Validasi metode penetapan kadar asam traneksamat dengan agen penderivat o-ftalaldehid secara spektrofotometri ultraviolet - USD Repository

VALIDASI METO DENGAN AG SPE

  Dia Mem

  U TODE PENETAPAN KADAR ASAM TRAN AGEN PENDERIVAT O-FTALALDEHID S PEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Natalia Windari Rahardjo NIM : 088114052

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

ANEKSAMAT

   SECARA

  )

VALIDASI METO DENGAN AG SPE

  Dia Mem

  U TODE PENETAPAN KADAR ASAM TRAN AGEN PENDERIVAT O-FTALALDEHID S PEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Natalia Windari Rahardjo NIM : 088114052

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

ANEKSAMAT SECARA

  )

  

Persetujuan Pembimbing

  

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASAM TRANEKSAMAT

DENGAN AGEN PENDERIVAT O-FTALALDEHID SECARA

SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

  Skripsi yang diajukan oleh: Natalia Windari Rahardjo

  NIM : 088114052 telah disetujui oleh:

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Tr u st i n th e LOR D ; an d do good; so sh al t th ou dw el l i n th e l an d, an d ver i l y th ou sh al t be fed. (P sal m 3 7 :3 )

We l ea r n w i sd om f r om f a i l u r e m u ch m or e th a n su ccess. We of ten

d i scover w h a t w e w i l l d o, b y f i n d i n g ou t w h a t w e w i l l n ot d o.

  Sam u el Sm i l es K arya ini kupersembahkan untuk: Papa, M ama, A dikku atas doa, perhatian dan semangat yang diberikan padaku. Om K iong Bing dan keluarganya yang telah banyak membantuku dalam penyelesaian studi ini.

  Penolong dan penyemangatku F ranky A lmamaterku Fakultas F armasi U niversitas Sanata D harma

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, Februari 2012 Penulis

  Natalia Windari Rahardjo

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

  Nama : Natalia Windari Rahardjo Nomor mahasiswa : 088114052

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASAM TRANEKSAMAT

DENGAN AGEN PENDERIVAT O-FTALALDEHID SECARA

SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasiknnya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 3 April 2012 Yang menyatakan (Natalia Windari Rahardjo)

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan penyertaan-Nya kepada penulis selama menyelesaikan penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.

  Skripsi berjudul “Validasi Metode Penetapan Kadar Asam Traneksamat dengan Agen Penderivat O-Ftaladehid secara Spektrofotometri Ultraviolet” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang telah memberikan saran, kritik, dan dukungan kepada penulis, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulus- tulusnya kepada:

  1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Prof. Dr. Sudibyo Martono, M.S., Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran memberikan pengarahan, masukan, dukungan, kritik dan saran baik selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini.

  3. Jeffry Julianus, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan saran yang bermanfaat untuk skripsi ini.

  4. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan saran yang bermanfaat untuk skripsi ini.

  5. Lucia Wiwid Wijayanti M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan semangat, masukan dan dukungan yang bermanfaat kepada penulis dalam menjalankan studi di Fakultas Farmasi USD.

  6. Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku dosen yang telah banyak memberikan kritik, saran dan dukungan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

  7. PT. Ifars-Solo yang telah bersedia memberikan baku asam traneksamat yang berguna dalam skripsi.

  8. Anggun Aji Mukti, Fitriana Susanti dan Agnes Anania yang telah banyak memberikan bantuan baik reagen o-ftalaldehid, diskusi, maupun semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  9. Segenap dosen dan karyawan atas ilmu dan pengalaman yang berharga sehingga berguna dalam proses penyusunanan skripsi ini.

  10. Pak Parlan dan Mas Bimo selaku laboran Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Kimia Analisis Instrumental, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.

  11. Pak Bambang dan Mas Devi selaku laboran Laboratorium Analisis Makanan, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah banyak membantu selama proses penelitian di laboratorium.

  12. Papa, Mama dan Novi, yang tak pernah bosan memberikan semangat, doa, dan dukungan sampai akhirnya skripsi ini selesai.

  13. Om Kiong Bing dan keluarganya. Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis sehingga studi ini dapat selesai.

  14. Teman seperjuanganku, Franky Limawan. Terima kasih atas kebersamaan, kekompakan, semangat, pengalaman baik maupun buruk selama melakukan penelitian ini. Semoga pengalaman berharga yang telah kita lewati dapat berguna bagi masa depan kita kelak.

  15. Yanuar, Jefta, Pius, Yuni, Elisa, Melisa, Usi, Satya, Edward, Widi dan Cynthia. Terimakasih atas semua bantuan dan semangat yang diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai.

