Pencapaian hasil belajar dan keterampilan siswa dengan pembelajaran kooperatif dalam pokok bahasan perpindahan kalor kelas VII F SMP N 2 Moyudan - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SISWA

DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM POKOK BAHASAN

PERPINDAHAN KALOR KELAS VII F SMP N 2 MOYUDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 Juni 2010 Nurmala Safitri Oktaviani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PEBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Nurmala Safitri Oktaviani

  Nomor Mahasiswa : 061424010 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sana Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SISWA

DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM POKOK BAHASAN

PERPINDAHAN KALOR KELAS VII F SMP N 2 MOYUDAN

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secata terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Di buat Yogyakarta Pada tanggal : 31 Juli 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SISWA

DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM POKOK BAHASAN

PERPINDAHAN KALOR KELAS VII F SMP N 2 MOYUDAN

Nurmala Safitri Oktaviani, “Pencapaian Hasil Belajar dan Keterampilan

Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif dalam Pokok Bahasan Perpindahan

Kalor Kelas VII F SMP N 2 Moyudan”. Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010.

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui (1) sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada pokok bahasan perpindahan kalor dengan menggunakan metode kooperatif; (2) keterampilan apa saja yang dapat dikembangkan oleh siswa melalui metode kooperatif dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan perpindahan kalor.

  Penelitian dilaksanakan di kelas dan halaman SMP N 2 Moyudan Yogyakarta, pada tanggal 17-26 November 2009. Yang digunakan sebagai sampel adalah siswa VII F. Peneliti memberikan treatment melalui pembelajaran menggunakan metode kooperatif. Data peningkatan pemahaman siswa tentang konsep perpindahan kalor diperoleh dari hasil pretest dan posttest; data keterampilan siswa diperoleh dari pengamatan langsung oleh 3 orang observer. Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

STUDENTS’ ACHIEVEMENT AND STUDENTS’ COMPETENCE

THROUGH COOPERATIVE LEARNING BEING USED IN HEAT

CHANGE UNIT OF SEVENTH GRADE STUDENTS CLASS F

SMP N 2 MOYUDAN

  

Nurmala Safitri Oktaviani, “Students’ Achievement and Students’

Competence through Cooperative Learning being used in Heat Change Unit

of Seventh Grade Students Class F SMP N 2 Moyudan”. Physics Education

Study Program, Department of Math and Science Education, Faculty of

Teachers Training and Education, Sanata Dharma Univesity Yogyakarta

2010.

  This research was a qualitative descriptive research. This research was aimed at finding out (1) students’ understanding on Heat Change Unit through using Cooperative Learning method; (2) what kind of competence that could be developed by the students though Cooperative Learning being used in Physics Learning on Heat Change Unit. The research was conducted inside the class and at schoolyard of SMP N 2

  

Moyudan Yogyakarta , on November 17-26, 2009. The research participants were

  seventh grade students Class F. The researcher gave treatment through Cooperative Learning Method. The data of the improvement of students’ understanding on the concept of heat change was gained from pre-test and post- test; data of students’ competence was obtained from observation that was conducted by three observers. Data of the improvement of students’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pencapaian

  

Hasil Belajar dan Keterampilan Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif

dalam Pokok Bahasan Perpindahan Kalor Kelas VII F SMP N 2 Moyudan”.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa proses yang panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada :

  1. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, bantuan, saran, dan kritiknya dalam menyusun skripsi ini.

  2. Segenap dosen program studi Pendidikan Fisika USD yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Adikku Amalia, atas doa dan dukungan yang diberikan untukku.

  8. Pak Win, Bu Ana, Avis yang selalu membantu aku dan memberi aku dukungan.

  9. Kakuk, uti, eyang, kakung, mbak ririk, dan mas yoyok atas dukungannya.

  10. Seluruh keluargaku, terima kasih atas dukungan dan doa untukku.

  11. Priya Adi Suryana, terima kasih atas segala doa, pengertian dan selalu memberiku semangat.

  12. Sahabatku Melania Royana, Lusia Tatik, Ambar Hari Wijaya, dan Theresia Ratri. Makasih atas kesetiakawanan yang sudah kalian beri. Semangat!

