DOCRPIJM 1505367317BAB IV PROFIL KAB HALSEL
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
04
PROFIL KABUPATEN
HALMAHERA SELATAN
4.1 PROFIL GEOGRAFIS
Lingkup wilayah perencanaan meliputi seluruh wilayah Kabupaten Halmahera Selatan
sebagai daerah otonom yang baru dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara (sekarang
Halmahera Barat). Kabupaten Halmahera Selatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2003, terletak antara 126° 45’ bujur timur dan 129° 30’ bujur timur dan 0° 30’
lintang utara dan 2° 00’ lintang utara.
Kabupaten Halmahera Selatan terletak di kawasan timur Indonesia, tepatnya berbatasan
dengan:
a. Sebelah utara dibatasi oleh Kota Tidore Kepulauan dan Kota Ternate;
b. Sebelah selatan dibatasi oleh Laut Seram;
c. Sebelah timur dibatasi oleh Laut Halmahera;
d. Sebelah barat dibatasi Laut Maluku.
Luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 40.263,72 km2, yang terdiri dari daratan
seluas 8779,32 km2 (22%) dan luas lautan sebesar 31.484,40 km2 (78%)
Berdasarkan PERDA No. 8 Tahun 27 kecamatan dalam wilayah administrasi Kabupaten
Halmahera Selatan menjadi 30 kecamatan dimana semula berdasarkan UU No. 1 Tahun
2003 terdiri atas 9 kecamatan. Wilayah adminisrasi Kabupaten Halmahera Selatan yang
terdiri atas 30 kecamatan.
Tabel 4.1. Wilayah Administratif Kabupaten Halmahera Selatan
NO
KECAMATAN
NO
KECAMATAN
281,38 km2
16
Kecamatan Kayoa
80,92 km2
166,95 km2
17
Kecamatan Kayoa Barat
25,00 km2
Kecamatan Bacan Barat Utara
244,67 km2
18
Kecamatan Kayoa Selatan
24,07 km2
Kecamatan Bacan Selatan
156,27 km2
19
Kecamatan Kayoa Utara
36,22 km2
Kecamatan Kep Batanglomang
1
Kecamatan Bacan
2
Kecamatan Bacan Barat
3
4
LUAS
5
Kecamatan Bacan Timur
428,04 km2
20
6
Kecamatan Bacan Timur Selatan
296,56 km2
21
Kecamatan Kep Joronga
7
Kecamatan Bacan Timur Tengah
255,14 km2
22
Kecamatan Makian
Kecamatan Makian Barat
Kecamatan Mandioli Selatan
8
Kecamatan Gane Barat
455,90 km2
23
9
Kecamatan Gane Barat Selatan
233,23 km2
24
LUAS
51,54 km2
137,54 km2
51,25 km2
32,82 km2
128,19 km2
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 1
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
10
Kecamatan Gane Barat Utara
463,31 km2
25
Kecamatan Mandioli Utara
Kecamatan Obi
89,39 km2
11
Kecamatan Gane Timur
606,48 km2
26
12
Kecamatan Gane Timur Selatan
280,89 km2
27
Kecamatan Obi Barat
13
Kecamatan Gane Timur Tengah
285,98 km2
28
Kecamatan Obi Selatan
14
Kecamatan Kasiruta Barat
252,10 km2
29
Kecamatan Obi Timur
587,56 km2
Kecamatan Kasiruta Timur
Sumber: PERDA No. 8 Tahun 27
228,96 km2
30
Kecamatan Obi Utara
148,40 km2
15
991,05 km2
87,30 km2
1.000,59 km2
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 2
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.1 : Peta administrative Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 3
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.2 PROFIL DEMOGRAFI
4.2.1 Jumlah Penduduk
Penduduk Halmahera Selatan pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 206.873 jiwa, yang
terdiri atas 105,5 ribu orang laki-laki dan 101,3 ribu orang perempuan. Dengan luas wilayah
Halmahera Selatan sekitar 8,8 ribu kilometer persegi, rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Halmahera Selatan sebesar 24 orang per kilometer persegi. Kecamatan dengan penduduk
terpadat adalah Kecamatan Kayoa Selatan yakni sebanyak 228 orang per kilometer persegi
sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Obi Timur dengan kepadatan 5 orang per
kilometer persegi.
Rasio jenis kelamin di Halmahera Selatan sebesar 104,2 yang menandakan jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya perempuan,
biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk
perempuan.
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2012
No.
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
1
Obi Selatan
12 379
2
Obi
14 850
3
Obi Barat
3 672
4
Obi Timur
3 452
5
Obi Utara
8 421
6
Bacan
20 743
7
Mandioli Selatan
5 958
8
Mandoli Utara
3 124
9
Bacan Selatan
14 288
10
Kep Batang Lomang
6 309
11
Bacan Timur
9 830
12
Bacan Timur Selatan
6 657
13
Bacan Timur Tengah
5 472
14
Bacan Barat
3 643
15
Kasiruta Barat
4 652
16
Kasiruta Timur
3 997
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 4
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
17
Bacan Barat Utara
4 266
18
Kayoa
8 365
19
Kayoa Barat
3 542
20
Kayoa Selatan
5 950
21
Kayoa Utara
2 747
22
Pulau Makian
9 201
23
Makian Barat
3 526
24
Gane Barat
8 110
25
Gane Barat Selatan
5 675
26
Gane Barat Utara
6 150
27
Kep Joronga
5 366
28
Gane Timur
9 005
29
Gane Timur Tengah
3 940
30
Gane Timur Selatan
3 565
Jumlah
206.873
Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 5
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.2.2 Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data kependudukan. Kepadatan tertinggi terdapat pada Kecamatan Kayoa
Selatan sebesar 228 jiwa/Km2, Kecamatan Pulau Makian sebesar 166 jiwa/Km2, dan
Kecamatan Kayoa Barat sebesar 131 jiwa/Km2. Sementara kecamatan dengan jumlah
kepadatan penduduk kecil adalah ObiTimur Selatan sebesar 5 jiwa/Km2. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Kepadatan Penduduk Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2012
Jumlah
Kepadatan
No.
Nama Kecamatan
Luas (Km2)
Penduduk Penduduk
(jiwa)
(jiwa/Km2)
1 083,48
11
Obi Selatan
12 379
1
1 073,15
14
Obi
14 850
2
94,53
39
Obi Barat
3 672
3
636,23
5
Obi Timur
3 452
4
160,69
52
Obi Utara
8 421
5
304,69
68
Bacan
20 743
6
138,81
43
Mandioli Selatan
5 958
7
96,79
32
Mandoli Utara
3 124
8
169,21
84
Bacan Selatan
14 288
9
55,81
113
Kep Batang Lomang
6 309
10
463,5
21
Bacan Timur
9 830
11
321,13
21
Bacan Timur Selatan
6 657
12
276,28
20
Bacan Timur Tengah
5 472
13
180,78
20
Bacan Barat
3 643
14
272,98
17
Kasiruta Barat
4 652
15
247,93
16
Kasiruta Timur
3 997
16
264,94
16
Bacan Barat Utara
4 266
17
87,62
95
Kayoa
8 365
18
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 6
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kayoa Barat
27,07
3 542
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/Km2)
131
Kayoa Selatan
26,06
5 950
228
Kayoa Utara
39,22
2 747
70
Pulau Makian
55,5
9 201
166
Makian Barat
35,54
3 526
99
Gane Barat
493,67
8 110
16
Gane Barat Selatan
252,55
5 675
22
Gane Barat Utara
501,69
6 150
12
Kep Joronga
148,93
5 366
36
Gane Timur
656,72
9 005
14
Gane Timur Tengah
309,67
3 940
13
Gane Timur Selatan
304,15
3 565
12
8 779,32
206.873
24
Nama Kecamatan
Jumlah
Luas (Km2)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 7
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.4 : Peta Sebaran Penduduk Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 8
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.3 GAMBARAN TOPOGRAFI
Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Halmahera memiliki daerah landai yang cukup
luas. Berdasarkan kondisi fisiknya, luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan berdasarkan
kelerengan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4. Luas Daerah Berdasarkan Tingkat Kelerengan
No
1
2
3
4
5
Kelerengan
Derajat Kemiringan
Luas (Km2)
Datar
0 - 2º
4,615.55
Landai
2 - 8º
861.47
Miring
8 - 15º
1,420.33
Curam
15 - 40º
956.80
Sangat Curam
> 40º
208.45
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Wilayah kecamatan yang memiliki mayoritas daerah dengan jenis kelerengan datar - landai
(0 - 2 º ) antara lain adalah :
Kec. Kayoa
Kec. Kayoa Utara
Kec. Kayoa Selatan
Kec. Gane Timur
Kec. Gane Timur Tengah
Kec. Gane Timur Selatan
Kec. Kepulauan. Joronga
Kec. Kepulauan Batanglomang
Kec. Mandioli Utara
Kec. Mandioli Selatan
Kec. Obi Utara
Kec. Obi Timur
Sedangkan wilayah kecamatan di Kabupaten Halmahera Selatan yang memiliki kondisi
kelerengan curam – sangat curam (15 - >40 º) antara lain adalah :
Kec. Makian
Kec. Makian Barat
Kec. Gane Barat Utara
Kec. Gane Barat
Kec. Gane Barat Selatan
Kec. Bacan Timur
Kec. Bacan Selatan
Kec. Bacan Timur Selatan
Kec. Obi
Kec. Obi Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 9
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Kondisi jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Halmahera Selatan khususnya tiap
Kecamatan secara umum terdiri dari :
1. Jenis tanah Podsolik Merah Kuning, terdapat pada:
a. Obi Bagian Timur
b. Pulau Kayoa
c. Jenis tanah Kompleks
d. Obi Bagian Tengah
2. Jenis Tanah Latosol terdapat pada:
a. Gane Timur
b. Gane Barat
c. Bacan
3. Jenis Tanah Reguosol yang terdapat pada :
a. Pulau Makian
b. Pulau Obi dipesisir Utara
4. Jenis Tanah Alluvial terdapat pada :
a. Pulau Obi Bagian Barat
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 10
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.5 : Peta Topografi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 11
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.6 : Peta Jenis Tanah Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 12
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Kondisi hidrologi (kondisi air permukaan dan air tanah) Kabupaten Halmahera Selatan
dipengaruhi oleh iklim, curah hujan sertakeberadaan sungai dan danau. Berdasarkan
keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah teridentifikasi, Kabupaten Halmahera
Selatan memiliki 151 DAS dan 5 buah danau (dengan 4 danau besar yang terdapat di Kec.
