Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan subjek Penelitian Kelas IV yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Mrisi berada diwilayah kelurahan Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.

Untuk mengetahui kondisi keaktifan siswa peneliti menggunakan teknik observasi. Pengamatan pada kondisi awal dilakukan oleh peneliti. Pengamatan dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung dengan mengisi lembar observasi keaktifan siswa yang telah disiapkan.

Kondisi awal hasil observasi penelitian berdasarkan nilai hasil tes pra siklus diketahui bahwa hasil belajar IPA kleas IV SD Negeri 2 Mrisi masih rendah. Masih banyak siswa yang memiliki nilai tidak tuntas dan nilai rata- rata kelas belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum yaitu 60.

Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh penulis yang terdapat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Sebelum Tindakan

Rentang Keterangan (KKM = 60) No

Frekuensi

Presentase

Skor Ketuntasan Jumlah

Tidak tuntas

Tidak tuntas Jumlah

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Dari tabel 4.1 dapat dilihat dari hasil belajar IPA menunjukkan bahwa Dari tabel 4.1 dapat dilihat dari hasil belajar IPA menunjukkan bahwa

14 dengan presentase 37,84 % dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, 60-69 frekuensinya ada 8 dengan presentase 21,62 %, 70-79 frekuensinya ada 6 dengan presentase 16,21 %, 80-89 frekuensinya 5 dengan presentase 13,51%, 90-100 frekuensinya 0 dengan presentase 0 % dari jumlah keseluruhan siswa yang tuntas. Dengan nilai rata-rata 61,21, nilai tertinggi adalah 85 sedangkan nilai terendah adalah 45. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Dari data tersebut, penulis merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA.

Gambar 4.1

Diagram Linear Hasil Perolehan Nilai IPA

Sebelum Tindakan

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) pada tabel 4.1, hasil perolehan nilai kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Sebelum Tindakan Jumlah Siswa

No. Ketuntasan

2 Belum Tuntas

Jumlah

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat diketahui pada tabel 4.2 bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 18 siswa atau 48,63 %, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 19 siswa dengan persentase 51,37%. Untuk lebih jelasnya ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Sebelum Tindakan

Dengan kondisi seperti pada gambar 4.1 dengan ketuntasan hanya 51,72%. Rendahnya kemampuan belajar IPA siswa disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi pada waktu guru mengajar, menunjukkan bahwa pembelajaran yang terjadi cenderung bersifat monoton, cenderung bersifat ceramah, serta siswa kurang terlibat aktif.

Berdasarkan kajian awal tersebut, maka perlu suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan situasi kelas yang kondusif, siswa terlibat aktif dalam belajar, serta hasil belajar siswa yang meningkat. Penulis merancang penelitian tindakan kelas bekerja sama dengan guru kelas 4 sesuai rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan ANIMASI pembelajaran yang akan diterapkan dalam dua siklus dan setiap siklus memuat tiga kali pertemuan.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

Dalam Siklus I terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, perlu adanya perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan disusun dengan melihat identifikasi masalah yang ada dalam kelas. Hal ini dimaksudkan supaya pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Perencanaan dalam tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP, alat peraga, alat yang digunakan untuk mengajar, media ANIMASI pembelajaran, lembar evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi pelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa, buku pelajaran. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Sumber Daya Alam dan tempat penghasil sumber daya alam”, kemudian menentukan tujuan. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar yang akan berlangsung. Pada pertemuan pertama siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang Sumber Daya Alam.

2) Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I maka perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan peremuan 1. Pada siklus I pertemuan 2 ini siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi tentang “pemanfaatan sumber daya alam dan mengelola sumber daya alam”. Sebelum mengajar pada pertemuan 2, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), media ANIMASI pembelajaran untuk menjelaskan materi pemanfaatan sumber daya alam dan mengelola sumber daya alam , lembar observasi untuk guru dan siswa saat proses pembelajaran, buku pelajaran serta ruang / lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung.

3) Pertemuan 3

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan 3 sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan 1 dan 2. Pada pertemuan 3, guru mengulang materi yang sudah dijelaskan pada materi pertemuan 1 dan 2, kemudian guru memberikan evaluasi kepada siswa. Sebelum mengajar pada pertemuan 3, penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP, buku pembelajaran, lembar evaluasi, serta ruang/lokasi yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I dilakukan untuk pokok bahasan sumber daya alam serta pemanfaatannya dan pengelolaannya. Siklus I terdiri dari tiga pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 4 April 2015, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2013, dan pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2013, dengan alokasi setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan 1, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. Kemudian doa dan presensi. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa dengan menggunakan “Tepuk Pramuka”. Kemudian guru memperkenalkan materi yang akan dipelajari yaitu Sumber Daya Alam dan tempat penghasil sumber daya alam, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan menjelaskan kepada siswa langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam kegiatan apersepsi, guru bertanya kepada siswa “apa saja yang kalian lihat dihalaman sekolah yang berkaitan dengan sumber daya alam”.