  13. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2006 : Yulista, Fajar, Suster, Dede, Gagan, Hendrikus, Benny, Dion, Rudy, Miranda, Lia, Dessy, Nani, Enita, Ratna, dan Nana. Terimaksih atas kebersamaan dan kerjasamanya selama kuliah

  14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang .....................................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D.

  Metode Kooperatif 1. Pengertian Kooperatif ....................................................................

  12 2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ..........................................

  13 3.

  15 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ...........................................

  4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ...................................................

  17 5. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif ...........................................

  18 6.

  19 Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ...........................................

  7. Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................

  21 E. Keterampilan Siswa ..............................................................................

  31 F. Perpindahan Kalor 1.

  32 Konduksi ........................................................................................

  2. Konveksi .........................................................................................

  34 3. Radiasi ............................................................................................

  35 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................................

  37 B. Sampel ..................................................................................................

  37 C.

  38 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................

  D. Ubahan .................................................................................................

  38

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2.

  60 Diskusi I ........................................................................................

  3. Diskusi II .......................................................................................

  61 4. Keterampilan Siswa .......................................................................

  63 B. Pembahasan

  1. Ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa SMP N 2 Moyudan tentang materi perpindahan kalor ..................................................

  76 2.

  77 Diskusi I ........................................................................................

  3. Diskusi II .......................................................................................

  79 4. Keterampilan Siswa .......................................................................

  84 BAB V. KESIMPULAN & SARAN A.

  87 Kesimpulan ...........................................................................................

  B. Saran .....................................................................................................

  87 C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................

  88 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  89 LAMPIRAN .....................................................................................................

  91

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Klasifikasi dan interval skor ..........................................................

  10 Persentase dan klasifikasi skor keterampilan siswa pada observasi, diskusi I, dan diskusi II .................................................

  59 Tabel 16 Persentase tingkat ketercapaian siswa untuk diskusi I ...................

  58 Tabel 15 Hasil analisis pretest dan posttest ..................................................

  57 Tabel 14 Jumlah dan klasifikasi siswa pada pretest dan posttest .................

  56 Tabel 13 Nilai dan klasifikasi siswa pada pretest dan posttest .....................

  54 Tabel 12 Persentase peningkatan pemahaman siswa ....................................

  54 Tabel 11 Jumlah dan klasifikasi keterampilan siswa ....................................

  53 Tabel

  45 Tabel 2 Nilai dan klasifikasi pada pretest dan posttest ...............................

  50 Tabel 9 Klasifikasi dan interval skor ..........................................................

  50 Tabel 8 Jumlah dan klasifikasi siswa pada diskusi II .................................

  49 Tabel 7 Nilai diskusi II setiap siswa ...........................................................

  48 Tabel 6 Jumlah dan klasifikasi siswa pada diskusi I ...................................

  48 Tabel 5 Nilai dan klasifikasi siswa pada diskusi I ......................................

  45 Tabel 4 Klasifikasi dan interval skor ..........................................................

  45 Tabel 3 Jumlah dan klasifikasi siswa pada pretest dan posttest ..................

  60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 26 Analisis keterampilan A pada diskusi I dan diskusi II ...................

  69 Tabel 27 Analisis keterampilan B pada observasi dan diskusi I ...................

  70 Tabel 28 Analisis keterampilan B pada diskusi I dan diskusi II ...................

  71 Tabel 29 Analisis keterampilan C pada observasi dan diskusi I ...................

  72 Tabel 30 Analisis keterampilan C pada diskusi I dan diskusi II ...................

  73 Tabel 31 Analisis keterampilan D pada observasi dan diskusi I ................... 74 Tabel 32 Analisis keterampilan D pada diskusi I dan diskusi II ...................

