BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN - DOCRPIJM 1536548808Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi (tbn) 2018
BAB VI
KERANGKA KELEMBAGAAN
DAN REGULASI KABUPATEN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus
kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari
ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana
pengembangannya.
6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN
6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembangunan prasarana bidang Cipta
Karya, diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak
RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan reformasi kelembagaan,
memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber
daya manusia (SDM) – keterampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan
sikap, pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi
dalam pembangunan.
Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Terpadu
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten
Tabanan sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan
secara optimal, efektif dan efisien serta terjamin keterlanjutannya. Di dalam
pelaksanaan/implementasi RPIJM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan
melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan
sinkronisasi program/kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok dan
fungsi masing-masing lembaga.
Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, diperlukan perubahan perangkat daerah di Kabupaten Tabanan
melalui penetapan Peraturan Daerah tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah. Adapun Arahan Kebijakan Kelembagaan di Kabupaten Tabanan
berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Untuk kedudukan, susunan
organisasi, tugas dan fungsi diatur dalam Peraturan Bupati Tabanan Nomor 52
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan.
Kelembagaan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan menyangkut 3 (tiga)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 1 (satu) BUMD yakni : Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP), Dinas Lingkungan
Hidup (DLH), dan PDAM Kabupaten Tabanan.
VI - 1
6.1.1.1
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Penelitian
dan Pengembangan (Bapelitbang)
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tabanan dilaksanakan oleh OPD
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten
Tabanan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, diuraikan struktur organisasi
Bapelitbang Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bapelitbang
2. Sekretaris Bapelitbang, yang membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3. Bidang Pembangunan Manusia dan masyarakat yang membawahi :
a. Sub Bidang Kesehatan dan Pemberdayaan Perempuan
b. Sub Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
c. Sub Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
4. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, yang membawahi :
a. Sub Bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
b. Sub Bidang Penanaman Modal dan Pariwisata
c. Sub Bidang Pertanian bdan Lingkungan Hidup
5. Bidang Sosial dan Budaya, yang membawahi:
a. Sub Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Sub Bidang Kependudukan dan Perlindungan Masyarakat
c. Sub Bidang Budaya, Perpustakaan dan Kearsipan
6. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang membawahi
a. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
b. Sub Bidang Perhubungan, Perumahan dan Permukiman
c. Sub Bidang Statistik, Komunikasi dan Informasi
Adapun kelembagaan pada Bapelitbang Kabupaten Tabanan yang mebidangi
pembangunan bidang Cipta Karya dilaksanakan pada Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah dengan Sub Bidang meliputi Sub Bidang Perhubungan,
Perumahan dan Permukiman.
Bagan Struktur Organisasi Bapelitbang Kabupaten Tabanan sebagai berikut :
VI - 2
Gambar 6.1 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Penelitian
dan Pengembangan Kabupaten Tabanan
Adapun Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tabanan
merupakan Tipe A yang melaksanakan fungsi penunjang perencanaan dan fungsi
penunjang penelitian dan pengembangan di Kabupaten Tabanan.
6. Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah mempunyai
tugas :
a. Mengoordinasikan Penyusunan Rancangan RPJPD, RPJMD, dan
RKPD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
b. Memverifikasi Rancangan Renstra Perangkat Daerah Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
c. Mengoordinasikan Pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
d. Mengoordinasikan Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW
Daerah dan RPJMD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
VI - 3
e. Mengoordinasikan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, RKPD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
f.
Mengoordinasikan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
g. Mengoordinasikan Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi
Kegiatan Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
h. Mengoordinasikan Pembinaan teknis perencanaan kepada
Perangkat Daerah dalam Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
i.
Melaksanakan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
j.
Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
k. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang
dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan
dengan baik;
l.
Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah
ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier;
m. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah.
7.1.
Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas
:
a. Merancang Penyusun Rancangan RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
b. Menganalisis Rancangan Renstra Perangkat Daerah Urusan
pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
VI - 4
c. Menyiapkan Pelaksanaan Musrenbang RPJPD Urusan pekerjaan
umum, pertanahan dan penataan ruang;
d. Merencanakan pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW
Daerah dan RPJMD Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
e. Membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
f. Merencanakan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, RKPD Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
g. Merencanakan pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
h. Merencanakan Sinergitas dan Harmonisasi Kegiatan Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
i. Merencanakan Dukungan pelaksanaan Kegiatan Pusat, provinsi
untuk Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
j. Merencanakan pengendalian pengendalian/ monitoring
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah urusan pekerjaan
umum, pertanahan dan penataan ruang;
k. Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
l. Merencanakan dan menyusun evaluasi dan pelaporan atas
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah Urusan pekerjaan
umum, pertanahan dan penataan ruang;
m. Membagi tugas dan kegiatan kepada bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas dengan member arahan sesuai dengan bidang
dan permasalahannya agar dilaksanakan dengan baik;
n. Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah
ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier.
VI - 5
7.2. Sub. Bidang Perhubungan, Perumahan dan Permukiman
mempunyai tugas:
a. Merancang Penyusun Rancangan RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
b. Menganalisis Rancangan Renstra Perangkat Daerah Urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
c. Menyiapkan Pelaksanaan Musrenbang RPJPD Urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
d. Merencanakan pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW
Daerah dan RPJMD Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
e. Membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
f. Merencanakan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, RKPD Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
g. Merencanakan pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD Urusan perhubungan, perumahan dan permukiman;
h. Merencanakan Sinergitas dan Harmonisasi Kegiatan Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
i. Merencanakan Dukungan pelaksanaan Kegiatan Pusat, provinsi
untuk Urusan perhubungan, perumahan dan permukiman;
j. Merencanakan pengendalian pengendalian/ monitoring
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
k. Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
l. Merencanakan dan menyusun evaluasi dan pelaporan atas
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah Urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
VI - 6
m. Membagi tugas dan kegiatan kepada bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas dengan member arahan sesuai dengan bidang
dan permasalahannya agar dilaksanakan dengan baik;
n. Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah
ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier.
VI - 7
6.1.1.2
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP)
Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten Tabanan
dilaksanakan oleh OPD Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan.
Susunan organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan
terdiri dari:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris Dinas, yang membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3. Bidang Sumber Daya Air, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Sumber Daya Air;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Sumber Daya Air;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Sumber Daya Air
4. Bidang Permukiman, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Permukiman;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Permukiman;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Permukiman.
5. Bidang Bangunan Gedung, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Pembangunan Gedung;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Bangunan Gedung;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Bangunan Gedung
6. Bidang Bina Marga, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Bina Marga;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Bina Marga;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Bina Marga
7. Bidang Perumahan, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Perencanaan/Pembinaan Perumahan;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Perumahan
c. Seksi Pengawasan /Pengendalian Perumahan
8. Bidang Tata Ruang, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Tata Ruang dan Pertanahan;
b. Seksi Pembangunan Tata Ruang dan Pertanahan;
c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang dan Pertanahan.
9. Unit Pelaksana Teknis yang terdiri dari 10 (sepuluh) unit.
Adapun pelaksana pembangunan bidang Cipta Karya dilaksanakan oleh beberapa
bidang pada Dinas Pekerjaan Umum yaitu pada Bidang Permukiman, Perumahan,
Bangunan Gedung dan Tata Ruang.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut.
VI - 8
Gambar 6.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan
Adapun tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tabanan yang merupakan Tipe A, yaitu
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum, penataan ruang,
perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan.
6.1.1.3
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan dibentuk berdasarkan Nomor 13
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Adapun
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan,
diuraikan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan adalah
sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris Dinas, yang membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan
3. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, yang membawahi :
a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
b. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
c. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan
VI - 9
4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas yang
membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Sampah
b. Seksi Limbah B3
c. Seksi Peningkatan Kapasitas LH dan Pertamanan
5.