  16. Teman-teman kosku Mba Icha, Bobo, Novia, Feny, Dewi, Elen, Novi, Felis, Puji dan Anin yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  17. Teman-teman FST A dan B 2008, terimakasih atas kebersamaan yang telah kita lalui di fakultas farmasi ini. Semoga kebersamaan ini dapat terus berlanjut.

  18. Semua pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.

  Yogyakarta, Februari 2012

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................................................................ vi PRAKATA................................................................................................................................ vii DAFTAR ISI................................................................................................................................ x DAFTAR TABEL................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xvii

  INTISARI................................................................................................................................ xx

  ABSTRACT................................................................................................................................ xxi BAB I PENGANTAR ................................................................................................

  1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 1 1. Perumusan masalah ................................................................................................

  4

  2. Keaslian Penelitian................................................................................................

  19 G. Validasi Metode Analisis ................................................................................................

  24 H. Landasan Teori ................................................................................................ 25 I. Hipotesis ................................................................................................................................

  24 5. Ketelitian (precision) ................................................................................................

  23 4. Ketepatan (accuracy) ................................................................................................

  23 3. Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ)................................................................

  1. Spesifisitas ................................................................................................ 22 2. Linieritas ................................................................................................................................

  21

  18 F. Kesalahan dalan Analisis ................................................................................................

  5 3. Manfaat Penelitian ................................................................................................

  13 E. Teknik Perhitungan Kuantitatif ................................................................................................

  10 D. Spektrofotometri UV................................................................................................

  8 C. Derivatisasi ................................................................................................................................

  7 B. O-Ftalaldehid (OPA) ................................................................................................

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ................................................................ 7 A. Asam Traneksamat ................................................................................................

  5 B. Tujuan Penelitian................................................................................................6

  27

  

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................................................

  29 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................................................

  29 B. Variabel Penelitian ................................................................................................

  29 C. Definisi Operasional ................................................................................................

  30 D. Bahan................................................................................................................................

  30 E. Alat ................................................................................................................................

  31 F. Tata Cara Penelitian ................................................................................................

  31 1. Pembuatan Dapar Borat pH 8 ................................................................................................

  31 2. Pembuatan Larutan OPA................................................................................................

  31 3. Pembuatan Larutan Stok Asam Traneksamat ................................................................

  32 4. Pembuatan Larutan Intermediet Baku Asam Traneksamat................................

  32 5. Pembuatan Larutan Seri Baku dan Kurva Baku Asam Traneksamat ................................

  32 6. Recovery Baku ................................................................................................

  33 7. Akurasi dan Presisi Menggunakan Standar Adisi................................................................

  33

  8. Analisis Hasil ................................................................................................34 9. Penetapan Kadar Asam Traneksamat dalam Sampel Kapsul ................................

  35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................

  37 A. Pembuatan Larutan................................................................................................

  37

  1. Larutan Asam traneksamat................................................................................................

  37 2. Larutan Dapar Borat................................................................................................

  37

  3. Larutan OPA ................................................................................................38

  4. Larutan Baku Asam traneksamat ................................................................ 41 B. Pembuatan Kurva Baku Asam Traneksamat ................................................................

  44 C. Validasi Metode................................................................................................47

  1. Spesifisitas ................................................................................................ 47 2. Linieritas ................................................................................................................................

  52 3. Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ)................................................................

  52 4. Akurasi ................................................................................................................................

  56 5. Presisi ................................................................................................................................

  58 D. Penetapan Kadar Asam Traneksamat dalam Kapsul................................................................

  59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................

  64 A. Kesimpulan ................................................................................................................................

  64 B. Saran ................................................................................................................................

  64 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

  65 LAMPIRAN ................................................................................................................................

  69 BIOGRAFI PENULIS ................................................................................................ 132

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I. Kategori pengujian parameter validasi ..................................................22 Tabel II. Kriteria penerimaan recovery berdasarkan kadar analit ......................24 Tabel III. Kriteria penerimaan RSD dari ketentuan Horwitz dan dari ketentuan AOAC Peer Verified Methods (PVM) berdasarkan kadar analit................................................................................................ 25

  Tabel IV. Data replikasi kurva baku asam traneksamat ........................................46 Tabel V. Hasil penetapan kadar asam traneksamat dalam sampel batch 1 .......61 Tabel VI. Hasil penetapan kadar asam traneksamat dalam sampel batch 2 ......62

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Struktur asam traneksamat ................................................................7 Gambar 2. Struktur o-ftalaldehid .........................................................................

