kebutuhan pelanggan, sedangkan dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), kualitas didefinisikan sebagai total karateristik suatu produk yang menunjang kemampuan produk itu untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan (Gaspers, 2006 ;1).
Dari dua definisi di atas kualitas masih terdapat beberapa definisi kualitas menurut para ahli:
1. Kualitas adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi 2.
Kualitas adalah sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan, baik itu bahan baku, proses produksi, maupun produk jadi (Crosby dalam Nasution, 2001; 16).
3. Kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya. Suatu produk dikatakan berkualitas apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk (Figenbaum dalam Nasution, 2001; 16).
4. Kualitas adalah suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/ tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Selera atau harapan
7 konsumen akan suatu produk yang sering berubah membuat kualitas produk juga terus berubah (Deming dalam Nasution, 2001; 16).
Dari definisi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas mengandung beberapa elemen berikut ini (Nasution, 2001; 16): a.
Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
b.
Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan.
c.
Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).
Suatu produk dikatakan memiliki kualitas baik apabila memenuhi dua kriteria (Monika, 1999; 69): Kualitas Desain (Design Quality)
Suatu produk dikatakan memenuhi kualitas desain apabila produk tersebut memenuhi spesifikasi produk yang bersangkutan secara fisik.
2. Kualitas Kesesuaian (Conformance Quality)
Suatu produk dikatakan memiliki kualitas kesesuaian apabila produk tersebut tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditetapkan dan dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang diterimanya.
8 Terdapat lima alternatif perspektif kualitas yang biasa digunakan
(David Garvin dalam Fandy dan Diana, 2003; 25-26), yaitu: 1.
Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan, biasanya diterapkan dalam bidang seni (seni rupa, seni tari dan lain-lain).
2. Product-based Approach
Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karateristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk.
User-based Approach
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi. Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda juga memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakannya.
4. Manufacturing-based Approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik- praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya.
9
5. Value-based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga, sehingga kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai.
B. Pentingnya Kualitas Produk dan Perbaikan Kualitas
Kualitas produk didefinisikan sebagai sifat-sifat yang mencirikan ketepatan produk tersebut untuk digunakan. Dengan demikian apakah sebuah produk dianggap bermutu atau tidak tergantung pada apakah produk itu menjalankan fungsinya sebagaimana yang dimaksudkan atau tidak.
Beberapa unsur kualitas produk diantaranya (Mizuno, 1994; 6): Harga yang wajar
Sebuah produk tidak perlu secara mutlak mutunya terbaik, yang terpenting adalah bahwa produk tersebut memenuhi tuntutan konsumen agar dapat dimanfaatkan. Selain itu juga harus memperhatikan harga yang wajar, itulah sebabnya tidak artinya mengejar mutu produk tanpa memperhatikan harga.
2. Ekonomi
Konsumen mencari sifat ekonomis dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan seperti kebutuhan rusak sekecil mungkin, kebutuhan energi sekecil mungkin dan penggunaan yang luas.
10
3. Awet Pemakai mengharapakan agar produk itu terbuat dari bahan yang awet dan tahan terhadap perubahan drastis sepanjang waktu.
4. Aman Sebuah produk diharapakan aman digunakan dan tidak membahayakan kehidupan.
5. Mudah Digunakan Konsumen berharap dapat menggunakan produk dengan segera, terus- menerus dan tanpa kesulitan, untuk itu umumnya sebuah produk dirancang untuk rata-rata konsumen pada umumnya tanpa memerlukan pelatihan khusus terlebih dahulu untuk menggunakannya.
Mudah dibuat Hal ini berkaitan dengan biaya produksi. Produk tadi harus terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah disimpan dan pemanufakturannya harus memerlukan proses dan ketrampilan sesedikit mungkin.
7. Mudah dibuang Pada masyarakat sekarang yang sangat padat populasinya, sebuah produk yang tidak dapat digunakan bisa dibuang begitu saja disembarang tempat.