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup yang
membawahi :
a. Seksi Pencemaran Lingkungan
b. Seksi Kerusakan Lingkungan
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
6. UPT Pengelolaan Persampahan dan Lumpur Tinja
Adapun Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan
sebagai berikut :
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tabanan
Dalam pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya, bidang di Dinas Lingkungan
Hidup dilaksanakan oleh Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan
Kapasitas beserta seluruh seksi dan UPT Pengelolaan Persampahan dan Lumpur
Tinja..
Adapun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan merupakan Dinas dengan
Tipe B yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup.
VI - 10
6.1.1.4 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi PDAM
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tabanan didirikan pertama kali
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 1 Tahun 1985 dan
diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 25 tahun 1986
seri B No.1.
Pelayanan air minum di Kabupaten Tabanan dilakukan oleh PDAM dengan visi yaitu
”Menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Yang Lebih Baik” untuk mewujudkan
perusahaan yang sehat, sejahtera , Mandiri dan profesional.
Sedangkan misi dalam mewujudkan visi tersebut adalah:
a. Peningkatan kemampuan pengelolaan sumber-sumber air;
b. Menjaga efisensi terhadap penggunaan energi listrik;
c. Menjaga kepercayaan pelanggan;
d. Peningkatan kemampuan PDAM dalam perencanaan dan penanganan
pengembangan air minum;
e. Peningkatan kemampuan personil menjadi lebih profesional dalam bidangnya;
Bagan Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Tabanan diatur dalam Keputusan
Direksi PDAM Kabupaten Tabanan Nomor: PDAM.148/KPTS/2009 Tanggal 12
Agustus 2009 tentang Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Tabanan yaitu sebagai
berikut:
Gambar 6.4 Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Tabanan
VI - 11
6.1.2 Potensi dan Persoalan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Dalam pelaksanaan tugas bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan terdapat
beberapa potensi dan permasalahan terkait organisasi, tata laksana dan sumber
daya manusia. Hal ini dapat disampaikan sebagai berikut.
POTENSI
Beberapa potensi terkait kelembagaan pelaksana bidang Cipta Karya di Kabupaten
Tabanan yaitu:
1. Sudah adanya OPD penanggungjawab pengelola Bidang Cipta Karya di
beberapa OPD;
2. Sudah terbentuknya UPT pengelolaan Persampahan dan Lumpur Tinja
sebagai operator di TPA dan IPLT
3. Terbentuknya Satgas RPIJM yang mengkoordinasikan kegiatan CK dan Pokja
Sanitasi dan Air Minum untuk Bidang PLP dan Air Minum;
4. Seluruh urusan bidang CK sudah diampu oleh OPD;
5. Adanya beberapa pegawai yang memiliki kompetensi khusus bidang CK
6. Adanya system otonomi yang memberikan peluang bagi Pemkab untuk
mengembangkan kelembagaan sesuai kebutuhan;
7. Adanya panduan-panduan di tingkat pusat yang dapat diadopsi untuk
penerapan SOP di tingkat daerah;
8. Adanya diklat-diklat untuk meningkatkan kompetensi pegawai
PERSOALAN (PERMASALAHAN)
1. Adanya tumpang tindih Tupoksi pada beberapa instansi yang melaksanakan
urusan bidang Cipta Karya;
2. Belum terpenuhinya SOP dan NSPK pada bidang CK;
3. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM di beberapa isntansi, serta
adanya pegawai yang memiliki kompetensi namun mendekati masa pensiun;
4. Adanya kebijakan secara nasional untuk mencapai target tertentu sehingga
keorganisasian CK harus efektif dalam melaksanakan tugas;
5. Adanya tuntutan masyarakat dalam pemenuhan pembangunan bid CK
sehingga diperlukan SOP yang jelas;
6. Adanya persaingan global sehingga diperlukan level kompetensi yang tinggi
bagi SDM bid CK.
Dari beberapa potensi dan permasalahan tersebut, dapat dianalisa beberapa
strategi-strategi untuk mendapatkan formulasi kelembagaan yang sesuai dengan
tujuan dan sasaran dalam pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan.