Gane Timur, Kec. Batan Timur dan Kec. Obi). Untuk lebih jelas mengenai kondisi hidrologi
dapat dilihat ada tabel mengenai sebaran DAS serta peta hidrologi peta DAS.
Sementara kondisi hidrogeologi di Kabupaten Halmahera Selatan dibagi atas beberapa
tipologi kondisi hidrogeologi yaitu berdasarkan tipologi produktifitas aquifernya yang terdiri
atas :
1 Produktif
: Setempat, akuifer produktif (Akuifer dengan keterusan
beragam; umumnya air tanah tidak dimanfaatkan
karena dalamnya muka air tanah; debit mata air
umumnya < 10 l/det)
2 Produktif
rendah
: Akuifer dengan produktivitas rendah setempat berarti
setempat
(Umumnya keterusan sangat rendah) setempat air
tanah dangkal dalam jumlah yg terbatas dapat di
peroleh di lembah-lembah atau pada zona pelapukan
3 Produktif sedang
: Akuifer produksi sedang (Aliran air tanah terbatas
pada zona celahan, rekahan, & saluran pelarutan.
Debit sumur & mata air beragam dalam kisaran
besar. Debit mata air terbesar mencapai 100 l/det)
4 Setempat
produktif
: Setempat akuifer dengan produktivitas sedang
sedang
(Akuifer tidak menerus, tipis, dan rendah
keterusannya, muka air tanah umumnya dangkal,
debit sumur umumnya < 5 l/det)
5 Tidak produktif dangkal
: Daerah air tanah langka atau tak berarti
Berdasarkan kondisi produktifitas aquifernya, Kabupaten Halmahera Selatan sebagian besar
wilayahnya memiliki produktifitas aquifer rendah setempat. Wilayah Kabupaten Halmahera
Selatan ang memiliki produktifitas aquifer tinggi terdapat di Pulau Makian. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada peta hidrogeologi.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 13
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Tabel 4.5. Luas DAS Berdasarkan Kecamatan
No.
Nama DAS
Luas (Km2)
1
A Akelamo
33.87
2
A Ali
7.12
3
A Arpati
186.16
4
A Aru
14.98
5
A Bidomalaka
7.68
6
A Bobango
24.60
7
A Bobiri
16.66
8
A Bobo
16.42
9
A Bobor
52.03
10
A Boreo
18.96
11
A Botan
49.72
12
A Daraku
14.91
13
A Dihuru
26.95
14
A Diwoi
18.76
15
A Doko
10.09
16
A Doyang
5.72
17
A Falamajongihi
4.46
18
A Gainanu
30.24
19
A Gosora
19.86
20
A Imbuimbu
40.44
21
A Jabubu
48.05
22
A Jabuko
8.61
23
A Jaga
9.67
24
A Jebubu Besar
20.10
25
A Kadabu
4.83
26
A Kalanomaeke
8.84
27
A Kasituta
107.93
28
A Kuo
27.85
29
A Laratu
21.24
30
A Lipai
12.87
31
A Loko
16.47
32
A Loleongusu
25.48
33
A Magam
36.23
34
A Mamang
16.60
35
A Moang Kecil
7.57
36
A Ngome
13.82
37
A Palamea
20.90
38
A Papaceda
4.76
39
A Puacaritos
29.37
40
A Rano
23.47
41
A Sagu
30.75
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 14
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
Nama DAS
A Samamaluku
A Samo
A Supai
A Tagli
A Tango
A Turibesar
A Uoubo
A Wali
A Wayakuba
A Wayaloar
A. Ahadau
A. Balipota
A. Batisa
A. Besui
A. Bibinoy
A. Bobo
A. Dingaloal
A. Duin
A. Gala
A. Gandasuti
A. Gati
A. Gorogoro
A. Henambane
A. Indamut
A. Inggoi
A. Juanga
A. Kaputusan
A. Kasolaka
A. Kubung
A. Kupal
A. Lassa
A. Lelubi
A. Mandaong
A. Mandioli
A. Maskepe
A. Nyapiako
A. Nyilinyili
A. Raim
A. Rogirogi
A. Samalanga
A. Samamalalanga
A. Saole
Luas (Km2)
16.37
8.25
38.24
10.63
6.05
12.99
4.90
42.55
4.74
77.04
72.90
46.04
76.51
79.67
65.56
208.89
27.55
56.22
76.98
16.25
36.44
47.45
66.86
21.56
156.58
43.76
104.13
43.40
42.52
8.60
7.02
31.65
30.05
75.72
43.83
25.29
51.76
55.86
22.04
63.68
32.29
41.39
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 15
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
Nama DAS
A. Sawaf
A. Sengge
A. Seramaloleo Besar
A. Songa
A. Sua
A. Subusubu
A. Sumatinggi
A. Tagia
A. Tawa
A. Tawale
A. Timonga
A. Toman
A. Uap
A. Wagiat
A. Wati
A. Wayabunga
A. Wayakuba
A. Wayamoha
A. Wayaua
Ake Foya
Ake Lamo
D Sagu
K Bosso
K Dolik
K Durian
K Kota
K Moloku
K Samat
K Samo
K Sumira
K Tokaka
K. Batonam
K. Fioa
K. Foya
K. Madaha
K. Maffa
K. Maruting
K. Mimis
K. Mosmos
K. Saleo
K. Tima
K. Wamlonga
Luas (Km2)
127.55
27.02
110.21
70.95
41.55
22.33
32.11
43.09
39.46
15.02
40.95
80.34
12.51
19.62
40.42
14.20
49.53
41.90
122.81
97.12
160.80
76.07
13.94
14.51
10.51
33.86
22.23
10.27
53.45
27.37
17.36
110.18
150.02
49.24
31.46
28.70
25.26
27.48
44.85
34.43
24.72
51.10
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 16
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
Nama DAS
Luas (Km2)
126 K. Waploan
88.25
127 K. Wosi
51.80
128 K.Silai
72.04
129 Kuala Wadi Besar
431.43
130 Paisu Sayaang
250.93
131 S Akalamo
255.47
132 S Amehose
49.48
133 S Anggai
77.07
134 S Bobor Besar
59.12
135 S Bopo
7.68
136 S Bumi
31.21
137 S Dihuru
45.91
138 S Fluk
101.31
139 S Kadera
21.34
140 S Koto
45.80
141 S Lale
33.05
142 S Lalepange
32.77
143 S Loji
37.73
144 S Rijang
26.93
145 S Sobapa
36.25
146 S Soligi
16.45
147 S Taba
47.59
148 S Tabuji
72.57
149 S Tangatanga
112.93
150 S Tapaya
120.88
151 S. Laiwui
91.76
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 17
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.7 : Peta Hidrologi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 18
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.8 : Peta Aliran Sungai Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 19
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.9 : Peta Geohidrologi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 20
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.5 GAMBARAN GEOLOGI
4.5.1 Kondisi Geologi
Gambaran umum mengenai kondisi geologi, jenis batuan di wilayah Kabupaten Halmahera
Selatan mempunyai komposisi yang sangat bervariasi, dimana terdiri dari batuan beku,
sediment dan metamorf, karakteristik dan perebaran batuannya tertentu sesuai dengan
daerah pembentukannya seperti: batuan beku di sebagian Pulau Makian sebagai hasil dari
erupsi Gunung Kie Besi, Batuan Sedimen di Pulau Kayoa, Batuan Residual di sebagian
Pulau Obi serta Batuan Skiss Metamorf di sebagian Pulau Bacan dan sebagainya.
