UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 20082009) Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

POKOK BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009)

  

Skripsi

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

MAFRUPLOH NIM 114 07 022

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2009

  

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

POKOK BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009)

  

Skripsi

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  MAFRUDLOH NIM 114 07 022 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009 i

  Miftachur R if ah, M.Ag. Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga Tip. (0298) 323706,323444 Kode Pos 50712 NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Sdri. Mafrudloh

  Kepada

  Yth. Ketua STAIN Salatiga

  di Tempat Assalamu 'alaikum wr. wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara:

  Nama Mafrudloh

  NIM

  114 07 022 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

  PADA POKOK BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun

  Pelajaran 2008/2009) telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu 'alaikum wr. wb. Salatiga, 18 Agustus 2009 Pembimbing

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI Stadion No. 03 Salatiga Tip. (0298)23433, 23706 Kode Pos 57021 J'.

  

PENGESAHAN

  Skripsi Saudari: MAFRt&DLOH dengan Nomor Induk Mahsiswa 114 07 022 yang betjudul: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

  

POKOK BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS (Penelitian

Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009).” Telah

  dimonaqosahkan dalam sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari: Sabtu 8 Ramadhan 1430 II yang bertepatan dengan tanggal: 29 Agustus 2009 M, dan telah dieterima sebagai bagian dari syara-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

  Salatiga,

  8 Ramadhan 1930 H

  29 Agustus 2009 M Panitia Ujian

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mafrudloh NIM : 114 07 022

  : Tarbiyah Jurusan Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 13 Agustus 2009 Yang menyatakan, Mafrudloh

  

IV

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO PERSEMBAHAN

  VntufjOrang tuaku Jlhmad Tauzi danjundiyah, Suamiku 'Vm ardfanif Jtnaf&inakku tercinta, kepada merefia do’a dan restuku, semoga mereda menjadi imam 6agi orang-orang yang Bertalgva: (jagat, <ftgna dan ‘Rphin 'Vntidjsandara dan teman-temanku, semoga estafet perjuangan kita tiada pernah terputus

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum w r. wb.

  Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang senantiasa rahmat dan kasih sayangnya tercurah kepada kita. Kepada sang mustafa Nabi Muhammad saw. dihaturkan solawat dan salam. Semoga kita termasuk dalam umatnya.

  Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam di STAIN Salatiga. Adapun skripsi ini berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK

  BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009)”.

  Dalam penulisan skrisi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materiil, oleh karena ucapan terima kasih yang tiada terkira kepada:

  1. Bpk. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. selaku ketua STAIN Salatiga

  2. Bpk. Drs. Joko Sutopo selaku Progdi PAI Ekstensi STAIN Salatiga

  3. Ibu Miftachur Rifah, M.Ag. yang dengan sabar membimbing dan memberikan masukan kepada penulis

  4. Bapak dan Ibu Dosen atas ketulusannya memberikan ilmu serta tauladan khasanah

  5. Orang tuaku yang doanya senantiasa teriring dalam setiap langkah hidupku

  6. Suamiku Umar Hanif, semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisinya vi

  7. Anak-anakku tercinta yang menjadi motivasi terbesar dalam hidupku: Gagah, Rona Zulfa Tamlicha Achabanya Robby, Robin Hafadoni Jundya Lamtaroha

  8. Kakak-kakakku: Kang Firin, Yu Zen dan Kang Latif

  9. Adik-adikku: Us, Udah, Fuah, Nisak, Zazak, Mawadah dan Yaying

  10. Teman-teman PAI Ekstensi

  11. Teman-teman Guru MI Gading dan MI Watuagung Tuntang, yang telah memberikan pengertian atas kelonggaran waktu untuk menyelesaikan skripsi ini.

  Kepada mereka, penulis hanya mampu merendahkan hati terurai doa kepada Allah azza wajalla. Semoga mereka diberikan yang terbaik dan senantiasa ditunjukkan jalan orang-orang yang selalu minta diteguhkan hatinya. Amien.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tiada luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun diterima dengan hati lapang. Atas perhatianya diucapkan terima kasih.

  Wassalamu 'alaikum wr. wb.

  Penulis vii

  ABSTRAK

  Mafrudloh. 2009. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS (Penelitian

  Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Miftachur Rifah, M. Ag.