Strategi yang dapat ditempuh meliputi:
VI - 12
1. Pengembangan Organisasi
• Mengoptimalkan kelembagaan yang ada sesuai kebutuhan daerah
Membagi peran masing-masing OPD sehingga seluruh bidang urusan CK
dapat ditangani dengan baik
Mengefektifkan kelembagaan yang sudah ada untuk mencapai target
pembangunan bid CK
2. Tata Laksana
Melaksanakan SOP sesuai dengan tupoksi masing-masing OPD
Adanya tumpang tindih tupoksi agar dapat dimaksimalkan melalui
koordinasi satgas atau pokja sehingga tidak ada bidang yang tidak
tertangani.
Menyusun SOP dan peraturan terkait lainnya dengan mengacu pada
peraturan yang lebih tinggi
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan bid CK sehingga seluruh sektor
dengan targetnya dapat dicapai
• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai SOP dan NSPK
3. Sumber Daya Manusia
• Menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
• Memberikan peluang bagi pegawai yang memiliki kompetensi untuk
meningkatkan karir dan kemampuannya
• Memberikan peluang bagi pegawai untuk mengikuti diklat-diklat untuk
meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan SDM sebagai regenerasi
• Melengkapi sarana dan prasarana pendukung bagi pegawai untuk
menunjang profesionalitas
6.1.3 Analisis Kebutuhan SDM Bidang Cipta Karya
Kondisi SDM Bapelitbang Kabupaten Tabanan
Jumlah seluruh pegawai Bappeda Kabupaten Tabanan adalah 62 orang, menurut
Golongan terdiri dari : 8 (delapan ) orang Golongan IV; 44 (empat puluh empat)
orang Golongan III; 8 (delapan ) orang Golongan II; 2 (dua ) orang Golongan I.
Jumlah Pegawai Bappeda menurut latar belakang pendidikan meliputi : lebih rendah
dari SMA = 2 orang; SMA = 8 orang; D3 = 1 orang; D2 = 1 orang, S1 = 26 orang; dan
S2 = 14 orang.
Kondisi SDM DPUPRPKP Kabupaten Tabanan
Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada DPUPRPKP Kabupaten
Tabanan sebanyak 114 orang. Pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada
DPUPRPKP Kabupaten Tabanan didominasi tingkat pendidikan SD, SMP dan
SMA/STM sedangkan yang berpendidikan sarjana muda (D-III) dan sarjana (S-1 dan
S-2) masih terbatas.
Kondisi SDM Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tabanan, didukung oleh sumber daya manusia / personil sebanyak 648
orang antara lain : Pegawai :182 orang; Tenaga Kebersihan 385 orang; Tenaga
VI - 13
Pertamanan : 81 orang. Komposisi pegawai DKP menurut pendidikan, meliputi : S2
= 2 orang; S1 = 23 orang; SMA/sederajat = 85 orang; SMP = 32 orang; SD = 40
orang.
Sedangkan untuk komposisi pegawai pada PDAM Kabupaten Tabanan meliputi:
- Golongan A = 4 orang
- Golongan B = 177 orang
- Golongan C = 91 orang
- Golongan D = 6 orang
Secara ringkas Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 6.1 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
UNIT KERJA
GOLONGAN
JENIS KELAMIN
BAPELITBANG
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
:
:
:
:
2 org
8 org
44 org
8 org
Pria
: 41 org
Wanita : 21 org
DPUPRPKP
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
:
:
:
:
3 org
48 org
56 org
7 org
Pria: 85 org
Wanita: 29 org
DINAS
LINGKUNGAN
HIDUP
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
:
:
:
:
8 org
29 org
25 org
4 org
Pria
: 54 org
Wanita : 12 org
PDAM
Gol A
Gol B
Gol C
Gol D
:
:
:
:
4 org
177 org
91 org
6 org
Pria
: 285 org
Wanita : 32 org
LATAR
BELAKANG
PENDIDIKAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
DAN REGULASI KABUPATEN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus
kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari
ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana
pengembangannya.