  75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis skor pretest .............................................................

  91 Lampiran 2 Analisis skor posttest ............................................................

  92 Lampiran 3 Analisis Skor Diskusi I .........................................................

  93 Lampiran 4 Analisis skor diskusi II .........................................................

  94 Lampiran 5 Analisis skor dan klasifikasi keterampilan pada kegiatan

  96 observasi ............................................................................... Lampiran 6 Analisis skor dan klasifikasi keterampilan pada kegiatan

  97 diskusi I ................................................................................ Lampiran 7 Analisis skor dan klasifikasi keterampilan pada kegiatan

  98 diskusi II Lampiran 8 Silabus ..................................................................................

  99 Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................... 101 Lampiran 10 Soal pretest ........................................................................... 107 Lampiran 11 Soal posttest ......................................................................... 109 Lampiran 12 Soal diskusi I ........................................................................ 111 Lampiran 13 Soal diskusi II ....................................................................... 113 Lampiran 14 Pedoman jawaban soal pretest & posttest ............................ 120 Lampiran 15 Pedoman jawaban soal diskusi I .......................................... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guna meningkatkan mutu sumber daya manusia, pemerintah sedang

  melakukan perbaikan di segala bidang. Salah satu bidang yang mendapatkan prioritas pemerintah adalan bidang pendidikan karena pendidikan merupakan aspek penting demi meningkatnya mutu sumber daya manusia. Dengan pendidikan, akan terbentuk sumber daya manusia cerdas yang dapat membangun Bangsa Indonesia.

  Berbagai kebijakan dilakukan pemerintah, antara lain dengan menitik beratkan pada peningkatan mutu di setiap jenjang pendidikan serta perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Meskipun demikian, masih banyak masalah pendidikan yang selalu timbul sehingga diperlukan usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pendidikan yang dilakukan di sekolah sampai saat sekarang ini menurut peneliti masih cenderung monoton, di mana suatu proses pembelajaran sebagian besar hanya berpusat pada guru. Meskipun kurikulum telah berubah, dimana pembelajaran harus berpusat pada siswa namun tidak sedikit sekolah- sekolah yang masih menggunakan metode ceramah sehingga proses pembelajaran hanya berupa transfer materi dari guru ke murid.

  Di dalam kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk lebih mengaktifkan siswa. Guru dapat mengaktifkan siswa salah satunya dengan menggunakan variasi metode pembelajaran yang disesuaikan dengan bahan ajar karena ada beberapa metode pembelajaran yang dapat kurang cocok untuk bahan ajar tertentu. Dengan menggunakan variasi metode pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru antara lain : inquiry, discovery, POE, simulasi, kuis, e–learning,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pemahaman siswa hanya 20% jika guru mengajar dengan metode ceramah tetapi sebaliknya jika siswa diminta untuk melakukan sesuatu dan mengatakan atau melaporkan apa yang mereka lakukan maka tingkat pemahaman siswa tersebut mencapai sekitar 90%.

  Berdasarkan data tersebut, keberhasilan pencapaian belajar siswa sangat tergantung pada proses pembelajaran yang dialami oleh siswa dan guru. Siswa dikatakan berprestasi apabila tujuan kegiatan pembelajarannya dapat tercapai. Tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat dari pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dimiliki oleh siswa setelah mereka selesai mengalami proses pembelajaran karena indikator tersebut merupakan hasil langsung dari pendidikan (Sumadji, 1998 : 41).

B. Perumusan Masalah

  1) Sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada pokok bahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Untuk mengetahui keterampilan apa saja yang dapat dikembangkan oleh siswa melalui metode kooperatif dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan perpindahan kalor.

D. Batasan Masalah

  Berdasarkan masalah-masalah yang dirumuskan di atas peneliti membatasi sebagai berikut : 1)

  Pada penelitian ini, peneliti akan menerapkan model kooperatif Student Team–Achievement Divisions (STAD) untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa.

