Strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.

(1)

KARUNIA PASURUAN SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh: ASMUTIK B04213025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Asmutik, 2017, Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal Pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.

Kata Kunci: Strategi pemasaran, Sertifikat halal.

Fokus masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat halal?

Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Pengumpulan data dikumpulkan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik analisa data menggunakan teknik triangulasi data dengan tujuan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh. Selanjutnya, data dianalisis dimulai dengan memilah-milah data, menyajikan data secara keseluruhan, kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh.

Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan analisis data yang telah dilakukan mengenai “ Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan” maka dapat diambil kesimpulan, bahwa strategi yang digunakan oleh PT. Netania Kasih Karunia menggunakan pendekatan: a. demografis b. labeling c. packaging (kemasan).


(7)

(8)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN (COVER)... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Konsep ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II: KAJIAN TEORETIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 12

B. Kerangka Teori 1. Strategi Pemasaran ... 16

2. Pemasaran Food Manufacturing………..32

3. Sertifikasi Halal ……….……….20

4. Strategi Pemasaran dalam Prespektif Islam ………22

BAB III: METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi Penelitian ... 31

C. Jenis dan Sumber Data ... 32

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 34


(9)

F. Teknik Validitas Data ... 38 G. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV: HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 42 B. Penyajian Data ... 59 C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 69

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ... 86 B. Saran dan Rekomendasi ... 86 C. Keterbatasan Penelitian ... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN: (instrumen penelitian seperti pedoman wawancara, pedoman observasi, transkrip hasil wawancara; Surat Keterangan melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing, dll)


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Netania Kasih Karunia ... 51

Gambar 4.2 Tata Letak Pabrik Lantai 1 ………...56

Gambar 4.3 Tata Letak Pabrik Lantai 2 ... 56


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 12 Tabel 4.1 Perbedaan produk Bimbi berdasarkan Nutrition Fact ... 72 Tabel 4.2Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula lanjutan ………83 Tabel 4.3 Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula bayi...84 Tabel 4.4 Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula pertumbuhan....85


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keberhasilan pembangunan akhir-akhir ini telah merambah seluruh aspek bidang kehidupan umat manusia; tidak saja membawa berbagai kemudahan, kebahagiaan, dan kesenangan, melainkan juga menimbulkan sejumlah persoalan. Aktivitas baru yang beberapa waktu lalu tidak pernah dikenal, atau bahkan tidak pernah terbayangkan, kini hal itu menjadi kenyataan. Di sisi lain, kesadaran keberagaman umat Islam di berbagai negeri, termasuk di Indonesia, pada dasawarsa terakhir ini semakin tumbuh subur dan meningkat. Sebagai konsekuensi logis, setiap timbul persoalan, penemuan, maupun aktivitas baru sebagai produk dari kemajuan tersebut, umat senantiasa bertanya-tanya, bagaimanakah kedudukan hal tersebut dalam pandangan ajaran dan hukum Islam.1

Salah satu persoalan cukup mendesak yang dihadapi umat adalah membanjirnya produk makanan dan minuman olahan, obat-obatan, dan kosmetik. Umat, sejalan dengan ajaran Islam, menghendaki agar produk-produk yang akan dikonsumsi tersebut dijamin kehalalan dan kesuciannya. Menurut ajaran Islam, mengkonsumsi yang halal, suci dan baik merupakan

1Amin, Ma’ruf dkk, 2011,


(13)

perintah agama dan hukumnya adalah wajib.2 Cukup banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut. Diantaranya sebagai berikut:

Artinya : “ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apayang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah

syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

(QS. Al-Baqarah [2]: 168 )3

Artinya : “ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 88 )4

Ayat-ayat di atas bukan saja menyatakan bahwa mengkonsumsi yang halal hukumnya wajib karena merupakan perintah agama, tetapi juga menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk perwujudan dari rasa syukur dan keimanan kepada Allah SWT. Sebaliknya, mengkonsumsi yang tidak halal dipandang sebagai mengikuti ajaran syaitan.

Menurut Dr. Hisyam al-Khathib susu adalah satu-satunya makanan yang benar-benar mengandung semua bahan dasar yang dibutuhkan oleh tubuh

2

Amin, Ma’ruf dkk, 2011, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Erlangga, Jakarta, hlm. 10 3

Al-Qur’an, Al-Baqarah : 168. 2006. Penerbit : Menara Kudus. 4


(14)

manusia.5 Susu mengandung zat gula, lemak, garam-garam mineral, besi, sodium, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Sedangkan menurut Jamaluddin Mahran dalam bukunya mengartikan susu yaitu makanan yang nyaris sempurna, karena ia mengandung unsur-unsur terpenting yang dibutuhkan manusia, yakni lemak, gula, protein, beberapa jenis mineral dan vitamin.6 Dalam pandangan Islam mengartikan susu adalah salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam ini. Dalam Al-Qur’an sendiri pun, Allah berfirman dalam surah An-Nahl Ayat 66 :

ف نْيب ْنم هنْوطب ْيف اَ م ْمكيقْسن ً رْ عل اعْناْا ْيف ْمكل َ او

ٍْر

دو

نْيبراَش ل اًغئ آس اًصلاخ اًن ل

{

66

}

Artinya: “ Dan sesungguhnya, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya ( berupa ) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.7

Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena kelezatan dan komposisinya yang ideal. Selain air susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh. Susu menjadi bahan minuman yang sangat digemari hampir semua kalangan masyarakat di Indonesia dan diseluruh dunia setelah air. Dengan perkembangannya keberbagai belahan dunia, susu telah menjadi bagian yang

5

Muhammad, Ahsin Sakho, 2009, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, PT. Kharisma Ilmu, Jakarta, hlm.46

6Abdul. ‘Azmi, Jamaluddi

n Mahran, 2005, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat-obatan, Mitra Pustaka, Yogyakarta, hlm.296

7


(15)

menyatu dengan tradisi setempat.

Indonesia memiliki sekitar 217 juta penduduk yang beragama Islam, atau kurang lebih 87% dari total jumlah penduduk Indonesia. Besarnya jumlah penduduk muslim Indonesia menjadikan gaya hidup halal sebagai hal yang lazim, baik itu makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, gaya berpakaian, hingga sistem ekonomi.8

Dalam hal ini untuk memulai sebuah usaha ternyata banyak hal yang harus disiapkan, mulai dari jenis usaha yang akan dijalankan sampai kebutuhan apa saja yang harus disiapkan. Namun, akhir-akhir ini yang menjadi perhatian masyarakat diseluruh dunia adalah adanya sertifikasi halal. Kata halal dalam sebuah produk kini tidak hanya menjadi prioritas

bagi umat muslim saja, tetapi juga menjadi “ kebutuhan “ bagi dunia

internasional.

Pemasaran berkaitan dengan proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia maupun masyarakat. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai kegiatan memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Menurut American Marketing Assosiation yang dikutip oleh Veithzal Rivai Zainal dalam bukunya, bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada konsumen, serta mengelola hubungan baik dengan konsumen melalui cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik saham.9

8

Bonar Ikhwan, 2015, Ditjen PEN/WRT/006/7/2015, Kemendag KPRI, Jakarta, hlm. 2 9

Veithzal Rivai Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw Cet.1, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 6


(16)

Menurut Muhammad Amin Suma dalam bukunya mengatakan, bahwa sertifikat halal adalah fatwa tertulis yang menyatakan kehalalan suatu produk pangan yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa.10 Sertifikasi halal ini tidak haya bagi perusahaan besar saja, akan tetapi juga harus dimiiki perusahaan kecil, karena sertifikasi halal ini bertjuan untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu produk, sehingga dapat menentramkan batin knsumen muslim. Namun karena ketidaktahuan seringkai membuat minimnya perusahaan memiliki kesadaran untuk mendaftarkan diri guna memperoleh sertifikat halal.

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan dengan mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti perusahaan harus mampu memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya melebihi apa yang diberikan pesaing, sedangkan meningkatkan pelanggan berarti perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada melalui strategi pemasarannya untuk mendapatkan pelanggan baru.11

PT. Netania Kasih Karunia merupakan perusahaan industri pangan khususnya dalam pengolahan susu bubuk formula untuk bayi. Selain memproduksi susu bubuk formula bayi, perusahaan ini juga berperan sebagai

co-manufacture dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan pangan multi nasional yaitu PT. Nestle Indonesia dan PT. Sanghiang Perkasa

10

Suma, Muhammad Amin, Haji, 2008, Himpunan Undang-undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan lainnya di Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm 1292

11

Tatik Surya, 2008, Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu ,Yogyakarta, hlm 1 – 2.