6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN
6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembangunan prasarana bidang Cipta
Karya, diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak
RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan reformasi kelembagaan,
memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber
daya manusia (SDM) – keterampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan
sikap, pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi
dalam pembangunan.
Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Terpadu
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten
Tabanan sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan
secara optimal, efektif dan efisien serta terjamin keterlanjutannya. Di dalam
pelaksanaan/implementasi RPIJM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan
melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan
sinkronisasi program/kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok dan
fungsi masing-masing lembaga.
Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, diperlukan perubahan perangkat daerah di Kabupaten Tabanan
melalui penetapan Peraturan Daerah tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah. Adapun Arahan Kebijakan Kelembagaan di Kabupaten Tabanan
berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Untuk kedudukan, susunan
organisasi, tugas dan fungsi diatur dalam Peraturan Bupati Tabanan Nomor 52
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan.
Kelembagaan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan menyangkut 3 (tiga)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 1 (satu) BUMD yakni : Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP), Dinas Lingkungan
Hidup (DLH), dan PDAM Kabupaten Tabanan.
VI - 1
6.1.1.1
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Penelitian
dan Pengembangan (Bapelitbang)
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tabanan dilaksanakan oleh OPD
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten
Tabanan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, diuraikan struktur organisasi
Bapelitbang Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bapelitbang
2. Sekretaris Bapelitbang, yang membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3. Bidang Pembangunan Manusia dan masyarakat yang membawahi :
a. Sub Bidang Kesehatan dan Pemberdayaan Perempuan
b. Sub Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
c. Sub Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
4. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, yang membawahi :
a. Sub Bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
b. Sub Bidang Penanaman Modal dan Pariwisata
c. Sub Bidang Pertanian bdan Lingkungan Hidup
5. Bidang Sosial dan Budaya, yang membawahi:
a. Sub Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Sub Bidang Kependudukan dan Perlindungan Masyarakat
c. Sub Bidang Budaya, Perpustakaan dan Kearsipan
6. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang membawahi
a. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
b. Sub Bidang Perhubungan, Perumahan dan Permukiman
c. Sub Bidang Statistik, Komunikasi dan Informasi
Adapun kelembagaan pada Bapelitbang Kabupaten Tabanan yang mebidangi
pembangunan bidang Cipta Karya dilaksanakan pada Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah dengan Sub Bidang meliputi Sub Bidang Perhubungan,
Perumahan dan Permukiman.
Bagan Struktur Organisasi Bapelitbang Kabupaten Tabanan sebagai berikut :
VI - 2
Gambar 6.1 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Penelitian
dan Pengembangan Kabupaten Tabanan
Adapun Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tabanan
merupakan Tipe A yang melaksanakan fungsi penunjang perencanaan dan fungsi
penunjang penelitian dan pengembangan di Kabupaten Tabanan.
6. Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah mempunyai
tugas :
a. Mengoordinasikan Penyusunan Rancangan RPJPD, RPJMD, dan
RKPD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
b. Memverifikasi Rancangan Renstra Perangkat Daerah Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
c. Mengoordinasikan Pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
d. Mengoordinasikan Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW
Daerah dan RPJMD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
VI - 3
e. Mengoordinasikan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, RKPD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
f.
Mengoordinasikan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
g. Mengoordinasikan Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi
Kegiatan Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
h. Mengoordinasikan Pembinaan teknis perencanaan kepada
Perangkat Daerah dalam Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
i.
Melaksanakan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
j.
Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
k. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang
dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan
dengan baik;
l.
Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah
ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier;
m. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah.
7.1.
Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas
:
a. Merancang Penyusun Rancangan RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
b. Menganalisis Rancangan Renstra Perangkat Daerah Urusan
pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
VI - 4
c. Menyiapkan Pelaksanaan Musrenbang RPJPD Urusan pekerjaan
umum, pertanahan dan penataan ruang;
d. Merencanakan pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW
Daerah dan RPJMD Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
e. Membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
f. Merencanakan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, RKPD Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
g. Merencanakan pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
h. Merencanakan Sinergitas dan Harmonisasi Kegiatan Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
i. Merencanakan Dukungan pelaksanaan Kegiatan Pusat, provinsi
untuk Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan penataan ruang;
j. Merencanakan pengendalian pengendalian/ monitoring
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah urusan pekerjaan
umum, pertanahan dan penataan ruang;
k. Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah Urusan pekerjaan umum, pertanahan dan
penataan ruang;
l. Merencanakan dan menyusun evaluasi dan pelaporan atas
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah Urusan pekerjaan
umum, pertanahan dan penataan ruang;
m. Membagi tugas dan kegiatan kepada bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas dengan member arahan sesuai dengan bidang
dan permasalahannya agar dilaksanakan dengan baik;
n. Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah
ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier.
VI - 5
7.2. Sub. Bidang Perhubungan, Perumahan dan Permukiman
mempunyai tugas:
a. Merancang Penyusun Rancangan RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
b. Menganalisis Rancangan Renstra Perangkat Daerah Urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
c. Menyiapkan Pelaksanaan Musrenbang RPJPD Urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
d. Merencanakan pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW
Daerah dan RPJMD Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
e. Membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
f. Merencanakan Pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD, RKPD Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
g. Merencanakan pelaksanaan Kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD Urusan perhubungan, perumahan dan permukiman;
h. Merencanakan Sinergitas dan Harmonisasi Kegiatan Perangkat
Daerah Kab/Kota Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
i. Merencanakan Dukungan pelaksanaan Kegiatan Pusat, provinsi
untuk Urusan perhubungan, perumahan dan permukiman;
j. Merencanakan pengendalian pengendalian/ monitoring
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
k. Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah Urusan perhubungan, perumahan dan
permukiman;
l. Merencanakan dan menyusun evaluasi dan pelaporan atas
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah Urusan
perhubungan, perumahan dan permukiman;
VI - 6
m. Membagi tugas dan kegiatan kepada bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas dengan member arahan sesuai dengan bidang
dan permasalahannya agar dilaksanakan dengan baik;
n. Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah
ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier.
VI - 7
6.1.1.2
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP)
Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten Tabanan
dilaksanakan oleh OPD Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan.
Susunan organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan
terdiri dari:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris Dinas, yang membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3. Bidang Sumber Daya Air, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Sumber Daya Air;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Sumber Daya Air;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Sumber Daya Air
4. Bidang Permukiman, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Permukiman;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Permukiman;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Permukiman.
5. Bidang Bangunan Gedung, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Pembangunan Gedung;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Bangunan Gedung;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Bangunan Gedung
6. Bidang Bina Marga, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Bina Marga;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Bina Marga;
c. Seksi Pengawasan/Pengendalian Bina Marga
7. Bidang Perumahan, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Perencanaan/Pembinaan Perumahan;
b. Seksi Pembangunan/Pengelolaan Perumahan
c. Seksi Pengawasan /Pengendalian Perumahan
8. Bidang Tata Ruang, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Pembinaan Tata Ruang dan Pertanahan;
b. Seksi Pembangunan Tata Ruang dan Pertanahan;
c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang dan Pertanahan.
9. Unit Pelaksana Teknis yang terdiri dari 10 (sepuluh) unit.
Adapun pelaksana pembangunan bidang Cipta Karya dilaksanakan oleh beberapa
bidang pada Dinas Pekerjaan Umum yaitu pada Bidang Permukiman, Perumahan,
Bangunan Gedung dan Tata Ruang.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut.
VI - 8
Gambar 6.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Tabanan
Adapun tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tabanan yang merupakan Tipe A, yaitu
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum, penataan ruang,
perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan.
6.1.1.3
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan dibentuk berdasarkan Nomor 13
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Adapun
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan,
diuraikan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan adalah
sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris Dinas, yang membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan
3. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, yang membawahi :
a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
b. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
c. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan
VI - 9
4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas yang
membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Sampah
b. Seksi Limbah B3
c. Seksi Peningkatan Kapasitas LH dan Pertamanan
5.