  8 Gambar 3. Reaksi o-ftalaldehid dengan amina primer ........................................

  9 Gambar 4. Diagram Tingkat Energi Elektronik...................................................

  14 Gambar 5. Spektrofotometer Single-beam...........................................................

  17 Gambar 6. Spektrofotometer Double-beam .........................................................

  17 Gambar 7. Reaksi Cannizzaro pada OPA ............................................................

  40 Gambar 8. Usulan reaksi fotodegradasi OPA ......................................................

  41 Gambar 9. Spektra absorbansi OPA dalam dapar borat pH 8..............................

  42 Gambar 10. Penurunan absorbansi hasil derivatisasi asam traneksamat dengan OPA .......................................................................................

  43 Gambar 11. Reaksi antara asam traneksamat dengan OPA dengan adanya merkaptoetanol menghasilkan senyawa hasil derivatisasi............... ..........................................................................

  44 Gambar 12. Gugus kromofor dan auksokrom dari senyawa hasil derivatisasi .........................................................................................

  44 Gambar 13. Hubungan antara kadar asam traneksamat dengan absorbansi hasil derivatnya replikasi I ................................................................

  47

  Gambar 14. Spektra hasil derivatisasi asam traneksamat dengan OPA setelah 4 menit reaksi .........................................................................

  48 Gambar 15. Spektra hasil degradasi produk derivatisasi asam traneksamat dengan OPA setelah 35 menit reaksi .............................

  49 Gambar 16. Reaksi degradasi produk derivatisasi asam traneksamat dengan OPA ......................................................................................

  49 Gambar 17. Spektra hasil derivatisasi asam traneksamat dengan OPA setelah 4 menit reaksi dan tingkat overlapping yang terjadi..............

  50 Gambar 18. Spektra larutan asam traneksamat dalam sampel kapsul tanpa derivatisasi menggunakan OPA ...............................................

  51 Gambar 19. Spektra larutan asam traneksamat 30 µg/mL (dari sampel kapsul) dengan OPA setelah 4 menit reaksi................................ 51 Gambar 20. Kurva baku untuk menghitung LOD dan LOQ replikasi I ................

  53

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sertifikat analisis asam traneksamat ..................................................

  70 Lampiran 2. Hasil scanning panjang gelombang larutan OPA dalam dapar borat pH 8 segera setelah dibuat ..............................................

  71 Lampiran 3. Hasil scanning panjang gelombang larutan OPA dalam dapar borat pH 8 setelah 1 jam dibuat ...............................................

  72 Lampiran 4. Hasil scanning panjang gelombang larutan OPA dalam dapar borat pH 8 setelah 2 jam dibuat ...............................................

  73 Lampiran 5. Hasil scanning panjang gelombang larutan OPA dalam dapar borat pH 8 setelah 3 jam dibuat ..............................................

  74 Lampiran 6. Hasil scanning panjang gelombang larutan OPA dalam dapar borat pH 8 setelah 4,5 jam dibuat ............................................

  75 Lampiran 7. Hasil scanning panjang gelombang hasil derivatisasi asam traneksamat dan OPA setelah 4 menit reaksi ................................

  76 Lampiran 8. Hasil scanning panjang gelombang hasil degradasi dari hasil derivatisasi antara asam traneksamat dan OPA setelah 35 menit reaksi...................................................................................

  77 Lampiran 9. Spektra penurunan absorbansi hasil derivatisasi asam traneksamat dengan OPA selama 1 jam ............................................

  78 Lampiran 10. Contoh perhitungan kadar larutan baku asam traneksamat ...............

  80

  Lampiran 11. Perhitungan persamaan kurva baku asam traneksamat .....................

  81 Lampiran 12. Range linieritas kurva baku asam traneksamat................................

  83 Lampiran 13. Pembuatan kurva baku asam traneksamat untuk menghitung LOD dan LOQ ...............................................................

  87 Lampiran 14. Perhitungan LOD dan LOQ teoritis...................................................

  90 Lampiran 15. Perhitungan LOD dan LOQ praktis ...................................................

  92 Lampiran 16. Perhitungan akurasi dan presisi larutan baku asam traneksamat ........................................................................................

  94 Lampiran 17. Spektra larutan asam traneksamat dalam serbuk kapsul tanpa derivatisasi menggunakan OPA ...............................................

  97 Lampiran 18. Spektra hasil derivatisasi asam traneksamat dari sampel kapsul................................................................................................

