Komponen pengawasan melekat pada SDM komite halal: studi pada pabrik olahan susu PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.

KOMPONEN PENGAWASAN MELEKAT PADA SDM KOMITE HALAL
(Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)

ANIS AGUSTIN
B04213006
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2017

ABSTRAK

Nama

: Anis Agustin


Program Studi

: Manajemen Dakwah

Judul Tugas Akhir

: KOMPONEN PENGAWASAN MELEKAT PADA
SDM KOMITE HALAL (Studi pada Pabrik Olahan
Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan)

Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai Komponen Pengawasan
melekat SDM Komite Halal Studi pada Pabrik Olahan Susu PT. Netania Kasih
Karunia Pasuruan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data
yang dipakai adalah data primer yaitu “data yang langsung ia dapatkan dari
sumbernya (informan). Hasil penelitian komponen pengawasan melekat SDM
komite halal sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari komponen-komponen atau
unsur-unsur pengawasan melekat yang digunakan untuk menerapkan pengawasan.
Komponen-komponen


tersebut

yaitu Struktur organisasi,

kebijakan dan

pelaksanaannya, rencana kerja, prosedur kerja, pencatatan dan pelaporan hasil
kerja serta pembinaan personil. Dari komponen-komponen tersebut secara
keseluruhan telah didayagunakan secara efektif.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...........................................................................ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ....................................................................................iii
MOTTO ..........................................................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................v

ABSTRAK ......................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................................vii
DAFTAR ISI...................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................................8
1.5 Definisi Konsep Penelitian .......................................................................................8
1.6 Sistematika Pembahasan ...........................................................................................8
BAB II KERANGKA TEORITIK
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ..........................................................................12
2.2 Kerangka Teoritik .....................................................................................................12
2.2.1 Komponen Pengawasan Melekat .................................................................14
2.2.2 Tipe Pengawasan .........................................................................................14
2.2.3 Sumber Kerja ..............................................................................................15
2.2.4 Proses dan pentingnya pengawasan .............................................................17
2.2.5 Jenis dan prinsip pelatihan ...........................................................................20
2.2.6 Pengawasan dalam pandangan Islam ...........................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ...............................................................................24
3.2 Lokasi Penelitian .......................................................................................................24
3.3 Jenis dan Sumber Data ..............................................................................................25
3.4 Tahap-tahap Penelitian..............................................................................................25
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................28
3.6 Teknik Validitas Data ...............................................................................................32
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................................33
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ..........................................................................35
4.2 Penyajian Data ..........................................................................................................37
4.3 Analisis Data .............................................................................................................60

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................................84
5.2 Saran dan Rekomendasi ............................................................................................85
5.3 Keterbatasan Penelitian .............................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................87
LAMPIRAN...................................................................................................................90


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sebuah organisasi akan menggerakkan dan menjalankan tujuan yang
telah disepakati. Kegiatan manajemen perlu adanya sebuah organisasi
sebagai wadah atau alat untuk mencapai tujuan. Ada berbagai macam
definisi organisasi, misalnya Zaini mendefinisikan, “organisasi adalah
wadah kegiatan pelaksanaan manajemen dan juga sekaligus merupakan
kerangka struktur yang tersusun sebagai unit-unit yang mempunyai tugas
dan fungsi yang saling berhubungan satu sama lain dan relatif bersifat
permanen.”1

Sedangkan

“organisasi

dikatakan sebagai wadah berarti suatu tempat


pengertian

organisasi

menurut

Siswanto,
orang

berinteraksi dan bekerja sama.” Selanjutnya menurut Siswanto, “organisasi
dalam arti statis adalah suatu bagan atau struktur yang berwujud dan
bergerak demi tercapainya tujuan bersama, sering disebut sebagai struktur
atau tata raga organisasi”.2
Sedangkan Menurut Umar Nimran berpendapat bahwa:
“Organisasi adalah satuan sosial yang terkoordinsi secara sadar, terdiri
dari dua atau lebih orang yang berfungsi atas dasar yang relatif
kontinyu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan
bersama. Dalam definisi perilaku, kita akan dapat memasukkan
berbagai contoh tindakan manusia, seperti belajar, bekerja, istirahat,


1
2

Muchtarom Zaini, 1996, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Al-Amin Press, Yogyakarta, hal. 12.
Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen, Pustaka Pelajar, Jakarta, Hal. 74.