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup yang
membawahi :
a. Seksi Pencemaran Lingkungan
b. Seksi Kerusakan Lingkungan
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
6. UPT Pengelolaan Persampahan dan Lumpur Tinja
Adapun Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan
sebagai berikut :
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tabanan
Dalam pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya, bidang di Dinas Lingkungan
Hidup dilaksanakan oleh Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan
Kapasitas beserta seluruh seksi dan UPT Pengelolaan Persampahan dan Lumpur
Tinja..
Adapun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan merupakan Dinas dengan
Tipe B yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup.
VI - 10
6.1.1.4 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi PDAM
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tabanan didirikan pertama kali
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 1 Tahun 1985 dan
diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 25 tahun 1986
seri B No.1.
Pelayanan air minum di Kabupaten Tabanan dilakukan oleh PDAM dengan visi yaitu
”Menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Yang Lebih Baik” untuk mewujudkan
perusahaan yang sehat, sejahtera , Mandiri dan profesional.
Sedangkan misi dalam mewujudkan visi tersebut adalah:
a. Peningkatan kemampuan pengelolaan sumber-sumber air;
b. Menjaga efisensi terhadap penggunaan energi listrik;
c. Menjaga kepercayaan pelanggan;
d. Peningkatan kemampuan PDAM dalam perencanaan dan penanganan
pengembangan air minum;
e. Peningkatan kemampuan personil menjadi lebih profesional dalam bidangnya;
Bagan Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Tabanan diatur dalam Keputusan
Direksi PDAM Kabupaten Tabanan Nomor: PDAM.148/KPTS/2009 Tanggal 12
Agustus 2009 tentang Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Tabanan yaitu sebagai
berikut:
Gambar 6.4 Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Tabanan
VI - 11
6.1.2 Potensi dan Persoalan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Dalam pelaksanaan tugas bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan terdapat
beberapa potensi dan permasalahan terkait organisasi, tata laksana dan sumber
daya manusia. Hal ini dapat disampaikan sebagai berikut.
POTENSI
Beberapa potensi terkait kelembagaan pelaksana bidang Cipta Karya di Kabupaten
Tabanan yaitu:
1. Sudah adanya OPD penanggungjawab pengelola Bidang Cipta Karya di
beberapa OPD;
2. Sudah terbentuknya UPT pengelolaan Persampahan dan Lumpur Tinja
sebagai operator di TPA dan IPLT
3. Terbentuknya Satgas RPIJM yang mengkoordinasikan kegiatan CK dan Pokja
Sanitasi dan Air Minum untuk Bidang PLP dan Air Minum;
4. Seluruh urusan bidang CK sudah diampu oleh OPD;
5. Adanya beberapa pegawai yang memiliki kompetensi khusus bidang CK
6. Adanya system otonomi yang memberikan peluang bagi Pemkab untuk
mengembangkan kelembagaan sesuai kebutuhan;
7. Adanya panduan-panduan di tingkat pusat yang dapat diadopsi untuk
penerapan SOP di tingkat daerah;
8. Adanya diklat-diklat untuk meningkatkan kompetensi pegawai
PERSOALAN (PERMASALAHAN)
1. Adanya tumpang tindih Tupoksi pada beberapa instansi yang melaksanakan
urusan bidang Cipta Karya;
2. Belum terpenuhinya SOP dan NSPK pada bidang CK;
3. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM di beberapa isntansi, serta
adanya pegawai yang memiliki kompetensi namun mendekati masa pensiun;
4. Adanya kebijakan secara nasional untuk mencapai target tertentu sehingga
keorganisasian CK harus efektif dalam melaksanakan tugas;
5. Adanya tuntutan masyarakat dalam pemenuhan pembangunan bid CK
sehingga diperlukan SOP yang jelas;
6. Adanya persaingan global sehingga diperlukan level kompetensi yang tinggi
bagi SDM bid CK.
Dari beberapa potensi dan permasalahan tersebut, dapat dianalisa beberapa
strategi-strategi untuk mendapatkan formulasi kelembagaan yang sesuai dengan
tujuan dan sasaran dalam pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Tabanan.