Tekstur tanah adalah perbandingan ukuran partikel-partikel kandungan tanah antara debu,
tanah liat dan pasir dari satu contoh tanah. Tekstur berpengaruh langsung terhadap unsur
hara, drainase dan kepekaan terhadap erosi. Juga sangat berpengaruh terhadap
pengelolaan tanah dan pertumbuhan tanaman terutama dalam hal mengatur kandungan
udara dalam rongga tanah, persediaan dan kecepatan peresapan air di daerah tersebut,
dimana hal itu sangat berperan dalam mudah tidaknya lapisan tanah diolah. Definisi tekstur
dapat diartikan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara Kualitatif, yaitu menggambarkan
halus, sedang dan kasar sedangkan secara kuantitatif tekstur ini menggambarkan susunan
relatif berat fraksi-fraksi yaitu pasir, debu dan tanah liat.
Berdasarkan data struktur geologi, wilayah Kabupaten Halmahera Selatan tersusun atas 20
jenis batuan yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6. Jenis Batuan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Jenis Batuan
Luas (Km2)
Alluvium
1,010.92
Batuan Gunung Api Holosen
159.60
Batuan Gunung Api Neogen
148.70
Batuan Gunung Api Oligo-Miosen
1,648.94
Batuan Gunung Api Plio-Plistosen
44.07
Batuan Malihan
11.17
Batuan Terobosan
2.19
Batuan Ultramafik
397.60
Batu Gamping Terumbu
830.34
Formasi Anggai
200.40
Formasi Bacan
775.76
Formasi Fluk
94.55
Formasi Kayasa
7.06
Formasi Loleobasso
45.15
Formasi Obi
288.02
Formasi Woi
454.44
Komplek Malihan
262.52
Sediment Klastik Miosen
348.91
Sediment Klastik Neogen
1,365.00
Terobosan Tersier
42.25
Tidak Ada Data
48.72
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 21
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.5.2 Struktur Geologi
Struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin terlihat jelas pada Formasi Weda (Tmpw)
yang berumur Miosen Tengah-Pliosen Awal. Sumbu lipatan berarah utara – selatan,
timur laut - barat daya dan barat laut - tenggara. Struktur sesar terdiri dari sesar
normal dan sesar naik; umumnya berarah utara-selatan dan baratlaut-tenggara.
Petunjuk akan adanya banyak sesar di Pulau Bacan diperoleh baik dari hasil
pengamatan di lapangan maupun pada potret udara. Sesar diduga terdapat di
sepanjang Sungai Sayoang yang mengalir dari baratlaut ke tenggara dan
memisahkan daerah perbukitan bagian timur dan barat Pulau Bacan bagian utara.
Pada jalur sesar tersebut muncul batuan terobosan granit/granodiorit berumur Tersier
dan batuan gunungapi berumur Kuarter.
Berdasarkan peta sesar dapat diketahui sebaran garis sesar di wilayah Kabupaten
Halmahera Selatan dapat pula diketahui sebaran garis sesar. Garis sesar yang
tersebar dapat digolongkan berdasarkan jenis dan proses pembentuknya yaitu
seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.7. Jenis Sesar
Panjang
No
Jenis
Jumlah
Meter
Km
1
Antiklin
9
86,974
86.97
2
Gunung api giat
1
23,183
23.18
3
Kontak geologi
2
14,406
14.41
4
Sesar
36
269,701
269.70
5
Sesar Normal
7
118,683
118.68
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 22
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.10 : Peta Geologi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 23
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.6 GAMBARAN KLIMATOLOGI
Karakteristik iklim wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, beriklim tropis dengan curah
hujan rata-rata antara 1.000 mm sampai dengan 2.000 mm. Curah hujan ini hampir merata
di Pulau Bacan dan sekitarnya, Pulau Obi dan sekitarnya serta Halmahera bagian Selatan.
Selain itu Kabupaten Halmahera Selatan juga dipengaruhi oleh dua musim yaitu:
a. Musim Utara pada bulan Oktober-Maret yang diselingi angin Barat dan Pancaroba
pada bulan April.
b. Musim Selatan pada bulan September diselingi angin Timur dan Pancaroba pada
bulan Oktober.
Menurut klasifikasi Schmidt F.H dan J.H.A Ferguson (1951), secara umum Kabupaten
Halmahera Selatan beriklim Tipe A dan Tipe B kecuali Saket yang bertipe C. Menurut
Klasifikasi Koppen (1960) Kabupaten Halmahera Selatan bertipe A kecuali Laiwui yang
bertipe Am.
Berdasarkan pengamatan stasiun meteorologi di Labuha, Halmahera Selatan didapat data
klimatologi bulanan secara umum yang dapat dilhat pada tabel berikut.
Tabel 4.8. Data Klimatologi Bulanan, 2012
Temperatur 0C
Bulan
(1)
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGUST
SEP
OKT
NOP
Manimum
Maksimum
Rata-Rata
Kelembaban
(2)
23,2
(3)
31,4
(4)
26,6
(5)
84
22,4
31,7
26,4
81
23,2
31,3
26,3
84
23,0
31,3
26,4
83
23,3
31,2
26,4
86
22,8
30,3
25,7
86
22,6
29,6
25,2
88
22,6
29,6
25,3
87
22,6
30,9
26,2
82
22,3
32,2
26,4
81
22,8
31,1
26,0
84
25,6
85
22,9
30,9
DES
Sumber : Kabupaten Halmahera Dalam Angka, 2013
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 24
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Berdasarkan tingkat curah hujan 1250 – 3250 mm/tahun dengan sebaran curah hujan di
mayoritas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 2250 mm/tahun dan curah hujan
tertinggi yaitu 3250 mm/tahun terjadi di dataran tinggi di Kec. Obi, Kec. Obi Timur dan Kec.
Obi Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan peta (peta curah hujan) berikut.
