Pengaruh penggunaan metode simulasi phet terhadap tingkat pemahaman siswa kelas XI MIPA SMA Yos Sudarso Cilacap terkait materi elastisitas - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI PHET TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI MIPA SMA YOS SUDARSO
CILACAP TERKAIT MATERI ELASTISITAS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
Astuti Hestiningrum
NIM : 141424002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO
Bukan jadilah yang terbaik, tetapi lakukanlah yang terbaik dan teruslah berdoa
karena Allah selalu mendengar setiap doamu dan melihat setiap usahamu.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


Karya ini saya persembahkan kepada :
1. Universitas Sanata Dharma
2. Program Studi Pendidikan Fisika
3. Keluarga: Kedua orang tua saya yaitu R. Sumarto dan Surati beserta kedua
adik saya, Aditiya S.S dan Retno P.P.
4. Sahabat-sahabat saya: Agatha, Stella, Vero, Anas, Dewa dan Aan
5. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014, boarding house family, sahabat
MMA dan keluarga piji

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Januari 2019

Penulis

Astuti Hestiningrum

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Astuti Hestiningrum

NIM

: 141424002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada


Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya
yang berjudul:
“PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI PHET TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI MIPA SMA YOS SUDARSO
CILACAP TERKAIT MATERI ELASTISITAS”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 23 Januari 2019
Yang
menyatakan
Yang
menyatakan

Astuti

AstutiHestiningrum
Hestiningrum

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Hestiningrum, Astuti. 2019. Pengaruh Penggunaan Metode Simulasi PhET
Terhadap Tingkat Pemahaman Siswa Kelas XI MIPA SMA Yos Sudarso
Cilacap Terkait Materi Elastisitas. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata
Dharma.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) tingkat pemahaman awal
siswa terkait materi elastisitas sebelum penerapan metode simulasi PhET; 2)
tingkat pemahaman akhir siswa terkait materi elastisitas sesudah penerapan
metode simulasi PhET; 3) pengaruh metode simulasi PhET terhadap pemahaman
siswa terkait materi elastisitas.
Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI MIPA 1 dan 2. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 di SMA Yos Sudarso Cilacap. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
menggunakan Pretest dan Posttest Control Group Design. Data pretest dan
posttest dianalisis menggunakan uji T untuk kelompok independen dan kelompok
dependen. Analisis data ini menggunakan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat pemahaman awal siswa
termasuk pada kategori sedang untuk aspek kognitif dan psikomotorik, lalu
termasuk kategori tinggi pada aspek afektif; 2) tingkat pemahaman akhir siswa
termasuk pada kategori sangat tinggi untuk aspek kognitif, lalu termasuk kategori
tinggi untuk aspek psikomotorik, dan afektif; 3) metode simulasi Phet dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif
terkait materi elastisitas. Tetapi peningkatan pemahaman pada aspek kognitif dan
psikomotorik yang terjadi tidak lebih baik dari metode ceramah interaktif yang
digunakan di kelas kontrol. Sedangkan untuk aspek afektif, peningkatan
pemahaman yang terjadi pada siswa di kelas treatment yang menggunakan
metode simulasi PhET lebih baik dari siswa di kelas kontrol.
Kata Kunci : simulasi PhET, peningkatan pemahaman siswa, hukum Hooke,
elastisitas

viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Hestiningrum, Astuti. 2019. The Effect of Using PhET Simulation Methods on
the Level of Understanding of Class XI MIPA Students at Yos Sudarso
High School in Cilacap Regarding the Material of Elasticity. Essay.
Yogyakarta: Physics Education Study Program. Department of
Mathematics and Natural Sciences Educations. Faculty of Teacher
Training and Education. Sanata Dharma University.
The purpose of this study is to find out: 1) the level of students' initial
understanding of the material elasticity before applying the PhET simulation
method; 2) the level of students' final understanding regarding the material
elasticity after the application of the PhET simulation method; and 3) the
influence of the PhET simulation method on student understanding regarding the
material elasticity.
The sample used was students of class XI MIPA 1 and 2. The study was
conducted in October 2018 in Yos Sudarso High School Cilacap. The research
design used in this study is quantitative by using Pretest and Posttest Control
Group Design. The pretest and posttest data were analyzed using the T test for the

independent and dependent groups. This data analysis uses the SPSS program
assistance.
The results showed that: 1) the level of initial understanding of students
included in the medium category for cognitive and psychomotor aspects, then
included in the high category on affective aspects; 2) the level of final
understanding of students included in the very high category for cognitive aspects,
then including the high category for psychomotor, and affective aspects; 3) Phet
simulation methods can improve students' understanding of cognitive,
psychomotor, and affective aspects related to material elasticity. But the increase
in understanding of the cognitive and psychomotor aspects that occur is not better
than the interactive lecture method used in the control class. Whereas for the
affective aspect, the increase in understanding that occurs in students in the
treatment class using the PhET simulation method is better than the students in
the control class.
.
Keywords: PhET simulation, increasing student understanding, Hooke's law,
elasticity