  Kata Kunci: Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Strategi Kuis Penelitian dilaksanakan berlatar belakang bahwa penggunaan metode ceramah yang menyebabkan pembelajaran kurang menyenangkan, juga siswa diposisikan sebagai subyek pembelajaran yang pasif. Sehingga berakibat pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Maka diilaksankan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tuntang tahun pelajaran 2008//2009. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana langkah-langkah strategi kuis? Dan (2) Apakah strategi kuis dapat meningkatkan hasil belajar pokok bahasan zakat?

  Untuk menajawab pertanyaan tersebut menerapkan penelitian tindakan kelas yang meliputi rangkaian siklus dengan analisis diskriptif prosentase.

  Temuan penelitian ini menunjukkan peningkatan di setiap siklusnya. Pada pra siklus ketuntasan mencapai 26 % siswa. Pada siklus I dicapai prosentase ketuntasan sebesar 57,9 %. Pada Siklus II dicapai prosentase ketuntasan belajar sebesar 89,4 %. Pada Siklus III dicapai ketuntasan belajar sebesar 94,7 %. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Tuntang tahun pelajaran 2008/2009 pada pokok bahasan zakat.

  Mengacu pada temuan tersebut maka strategi kuis, dapat menjadi pilihan strategi untuk membelajarkan materi zakat.

  m

  viii

  

DAFTAR ISI

  

   ABSTRAK........................................................................................................... v i i i

  

  

  BAB I . PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

I X

  BABII : KAJIAN PUSTAKA

  

  

  BAB III : DISKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN

   x

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 :

  Denah Tempat Duduk pada Siklus I

Gambar 3.2 Denah Tempat Duduk Siklus II

  Gambar 4.1 Ketuntasan Siswa Pra Siklus

Gambar 4.2 :

  Ketuntasan Siswa pada Siklus I Gambar 4.3

  Ketuntasan Siswa pada Siklus II

Gambar 4.4 Ketuntasan Siswa pada Siklus IIIGambar 4.5 Ketuntasan Siswa dari Pra Siklus - Siklus IIIGambar 4.6 Perhatian Siswa dari Siklus I - III

  Gambar 4.7 Keaktifan Siswa dari Siklus I - III

  XI

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 :

  Nilai Siswa Pra Siklus

Tabel 4.2 : Perhatian Siswa pada Siklus I

  Tabel 4.3 Keaktifan Siswa pada Siklus I

Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus ITabel 4.5 Perhatian Siswa pada Siklus IITabel 4.6 Keaktifan Siswa pada Siklus IITabel 4.7 :

  Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Tabel 4.8 Perhatian Siswa Pada Siklus IIITabel 4.9 :

  Keaktifan Siswa pada Siklus II Tabel 4.0

  Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

  XII

  

DAFTAR L A ^pqiA N

  Lampiran 1 : Sifabps

  Lampiran 2 Skepprio Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  Siltyys I Lampiran 3 Skenario Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  Silklus II Lampiran 4

  Skenario Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Silklus III

  Lampiran 5 : Lembar Observasi Siklus I Lampiran 6

  Lembar Observasi Siklus II Lampiran 7 : Lembar Observasi Siklus III Lampiran 8 : Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Lampiran 9 Nilai Hasil Belajar Siklus I Lampiran 10 : Nilai Hasil Belajar Siklus II Lampiran 11

  : Nilai Hasil Belajar Siklus III Lampiran 12 : Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 13 : Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Madrasah MI Ma’arif

  Tuntang xiii

  

BABI

PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Pengalaman adalah segala kejadian yang secara sengaja maupun tidak sengaja, sedangkan latihan mempakan kejadian yang dengan sengaja kita lakukan secara berulang-ulang (Djamal, 1985: 27).

  Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang menuju pada sebuah peningkatan. Perubahan perilaku tersebut terdiri dari berbagai proses modifikasi menuju bentuk permanen, dan terjadi dalam aspek perbuatan, berfikir, sikap, dan perasaan (Rosyada, 2007: 99). Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar hasil belajar yang dicapai siswa sesuai dengan yang diinginkan.

  Pada mata pelajaran Fiqih kelas IV MI Ma’arif Tuntang metode yang biasa digunakan adalah ceramah. Penggunaan metode ceramah ini menimbulkan kebosanan pada diri siswa kelas IV, yang kemudian siswa tidak tertarik terlibat dalam proses pembelajaran di kelas. Akibatnya berpengaruh pada hasil belajar. Siswa di kelas ini mengikuti pembelajaran hanya menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan di sekolah dan tidak boleh mengatakan tidak mau mengikuti pelajaran. Pada kondisi ini yang biasa dilakukan siswa di kelas adalah diam atau bicara sendiri sehingga pembelajaran tidak lagi efektif.