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

memimpin. Sedangkan definisi organisasi akan tercermin pada
perusahaan, pabrik, sekolah, rumah sakit dan sebagainya”3.

Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah
pentingnya dalam suatu organisasi. Pengawasan berperan penting untuk
mengawasi dan mengendalikan agar tujuan berjalan sesuai dengan rencana.
Ada berbagai macam definisi pengawasan atau pengendalian (controlling)

misalnya Iriani mendifinisikan pengertian pengawasan adalah “kegiatan
mengendalikan

semua

karyawan

agar

mentaati

peraturan-peraturan

perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat
penyimpangan

atau

kesalahan


maka

diadakan

perbaikan

dan

penyempurnaan rencana”.4 Sedangkan menurut Siswandi mendefinisikan
“pengertian pengawasan adalah memantau atau memonitor pelaksanaan
rencana apakah telah dikerjakan dengan benar atau tidak atau suatu proses
yang menjamin bahwa tindakan telah sesuai dengan rencana”.5 Kemudian
Karebet Gunawan mendefinisikan “pengawasan adalah proses untuk
mengupayakan agar tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan manajemen
dapat tercapai sesuai dengan harapan”.6 Pengertian ini menunjukkan bahwa
adanya keterikatan antara pengawasan dengan perencanaan. Ketika
membuat perencanaan mengenai pelaksanaan rencana yang akan dilakukan,
terlebih dahulu membuat perencanaan sumber daya manusia yang
3


Umar Nimran, 1997, Perilaku organisasi, Pustaka Pelajar, Surabaya, Hal. 2.
Ismail Iriani, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya Malang, Malang, hal. 12
5
Siswandi, 2011, Aplikasi Manajemen Perusahaan: Analisis Kasus dan Pemecahannya Edisi 3,
Mitra Wacana Media, Jakarta, hal. 82
6
Karebet Gunawan, 2013, “Konsep Pengawasan Perusahaan”. Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam, vol. 1, no. 2, hal. 274
4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

dibutuhkan. Perencanaan sumber daya manusia meliputi banyak hal
contohnya, mulai dari rekruitmen dan seleksi, orientasi, penempatan,
kompensasi, dan hal-hal mengenai pemutusan hubungan kerja. Perencanaan
sumber daya manusia juga membutuhkan pengawasan sumber daya
manusia.

Selain perencanaan, pengawasan juga akan dijadikan acuan untuk
mengkaji ulang manajemen (management review). Kaji ulang manajemen
(management review) di dalam organisasi sama juga disebut laporan
berkala. Laporan berkala biasa dilakukan 6 bulan sekali, 1 tahun sekali, atau
2 tahun sekali tergantung kebijakan tiap-tiap organisasi. Laporan berkala
bisa disampaikan melalui tulisan atau dengan rapat dengan tiap devisi di
organisasi tersebut. Ketika melakukan rapat di dalam management review
materi yang disampaikan adalah mengenai kinerja tiap-tiap devisi,
kelemahan dan kelebihan manajemen, tujuan yang sudah tercapai dan belum
tercapai, dan tujuan baru yang akan dilaksanakan kedepannya. Selain itu,
jika ditemukannya temuan sistem manajemen yang sudah tidak efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan, maka di dalam Management review dapat
dikembangkan atau mengganti sistem manajemen baru. Oleh karena itu, di
dalam organisasi management review penting untuk dilaksanakan.
Komponen pengawasan melekat adalah unsur-unsur yang ada di dalam
keadaan saling terhubung satu sama lainnya untuk diterapkan perusahaan
dan kegiatan manajemen dapat tercapai sesuai dengan harapan. Manfaat
adanya pengawasan, yaitu dapat mengukur kepatuhan terhadap kebijakan,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