(17)

dalam bidang formulasi produk proses mixing hingga pengemasan produk

finish good.

PT. Netania Kasih Karunia mempunyai kebijakan tidak akan memproduksi produk yang mengandung babi dan turunannya. Lini/ peralatan produksi yang digunakan secara bersamaan antara produk yang disertifkasi dan tidak disertifikasi (yang bahannya bukan dari babi/turunannya) harus dibersihkan untuk meyakinkan tidak terjadi kontaminasi silang.

PT. Netania Kasih Karunia menerima jasa maklon PT. Nestle Indonesia dan PT. Sang Hiang Perkasa. Prosedur penerimaan jasa maklon sesuai dengan kebijakan halal, maka PT. Netania Kasih Karunia hanya akan menerima maklon yang disertifikasi halal/ menggunakan bahan baku yang halal.

Standart Operating Procedure (SOP) untuk aktifitas kritis. Aktifitas kritis adalah aktifitas pada rantai proses produksi yang dapat mempengaruhi status kehalalan suatu produk.

Perusahaan ini berdiri berdasarkan konsep higienis yang mengikuti HACCP Hazard Analysis Critical Control Point dan GMP Good Manufacturing Practice serta telah mendapatkan sertifikat ISO International Standardisation Organization 22000:2005 yang merupakan standar Internasional dan telah diterapkan oleh sebagian besar perusahaan bidang pangan.

Oleh karena itu perusahaan merasa harus segera bertindak untuk menyiasati beberapa bidang, untuk itu dibutuhkan sebuah strategi dalam memasarkan produk susu dengan memiliki sertifikasi halal agar supaya konsumen percaya dan dapat meningkatkan penjualan produk di pasar, maka hal inilah yang mendorong penulis tertarik meneliti


(18)

susu halal dan strategi pemasaran dengan judul: “Strategi

Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat

Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak melebar, penulis membatasinya hanya pada Strategi sertifikasi halal dalam produk susu yang diterapkan oleh PT. Netania Kasih Karunia, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat dalam meningkatkan penjualan ?

C. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya segala aktivitas yang termasuk dalam penelitian ini tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti atau penulis rumuskan, maka penulisan skripsi ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat dalam meningkatkan penjualan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi khalayak umum, khususnya dalam mempelajari strategi pemasaran industri susu di Indonesia.


(19)

2. Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menjadi masukan dari PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan serta perusahaan-perusahaan lain yang serupa untuk lebih mendalami strategi pemasaran industri.

E. Definisi Konsep

Konsep merupakan suatu unsur pokok dari pada penelitian.12 Adanya permasalahan dan kerangka teoritis yang jelas, dapat diketahui fakta – fakta mengenai fenomena yang menjadi pokok penelitian dan suatu konsep sebenarnya. Konsepnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau fenomena yang terjadi di lapangan atau secara nyata.

1. Bisnis Food Manufacturing

Merupakan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan makanan. Istilah manufaktur dikenal sebagai suatu cabang dari dunia industri. Industri ini membutuhkan peralatan, mesin produksi, serta tenaga kerja untuk mengubah suatu bahan mentah menjadi barang yang siap dijual. Jadi, manufaktur memproduksi suatu barang sehingga siap dijual sebagaimana digunakan oleh banyak perusahaan industri di Indonesia.13

2. Produk susu

Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.14 Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.15

12

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,1997, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,hlm 140 13

id.gopher.co.id/mengenal-perusahaan-manufaktur-di-indonesia/ di akses pada 19 juni 2015 dan dilihat pada tanggal 11 April 2017 jam 07:20

14Rina Rachmawati, 2011, “ Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran)”, Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011, hlm. 145


(20)

Menurut Jamaluddin Mahran dalam bukunya mengartikan susu yaitu makanan yang nyaris sempurna, karena ia mengandung unsur-unsur terpenting yang dibutuhkan manusia, yakni lemak, gula, protein, beberapa jenis mineral dan vitamin.16

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa produk susu sendiri adalah suatu produk yang mudah ditawarkan dikalangan masyarakat. Produk susu ini sangat digemari oleh banyak masyarakat karena mengandung banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. 3. Sertifikasi halal

Menurut Muhammad Amin Suma dalam bukunya sertifikat halal adalah fatwa tertulis yang menyatakan kehalalan suatu produk pangan yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa.17

Sedangkan dalam artikel pusat halal.com mengatakan bahwa Sertifikat halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat islam. Sertifikat halal ini merupakan syarat untuk pencantuman label halal.18

Sertifikasi halal adalah suatu fatwa tertulis dari MUI yang

menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at islam.

15

Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, 2010, “Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place,Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadapKeputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Tetadi Surabaya”, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, hlm. 219

16

Abdul. ‘Azmi, Jamaluddin Mahran, 2005, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat -obatan, Mitra Pustaka, Yogyakarta, hlm.296

17

Suma, Muhammad Amin, Haji, 2008, Himpunan Undang-undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan lainnya di Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm 1292

18

http://pusathalal.com/artikel-referensi/artikel-seputar-halal/item/862-pentingnya-sertifikasi-halal-dalam-bisnis-kuliner dilihat pada tanggal 03-10-2016 jam 14:45WIB


(21)

4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dalam praktik merupakan cara yang digunakan untuk membantu dalam membuat dan menjual barang atau jasa yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan selera konsumen yang dituju.19 Strategi pemasaran akan membantu dalam menentukan tujuan bisnis dan mengembangkan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.

F. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dibagi dalam bab per bab, yaitu meliputi:

Pada bab satu ini berisikan gambaran umun yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.

Pada bab dua ini memuat landasan teori dan konsep yang digunakan dalam menganalisis masalah pokok pada penelitian ini, yaitu pengertian strategi, sertifikasi halal, pemasaran produk juga pembahasan mengenai penelitian terdahulu yang relevan.

Pada bab tiga ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan dan jenis penelitian, subjek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data dan teknik analisa data.

Pada bab empat ini menggambarkan tentang setting penelitian, penyajian data, analisis data yang meliputi pembahasan mengenai penyajian data untuk menggambarkan data yang ditemukan dalam penelitian tentang Strategi

19

Veithzal Rival Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw, Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 82


(22)

Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal (Studi pada PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan.

Pada bab lima merupakan akhir dari sistematis ini yang berisi kesimpulan, saran dan rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.


(23)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Untuk mendukung teori penelitian, penulis perlu membandingkan dengan penelitian sebelumnya. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang membahas mengenai sertifikasi halal dan strategi pemasaran industry, yakni: Tabel 2.1

No Nama Penulis/ Judul Skripsi/ Tahun

Substansi Perbedaan dan

Persamaan Penilis

1 Hayu Agustrining

Harum

( Skripsi Institut Agama Islam Surabaya,2005)

Pengambilan

Keputusan Sertifikasi Halal oleh Majlis Ulama Indonesia Propinsi Jawa Timur

(Studi proses)

Pengambilan

Keputusan Kasus PT.