  

1 Penggunaan metode ceramah sangat praktis, hanya memerlukan sedikit persiapan dan perencanaan untuk melaksanakannya. Akan tetapi penggunaan metode ini secara terus menerus mengakibatkan siswa hanya pasif menerima pelajaran dan dipaksa diam mendengarkan ceramah guru. Padahal belajar bermakna bila anak dapat menemukan sendiri pengetahuannya. Menurut pendapat ahli, Moston dalam Rosyada (2007: 152) mengemukakan faktor- faktor yang menyebabkan pengajaran dengan komunikasi verbal mengalami kegagalan adalah sebagai berikut:

  1. Alasan psikologis, bahwa bisa terjadi ada sebagian siswa yang tidak bisa mendengar dan menangkap apa yang disampaikan guru dengan baik, dan ada pula sebagian siswa memiliki keterbatasan untuk memahami penjelasan-penjelasan guru, dll.

  2. Alasan emosional, bahwa diantara siswa ada yang memiliki keterbatasan dalam partisipasi belajar karena bentuk penyampaiannya.

  3. Alasan kultural, yakni diantara siswa ada yang memiliki kendala kultural dalam proses komunikasi, seperti kelemahan memahami berbagai petunjuk, atau kelemahan memahami simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi sehingga proses penyampaian informasi menjadi tidak efektif.

  4. Alasan personal, yakni bisa terjadi ada siswa yang secara personal memang benar-benar tidak tertarik untuk mendengarkan penyampaian bahan ajar dari gurunya itu, walaupun banyak di antara mereka yang menyukainya.

  2 Rosyada (2007: 91) juga menyatakan : “Mengajar, inilah kata kunci yang sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah proses pendidikan, dan mengajar pulalah yang mendapat kritik keras dari Paulo Freire dengan model pembelajaran pasif, yakni guru menerangkan, murid mendengarkan, guru mendektekan murid mencatat, guru bertanya murid menjawab dan seterusnya. Paulo Freire menyebutnya dengan pendidikan gaya bank, yakni pendidikan model deposito, guru sebagai deposan yang mendepositokan pengetahuan serta berbagai pengalamannya pada siswa, siswa hanya menerima, mencatat dan mcn-Jile semua yang disampaikan guru. Pendidikan model bank tersebut menurut Freire merupakan salah satu bentuk penindasan terhadap siswa-siswa, karena menghambat kreatifitas dan pengembangan potensi mereka.” Berdasar pandangan dari Rosyada di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran pasif menempatkan posisi siswa hanya sebagai obyek pembelajaran. Menurut hemat penulis, metode ceramah tetap perlu diterapkan, karena sebagai pelengkap dari metode-metode lain yang digunakan dalam pembelajaran. Akan tetapi penggunaan yang secara utuh dalam pembelajaran menghambat kreatifitas siswa. Maka perlu dikembangkan strategi pembelajaran aktif.

  Menilik fenomena yang terjadi di kelas IV MI Ma’arif Tuntang dan pertimbangan pendapat ahli tentang penggunaan komunikasi verbal dalam penyampaian materi, maka perlu adanya pemecahan masalah yang terjadi di kelas IV agar hasil belajar siswa semakin meningkat. Maka diadakan penelitian berkaitan dengan masalah yang telah dikemukakan. Adapun judulnya adalah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

  

POKOK BAHASAN ZAKAT MELALUI STRATEGI KUIS (Penelitian

Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV M I M a’a rif Tuntang Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009).

  3

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimana langkah-langkah strategi kuis?

  2. Apakah strategi kuis dapat meningkatkan hasil belajar pokok bahasan zakat? C. Tujuan Penelitian

  Dengan mendasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian tindakan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui langkah-langkah strategi kuis.

  2. Untuk mengetahui apakah strategi kuis dapat meningkatkan hasil belajar pokok bahasan zakat.

D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah strategi kuis dapat meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan zakat siswa kelas IV MI Ma’arif Tuntang.

  E. Manfaat Penelitian Penelitian ini dirumuskan manfaatnya baik secara teoritis maupun secara praktis:

  1. Teoritis Penelitian ini bermanfaat sebagai wacana pengembangan keilmuan pada pendidikan Fiqih dan strategi pembelajaran terkait usaha perbaikan kualitas pendidikan.