Tabel 4.9. Curah Hujan Berdasarkan Kecamatan
Kec Bacan
Kec Bacan
Kec Bacan
Kec Bacan
Curah Hujan
(mm/tahun)
1250
2250
1750
0
Luas
(Km2)
0.48
161.01
123.74
55.94
2
Kec Bacan Barat
Kec Bacan Barat
2250
0
167.57
219.68
3
Kec Bacan Barat Utara
Kec Bacan Barat Utara
Kec Bacan Barat Utara
2250
1750
0
242.01
0.32
373.95
4
Kec Bacan Selatan
Kec Bacan Selatan
Kec Bacan Selatan
2250
1750
0
144.95
15.36
538.97
5
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
2250
1250
2250
1750
0
3.88
144.02
93.82
189.27
497.29
6
Kec Bacan Timur Selatan
Kec Bacan Timur Selatan
Kec Bacan Timur Selatan
2250
1750
0
7
Kec Bacan Timur Tengah
Kec Bacan Timur Tengah
Kec Bacan Timur Tengah
2250
1750
0
285.42
1.84
1,266.72
0.00
231.06
28.12
405.36
8
Kec Gane Barat
Kec Gane Barat
Kec Gane Barat
Kec Gane Barat
1750
1250
2250
0
113.64
6.60
330.78
483.75
9
Kec Gane Barat Selatan
Kec Gane Barat Selatan
2250
0
223.46
872.25
10
Kec Gane Barat Utara
Kec Gane Barat Utara
2250
0
452.20
621.53
No
Kecamatan
1
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 25
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No
Kecamatan
Curah Hujan
(mm/tahun)
Luas
(Km2)
11
Kec Gane Timur
Kec Gane Timur
Kec Gane Timur
2750
2250
0
36.39
574.34
2,671.74
12
Kec Gane Timur Selatan
Kec Gane Timur Selatan
Kec Gane Timur Selatan
Kec Gane Timur Selatan
2250
2250
2250
0
46.70
47.23
268.02
7,155.27
13
Kec Gane Timur Tengah
Kec Gane Timur Tengah
2250
0
284.44
2,488.54
14
Kec Kasiruta Barat
Kec Kasiruta Barat
Kec Kasiruta Barat
Kec Kasiruta Barat
2250
2250
2250
0
240.30
0.39
25.27
3,615.50
15
Kec Kasiruta Timur
Kec Kasiruta Timur
2250
0
205.03
253.77
16
Kec Kayoa
Kec Kayoa
Kec Kayoa
Kec Kayoa
2250
2250
2250
0
31.46
30.76
0.26
5,207.83
17
Kec Kayoa Barat
Kec Kayoa Barat
2250
0
25.39
733.38
18
Kec Kayoa Selatan
Kec Kayoa Selatan
2250
0
7.06
506.88
19
Kec Kayoa Utara
Kec Kayoa Utara
2250
0
37.03
452.02
20
Kec Kep Batanglomang
Kec Kep Batanglomang
Kec Kep Batanglomang
2250
2250
0
41.99
1.48
102.28
21
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
2250
2250
2250
2250
0
59.90
4.50
27.92
17.54
9,287.09
22
Kec Makian
Kec Makian
2250
0
49.94
272.13
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 26
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No
Kecamatan
Curah Hujan
(mm/tahun)
23
Kec Makian Barat
Kec Makian Barat
2250
0
Luas
(Km2)
0.00
32.77
6,326.31
24
Kec Mandioli Selatan
Kec Mandioli Selatan
2250
0
132.14
2,812.89
25
Kec Mandioli Utara
Kec Mandioli Utara
2250
0
88.67
910.69
26
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
1250
1750
1750
2250
3250
2750
1750
1750
1750
1750
0
36.23
3.34
19.58
235.12
307.00
366.14
22.36
2.90
0.04
0.01
1,252.02
27
Kec Obi Barat
Kec Obi Barat
Kec Obi Barat
1250
1250
0
65.07
13.12
2,197.26
28
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
2250
2250
2250
3250
2750
0
23.65
44.28
66.40
468.87
391.81
8,386.26
29
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
2250
2250
3250
2750
0
30
Kec Obi Utara
Kec Obi Utara
Kec Obi Utara
Kec Obi Utara
1250
1250
1750
0
37.83
242.09
140.87
146.39
17,204.96
0.00
14.78
125.70
9.09
2,243.02
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 27
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.11 : Peta Curah Hujan Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 28
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.7 GAMBARAN SOSIAL DAN EKONOMI
4.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Perkapita
Kabupaten Halmahera Selatan dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 2003
tentang pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan,
Kabupaten kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan
provinsi Maluku Utara (lembar Negara RI tahun 2003, Tambahan lembaran Negara RI
Nomor 4264).
Kabupaten Halmahera Selatan terdiri atas gugusan pulau dan kepulauan yaitu:
Tabel 4.10. Pulau dan Luasnya Di Kabupaten Halmahera Selatan, 2012
No
Nama Pulau/Kepulauan
Luas Wilayah
(km2)
1
Pulau Obi
3.111,0
2
Pulau Bacan
2.053,0
3
Pulau Makian
113,1
4
Pulau Kayoa
142,0
5
Pulau Kasiruta
708,0
6
Pulau Mandioli
260,0
Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Pulau yang terluas adalah pulau Obi dan pulau terkecil adalah Kayoa. Luas wilayah
Kabupaten Halmahera Selatan adalah + 40.236,72 km2 yang meliputi wilayah laut:
31.484,40 km2 (78 %) dan wilayah daratan: 8.779,32 km2 (22 %). Total kecamatan yang
dimiliki adalah 30 kecamatan dengan jumlah desa 249 buah.
Kondisi alam demikian menunjukkan bahwa Kabupaten Halmahera Selatan merupakan
wilayah dengan sumberdaya alam yang besar, dengan komposisi sumberdaya laut 4
(empat) kali lebih besar daripada sumberdaya darat. Di dalam dokumen Rencana Strategis
Kabupaten Halmahera Selatan (2006) disebutkan bahwa wujud sumberdaya darat berupa
hutan (812.392ha), perkebunan (42.000ha), pertanian (2.000ha), dan sisanya adalah
pertambangan. Sedangkan sumberdaya kelautan memiliki standing stock ikan sebesar
100.750,08 ton/tahun dengan maximum sustainable yield (MSY) sebesar 113.343,04
ton/tahun. Dengan kemampuan ekplorasi sekitar 20.000 ton/tahun, maka sumberdaya
perikanan yang belum dipanen Kabupaten Halmahera Selatan masih sekitar 90% dari total
MSY.
Jika dilihat dari sisi Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Halmahera
Selatan, penyumbang utama produksinya berasal dari sektor pertanian. PDRB suatu
wilayah menunjukkan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan suatu daerah.
Semakin besar nilai PDRB suatu daerah, semakin besar pula sumberdaya ekonomi yang
dihasilkannya.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 29
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.7.2 Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian suatu daerah ditentukan oleh kemampuan sektor-sektor ekonomi
dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang
diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah
terhadap kemampuan berproduksi dari masing-masing sektor tersebut. Untuk memberikan
gambaran struktur perekonomian tersebut, berikut ini disajikan peranan masing-masing
sektor terhadap PDRB Kabupaten Halmahera Selatan atas dasar harga berlaku.
Tabel 4.11. Kondisi Struktur Perekonomian Kabupaten Halmahera Selatan Menurut
Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Milyar Rupiah)
Halmahera Selatan
Sektor
2008
2009
2010
2011
2012
299,1
320,9
350,4
390,8
439,6
Pertanian
7,9
10,8
12,2
14,1
16,4
138,8
168,4
191,6
212,4
237,6
Listrik, Gas, dan Air Bersih
2,7
3,3
3,8
4,2
4,8
Bangunan/Konstruksi
6,7
8,0
8,9
10,5
12,8
Perdagangan, Hotel dan Restaurant
158,4
180,2
209,6
237,7
272,0
Angkutan dan Komunikasi
55,2
63,0
67,9
74,9
85,4
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
20,0
23,7
26,2
29,5
34,5
Jasa-jasa
23,3
26,0
28,5
30,7
35,0
Pertambangan/Galian
Industri Olahan
Sumber Data : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Pada tabel di atas ditunjukkan bahwa nilai sumbangan sektor pertanian pada tahun 2012
mencapai Rp 439,6 Milyar, lebih besar daripada sektor lainnya.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 30
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Tabel 4.12. Kondisi Struktur Perekonomian Kabupaten Halmahera Selatan Menurut
Lapangan Usaha Atas Harga Konstan Tahun 2002-2006 (Milyar Rupiah)
Nilai (Juta Rupiah)
Sektor
2002
2003
2004
2005
2006
192,4
196,1
202,9
212,1
221,7
Pertanian
6,2
7,3
8,2
9,0
9,7
100,8
106,7
110,4
114,2
116,8
Listrik, Gas, dan Air Bersih
1,3
1,3
1,4
1,5
1,6
Bangunan/Konstruksi
3,6
3,7
4,0
4,4
5,0
Perdagangan, Hotel dan Restaurant
134,8
146,2
159,9
173,0
192,7
Angkutan dan Komunikasi
32,3
36,8
38,6
40,9
44,1
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
13,6
14,2
15,4
16,5
17,9
Jasa-jasa
20,5
21,3
22,8
23,8
25,4
Pertambangan/Galian
Industri Olahan
Sumber Data : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara produksi Kabupaten Halmahera Selatan sangat
tergantung pada sektor pertanian, sektor industri olahan, dan sektor perdagangan, hotel dan
restauran. Sektor primer masih mendominasi produksi sektoralnya. Perbedaan nilai PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai produksi riil (nyata). Hal ini menunjukan
perbedaan pengaruh kenaikan harga pada tahun berjalan terhadap tahun standar. Gambar
3 menunjukkan pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha.
Produksi ditentukan oleh biaya dan jumlah input yang disediakan. Secara makro nilai
pertumbuhan ditentukan pula oleh laju inflasi daerah. Oleh karena posisi akses Kabupaten
Halmahera yang lebih jauh dari pusat kota provinsi secara relatif mengakibatkan kenaikan
harga input sekaligus secara keseluruhan menyebabkan laju inflasi relatif lebih besar dari
daerah lain misalnya Kabupaten Halmahera Utara. Persoalan inilah yang secara indikatif
secara relatif, nilai investasi ke daerah yang lebih sulita aksesnya menjadi lebih besar. Hal
ini kelak akan menjadi masalah penting dalam investasi pembangunan.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 31
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
04
PROFIL KABUPATEN
HALMAHERA SELATAN
4.1 PROFIL GEOGRAFIS
Lingkup wilayah perencanaan meliputi seluruh wilayah Kabupaten Halmahera Selatan
sebagai daerah otonom yang baru dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara (sekarang
Halmahera Barat). Kabupaten Halmahera Selatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2003, terletak antara 126° 45’ bujur timur dan 129° 30’ bujur timur dan 0° 30’
lintang utara dan 2° 00’ lintang utara.