  2) Peningkatan pemahaman siswa hanya dilihat dari perolehan nilai pretes dan posttes. Soal pada diskusi I dan diskusi II hanya digunakan untuk membatasi bahan yang akan didiskusikan oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Bagi lembaga pendidikan

  Memberi sumbangan pada lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI A. Belajar

1. Pengertian Belajar Dalam kehidupan seseorang pasti mengalami suatu kegiatan belajar.

  Sejak manusia dilahirkan sampai menjadi tua dan akhirnya meninggal, pasti melakukan kegiatan belajar. Belajar sendiri tidak bisa dilakukan secara instant perlu adanya tingkatan atau fase-fase yang harus dilalui manusia. Melalui belajar, orang yang semula tidak mengetahui apa-apa akan menjadi mengerti sesuatu. Jadi dengan belajar, orang dapat menambah pengetahuan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

  Pengertian belajar tidak hanya sekedar peristiwa menambahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c.

  Belajar merupakan perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman (Dahar, 1989 : 21) d.

  W.H Burton dalam Usman (1990), belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya e. Belajar adalah perubahan kelakuan akibat pengalaman dan latihan

  (Nasution, 1991 : 38) f. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat ( Slavin dalam www.wikipedia.com).

  Dari pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang sehingga mengalami perubahan sikap dan tingkah laku ke arah yang lebih baik berupa pengetahuan dan keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Belajar Kontiguitas, kekuatan belajar kontiguitas dapat dilihat dari seseorang yang memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan yang belum lengkap.

  b. Belajar Operant. Dalam bentuk belajar ini, belajar merupakan akibat penguatan dari bentuk belajar lain yang banyak diterapkan dalam teknologi modifikasi tertentu. Bentuk belajar ini disebut terkondisi operant, sebab perilaku yang diinginkan timbul secara spontan, tanpa dikeluarkan secara instinktif oleh stimulus apapun.

  c. Belajar Observasional. Bentuk belajar ini banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya : seseorang yang belajar mengendarai mobil, tentunya ia akan mengamati seorang instruktur untuk mengetahui urutan tindakan-tindakan yang dibutuhkan mulai dari menghidupkan mobil sampai menjalankannya.

  d. Belajar Kognitif. Proses belajar yang menyangkut cara berfikir atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.

  Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi Bloom dalam www.wikipedia.com secara garis besar diklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni : 1.

  Domain Kognitif Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kesiapan, guided response, mekanisme, respon tampak yang kompleks, penyesuaian, dan penciptaan.

C. Penilaian Hasil Belajar

1. Pengertian Penilaian Hasil belajar

  Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar-mengajar, dan hasil belajar (Sudjana, 1992 : 2). Hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan dalam diagram :

  Tujuan Instruksional (a) (c)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Tujuan instruksional hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa.

  Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil- hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu, sedangkan penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran (Sudjana, 1992 :3). Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru (Setyawan, 2008 : 19).

2. Fungsi Penilaian

  Berdasarkan pengertian diatas menurut Nana Sudjana (1992 : 3) maka penilaian berfungsi sebagai :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.

3. Tujuan Penilaian

  Selain memiliki fungsi, penilaian juga memiliki tujuan. Tujuan dilakukannya penilaian adalah untuk (Sudjana, 1992 : 4) : a. Mendeskripsikan kecapakan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

  b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran sekolah.

  c.

  Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

  d. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penggunaan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan efektifitas siswa adalah metode pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa. Ada berbagai macam metode pembelajaran, tetapi tidak semua metode pembelajaran dapat melibatkan siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa adalah metode kooperatif. Pengertian kooperatif menurut beberapa ahli : a. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa dibiarkan belajar dalam kelompok, saling menguatkan, mendalami, dan bekerja sama untuk semakin menguasai bahan (Suparno, 2007: 134).

  b.