I’tal Fran’s Multindo

Food Industries oleh LPPOM )

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

pengambilan keputusan tentang sertifikasi halal yang dilakukan Majelis

Ulama Indonesia

Provinsi Jawa Timur

pada PT. I’tal Fran’s

Multindo Food

Industries

Perbedaan penulis dengan penelitian terdahulu adalah dari objek penelitian dan permasalahan yang di

teliti. Peneliti

sebelumnya meneliti di

PT. I’tal Fran’s

Multindo Food

Industries sementara peneliti meneliti di PT. Netania Kasih Karunia. Peneliti sebelumnya

membahas tentang

bagaimana

pengambilan keputusan Sertifikasi Halal oleh MUI beserta faktor-faktor apa saja yang


(24)

mempengaruhi

pengambilan keputusan Sertifikasi Halal oleh

MUI. Sedangkan

peneliti sendiri

membahas tentang latar belakang dari PT. Netania Kasih Karunia

dalam melakukan

Sertifikasi Halal, proses PT. Netania Kasih

Karunia dalam

mempertahankan

Sertifikasi Halal, serta

tanggapan para

konsumensetelah

produk bersertifikasi halal. dan persamaan dalam meneliti yakni metode yang digunakan adalah sama

2 Lilik Fauziyah Fakultas

Syari’ah (Skripsi

Institut Agama Islam Surabaya, 2002 ) Dasar LPPOM ( Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik ) dalam Memberikan Sertifikasi Halal Bagi suatu

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

gambaran tentang dasar

LPPOM dalam

memberikan sertifikasi halal, dan faktor-faktor yang

melatarbelakanginya serta sertifikasi halal.

serta data yang

digunakan berupa

Perbedaan penulis dengan penelitian terdahulu adalah dari objek penelitian dan permasalahan yang di

teliti. Peneliti

sebelumnya meneliti di

LPPOM. Sedangkan

peneliti meneliti di PT. Netania Kasih Karunia


(25)

Produk ketentuan syari’at Islam tentang halal dan haram, dasar serta

sesuatu yang

melatarbelakangi

LPPOM memberikan

sertifikasi halal.

Pasuruan.

Peneliti sebelumnya

membahas tentang

Dasar atau pokok apakah yang menjadi

landasan LPPOM

dalam memberikan

sertifikasi halal.

Sedangkan peneliti

sendiri membahas

tentang latar belakang dari PT. Netania Kasih

Karunia dalam

melakukan Sertifikasi Halal, proses PT. Netania Kasih Karunia dalam mempertahankan Sertifikasi Halal, serta

tanggapan para

konsumen setelah

produk bersertifikasi halal. dan persamaan dalam meneliti yakni metode yang digunakan adalah sama

3 Eka Pratiwi Fakultas

Syari’ah (Universitas

Sebelas Maret Surakarta, 2010 ) Strategi Pemasaran Industri Madu pada PT.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman,

Perbedaan penulis dengan penelitian terdahulu adalah dari objek penelitian dan permasalahan yang di


(26)

Madu Pramuka di Kabupaten Batang

merumuskan alternatif

strategi dan

menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran industri madu di PT Madu Pramuka di Kabupaten Batang.

teliti.

Peneliti sebelumnya meneliti di PT. Madu Pramuka di Kabupaten Batang. Sedangkan peneliti meneliti di PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.

Peneliti sebelumnya

membahas tentang

Prioritas strategi yang dapat diterapkan

dalam pemasaran

industri madu pada PT Madu Pramuka di Kabupaten Batang

adalah membuat

produk madu yang berkualitas,

menciptakan produk

madu unggulan,

mempertahankan

keaslian dan

kemurnian madu, dan

keragaman jenis

produk madu untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan.

Sedangkan peneliti


(27)

tentang latar belakang dari PT. Netania Kasih

Karunia dalam

melakukan Sertifikasi Halal, proses PT. Netania Kasih Karunia dalam mempertahankan Sertifikasi Halal, serta

tanggapan para

konsumen setelah

produk bersertifikasi halal. dan persamaan dalam meneliti yakni metode yang digunakan adalah sama

B. Kerangka Teori

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.20 Sedangkan menurut Muhammad Syakir strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik eksplisit maupun implisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.21

Diperlukan suatu strategi yang tepat guna dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis. Kendali utama dalam melaksanakan tujuan

20

Sofjan Assauri, 2007, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Raja Grafindo, hlm. 168-169 21


(28)

perusahaan mencari keuntungan terletak pada strategi pada tingkat operasional. Dalam rangka perumusan strategi untuk menghadapi persaingan, perhatian terhadap lingkungan bisnis dapat menjadi cara terbaik.

Sebagai suatu entitas bisnis, tujuan pemasaran setiap perusahaan adalah untuk memperoleh laba dari setiap kegiatan yang dilakukan, termasuk pemasaran. Pemasaran yang baik memerlukan sebuah perencanaan dan strategi dalam menjalankannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Lubis yang dikutip oleh Veithzal Rivai Zainal menyatakan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah lingkungan pemasaran, baik lingkungan mikro maupun lingkungan makro, berikut penjelasannya:22

a. Lingkungan Mikro Perusahaan

Lingkungan Mikro biasanya dapat langsung berkaitan dengan perusahaan yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam melayani pasar.

b. Lingkungan Makro Perusahaan

Lingkungan Makro perusahaan terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan memengaruhi semua pelaku dalam lingkunganan mikro perusahaaan.

22

Veithzal Rivai Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw,Cet.1, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 120


(29)

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah: a) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok,

pesaing dan

masyarakat.

b) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik / hukum, teknologi /

fisik, dan sosial / budaya.

Adapun pengertian Lingkungan demografis atau kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatan penduduk, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan.23

Dalam proses manajemen pemasaran, strategi dan rencana pemasaran merupakan unsur utama sehingga perlu dikaji scara mendalam, terukur dan kratif agar dapat memandu kegiatan pemasaran dengan baik. Pengembangan strategi pemasaran sebaiknya dilakukan setiap waktu, serta diperlukan adanya bauran antara kedisiplinan dan fleksibilitas dalam pengembangannya.24

23

Veithzal Rivai Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw,Cet.1, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 122

24

Veithzal Rivai Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw Cet.1, Bumi Aksara, Jakarta, hlm.76


(30)

Strategi pemasaran dalam praktik merupakan cara yang digunakan untuk membatu dalam membuat dan menjual barang atau jasa yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan selera konsumen yang dituju. Banyak strategi pemasaran yang diperkenalkan dalam teori-teori pemasaran, namun beberapa strategi pemasaran yang biasa dilakukan, dijelaskan sebagai berikut:

a) Menembus Pasar

Strategi ini bertujuan meningkatkan penjualan dan penawaran barang atau jasa kepada sasaran pembeli, baik yang pernah menggunakan maupun yang belum menggunakan barang atau jasa.

b) Mengembangkan Pasar

Strategi ini dapat dilakukan apabila sasaran pembeli yang lama sudah jenuh atau sudah habis sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru dengan tetap menawarkan barang atau jasa yang lama.

c) Mengembangkan Produk

Strategi ini mencakup perubahan barang atau jasa yang tetap menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi lama. Strategi ini umumnya dilakukan untuk memperpanjang masa edar atau siklus hidup. Jika perusahaan mengetahui bahwa sasaran pembeli mulai bosan, perusahaan harus mengubah barang atau jasa yang ditawarkan.


(31)

d) Melakukan Diversifikasi

Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan dengan produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang barua. Strategi ini efektif untuk memanfaatkan relung atau kelompok yang selama ini terabaikan atau kurang diperhatikan.

e) Menerapkan Biaya Murah

Strategi ini didasarkan pada biaya input yang rendah sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang murah.

f) Memfokuskan pada Pasar

Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada para pembeli khusus. Dengan bentuk pelayanan yang terbatas, pembeli dapat ditentukan dengan jelas sehingga lebih efektif dan efisien dari pesaing. Dengan demikian, perlu ditentukan bauran pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan khusus dari para pembeli yang dituju.

g) Melakukan Diferensiasi

Strategi ini difokuskan pada penciptaan barang atau jasa baru yang berbeda dengan yang lain.

2. Pemasaran Food Manufacturing

Kapasitas produksi usaha manufaktur penting untuk dirumuskan, karena berkaitan langsung dengan investasi dan pelayanan prima kepada pelanggan. Apabila kapasitas terpasang terbatas, maka keluaran yang dihasilkan akan berada di dibawah tingkat permintaan pasar. Jika hal itu


(32)

terjadi, sebagian potensi pasar tidak dapat dilayani dan akan dikuasai oleh perusahaan saiangan. Dalam jangka panjang, fenomena itu akan menyulitkan perusahaan, karena perusahaan telah memberikan peluang kepada pesaing untuk menikmati pangsa pasar yang seharusnya dilayani oleh perusahaan.25 Sebaliknya, apabila kapasitas terpasang terlampau besar, keluaran akan jauh berada di atas kebutuhan pasar. Akibatnya, sebagian dari keluaran yang dihasilkan mungkin saja tidak dapat terpasarkan seluruhnya secara menguntungkan.