Kabupaten Halmahera Selatan terletak di kawasan timur Indonesia, tepatnya berbatasan
dengan:
a. Sebelah utara dibatasi oleh Kota Tidore Kepulauan dan Kota Ternate;
b. Sebelah selatan dibatasi oleh Laut Seram;
c. Sebelah timur dibatasi oleh Laut Halmahera;
d. Sebelah barat dibatasi Laut Maluku.
Luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 40.263,72 km2, yang terdiri dari daratan
seluas 8779,32 km2 (22%) dan luas lautan sebesar 31.484,40 km2 (78%)
Berdasarkan PERDA No. 8 Tahun 27 kecamatan dalam wilayah administrasi Kabupaten
Halmahera Selatan menjadi 30 kecamatan dimana semula berdasarkan UU No. 1 Tahun
2003 terdiri atas 9 kecamatan. Wilayah adminisrasi Kabupaten Halmahera Selatan yang
terdiri atas 30 kecamatan.
Tabel 4.1. Wilayah Administratif Kabupaten Halmahera Selatan
NO
KECAMATAN
NO
KECAMATAN
281,38 km2
16
Kecamatan Kayoa
80,92 km2
166,95 km2
17
Kecamatan Kayoa Barat
25,00 km2
Kecamatan Bacan Barat Utara
244,67 km2
18
Kecamatan Kayoa Selatan
24,07 km2
Kecamatan Bacan Selatan
156,27 km2
19
Kecamatan Kayoa Utara
36,22 km2
Kecamatan Kep Batanglomang
1
Kecamatan Bacan
2
Kecamatan Bacan Barat
3
4
LUAS
5
Kecamatan Bacan Timur
428,04 km2
20
6
Kecamatan Bacan Timur Selatan
296,56 km2
21
Kecamatan Kep Joronga
7
Kecamatan Bacan Timur Tengah
255,14 km2
22
Kecamatan Makian
Kecamatan Makian Barat
Kecamatan Mandioli Selatan
8
Kecamatan Gane Barat
455,90 km2
23
9
Kecamatan Gane Barat Selatan
233,23 km2
24
LUAS
51,54 km2
137,54 km2
51,25 km2
32,82 km2
128,19 km2
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 1
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
10
Kecamatan Gane Barat Utara
463,31 km2
25
Kecamatan Mandioli Utara
Kecamatan Obi
89,39 km2
11
Kecamatan Gane Timur
606,48 km2
26
12
Kecamatan Gane Timur Selatan
280,89 km2
27
Kecamatan Obi Barat
13
Kecamatan Gane Timur Tengah
285,98 km2
28
Kecamatan Obi Selatan
14
Kecamatan Kasiruta Barat
252,10 km2
29
Kecamatan Obi Timur
587,56 km2
Kecamatan Kasiruta Timur
Sumber: PERDA No. 8 Tahun 27
228,96 km2
30
Kecamatan Obi Utara
148,40 km2
15
991,05 km2
87,30 km2
1.000,59 km2
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 2
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.1 : Peta administrative Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 3
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.2 PROFIL DEMOGRAFI
4.2.1 Jumlah Penduduk
Penduduk Halmahera Selatan pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 206.873 jiwa, yang
terdiri atas 105,5 ribu orang laki-laki dan 101,3 ribu orang perempuan. Dengan luas wilayah
Halmahera Selatan sekitar 8,8 ribu kilometer persegi, rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Halmahera Selatan sebesar 24 orang per kilometer persegi. Kecamatan dengan penduduk
terpadat adalah Kecamatan Kayoa Selatan yakni sebanyak 228 orang per kilometer persegi
sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Obi Timur dengan kepadatan 5 orang per
kilometer persegi.
Rasio jenis kelamin di Halmahera Selatan sebesar 104,2 yang menandakan jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya perempuan,
biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk
perempuan.
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2012
No.
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
1
Obi Selatan
12 379
2
Obi
14 850
3
Obi Barat
3 672
4
Obi Timur
3 452
5
Obi Utara
8 421
6
Bacan
20 743
7
Mandioli Selatan
5 958
8
Mandoli Utara
3 124
9
Bacan Selatan
14 288
10
Kep Batang Lomang
6 309
11
Bacan Timur
9 830
12
Bacan Timur Selatan
6 657
13
Bacan Timur Tengah
5 472
14
Bacan Barat
3 643
15
Kasiruta Barat
4 652
16
Kasiruta Timur
3 997
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 4
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
17
Bacan Barat Utara
4 266
18
Kayoa
8 365
19
Kayoa Barat
3 542
20
Kayoa Selatan
5 950
21
Kayoa Utara
2 747
22
Pulau Makian
9 201
23
Makian Barat
3 526
24
Gane Barat
8 110
25
Gane Barat Selatan
5 675
26
Gane Barat Utara
6 150
27
Kep Joronga
5 366
28
Gane Timur
9 005
29
Gane Timur Tengah
3 940
30
Gane Timur Selatan
3 565
Jumlah
206.873
Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 5
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.2.2 Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data kependudukan. Kepadatan tertinggi terdapat pada Kecamatan Kayoa
Selatan sebesar 228 jiwa/Km2, Kecamatan Pulau Makian sebesar 166 jiwa/Km2, dan
Kecamatan Kayoa Barat sebesar 131 jiwa/Km2. Sementara kecamatan dengan jumlah
kepadatan penduduk kecil adalah ObiTimur Selatan sebesar 5 jiwa/Km2. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Kepadatan Penduduk Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2012
Jumlah
Kepadatan
No.
Nama Kecamatan
Luas (Km2)
Penduduk Penduduk
(jiwa)
(jiwa/Km2)
1 083,48
11
Obi Selatan
12 379
1
1 073,15
14
Obi
14 850
2
94,53
39
Obi Barat
3 672
3
636,23
5
Obi Timur
3 452
4
160,69
52
Obi Utara
8 421
5
304,69
68
Bacan
20 743
6
138,81
43
Mandioli Selatan
5 958
7
96,79
32
Mandoli Utara
3 124
8
169,21
84
Bacan Selatan
14 288
9
55,81
113
Kep Batang Lomang
6 309
10
463,5
21
Bacan Timur
9 830
11
321,13
21
Bacan Timur Selatan
6 657
12
276,28
20
Bacan Timur Tengah
5 472
13
180,78
20
Bacan Barat
3 643
14
272,98
17
Kasiruta Barat
4 652
15
247,93
16
Kasiruta Timur
3 997
16
264,94
16
Bacan Barat Utara
4 266
17
87,62
95
Kayoa
8 365
18
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 6
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kayoa Barat
27,07
3 542
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/Km2)
131
Kayoa Selatan
26,06
5 950
228
Kayoa Utara
39,22
2 747
70
Pulau Makian
55,5
9 201
166
Makian Barat
35,54
3 526
99
Gane Barat
493,67
8 110
16
Gane Barat Selatan
252,55
5 675
22
Gane Barat Utara
501,69
6 150
12
Kep Joronga
148,93
5 366
36
Gane Timur
656,72
9 005
14
Gane Timur Tengah
309,67
3 940
13
Gane Timur Selatan
304,15
3 565
12
8 779,32
206.873
24
Nama Kecamatan
Jumlah
Luas (Km2)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 7
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.4 : Peta Sebaran Penduduk Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 8
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.3 GAMBARAN TOPOGRAFI
Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Halmahera memiliki daerah landai yang cukup
luas. Berdasarkan kondisi fisiknya, luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan berdasarkan
kelerengan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4. Luas Daerah Berdasarkan Tingkat Kelerengan
No
1
2
3
4
5
Kelerengan
Derajat Kemiringan
Luas (Km2)
Datar
0 - 2º
4,615.55
Landai
2 - 8º
861.47
Miring
8 - 15º
1,420.33
Curam
15 - 40º
956.80
Sangat Curam
> 40º
208.45
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Wilayah kecamatan yang memiliki mayoritas daerah dengan jenis kelerengan datar - landai
(0 - 2 º ) antara lain adalah :
Kec. Kayoa
Kec. Kayoa Utara
Kec. Kayoa Selatan
Kec. Gane Timur
Kec. Gane Timur Tengah
Kec. Gane Timur Selatan
Kec. Kepulauan. Joronga
Kec. Kepulauan Batanglomang
Kec. Mandioli Utara
Kec. Mandioli Selatan
Kec. Obi Utara
Kec. Obi Timur
Sedangkan wilayah kecamatan di Kabupaten Halmahera Selatan yang memiliki kondisi
kelerengan curam – sangat curam (15 - >40 º) antara lain adalah :
Kec. Makian
Kec. Makian Barat
Kec. Gane Barat Utara
Kec. Gane Barat
Kec. Gane Barat Selatan
Kec. Bacan Timur
Kec. Bacan Selatan
Kec. Bacan Timur Selatan
Kec. Obi
Kec. Obi Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 9
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Kondisi jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Halmahera Selatan khususnya tiap
Kecamatan secara umum terdiri dari :
1. Jenis tanah Podsolik Merah Kuning, terdapat pada:
a. Obi Bagian Timur
b. Pulau Kayoa
c. Jenis tanah Kompleks
d. Obi Bagian Tengah
2. Jenis Tanah Latosol terdapat pada:
a. Gane Timur
b. Gane Barat
c. Bacan
3. Jenis Tanah Reguosol yang terdapat pada :
a. Pulau Makian
b. Pulau Obi dipesisir Utara
4. Jenis Tanah Alluvial terdapat pada :
a. Pulau Obi Bagian Barat
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 10
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.5 : Peta Topografi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 11
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.6 : Peta Jenis Tanah Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 12
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Kondisi hidrologi (kondisi air permukaan dan air tanah) Kabupaten Halmahera Selatan
dipengaruhi oleh iklim, curah hujan sertakeberadaan sungai dan danau. Berdasarkan
keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah teridentifikasi, Kabupaten Halmahera
Selatan memiliki 151 DAS dan 5 buah danau (dengan 4 danau besar yang terdapat di Kec.