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat kasih dan karunia -Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi
yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI PhET
TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI MIPA SMA
YOS SUDARSO CILACAP TERKAIT MATERI ELASTISITAS ”.
Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir untuk
memperoleh gelar sarjana. Skripsi ini dapat selesai berkat bantuan berbagai pihak,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga
proposal skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ. selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia membimbing dengan perhatian, serta telah banyak meluangkan
waktu dan masukan selama penulisan proposal hingga penyelesaian
skripsi.
3. Bapak Drs. Aluisius Sutrisna selaku Kepala SMA Yos Sudarso Cilacap
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA

tersebut.
4. Bapak Drs. Sunarto selaku Guru mata pelajaran Fisika Kelas XI IPA 1 dan
XI IPA 2 yang telah berkenan membimbing selama proses pengambilan
data.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Ibu Anastasia Elis Setyawati, S.Pd, Bapak Widarto, M.Pd., dan Bapak
Suharno, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Fisika di SMA Yos Sudarso
Cilacap yang telah membimbing saya.
6. Bapak Yustinus Ary Widyanto, S.Kom. selaku guru mata pelajaran TIK
yang telah membantu dan membimbing saya dalam menggunakan
laboratorium komputer.
7. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku validator untuk soal tes dan angket
yang bersedia memberikan saran dan masukan yang baik bagi penelitian.
8. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Bapak Drs. Aufridus Atmadi M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

10. Segenap Staf sekretariat JPMIPA atas kerja samanya dalam membantu
pembuatan surat ijin penelitian.
11. Segenap staf SMA Yos Sudarso Cilacap yang telah membantu mengurus
surat perizinan penelitian
12. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan
masukan dan

doa

dukungan, semangat,

selama menjalani perkuliahan hingga dalam

penyelesaian skripsi ini.
13. Adik - adik dan keluarga yang telah memberikan dukungan, masukan dan
doa selama penyelesaian skripsi ini.
14. Sahabat saya (Agatha, Aan, Dewa) yang selalu memberikan dorongan
semangat serta masukan kepada saya.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15. Sahabat sekaligus rekan satu tim dalam skripsi ini : Anas, Vero, Stella dan
Tessa yang telah memberikan semangat, bantuan, partisipasi dan
kerjasama yang baik selama menyelesaikan skripsi ini.
16. Sahabat MMA, boarding house family, serta keluarga Piji yang telah
memberikan semangat dan dukungan mental.
17. Teman-teman dari pendidikan fisika angkatan 2014 yang telah berjuang
bersama-sama selama masa kuliah.
18. Icha, Rosni, Ike, Tessa, Sr. Friska, vero, mbak Ana,dan mbak Kress yang
telah bersedia menemani saya dan bersedia saya repotkan sebelum sidang
hingga semuanya berjalan dengan baik.
19. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan, bantuan, dan doa baik selama penyelesaian skripsi
ini.

Yogyakarta, 23 Januari 2019
Penulis
Penulis

Astuti Hestiningrum
Astuti Hestiningrum

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
HALAMAN MOTTO .........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................vii
ABSTRAK ..........................................................................................................viii
ABSTRACT ..........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................x
DAFTAR ISI .......................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xix
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang ........................................................................................1
Rumusan Masalah ...................................................................................5
Batasan Masalah......................................................................................5
Tujuan .....................................................................................................6
Manfaat ...................................................................................................6

BAB II. DASAR TEORI ....................................................................................7
A. Filsafat Konstruktivisme .........................................................................7
B. Pemahaman ............................................................................................8
1. Pengertian Pemahaman ....................................................................8
2. Faktor yang mempengaruhi pemahaman .........................................8
C. Tingkat Dimensi Kognnitif .....................................................................10
D. Tingkat Dimensi Psikomotorik ...............................................................12
E. Tingkat Dimensi Afektif .........................................................................13
F. Simulasi Komputer .................................................................................14
G. Simulasi PhET ........................................................................................15
H. Hasil Belajar ............................................................................................17
1. Pengertian belajar ..............................................................................17
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ........................................19
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Hasil belajar ......................................................................................19
I. Materi Elastisitas .....................................................................................20
1. Elastisitas Zat Padat ..........................................................................21
2. Stress (Tegangan) .............................................................................22
3. Strain (Regangan) .............................................................................22
4. Modulus Elastis atau Modulus Young .............................................23
5. Hukum Hooke ...................................................................................23
6. Rangkaian Pegas ..............................................................................25
7. Tetapan Gaya ....................................................................................27
BAB III. METODE PENELITIAN.....................................................................28
A. Jenis Penelitian ........................................................................................28
B. Desain Penelitian .....................................................................................28
C. Subyek Penelitian ....................................................................................30
1. Populasi Penelitian ............................................................................30
2. Sampel Penelitian ..............................................................................30
D. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................30
E. Variabel Penelitian ..................................................................................30
F. Treatmen .................................................................................................30
1. Kelas treatment .................................................................................30
2. Kelas Kontrol ....................................................................................31
G. Instrumen Penelitian................................................................................32
1. Instrumen Proses Pembelajaran ........................................................32
2. Instrumen Pengumpulan Data ...........................................................32
a. Tes ...............................................................................................32
b. Angket .........................................................................................35
H. Validitas Instrumen .................................................................................37
I. Metode Analisis Data ..............................................................................37
a. Penskoran Test ..................................................................................37
b. Pengkategorian Hasil Skor ................................................................43
c. Uji Statistik .......................................................................................43
BAB IV. DATA DAN ANALISIS .....................................................................46
A. Deskripsi Penelitian ................................................................................46
1. Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ........................................47
2. Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol ..............................................50
B. Data .........................................................................................................54
1. Skor Pretest dan Posttest Aspek Kognitif ........................................54
2. Skor Pretest dan Posttest Aspek Psikomotorik.................................55
3. Skor Pretest dan Posttest Aspek Afektif ...........................................56
C. Analisis Data ...........................................................................................57
1. Pengkategorian Skor Pretest dan Posttest Siswa ..............................57
a) Kelas Treatmen ...........................................................................57
b) Kelas Kontrol ..............................................................................58
2. Analisis Tes .......................................................................................59