rencana, prosedur, peraturan, dan hukum yang berlaku, dapat menjaga
sumber daya yang dimiliki organisasi, pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan oleh organisasi, bisa dipercaya untuk informasi dan
keterpaduan informasi yang ada di dalam organisasi, dapat mengetahui
kinerja yang sedang berlangsung dan kemudian membandingkan kinerja
aktual dengan standar serta menetapkan tingkat penyimpangan yang
kemudian mencari solusi yang tepat.
Jika pengawasan sumber daya manusia di dalam organisasi tidak
dilakukan maka perusahaan akan tertinggal karena adanya perubahan
lingkungan perusahaan yang terjadi terus menerus dan tidak dapat dihindari.
Perubahan lingkungan perusahaan menurut Karebet Gunawan yaitu :
Perubahan lingkungan yang terjadi yaitu munculnya inovasi produk
dan pesaing baru, ditemukannya bahan baku baru, adanya peraturan
pemerintahan baru, dan sebagainya. Semakin besar perusahaan maka
akan sangat memerlukan pengawasan yang lebih formal bila
dibandingkan dengan perusahaan kecil dan harus lebih berhati-hati.7
“Komite halal adalah beberapa orang yang ditunjuk untuk mengkaji,
melaksanakan, mengawasi, menimbang, menetapkan dan menilai produk
yang diawasinya telah memenuhi standart yang sesuai dalam fatwa MUI.8
Manajemen halal merupakan organisasi internal perusahaan yang mengelola
seluruh fungsi dan aktivitas manajemen dalam menghasilkan produk halal.
Manajemen halal bertanggung jawab atas perencanaan implementasi,
evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal di perusahaan.
Karebet Gunawan, 2013, “Konsep Pengawasan Perusahaan”. Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam, vol. 1, no. 2, hal. 279-280.
8
Ma’ruf, Amin, dkk, 2011, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Erlangga, hal. 675-676
7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Tim manajemen yang terlibat merupakan perwakilan dari manajemen
puncak. Departemen produksi dan PPIC Production Plan and Inventory
Control yang bertanggung jawab terhadap proses produksi dan perencanaan,
Product

Development

dan

Quality

Ansurance

Departement

yang

bertanggung jawab terhadap formulasi produk dan kualitas produk,
Purchasing yang bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku, serta
warehouse yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pergudangan.

Hukum asal perbuatan adalah terikat dengan hukum syara’ (wajib,
sunnah, mubah, makruh, haram). Hukum asal benda adalah mubah
(boleh) selama tidak ada dalil yang mengharamkan halal-haram.
Pengertian Halal adalah sesuatu yang boleh dikerjakan atau boleh
dimakan dengan pengertian bahwa orang yang melakukannya tidak
mendapat sanksi dari Allah SWT.9

Sistem jaminan halal dapat menjamin konsumen muslim agar
mempercayakan produk tersebut aman untuk di konsumsi. Produk Halal
adalah makanan, minuman, obat, dan kosmetik yang tersusun dari unsur
yang halal dan telah melalui proses produksi sehingga dapat dinyatakan
halal sesuai dengan syariah. Sistem jaminan halal adalah suatu pengelolaan
terpadu terhadap bahan, proses, produk, sumberdaya manusia, dan prosedur
untuk menghasilkan produk halal dan menjamin kehalalannya secara
konsisten dan berkelanjutan.10
Berdasarkan latar belakang di

atas penulis

mengangkat

judul

“Komponen Pengawasan Melekat SDM Komite Halal di PT. Netania

9

Al-Hafidz Ahsin, 2005, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Sinar Grafika Offset, Jakarta, hal. 93
Sumber, PT. Netania Kasih Karunia

10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

Kasih Karunia Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih
Karunia Pasuruan”.
Peneliti tertarik untuk meneliti tentang komponen pengawasan melekat
pada sumber daya manusia komite halal karena pengawasan sangat penting
dalam suatu perusahaan untuk melihat apakah perencanaan sudah berjalan
dengan baik. Seperti pada ayat berikut ini.11

ْ ٗ ْ‫وك واْْممَاْرزقك ْْٱ َّْْح‬
ْ‫لْطي ِْٗباْْ ْوٱ َتقواْْٱ َّْْٱلَذيْْأنت ْب ْهۦ‬
ْ.ْْ‫مؤْمنون‬
Artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya. (QS. Al-Maidah : 88)
Komite halal bertugas untuk memahami dan melaksanakan ketentuan
halal dari LPPOM MUI dengan menjauhi segala sesuatu yang berkaitan
dengan barang haram. Seperti pada ayat berikut ini:

Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi suci dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan,

11

Al-Qur’an, Al-Maidah: 88

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. AlBaqarah : 168)12

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang
suci yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah. (QS. Al-Baqarah :
172)13
Jadi, peneliti tertarik untuk meneliti judul tersebut karena ingin
mengetahui macam-macam komponen dan proses pengawasan melekat pada
sumber daya manusia komite halal yang ada di PT. Netania Kasih Karunia.
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses Pengawasan Melekat pada Sumber Daya Manusia
komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia
Pasuruan) ?
2. Apa saja Komponen Pengawasan Melekat pada Sumber Daya Manusia
komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia
Pasuruan) ?