  

4

  2. Praktis

  a. Guru dapat menerapkan strategi pembelajaran kuis pada mata pelajaran Fiqih sebagai strategi untuk meningkatkan hasil belajar.

  b. Sebagai masukan pengambilan kebijakan oleh pemerintah untuk pembinaan kepada guru mata pelajaran fiqih terutama dalam hal penerapan strategi pembelajaran dan upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

  F. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul maka akan dijelaskan dalam definisi istilah sebagi berikut:

  1. Strategi Kuis Strategi kuis adalah suatu strategi pembelajaran menggunakan sistem kuis, misalnya siswa membuat atau menjawab pertanyaan dengan waktu yang telah ditentukan atau saling berlomba adu kecepatan.

  2. Hasil Belajar Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Hasil belajar yang berarti perubahan dalam pengertian yang baik, yaitu dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap atau mengenai sikap,

  5 nilai, kebiasaan, pengetahuan, maupun kecakapan-kecakapan yang diperoleh yang merupakan penambahan atau peningkatan suatu perilaku (Rusyan, dkk., 1989 :8). Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pembahan yang terjadi pada diri individu tersebut setelah mengalami proses belajar.

  Indikator dari hasil belajar adalah:

  a. Nilai hasil belajar siswa

  b. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

  c. Perhatian siswa dalam pembelajaran Keaktifan dan perhatian merupakan indikasi adanya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran, sehingga hasil belajar tidak akan tercapai secara maksimal bila siswa tidak memiliki minat untuk belajar.

G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu perhatian khusus untuk diamati. Selanjurnya peneliti membut instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung (Suhardjono, 2008: 75).

  Tindakan menunjukkan gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian mang kelas, tetapi pada pengertian lebih spesifik, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang

  6 sama pula. Penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi melalui tindakan di dalam kelas secara bersama (Arikunto, 2008: 3).

  2. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas IV MI Ma’arif

  Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada mala pelajaran Fiqih. Pada kelas ini berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.

  3. Siklus Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini terdapat empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang diikuti perencanaan ulang.

  4. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan hasilnya kemudian dianalisis. Dalam penelitian ini digunakan lembar soal berbentuk pilihan ganda, lembar observasi, dokumentasi nilai sebelum penerapan strategi kuis.

  5. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.

  Data digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini cara mengumpulkan data menggunakan metode : a. Observasi

  7 Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki (Nawawi, 2003: 136). Metode observasi atau pengamatan langsung pada penelitian ini untuk menyelidiki upaya yang dilakukan guru mata pelajaran Fiqih untuk meningkatkan hasil belajar dengan strategi pembelajaran aktif.

  b. Dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu teknik pengambilan data dengan jalan pengambilan keterangan secara tertulis tentang inventarisasi, catatan, transkrip nilai, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Hajar, 2000:69). Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk menggali data tentang hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih melalui nilai ulangan harian dan dokumen berkaitan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih.

  Teknik dokumentasi, juga digunakan untuk mengetahui keadaan umum Ml Ma’arif Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dokumen diperlukan sebagai bukti pendukung (Alwasilah, 2003: 155).

  c. Tes Formatif Tes fonnatif ini dilakukan pada setiap akhir satuan pembelajaran yang fungsinya memperbaiki proses belajar mengajar atau memperbaiki program satuan pelajaran. Tes ini juga digunakan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa yang telah mencapai taraf

  8 penguasaan sekurang-kurangnya 75 % dari tujuan yang direncanakan (Usman dan Setyawati, 1993: 137-138).

  Tes Fonnatif juga digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa melalui soal-soal yang berbentuk pilihan ganda. Isi tes sesuai dengan materi pembelajaran.

  6. Analisis Data Analisis data menurut Patton dalam Lexy J. Moleong (2002:103) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar.

  Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis diskriptif prosentase. Analisis digunakan untuk menguji lebih dalam tentang hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih siswa Kelas IV MI Ma’arif Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009 menggunakan strategi pembelajaran aktif sehingga mampu melukiskan secara sistematis gambaran keadaan lapangan yang diteliti.

H. Sistematika Penulisan

  Penyusunan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:

  1. Bagian Muka, pada bagian ini memuat antara lain judul skripsi, abstrak, surat pernyataan peneliti, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  2. Bagian Isi Skripsi, yang merupakan materi skripsi secara keseluruhan terdiri lima bab dengan uraian sebagai berikut:

  9 BAB I : Pendahuluan memuat latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : Membahas kajian pustaka tentang hasil belajar pada mata pelajran fiqih pokok bahasan zakat dan strategi kuis, pembahasannya mencakup : (1) Teori belajar beserta teori hasil belajar, (2) membahas tentang pengertian zakat dan macam-macam zakat, (3) strategi kuis yang menjelaskan langkah-langkah penggunaan strategi kuis serta pengertian strategi secara umum.