Pada kegiatan inti, guru meminta 2 orang siswa untuk maju ke depan kelas. Siswa pertama mengambil benda alam yang belum diolah manusia, dan siswa kedua mengamati benda yang diambil siswa pertama kemudian mencocokkan benda olahan yang dihasilkan benda pertama. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang permainan yang telah dilakukan, menggali pengetahuan siswa dengan meminta siswa menyebutkan contoh olahan dari sumber daya alam yang mereka ketahui. Kemudian guru menjelaskan materi tentang sumber daya alam secara singkat dengan berbantuan ANIMASI pembelajaran (presentasi kelas). Setelah guru selesai menjelaskan materi dengan ANIMASI pembelajaran, guru meminta siswa untuk berkelompok mengerjakan lembar kerja siswa.

Sebelum mengerjakan lembar kerja siswa yang dibagikan guru, guru memberikan skor awal kepada semua siswa berdasarkan rata-rata nilai ulangan harian IPA materi sumber daya alam. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang heterogen (baik dari agama, suku, ras, dan lain-lain) terlebih, setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa (tim). Kemudian, guru membagikan lembar kerja siswa untuk masing-masing kelompok. Setiap kelompok mengerjakan lembar kerja siswa. tentang sumber daya alam sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar kerja siswa. Guru membimbing siswa melakukan diskusi untuk mengerjakan lembar kerja siswa.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk menanggapi/ bertanya kepada kelompok yang maju tentang sumber daya alam. Guru memberikan bintang kepada siswa yang aktif pada saat presentasi, baik itu siswa yang bertanya maupun siswa yang menjawab petanyaan.

Setelah selesai presentasi, siswa mengumpulkan bintang yang didapat kepada kelompok masing-masing. Guru dan siswa bersama-sama menghitung bintang yang diperoleh untuk setiap kelompok. Guru mencatat bintang yang diperoleh kelompok untuk mendapatkan penghargaan sebagai kelompok teraktif dalam proses pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa Setelah selesai presentasi, siswa mengumpulkan bintang yang didapat kepada kelompok masing-masing. Guru dan siswa bersama-sama menghitung bintang yang diperoleh untuk setiap kelompok. Guru mencatat bintang yang diperoleh kelompok untuk mendapatkan penghargaan sebagai kelompok teraktif dalam proses pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kemudian guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu (kuis), dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang. Setelah selesai, guru menghitung skor perkembangan individu (skor kemajuan individual). Setelah itu guru menghitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Guru memberikan penghargaan berupa kado kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang mereka peroleh (pernghargaan/rekognisi tim) kemudian guru mengakhiri pembelajaran.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan 2, langkah-langkah pembelajaran sama dengan pertemuan

1, namun materi yang diajarkan adalah pemanfaatan dan mengelola sumber daya alam. Pertemuan 2 merupakan penyempurnaan dari kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I.

Pada pertemuan 2, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. Kemudian doa dan presensi, seperti pada pertemuan 1. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa dengan menggunakan “Tepuk Pramuka”. Kemudian guru memperkenalkan materi yang akan dipelajari yaitu pemanfaatan sumber daya alam dan mengelola sumber daya alam, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan menjelaskan kepada siswa langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam kegiatan apersepsi, guru menyuruh siswa pertama mengambil benda alam yang belum diolah manusia, dan siswa kedua mengamati benda yang diambil siswa pertama kemudian mencocokkan benda olahan yang dihasilkan benda pertama “Bagaimana mengelola kayu menjadi kursi?”

Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bagaimana mengelola sumber daya alam, menggali pengetahuan siswa dengan meminta siswa menyebutkan contoh peristiwa mengelola sumber daya alam yang Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bagaimana mengelola sumber daya alam, menggali pengetahuan siswa dengan meminta siswa menyebutkan contoh peristiwa mengelola sumber daya alam yang

Sebelum mengerjakan lembar kerja siswa yang dibagikan guru, guru memberikan skor awal kepada semua siswa berdasarkan nilai kuis materi sumber daya alam pada pertemuan 1. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang heterogen (baik dari agama, suku, ras, dan lain-lain), setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa (tim). Kemudian, guru membagikan lembar kerja siswa untuk masing-masing kelompok. Setiap kelompok mengerjakan tentang pemanfaatan dan mengeloal sumber daya alam sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar kerja siswa. Guru membimbing siswa melakukan diskusi untuk mengerjakan lembar kerja siswa.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk menanggapi/ bertanya kepada kelompok yang maju tentang pemanfaatan dan mengeloal sumber daya. Guru memberikan bintang kepada siswa yang aktif pada saat presentasi, baik itu siswa yang bertanya maupun siswa yang menjawab petanyaan.