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Peningkatan Tingkat Pemahaman Siswa pada Aspek
Kognitif ......................................................................................59
b. Peningkatan Tingkat Pemahaman Siswa pada Aspek
Psikomotorik ...............................................................................62
3. Analisis Non-Tes untuk Mengaetahui Peningkatan
Tingkat Pemahaman Siswa pada Aspek Afektif ...............................64
D. Pembahasan .............................................................................................66
1. Tingkat Pemahaman Awal Siswa Sebelum Mengikuti
Pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi
PhET..................................................................................................66
a. Aspek Kognitif ............................................................................66
b. Aspek Psikomotorik ....................................................................67
c. Aspek Afektif ..............................................................................67
2. Tingkat Pemahaman Akhir Siswa Setelah Mengikuti
Pembelajaran .....................................................................................68
a. Aspek Kognitif ............................................................................68
b. Aspek Psikomotorik ....................................................................69
c. Aspek Afektif ..............................................................................69
3. Pengaruh Metode Simulasi PhET .....................................................70
E. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................72
BAB V. PENUTUP .............................................................................................73
A. Kesimpulan .............................................................................................73
B. Saran .......................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................75

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori-kategori dalam dimensi kognitif .......................................10
Tabel 3.1 Pre-Test and Post-Test Kontrol Group ............................................29
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest .....................................................33
Tabel 3.3 Kisi-kisi pernyataan angket ..............................................................35
Tabel 3.4 Pernyataan angket ............................................................................35
Tabel 3.5 Teknik penskoran soal pretest dan posttest untuk
tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar
pada aspek kognitif dan aspek psikomotorik ...................................38
Tabel 3.6 Teknik penskoran angket untuk tingkat pemahaman
siswa pada aspek afektif ...................................................................43
Tabel 3.7 Kategori skor pretest dan posttest siswa pada aspek
kognitif, psikomotorik dan afektif ....................................................43
Tabel 4.1 Jadwal pelaksanaan penelitian di SMA Yos Sudarso
Cilacap..............................................................................................46
Tabel 4.2 Data skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada aspek kognitif .....................................................54
Tabel 4.3 Data skor pretest dan posttest kelas treatmen dan kelas
kontrol pada aspek psikomotorik .....................................................55
Tabel 4.4 Data skor pretest dan posttest pada aspek afektif kelas
treatmen dan kelas kontrol ...............................................................56
Tabel 4.5 Kategori skor pretest dan posttest siswa pada aspek
kognitif .............................................................................................57
Tabel 4.6 Kategori skor pretest dan posttest siswa pada aspek
psikomotorik.....................................................................................57
Tabel 4.7 Kategori skor pretest dan posttest siswa pada aspek
afektif ...............................................................................................58

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8 Kategori skor pretest dan posttest siswa pada aspek
kognitif .............................................................................................58
Tabel 4.9 Kategori skor pretest dan posttest siswa pada aspek
psikomotorik.....................................................................................59
Tabel 4.10 Kategori skor pretest dan posttest siswa pada aspek
afektif ...............................................................................................59
Tabel 4.11 Ringkasan Pengujian Hasil Belajar Aspek Kognitif ........................60
Tabel 4.12 Ringkasan Pengujian Hasil Belajar Aspek Psikomotorik ................62
Tabel 4.13 Ringkasan Pengujian Hasil Belajar Aspek Afektif ..........................64