12
13

Al-Qur’an, Al-Baqarah : 168
Ibid, hal. 172.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Proses Pengawasan Melekat pada Sumber Daya
Manusia komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih
Karunia Pasuruan)
2. Untuk mengetahui Komponen Pengawasan Melekat pada Sumber Daya
Manusia komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih
Karunia Pasuruan) ?
1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis, memberikan sumbangsih keilmuan khususnya mengenai
implementasi komponen pengawasan melekat
2. Manfaat praktis, memberikan masukan kepada Perusahaan PT. Netania
Kasih Karunia
1.5. Definisi Konsep

Definisi komponen menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah bagian dari keseluruhan atau unsur. Iriani mendefinisikan pengertian
“pengawasan adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan maka diadakan perbaikan
dan penyempurnaan rencana”.14

14

Ismail Iriani, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya Malang, Malang, hal. 12

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Sedangkan menurut Siswandi mendefinisikan pengertian “pengawasan
adalah memantau atau memonitor pelaksanaan rencana apakah telah
dikerjakan dengan benar atau tidak atau suatu proses yang menjamin bahwa
tindakan telah sesuai dengan rencana”.15 Kemudian Karebet Gunawan
mendefinisikan “pengawasan adalah proses untuk mengupayakan agar
tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan manajemen dapat tercapai sesuai
dengan harapan”.16
Pengawasan melekat adalah proses pemantauan, pemeriksaan dan
evaluasi yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna oleh
pimpinan unit/organisasi kerja terhadap sumber-sumber kerja untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan, agar
dapat diperbaiki atau disarankan untuk diperbaiki oleh pimpinan yang
berwenang pada jenjang yang lebih tinggi, demi tercapainya tujuan
yang telah dirumuskan sebelumya.17 Jadi, komponen pengawasan
melekat adalah bagian dari keseluruhan yang mencakup bagian-bagian
pengawasan melekat.

Definisi sumber daya manusia menurut Ruki yang dikutip oleh Meldona
adalah “lebih tepat disebut sumber daya insani yaitu sumber daya yang
berasal dari manusia yang dimilikinya”.18 Sedangkan menurut Werther dan
Davis yang dikutip oleh Edy Sutrisno “sumber daya manusia adalah
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja”.

15

Siswandi, 2011, Aplikasi Manajemen Perusahaan: Analisis Kasus dan Pemecahannya Edisi 3,
Mitra Wacana Media, Jakarta, hal. 82
16
Karebet Gunawan, 2013, “Konsep Pengawasan Perusahaan”. Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam, vol. 1, no. 2, hal. 274
17
Hadari Nawawi, 1989, Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah, Erlangga,
hal. 8.
18
Meldona, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif, UIN Malang Press,
Malang, hal. 13-14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

Definisi “halal adalah boleh diperbuat”.19 “Halal adalah sesuatu yang
boleh dikerjakan atau boleh dimakan dengan pengertian bahwa orang yang
melakukannya tidak mendapat sanksi dari Allah SWT”.20 “Halal artinya
terlepas dari keharaman dan Halal adalah sesuatu yang dipandang sah”.21
Definisi komite yaitu sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan
tugas tertentu.
“Komite halal adalah beberapa orang yang ditunjuk untuk mengkaji,
melaksanakan, mengawasi, menimbang, menetapkan dan menilai produk
yang diawasinya telah memenuhi standart yang sesuai dalam fatwa MUI”.22
1.6. Sistematika Pembahasan
Pada bagian sistem penulisan, penulis membaginya dalam lima bab yang
terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika
pembahasan.
BAB II : KAJIAN TEORITIK
Bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan
kerangka teori.