Strategi operasi produksi tidak mungkin ditata secara tertutup, baik terhadap lingkungannya maupun terhadap fungsi operatif perusahaan lainnya. Perusahaan sendiri adalah bagian dari sistem total, sehingga secara vertikal harus dihubungkan dengan pelanggan dan pemasok bahannya. 26 Secara internal, fungsi produksi harus diintegrasikan dengan fungsi lainnya, sehingga perusahaan menjadi satu kesatuan yang utuh, baik secara internal maupun secara eksternal.

3. Sertifikasi Halal

Sertifikat Halal MUI adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia

yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Sertifikat Halal MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang.27

25

Murdifin, Mahfud, 2011, MANAJEMEN PRODUKSI MODERN Operasi Manufaktur dan Jasa-Buku 1, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 333

26

Murdifin, Mahfud, 2011, MANAJEMEN PRODUKSI MODERN Operasi Manufaktur dan Jasa-Buku 1, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 61

27


(33)

a. Tujuan Sertifikasi Halal

Sertifikasi Halal MUI pada produk pangan, obat-obat, kosmetika dan produk lainnya dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan, sehingga dapat menenteramkan batin konsumen dalam mengkonsumsinya. Kesinambungan proses produksi halal dijamin oleh produsen dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal.

B. Strategi Pemasaran dalam Perspektif Islam

Pasar dalam bahasa Arab disebut souq ( bentuk jamak: aswaq atau

aswak ) yang berarti tempat menjual sesuatu dan proses jual beli berlangsung. Sauq sebagai sebuah konsep telah di tetapkan selama masa Rasulullah. Sebagai tempat penjualan terjadi, namun terkait dengan transaksi sendiri tidak pada tempat tersebut. Dengan demikian, pasar dalam islam dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun ketika terjadi suatu transaksi antara penjual dan pembeli dibawah kesepakatan bersama dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Pada dasarnya, keberadaan pasar memiliki fungsi yang sangat penting. Keberadaan pasar dapat mempermudahkan konsumen memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. Sementara itu, keberadaan pasar bagi produsen dapat menjadi tempat untuk mencari nafkah dan mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi.

Pasar memiliki tiga fungsi utama sebagai berikut:

1. Pasar berfungsi sebagai sarana distribusi. Dalam hal ini, pasar berfungsi untuk memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Produsen dapat berhubungan secara lansgsung


(34)

maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang atau jasa ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi tidak baik jika kegiatan distribusi sering kali mengalami kendala.

2. Pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Dalam hal ini, kosumen yang membutuhkan barang dan jasa akan berusaha menawar harga dari barang atau jasa tersebut sehingga terjadilah tawar menawar antara kedua belah pihak dengan demikian, apabla telah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Harga yang telah menjadi kesepakatan bersama tentunya telah diperhitungkan oleh konsumen dan produsen.

3. Pasar berfungsi sebagai sarana promosi. Dalam hal ini, pasar menjadi tempat untuk memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang atau jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya kepada konsmen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, dengan memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang dilakuka oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitas bagus akan menjadi pilihan konsumen.


(35)

Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri.28 Pemasaran dalam prespektif islam adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam bisnis berupa kegiatan penciptaan nilai (value creating activities), yang memungkinkan siapapun yang melakukannya dapat tumbuh dan mampu mendayagunakan kemanfaatannya berlandaskan pada kejujuran, keadilan, keterbukaan dan keihasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam islam.

Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran islami adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip al-Qur’an dan hadis.29 Sedangkan pemasaran menurut prespektif syariah adalah segala aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai ( value creating activities ) yang memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam Islam.30

28

https://akmalaziz.wordpress. Pemasaran Dalam Perspektif Islam, diakses pada tanggal 20/03/2017 jam 09:55

29

Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, Bandung: Alfabeta, hlm. 340.

30

https://elqorni.wordpress.com. Pemasaran Perusahaan Berbasis syari’ah-DOKUMENTASI ARTIKEL MANAJEMEN. Diakses pada tanggal 20/03/2017 jam 10:13


(36)

Presepsi yang kerap kali dikemukakan dalam masyarakat bahwa pasar konvensional selalu lebih menguntungkan secara finansial dibandingkan dengan pasar islami karena sistem bunga yang dimilikinya. Untuk mengubah persepsi tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Selain dengan kebutuhan dan keinginan manusia, dimasa depan juga ternyata terjadi pergeseran pasar dari tingkat intelektual atau rasional menuju ketingkat emosional yang akhirnya bertransformasi ke tingkat spiritual. Pasar spiritual ini akan mempertimbanka kesesuaian produk, keuntunan finansial, dan nilai-nilai spiritual yang diyakini.

Dalam kenyataannya tidak mudah bagi pasar rasioal berpindah ke pasar spiritual disinilah tantangan terbesar sistem ekonomi islam dalam membidik pasar rasional. Perlu menjadi perhatian bahwa pasar rasional masih merupakan pasar besar. Solusi yang bisa dilakukan dalam meraih pasar ini adalah dengan konsep pemasaran islami (marketing islami). Pemasaran islami merupakan suatu proses bisnis yang seluruh prosesnya menerapkan niai-niai islam. Suatu cara dalam memasarkan suatu bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang menggunakan keadilan dan kejujuran. Dengan pemasaran islami, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip islam. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. tentang kegiatan yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah, serta dapat memperoeh keuntungan.

Dalam konteks keadilan, islam menganggap manusia sebagai sistem keluarga yang mempunya derajad yang sama menurut Allah SWT. Meskipun terdapat perbedaan alam hal warna kulit, bahasa, maupun kondisi


(37)

ekonomi, yang membedakan manusia dimata Allah hanyalah tingkat ke taqwaannya. Keadilan ekonomi merupakan suatu konsep persaudaraan dan perlakuan yang sama bagi setiap individu dalam masyarakat dan hukum.

Dengan dilandasi pada keadilan ekonomi, setiap individu akan mendapatkan haknya sesuai dengan kontribusinya kepada masyarakat. Jadi, setiap individu harus terbebas dari eksploitasi individu lain, karena islam melarang dengan tegas seorang muslim mendzalimi atau merugikan orang lain. Penerapan nilai-niai spiritual dalam berbisnis akan meluruskan praktek-praktek dalam islam, seperti kecurangan, kebohongan, propaganda, iklan palsu, penipuan, dan kedzaliman lainnya. Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT. dalam beberapa ayat berkut:

نيدسْفم ض ْر ْْا يف ا ْوثْعت َو ْمهءايْشأ ساَنلا اوسخْبت َو

٣٨١

“ Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan; (183)

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id,


(38)

dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Ma’idah (5):2)

Kegiatan pemasaran sebaiknya dilakukan sebagai usaha untuk meraih kesejahteraan bersama dan tidak untuk kepentingan sesaat, golongan atau kepentingan sendiri. Islam merupakan agama yang sangat luar biasa yang mengatur semua hal, mampu menyeimbangkan antara kebutuhan di dunia dan di akhirat kelak, antara hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan sesame manusia (habluminannas). Ajaran Islam sangat sempurna karena Islam adalah agama terakhir sehingga sudah seharusnya mampu memecahkan berbagai persoalan manusia terkait dengan dunia dan akhirat.

Islam telah menghalalkan umatnya untuk melakukan aktivitas jual beli atau berniaga. Bahkan, Rasulullah saw adalah seorang pedagang yang sangat terpandang pada zamannya. Sejak muda, beliau dikenal sebagai seorang pedagang yang sangat jujur. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Swt, dalam ayat berikut:

َِإ ِلِطاَبْلاِب ْمُكَنْ يَ ب ْمُكَلاَوْمَأ اوُلُكْأَت ََ اوُنَمَآ َنيِذلا اَه يَأ اَي

اَََ ت ْنََ ًََاََِت َْوُكَت َْْأ

ِْإ ْمُكَسُفْ نَأ اوُلُ تْقَ ت َََو ْمُكْنِم

ا ميِحََ ْمُكِب َْاَك َهللا

“Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya

31 [4]: 29) Nisâ’

-(QS An Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.

31


(39)

Dalam menjalankan sebuah usaha secara islami, harus memiliki etika yang berlandaskan pada norma dan moralitas umum yang berlaku di masyarakat. Keberhasilan suatu usaha tidak hanya dapat diukur dari peningkatan prestasi dan finansial. Lebih dari itu, keberhasilan suatu usaha harus diukur melalui tolok ukur moralitas dan nilai etika yang berlandaskan pada nilai-nilai social dalam agama.