  98 Lampiran 19. Penetapan kadar asam traneksamat dalam kapsul batch 1 ................

  99 Lampiran 20. Perhitungan akurasi dan presisi larutan baku asam traneksamat dalam sampel serbuk kapsul batch 1............................. 104 Lampiran 21. Penetapan kadar asam traneksamat dalam kapsul batch 2 ................ 109 Lampiran 22. Perhitungan akurasi dan presisi larutan baku asam traneksamat dalam sampel serbuk kapsul batch 2............................. 113 Lampiran 23. Penetapan kadar asam traneksamat dalam sampel serbuk kapsul batch 1 .................................................................................... 118

  Lampiran 24. Penetapan kadar asam traneksamat dalam sampel serbuk kapsul batch 2 .................................................................................... 119 Lampiran 25. Perhitungan standar deviasi slope dan intersep dari kurva baku untuk LOQ dan standar deviasi slope dan intersep dari kurva adisi pada batch 1 ............................................................. 120

  Lampiran 26. Perhitungan standar deviasi slope dan intersep dari kurva baku untuk LOQ dan standar deviasi slope dan intersep dari kurva adisi pada batch 2 ............................................................. 124

  Lampiran 27. Uji signifikansi slope pada kurva LOQ dengan slope pada kurva adisi batch 1 dan batch 2 ......................................................... 128 Lampiran 28. Uji signifikansi intersep pada kurva LOQ dengan intersep pada kurva adisi batch 1 dan batch 2 ................................................ 130

  

INTISARI

  Asam traneksamat merupakan senyawa dengan amina primer yang hanya memiliki gugus kromofor pendek dan tidak memiliki auksokrom, sehingga tidak dapat ditetapkan kadarnya secara langsung menggunakan spektrofotometer ultraviolet (UV) ataupun visible (Vis). Untuk dapat menetapkan kadarnya, perlu dilakukan derivatisasi menggunakan agen penderivat tertentu dan menghasilkan senyawa turunan asam traneksamat yang memiliki kromofor dan auksokrom yang cukup untuk dapat ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometer UV. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pengembangan metode spektrofotometri UV dengan derivatisasi menggunakan agen penderivat o-ftalaldehid (OPA) untuk

  ® menetapkan kadar asam traneksamat dalam kapsul asam traneksamat .

  Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan kurva baku menggunakan regresi linier antara kadar asam traneksamat dengan absorbansi hasil derivatisasi asam traneksamat dengan OPA. Untuk menentukan validitas metode, digunakan parameter spesifisitas, linearitas, batas deteksi, batas kuantitasi, ketepatan, dan ketelitian.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) dari kurva baku hasil derivatisasi asam traneksamat dengan OPA sebesar 0,9998, rentang nilai recovery-nya sebesar 98,44-101,63%, rentang nilai CV sebesar 0,190-1,261%, batas deteksinya 0,227 µg/mL dan batas kuantitasinya 0,758 µg/mL pada pengukuran di panjang gelombang 334 nm. Maka dapat disimpulkan bahwa metode ini memiliki validitas yang baik untuk spesifisitas, linearitas, batas deteksi, batas kuantitasi, ketepatan, dan ketelitiannya.

  Kata kunci : asam traneksamat, o-ftalaldehid (OPA), spektrofotometri UV, validasi

  

ABSTRACT

  Tranexamic acid is a compound with primary amine which have short chromophore and have not auxochrome, so can not be directly determined by ultraviolet (UV) spectrophotometry method nor visible (Vis) spectrophotometry. To determine that compound, it needs derivatization with a specific derivatizing agent to produce the derivate of tranexamic acid which have enough chromophore and auxochrome to determined by ultraviolet (UV) spectrophotometry method. This research is to develop spectrophotometry method with derivatization by o- phthalaldehyde (OPA) to determine the level of tranexamic acid concentration in

  ® pharmaceutical product (asam traneksamat capsule).

  This research is a descriptive non experimental research. In this study, done by making a standard curve of derivate of tranexamic acid by using a linear regression between concentration of tranexamic acid against the derivate of tranexamic acid absorbance. To determine the validity of the method, parameters such as selectivity, linearity, limit of detection, limit of quantitation, accuracy, and precision were determined.

  The result of correlation coefficient (r) of standard curve of derivate of tranexamic acid was 0.9998, range of recovery values were 98.44-101.63%, range of CV values were 0.190-1.261%, limit of detection was 0.227 µg/mL and limit of quantitation was 0.758 µg/mL, which measured in 334 nm. Therefore, it can be concluded that the method has good validity for specificity, linearity, limit of detection, limit of quantitation, accuracy, and precision.

  Keywords: tranexamic acid, o-phthalaldehyde (OPA), UV spectrophotometry, validation

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Asam traneksamat merupakan senyawa yang digunakan untuk

  pengobatan jangka pendek pada orang yang memiliki gangguan pendarahan (hemofilia) untuk mencegah dan mengurangi pendarahan ketika pencabutan gigi.