Biaya pembuangan (daur ulang) merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menciptakan sebuah produk.
Selain unsur-unsur kualitas yang diungkapkan oleh Mizuno di atas, masih terdapat beberapa kriteria dimana produk atau jasa yang berkualitas
11 adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam delapan dimensi berikut (Hansen dan Mowen, 2005; 5-6):
1. Kinerja Kinerja mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsi sebuah produk.
2. Estetika Estetika berhubungan dengan penampilan wujud produk serta penampilan fasilitas, peralatan, pegawai dan materi komunikasi yang berkaitan dengan jasa.
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan Kemudahan perawatan dan perbaiakan berhubungan dengan tingkat 4.
Fitur Fitur adalah karateristik produk yang berbeda dari produk-produk sejenis yang fungsinya sama.
5. Keandalan Keandalan adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu.
6. Tahan lama Tahan lama didefinisikan sebagai jangka waktu produk dapat berfungsi.
7. Kualitas kesesuaian Kualitas kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak.
12
8. Kecocokan penggunaan
Kecocokan penggunaan adalah kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan.
C. Biaya Kualitas
Biaya Kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya. Jadi biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pecegahan kerusakan (Fandy dan Diana 2003; 34). Dari definisi tersebut mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan dua kegiatan utama yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan karena kegagalan. Kegiatan kualitas yang buruk, sedangkan kegiatan karena kegagalan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk.
Elemen-elemen Biaya Kualitas Terdapat 4 macam yang menjadi elemen biaya kualitas yaitu (Fandy dan Diana, 2003; 34-49): 1.
Biaya Pengendalian, yang termasuk didalamnya adalah;
a) Biaya Pencegahan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mencegah kerusakan pada produk yang dihasilkan.
13 Biaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah: 1)
Biaya Teknik dan Perencanaan Kualitas Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan patokan rencana kualitas produk yang dihasilkan, rencana tentang kehandalan, rencana pemeriksaan, dan rencana khusus dari jaminan kualitas.
2) Biaya Tinjauan Produk Baru
Biaya yang dikeluarkan untuk penyiapan usulan tawaran, penilaian rancangan baru dari segi kualitas, dan aktivitas-aktivitas kualitas lainnya selama tahap pengembangan dan pra produksi dari rancangan produk baru.
Biaya Rancangan Proses atau Produk Biaya yang dikeluarkan pada waktu perancangan produk atau pemilihan proses produksi yang dimaksudkan untuk meningkatkan keseluruhan kualitas produk tersebut. 4)
Biaya Pengendalian Proses Biaya yang dikeluarkan untuk teknik pengendalian proses, seperti grafik pengendalian yang memantau proses pembuatan dalam usaha mencapai kualitas produksi yang dikehendaki. 5)
Biaya Pelatihan Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan, penyiapan, pelaksanaan, dan pemeliharaan program latihan formal masalah kualitas.
14 6)
Biaya Audit Kualitas Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap rencana kualitas keseluruhan.
b) Biaya Penilaian adalah biaya yang dikeluarkan untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan kualitas atau kebutuhan pelanggan. Biaya penilaian ini meliputi: 1)
Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Bahan Baku yang Dibeli Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memeriksa dan menguji kesesuaian bahan baku yang dibeli dengan kualifikasi yang tercantum dalam pesanan. 2)
Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Produk Biaya ini meliputi biaya yang dikeluarkan untuk meneliti kesesuaian hasil produksi dengan standar perusahaan, termasuk meneliti pengepakan dan pengiriman. 3)
Biaya Pemeriksaan Kualitas Produk Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan pemeriksaan kualitas produk dalam proses maupun produk jadi.
4) Biaya Evaluasi Persediaan
Biaya ini meliputi biaya yang terjadi untuk menguji produk di gudang, dengan tujuan untuk mendeteksi terjadinya penurunan kualitas produk.