Setelah selesai presentasi, siswa mengumpulkan bintang yang didapat kepada kelompok masing-masing. Guru dan siswa bersama-sama menghitung bintang yang diperoleh untuk setiap kelompok. Guru mencatat bintang yang diperoleh kelompok untuk mendapatkan penghargaan sebagai kelompok teraktif dalam proses pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang kejelasan materi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, kemudian memberikan refleksi pembelajaran.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kemudian guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu (kuis), dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk melakukan Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kemudian guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu (kuis), dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk melakukan

3) Pertemuan 3

Pada pertemuan 3, guru mengulas kembali materi tentang sumber daya alam, tempat penghasil sumber daya alampemanfaatan dan pengelolaannya yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, guru membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa.

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus I berlangsung, penulis menerima bantuan Observer (guru kelas 4) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati guru kelas saat melakukan proses belajar mengajar.

4.1.2.3 Hasil Observasi Siklus I

Penulis dibantu observer melakukan observasi kinerja guru dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar.

1) Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

Hasil observasi kinerja guru pada siklus I diperoleh dari rata-rata jumlah skor pada pertemuan 1 dan 2. Berikut tabel 4.3 hasil observasi kinerja guru pada siklus I.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

Tingkat Kemampuan Skor No

Pertemuan I II

1. Guru mengajak siswa berdoa 3 3 4 Guru mengawali pembelajaran dengan

3 4 4 2. mengucapkan salam dan mengabsen 3 4 4 2. mengucapkan salam dan mengabsen

3 3 4 3. dipelajari

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 3 4 4.

kepada siswa Guru memotivasi siswa untuk siap menerima

2 2 4 5. pelajaran

Guru menjelaskan metode pembelajaran 3 3 4 6.

STAD 7. Guru menyampaikan apersepsi

3 4 4 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang

3 4 4 8. apersepsi

9. Guru menggali pengetahuan siswa 2 2 4 Guru menyajikan materi pembelajaran

menggunakan alat peraga 11. Guru menjelaskan pembentukan kelompok

3 3 4 Guru membimbing dan mengarahkan siswa

2 4 4 12. tentang prosedur dan aturan jalannya diskusi.

Guru memberikan dorongan motivasi kepada 4 3 4 13. siswa agar aktif dalam diskusi.

Guru memotivasi siswa agar ada kerjasama 2 3 4 14. antar individu dalam kelompok.

Guru membimbing siswa untuk melakukan 3 4 4 presentasi hasil diskusi dan

15. mempersilahkankelompok lain untuk

bertanya serta menanggapinya Guru memberikan bintang kepada siswa yang

aktif selama presentasi berlangung. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang

2 3 4 17. kejelasan materi

Guru memberikn kesempatan kepada siswa 3 3 4 18. bertanya

19. Guru memberikan refleksi pembelajaran 2 2 4 Guru bersama siswa membuat kesimpulan

3 3 4 20. dari hasil pembelajaran.

Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 3 4 21. untuk dikerjakan secara individu

Guru memberikan skor perkembangan 3 3 4 22. individu, setelah siswa mengerjakan soal

evaluasi 23. Guru menghitung skor kelompok, dengan evaluasi 23. Guru menghitung skor kelompok, dengan

2 3 4 24. kelompok yang memiliki skor terbaik

25. Guru megakhiri pembelajaran 3 3 4 Rata-Rata

3,08 4 Presentase Keberhasilan

Berdasarkan tabel 4.3 hasil obsevasi terhadap kinerja guru dilakukan pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II .Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru (terlampir) secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran STAD secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik, Hasil analisis observasi kinerja guru siklus I diperoleh kinerja guru rata-rata 71% yang berarti kinerja guru masuk dalam katagori baik. karena sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dengan guru kelas sudah merencanakan dengan matang langkah- langkah yang harus dilakukan oleh guru kelas, sehingga guru kelas melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan maksimal.

Aspek yang diamati yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup observer memberikan skor sebesar 71. Skor tersebut terbagi menjadi 25 rincian yaitu dari beberapa aspek pengamatan rata-rata sudah baik. Namun ada yang memperoleh skor rendah, yaitu cukup, pada aspek memotivasi siswa untuk siap menerima pelajaran dan kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Selain observasi pada kinerja guru juga dilakukan observasi terhadap keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Berikut tabel 4.4 hasil observasi keaktifan siswa siklus I.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Skor Skor No

Indikator Pertemuan Pertemuan Mak

I II

I Kegiatan awal

1 Siswa siap mengikuti pembelajaran

2 Siswa tertib mempersiapkan alat tulis

2 2 4 dan buku pelajaran.