  Senyawa ini juga digunakan pada orang dengan kondisi risiko pendarahan tinggi untuk mengontrol pendarahan pada saat-saat seperti setelah operasi atau cidera, selama mimisan berat, atau selama menstruasi berat. Asam traneksamat bekerja dengan membantu pembekuan darah secara normal untuk mencegah dan menghentikan pendarahan berkepanjangan. Senyawa ini termasuk dalam kelas obat yang disebut anti-fibrinolitik (Anonim, 2011).

  Saat ini asam traneksamat telah tersedia dalam beberapa bentuk sediaan obat salah satunya yaitu bentuk kapsul. Untuk menjaga keamanan dan khasiat dari suatu sediaan obat, diperlukan suatu metode yang valid dan cepat dalam menetapkan kadar asam traneksamat, sehingga kualitas dan mutu sediaan kapsul tersebut terjamin.

  Dilihat dari struktur molekulnya, asam traneksamat merupakan senyawa amin primer dan merupakan turunan dari asam amino lisin (Dunn and Goa, 1999).

  Senyawa ini tidak memiliki kromofor dan auksokrom yang cukup sehingga tidak dapat ditetapkan kadarnya secara langsung menggunakan spektrofotometri UV senyawa turunan asam traneksamat dengan perpanjangan kromofor dan bertambahnya auksokrom untuk dapat dideteksi menggunakan spektrofotometri UV sehingga dapat ditetapkan kadarnya dengan lebih spesifik dan sensitif.

  Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu analisis kuantitatif asam traneksamat dalam serum manusia menggunakan kromatografi cair detektor electrospray ionisasi spektrofotometri masa (Delyle, Abe, Batisse, Tremey, Fischler, Devillier et al., 2010), determinasi asam traneksamat menggunakan kromatografi cair spektrofotometri massa tandem (Chang, Yin,

  

and Chow, 2004), determinasi asam traneksamat dalam tablet dengan HPLC dan

  detektor ELS (Evaporative Light Scattering) (Patil, Rane, Sangshetti, and Shinde, 2010), metode spektrofotometri untuk estimasi simultan ethamsylate dan asam traneksamat dalam sediaan tablet kombinasi (Issarani, Vankar, and Nayak, 2010).

  Namun demikian, beberapa instrumen tersebut di atas yang digunakan dalam penelitian asam traneksamat tidak dimiliki oleh kebanyakan laboratorium analisis di Indonesia karena terlalu canggih.

  Penetapan kadar asam traneksamat dapat dilakukan dengan metode konvensional titrasi. Dilihat dari strukturnya, asam traneksamat memiliki sifat asam yang terletak pada gugus karboksilatnya, sehingga dapat ditetapkan kadarnya menggunakan metode titrasi alkalimetri. Analisis asam traneksamat dapat dilakukan secara titrasi alkalimetri dengan deteksi menggunakan

  a

  potensiometri (Anonim, 2005 ). Namun, titrasi konvensional hanya dapat dilakukan pada senyawa tunggal dengan kadar besar seperti pada bahan baku atau memiliki selektifitas dan sensitifitas yang lebih rendah dibandingkan dengan metode spektrofotometri UV.

  Berdasarkan data tersebut, masih jarang ditemukan adanya penetapan kadar asam traneksamat menggunakan spektrofotometri padahal metode spektrofotometri memiliki kelebihan mudah dan cepat dalam penggunaannya, memiliki selektivitas dan sensitivitas yang cukup baik untuk penetapan kadar senyawa tunggal dalam suatu sediaan serta merupakan metode dengan instrumen yang umum digunakan pada laboratorium di Indonesia. Untuk dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri, asam traneksamat harus diderivatisasi menggunakan agen penderivat sehingga menghasilkan senyawa yang memiliki kromofor dan auksokrom.

  Salah satu agen penderivat yang dapat digunakan untuk derivatisasi asam traneksamat yaitu o-ftaladehid (OPA) (Danielson, Gallaghe, and Bao, 2000). OPA banyak digunakan untuk derivatisasi asam amino karena reaksinya cepat dan hanya bereaksi dengan amina primer dalam medium larutan basa (pH 9-11) dan dengan adanya merkaptan (seperti 2-mercaptoethanol) untuk membentuk derivat indol yang berfluoresensi (Coppex, 2000). OPA dipilih karena memiliki kelebihan lain seperti, OPA memiliki sensitivitas yang tinggi bila dibandingkan dengan agen penderivat lain yang umum digunakan seperti fluoresamin dan ninhidrin.