Gane Timur, Kec. Batan Timur dan Kec. Obi). Untuk lebih jelas mengenai kondisi hidrologi
dapat dilihat ada tabel mengenai sebaran DAS serta peta hidrologi peta DAS.
Sementara kondisi hidrogeologi di Kabupaten Halmahera Selatan dibagi atas beberapa
tipologi kondisi hidrogeologi yaitu berdasarkan tipologi produktifitas aquifernya yang terdiri
atas :
1 Produktif
: Setempat, akuifer produktif (Akuifer dengan keterusan
beragam; umumnya air tanah tidak dimanfaatkan
karena dalamnya muka air tanah; debit mata air
umumnya < 10 l/det)
2 Produktif
rendah
: Akuifer dengan produktivitas rendah setempat berarti
setempat
(Umumnya keterusan sangat rendah) setempat air
tanah dangkal dalam jumlah yg terbatas dapat di
peroleh di lembah-lembah atau pada zona pelapukan
3 Produktif sedang
: Akuifer produksi sedang (Aliran air tanah terbatas
pada zona celahan, rekahan, & saluran pelarutan.
Debit sumur & mata air beragam dalam kisaran
besar. Debit mata air terbesar mencapai 100 l/det)
4 Setempat
produktif
: Setempat akuifer dengan produktivitas sedang
sedang
(Akuifer tidak menerus, tipis, dan rendah
keterusannya, muka air tanah umumnya dangkal,
debit sumur umumnya < 5 l/det)
5 Tidak produktif dangkal
: Daerah air tanah langka atau tak berarti
Berdasarkan kondisi produktifitas aquifernya, Kabupaten Halmahera Selatan sebagian besar
wilayahnya memiliki produktifitas aquifer rendah setempat. Wilayah Kabupaten Halmahera
Selatan ang memiliki produktifitas aquifer tinggi terdapat di Pulau Makian. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada peta hidrogeologi.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 13
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Tabel 4.5. Luas DAS Berdasarkan Kecamatan
No.
Nama DAS
Luas (Km2)
1
A Akelamo
33.87
2
A Ali
7.12
3
A Arpati
186.16
4
A Aru
14.98
5
A Bidomalaka
7.68
6
A Bobango
24.60
7
A Bobiri
16.66
8
A Bobo
16.42
9
A Bobor
52.03
10
A Boreo
18.96
11
A Botan
49.72
12
A Daraku
14.91
13
A Dihuru
26.95
14
A Diwoi
18.76
15
A Doko
10.09
16
A Doyang
5.72
17
A Falamajongihi
4.46
18
A Gainanu
30.24
19
A Gosora
19.86
20
A Imbuimbu
40.44
21
A Jabubu
48.05
22
A Jabuko
8.61
23
A Jaga
9.67
24
A Jebubu Besar
20.10
25
A Kadabu
4.83
26
A Kalanomaeke
8.84
27
A Kasituta
107.93
28
A Kuo
27.85
29
A Laratu
21.24
30
A Lipai
12.87
31
A Loko
16.47
32
A Loleongusu
25.48
33
A Magam
36.23
34
A Mamang
16.60
35
A Moang Kecil
7.57
36
A Ngome
13.82
37
A Palamea
20.90
38
A Papaceda
4.76
39
A Puacaritos
29.37
40
A Rano
23.47
41
A Sagu
30.75
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 14
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
Nama DAS
A Samamaluku
A Samo
A Supai
A Tagli
A Tango
A Turibesar
A Uoubo
A Wali
A Wayakuba
A Wayaloar
A. Ahadau
A. Balipota
A. Batisa
A. Besui
A. Bibinoy
A. Bobo
A. Dingaloal
A. Duin
A. Gala
A. Gandasuti
A. Gati
A. Gorogoro
A. Henambane
A. Indamut
A. Inggoi
A. Juanga
A. Kaputusan
A. Kasolaka
A. Kubung
A. Kupal
A. Lassa
A. Lelubi
A. Mandaong
A. Mandioli
A. Maskepe
A. Nyapiako
A. Nyilinyili
A. Raim
A. Rogirogi
A. Samalanga
A. Samamalalanga
A. Saole
Luas (Km2)
16.37
8.25
38.24
10.63
6.05
12.99
4.90
42.55
4.74
77.04
72.90
46.04
76.51
79.67
65.56
208.89
27.55
56.22
76.98
16.25
36.44
47.45
66.86
21.56
156.58
43.76
104.13
43.40
42.52
8.60
7.02
31.65
30.05
75.72
43.83
25.29
51.76
55.86
22.04
63.68
32.29
41.39
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 15
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
Nama DAS
A. Sawaf
A. Sengge
A. Seramaloleo Besar
A. Songa
A. Sua
A. Subusubu
A. Sumatinggi
A. Tagia
A. Tawa
A. Tawale
A. Timonga
A. Toman
A. Uap
A. Wagiat
A. Wati
A. Wayabunga
A. Wayakuba
A. Wayamoha
A. Wayaua
Ake Foya
Ake Lamo
D Sagu
K Bosso
K Dolik
K Durian
K Kota
K Moloku
K Samat
K Samo
K Sumira
K Tokaka
K. Batonam
K. Fioa
K. Foya
K. Madaha
K. Maffa
K. Maruting
K. Mimis
K. Mosmos
K. Saleo
K. Tima
K. Wamlonga
Luas (Km2)
127.55
27.02
110.21
70.95
41.55
22.33
32.11
43.09
39.46
15.02
40.95
80.34
12.51
19.62
40.42
14.20
49.53
41.90
122.81
97.12
160.80
76.07
13.94
14.51
10.51
33.86
22.23
10.27
53.45
27.37
17.36
110.18
150.02
49.24
31.46
28.70
25.26
27.48
44.85
34.43
24.72
51.10
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 16
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No.
Nama DAS
Luas (Km2)
126 K. Waploan
88.25
127 K. Wosi
51.80
128 K.Silai
72.04
129 Kuala Wadi Besar
431.43
130 Paisu Sayaang
250.93
131 S Akalamo
255.47
132 S Amehose
49.48
133 S Anggai
77.07
134 S Bobor Besar
59.12
135 S Bopo
7.68
136 S Bumi
31.21
137 S Dihuru
45.91
138 S Fluk
101.31
139 S Kadera
21.34
140 S Koto
45.80
141 S Lale
33.05
142 S Lalepange
32.77
143 S Loji
37.73
144 S Rijang
26.93
145 S Sobapa
36.25
146 S Soligi
16.45
147 S Taba
47.59
148 S Tabuji
72.57
149 S Tangatanga
112.93
150 S Tapaya
120.88
151 S. Laiwui
91.76
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 17
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.7 : Peta Hidrologi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 18
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.8 : Peta Aliran Sungai Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 19
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.9 : Peta Geohidrologi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 20
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.5 GAMBARAN GEOLOGI
4.5.1 Kondisi Geologi
Gambaran umum mengenai kondisi geologi, jenis batuan di wilayah Kabupaten Halmahera
Selatan mempunyai komposisi yang sangat bervariasi, dimana terdiri dari batuan beku,
sediment dan metamorf, karakteristik dan perebaran batuannya tertentu sesuai dengan
daerah pembentukannya seperti: batuan beku di sebagian Pulau Makian sebagai hasil dari
erupsi Gunung Kie Besi, Batuan Sedimen di Pulau Kayoa, Batuan Residual di sebagian
Pulau Obi serta Batuan Skiss Metamorf di sebagian Pulau Bacan dan sebagainya.
