Sejarah perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya tahun 2000-2016.

SEJARAH PERKEMBANGAN PESANTREN ALQURAN NURUL FALAH
KETINTANG SURABAYA TAHUN 2000-2016 M
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1)
pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI)

Oleh:
Islamiyah
NIM: A0.22.13.039

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2017

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “sejarah perkembangan Pesantren Alquran Nurul
Falah Ketintang Surabaya tahun 2000-2016 M”. Adapun fokus penelitian yang
dibahas dalam skripsi ini adalah : (1) Bagamana sejarah berdirinya Pesantren
Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya?. (2) Bagaimana Perkembangan

Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya tahun 2000-2016 M ?. (3)
Apa saja kegiatan-kegiatan di Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang
Surabaya?.
Penulisan skripsi ini disusun dengan menggunakan metode penelitian
sejarah yaitu heuristik (pengumpulan data), verifiikasi (kritik terhadap data),
interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penulisan sejarah). Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan historis (mendeskripsikan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau). Sedangkan teori yang digunakan yaitu teori social institution
(kelembagaan sosial) yang diambil dari ilmu sosiologi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1).
Pesantren Alquran Nurul Falah berdiri pada tahun 2000 M, didirikan oleh yayasan
Nurul Falah atas inisiatif Hasan Sadzili dengan tujuan untuk menarik minat
masyarakat khususnya masyarakat kota Surabaya untuk belajar Alquran. 2).
Pesantren Alquran Nurul Falah mengalami perkembangan pada aspek-aspek
seperti perkembangan jumlah santri, pengajar (guru) dan karyawan,
perkembangan cabang Tilawati pesantren, metode Tilawati dan perkembangan
sarana dan prasarana pesantren. (3) Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang
Surabaya memiliki kegiatan-kegiatan bimbingan baca alquran (BBAQ), diklat
mahir membaca Alquran, diklat Standarisasi guru Alquran metode Tilawati, diklat
terampil mengajar, diklat guru TK Islam, dan LAZIS Nurul Falah.


viii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ABSTRACT
This thesis entitled "the history of Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya in 200-2016 M". The focus of research discussed in this
thesis is: (1) How the history of the founding Of Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya ; (2) How is the Development of Pesantren Alquran Nurul
Falah Ketintang Surabaya in 2000-2016 M ; (3) What are the activities at
Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya.
Writing this thesis prepared by using historical research method that is
heuristic (data collection), verification (criticism of data), interpretation
(interpretation) and historiography (history writing). The approach used is the
historical approach (describing events that occurred in the past). While the theory
used is the theory of social institution taken from the science of sociology.
From the results of research conducted can be concluded that: 1).
Pesantren Alquran Nurul Falah was founded in 2000 M by the Nurul Falah
Foundation on the initiative of Hasan Sadzili with the to attract people, especially

the people of Surabaya city to learn the Qur'an. 2). Pesantren Alquran Nurul Falah
develops in aspects such as the development of the number of santri, teachers and
employees, the development of Tilawati branch of pesantren, Tilawati method and
the development of pesantren facilities and infrastructure. (3) Pesantren Alquran
Nurul Falah Ketintang Surabaya has the activities of reading guidance of the
Qur'an (BBAQ), skillful reading of Alquran, Training of Teachers standardization
of Alquran method of Tilawati, teaching skill training, Islamic Kindergarten
teacher training, and LAZIS Nurul Falah.

ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... . iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ v
MOTTO ................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik ................................................. 8
F. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 10
G. Metode Penelitian ........................................................................... 12
H. Sistematika Bahasan ....................................................................... 18

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB II

PESANTREN ALQURAN NURUL FALAH KETINTANG
SURABAYA
A. Latar Belakang di Dirikannya Pesantren Alquran Nurul
Falah Ketintang Surabaya ........................................................... 20
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Berdirinya Pesantren
Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya ..................................... 28
D. Struktur Kepengurusan Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya ..................................................................... 30

BAB III

PERKEMBANGAN PESANTREN ALQURAN NURUL
FALAH KETINTANG SURABAYA TAHUN 2000-2016
A. Perkembangan Santri, Ustad-Ustadzah dan Karyawan ............... 40
B. Metode Tilawati …………... ........................................................ 47
C. Cabang Tilawati Pesantren…………... ......................................... 58
D. Sarana dan Prasarana…………... ................................................. 61


BAB IV

KEGIATAN DI PESANTREN ALQURAN NURUL FALAH
KETINTANG SURABAYA TAHUN 2000-2016
A. Bimbingan baca Alquran (BBAQ) .............................................. 64
B. Pengadaan Diklat Guru Alquran .................................................. 66
C. LAZIS Nurul Falah ...................................................................... 69