19

Fachruddin, 1992, Ensiklopedia Al-Qur’an, Anggota IKAPI, Jakarta, hal. 396
Al-Hafidz Ahsin, 2005, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Sinar Grafika Offset, Jakarta, hal. 93
21
Totok Jumantoro, 2005, Kamus Ushul Fiqih, Sinar Grafika Offset, Jakarta, hal. 19
22
Ma’ruf, Amin, dkk, 2011, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Erlangga, hal. 675-676
20

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode pendekatan dan jenis penelitian,
lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik validitas data, dan teknik analisis data.
BAB VI : HASIL PENELITIAN
Bab ini memaparkan tentang gambaran umum obyek penelitian,
penyajian data, dan pembahasan hasil penelitian (Analisis Data)
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan, saran dan rekomendasi, dan
keterbatasan penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Setelah mengemukakan kerangka teori, maka peneliti melakukan
pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian “penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahannya”.32 Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bogdan
dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J Moleong menyatakan bahwa “metode
dengan menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati”.33
Pada umumnya, alasan menggunakan “metode kualitatif karena
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna
sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan
metode kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, dan pedoman
wawancara”.34

32

Lexy Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
hal.03
33
Ibid. hal 04.
34
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Alfabeta Bandung,
Bandung, hal. 292.

24

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan “studi
kasus (case study) dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yang
bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan
sekarang dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok, lembaga, dan
masyarakat”.35
“Pendekatan ini langsung menunjukkan setting dan individu-individu
dalam setting itu secara keseluruhan, subyek penyelidikan baik berupa
organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang
terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian
keseluruhan”36 Dalam hal ini, penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu
lebih kepada penelitian yang bersifat “deskriptif (descriptive research)
dalam artian suatu penelitian yang lebih memprioritaskan pada gambaran
kejadian-kejadian yang ada yang berlangsung pada saat ini atau saat yang
lampau. Penelitian yang menggambarkan data dan informasi di lapangan
berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan secara mendalam”.37
3.2. Lokasi Penelitian
Nama Perusahaan

: PT. Netania Kasih Karunia

Alamat Perusahaan : Jalan Rembang Industri VI/1-7 Kawasan PIER,
Pasuruan, Jawa Timur
35

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2000 Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara,
Jakarta, hal. 5.
36
Arief Furchan, 1992, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, Usaha Nasional, Surabaya, hal.
21.
37
Suharsimi Arikunto, 1993, Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 309.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

3.3.

Jenis-jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
“Merupakan sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data yang dibuat oleh peneliti untuk
menyelesaikan permasalahan yang sedang di tanda tanganinya.
Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian dilakukan”.38
Dalam penelitian ini, sampel data menggunakan teknik sampling
Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan Snowball
Sampling. “Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan “Snowball
Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang
pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.”39
Peneliti menggunakan teknik sampling yaitu purposive dan
snowball sampling.
Data yang dipakai adalah data primer yaitu “data yang langsung
ia dapatkan dari sumbernya (informan)”40 Yang akan menjadi
informan untuk diwawancarai adalah SDM pada komite halal,

38

Sugiyono, 2011, Me.tode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal.
137.
39
Ibid hal. 218-219
40
Imas Maesaroh, 2016, sumber data, catatan perkuliahan di kelas mata kuliah Manajemen
Penelitian Kualitatif, 11 april 2016, jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

pimpinan dan setiap head of departement. Peneliti memilih
informan tersebut karena ingin menggali lebih jauh praktek
pengawasan SDM yang ada di komite halal tersebut.
b. Data Sekunder
“Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data seperti lewat dokumen, foto-foto, serta
arsip”.41 Data sekunder ini sangat berharga bagi peneliti untuk
lebih memahami serta mendalami tentang permasalahan yang
dijadikan

objek

penelitian.