Pelaksanaan rencana strategi pemasaran dalam Islam sangat bergantung pada prinsip syarikat (kerja sama) yang telah diakui secara umum. Artinya, perencanaan dilaksanakan melalui partisipasi sektor pemerintah dan swasta atas dasar kemitraan. Hal tersebut dilakukan agar perencanaan dapat terlaksana melalui prinsip abadi mudarabah yaitu tenaga kerja dan pemilik modal dapat disatukan menjadi mitra. Dengan mempraktikkan prinsip mudarabah dan mengkombinasikan berbagai unit produksi, proyek industry, perdagangan dan pertanian, kerangka perencanaan dapat diterapkan atas dasar prinsip tersebut. Pendapatan yang dihasilkan dari usaha dengan prinsip tersebut dapat dibagi secara sebanding setelah melakukan pengurangan dari pengeluaran yang sah.

Dalam Islam, tidak ada larangan bila seorang memiliki rencana atau keinginan un tuk memperjuangkan usahanya agar berhasil. Dengan syarat, rencana tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebagai mana firman Allah Swt. Dala ayat berikut:


(40)

( ىََََ اَم ِناَسْنإِل ْمَأ

٤٢

( ََوأاَو ُةَرِخآا ِهىلِلَف)

٤٢

)

“Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. (QS. An-Najm (53): 24-25)32

Bila dikaitkan dengan ayat di atas, strategi pemasaran merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran sesuai dengan harapan dalam mencapai keberhasilan.33 Sudah menjadi sunatullah bahwa

segala sesuatu yang direncanakan oleh manusia, berhasil ataupun tidak, semua adalah ketentuan dari Allah Swt. Karena Allah Maha Mengetahui segala yang terbaik bagi hamba-Nya. Dalam Islam, pelaksanaan suatu perencanaan harus bergerak kearah sintesis yang wajar antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. Pelaksanaan perencanaan harus dilakukan melalui penetapan kebijakan yang pragmatik, namun tetap konsisten dengan jiwa Islami yang tidak terlepas dari tuntunan Al-Qur’an dan hadits, serta sesuai deng an kode etik ekonomi Islam.

32

Al-Qur’an, An-Najm : 24-25. 2006. Penerbit : Menara Kudus. 33

Veithzal Rivai Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw Cet.1, Bumi Aksara, Jakarta, hlm.81


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Adapun penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penulis menggunakan beberapa penelitian metode penelitian agar mendapatkan data-data yang akurat. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J Moleong menyatakan bahwa metode dengan menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.32 Didukung pula, Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrument kunci.33

Pendekatan ini langsung menunjukkan setting dan individu- individu dalam setting itu secara keseluruhan, subyek penyelidikan baik berupa organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian keseluruhan,34yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang terlibat dalam objek, dalam hal ini adalah pihak yang berwenang dalam menangani strategi pemasaran. Dalam hal ini,

32

Lexy J Moeleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.4 33 Sugiyono, 2014, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 9

34

Arief Furchan, 1992, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif , Usaha Nasional ,Surabaya, cet.ke-1,hlm.21


(42)

penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu lebih kepada penelitian yang bersifat deskriptif (descriptive research) dalam artian suatu penelitian yang lebih memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang ada yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian yang menggambarkan data dan informasi di lapangan berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan secara mendalam.35 Metode tersebut untuk mendeskripsikan apa yang terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang berkaitan dengan Strategi Sertifikasi Halal dalam Pemasaran food manufaktoring Produk susu. Oleh sebab itu, riset ini masuk kategori penelitian kualitatif, Pasalnya data-data disajikan dalam bentuk verbal bukan data-data yang disusun dalam angka-angka. Dijelaskan penelitian kualitatif, sebut Strauss dan Corbin. Jenis penelitian yang hasil temuannya tidak dengan statistic atau penjabaran angka-angka hitung.36

B. Lokasi Penelitian

Adapun tempat yang akan di teliti oleh peneliti yaitu di PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan. Peneliti akan datang ke lokasi dengan pendekatan terlebih dahulu dengan pihak yang bersangkutan di tempat, kemudian peneliti memberikan surat pengantar peneliti. Dan setelah di terima maka peneliti akan berkonstribusi dan ikut serta berkecimpung didalamnya,

35 Suharsimi Arikunto, 1993, Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta ,Jakarta, cet.kedua, hlm 309.

36

Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqien, 2003, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Teknik-Teknik Teoritisasi data, Terj, Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques, Pustaka Pelajar ,Yogyakarta, hlm. 4.


(43)

peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan karena peneliti itu sendiri bertindak sekaligus sebagai instrument pengumpulan data.37

C. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang dibuat oleh peneliti untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang di tanda tanganinya. Data dikumpulkan 38sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek

penelitian dilakukan.39

Dalam penelitian ini, sampel data menggunakan teknik sampling

Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan Snowball

Sampling. “Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan “Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama – lama menjadi besar.”40 Peneliti menggunakan teknik sampling yaitu purposive dan snowball

sampling.

37

Abd. Rahman Chudlori, 2012, Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah. ( diterbitkan : Jurusan Manajemen dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, hlm 24-25

39

Sugiyono, 2011,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 137

40

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 218-219


(44)

Sesuai dengan judul penelitian Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan, variabel peneliti adalah Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan, sampel dari sumber data bertempat di PT. Netania Kasih Karunia, kemudian populasinya peneliti mengambil kurang lebih empat pegawai dari perusahaan tersebut untuk dilakukan wawancara atau pengambilan informasi. Untuk pembahasan tentang sumber data akan di jelaskan oleh informan atau narasumber yaitu staf bagian komite halal serta bagian pemasaran.

2. Data Skunder

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data seperti lewat dokumen, foto – foto, serta arsip.41 Data skunder ini sangat berharga bagi peneliti untuk lebih memahami serta mendalami tentang permasalahan yang dijadikan objek penelitian. Untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian ini, maka peneliti menyelesaikannya dengan mencari informasi sumber data melalui literatur, jurnal, kepustakaan ataupun dokumen – dokumen.

41

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 137


(45)

Dalam penelitian ini, sampel sumber data menggunakan teknik sampling Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan

Snowball Sampling. D. Tahap-Tahap Penelitian

Tahapan – tahapan dalam melakukan penelitian kualitatif mempunyai proses untuk menyelesaikannya. Untuk itu, peneliti harus menyusun tahap-tahap penelitian yang lebih sistematis agar diperoleh hasil penelitian yang sistematis pula. Adapun tahap – tahap penelitian antara lain :

1. Tahap Pra Lapangan

a. Menyusun rancangan penelitian

Dalam menyusun rancangan penelitian, peneliti berangkat dari permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian

Dalam memilih lapangan penelitian, penelitik berpijak dari rumusan masalah yang telah diangkat sehingga peneliti bisa memilih lokasi penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diambil peneliti. c. Mengurus surat perijinan

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memiliki surat perijinan meneliti sehingga dapat memudahkan peneliti dalam proses penelitian.

d. Penilaian lokasi penelitian

Di dalam penelitian lokasi penelitian, peneliti harus melihat lokasi penelitian yang berhubungan dengan situasi, kondisi, latar beserta


(46)

konteksnya yang sesuai dengan permasalahan yang telah diangka oleh peneliti.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Sehubung dengan informan yang akan digunakan didalam pengumpulan data dalam penelitian, maka informan yang dipilih oleh peneliti harus benar – benar mengetahui dan memahami akan kondisi yang berada di lokasi penelitian. Di dalam pemilihan informan tidak hanya satu sumber saja yang diambil melainkan harus ada sumber lain guna mencapai kevaliditasan data.

2. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat tulis, kamera, recorder dan lain sebagainya.

3. Tahap Kegiatan Lapangan

Tahap ini mempersoalkan tentang segala macam pekerjaan lapangan antara lain yaitu:

a.Tahap pengumpulan data, dalam tahap ini peneliti memegang peran sangat penting karena pada penelitian ini peran aktif dan juga kemampuan peneliti dalam mengumpulan data sangat diperlukan.