  Fluoresamin mudah terhidrolisis dalam air, derivat fluoresen yang dihasilkan fluoresamin sangat tidak stabil dalam pelarut air dan sensitivitasnya 2-5 kali lebih rendah dari pada hasil derivatisasi dengan OPA. Reaksi antara amina primer (α- dibandingkan dengan OPA (Coppex, 2000). OPA memiliki gugus aldehid yang dapat bereaksi dengan gugus amina primer pada asam traneksamat dan menghasilkan senyawa hasil derivatisasi yang memiliki kromofor dan auksokrom sehingga dapat dideteksi menggunakan spektrofotometri UV.

  Penelitian ini merupakan penelitian gabungan dari optimasi metode dengan agen penderivat o-ftalaldehid secara spektrofotometri UV, sehingga setelah mendapatkan metode yang optimal, perlu dilakukan validasi metode agar metode tersebut dapat digunakan untuk penetapan kadar asam traneksamat dalam

  ®

  sediaan kapsul asam traneksamat . Validasi metode ini dilakukan untuk memenuhi parameter spesifisitas, presisi, akurasi dan linieritas sehingga ada jaminan bahwa metode yang digunakan ini dapat dipercaya. Setelah parameter validasi metode pengukuran asam traneksamat tersebut terpenuhi, maka didapatkan metode yang valid dan reprodusibel dalam penetapan kadar asam

  ® traneksamat dalam sediaan kapsul asam traneksamat .

1. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah penetapan kadar asam traneksamat dengan agen penderivat OPA secara spektrofotometri UV memenuhi parameter spesifisitas, linieritas, batas deteksi, batas kuantitasi, akurasi dan presisi?

  2. Apakah metode spektrofotometri ultraviolet (UV) yang telah tervalidasi dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar asam

  ®

  2. Keaslian Penelitian

  Berdasarkan data-data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, masih jarang ditemukan metode untuk menetapkan kadar asam traneksamat menggunakan spektrofotometri UV di Indonesia. Sejauh peneliti mengetahui, determinasi asam traneksamat dalam tablet pernah dilakukan menggunakan metode HPLC dan detektor ELS (Patil et al., 2010). Determinasi asam traneksamat dalam serum manusia pernah dilakukan dengan HPLC menggunakan derivatisasi pre-kolom fenil isotiosianat (Matsubayashi, Kojima, and Tachizawa, 1988) dan menggunakan kromatografi cair yang dikombinasikan dengan deteksi spektrofotometri massa ionisasi electrospray (Delyle et al., 2010).

  Analisis asam traneksamat menggunakan metode spektrofotometri yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu estimasi asam traneksamat dan ethamsilat secara berkesinambungan dalam tablet kombinasi (Issarani et al., 2010). Selain itu, determinasi asam traneksamat dalam sediaan hidrogel dengan metode spektrofotometri juga pernah dilakukan menggunakan penderivat naphthalene- 2,3-dicarboxaldehyde/cyanide (Duangrat, Wongsri, and Pongpaibul, 2007).

  3. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

  a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi di dunia kefarmasian, khususnya di bidang industri obat asam traneksamat mengenai metode spektrofotometri UV dengan agen penderivat OPA untuk

  ®

  menetapkan kadar asam traneksamat dalam sediaan kapsul asam traneksamat b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah mengenai metode alternatif untuk penetapan kadar asam traneksamat, yaitu menggunakan agen penderivat OPA dengan metode spektrofotometri UV.

  c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan metode penetapan kadar asam traneksamat yang valid dan dapat dimanfaatkan oleh pihak industri dalam penjaminan kualitas produknya.

B. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui spesifisitas, linieritas, batas deteksi, batas kuantitasi, akurasi dan presisi metode penetapan kadar asam traneksamat dengan agen penderivat OPA secara spektrofotometri UV.

  2. Mengetahui bahwa metode spektrofotometri UV yang telah tervalidasi untuk menetapkan kadar asam traneksamat menggunakan agen penderivat OPA dapat diaplikasikan pada sediaan kapsul asam traneksamat

  ® .

  

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Asam Traneksamat

Gambar 1. Struktur asam traneksamat

Asam traneksamat seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1 memiliki

  rumus molekul C

8 H

  15 NO 2 dengan berat molekul 157,21 g/mol dan titik lebur 386-

  392° C. Kelarutan asam traneksamat dalam air sekitar 1g/6 mL, sangat sedikit kelarutannya dalam alkohol, eter, praktis tidak larut dalam kebanyakan pelarut organik lain dan tidak higroskopis (Anonim, 2001). Asam traneksamat (trans-4- (Aminomethyl) cyclohexanecarboxilic acid) merupakan turunan sintetik asam amino lisin yang memiliki efek antifibrinolitik dengan cara memblok sisi ikatan lisin dengan plasminogen dan banyak digunakan untuk mengatasi gangguan pendarahan (Dunn and Goa, 1999).