  Menurut Kindsvatter dkk dalam Suparno, yang menjadi fokus dari belajar bersama adalah kemajuan bidang akademik dan afektif melalui melalui kerja sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a.

  Mengacu kepada keberhasilan kelompok. Keberhasilan kelompok adalah kemenangan kelompok dalam kompetisi pada suatu kegiatan pembelajaran. Keberhasilan kelompok dicapai bersama oleh semua anggota kelompok.

  b. Menekankan peranan anggota. Setiap anggota dalam kelompok memiliki tugas dan fungsi yang jelas, artinya anggota kelompok berperan sebagai pendorong, pendamai, pemberi keputusan, atau perumus.

  c. Mengandalkan sumber atau bahan. Sumber dan bahan yang akan dipelajari dibagi secara merata untuk setiap anggota kelompok. Bahan peiajaran yang dimaksudkan adalah berupa bahan bacaan buku sumber yang berkenaan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan d.

  Menekankan interaksi. Setiap anggota kelompok berinteraksi secara tatap muka dalam kelompok secara terarah dan memanggil teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dapat dilakukan dengan cara setiap anggota kelompok berusaha memperoleh yang terbaik g.

  Mengutamakan hubungan pribadi. Semua anggota kelompok perlu bergaul satu sama lain dan saling tolong menolong dalam belajar kelompok h. Menitikberatkan kepada kepemimpinan. Setiap siswa berhak untuk bicara dan memiliki tugas sendiri-sendiri. Guru bertindak sebagai pembimbing (tutor) pada waktu setiap pembelajaran berlangsung i. Menekankan penilaian atau penghargaan kelompok. Penilaian kelompok diberikan pada usaha bersama dengan anggota kelompok dan penghargaan kelompok biasanya diberikan apabila suatu kelompok menang atau menjuarai permainan antar kelompok.

3. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain berhasil. Hal ini akan berdampak masing-masing siswa dapat mengukur sampai dimana kemampuannya dalam memahami materi pembelajaran bagi anak yang kurang maka ia dibantu oleh temannya, dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan belajarnya lebih baik lagi sedangkan bagi anak yang pandai dapat membantu anggota kelompoknya agar bisa mengerjakan tugas-rugasnya dengan baik sehingga terciptalah suasana kerja sama yang harmonis.

  b.

  Perlunya dikembangkan interaksi interpersonal antara siswa dan keterampilan berkelompok. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berinteraksi dengan temannya sehingga sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, siswa perlu dibekali bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Hal ini karena tidak setiap siswa mempunyai keahlian dalam mendengarkan dan berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c.

  Masing-masing perlu dibantu untuk tetap bertanggung jawab pada penguasaan tugas belajar mereka. Adanya ketergantungan yang positif dalam pembelajaran kooperatif akan memotivasi siswa untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada kelompoknya, sehingga dalam pembelajaran kooperatif para siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berpartisipasi secara aktif. Ini karena tujuan utama pembelajaran ini bukan hanya dapat diselesaikannya tugas yang diberikan pada kelompok, tetapi siswa diharapkan mampu sahingga membelajarkan di antara anggota kelompoknya. Sebagai konsekuensinya guru harus menyusun tugas individual untuk dikerjakan oleh masing-masing anggota dalam kelompok tersebut. Sehingga masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap pelajarannya sendiri. Tidak seperti tugas kelompok biasa, tugas hanya dikerjakan oleh siswa yang dianggap pintar sedangkan anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a.

  Meningkatkan hasil belajar lewat kerjasama kelompok yang memungkinkan siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil belajar menjadi tujuan utama, sehingga masing-masing siswa mendapatkan hasil positif.

  b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat siswa menjadi minder. Dengan belajar kompetitif, siswa yang lemah akan sulit maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai. Sedangkan belajar bersama ini justru siswa yang lemah akan dibantu untuk maju.

  c. Memajukan kerja sama kelompok antar manusia. Dengan belajar bersama, hubungan antarsiswa makin akrab dan kerja sama antar mereka akan semakin lebih baik.

  d. Bagi siswa-siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara belajar ini sangat cocok dan memajukan. Mereka lebih mudah mengkonstruksi pengetahuan lewat bekerja dan belajar bersama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a.

  Siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, disamping itu juga dapat melatih siswa memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir maupun keterampilan sosial seperti keterampilan untuk mengemukakan pendapat, menerina saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang (Stahl, 1994).

  b. Menurut Sharan (1990), siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif akan memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan sebaya.

  c. Menurut Johnson (1993), metode kooperatif juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah, dan belajar mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu; (b) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai; (c) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; (d) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang. Hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif. Sedangkan kekurangan yang bersumber dari faktor luar yang erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah yaitu padamya kurikulum pembelajaran fisika, selain itu pelaksanaan tes yang terpusat seperti UN/ UNAS sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas cenderung dipersiapkan untuk keberhasilan perolehan UN/ UNAS.

  Sebenarnya apabila guru telah berperan baik sebagai fasilitator,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Menyiapkan siswa : dipersiapkan tugas mereka masing-masing dan juga bagaimana kerja kelompok.

  3. Monitoring apakah berjalan atau tidak. Apakah proses kerja sama dalam belajar sungguh baik, ada kerelaan dan keterbukaan untuk saling membantu, mengembangkan, dan menguatkan yang lain? 4. Evaluasi apakah sungguh pengetahuannya berkembang. Evaluasi ini penting karena tujuan belajar kelompok adalah agar pengetahuan mereka sungguh maju; bila ternyata tidak, maka perlu dibenahi.

7. Model Pembelajaran Kooperatif

  Beberapa model pembelajaran kooperatif yang paling banyak dilakukan menurut Nadhirin, antara lain : a.

  Kooperatif Naskah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut). Model ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut ini : 1)

  Guru membagi siswa untuk berpasangan 2) Guru membagikan wacana/ materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan 3)

  Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4)

  Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok yang ada dalam ringkasan. Sementara pendengar menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya

  5) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Kekurangan apabila melaksanakan model ini adalah kemungkinan nomor yang sudah dipanggil, akan dipanggil kembali oleh guru dan tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. Langkah pembelajaran dengan model ini :

  1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

  2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

  3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.

  4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan model investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah model investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah 1) di atas. 1) Implementasi

  Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

  2) Analisis dan sintesis

  Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 3) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

  d. Metode Jigsaw Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/ subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.

  Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e. Model Teams Game Tournament (TGT) Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar Ada 5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu : 1) Penyajian Kelas

  Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. 3) Game

  Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan- pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.

  4) Turnamen

  Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata- ratanya 30-40.

  f. Model Student Team–Achievement Divisions (STAD) Siswa dikelompokan secara heterogen kemudian, bagi siswa yang pandai menjelaskan kepada anggota kelompoknya sampai mengerti.

  Langkah-langkah:

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).

2. Guru menyajikan materi pelajaran.

  3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pada model ini guru akan memberikan tugas pada kelompok yang harus diselesaikan. Untuk itu, setiap siswa harus siap menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

  b. Melatih kerja sama siswa dengan baik Karena model pembelajaran kooperatif ini setiap kelompoknya terdiri dari 4 anggota dengan sifat dan karakter yang berbeda.

  Untuk mencapai tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan, keempat anggota ini harus menjalin kekompakan dan kerja sama yang baik.. Kekurangan dari model pembelajaran ini : a.