Tekstur tanah adalah perbandingan ukuran partikel-partikel kandungan tanah antara debu,
tanah liat dan pasir dari satu contoh tanah. Tekstur berpengaruh langsung terhadap unsur
hara, drainase dan kepekaan terhadap erosi. Juga sangat berpengaruh terhadap
pengelolaan tanah dan pertumbuhan tanaman terutama dalam hal mengatur kandungan
udara dalam rongga tanah, persediaan dan kecepatan peresapan air di daerah tersebut,
dimana hal itu sangat berperan dalam mudah tidaknya lapisan tanah diolah. Definisi tekstur
dapat diartikan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara Kualitatif, yaitu menggambarkan
halus, sedang dan kasar sedangkan secara kuantitatif tekstur ini menggambarkan susunan
relatif berat fraksi-fraksi yaitu pasir, debu dan tanah liat.
Berdasarkan data struktur geologi, wilayah Kabupaten Halmahera Selatan tersusun atas 20
jenis batuan yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6. Jenis Batuan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Jenis Batuan
Luas (Km2)
Alluvium
1,010.92
Batuan Gunung Api Holosen
159.60
Batuan Gunung Api Neogen
148.70
Batuan Gunung Api Oligo-Miosen
1,648.94
Batuan Gunung Api Plio-Plistosen
44.07
Batuan Malihan
11.17
Batuan Terobosan
2.19
Batuan Ultramafik
397.60
Batu Gamping Terumbu
830.34
Formasi Anggai
200.40
Formasi Bacan
775.76
Formasi Fluk
94.55
Formasi Kayasa
7.06
Formasi Loleobasso
45.15
Formasi Obi
288.02
Formasi Woi
454.44
Komplek Malihan
262.52
Sediment Klastik Miosen
348.91
Sediment Klastik Neogen
1,365.00
Terobosan Tersier
42.25
Tidak Ada Data
48.72
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 21
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.5.2 Struktur Geologi
Struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin terlihat jelas pada Formasi Weda (Tmpw)
yang berumur Miosen Tengah-Pliosen Awal. Sumbu lipatan berarah utara – selatan,
timur laut - barat daya dan barat laut - tenggara. Struktur sesar terdiri dari sesar
normal dan sesar naik; umumnya berarah utara-selatan dan baratlaut-tenggara.
Petunjuk akan adanya banyak sesar di Pulau Bacan diperoleh baik dari hasil
pengamatan di lapangan maupun pada potret udara. Sesar diduga terdapat di
sepanjang Sungai Sayoang yang mengalir dari baratlaut ke tenggara dan
memisahkan daerah perbukitan bagian timur dan barat Pulau Bacan bagian utara.
Pada jalur sesar tersebut muncul batuan terobosan granit/granodiorit berumur Tersier
dan batuan gunungapi berumur Kuarter.
Berdasarkan peta sesar dapat diketahui sebaran garis sesar di wilayah Kabupaten
Halmahera Selatan dapat pula diketahui sebaran garis sesar. Garis sesar yang
tersebar dapat digolongkan berdasarkan jenis dan proses pembentuknya yaitu
seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.7. Jenis Sesar
Panjang
No
Jenis
Jumlah
Meter
Km
1
Antiklin
9
86,974
86.97
2
Gunung api giat
1
23,183
23.18
3
Kontak geologi
2
14,406
14.41
4
Sesar
36
269,701
269.70
5
Sesar Normal
7
118,683
118.68
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 22
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.10 : Peta Geologi Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 23
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.6 GAMBARAN KLIMATOLOGI
Karakteristik iklim wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, beriklim tropis dengan curah
hujan rata-rata antara 1.000 mm sampai dengan 2.000 mm. Curah hujan ini hampir merata
di Pulau Bacan dan sekitarnya, Pulau Obi dan sekitarnya serta Halmahera bagian Selatan.
Selain itu Kabupaten Halmahera Selatan juga dipengaruhi oleh dua musim yaitu:
a. Musim Utara pada bulan Oktober-Maret yang diselingi angin Barat dan Pancaroba
pada bulan April.
b. Musim Selatan pada bulan September diselingi angin Timur dan Pancaroba pada
bulan Oktober.
Menurut klasifikasi Schmidt F.H dan J.H.A Ferguson (1951), secara umum Kabupaten
Halmahera Selatan beriklim Tipe A dan Tipe B kecuali Saket yang bertipe C. Menurut
Klasifikasi Koppen (1960) Kabupaten Halmahera Selatan bertipe A kecuali Laiwui yang
bertipe Am.
Berdasarkan pengamatan stasiun meteorologi di Labuha, Halmahera Selatan didapat data
klimatologi bulanan secara umum yang dapat dilhat pada tabel berikut.
Tabel 4.8. Data Klimatologi Bulanan, 2012
Temperatur 0C
Bulan
(1)
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGUST
SEP
OKT
NOP
Manimum
Maksimum
Rata-Rata
Kelembaban
(2)
23,2
(3)
31,4
(4)
26,6
(5)
84
22,4
31,7
26,4
81
23,2
31,3
26,3
84
23,0
31,3
26,4
83
23,3
31,2
26,4
86
22,8
30,3
25,7
86
22,6
29,6
25,2
88
22,6
29,6
25,3
87
22,6
30,9
26,2
82
22,3
32,2
26,4
81
22,8
31,1
26,0
84
25,6
85
22,9
30,9
DES
Sumber : Kabupaten Halmahera Dalam Angka, 2013
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 24
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Berdasarkan tingkat curah hujan 1250 – 3250 mm/tahun dengan sebaran curah hujan di
mayoritas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 2250 mm/tahun dan curah hujan
tertinggi yaitu 3250 mm/tahun terjadi di dataran tinggi di Kec. Obi, Kec. Obi Timur dan Kec.
Obi Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan peta (peta curah hujan) berikut.