  Asam traneksamat memiliki gugus fungsional karboksil dan amina, dimana nilai absorptivitas molar dari karboksil yaitu sebesar 50-70 M-1.cm-1 dengan panjang gelombang 200-210 nm sedangkan nilai absorptivitas molar amina sebesar 2,80 M-1.cm-1 dengan panjang gelombang 195 nm (Willard, masih ditemukan banyak gangguan yang berasal dari pelarut yang dapat dideteksi juga pada panjang gelombang sekitar 210 nm. Selain itu, nilai absorptivitas molar senyawa ini sangat kecil, maka akan kesulitan untuk dideteksi menggunakan spektrofotometer UV.

B. O-Ftalaldehid (OPA)

  

Gambar 2. Struktur o-ftalaldehid

  OPA dengan rumus molekul C

  

8 H

  6 O 2 seperti yang ditunjukkan gambar 2

  memiliki bentuk kristal atau serbuk berwarna kuning. Bobot molekul OPA

  b sebesar 134,14 g/mol, OPA larut dalam metanol dan dietil eter (Anonim, 2005 ).

  OPA banyak digunakan untuk derivatisasi asam amino karena reaksinya cepat dan hanya bereaksi dengan amina primer dalam medium larutan basa (pH 9-11) dan dengan adanya merkaptan (seperti 2-mercaptoethanol) untuk membentuk derivat indol yang berfluoresensi (Gambar 3). Reaksi derivatisasi terjadi pada suhu ruang selama 2 menit dalam campuran dapar borat (pH 6-8 untuk amina primer) dan metanol. Reaksi derivatisasi menggunakan OPA pada amina primer sempurna dalam waktu 5 menit pada suhu ruangan, namun hasil derivatnya yang berupa isoindol sangat tidak stabil (Coppex, 2000).

  Gambar 3. Reaksi o-ftalaldehid dengan amina primer

  Analisis protein menggunakan OPA cepat dan sensitif. Reaksinya selesai dalam waktu kurang dari 1 menit. Reaksi ini berlangsung secara spontan, sehingga reaksinya berlangsung dalam beberapa menit. Metode ini sensitif (dapat mendeteksi protein dalam rentang kadar nanogram) dan o-ftalaldehid lebih stabil dibandingkan fluorescamine (Ahmed, 2004).

  OPA memberikan sensitivitas deteksi yang lebih besar dibanding agen penderivat lainnya. Hal ini disebabkan karena dua kriteria penting: yang pertama, OPA tidak berfluoresensi sendiri sehingga tidak akan mengganggu deteksinya (Toyo’oka, 1999). Kedua, reaksinya terjadi dengan cepat pada suhu kamar sehingga meminimalkan penggunaan waktu yang lama (Blackburn, 1989).

  Kelebihan OPA dibandingkan ninhidrin yaitu selain sensitivitasnya tinggi (Lindroth, Hamberger, Sandberg, 1985). Reaksi derivatisasi

  and menggunakan OPA dapat diaplikasikan untuk derivatisasi pre- atau post- kolom.

  Pada pre-kolom, derivatisasi dapat dicapai secara manual atau otomatis dengan mengontrol waktu reaksi dan interval waktu sebelum injeksi. Metode tersebut memberikan sensitivitas yang tinggi dan reprodusibilitas analisis. OPA juga digunakan pada analisis post-kolom karena waktu reaksi yang singkat dan sifat fluorogenik (tidak berfluoresen) (Coppex, 2000).

C. Derivatisasi

  Dalam suatu analisis, kemungkinan banyak terdapat zat-zat yang memberikan absorbansi maksimal pada panjang gelombang 200-210 nm, umumnya merupakan bahan-bahan yang digunakan sebagai pelarut, khususnya yang mempunyai ikatan hidrogen. Proses derivatisasi dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut dengan cara:

  1. Mereaksikan zat yang dianalisis dengan zat tertentu sehingga terjadi pergeseran panjang gelombang maksimal ke arah pergeseran merah.

  2. Mereaksikan zat yang dianalisis dengan zat tertentu sehingga menghasilkan senyawa yang berfluoresensi.

  Perlu diperhatikan bahwa zat penderivat harus memberikan reaksi yang cepat dan stabil serta meningkatkan sensitivitas pengukuran (Mulja dan Suharman, 1995). Selain OPA, agen penderivat yang dapat digunakan untuk derivatisasi amina menurut Toyo’oka (1999) yaitu:

  1. Ninhidrin Ninhidrin hanya bereaksi dengan amina primer (terutama α-asam amino kecuali untuk sistein). Hasil derivatisasinya memiliki sensitivitas yang rendah, waktu reaksi yang lama dan biaya instrument yang tinggi.