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan awal simulasi PhET .......................................................16
Gambar 2.2 Tampilan simulasi PhET untuk materi elastisitas
khususnya hukum Hooke ...............................................................17
Gambar 2.3 Grafik gaya terhadap panjang bahan .............................................21
Gambar 2.4 Pegas yang dirangkai seri ..............................................................25
Gambar 2.5 Pegas yang dirangkai paralel .........................................................26
Gambar 4.1 Siswa kelas XI MIPA 1 mengerjakan soal pretest .........................47
Gambar 4.2 Siswa kelas XI MIPA 1 mengerjakan LKS di Lab
Komputer .......................................................................................49
Gambar 4.3 Siswa Kelas XI MIPA 1 Mengerjakan Posttest .............................50
Gambar 4.4 Siswa kelas XI MIPA 2 mengerjakan soal pretest ........................51
Gambar 4.5 Siswa Kelas XI MIPA 2 Mengerjakan latihan soal........................53
Gambar 4.6 Siswa Kelas XI MIPA 2 Mengerjakan Posttest .............................53

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat permohonan izin penelitian ..................................................78
Lampiran 2 Surat keterangan telah selesai melakukan penelitian .....................79
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas
kontrol ............................................................................................80
Lampiran 4 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas
treatment ........................................................................................86
Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest................................................................93
Lampiran 6 Angket Pretest dan Posttest ...........................................................94
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas treatment ..................................97
Lampiran 8 Contoh hasil pengerjaan soal dan angket pretest kelas
treatment ........................................................................................109
Lampiran 9 Contoh hasil pengerjaan soal dan angket posttest kelas
treatment ........................................................................................116
Lampiran 10 Contoh hasil pengerjaan soal dan angket pretest kelas
kontrol ............................................................................................123
Lampiran 11 Contoh hasil pengerjaan soal dan angket posttest kelas
kontrol ............................................................................................129
Lampiran 12 Analisis menggunakan bantuan SPSS ...........................................136

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sadar dan terencana
dalam suatu proses pembelajaran agar dapat mengembangkan potensi siswa
untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, akhlak
mulia, kecerdasan serta ketrampilan yang diperlukannya untuk menjadi bagian
dari masyarakat nasional maupun dunia. Pendidikan bertujuan untuk
memberikan pengetahuan baru bagi siswa dan meningkatkan kualitas siswa
yang berkaitan dengan kegiatan belajar yang dapat menunjang pencapaian
tujuan. Kegiatan belajar atau proses pembelajaran dapat terjadi secara formal
dan non-formal. Pendidikan secara formal dilakukan di sekolah, sedangkan
pendidikan non-formal dilakukan di luar sekolah contohnya les tambahan yang
dilakukan di luar sekolah.
Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk menyampaikan materi
dengan baik dan benar agar siswa tertarik untuk belajar sehingga siswa dapat
memahami dan mempelajari materi yang telah disampaikan guru dengan baik
dan benar. Terdapat tiga golongan faktor yang mempengaruhi belajar siswa,
yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri seperti
motivasi, minat, inteligensi, kesehatan dan cara belajar siswa. Faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti keluarga, sekolah, dan
lingkungan sekitar. Sedangkan faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

belajar siswa yang meliputi metode yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran (Syah, 2004: 144).
Dalam suatu proses pembelajaran faktor-faktor yang telah disebutkan
sebelumnya merupakan faktor yang penting dan saling berkaitan. Apabila
faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar yang digunakan baik, tetapi
faktor internal siswa kurang baik, maka pengetahuan dan pemahaman yang
didapatkan siswa menjadi kurang maksimal. Apabila faktor internal dan
eksternal baik tetapi faktor pendekatan belajarnya kurang baik, maka faktor
internal yang siswa miliki seperti minat dan motivasi akan berkurang sehingga
pengetahuan dan pemahaman yang didapat siswa menjadi kurang maksimal.
Apabila ketiga faktor tersebut dalam keadaan baik, maka pengetahuan dan
pemahaman yang didapatkan siswa akan menjadi maksimal.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibagi menjadi 3 cabang yaitu fisika,
biologi dan kimia. Fisika adalah cabang IPA yang mempelajari gejala alam
yang tidak hidup yang dapat dipelajari melalui pengamatan, eksperimen dan
teori. Fisika secara pengamatan dan eksperimen, fisika dapat dialami secara
langsung ketika eksperimen. Sedangkan fisika secara teori dapat dipelajari
dengan berpegang pada teori yang telah ditemukan sebelumnya. Karena teori
yang ada pada fisika tergolong banyak, maka terdapat banyak rumus
didalamnya. Selain itu, terkadang satu rumus dengan rumus yang lain dapat
saling terhubung.
Menurut beberapa siswa hal tersebut yang membuat fisika menjadi
sulit. Akibatnya ketika mempelajari fisika, beberapa siswa cenderung menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