Tahap ini dilakukan dengan:

1) Interview atau wawancara mendalam 2) Dokumentasi

3) Observasi

b.Tahap analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan


(47)

uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu: wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen dan data lain yang mendukung dikumpulkan, diklasifikannya dan dianalisa dengan dominan.

c. Tahap penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil penulisan yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan datan dan mengelola data adalah :

a. Studi Kepustakaan

Merupakan data primer dalam penulisan ini. Dengan metode ini penulis memperoleh data dari beberapa literatur tertulis, baik dari buku – buku, majalah, surat kabar, artikel / jurnal, makalah, dan semua literature yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini. b. Studi Lapangan

Yaitu dengan mendatangi langsung perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan sumber data primer yang meliputi teknik pengumpulan data yang menggunakan :

1) Wawancara , yakni menurut Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya yaitu “ a meeting of two persons to exchange information and idea through question


(48)

and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.42 Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga, apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam. Cara yang digunakan yaitu memberikan pertanyaan – pertanyan kepada responden. 2) Observasi dalam pendekatan ini dilakukan bukan untuk

menemukan riset untuk diolah secara statistik, melainkan untuk mencari gambaran realistik tentang gambaran dari objek yang sebenarnya. Observasi dilakukan juga sebagai untuk alat bantu menjawab identifikasi masalah yang dikaji dalam penelitian tersebut.43

3) Dokumentasi dengan mengambil data – data dan informasi yang tersedia di perusahaan PT. Netania Kasih Karunia yaitu berupa naskah, buku dan sebagiannya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

42Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya “

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2014. Hlm 231

43


(49)

F. Teknik Validitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.44 Dengan demikian, diperlukan data valid yaitu data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Dalam pengujian kevalidan data penelitian, peneliti menggunakan teknik Triangulasi dalam menguji validitas data.

Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan kebasahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap data itu.45 Sedangkan menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, mengemukakan pendapatnya bahwa didalam teknik triangulasi terdapat tiga macam triangulasi yaitu : triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu.46

Peneliti menggunakan validitas data dengan cara teknik triangulasi sumber data. Teknik tersebut dapat digunakan dengan menguji kredibilitas data melalui cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh dalam pelaksanaannya, untuk menguji kredibilitas data tentang pelaksanaan bauran pemasaran pada penjualan produk, maka pengumpulan dan menguji data yang telah diperoleh dilakukan kepada pegawai, direktur dan para manajer – manajer yang menangani penjualan. Dari ketiga sumber tersebut, tidak dapat dinilai rata – rata, tetapi data yang

44

Sugiyono, 2011,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 267 45

Lexy J Moeleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya ,Bandung, hal.330

46


(50)

diperoleh tersebut dikelompokkan, dideskripsikan, dikategorikan, mana pendapat yang sama, yang berbeda , dan yang lebih spesifik. Dari data yang diperoleh tersebut dianalisis peneliti sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan tentang penelitian judul di atas.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-memilih menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.47 Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui strategi dalam memasarkan produk susu dengan memiliki sertifikasi halal agar supaya konsumen percaya dan dapat meningkatkan penjualan produk di pasar.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data ( yaitu, data teks seperti transkrip, atau data gambar seperti foto ) untuk analisis, kemudian mereduksi data tersebut menjadi tema melalui proses pengodean dan peringkasan kode, dan terakhir menyajikan data dalam bentuk bagan, tabel atau pembahasan.48

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman yaitu suatu aktivitas yang meliputi data reduction, data display,

47

Lexy J Moeleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya ,Bandung, hal.248

48

Creswell, W John, 2015, Penelitian Kualitatif & Desain Riset, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm, 251


(51)

dan data conclusions drawing/vertification. Untuk lebih memahami teknik tersebut, maka akan dijelaskan sebagai berikut:49

1. Data Reduction

Data Reduction adalah data yang mengacu pada proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, abstrak, dan mengubah data yang muncul ditulis lapangan catatan atau transkripsi.50Tahap ini merupakan upaya peneliti dalam memfokuskan pada garis besar penelitian ini yakni untuk mengetahui strategi dalam memasarkan produk susu dengan memiliki sertifikasi halal agar supaya konsumen percaya dan dapat meningkatkan penjualan produk di pasar. Besar kemungkinan, data didapatkan amat banyak sehingga peneliti perlu menyederhanakan data yang telah diterima.

2. Data Display

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adala mendisplay data. Data Display adalah menggambarkan tampilan data yang terorganisir, penyusunan informasi yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan tindakan.51Data akan disajikan bersifat naratif, karena mengingat jenis

penelitian menggunakan kualitatif.

49

Keith F. Punch, 2009, Introduction To Research Methods In Education, London: SAGE, hlm 174

50 Media (online) National Science Foundation (2016), “Chapter 4 Analyzing Qualitative Data”

diambil pada tanggal 22 November 2016 dari situs

https://www.nsf.gov/pubs/1997/nsf97153/chap_4.htm

51 Nurse Researcher (2015), “Qualitative data analysis using data displays”, RCN Publishing Company at 3 Desember 2005, 8


(52)

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. Tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitin ada di lapangan.


(53)

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan

PT. Netania Kasih Karunia merupakan perusahaan industri pangan khususnya dalam pengolahan susu bubuk formula. Pada tahun 1985 Prof. Erwin Sarwono mendirikan perusahaan dengan nama PT. Citra Pangantama Sejahtera yang berperan sebagai distributor susu bubuk untuk bayi dan anak-anak. Saat ini PT. Netania Kasih Karunia dipimpin oleh anak dari Prof. Erwin Sarwono yaitu Bapak Adrian yang menjabat sebagai Presiden Direktur, sedangkan yang menjabat sebagai Direktur Operasional yaitu Ibu Lely Darmajani istri dari Bapak Adrian Sarwono.

Setiap bulannya perusahaan ini mampu memproduksi susu formula dengan kapasitas ± 900 ton/bulan dengan mempekerjakan karyawan sekitar 250 orang yang tersebar di beberapa departemen. Produk susu Bimbi yang dihasilkan oleh PT. Netania Kasih Karunia dipasarkan di pasar dalam negeri.

Selain memproduksi susu formula bayi, perusahaan ini juga bergerak di bidang Co-manufacture untuk memproduksi minuman dari serbuk dari beberapa perusahaan multinasional yang telah bekerja sama dengan perusahaan sejak lama yaitu PT. Nestle Indonesia dan PT. Sanghiang Perkasa.52 Perusahaan dalam bidang formulasi produk, proses pecampuran (mixing) hingga pengemasan produk (finish good) sehingga siap dipasarkan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sejak tahun 2000. Kerjasama ini

52www. Loker.id> profile> PT. Netania Kasih Karunia, Profil PT. Netania Kasih


(54)

dapat memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan dimana PT. Netania

dapat mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan mesin serta tempat produksi di area pabrik.

Perusahaan ini berdiri berdasarkan konsep higienis yang mengikuti HACCP dan GMP standart untuk menghasilkan produk perusahaan serta telah mendapatkan sertifikat ISO 22000:2005 yang merupakan standar Internasional dan telah diterapkan oleh sebagian besar perusahaan bidang pangan.

Manajemen halal PT. Netania Kasih Karunia merupakan organisasi internal perusahaan yang mengelola seluruh fungsi dan aktivitas manajemen dalam menghasilkan produk halal. Bertanggung jawab atas perencanaan implementasi, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal di perusahaan. Tim manajemen yang terlibat merupakan perwakilan dari manajemen puncak. Departemen produksi dan PPIC yang bertanggung jawab terhadap proses produksi, Product Development dan Quality Ansurance Departement yang bertanggung jawab terhadap formulasi produk dan kualitas produk, purchasing yang bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku, serta warehouse yang bertanggung jawab terhadap pergudangan.