3 Siswa memperhatikan apersepsi yang

2 3 4 disampaikan oleh guru

4 Siswa mendengarkan tujuan

2 2 4 pembelajaran yang disampaikan guru

5 Siswa mengikuti motivasi belajar dari

3 3 4 guru

II Kegiatan inti

3 3 4 pelaksanaan pembelajaran metode STAD

1 Siswa mendengarkan penjelasan

2 Siswa berani bertanya kepada guru atau

2 3 4 siswa lain tentang hal yang belum dimengerti

3 Siswa dapat menjawab pertanyaan guru

2 3 4 dengan tepat pada saat berlangsungnya pengajaran

4 Siswa didalam kelompok

2 2 4 memperhatikan demonsrtasi yang diberikan oleh guru

2 3 4 kelompok yang ditentukan

5 siswa tertib bergabung dengan

6 Siswa bekerja sama dan berhubungan

3 3 4 dengan siswa lain ketika berdiskusi.

7 Siswa didalam kelompok aktif

2 2 4 berdiskusi untuk meyakinkan bahwa semua anggota kelompok mampu menjawabnya.

8 Siswa berani dan aktif saat

2 2 4 mengemukakan jawabanya.

9 kelompok lain tertib menanggapi

2 2 4 jawaban yang dikemukakan tersebut.

10 Siswa memperhatikan konfirmasi yang

3 3 4 disampaikan oleh guru terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswa tersebut.

III Kegiatan akhir

1 Siswa berani menyimpulkan dari hasil

2 2 4 pembelajaran yang telah berlangsung

2,57 Presentase keberhasilan

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I terdapat 2 pertemuan, pertemuan I rata- rata nilai yang diperoleh 2,25 presentase keberhasilan 25% dengan kriteria B , pertemuan II nilai yang diperoleh 56,25% dengan kriteria B. Jumlah tersebut dapat dikategorikan dalam kategori baik, meskipun masih banyak kekurangan.

Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I, keaktifan siswa mengalami perubahan siswa mulai aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dengan diskusi bersama kelompok. Walaupun siswa masih malu- malu atau kurang percaya diri untuk mengungkapkan gagasan/soal masalah yang sedang diskusikan. Kekompakan atau kerjasama antar kelompok belum terjalin dengan baik, siswa masih membutuhkan bimbingan dari guru secara pelan- pelan karena mereka baru pertama kali mengikuti proses pembelajaran dengan Metode STAD masih diarahkan oleh guru yaitu ketika guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok, perhatian siswa dari awal proes pembelajaran mulai fokus terhadap penjelasan guru, ketika siswa yang ditunjuk guru langsung menjawab walaupun dalam menjelaskan jawabanya masih terbata- bata/ malu- malu.

3) Hasil Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil belajar materi sumber daya alam, pemanfaatan dan pengelolaannya yaitu nilai tertinggi yang dicapai sebelum tindakan 85 dan nilai terendah 45. Siswa yang telah mencapai KKM 60 ada 19 siswa (51,37%), sedangkan yang belum mencapai KKM 60 sebanyak 18 Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil belajar materi sumber daya alam, pemanfaatan dan pengelolaannya yaitu nilai tertinggi yang dicapai sebelum tindakan 85 dan nilai terendah 45. Siswa yang telah mencapai KKM 60 ada 19 siswa (51,37%), sedangkan yang belum mencapai KKM 60 sebanyak 18

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar IPA Siklus I

Rentang Keterangan (KKM = 60) No

Frekuensi

Presentase

Skor Ketuntasan Jumlah

Tidak tuntas

Tidak tuntas Jumlah

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Berdasarkan tabel 4.5 siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM=60) adalah sebanyak siswa 37 siswa sebanyak 30 siswa atau 81,01% , yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa atau 18,01%, dengan nilai rata-rata 72,02, nilai tertinggi 90 sedangkan nilai terendahnya adalah yang dapat diuraikan dengan nilai ˂55 sebanyak 0 siswa,nilai 50 s/d 59 sejumlah 7 siswa atau 18,01%, belum mencapai kriteria ketuntasan, nilai 60 s/d

69 sejumlah 6 atau 16,22% siswa , nilai 70 s/d 79 sejumlah 9 siswa atau 24,32% siswa, nilai 80 s/d 89 sejumlah 14 siswa atau 37,84%, nilai 90 s/d 100 sejumlah 1 siswa atau 2,70%, . Dengan nilai rata- rata 72,06 dan nilai tertinggi adalah 90 sedangkan nilai terendahnya adalah 50. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.5 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.3

Gambar 4.3

Diagram Linear Hasil Evaluasi Siklus I

Adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan ANIMASI pembelajaran siswa telah mencapai ketuntasan sebesar 81,01 % karena dari 37 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 60 ada 7 siswa, sedangkan 30 siswa telah memperoleh nilai ≥

60 KKM. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6.

Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Ketuntasan

Jumlah Siswa

2 Belum Tuntas

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 7 siswa atau 18,92%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 30 siswa dengan persentase 81,01%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.6 untuk lebih jelasnya lihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan gambar 4.4 tentang ketuntasan belajar siswa dapat diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 37 siswa, yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM= 60) sejumlah 30 siswa atau 81,01 %, siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 18, 92 % . Kerana hasil nilai siswa belum memenuhi indikator hasil yaitu 85% dari keseluruhan siswa kelas V maka peneliti melakukan tindakan perbaikan pada siklus II.