2. Biaya Kegagalan, yang termasuk didalamnya adalah;
a) Biaya Kegagalan Internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang
15 atau jasa tersebut dikirim ke pihak luar atau pelanggan. Pengukuran biaya kegagalan internal dilakukan dengan menghitung kerusakan produk sebelum meninggalkan pabrik, yang termasuk dalam biaya ini yaitu: 1)
Biaya Sisa Bahan Biaya ini adalah kerugian yang ditimbulkan karena adanya sisa bahan baku yang tidak terpakai dalam upaya memenuhi tingkat kualitas yang dikehendaki. 2)
Biaya Pengerjaan Ulang Biaya ini meliputi biaya ekstra yang dikeluarkan untuk melakukan proses pengerjaan ulang agar dapat memenuhi standar kualitas
3) Biaya untuk Memperoleh Material
Biaya ini meliputi biaya-biaya tambahan yang timbul karena adanya aktivitas menangani penolakan dan pengaduan terhadap bahan baku yang telah dibeli.
4) Factory Contact Engineering
Biaya ini merupakan biaya yang berhubungan dengan waktu yang digunakan oleh para ahli produk atau produksi yang terlibat dalam masalah-masalah produksi yang menyangkut kualitas.
b) Biaya Kegagalan Eksternal adalah biaya yang dikeluarkan karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan- persyaratan yang diketahui setelah produk tersebut dikirim ke
16 pelanggan. Biaya ini merupakan yang paling buruk karena dapat mengakibatkan reputasi perusahaan buruk, kehilangan pelanggan dan penurunan pangsa pasar, yang termasuk dalam biaya ini adalah: 1)
Biaya penanganan keluhan selama masa garansi Biaya ini meliputi semua biaya yang ditimbulkan karena adanya keluhan-keluhan tertentu, sehingga diperlukan pemeriksaan, reparasi, dan penggantian atau penukaran produk. 2)
Biaya penanganan keluhan di luar masa garansi Biaya ini merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan keluhan- keluhan yang timbul setelah berlalunya masa garansi.
3) Pelayanan (servis) produk
Biaya ini adalah keseluruhan servis produk yang diakibatkan oleh usaha untuk memperbaiki ketidaksempurnaan atau untuk pengujian khusus, atau untuk memperbaiki cacat yang bukan disebabkan oleh adanya keluhan pelanggan.
4) Product liability
Biaya ini merupakan biaya yang timbul sehubungan dengan jaminan atau pertanggungjawaban atau kegagalan memenuhi standar kualitas. 5)
Biaya penarikan kembali produk Biaya ini timbul karena adanya penarikan kembali suatu produk atau komponen produk tertentu.
17 Dalam sub bab ini perlu dibahas mengenai: 1. Pemilihan Standar Kualitas
Dalam pemilihan standar kualitas dapat digunakan dua pendekatan yaitu: (a) pendekatan tradisional dan (b) pendekatan kerusakan nol.
a) Pendekatan Tradisional
Merupakan standar mutu yang sederhana yang mengijinkan kemungkinan terjadinya sejumlah tertentu produk rusak yang akan diproduksi dan dijual.
b) Pendekatan Kerusakan nol
Merupakan standar kerja yang mengharuskan produk dan jasa yang diproduksi dan dijual sesuai dengan persyaratan-persyaratan. Standar ini lebih masuk akal ditentukan untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang diinginkan. Standar ini sering disebut dengan kerusakan nol (Supriyono, 1992; 394-396).