  2. Fluoresamin Fluoresamin mudah terhidrolisis dalam air, derivat fluoresen yang dihasilkan fluoresamin sangat tidak stabil dalam pelarut air dan sensitivitasnya

  2-5 kali lebih rendah dari pada hasil derivatisasi dengan OPA. 3. 1-Fluoro-2,4-dinitrobenzene (FDNB)

  FDNB bereaksi dengan gugus amina primer dan sekunder menghasilkan (DNP). Meskipun produk derivat yang dihasilkan stabil,

  2,4-dinitrophenyl

  namun FDNB bersifat toksik, sehingga penanganannya menggunakan protective gloves .

  4. 4-Fluoro-3-nitrobenzotrifluoride (FNBT) FNBT bereaksi dengan amina primer dan tidak dapat bereaksi dengan amina sekunder. FNBT dapat bereaksi dengan poliamina menghasilkan N-2’-

  nitro-4-trifluoromethylphenyl polyamine (NTP-polyamine).

  5. 2,4,6-Trinitrobenzene-1-sulfonic Acid (TNBS) TNBS bereaksi dengan gugus amina primer dan peptida pada larutan dengan pH 8 dan suhu ruang tanpa menghasilkan reaksi samping yang tidak diinginkan. Produk derivatnya (N-trinitrophenyl) memiliki absoptivitas molar yang tinggi pada panjang gelombang 340 nm.

  Agen penderivat yang dapat digunakan untuk menderivatisasi gugus karboksil menurut Toyo’oka (1999) yaitu:

  1. Reagen alkil halida Contoh reagen alkil halida yaitu phenacyl bromide (PHB), p-

  bromophenacyl bromide (BPB), α-bromo-2’-acetonaphtone (BAN) dan

  (PB). Reagen alkil halida bereaksi dengan asam karboksilat

  panacyl bromide

  dalam asetonitril di bawah kondisi sejuk dan reaksinya dikatalisis oleh crown ether dan ion potasium atau basa organik seperti trietilamin dan etilamin.

  2. Amina aromatis Contoh reagen amina aromatis yaitu p-methoxyaniline, p-chloroaniline dan 1-naphthylamine yang dapat langsung bereaksi dengan asam klorida pada gugus karboksil. Derivat amida dapat dibentuk dengan amina aromatis dengan mengkonversikan asam karboksilat menjadi asam klorida. Senyawa yang biasa digunakan untuk membentuk asam klorida yaitu triethylphosphin atau oxalyl chloride dan thionyl chloride.

  3. Hidrazin

2-Nitrophenylhydrazides (NPH) bereaksi dengan rantai asam amino

  pendek dan panjang dan juga rantai asam karboksilat lurus dan bercabang dengan adanya 1-ethyl-3-(3-dimethylaminopropyl)carbodiimide hydrochloride (EDC).

  4. Hidroksil amina Hidroksil amina dapat digunakan untuk derivatisasi sederhana dan cepat pada ester asam lemak hingga asam hidroksamik, yang menyerap dengan kuat pada panjang gelombang rendah daerah UV (206 atau 213 nm).

Dokumen yang terkait

Validasi metode analisis spektrofotometri ultraviolet pada penetapan kadar pirantel pamoat dalam sediaan suspensi merk `X`.

0 3 110

Validasi metode analisis spektrofotometri ultraviolet pada penetapan kadar pirantel pamoat dalam sediaan suspensi merk `X

1 5 108

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 76

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 87

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 101

Validasi metode penetapan kadar asam ursolat dalam ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi - USD Repository

0 0 109

Penetapan kadar lidokain HCl dalam sediaan injeksi secara spektrofotometri visibel menggunakan agen pengkompleks Tetrathiocyanatocobaltate - USD Repository

0 1 87

Optimasi metode penetapan kadar heptaminol HCL dengan agen penderivat o-ftalaldehid secara spektrofotometri ultraviolet - USD Repository

0 0 103

Validasi metode penetapan kadar heptaminol HCL dengan agen penderivat o-ftalaldehid secara spektrofotometri ultraviolet - USD Repository

0 1 77

Penetapan kadar heptaminol HCI dalam sediaan tablet dengan agen penderivat o-ftalaldehid secara spektrofotometri ultraviolet - USD Repository

0 0 84