4.1.2.4 Analisis Hasil Belajar IPA Sebelum Tindakan dan Siklus I

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA kondisi awal dan siklus I, berikut tabel 4.7 yang akan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kondisi awal dan siklus 1.

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar IPA Sebelum Tindakan dan Siklus 1

Siklus 1 No

Ketuntasan

Sebelum Tindakan

2. Belum Tuntas < 60

87,86 Nilai Tertinggi

85 90 Nilai Terendah

Tabel 4.7 menunjukkan indikator ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal yang hanya sebesar 51,35%, dengan 19 siswa yang sudah tuntas dan masih ada 18 siswa yang belum tuntas atau sebesar 48,65%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut belum tuntas atau belum berhasil karena indikator ketuntasan belum mencapai 85%. Peningkatan terjadi pada siklus

1, hasil ketuntasan belajar siswa diketahui sebesar 81,01% meningkat 29,66% dari kondisi awal dengan 30 siswa yang sudah tuntas dan menyisakan 7 siswa yang belum tuntas karena belum mencapai KKM (≥60) atau sebanyak 18,92% . Begitu juga dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat 15,9 dari kondisi awal sebesar 71,96 dan siklus I sebesar 87,86. Berikut hasil belajar IPA kondisi awal dan siklus 1 bila digambarkan dalam gambar 4.5.

Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Hasil Belajar IPA Sebelum Tindakan dan Siklus I

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa adanya penurunan jumlah siswa yang belum tuntas dari kondisi awal ke siklus I. Pada kondisi awal jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 18 siswa, setelah dilakukan tindakan dalam siklus I menurun menjadi 7 siswa yang belum tuntas.

4.1.2.5 Refleksi Siklus I

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diketahui bahwa selama guru Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diketahui bahwa selama guru

Dari siklus I pertemuan I dan siklus I pertemuan II aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Namun peningkatan tersebut belum memenuhi dalam indikator proses, oleh karena itu, dilakukan tindak lanjut pada siklus II.Berikut ini tabel dan diagram skor dan persentase peningkatan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran siklus I. Kelemahan siklus I dilihat pada hasil observasi keaktifan siswa pertemuan 1, yaitu antara lain: (1) Masih ada sebagian siswa yang belum antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (2) Siswa belum bisa menghargai pendapat siswa lain saat diskusi kelompok maupun saat perwakilan kelompok lain mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka, (3) Siswa belum terbiasa dengan kegiatan belajar dalam kelompok, dan (4) Siswa tidak terbiasa untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas

4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Praktik pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan dengan melihat refleksi pada Siklus I. Dalam Siklus II, terdapat tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Persiapan yang dilakukan penulis untuk melaksanakan pertemuan Siklus II dengan melihat kekurangan dan kelebihan pada siklus I. Perencanaan siklus 2 meliputi : (1) Merevisi RPP dan (2) Penyusunan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan ANIMASI pembelajaran, Persiapan yang dilakukan penulis untuk melaksanakan pertemuan Siklus II dengan melihat kekurangan dan kelebihan pada siklus I. Perencanaan siklus 2 meliputi : (1) Merevisi RPP dan (2) Penyusunan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan ANIMASI pembelajaran,

Pertemuan 1

Setelah diperoleh informasi pada refleksi siklus I, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP, alat peraga, alat yang digunakan untuk melakukan peragaan terhadap contoh sumber daya alam yang masih dialam menjadi hasil olahan yang dipakai manusia untuk kegiatan sehari-hari, media ANIMASI pembelajaran, lembar evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi pelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa, buku pelajaran. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam”, dengan melihat kelemahan pada siklus I, kemudian menentukan tujuan. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar yang akan berlangsung. Pada pertemuan pertama siswa bersama kelompoknya menjodohkan gambar kebiasaan sehari-hari dengan dampak lingkungannya.

Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I maka perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan peremuan 1. Pada siklus II pertemuan 2 ini siswa bersama kelompoknya melakukan menjodohkan tentang gambar kebiasaan sehari-hari serta dampak lingkungannya dengan cara penanggulangannya serta pelestariannya. Sebelum mengajar pada pertemuan 2, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direvisi, media ANIMASI pembelajaran untuk menjelaskan materi Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam, lembar observasi untuk guru dan siswa saat proses pembelajaran, buku pelajaran, alat dan bahan untuk menjodohkan dampak serta cara Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I maka perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan peremuan 1. Pada siklus II pertemuan 2 ini siswa bersama kelompoknya melakukan menjodohkan tentang gambar kebiasaan sehari-hari serta dampak lingkungannya dengan cara penanggulangannya serta pelestariannya. Sebelum mengajar pada pertemuan 2, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direvisi, media ANIMASI pembelajaran untuk menjelaskan materi Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam, lembar observasi untuk guru dan siswa saat proses pembelajaran, buku pelajaran, alat dan bahan untuk menjodohkan dampak serta cara