  Anggota kelompok mengalami kesulitan dalam kerja sama. Hal ini dikarenakan pembentukan kelompok ditentukan oleh guru sehingga dimungkinkan ada salah satu anggota kelompok yang tidak cocok dengan anggota kelompok yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Guru memberikan wacana/ kliping sesuai dengan topik pembelajaran

  3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/ kliping dan ditulis pada lembar kertas 4. Mempresentasikan/ membacakan hasil kelompok

  5. Guru membuat kesimpulan bersama 6.

  Penutup

E. Keterampilan Siswa

  Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Disamping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Keterampilan kooperatif yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran dengan model kooperatif (Suprijono, 2009: 157), antara lain :

1. Kesungguhan selama pembelajaran

  2. Memberi respon selama pembelajaran

  3. Memberi kesempatan pada orang lain 4.

  Mendengarkan secara aktif F.

   Pepindahan Kalor

  Perpindahan kalor adalah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perpedaan suhu diantara benda atau material (Holman dalam Setyawan, 2008 : 47). Kalor dapat berpindah dari benda yang memiliki suhu tinggi ke benda yang memiliki suhu lebih rendah. Perpindahan kalor dapat terjadi secara langsung maupun dengan perantara. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu : konduksi, konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  partikel-partikel dalam sendok. Pemanasan kalor dalam konduksi dapat terjadi dalam dua proses berikut : 1)

  Pemanasan pada satu ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi kinetiknya bertambah. Partikel-partikel dengan energi kinetik lebih besar ini memberikan sebagian energi kinetiknya kepada partikel-partikel tetangganya melalui tumbukan, sehingga partikel-partikel ini memiliki energi kinetik lebih besar. Selanjutnya, partikel-partikel ini memberikan sebagian energi kinetiknya ke partikel-partikel tetangga berikutnya, demikian seterusnya sampai kalor mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk dapat memindahkan lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi diantara kedua ujung. 2) Dengan logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan kemampuan menghatar kalor, zat dibagi atas dua golongan besar, yaitu: konduktor dan isolator. Konduktor adalah zat yang dengan mudah menghantarkan kalor, misalnya logam. Sedangkan isolator adalah zat yang sukar menghantarkan kalor, sebagai contoh adalah : kayu, kaca, dan plastik.

  2. Konveksi Konveksi adalah proses perpindahan kalor melalui zat perantara yang disertai perpindahan partikel-partikel zat itu. Perpindahan kalor secara konveksi disebabkan oleh perbedaan massa jenis suatu zat. Perpindahan kalor secara konvekti terjadi pada zat cair dan gas. Salah satu akibat adanya arus konveksi dalam keseharian adalah terjadinya angin. Pada siang hari, tanah lebih cepat panas daripada laut, sehingga udara di atas daratan lebih panas daripada udara di atas laut. Oleh karena itu, udara di atas daratan naik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam konveksi paksa, fluida yang telah dipanasi langsung diarahkan ke tujuannya oleh sebuah peniup (blower) atau pompa. Salah satu contoh dari konveksi paksa ada pada pengering rambut (hair dryer). Pada hair dryer, kipas menarik udara disekitarnya dan meniupkan udara tersebut melalui elemen pemanas. Dengan cara ini dihasilkan suatu arus konveksi paksa udara panas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh simulai komputer terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar pada pokok bahasan kalor kelas VII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

0 0 4

Hubungan motivasi belajar dan sikap belajar terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan belah ketupat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015

0 0 206

Perbedaan hasil dan minat belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut.

0 1 197

Keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno kelas VII B.

0 5 288

Efikasi diri dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student

0 12 254

Penerapan teori konstruktivisme dalam pembelajaran pokok bahasan getaran untuk siswa kelas 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang - USD Repository

0 6 137

Efektifitas strategi pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar fisika untuk pokok bahasan besaran dan satuan - USD Repository

0 0 114

Perbedaan prestasi belajar antara siswa putra dan putri pada sub pokok bahasan perpindahan kalor dengan metode eksperimen bagi siswa kelas XA dan XC SMA Negeri 1 Ngemplak - USD Repository

0 1 109

Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan zat dan wujudnya melalui pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II - USD Repository

0 0 287

Keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw II pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi - USD Repository

0 11 366