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 73
B. Saran ............................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kata Pesantren berasal dari kata Santri yang diimbuhi awalan pe-dan
akhiran-an yang berarti menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para
Santri. Terkadang juga di anggap sebagai gabungan kata sant (manusia baik)
dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata Pesantren dapat berarti
tempat pendidikan manusia baik-baik. Zamakhsyari Dhofier juga mengutip dalam
buka The Religion Of Java yang ditulis oleh Clifford Geertz, dalam buku tersebut
dijelaskan bahwa Pesantren diturunkan dari bahasa India shastri artinya ilmuan
Hindu yang pandai menulis, artinya Pesantren adalah tempat bagi orang-orang
yang pandai membaca dan menulis1. Pesantren dikenal sebagai salah satu lembaga
pendidikan tertua di Indonesia dan merupakan pusat kegiatan keagamaan murni
untuk penyiaran agama Islam2.
Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah Swt,
kepada Nabi Muhammad saw, sebagai mu’jizat dan salah satu rahmat yang tiada
tara bagi alam semesta. Kemudian diteruskan kepada kita secara mutawatir. Allah
menurunkan Alquran agar dibaca oleh lidah-lidah manusia, didengarkan oleh

telinga mereka dan menjadi ketenangan bagi hati mereka pula3.

1

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren:Studi tentang Pandangan Hidup Kiyai (Yogyakarta:
LP3ES, 1982), 50.
2
Ahmad Ali Riyadi, Dekonstruksi Tradisi: Kaum Muda NU Merobek Tradisi (Jogjakarta: Ar
Ruzz, 2007), 56.
3
Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan al Qur’an (Bandung : Mizan, 1998), 175.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Alquran merupakan sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi
setiap Muslim. Alquran bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan
manusia dengan Tuhan tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya serta manusia dengan alam sekitarnya. Alquran yang telah Allah

turunkan kepada Nabi Muhammad saw antara lain berfungsi sebagai pelajaran
bagi setiap muslim, petunjuk dan rahmat bagi orang yang bertaqwa serta menjadi
penawar obat bagi orang yang beriman dan masih banyak lagi fungsinya bagi
keselamatan manusia sebagai petunjuk dalam kehidupannya. Oleh karena fungsi
Alqura tersebut maka wajib bagi setiap muslim yang beriman kepada Allah Swt
dan kitabnya untuk mempelajari Alquran dan mempelajari isi kandungannya
harus dimulai dari belajar membaca Alquran4.
Dalam kebijakan pemerintah Indonesia, terdapat keputusan bersama
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI nomor 128 tahun 1982/4A yang
menyatakan “perlunya usaha peningkatan kemampuan baca tulis Alquran bagi
umat Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan Alquran
dalam kehidupan sehari-hari”. Keputusan ini pula ditegaskan oleh Menteri Agama
RI nomor 3 tahun 1990 tentang pelaksanaan upaya peningkatan kemampuan baca
tulis huruf Alquran5.
Seiring dengan perkembangan zaman dan pendidikan serta kebutuhan
masyarakat Islam terhadap pentingnya belajar Alquran, memunculkan berbagai

4
5


M. Qurays Shihab, Membumikan Alquran ( Bandung :Mizan, 2002 ), 33.
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak, Menulis, Dan Mencintai Alquran ( Jakarta: Gip, 2007), 10.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

lembaga pendidikan yang khusus mengajarkan Alquran secara intensive dengan
metode pembelajaran Alquran yang bervariasi.
Melihat masih rendahnya pola pengajaran Alquran dibandingkan dengan
ilmu-ilmu lain, tampaknya belajar Alquran menjadi kurang menarik bagi generasi
Islam, hal ini juga disebabkan karena rendahnya perhatian masyarakat atau orang
tua terhadap pentingnya belajar Alquran6. Untuk menarik minat masyarakat
khususnya masyarakat di kota Surabaya agar lebih tertarik dalam mempelajari
Alquran didirikanlah Pesantren Alquran Nurul Falah oleh Hasan Sadzili beserta
rekan-rekannya dibawah naungan Yayasan Nurul Falah. Pesantren ini berada di
kota Surabaya, kecamatan gayungan, kelurahan Ketintang tepatnya di Jl.Ketintang
Timur PTT VB. Pesantren ini memberikan banyak sarana belajar Alquran mulai
dari baca tulis Alquran untuk anak-anak dan orang dewasa, diklat mahir membaca
Alquran, diklat Standarisasi guru Alquran metode Tilawati, diklat terampil

mengajar, diklat guru TK Islam serta menyedikan layanan untuk menerima dan
menyalurkan zakat, infaq, sodaqoh, dan wakaf untuk diberikan kepada santri
miskin dan santunan untuk Kaum Dhuafa.
Pesantren Alquran Nurul Falah didirikan oleh Yayasan Nurul Falah,
Yayasan tersebut berdiri pada 16 Februari 1993 M. Pertama kali kegiatan yang
dilakukan oleh Yayasan Nurul Falah adalah mendirikan Koperasi Cahaya
Amanah Untuk menghimpun atau mengumpulkan dana untuk pembangunan
Pesantren.