Pertemuan 3

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan 3 sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan 1 dan 2. Pada pertemuan 3, guru mengulang materi yang sudah dijelaskan pada materi pertemuan 1 dan 2, kemudian guru memberikan evaluasi kepada siswa. Sebelum mengajar pada pertemuan 3, penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP, buku pembelajaran, lembar evaluasi untuk siswa baik lembar soal maupun lembar jawaban, serta ruang/lokasi yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pembelajaran pada siklus II dilakukan untuk pokok bahasan Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam. Siklus II terdiri dari tiga pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 18 April 2015 2013, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 24 April 2015, dan pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 25 April 2015, dengan alokasi setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

Pertemuan 1

Pada pertemuan 1, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. kemudian doa dan presensi. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa dengan menggunakan “Tepuk Pramuka”. Kemudian guru memperkenalkan materi yang akan dipelajari yaitu Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan menjelaskan kepada siswa langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam kegiatan apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang pembuangan sampah.

Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang cara melestarikan lingkungan, menggali pengetahuan siswa dengan meminta siswa menyebutkan dampak negatif pengolahan sumber daya alam,yang mereka ketahui. Kemudian guru menjelaskan materi tentang Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam,secara singkat dengan berbantuan ANIMASI pembelajaran (presentasi Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang cara melestarikan lingkungan, menggali pengetahuan siswa dengan meminta siswa menyebutkan dampak negatif pengolahan sumber daya alam,yang mereka ketahui. Kemudian guru menjelaskan materi tentang Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam,secara singkat dengan berbantuan ANIMASI pembelajaran (presentasi

Sebelum mengerjakan lembar kerja siswa yang dibagikan guru, guru memberikan skor awal kepada semua siswa berdasarkan hasil belajar IPA pada siklus I. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang heterogen (baik dari agama, suku, ras, dan lain-lain) terlebih, setiap kelompok terdiri dari 6-

7 siswa (tim). Selanjutnya, guru membagikan lembar kerja siswa untuk masing- masing kelompok. Setiap kelompok mengerjakan menjodohkan tentang penggunaan sumber daya alam dan dampaknya sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar kerja siswa. Guru membimbing siswa melakukan diskusi untuk mengerjakan lembar kerja siswa.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta kelompok pertama maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dilanjutkan kelompok dua sampai kelompok enam. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk menanggapi/bertanya kepada kelompok yang maju tentang Dampak Pengolahan Sumber Daya Alam,. Guru memberikan bintang kepada siswa yang aktif pada saat presentasi, baik itu siswa yang bertanya maupun siswa yang menjawab petanyaan.

Setelah semua kelompok selesai melakukan presentasi, siswa mengumpulkan bintang yang didapat kepada kelompok masing-masing. Guru dan siswa bersama-sama menghitung bintang yang diperoleh untuk setiap kelompok. Guru mencatat bintang yang diperoleh kelompok untuk mendapatkan penghargaan sebagai kelompok teraktif dalam proses pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang kejelasan materi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, kemudian memberikan refleksi pembelajaran.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kemudian guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu (kuis), dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang. Setelah selesai, guru menghitung skor perkembangan individu (skor kemajuan individual). Setelah itu guru menghitung skor kelompok dengan Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kemudian guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu (kuis), dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang. Setelah selesai, guru menghitung skor perkembangan individu (skor kemajuan individual). Setelah itu guru menghitung skor kelompok dengan

Pertemuan 2

Pada pertemuan 2, langkah-langkah pembelajaran sama dengan pertemuan

1 yaitu tentang cara melestarikan lingkungan. Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. Kemudian doa dan presensi, seperti pada pertemuan 1. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa dengan menggunakan “Tepuk Pramuka”. Kemudian guru memperkenalkan materi yang akan dipelajari yaitu cara melestarikan lingkungan, sama seperti materi pada pertemuan 1, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan menjelaskan kepada siswa langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab dengan siswa, mengulang kembali materi cara melestarikan lingkungan pada peremuan 1 (pesentasi kelas). Setelah guru selesai mengulas materi cara melestarikan lingkungan dengan ANIMASI pembelajaran, guru meminta siswa untuk berkelompok mengerjakan lembar kerja siswa.