  BAB III : Membahas laporan pelaksanaan penelitian. Pada bab ini membahas waktu dan tempat penelitian juga dijelaskan diskripsi pelaksanaan.

  BAB IV : Berisi tentang analisis hasil penelitian, analisis pelaksanaan persiklus pembelajaran, dan terakhir analisis peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran pokok bahasan zakat siswa kelas IV MI

  Ma’arif Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang menggunakan strategi Kuis.

  BAB V : Penutup yang meliputi simpulan dari keseluruhan pembahasan dalam skripsi, saran-saran dari penulis kaitannya dengan hasil penelitian pada penelitian ini, dan terakhir kata penutup.

  3. Bagian akhir skripsi yang berisi antara lain daftar kepustakaan sebagai rujukan penulis membuat landasan teori pada penelitian ini, dan lampiran berkaitan dengan penelitian.

  10

  

BAB1I

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

  Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi

  Proses disini dalam arti adanya interaksi antara individu dengan sualu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan, dan kelrampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga individu itu berubah. Berubah dalam pengertian yang baik, yaitu dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap atau mengenai sikap, nilai, kebiasaan, pengetahuan, maupun kecakapan-kecakapan yang diperoleh yang merupakan penambahan atau peningkatan suatu perilaku (Rusyan, dkk.,

  1989: 8). Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pembahan pada diri individu tersebut setelah terjadi proses belajar.

  Untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan belajar peserta didik secara tepat (valid) dan dapat dipercaya, diperlukan informasi yang didukung oleh data yang obyektif dan memadai tentattg indikator-indikator perubahan perilaku dan pribadi peserta didik. Karena itu kita biasanya

  

11 berusaha mengambil cuplikan saja yang diharapkan mencerminkan keseluruhan perubahan tingkah laku itu (Rusyan, dkk., 1989: 21).

  Penguasaan adalah hasil belajar yang paling rendah. Dan dalam penelitian ini menjadi pokok perhatian hasil belajar yang ingin di capai, yaitu adanya peningkatan pada penguasaan pengetahuan. Penguasaan pengetahuan itu didapat dari interaksi belajar mengajar antara guru dan murid. Berangkat dari pengetahuan tersebut, diharapkan dapat ditingkatkan untuk hasil belajar yang lebih tinggi yaitu taraf penggunaan.

  Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar yaitu dari nilai tes formatif peserta didik.

  Untuk memahami lebih dalam tentang belajar, berikut disajikan beberapa teori belajar, yaitu:

  a. Teori Belajar Daya

  Teori belajar menurut psikologi daya, menekankan pada pentingnya pencapaian disiplin mental. Hal ini dicapai melalui latihan berfikir. Dengan demikian bahan apapun dapat diajarkan, asalkan berfungsi meningkatkan kemampuan berfikir. Belajar menurut teori ini adalah meningkatkan kemampuan daya-daya melalui latihan (Gamida dan Budiman, 2002:148).

  b. Teori Belajar Asosiasi

  Teori belajar asosiasi lebih banyak menekankan pentingnya membentuk ikatan stimulus respons. Pembentukan ini dilakukan

  12 sedemikian rupa sehingga individu dapat merespon setiap stimulus yang datang atau dihadapi.

  Pengajaran berdasarkan kepada teori ini lebih banyak dilakukan melalui penyajian bahan secara mekanik. Dengan demikian pada siswa terbentuk sejumlah ikatan stimulus-respons. Hasil belajar di sekolah diharapkan dapat ditransfer ke dalam situasi yang identik atau mempunyai unsur-unsur sama. Guni dalam hal ini dituntut sebanyak mungkin menyiapkan bahan yang tidak terlalu jauh berbeda dengan situasi kehidupan sehingga hasil belajar dapat berarti bagi siswa.

c. Teori Belajar Gestalt

  Teori belajar Gestalt lebih banyak menekankan kepada belajar melalui pengalaman. Oleh karena itu pengajaran lebih diarahkan memberi kesempatan kepada siswa melakukan sesuatu (learning by

  doing) yaitu dengan melakukan sesuatu dapat diperoleh pengertian.