Tabel 4.9. Curah Hujan Berdasarkan Kecamatan
Kec Bacan
Kec Bacan
Kec Bacan
Kec Bacan
Curah Hujan
(mm/tahun)
1250
2250
1750
0
Luas
(Km2)
0.48
161.01
123.74
55.94
2
Kec Bacan Barat
Kec Bacan Barat
2250
0
167.57
219.68
3
Kec Bacan Barat Utara
Kec Bacan Barat Utara
Kec Bacan Barat Utara
2250
1750
0
242.01
0.32
373.95
4
Kec Bacan Selatan
Kec Bacan Selatan
Kec Bacan Selatan
2250
1750
0
144.95
15.36
538.97
5
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
Kec Bacan Timur
2250
1250
2250
1750
0
3.88
144.02
93.82
189.27
497.29
6
Kec Bacan Timur Selatan
Kec Bacan Timur Selatan
Kec Bacan Timur Selatan
2250
1750
0
7
Kec Bacan Timur Tengah
Kec Bacan Timur Tengah
Kec Bacan Timur Tengah
2250
1750
0
285.42
1.84
1,266.72
0.00
231.06
28.12
405.36
8
Kec Gane Barat
Kec Gane Barat
Kec Gane Barat
Kec Gane Barat
1750
1250
2250
0
113.64
6.60
330.78
483.75
9
Kec Gane Barat Selatan
Kec Gane Barat Selatan
2250
0
223.46
872.25
10
Kec Gane Barat Utara
Kec Gane Barat Utara
2250
0
452.20
621.53
No
Kecamatan
1
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 25
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No
Kecamatan
Curah Hujan
(mm/tahun)
Luas
(Km2)
11
Kec Gane Timur
Kec Gane Timur
Kec Gane Timur
2750
2250
0
36.39
574.34
2,671.74
12
Kec Gane Timur Selatan
Kec Gane Timur Selatan
Kec Gane Timur Selatan
Kec Gane Timur Selatan
2250
2250
2250
0
46.70
47.23
268.02
7,155.27
13
Kec Gane Timur Tengah
Kec Gane Timur Tengah
2250
0
284.44
2,488.54
14
Kec Kasiruta Barat
Kec Kasiruta Barat
Kec Kasiruta Barat
Kec Kasiruta Barat
2250
2250
2250
0
240.30
0.39
25.27
3,615.50
15
Kec Kasiruta Timur
Kec Kasiruta Timur
2250
0
205.03
253.77
16
Kec Kayoa
Kec Kayoa
Kec Kayoa
Kec Kayoa
2250
2250
2250
0
31.46
30.76
0.26
5,207.83
17
Kec Kayoa Barat
Kec Kayoa Barat
2250
0
25.39
733.38
18
Kec Kayoa Selatan
Kec Kayoa Selatan
2250
0
7.06
506.88
19
Kec Kayoa Utara
Kec Kayoa Utara
2250
0
37.03
452.02
20
Kec Kep Batanglomang
Kec Kep Batanglomang
Kec Kep Batanglomang
2250
2250
0
41.99
1.48
102.28
21
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
Kec Kep Joronga
2250
2250
2250
2250
0
59.90
4.50
27.92
17.54
9,287.09
22
Kec Makian
Kec Makian
2250
0
49.94
272.13
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 26
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No
Kecamatan
Curah Hujan
(mm/tahun)
23
Kec Makian Barat
Kec Makian Barat
2250
0
Luas
(Km2)
0.00
32.77
6,326.31
24
Kec Mandioli Selatan
Kec Mandioli Selatan
2250
0
132.14
2,812.89
25
Kec Mandioli Utara
Kec Mandioli Utara
2250
0
88.67
910.69
26
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
Kec Obi
1250
1750
1750
2250
3250
2750
1750
1750
1750
1750
0
36.23
3.34
19.58
235.12
307.00
366.14
22.36
2.90
0.04
0.01
1,252.02
27
Kec Obi Barat
Kec Obi Barat
Kec Obi Barat
1250
1250
0
65.07
13.12
2,197.26
28
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
Kec Obi Selatan
2250
2250
2250
3250
2750
0
23.65
44.28
66.40
468.87
391.81
8,386.26
29
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
Kec Obi Timur
2250
2250
3250
2750
0
30
Kec Obi Utara
Kec Obi Utara
Kec Obi Utara
Kec Obi Utara
1250
1250
1750
0
37.83
242.09
140.87
146.39
17,204.96
0.00
14.78
125.70
9.09
2,243.02
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 27
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Gambar 4.11 : Peta Curah Hujan Kab. Halmahera Selatan
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 28
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.7 GAMBARAN SOSIAL DAN EKONOMI
4.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Perkapita
Kabupaten Halmahera Selatan dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 2003
tentang pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan,
Kabupaten kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan
provinsi Maluku Utara (lembar Negara RI tahun 2003, Tambahan lembaran Negara RI
Nomor 4264).
Kabupaten Halmahera Selatan terdiri atas gugusan pulau dan kepulauan yaitu:
Tabel 4.10. Pulau dan Luasnya Di Kabupaten Halmahera Selatan, 2012
No
Nama Pulau/Kepulauan
Luas Wilayah
(km2)
1
Pulau Obi
3.111,0
2
Pulau Bacan
2.053,0
3
Pulau Makian
113,1
4
Pulau Kayoa
142,0
5
Pulau Kasiruta
708,0
6
Pulau Mandioli
260,0
Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Pulau yang terluas adalah pulau Obi dan pulau terkecil adalah Kayoa. Luas wilayah
Kabupaten Halmahera Selatan adalah + 40.236,72 km2 yang meliputi wilayah laut:
31.484,40 km2 (78 %) dan wilayah daratan: 8.779,32 km2 (22 %). Total kecamatan yang
dimiliki adalah 30 kecamatan dengan jumlah desa 249 buah.
Kondisi alam demikian menunjukkan bahwa Kabupaten Halmahera Selatan merupakan
wilayah dengan sumberdaya alam yang besar, dengan komposisi sumberdaya laut 4
(empat) kali lebih besar daripada sumberdaya darat. Di dalam dokumen Rencana Strategis
Kabupaten Halmahera Selatan (2006) disebutkan bahwa wujud sumberdaya darat berupa
hutan (812.392ha), perkebunan (42.000ha), pertanian (2.000ha), dan sisanya adalah
pertambangan. Sedangkan sumberdaya kelautan memiliki standing stock ikan sebesar
100.750,08 ton/tahun dengan maximum sustainable yield (MSY) sebesar 113.343,04
ton/tahun. Dengan kemampuan ekplorasi sekitar 20.000 ton/tahun, maka sumberdaya
perikanan yang belum dipanen Kabupaten Halmahera Selatan masih sekitar 90% dari total
MSY.
Jika dilihat dari sisi Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Halmahera
Selatan, penyumbang utama produksinya berasal dari sektor pertanian. PDRB suatu
wilayah menunjukkan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan suatu daerah.
Semakin besar nilai PDRB suatu daerah, semakin besar pula sumberdaya ekonomi yang
dihasilkannya.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 29
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.7.2 Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian suatu daerah ditentukan oleh kemampuan sektor-sektor ekonomi
dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang
diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah
terhadap kemampuan berproduksi dari masing-masing sektor tersebut. Untuk memberikan
gambaran struktur perekonomian tersebut, berikut ini disajikan peranan masing-masing
sektor terhadap PDRB Kabupaten Halmahera Selatan atas dasar harga berlaku.
Tabel 4.11. Kondisi Struktur Perekonomian Kabupaten Halmahera Selatan Menurut
Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Milyar Rupiah)
Halmahera Selatan
Sektor
2008
2009
2010
2011
2012
299,1
320,9
350,4
390,8
439,6
Pertanian
7,9
10,8
12,2
14,1
16,4
138,8
168,4
191,6
212,4
237,6
Listrik, Gas, dan Air Bersih
2,7
3,3
3,8
4,2
4,8
Bangunan/Konstruksi
6,7
8,0
8,9
10,5
12,8
Perdagangan, Hotel dan Restaurant
158,4
180,2
209,6
237,7
272,0
Angkutan dan Komunikasi
55,2
63,0
67,9
74,9
85,4
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
20,0
23,7
26,2
29,5
34,5
Jasa-jasa
23,3
26,0
28,5
30,7
35,0
Pertambangan/Galian
Industri Olahan
Sumber Data : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Pada tabel di atas ditunjukkan bahwa nilai sumbangan sektor pertanian pada tahun 2012
mencapai Rp 439,6 Milyar, lebih besar daripada sektor lainnya.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 30
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Tabel 4.12. Kondisi Struktur Perekonomian Kabupaten Halmahera Selatan Menurut
Lapangan Usaha Atas Harga Konstan Tahun 2002-2006 (Milyar Rupiah)
Nilai (Juta Rupiah)
Sektor
2002
2003
2004
2005
2006
192,4
196,1
202,9
212,1
221,7
Pertanian
6,2
7,3
8,2
9,0
9,7
100,8
106,7
110,4
114,2
116,8
Listrik, Gas, dan Air Bersih
1,3
1,3
1,4
1,5
1,6
Bangunan/Konstruksi
3,6
3,7
4,0
4,4
5,0
Perdagangan, Hotel dan Restaurant
134,8
146,2
159,9
173,0
192,7
Angkutan dan Komunikasi
32,3
36,8
38,6
40,9
44,1
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
13,6
14,2
15,4
16,5
17,9
Jasa-jasa
20,5
21,3
22,8
23,8
25,4
Pertambangan/Galian
Industri Olahan
Sumber Data : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara produksi Kabupaten Halmahera Selatan sangat
tergantung pada sektor pertanian, sektor industri olahan, dan sektor perdagangan, hotel dan
restauran. Sektor primer masih mendominasi produksi sektoralnya. Perbedaan nilai PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai produksi riil (nyata). Hal ini menunjukan
perbedaan pengaruh kenaikan harga pada tahun berjalan terhadap tahun standar. Gambar
3 menunjukkan pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha.
Produksi ditentukan oleh biaya dan jumlah input yang disediakan. Secara makro nilai
pertumbuhan ditentukan pula oleh laju inflasi daerah. Oleh karena posisi akses Kabupaten
Halmahera yang lebih jauh dari pusat kota provinsi secara relatif mengakibatkan kenaikan
harga input sekaligus secara keseluruhan menyebabkan laju inflasi relatif lebih besar dari
daerah lain misalnya Kabupaten Halmahera Utara. Persoalan inilah yang secara indikatif
secara relatif, nilai investasi ke daerah yang lebih sulita aksesnya menjadi lebih besar. Hal
ini kelak akan menjadi masalah penting dalam investasi pembangunan.
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 31
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014