a) Kuantifikasi Standar Mutu
Kualitas produk dapat diukur dari biayanya. Perusahaan menginginkan agar biaya kualitas turun, namun mencapai kualitas yang lebih tinggi, setidak-tidaknya sampai titik tertentu (Supriyono, 1992; 398- 399). Menurut pakar kualitas, suatu perusahaan dengan program pengelolaan kualitas yang berjalan baik, biaya kualitasnya tidak lebih besar dari 2,5% dari penjualan. Standar 2,5% tersebut mencakup biaya kualitas total. Biaya untuk setiap kelompok atau elemen secara individual, misalnya biaya pelatihan mutu atau inspeksi bahan, lebih kecil dari jumlah
18 tersebut. Agar standar mutu dapat digunakan dengan baik perlu dipahami tentang: a)
Perilaku Biaya Kualitas Agar standar biaya kualitas tidak lebih dari 2,5% dari penjualan, perusahaan harus dapat mengidentifikasi perilaku setiap elemen biaya kualitas secara individual. Jika untuk mempertahankan standar kerusakan nol dibutuhkan rasio biaya kualitas variabel sebesar 1,5% dari penjualan, maka untuk memenuhi tujuan biaya kualitas maksimal sebesar 2,5% dari penjualan, besarnya biaya kualitas tetap maksimal sebesar 1% dari penjualan.
Biaya kualitas tetap dievaluasi dengan membandingkan biaya dianggarkan belum tentu sama dengan penjualan sesungguhnya, sehingga persentase sesungguhnya dapat lebih besar atau lebih kecil daripada persentase yang dianggarkan, bahkan jika biaya tetap yang sesungguhnya tepat sama besarnya dengan biaya yang dianggarkan. Sebaliknya biaya kualitas variabel dapat dibandingkan dengan menggunakan persentase penjualan atau jumlah rupiah biaya atau kedua-duanya.
b) Standar Fisik
Untuk para manajer lini dan karyawan pengoperasian, ukuran fisik kualitas misalnya; jumlah unit rusak, persentase kegagalan eksternal, kegagalan pengiriman, kesalahan pemenuhan kontrak, dan
19 ukuran-ukuran fisik mutu lainnya mungkin lebih bermanfaat. Untuk ukuran-ukuran fisik, standar kualitasnya adalah kerusakan nol atau kesalahan nol. Tujuan ukuran-ukuran ini adalah agar setiap orang mengerjakan dengan benar sejak pertama kali.
c) Penggunaan Standar Interim
Bagi sebagian besar perusahaan, standar kerusakan nol merupakan tujuan jangka panjang. Kemampuan untuk mencapai standar ini sangat dipengaruhi oleh kualitas para pemasoknya. Pengembangan hubungan erat dan kerjasama yang baik dengan pemasok memerlukan waktu lama, mungkin bertahun-tahun. Hal ini sama dengan menyadarkan semua orang dalam perusahaan itu sendiri kepercayaan kepada mereka untuk melaksanakan program penyempurnaan kualitas dapat memerlukan waktu bertahun-tahun. Maka dari itu standar penyempurnaan per tahun harus dikembangkan sehingga para manajer dapat menggunakan laporan-laporan kinerja untuk menilai kemajuan yang dibuat berdasar interim. Standar kualitas interim menunjukkan sasaran kualitas untuk tahun yang bersangkutan.
D. Pelaporan Biaya Kualitas
Sistem pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan yang menaruh perhatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas. Pencatatan secara rinci biaya kualitas aktual berdasarkan kategorinya
20 dapat memberikan dua masukan pandangan penting (Hansen dan Mowen, 2005; 12): 1.
............................. ............................. ............................. ............................. ............................. Jumlah
............................. .............................. .............................. .............................. .............................. Jumlah
........................ ........................ ........................ ........................ ........................
.......................... .......................... .......................... ..........................
Biaya evaluasi persediaan ..........................
Biaya pemeriksaan kualitas produk d.
Biaya Inspeksi bahan baku b. Biaya Pemeriksaan dan pengujian produk c.
XX % % 2. Biaya Penilaian: a.
........................ ........................ ........................ ........................ ........................
Catatan tersebut mengungkapkan besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori yang memungkinkan para manajer menilai dampak keuangannya.
.......................... .......................... .......................... ..........................