  Hal ini juga disebut dengan insightful learning (Gamida dan Budiman, : ). 2005 148 149

  • - Dari beberapa teori diatas, dapat dirumuskan bahwa belajar dapat

  melalui latihan dan pengalaman langsung, tergantung pada kompetensi yang ingin diberikan. Interaksi secara langsung dengan lingkungan akan menghasilkan hasil belajar yang lebih kuat pada diri peserta didik. Terlebih lagi jika peserta didik aktif dan partisipatif dalam menemukan pengetahuannya.

  13

2. Tipe-Tipe dalam Belajar

  Belajar adalah suatu perbuatan yang kompleks, dimana perbuatan belajar itu sendiri mencakup beberapa segi. Menurut Robert M. Gagne dalam Hamzah B. Uno (2006: 8-10) tipe-tipe belajar ada 8. Kedelapan tipe belajar merupakan tipe belajar yang memiliki hirearki. Setiap tipe belajar merupakan prasyarat bagi tipe belajar selanjutnya. Tipe-tipe belajar tersebut yaitu .

a. Belajar Isyarat (Signal Learning)

  Belajar isyarat mirip dengan conditioned respons atau respon bersyarat. Seperti menutup mulut dengan telunjuk, isyarat untuk diam.

b. Belajar Stimulus-Respons

  Tipe belajar stimulus-respon, respon bersifat spesifik. Misalnya 2x3 = 6 adalah bentuk suatu hubungan S-R. Jadi, belajar stimulus respon sama dengan teori asosiasi (S-R bond). Setiap respons dapat diperkuat dengan reinforcement.

  c. Belajar Rangkaian (Chaining Learning) Rangkaian atau rantai dalam chaining adalah semacam rangkaian antara berbagai S-R yang bersifat segera. Hal ini terjadi dalam rangkaian motorik; seperti gerakan mengikat sepatu.

d. Asosiasi Verbal

  Tipe belajar ini adalah mampu mengaitkan suatu yang bersifat verbalisme kepada suatu yang sudah dimilikinya.

  14 e. Belajar Diskriminasi Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian seperti membedakan berbagai bentuk wajah, hewan, tumbuhan, dan lain-lain.

  f. Belajar Konsep

  Konsep merupakan simbol berfikir. Hal ini diperoleh dari hasil memuat tafsiran fakta atau realita, dan hubungan antara beberapa fakta. Suatu konsep dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri tertentu. Misalnya konsep tentang manusia. Kemampuan seseorang dapat membentuk konsep apabila orang tersebut dapat melakukan diskriminasi.

  g. Belajar Aturan Tipe belajar aturan adalah lebih meningkat dari belajar konsep.

  Dalam belajar aturan, seseorang dipandang telah memiliki berbagai konsep yang dapat digunakan untuk mengemukakan berbagai formula, hukum, atau dalil.

  h. Belajar Pemecahan Masalah

  Tipe belajar dapat dilakukan oleh sesorang apabila dalam dirinya sudah mampu mengaplikasikan berbagai aturan yang relevan dengan masalah yang dihadapinya.

  Dalam proses belajar terdapat tahapan-tahapan. Dan setiap hasil belajar dari suatu tahapan merupakan prasyarat untuk belajar pada tingkat yang lebih tinggi. Bila dikaitkan dengan hasil belajar, penguasaan

  15 pengetahuan merupakan prasyarat imtuk belajar penggunaan. Pengetahuan tentang hukum, syarat dan ukuran dll. tentang zakat haruslah dikuasai untuk menerapkan zakat tersebut dalam kehidupan riil peserta didik secara sempurna. Walaupun zakat bukan hal yang baru bagi peserta didik, akan tetapi kebanyakan dari mereka belum mengerti secara hukum, syarat dan dalil-dalil yang mendasari perintah berzakat. Harapan sekolah bahwa anak didik mampu dan berkompetensi dalam bidang yang dipelajari di sekolah.

  Sehingga aspek kognitif merupakan tujuan belajar yang paling mendasar untuk memperoleh perubahan perilaku pada diri peserta didik.

3. Prinsip-prinsip dalam Belajar

  Dalam belajar terdapat prinsip-prinsip yang mencirikan adanya sebuah pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik, yaitu: a. Proses belajar adalah kompleks namun terorganisasi.

  b. Motivasi sangat penting dalam belajar.

  c. Belajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks d. Belajar melibatkan berbagai proses pembedaan dan generalisasi berbagai respons, bila individu dihadapkan kepada sejumlah stimulus, ia akan berusaha mencari sejumlah respons yang sesuai (Rusyan, dkk., 1989: 82-83).