Adapun Internal Auditor PT. Netania Kasih Karunia, sesuai dengan surat pengangkatan Auditor Halal Internal yang ditandatangani oleh presiden direktur (terlampir). Organisasi manajemen halal PT. Netania Kasih Karunia dipimpin oleh koordinator Auditor Halal Internal (KAHI) yang melakukan


(55)

PT. Netania PT. Nestle PT. SHP Maklon Bimbi

a. Nescafe b. Milo c. dll a. Prenagen

b. Milna c. Diabetasol d. Zee

koordinasi dalam menjalankan kehalalan produk serta menjadi penanggung jawab komunikasi antara perusahaan dengan LPPOM MUI. 53

a. Visi dan Misi

Visi dari PT. Netania Kasih Karunia adalah Serve to Perform ( melayani untuk berhasil )54

Sedangkan Misi dari PT. Netania Kasih Karunia adalah sebagai berikut:55

To serve our customer in manufacturing healthy and safe food product in the highest quality possible to achieve or exceed the performance level expected ( Melayani konsumen untuk memproduksi makanan yang aman dan menyehatkan dengan kualitas tinggi sesuai atau melampaui mutu yang diharapkan )”

b. Produk PT. Netania Kasih Karunia

53

SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul 08:30 WIB

54SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul

08:30 WIB

55SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul

08:30 WI a.Pertokoan b.Instansi: Rumah sakit Bidan


(56)

Gambar di atas menunjukkan, bahwa PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan memiliki produk yang dimaklonkan dan ada juga produk sendiri. Perusahaan sebagai co-manufacture dengan perusahaan multinasional yaitu PT. Nestle Indonesia dan PT. Sanghiang Perkasa.

PT. Nestle Indonesia merupakan perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia. Perusahaan memiliki lebih dari 2.000 merek, mulai dari ikon global hingga produk lokal favorit, dan perusahaan ini hadir di 191 negara di seluruh dunia. Perusahaan Nestle ini didirikan oleh Henri Nestle. Perusahaan menjalin kerja sama dengan para mitra usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat.56 Nestle memiliki misi untuk dikenal sebagai pemimpin dalam Gizi, Kesehatan dan Keafiatan di dunia, dipercaya oleh semua pemangku kepentingan, dan dijadikan acuan untuk kinerja keuangan dalam industrinya.57 Salah satu kerja sama PT. Nestle ini dengan perusahaan PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan produk yang di produksi oleh perusahaan antara lain Nescafe dan Milo.

Nestle telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Sebagai bagian dari sebuah perusahaan global, Nestlé terus-menerus melakukan penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk yang dihasilkan. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan

56https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle dilihat pada tanggal 05/07/2017pukul 05 : 55

57

https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/strategibisnis dilihat pada tanggal 05/07/2017 pukul 05:55


(57)

(enjoyment), namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara

pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).58

Sebagai perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di Indonesia, Nestle berkomitmen untuk menghormati dan mengikuti semua Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, termasuk Undang-Undang dan Peraturan Jaminan Produk Halal. Atas komitmen tersebut, untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, Nestle menerima status A (bagus) dalam penilaian penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) dan menerima Sertifikat SJH.59

Di Indonesia, label makanan diatur oleh beberapa peraturan yaitu UU no. 18 tahun 2012 tentang pangan, Peraturan Pemerintah RI nomor 69 tahun 1999 mengenai label dan iklan pangan serta Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 mengenai Pendaftaran Pangan Olahan. Peraturan tersebut bertujuan untuk melindungi konsumen sehingga dapat membeli makanan olahan yang aman dan baik untuk kesehatan.60

Dengan mengoptimalkan semua fungsi dalam alur proses, dimulai dari fungsi pengembangan produk, pemilihan supplier, penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku di gudang, proses produksi dan penyimpanan barang jadi, Nestle menjamin produk-produk yang dihasilkan dan dipasarkan di Indonesia

58https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/misivisidilihat pada tanggal 05/07/2017 pukul 05:55

59 https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/halal dilihat pada tanggal 05/07/2017 pukul 05:56

60www.halalmui.org/mui14/index.php/main/detil_page/8/23246 diakses pada 2016-03-10


(58)

adalah halal, berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen akan aspek gizi,

kesehatan dan keafiatan.

Adapun produk yang di maklonkan di perusahaan Netania ini syaratnya harus halal, seperti halnya fasilitas produksi maupun yang lainnya. Hal tersebut telah dijelaskan oleh responden 1 sebagai berikut :

“ … jadi semua yang maklon di Netania itu syaratnya adalah harus halal itu, karena produk mereka halal. jadi mereka pasti tidak bisa maklon di tempat yang tidak halal. jadi bukan masalah senang atau tidak senang tapi

wajib hukumnya.”61

Menurut responden 1, bahwa PT. Netania Kasih Karunia memiliki komitmen untuk memproduksi produk halal secara konsisten dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen termasuk konsumen muslim. Adapun untuk mencapai semua itu, maka perusahaan dapat melalui : a. menjamin seluruh produk akhir yang dibuat untuk pasar Indonesia sudah disertifikasi oleh LPPOM MUI. b. menjamin seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan produk perusahaan adalah halal. c. menjamin sistem produksi adalah bersih dan bebas dari bahan yang tidak halal dan najis. Jadi perusahaan yang maklon di Netania sebelum menjalin kerja sama dengan perusahaan terlebih dahulu menimbang terlebih dahulu apakah perusahaan yang akan bekerja sama sudah memenuhi aturan yang dibuat oleh MUI.

Kalbe Nutritionals sudah dirintis sejak 1982 dengan nama PT. Sanghiang Perkasa, yang lebih dikenal sebagai Health Foods Division dari PT. Kalbe Farma Tbk. Kalbe Nutritionals dibangun atas dasar rasa kepedulian, tanggung jawab keilmuan dan antusiasme dalam bidang farmasi dan nutrisi yang terjalin menjadi sebuah komitmen. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan


(59)

dan minuman kesehatan yang menjangkau di setiap titik kritis tahap pertumbuhan

dan perkembangan manusia, berupa susu untuk bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, beberapa kebutuhan khusus kaum manula, serta biskuit dan sereal bayi. Komitmen untuk memberikan sumbangan demi kemajuan dan peningkatan kualitas kesehatan membentuk Kalbe Nutritionals menjadi perusahaan profesional yang terpercaya dan unggul di bidangnya.62

Misi perusahaan adalah melayani masyarakat akan kesehatan yang lebih baik. Misi itu mencerminkan motivasi keberadaan kami. Satu hal penting yang membedakan sejak awal, yaitu bahwa Kalbe Nutritionals dibangun di atas keyakinan dasar, bahwa setiap manusia berhak untuk menikmati betapa indah dan mulianya hidup ini. Hal itu hanya mungkin dicapai jika manusia memiliki kesehatan yang baik.

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan makanan kesehatan terkemuka di Indonesia yang didukung oleh brand-brand terpercaya, pengembangan produk yang intensif dan layanan konsumen yang unggul. Untuk mencapainya, secara berkesinambungan kami terus meningkatkan pemahaman kebutuhan dan aspirasi pelanggan, pengembangan produk dan meningkatkan efektivitas jalur distribusi dan marketing. Perusahaan mengembangkan corporate values untuk memperkuat motivasi dan memperkaya inspirasi kami:

1. Melayani pelanggan dengan segenap hati 2. Bergandengan Tangan Bekerjasama 3. Senantiasa berinovasi

62http://www.qerja.com/company/view/sanghiang-perkasa-pt di lihat pada tanggal 05/07/2017


(60)

4. Bersemangat untuk tetap unggul

5. Menyentuh Kehidupan

6. Selalu berusaha menjadi yang terbaik di bidangnya 7. Hasrat untuk hidup sehat & seimbang

Perusahaan PT. Sanghiang Perkasa ini juga memiliki kerja sama dengan perusahaan PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan, adapun produk yang diproduksi oleh Netania seperti: prenagen, diabetasol,milna dan zee.

Prenagen ini mengeluarkan tiga jenis produk yang dikhususkan untuk wanita yang sudah menikah. Produk pertama untuk wanita yang memasuki kehamilan trimester pertama dengan produk Prenagen Emesis yang bertujuan untuk mengurangi morning sickness. Produk kedua untuk bagi wanita yang sudah melewati trimester pertama sampai kelahiran. Produk terakhir adalah Prenagen Laktasi untuk wanita yang telah melahirkan dalam periode menyusui.