jengah karena banyaknya rumus yang ada yang dapat membuat mereka
merasa pusing, bingung dan tidak tertarik untuk belajar fisika. Ada yang
bertanya “ kapan pelajaran ini selesai?”, “saya tidak mengerti apa-apa, lebih
baik saya mengerjakan hal yang lain yang membuat saya tertarik”, dan
berbagai pertanyaan lainnya yang dapat membuat mereka cepat terbebas dari
fisika. Oleh karena itu diperlukan metode yang dapat menarik perhatian
siswa, salah satunya adalah dengan menggunakan metode simulasi komputer.
Seiring perkembangan Ilmu Teknologi dan Informasi saat ini banyak
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika, seperti simulasi
komputer. Simulasi komputer adalah model pembelajaran yang menggunakan
komputer untuk mensimulasikan beberapa percobaan fisika melalui monitor
komputer sehingga siswa dapat mempelajari dan melakukan suatu percobaan
dimanapun dan kapanpun siswa ingin melakukan percobaan (Suparno, 2013:
113).
Salah satu simulasi komputer yang dapat digunakan adalah Virtual
Laboratory PhET (Physics Education Technology). PhET adalah suatu
aplikasi yang menyediakan simulasi fenomena fisik berbasis penelitian yang
dapat mengajak siswa untuk belajar dengan cara eksplorasi langsung sehingga
siswa dapat melihat secara langsung fenomena-fenomena fisika. Siswa
diharapkan menjadi lebih tertarik dan lebih aktif pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yaitu Hana Natalia Pamungkas, dengan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

“Proses Belajar Metode Problem Solving Berbantuan Simulasi PhET : Studi
Kasus Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2
Klaten Materi Hukum Gay-Lusac”. Pada penelitian tersebut siswa diberi
treatment berupa simulasi PhET dalam kelompok terdiri dari 3 siswa. Salah
satu hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses belajar dengan
menggunakan metode problem solving berbantuan simulasi PhET ternyata
dapat meningkatkan keaktifan, eksplorasi dan dinamika siswa dalam
mempelajari fisika.
Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan bukan studi kasus
atau kualitatif, melainkan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan dua kelas di
satu sekolah dengan menggunakan metode ceramah untuk kelas kontrol dan
metode simulasi PhET untuk kelas treatment. Salah satu hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi
PhET dapat meningkatkan pemahaman siswa pada aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif siswa.
Peneliti menggunakan metode ini berdasarkan pengalaman peneliti
ketika bersekolah dan ketika menjalani Program Pengalaman Lapangan
(PPL). Metode ini sama sekali belum pernah diterapkan oleh guru dari
peneliti ketika peneliti bersekolah dan pada saat PPL dilakukan pun peneliti
dan guru pembimbing peneliti tidak menerapkan metode ini. Selain itu
metode simulasi PhET ini memiliki kelebihan yaitu dapat diakses dimana saja
selama ada koneksi internet, beberapa simulasi dapat didownload, juga ada
beberapa simulasi yang dibuka melalui handphone sehingga siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

mengulang-ulang pembelajaran dengan menggunakan simulasi PhET
kapanpun siswa inginkan. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode ini
agar baik siswa maupun guru memiliki pengetahuan tentang penggunaan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran fisika.
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “
PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI PhET TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI MIPA SMA YOS
SUDARSO CILACAP TERKAIT MATERI ELASTISITAS “.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat pemahaman awal siswa terkait materi elastisitas
sebelum penerapan metode simulasi PhET ?
2. Bagaimanakah tingkat pemahaman akhir siswa terkait materi elastisitas
sesudah penerapan metode simulasi PhET ?
3. Bagaimanakah pengaruh metode simulasi PhET terhadap pemahaman siswa
terkait materi elastisitas ?

C. Batasan Masalah
Materi yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada materi
Elastisitas tentang pengertian dan aplikasi elastisitas serta hukum Hooke.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Tingkat pemahaman awal siswa terkait materi elastisitas sebelum
penerapan metode simulasi PhET.
2. Tingkat pemahaman akhir siswa terkait materi elastisitas sesudah
penerapan metode simulasi PhET.
3. Pengaruh metode simulasi PhET terhadap tingkat pemahaman siswa terkait
materi elastisitas.

E. Manfaat Penelitian
Dengan

dilakukannya

penelitian

ini,

diharapkan

penelitian

ini

bermanfaat bagi :
1. Guru
Dengan ini, hasil penelitian diharapkan dapat membantu guru menambah
referensi media pembelajaran berbasis komputer dan menambah desain
pembelajaran yang efektif dan menarik minat siswa untuk belajar fisika.
2. Penelitian
Dapat dijadikan sumber informasi pembelajaran fisika menggunakan
metode simulasi PhET yang berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa.
3. Siswa
Dapat membuat siswa menjadi berminat dan termotivasi untuk
mempelajari fisika berbasis komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Filsafat Konstruktivisme
Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan terjadi. Filsafat konstruktivisme
menekankan bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah jadi, tetapi
sesuatu yang harus dibentuk di dalam pikiran masing-masing individu. Dapat
dikatakan bahwa pengetahuan merupakan akibat dari konstruksi kognitif
melalui kegiatan berpikir yang dilakukan oleh seseorang (Von Glasersfeld
dalam Bettencourt, 1989

dalam Suparno, 2013: 14). Karena pengetahuan

dikonstruksikan atau dibangun, maka proses ini berjalan terus menerus karena
adanya suatu pemahaman baru (Piaget, 1971 dalam Suparno, 2013: 14)
Konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk melalui
kegiatan berpikir, maka siswa haruslah aktif dalam berpikir. Tanpa keaktifan,
siswa tidak akan mendapat tambahan pengetahuan atau yang paling buruk
siswa tidak akan mengerti apa-apa. Pengetahuan dibentuk di dalam pikiran
setiap individu, maka sangatlah kecil peluang terjadinya transfer pengetahuan
karena pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja.
Pengetahuan hanya dapat diberikan kepada siswa untuk dikonstruksi secara
aktif oleh siswa itu sendiri. Siswa harus mencari makna, membandingkan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan menyelesaikan
masalah antara pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dengan yang