Untuk

mendapatkan

informasi

mengenai penelitian ini, maka peneliti menyelesaikannya dengan
mencari

informasi

sumber

data

melalui

literatur,

jurnal,

kepustakaan ataupun dokumen-dokumen.
3.4. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini melalui empat tahap penelitian, yang mana penelitian
dilakukan pada saat melaksanakan PPL. Pada saat melaksanakan PPL, pihak
perusahaan memberikan keleluasaan untuk menggali data penelitian. Yaitu :
3.4.1

Tahap sebelum ke lapangan

a. Menyusun matriks kemudian disetujui oleh sekretaris prodi
b. Menyusun proposal penelitian
c. Menghubungi lokasi penelitian
d. Mengurus perizinan

41

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal.
137.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

e. Menentukan fokus penelitian
f. Konsultasi fokus penelitian
g. Seminar proposal penelitian
3.4.2

Tahap pekerjaan lapangan

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
b. Memasuki lapangan
c. Pengumpulan data atau informasi dilakukan pada saat PPL
d. Pencatatan data
3.4.3

Tahap analisis data

a. Analisis data
b. Penafsiran data
c. Pengecekan keabsahan data
d. Memberikan kesimpulan
3.4.4

Tahap penelitian laporan

a. Penyusunan hasil penelitian
b. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing
c. Perbaikan hasil konsultasi
d. Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian
e. Munaqosah skripsi
3.5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan
data dan mengelola data adalah :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

a. Studi Kepustakaan
Merupakan data primer dalam penulisan ini. Dengan metode ini
penulis memperoleh data dari beberapa literatur tertulis, baik dari
buku-buku, artikel/jurnal, makalah, dan semua literatur yang
berkaitan dengan penulisan penelitian ini.
b. Studi Lapangan
Yaitu dengan mendatangi langsung perusahaan yang bertujuan
untuk mendapatkan sumber data primer yang meliputi teknik
pengumpulan data yang menggunakan :
1) Wawancara, yakni menurut Esterberg yang dikutip oleh
Sugiyono dalam bukunya yaitu
“a meeting of two persons to exchange information and
idea through question and responses, resulting in
communication and joint construction of meaning about a
particular topic”. Wawancara adalah merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.42 Wawancara ini
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti tetapi juga,
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam. Cara yang digunakan yaitu
memberikan pertanyaan-pertanyan kepada responden.
2) “Observasi dalam pendekatan ini dilakukan bukan untuk
menemukan riset untuk diolah secara statistik, melainkan untuk
mencari gambaran realistik tentang gambaran dari objek yang
sebenarnya. Observasi dilakukan juga sebagai untuk alat bantu
menjawab identifikasi masalah yang dikaji dalam penelitian
tersebut”.43
3) Dokumentasi dengan mengambil data-data dan informasi yang
tersedia di perusahaan PT. Netania Kasih Karunia yaitu berupa
42

Esterberg, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung , hal.
231.
43
Ibid, hal. 50

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

brosur, naskah, buku dan sebagainya yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
“Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Wawancara menurut Burhan
Bungin adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama”.44
Sedangkan pengertian observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil
kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera
lainnya.45 Wawancara dilakukan kepada SDM yang ada di
komite halal. Selanjutnya pengertian dokumentasi adalah
mengambil data dan informasi yang tersedia di perusahaan
atau instansi berupa buku, brosur, naskah yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
Setelah teknik pengumpulan data untuk lebih memudahkan, maka dibuat
tabulasi sebagai berikut:
Tabel : Data
No.

Data

Sumber Data

Struktur organisasi,

Koordinator

kebijakan dan

Komite Halal

pelaksanaannya,

dan setiap

rencana kerja, prosedur

devisi yang

kerja, pencatatan dan

dibawa oleh

pelaporan hasil kerja

Head of

Teknik Penulisan Data
W, D, O

1.

44

Burhan Bungin, 2011, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
Sosial lainnya, Kencana Premadia Group, Jakarta, hal.111.
45
Ibid.118

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

serta pembinaan

Development

personil
2.

Aspek manusia dan

Koordinator

Budaya yang

Komite Halal

berpengaruh terhadap

dan setiap

pelaksanaan

devisi yang

pengawasan melekat

dibawa oleh

W, D, O

Head of
Development
3.

Sistem pengawasan

Koordinator

melekat berupa metode

Komite Halal

yang dapat

dan setiap

didayagunakan

devisi yang

W, D, O

dibawa oleh
Head of
Development
Note :
Wawancara = W
Observasi = O
Dokumentasi = D

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

3.6. Teknik Validitas Data
“Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.46Dengan
demikian, diperlukan data valid yaitu data yang tidak berbeda antara data
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek
penelitian.