Strategi yang dapat ditempuh meliputi:
VI - 12
1. Pengembangan Organisasi
• Mengoptimalkan kelembagaan yang ada sesuai kebutuhan daerah
Membagi peran masing-masing OPD sehingga seluruh bidang urusan CK
dapat ditangani dengan baik
Mengefektifkan kelembagaan yang sudah ada untuk mencapai target
pembangunan bid CK
2. Tata Laksana
Melaksanakan SOP sesuai dengan tupoksi masing-masing OPD
Adanya tumpang tindih tupoksi agar dapat dimaksimalkan melalui
koordinasi satgas atau pokja sehingga tidak ada bidang yang tidak
tertangani.
Menyusun SOP dan peraturan terkait lainnya dengan mengacu pada
peraturan yang lebih tinggi
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan bid CK sehingga seluruh sektor
dengan targetnya dapat dicapai
• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai SOP dan NSPK
3. Sumber Daya Manusia
• Menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
• Memberikan peluang bagi pegawai yang memiliki kompetensi untuk
meningkatkan karir dan kemampuannya
• Memberikan peluang bagi pegawai untuk mengikuti diklat-diklat untuk
meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan SDM sebagai regenerasi
• Melengkapi sarana dan prasarana pendukung bagi pegawai untuk
menunjang profesionalitas
6.1.3 Analisis Kebutuhan SDM Bidang Cipta Karya
Kondisi SDM Bapelitbang Kabupaten Tabanan
Jumlah seluruh pegawai Bappeda Kabupaten Tabanan adalah 62 orang, menurut
Golongan terdiri dari : 8 (delapan ) orang Golongan IV; 44 (empat puluh empat)
orang Golongan III; 8 (delapan ) orang Golongan II; 2 (dua ) orang Golongan I.
Jumlah Pegawai Bappeda menurut latar belakang pendidikan meliputi : lebih rendah
dari SMA = 2 orang; SMA = 8 orang; D3 = 1 orang; D2 = 1 orang, S1 = 26 orang; dan
S2 = 14 orang.
Kondisi SDM DPUPRPKP Kabupaten Tabanan
Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada DPUPRPKP Kabupaten
Tabanan sebanyak 114 orang. Pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada
DPUPRPKP Kabupaten Tabanan didominasi tingkat pendidikan SD, SMP dan
SMA/STM sedangkan yang berpendidikan sarjana muda (D-III) dan sarjana (S-1 dan
S-2) masih terbatas.
Kondisi SDM Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tabanan, didukung oleh sumber daya manusia / personil sebanyak 648
orang antara lain : Pegawai :182 orang; Tenaga Kebersihan 385 orang; Tenaga
VI - 13
Pertamanan : 81 orang. Komposisi pegawai DKP menurut pendidikan, meliputi : S2
= 2 orang; S1 = 23 orang; SMA/sederajat = 85 orang; SMP = 32 orang; SD = 40
orang.
Sedangkan untuk komposisi pegawai pada PDAM Kabupaten Tabanan meliputi:
- Golongan A = 4 orang
- Golongan B = 177 orang
- Golongan C = 91 orang
- Golongan D = 6 orang
Secara ringkas Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 6.1 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
UNIT KERJA
GOLONGAN
JENIS KELAMIN
BAPELITBANG
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
:
:
:
:
2 org
8 org
44 org
8 org
Pria
: 41 org
Wanita : 21 org
DPUPRPKP
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
:
:
:
:
3 org
48 org
56 org
7 org
Pria: 85 org
Wanita: 29 org
DINAS
LINGKUNGAN
HIDUP
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
:
:
:
:
8 org
29 org
25 org
4 org
Pria
: 54 org
Wanita : 12 org
PDAM
Gol A
Gol B
Gol C
Gol D
:
:
:
:
4 org
177 org
91 org
6 org
Pria
: 285 org
Wanita : 32 org
LATAR
BELAKANG
PENDIDIKAN