  Dalam pembelajaran, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan agar hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Prinsip-prinsip tersebut sebagai batasan bagaimana belajar itu dilakukan.

  16

4. Hasil Pembelajaran

  Hamzah B. Uno (2006: 21) Menyatakan bahwa Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : a. Keefektifan

  Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si pelajar. Ada empat aspek penting yang dapat dipakai untuk mendiskripsikan keefektifan pembelajaran yaitu

  1) Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan “tingkat kesalahan”.

  2) Kecepatan unjuk kerja 3) Tingkat alih belajar 4) Tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

b. Efisiensi

  Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si pelajar dan atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.

  c. Daya Tarik Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itulah sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus atau tidak

  17 terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.

  Ketiga klasifikasi di atas merupakan hasil belajar yang dilihat dari perubahan perilaku peserta didik, juga ditimbang dari perubahan diri peserta didik dengan jumlah waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut. Dan hasil belajar tersebut juga dapat tercermin oleh kemauan dan minat peserta didik untuk terus belajar.

  Antara satu peserta didik dengan yang lain hasil belajarnya kadang-kadang tidak sama. Mengingat banyak faktor-faktor dari luar maupun dari dalam peserta didik yang juga mempengaruhi belajar. Maka ada peserta didik yang dalam waktu singkat dapat menuntaskan satu pokok bahasan dan ada yang membutuhkan waktu lama untuk menuntaskan pokok bahasan tersebut. Pembahan yang dimiliki juga dapat berbeda.

  Maka untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal, diperlukan perencanaan yang matang oleh pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran khususnya guru.

5. Memantapkan Hasil Belajar

  Hasil belajar yang berupa rangkaian kata-kata dapat dimantapkan dengan banyak ulangan. Akan tetapi hasil belajar yang mengandung makna tidak banyak dipengaruhi oleh interferensi. Bila sesuatu sungguh- sungguh dipahami, maka ulangan dan latihan tidak seberapa memegang

  18 peranan. Yang perlu ialah adanya ide-ide tempat pelajaran baru itu berakar sehingga diintegrasikan dengan apa yang telah dipelajari.

6. Penilaian Hasil Belajar

  Ada dua macam penilaian menurut Glaser, yakni norm-refenced dan criterion-referenced. Penilaian norm-referenced didasarkan atas penilaian murid dibandingkan dengan hasil seluruh kelas. Yang diutamakan ialah kedudukan seorang siswa dibandingkan dengan norma kelompok. Yang dipentingkan ialah perbedaan individual.

  Penilaian yang criterion-referenced menilai hasil belajar anak berdasarkan standard atau kriteria tertentu, yakni yang ditentukan oleh tujuan pelajaran. Sehingga diketahui sampai manakah anak itu telah mencapai tujuan itu. Untuk itu tujuan harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik. Tujuan yang dirumuskan secara umum sukar dinilai dan diukur keberhasilannya. Dengan penilaian criterion-referenced ingin diukur hasil langsung dari pelajaran yang baru saja kita berikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian serupa ini ialah : a. Soal-soal atau pertanyaan harus berhubungan langsung dengan rumusan tujuan pelajaran.

  b. Murid-murid hams diberitahukan dengan jelas hasil apa yang diharapkan dari mereka pada akhir pelajaran.

  c. Pertanyaan hendaknya jangan mengenai hal-hal yang dapat dihafal dan kemudian diingat kembali untuk mencegah hasil belajar merupakan

  19 rangkaian kata-kata belaka atau “verbal chain”, kecuali bila sesuatu memang harus dihafal sebagai hasil belajar yang diharapkan.

  Anak-anak yang gagal memenuhi standar yang ditentukan menurut rumusan tujuan, harus mengulangi pelajaran agar dikuasainya, karena jika ia tidak memahaminya ia akan mengalami kesukaran dalam pelajaran selanjutnya (Nasution, 2005: 193).

  Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa dalam materi yang dikuasai peserta didik. Dari hasil penilaian itu dapat dilakukan refleksi oleh guru, berapa peserta didik yang telah menguasai kompetensi yang ditentukan dan berapa yang belum tuntas belajarnya. Juga sebagai landasan untuk mengambil tindakan selanjutnya agar kompetensi yang ditetapkan dapat dimiliki oleh semua peserta didik yang mengikuti pembelajaran.

B. Strategi Pembelajaran

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

  Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu. Jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar.