Dari hasil observasi peneliti di lapangan, peneliti melihat bahwa produk yang akan di produksi di Netania benar-benar dipersiapkan dulu sebelum barang baku datang. Terdapat beberapa team memastikan apabila bahan datang itu sudah halal. seperti halnya yang di sampaikan oleh responden satu sebagai berikut:

“ … mempersiapkan dulu sebelum barang bahan datang, jadi team itu memastikan kalau bahan datang itu sudah halal. Nanti kalau anu ditunjukkan di nomor lotnya. Jadi kita akan e e e memastikan dulu gitu ya

… jadi misalnya nih, kita mau membeli produk A, nah ini kalau produk A

ini sudah terdaftar belum di MUI ?, kalau produk A sudah terdaftar halalnya di MUI kita langsung order ya kan? Begitu order barang datang, nah kita yang meminta kelengkapannya dari halalnya, ada sertifikat

halalnya sesuai denga lot yang datang itu, jadi begitu… Warehouse tinggal menerima lalu membuat laporan, bahwa telah datang barang A denga lot


(61)

gitu “ dari sertifikatnya sama, lotnya nomornya sama sudah realise berarti.

Berarti sudah halal.”63

Menurut responden satu menjelaskan bahwa, untuk memastikan bahan baku yang dikirim oleh perusahaan maklon sebelum diproduksi, maka ada bagian team yang mempersiapkan data-data bahan yang akan di buat sepertihalnya meminta kelengkapan dari halalnya, ada sertifikat halalnya sesuai denga lot yang datang. Bagian team yang bertugas untuk mengkroscek menyatakan bahan baku yang datang sudah halal maka bahan yang datang siap untuk di produksi. Baik itu bahan baku dari maklon maupun bahan baku produk sendiri.

c. Rencanan Strategi

PT. Netania Kasih Karunia juga memiliki

1) We Think and Act Creatively ( Kita Berfikir dan Bertindak Kreatif )

2) We Create Quality and Safety For Customer Satisfaction ( Kita Menghasilkan Kualitas dan Keamanan Untuk Memuaskan Pelanggan )

3) We Do What We Say ( Tindakan Kita Sama Dengan Perkataan kita )

4) We Work As A Team ( Kita Bekerjasama Untuk Mencapai Tujuan Team )

5) We Are Cost Conscious ( Kita Peduli Biaya )

6) We Never Quit Triying ( Kita Jangan Pernah Berhenti Mencoba )


(62)

d. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa organisasi merupakan suatu susunan atau aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan suatu kesatuan yang teratur.

PT. Netania Kasih Karunia memiliki struktur organisasi dimana setiap karyawan memiliki tanggung jawab masing-masih terhadap departemennya. Struktur organisasi yang diterapkan di pabrik PT. Netania Kasih Karunia dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Netania Kasih Karunia

Factory Manager

Production Manager

IT / IP

PPIC

Head of warehouse

SHE Officer

SPV HRD & GA Factory

Head of Administration

PDQA Manager


(63)

Adapun rincian tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh

bidang tersebut sebagai berikut.

1) Factory Manager

Factory manager merupakan kepala pabrik yang memiliki tugas dan wewenang mengelola dan mengawasi serta seluruh aset sumber daya yang berada dibawah pengawasannya secara keseluruhan.

2) Production Manager

Production Manager bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan produksi. Secara keseluruhan tugas dari production manager adalah mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan. Lalu Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. Serta bertanggung jawab terhadap hasil produksi secara kuantitas.

3) IT/ IP ( Information and Technology / Internet Protocol ) Bertanggung jawab terhadap peralatan-peralatan komunikasi, (telepon dan penggunaan telepon) dan terhadap perangkat komputer. Membantu program sistem aplikasi serta mengatur penggunaan jaringan internet di wilayah perusahaan.


(1)

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan mengenai “ Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan” maka dapat diambil kesimpulan, bahwa strategi yang digunakan oleh PT. Netania Kasih Karunia menggunakan pendekatan: a. demografis

b. labeling

c. packaging (kemasan) B. Saran dan Rekomendasi

1. Untuk tim marketing agar dapat terus berjalan dengan harapan hasil penjualan yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

2. Lebih mengutamakan loyalitas kepada konsumen dengan alasan berdedikasi terhadap pelayanan konsumen tanpa mengharapkan keuntungan yang lebih besar.

3. Dari penelitian ini diharapkan ada penelitian selanjutnya tentang pemasarkan produk dengan memiliki sertifikasi halal mewawancarai semua narasumber karyawan dari perusahaan bersangkutan yang terdapat di sebuah instansi maupun perusahaan.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini penulis menyadari memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut memberikan kontribusi pada kelemahan penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka penulis menyarankan pada penelitian sejenis di masa yang akan


(2)

87

datang untuk menambah jumlah responden dan memiliki banyak teori untuk mendukung kelancaran skripsinya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul. ‘Azmi, Jamaluddin Mahran, 2005, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat-obatan, Mitra Pustaka, Yogyakarta

Al-Qur’an, Al-Baqarah : 168. 2006. Penerbit : Menara Kudus. Al-Qur’an, Al-Maidah : 88. 2006. Penerbit : Menara Kudus. Al-Qur’an, An-Nahl : 66. 2006. Penerbit : Menara Kudus.

Al-hafidz, W Ahsin, 2005, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Sinar Grafika Offset, Jakarta

Angipora, Marius P. Dasar – dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Amin, Ma’ruf dkk, 2011, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Erlangga, Jakarta

Awat, J. Napa, 1989, Manajemen Strategi ( Suatu Pendekatan Sistem ), Liberty Yogyakarta, Yogyakarta

Bonar Ikhwan, 2015, Ditjen PEN/WRT/006/7/2015, Kemendag KPRI, Jakarta

BPOM RI. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawsan Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.03.1.23.12.11.10720 tahun 2011 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik untuk Formula Bayi dan Formula Lanjutan Bentuk Bubuk. Jakarta: Kepala BPOM.

BPOM RI. 2013. Peraturan Kepala Badan Pengawsan Obat dan Makanan Republik Indonesia No 31 tahun 2013 tentang Pengawasan Formula


(4)

Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan

Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, Alfabeta, Bandung

Haming, Mahfud, 2011, Manajemen Produksi Modern, Sinar Grafika Offset, Jakarta

H. Fachruddin,1992, Ensiklopedia Al-Qur’an-jilid 1 (A-L), Anggota IKAPI, Jakarta

Irawan. Swastha. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas, PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta

Limakrisna, Nandan. Susilo, Wilhelmus Hary, 2012. Manajemen Pemasaran, Mitra Wacana Media, Jakarta

m.metrotvnews.com/.../ybJy99WN-uu-jph-dan-masa-depan-produ...oleh Sobih AW Adnan, 23 November 2016 pukul 20:35 wib

Maksensius, Nganam. @all, 2003, Implementasi Manajemen Stratejik: Kebijakan dan Proses, Amara Books, Jogjakarta

Muhammad, Ahsin Sakho, 2009, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam

Al-Qur’an dan Sunah, PT. Kharisma Ilmu, Jakarta

Murdifin, Mahfud, 2011, MANAJEMEN PRODUKSI MODERN Operasi Manufaktur dan Jasa-Buku 1, Bumi Aksara, Jakarta

Pearce and Robinson, alih bahasa : Agus Maulana,1997. Manajemen Strategik. Binarupa Aksara, Jakarta


(5)

Suma, Muhammad Amin, Haji, 2008, Himpunan Undang-undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan lainnya di Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta

SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan Sertifikasi, http://kbbi.web.id/

Tatik Surya, 2008, Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu ,Yogyakarta

Widjajakusuma, M. K. Yusanto, 2003, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, : Khairul Bayaan Jakarta

Yuyun, A, 2011, Cerdas Mengemas Produk Makanan dan Minuman, Agromedia Pustaka : Jakarta

id.gopher.co.id/mengenal-perusahaan-manufaktur-di-indonesia http://pusathalal.com/artikel-referensi/artikel-seputar-halal/item/862-pentingnya-sertifikasi-halal-dalam-bisnis-kuliner

http://www.halalmui.org/

https://akmalaziz.wordpress. Pemasaran Dalam Perspektif Islam

https://elqorni.wordpress.com. Pemasaran Perusahaan Berbasis syari’ah -DOKUMENTASI ARTIKEL MANAJEMEN.

www. Loker.id> profile> PT. Netania Kasih Karunia, Profil PT. Netania Kasih Karunia-Loker.id

https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle


(6)

https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/misivisi