Dalam

pengujian

kevalidan

data

penelitian,

peneliti

menggunakan teknik Triangulasi dalam menguji validitas data.
“Triangulasi

yaitu

teknik

pemeriksaan

keabsahan

data

yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan sebagai pembanding terhadap data itu”.47 Sedangkan menurut
Sugiyono mengemukakan pendapatnya bahwa didalam “teknik triangulasi
terdapat tiga macam triangulasi yaitu : triangulasi sumber, teknik
pengumpulan data dan waktu”.48
Peneliti menggunakan validitas data dengan cara teknik triangulasi
sumber data. Teknik tersebut dapat digunakan dengan menguji kredibilitas
data melalui cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Sebagai contoh dalam pelaksanaannya, untuk menguji kredibilitas
46

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal.
267.
47

Lexy Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
hal.330.
48
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal.
273.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

data tentang sistem pengawasan maka pengumpulan dan menguji data yang
telah diperoleh dilakukan kepada Koordinator Komite Halal dan Head of
Departement pada tiap-tiap devisi. Dari ketiga sumber tersebut, tidak dapat
dinilai rata-rata, tetapi data yang diperoleh tersebut dikelompokkan,
dideskripsikan, dikategorikan, mana pendapat yang sama, yang berbeda, dan
yang lebih spesifik. Dari data yang diperoleh tersebut dianalisis peneliti
sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan tentang penelitian judul di
atas.
“Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.49
Peneliti menggunakan “triangulasi yaitu menggunakan beberapa sumber,
metode, teori dengan cara silang dan kroscek. Selain itu juga dilakukan
observasi yang diperdalam”.50
3.7. Teknik Analisis Data

Setelah data – data yang diperlukan dikumpulkan, penulis melakukan
klasifikasi dari temuan yang telah dilakukan dan menganalisa data dengan
menggunakan adalah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang
dikutip oleh Lexy Moleong menyatakan bahwa “metode dengan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang49

Ibid, hal. 267
Imas Maesaroh, 2016, sumber data, catatan perkuliahan di kelas mata kuliah Manajemen
Penelitian Kualitatif, 11 april 2016, jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya.

50

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

orang atau perilaku yang dapat diamati”.51 Teknik analisis data menurut
sugiyono adalah
“proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri-sendiri maupun orang lain.”52
Dari hasil wawancara dan observasi maka peneliti melakukan “transkrip
dari audio dijadikan tulisan, dari tulisan dilakukan koding sesuai dengan
judul atau rumusan masalah setelah itu dikelompokkan sesuai sub tema di
rumusan masalah, kemudian dilakukan analisis data”.53

51

Lexy Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
hal.04
52
Ibid. 244.
53
Imas Maesaroh, 2016, sumber data, catatan perkuliahan di kelas mata kuliah Manajemen
Penelitian Kualitatif, 11 april 2016, jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengetahui komponen dan proses pengawasan melekat maka
peneliti menyimpulkan,
1. Komponen-komponen pengawasan melekat yang digunakan pada
SDM Komite Halal PT. Netania Kasih Karunia yaitu mencakup tiga
poin penting yaitu;
a. Struktur Organisasi,
b. Aspek Manusia dan Budaya, dan
c. Metode yang dapat didayagunakan.
2. Proses pengawasan melekat pada SDM Komite Halal PT. Netania Kasih
Karunia adalah mengawasi dimulai dari,
a. Supplier, mengirim raw material/ product material
b. Purchasing, melakukan pembelian raw material/ product material
c. Warehouse, melakukan penerimaan, pemeriksaan kedatangan, dan
penyimpanan raw material/ product material
d. Production, melakukan permintaan, pembuatan, pemeriksaan,
pemrosesan, dan penyerahan barang jadi ke warehouse

85

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

86

e. Quality Assurance, melakukan analisa raw material/ product
material, pemeriksaan barang jadi, dan membandingkan dengan
standar.
5.2.Saran dan Rekomendasi

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai komponen
pengawasan pada SDM komite halal di PT. Netania Kasih Karunia, terdapat
rekomendasi dari penelitian tersebut:
1. Pengawasan melekat dapat dibudayakan secara formal maupun
informal. Pengawasan melekat perlu dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan. Pengawasan melekat yang diterapkan secara
berkala dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan.
2. Dari komponen-komponen pengawasan melekat yang diterapkan
untuk mengawasi SDM Komite Halal di PT. Netania Kasih Karunia,
secara keseluruhan sudah didayagunakan dengan efektif dan efisien.
Namun, komponen pengawasan melekat dapat dikembangkan
mengikuti perubahan lingkungan perusahaan yang tidak dapat
dihindari.
3. Berdasarkan observasi lapangan, perencanaan sistem pengawasan
sudah diimplementasikan sesuai prosedur yang berlaku pada SDM
Komite Halal.
4. PT. Netania Kasih Karunia berkomitmen untuk memproduksi produk
halal secara konsisten dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