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

mereka perlukan dalam pengetahuan baru untuk mempertanggungjawabkan
pengetahuan yang didapat terhadap hasil belajar mereka.

B. Pemahaman
1. Pengertian pemahaman
Menurut Benyamin S. Bloom (Anas Sudijono, 2009: 50)
pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti
atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Pemahaman merupakan hasil dari pengetahuan yang telah diterima dan
diolah oleh siswa melalui kegiatan berpikir. Seorang siswa dikatakan paham
terhadap materi pelajaran yang diajarkan apabila siswa tersebut dapat
memberikan contoh lain selain yang diberikan guru mengenai materi
pelajaran yang telah diajarkan.
2. Faktor yang mempengaruhi pemahaman
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pemahaman, yaitu:
a. Faktor intern, yaitu faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa dari
dalam yaitu kondisi individu atau siswa tersebut yang terdiri dari kondisi
fisiologi dan psikologis anak.
1) Kondisi fisiologis anak
Kondisi fisiologis anak sangat berpengaruh terhadap kemampuan
belajar anak. Fisiologis ialah kondisi fisik dan panca inderanya.
Secara umum kondisi fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak
mengalami keadaan cacat jasmani akan sangat membantu dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

proses belajar. Disamping itu, indera penglihatan dan pendengaran
juga tidak kalah penting karena sebagian besar orang belajar tidak
lepas dari kedua indera tersebut.
2) Kondisi psikologis anak
Kondisi psikologis anak yaitu minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan
kemampuan-kemampuan kognitif.
b. Faktor ekstern
1) Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
yang meliputi lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan
alami berupa suhu, kelembaban udara dan sebagainya. Sedangkan
lingkungan sosial dapat berwujud manusia maupun representasi
(wakil) manusia seperti potret dan rekaman lingkungan sosial yang
lain seperti suara mesin serta lingkungan yang jorok dapat
mengganggu belajar siswa.
2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor-faktor yang pengadaan dan
penggunaannya

dirancang

sesuai

dengan

hasil

belajar

yang

diharapkan. Faktor instrumental dapat berwujud faktor-faktor keras
(hardware) seperti gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum,
perpustakaan dan sebagainya; maupun faktor-faktor lunak (software)
seperti kurikulum, bahan yang harus dipelajari, pedoman-pedoman
belajar dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

C. Tingkat Dimensi Kognitif
Menurut Benyamin S. Bloom, dimensi kognitif lebih menekankan beberapa
kategori proses, seperti pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kategori-kategori dalam dimensi kognitif
Kategori Proses

Nama-nama lain

Definisi dan contoh

1. MENGINGAT – Mengambil pengetahuan dari memori jangka penting
Menempatkan pengetahuan
dalam memori jangka panjang
Mengidentifikasi
yang sesuai dengan
1.1. Mengenali
pengetahuan tersebut.

1.2.Mengingat
kembali

Mengambil

Mengambil pengetahuan yang
relevan dan memori jangka
panjang.

2. MEMAHAMI – Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran,
termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.
Mengklarifikasikan, Mengubah satu bentuk
gambaran jadi bentuk lain.
Memparafrasakan,
2.1.Menafsirkan
Merepresentasikan,
Menerjemahkan
Menemukan contoh atau
Mengilustrasikan,
ilustrasi tentang konsep atau
2.2.Mencontohkan Memberi contoh.
prinsip
2.3.Mengklasifikasikan

Mengkategorikan,
Mengelompokkan

Menentukan sesuatu dalam satu
kategori.

2.4.Merangkum

Mengabstraksi,
Menggeneralisasi

Mengabstraksikan tema umum
atau poin-poin pokok.

Menyarikan,
Mengekstrapolasi,
Menginterpolasi,
Memprediksi

Membuat kesimpulan yang
logis dari informasi yang
diterima.

Mengontraskan,
Memetakan,
Mencocokkan

Menentukan hubungan antara
dua ide, dua objek, dan
semacamnya.

2.5.Menyimpulkan

2.6.Membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Kategori Proses

2.7.Menjelaskan

Nama-nama lain

Definisi dan contoh

Membuat model

Membuat model sebab-akibat
dalam sebuah system.