Sebelum mengerjakan lembar kerja siswa yang dibagikan guru, guru memberikan skor awal kepada semua siswa berdasarkan nilai kuis pada pertemuan 1. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang heterogen (baik dari agama, suku, ras, dan lain-lain) terlebih, setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa (tim). Kemudian, guru membagikan lembar kerja siswa untuk masing-masing kelompok. Setiap kelompok mengerjakan percobaan tentang cara melestarikan lingkungan, sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar kerja siswa. Guru membimbing siswa melakukan diskusi untuk mengerjakan lembar kerja siswa.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta kelompok pertama maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta kelompok pertama maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk

Setelah selesai presentasi, siswa mengumpulkan bintang yang didapat kepada kelompok masing-masing. Guru dan siswa bersama-sama menghitung bintang yang diperoleh untuk setiap kelompok. Guru mencatat bintang yang diperoleh kelompok untuk mendapatkan penghargaan sebagai kelompok teraktif dalam proses pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang kejelasan materi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, kemudian memberikan refleksi pembelajaran.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kemudian guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu (kuis), dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang. Setelah selesai, guru menghitung skor perkembangan individu (skor kemajuan individual). Setelah itu guru menghitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Guru memberikan penghargaan berupa hadiah kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang mereka peroleh (pernghargaan/rekognisi tim), kemudian guru mengakhiri pembelajaran.

Pertemuan 3

Pada pertemuan 3, guru mengulas kembali materi tentang dampak pengolahan sumber daya alam dan cara melestarikan lingkungan yang telah dijelaskan pada pertemuan 1 dan 2. Selanjutnya, guru membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa.

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus II berlangsung, penulis menerima bantuan Observer (guru kelas 4) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati guru kelas saat melakukan proses belajar mengajar.

4.1.3.3 Hasil Observasi Siklus II

Penulis dibantu observer melakukan observasi kinerja guru dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar.

1. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II

Hasil observasi kinerja guru pada siklus II diperoleh dari rata-rata jumlah skor pada pertemuan 1 dan 2. Berikut tabel 4.3 hasil observasi kinerja guru pada siklus I.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II

Tingkat Kemampuan Skor No

Pertemuan I II

1. Guru mengajak siswa berdoa 4 4 4 Guru mengawali pembelajaran dengan

4 4 4 2. mengucapkan salam dan mengabsen

kehadiran siswa Guru memperkenalkan materi yang akan

dipelajari Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4 4 4 4. kepada siswa

Guru memotivasi siswa untuk siap menerima 4 3 4 5.

pelajaran Guru menjelaskan metode pembelajaran

4 3 4 6. STAD

7. Guru menyampaikan apersepsi 4 4 4 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang

4 4 4 8. apersepsi

9. Guru menggali pengetahuan siswa 4 3 4 Guru menyajikan materi pembelajaran

4 4 4 10. menggunakan alat peraga

11. Guru menjelaskan pembentukan kelompok 4 3 4 Guru membimbing dan mengarahkan siswa

4 3 4 12. tentang prosedur dan aturan jalannya diskusi.

Guru memberikan dorongan motivasi kepada 4 4 4 13. siswa agar aktif dalam diskusi.

Guru memotivasi siswa agar ada kerjasama 4 4 4 14. antar individu dalam kelompok.

15. Guru membimbing siswa untuk melakukan 4 4 4 15. Guru membimbing siswa untuk melakukan 4 4 4

4 3 4 16. aktif selama presentasi berlangung.

Guru bertanya jawab dengan siswa tentang 4 4 4 17. kejelasan materi

Guru memberikn kesempatan kepada siswa 4 4 4 18. bertanya

19. Guru memberikan refleksi pembelajaran 4 4 4 Guru bersama siswa membuat kesimpulan

4 4 4 20. dari hasil pembelajaran.

Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 3 4 4 21. untuk dikerjakan secara individu

Guru memberikan skor perkembangan 4 4 4 22. individu, setelah siswa mengerjakan soal evaluasi Guru menghitung skor kelompok, dengan

3 4 4 menjumlahkan masing-masing

23. perkembangan skor individu, dan hasilnya

dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada

3 4 4 24. kelompok yang memiliki skor terbaik

25. Guru megakhiri pembelajaran 4 4 4 Rata-Rata

3,72 4 Presentase Keberhasilan

Berdasarkan tabel 4.8 hasil obsevasi terhadap kinerja guru dilakukan Pada siklus I Ipertemuan I dan pertemuan II .Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru( terlampir) secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran STAD secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik, Hasil analisis observasi kinerja guru siklus II diperoleh kinerja guru 95% yang berarti kinerja guru masuk dalam katagori sangat baik walaupun terjadi penurunan sedikit namun tetap berada dalam kategori sangat memuaskan, karena sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dengan guru kelas sudah merencanakan dengan matang, Berdasarkan tabel 4.8 hasil obsevasi terhadap kinerja guru dilakukan Pada siklus I Ipertemuan I dan pertemuan II .Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru( terlampir) secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran STAD secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik, Hasil analisis observasi kinerja guru siklus II diperoleh kinerja guru 95% yang berarti kinerja guru masuk dalam katagori sangat baik walaupun terjadi penurunan sedikit namun tetap berada dalam kategori sangat memuaskan, karena sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dengan guru kelas sudah merencanakan dengan matang,

Dari jumlah tersebut, kinerja guru pada siklus II dapat dikategorikan sangat baik. Keaktifan guru dalam pembelajaran siklus I sangat baik karena guru sudah menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berbantuan ANIMASI pembelajaran dengan baik, guru juga sudah lancar dalam menggunakan media ANIMASI pembelajaran.

2. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Selain observasi pada kinerja guru juga dilakukan observasi terhadap keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Berikut tabel 4.9 hasil observasi keaktifan siswa siklus II.

Tabel 4.9 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Skor Skor No

Indikator Pertemuan Pertemuan Mak

I II

I Kegiatan awal

1 Siswa siap mengikuti pembelajaran

2 Siswa tertib mempersiapkan alat tulis

3 4 4 dan buku pelajaran.

3 Siswa memperhatikan apersepsi yang

3 4 4 disampaikan oleh guru

4 Siswa mendengarkan tujuan

2 3 4 pembelajaran yang disampaikan guru

5 Siswa mengikuti motivasi belajar dari

3 3 4 guru

II Kegiatan inti

1 Siswa mendengarkan penjelasan

3 3 4 pelaksanaan pembelajaran metode STAD

3 4 4 siswa lain tentang hal yang belum dimengerti

2 Siswa berani bertanya kepada guru atau

3 Siswa dapat menjawab pertanyaan guru

3 4 4 dengan tepat pada saat berlangsungnya pengajaran

4 Siswa didalam kelompok

3 4 4 memperhatikan demonsrtasi yang diberikan oleh guru

5 siswa tertib bergabung dengan

3 4 4 kelompok yang ditentukan

6 Siswa bekerja sama dan berhubungan

3 3 4 dengan siswa lain ketika berdiskusi.

7 Siswa didalam kelompok aktif

3 3 4 berdiskusi untuk meyakinkan bahwa semua anggota kelompok mampu menjawabnya.

8 Siswa berani dan aktif saat

3 3 4 mengemukakan jawabanya.

9 kelompok lain tertib menanggapi

2 3 4 jawaban yang dikemukakan tersebut.

10 Siswa memperhatikan konfirmasi yang

3 3 4 disampaikan oleh guru terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswa tersebut.

III Kegiatan akhir

1 Siswa berani menyimpulkan dari hasil

3 4 4 pembelajaran yang telah berlangsung

3,5 Presentase keberhasilan

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi keaktifan siswa pada siklus

II terdapat 2 pertemuan, pertemuan I rata- rata nilai yang diperoleh 2,87 presentase keberhasilan 87,5% dengan kriteria B , pertemuan II nilai yang II terdapat 2 pertemuan, pertemuan I rata- rata nilai yang diperoleh 2,87 presentase keberhasilan 87,5% dengan kriteria B , pertemuan II nilai yang

Hasil belajar siswa aspek ketrampilan sosial dalam siklus II ini sebagian besar siswa sudah aktif dan berani dalam bertanya, berpendapat dan berargumentasi, memberikan pendapat dan memberi argumentasi tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru, dan saat guru meminta siswa untuk belajar secara berkelompok siswa belajar dengan kompak dan bekerjasama dengan anggota kelompok masing-masing, dan aktif dalam berdiskusi.

Pada beberapa aspek yakni kegiatan awal, kegitan inti dan kegiatan akhir, Siswa sudah mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan dari pembelajaran yang disampaikan guru dan mendengarkan langkah-langkah pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbanuan ANIMASI pembelajaran dengan baik. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru menggunakan ANIMASI pembelajaran dengan baik. Saat mengerjakan LKS yang dibagikan guru, siswa sudah terbiasa bekerja dengan kelompoknya dan sudah bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Siswa sangat antusias dan aktif dalam kegiatan bertanya, dengan motivasi pemberian bintang dari guru. Ketika guru membagikan kuis, siswa sudah mengerjakan kuis secara individu, tanpa dibantu temannya. Siswa sudah memeroleh skor kemajuan individu dan setiap kelompok sudah menerima penghargaan sesuai dengan skor yang diperoleh oleh masing- masing kelompok.

3. Hasil Belajar IPA Siklus II

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus II kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil belajar IPA materi Dampak Pengelolaan Sumber Daya Alam. Nilai tertinggi yang dicapai pada siklus

I yaitu 90 dan nilai terendah 50. Siswa yang telah mencapai KKM 60 ada 30 siswa (81,01%), sedangkan yang belum mencapai KKM 60 sebanyak 7 siswa (18,92%). Pada Siklus II nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah meningkat yaitu 100 , sedangkan nilai terendah 60. Siswa yang mencapai KKM 60 sebanyak 37 anak (100%) dan tidak ada anak yang belum mencapai KKM. Jadi pada siklus II ini

100% siswa tuntas. Berikut ini perolehan hasil belajar IPA siklus I pada tabel

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Siklus II

Keterangan No Rentang Frekuensi Presentase Skor

Ketuntasan Jumlah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanduk Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanduk Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 71

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang S

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS III SD NEGERI BANDUNGAN 01 KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II 20142015

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 114

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 16