87

termasuk konsumen muslim. Hal ini didukung organisasi eksternal
seperti LPPOM MUI yang rutin bersama mengawasi SDM maupun
produk perusahaan PT. Netania Kasih Karunia.
5. Pengawasan SDM tidak hanya terbatas pada sistem yang telah dibuat.
Perlu adanya kontrol dari dalam diri-sendiri dan membuat hasil yang
diinginkan menjadi maksimal.
6. Koordinator Komite Halal memberikan pelatihan sistem jaminan
halal. Selain itu, ia juga membangun pola pikir anggota Komite Halal
lainnya bahwa tanggungjawab tidak hanya kepada atasan dan
bawahan, tetapi juga antara kita dengan Allah SWT.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dirasa kurang bisa maksimal karena peneliti tidak bisa
mendapat akses data yang lebih, mengingat data yang dibutuhkan bersifat
rahasia. Karena itu, barangkali akan menjadi lebih maksimal bilamana untuk
meneliti studi di perusahaan yang closed system, peneliti seharusnya sudah
memiliki channel orang dalam atau bahkan menjadi dari bagian perusahaan
itu (faktor indiser) sebelum melakukan risetnya. Dari sini, diharapkan akses
data akan menjadi lebih mudah diperoleh.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafidz, A., 2005, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Sinar Grafika Offset, Jakarta.
Amin, M., dkk, 2011. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Erlangga.
Bungin, B., 2011, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial lainnya, Kencana Premadia Group, Jakarta.
Dewi, S., 2007, Komunikasi Bisnis, ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.
Fachruddin, 1992, Ensiklopedia Al-Qur’an, Anggota IKAPI, Jakarta.
Faisal, 2008, Sistem Informasi Jaringan, UIN Malang Press, Malang.
Gunawan, K., 2013,

Konsep Pengawasan Perusahaan : Jurnal Bisnis dan

Manajemen Islam, Prodi Manajemen Bisnis Syari’ah Jurusan Syari’ah STAIN
Kudus, Kudus.
Hafidhuddin, D., 2003, Manajemen Syariah Dalam Praktik, Gema Insani Press,
Jakarta.
Handoko, H., 1984, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE
Yogyakarta, Yogyakarta.
Ismail, I., 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbitan
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Malang.
Jumantoro, T., 2005, Kamus Ushul Fiqih, Sinar Grafika Offset, Jakarta.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Maesaroh, I., 2016, sumber data, catatan perkuliahan di kelas mata kuliah
Manajemen Penelitian Kualitatif, 11 april 2016, jurusan Manajemen Dakwah UIN
Sunan Ampel Surabaya.
Martoyo, S., 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta.
Mcleod, R., 1996, Sistem Informasi Manajemen, PT Prenhallindo, Jakarta.
Meldona, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif , UIN
Malang Press (anggota IKAPI), Malang.
Moleong, L., 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Muchtarom, Z., 1996, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Al-Amin Press,
Yogyakarta.
Nawawi, H., 1989, Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah,
Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
Priansa, DJ., 2014, Perencanaan dan Pengembangan SDM, Alfabeta, Bandung.
Ridwan, Faizal., dkk, Sistem Informasi Jaringan Edisi 2, Mitra Wacana Media,
Jakarta.
Siagian, P., 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Siswandi,

2011,

Aplikasi

Manajemen

Perusahaan:Analisis

kasus

dan

pemecahannya edisi 3, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen, Pustaka Pelajar, Jakarta.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Subandi, B., 2013, Studi Hukum Islam, UIN Sunan Ampel Press, Surabaya.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Alfabeta
Bandung, Bandung.
Sutrisno, E., 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Umam, K., 2010, Perilaku Organisasi, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Umar, N., 1997, Perilaku organisasi, Pustaka Pelajar, Surabaya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id