  Untuk mencapai tujuan pembelajaran guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar adalah pola

  20 umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru-murid di dalam peristiwa belajar mengajar.

  Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar. Untuk itu guru harus memiliki kemampuan dalam memilih sekaligus menggunakan metode dan strategi yang tepat (J.J. Hasibuan dan Moedjiono, 1995: 3).

2. Strategi Kuis Strategi Kuis merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif.

  Sedangkan pembelajaran aktif menurut Zaini dkk. (2002: xii) adalah pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Langkah- langkah dalam penerapan strategi kuis sebagai berikut: a. Pilihlah topik yang disampaikan dalam tiga segmen.

  b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya 3 kelompok yaitu A, B, C.

  c. Sampaikan kepada siswa tentang format pembelajaran, kemudian mulai presentasi. Batasi presentasi maksimal 10 menit.

  21 d. Setelah presentasi, minta kelompok A menyiapkan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.

  Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat cacatan mereka.

  e. Minta kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B.

  Jika kelompok B tidak bisa menjawab pertanyaan, lempar petanyaan tersebut kepada kelompok C.

  f. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok B.

  g. Jika tanya jawab ini selesai, lanjutkan presentasi materi kepada kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A

  h. Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya lanjutkan pembelajaran ke tiga, dan kemudian tunjuk kelompok C sebagai penannya. i. Akhiri pembelajaran dengan meyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru (Zaini dkk., 2002: 54-55).

  Setiap strategi memiliki kelebihan masing-masing. Tetapi semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memberikan suasana belajar yang kondusif dan aktif. Sehingga tujuan pembelajaran dicapai dengan cara yang menyenangkan bagi siswa. Strategi kuis juga memiliki keunggulan yaitu :

  22 a. Siswa aktif dalam pembelajaran, karena siswa benar-benar mencari sendiri informasi tentang materi.

  b. Membina kerjasama antar anggota kelompok.

  c. Menciptakan suasana yang kompetitif, sehingga siswa termotivasi untuk terus belajar.

  d. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda yang bersumber dari hal yang telah diketahui oleh siswa sebelumnya, yaitu kuis yang sering dilaksanakan oleh masyarakat.

  23

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian dengan penggunaan strategi kuis ini dilaksanakan di MI Ma’arif Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009 pada mata

  pelajaran Fiqih pokok bahasan Zakat. Penelitan dilaksanakan dari tanggal 4-30 Mei 2009. Subyek penelitian meliputi siswa kelas IV yang beijumlah 19 siswa dengan komposisi 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Usia rata-rata siswa 10-12 tahun. Latar belakang orang tua siswa yaitu sebagai pengusaha industri rumah tangga pembuat kerupuk dan sebagian kecil pedagang dan pegawai.

B. Diskripsi Siklus I

  Pada pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan yaitu :

1. Pertncanaan

  Tahap perencanaan meliputi:

  a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Kamis tanggal 7 Mei 2009.

  b. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

  c. Membuat instrumen penelitian yaitu: 1) lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai

  24 instrumen karena hasil belajar dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran.

  2) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan zakat.

  d. Menyiapkan alat pembelajaran

  e. Membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas.

  1) Pra Pembelajaran : menata tempat duduk siswa 2) Kegiatan Awal (5 m enit): membuka pelajaran dengan do’a belajar 3) Kegiatan Inti (50 menit)

  a) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok dan membagi materi menjadi tiga bagian b) Guru mempresentasikan semua materi

  c) Pada pembelajaran pertama, kelompok 1 memberi pertanyaan dari materi bagian I (halaman 2-5) kepada kelompok II dan III.

  d) Dalam sesi tanya jawab berlaku: bila kelompok yang dituju tidak bisa menjawab pertanyaan dilempar ke kelompok lain.

  e) Pembelajaran kedua, giliran kelompok II memberi pertanyaan dari materi bagian II (halaman 6-9) kepada III dan I dengan aturan yang sama.

  f) Pembelajaran ketiga, kelompok III memberi pertanyaan dari materi bagian III (halaman 10-13) kepada I dan II dengan aturan yang sama.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV MI GHIDAUL ATHFAL KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV M

1 40 213

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Studi pada Siswa Kelas VIII B SMP Buana Kecamatan Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2010/2011 )

0 2 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Studi pada Siswa Kelas VIII B SMP Buana Kecamatan Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2010/2011 )

0 6 7

PENDEKATAN I-TESA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP POSITIF TERHADAP MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS Suatu Peneltian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 25 Tahun Pelajaran 20092010

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102