3. MENGAPLIKASIKAN – menerapkan atau menggunakan suatu
prosedur dalam keadaan tertentu.
Menerapkan suatu prosedur
Melaksanakan
pada tugas yang familier
3.1.Mengeksekusi
3.2.Mengimplementasikan

Menggunakan

Menerapkan suatu prosedur
pada tugas yang tidak familier

4. MENGANALISIS – Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian
penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan
hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau
tujuan
Membedakan bagian materi
Menyendirikan,
pelajaran yang relevan dari
Memilah,
yang tidak relevan, bagian yang
4.1.Membedakan
Memfokuskan,
penting dari yang tidak penting.
Memilih

4.2.Mengorganisasi

4.3.Mengatribusikan

Menemukan
koherensi,
Memadukan,
Membuat garis
besar,
Mendeskripsikan
peran,
Menstrukturkan
Mendekonstruksi

Menentukan bagaimana
elemen-elemen bekerja atau
berfungsi dalam sebuah
struktur.

Menentukan sudut pandang,
bias, nilai atau maksud di balik
materi pelajaran.

5. MENGEVALUASI – Mengambil keputusan berdasarkan kriteria
dan/atau standar.
Menemukan inkonsistensi atau
kesalahan dalam suatu proses
Mengoordinasi,
atau produk; menentukan
Mendeteksi,
apakah suatu proses atau
5.1.Memeriksa
Memonitor, Menguji produk memiliki konsistensi
internal; menemukan
efektivitas suatu prosedur yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Kategori Proses

Nama-nama lain

Definisi dan contoh
sedang dipraktikkan.

5.2.Mengkritik

Menilai

Menemukan inkonsistensi
antara suatu produk dan kriteria
eksternal; menentukan apakah
suatu produk memiliki
konsistensi eksternal;
menemukan ketepatan suatu
prosedur untuk menyelesaikan
masalah.

6. MENCIPTA – Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.
Membuat hipotesis-hipotesis
Membuat hipotesis
berdasarkan kriteria.
6.1.Merumuskan
6.2.Merencanakan
6.3.Memproduksi

Mendesain

Merencanakan prosedur untuk
menyelesaikan suatu tugas.

Mengkonstruksi

Menciptakan suatu produk.

Kategori-kategori pada tabel diatas mencakup proses kognitif yang paling
banyak dijumpai di bidang pendidikan seperti mengingat, memahami dan
mengaplikasikan hingga ke proses-proses kognitif yang jarang dijumpai yakni
Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta.

D. Tingkat Dimensi Psikomotorik
Ranah psikomotor ini tidak dibuat oleh Bloom, tetapi oleh ahli lain
berdasarkan domain yang dibuat oleh Bloom yang terdiri dari (Surya, 2013:
123):
1. Persepsi, menggunakan alat indera untuk menjadi pegangan dalam
membantu gerak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

2. Kesiapan, meliputi kesiapan fisik, mental, dan emosional
3. Respon terpimpin, tahap awal dalam mempelajari ketrampilan yang
kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
4. Mekanisme, membiasakan gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil
dengan meyakinkan dan cakap.
5. Respon tampak yang kompleks, gerakan motoris yang terampil terdiri dari
pola-pola gerakan yang kompleks di dalamnya.
6. Penyesuaian, yaitu keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat
disesuaikan dengan berbagai situasi.
7. Penciptaan, yaitu membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan
situasi atau permasalahan tertentu.

E. Tingkat Dimensi Afektif
Pembagian ranah afektif menurut H. Mustaqim (2001: 39) adalah sebagai
berikut :
1. Menyimak, meliputi bersedia menerima, memperhatikan secara selektif atau
terkontrol, dan memperhatikan secara sadar
2. Merespon, meliputi bersikap responsif (menanggapi secara aktif), bersedia
menanggapi, dan merasa puas dalam merespon.
3. Menghargai, mencakup menerima nilai dengan baik, merasa wajib
melakukan nilai.
4. Mengorganisasi nilai, meliputi mengendalikan tingkah laku yang sesuai
dengan nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

5. Mewatak, yaitu memberlakukan secara umum seperangkat nilai,
menjunjung tinggi dan memperjuangkan nilai.

F. Simulasi Komputer
Simulasi komputer adalah model pembelajaran menggunakan program
komputer untuk mensimulasikan beberapa percobaan fisika tanpa melakukan
percobaan secara langsung di laboratorium (Suparno, 2013: 117). Simulasi
komputer dapat membantu guru dalam menyampaikan beberapa materi yang
sulit untuk dibayangkan seperti efek fotolistrik.
Beberapa keuntungan menggunakan metode simulasi komputer yang
dapat membantu proses pembelajaran (Suparno, 2013: 119 – 120):
a. Dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun sehingga siswa dapat belajar
lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tanpa terikat guru, jam atau
waktu.
b. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal,
dengan cara yang murah dan mudah bahkan dapat dilihat oleh siswa lebih
jelas. Misalnya percobaan nuklir, dapat dilihat dalam simulasi tanpa harus
mencoba nuklir sendiri
c. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model
sehingga siswa makin jelas menangkap konsepnya. Misalnya, model gerak
atom atau molekul yang sulit dilihat mata dapat dilakukan dengan simulasi
komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

d. Di internet banyak sekali percobaan dengan simulasi yang dapat dijadikan
tugas siswa untuk mengamati dan mempelajarinya.
e. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat
membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat
membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang
mereka lakukan dan lihat.

G. Simulasi PhET
Simulasi PhET adalah salah satu metode pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi berupa komputer yang menggunakan aplikasi PhET.
Aplikasi PhET (Physics Education Technology) adalah aplikasi yang berisi
berbagai simulasi interaktif fenomena-fenomena fisis berbasis riset atau virtual
laboratorium yang dikembangkan oleh Universitas Colorado. Simulasi PhET
menggunakan animasi yang interaktif yang serupa dengan praktikum atau
eksperimen tetapi bersifat virtual. Simulasi PhET dibuat seperti permainan
dimana siswa dapat belajar dengan mencoba dan bereksplorasi sendiri tetapi
dalam pengawasan dan bimbingan dari guru.
Pengaturan simulasi PhET ini sangatlah sederhana dan mudah
digunakan seperti click, drag, menggeser, mengubah angka sesuai dengan
angka yang diinginkan juga terdapat tombol-tombol. Simulasi PhET juga
menampilkan hal-hal yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata
telanjang seperti atom, elektron, foton, dan medan listrik sehingga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

memberikan gambaran kepada siswa agar lebih mudah dalam mempelajari
konsep fisika.
Simulasi PhET dibuat dalam Java dan Flash. Jika pada komputer sudah
terpasang Java, maka simulasi PhET dapat langsung digunakan langsung dari
website PhET. Tetapi jika pada komputer belum terpasang Java, maka akan
ada beberapa aplikasi yang tidak dapat dibuka karena terbuat dari Java.
Seperti yang dijelaskan simulasi PhET dapat diunduh di website
(http://phet.colorado.edu) yang kemudian akan tampil seperti gambar 2.1 dan
2.2 dibawah ini.

Gambar 2.1 . Tampilan awal simulasi PhET

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Gambar 2.2. Tampilan simulasi PhET untuk materi elastisitas khususnya hukum
Hooke

H. Hasil Belajar
1. Pengertian belajar
Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
seseorang, merupakan pengerian belajar menurut Hintzman ( Syah, 1995:
89). Pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk apapun
memungkinkan disebut sebagai belajar, sebab sampai pada batas tertentu
pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan
kepribadian orang yang bersangkutan.
Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri
siswa. Ciri-ciri belajar (Khairani, 2013: 8-9), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change of
behavior). Ini berarti bahwa hasil belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu
menjadi tahu. Ada tidaknya hasil belajar hendaknya dinyatakan dalam
bentuk yang dapat diamati.
b) Perubahan perilaku relatif permanen, ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah, akan tetapi dilain pihak tingkah laku tersebut
tidak akan terpancar seumur hidup.
c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada proses
belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
Artinya hasil belajar tidak selalu serta merta terlihat segera setelah
selesai belajar. Hasil belajar terus berproses setelah kegiatan belajar
selesai.
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman,
artinya belajar itu harus dilakukan secara aktif, sengaja, terencana,
bukan karena peristiwa insindental.
e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat, memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah
tingkah laku.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (Syah, 1995: 132-139),
yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

a) Faktor internal, yakni kondisi fisik dan mental siswa, juga inteligensi,
sikap, minat, motivasi dan bakat siswa
b) Faktor eksternal, yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa baik sosial dan
non-sosial
c) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode belajar yang digunakan oleh siswa.

3. Hasil belajar
Hasil belajar tidak hanya dilihat dari satu aspek saja tetapi dapat
dilihat dari aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Hasil belajar juga
diperoleh berdasarkan pemahaman dan pendalaman materi yang diberikan.
Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria
dalam mencapai suatu tujuan pendidikan dan hal ini dapat tercapai apabila
siswa sudah memahami materi yang telah diajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi terhadap pemahaman konsep matematika siswa

2 10 160

Pengaruh media audio-visual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas

3 24 8

Pemahaman tentang pacaran yang sehat pada siswa kelas X SMA Yos Sudarso Cilacap tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 2 86

Pengaruh penggunaan simulasi phet dengan model problem solving terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tentang hukum boyle dan gay lussac di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

0 0 159

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

Deskripsi kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas Xi SMA Yos Sudarso Cilacap tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 84

Peningkatan pemahaman siswa tentang gerak lurus menggunakan metode simulasi komputer di SMA N I Karangnongko, Klaten - USD Repository

0 2 179

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII Sosial - USD Repository

0 2 264

Peranan pendidikan agama Katolik terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas XI SMA Yos Sudarso Metro, Lampung - USD Repository

0 0 143

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap pemahaman konsep, keaktifan, dan minat belajar siswa kelas VIII SMP Yos Sudarso Cigugur pada materi pembiasan cahaya - USD Repository

0 0 174