6

Ali Muaffa, Wawancara, Surabaya, 23 Februari 2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Gagasan pendirian Pesantren tersebut karena keprihatinan terhadap
keadaan masyarakat di Indonesia yang masih banyak tidak bisa mengaji bahkan
tidak memiliki antusias untuk mengaji, karena hal itu Yayasan Nurul Falah
mendirikan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya yang diresmikan
pada 1 Mei 2000 M 7.
Untuk menarik minat masyarakat agar lebih tertarik dalam mempelajari
Alquran, Pesantren Alquran Nurul Falah menyusun metode belajar Alquran yang
diberi nama metode Tilawati8. Metode Tilawati adalah suatu metode atau cara
belajar membaca Alquran dengan ciri khas menggunakan lagu rost, Rost adalah
allegro yaitu gerak ringan dan cepat.9 Metode Tilawati diajarkan dengan
menggunakan peraga mealui pendekatan yang seimbang membaca individual
dengan tehnik baca simak10. Pada Taham perkembangannya Pesantren Alquran
Nurul Falah menjadi rujukan dan pusat pengembangan pembelajaran Alquran
metode Tilawati dengan memiliki kurang lebih 50 cabang Tilawati yang tersebar
di seluruh wilayah Indonesia11.
Penelitian yang saya lakukan ini berfokus terhadap sejarah perkembangan
Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya tahun 2000-2016 M.
Penelitian mengenai sejarah perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya ini menarik dan penting untuk diteliti karena merupakan

7

Abdur Rohmat, Wawancara, Surabaya, 16 Februari 2017.
Ali Muaffa, Wawancara, Surabaya, 23 Februari 2017.
9
M.Misbahul Munir, Pedoman Lagu-Lagu Tilawatil Qur`An Dilengkapi Tajwid Dan Qasidah
(Surabaya: Apollo, Cet 3, 1997), 28.
10
Abdurrahim Hasan et.al, Strategi Pembelajaran Al-Qur`An Metode Tilawati (Surabaya:
Pesantren Al-Qur`An Nurul Falah, 2010), 4.
11
Abdur Rohim, Wawancara, Surabaya, 10 Februari 2017.

8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

lembaga yang memiliki metode pengajaran Alquran yakni metode Tilawati yang
sejak beberapa tahun ini sangat trend digunakan oleh para pengajar Alquran di
Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Indonesia, khususnya daerah Surabaya dan
Sekitarnya. Lingkup batasan tahun yang dibahas dalam penelitian ini yaitu mulai
dari pendiriannya pada tahun 2000 M hingga perkembangannya sampai tahun
2016 M, karena pada tahun 2016 M Pesantren Alquran Nurul Falah telah berhasil
memperkenalkan pengajaran Alquran dengan menggunakan metode Tilawatinya
hingga ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Singapura.
Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan pendekatan
historis perspektif diakronis yakni kajian penulisan sejarah yang lebih
mengutamakan aspek penulisan secara kronologis dalam cakupan waktu dan
perkembangan kejadian-kejadian yang kongkrit. Disamping itu penelitian ini juga
menggunakan pendekatan sosiologi yaitu konsep Social Institution (Lembaga
Kemasyarakatan). Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis perkembangan
lembaga Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan khususnya dalam hal pendidikan
Alquran karena melalui pendidikan Alquran ini dapat menyempurnakan sistem
pendidikan yang mampu menjembatani kebutuhan fisik (jasmani) dan kebutuhan
mental spiritual (rohani) manusia, mendidik santri agar memiliki ketangguhan
jiwa, jalan hidup yang lurus, budi pekerti yang mulia.
Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan metode sejarah meliputi
beberapa tahapan, pertama heuristik atau pengumpulan data yang dilakukan
melalui wawancara dan mengumpulkan beberapa sumber primer yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

berhubungan dengan pembahasan ini. Kedua yaitu kritik sumber, hal ini dilakukan
agar sumber sejarah yang didapat benar-benar diseleksi untuk mengetahui
keasliannya. Ketiga yakni interpretasi, hal ini dilakukan sebagai bentuk penafisran
terhadap sumber-sumber yang telah didapat. Keempat yakni tahap historiografi
atau penulisan sejarah secara sistematis dan kronologis untuk selanjutnya menjadi
hasil penelitian Sejarah.
Penelitian mengenai sejarah perkembangan Pesantren Alquran Nurul
Falah Ketintang Surabaya belum pernah ditulis atau diteliti sebelumnya.
Penelitian ini memiliki sudut pandang yang berbeda karena analisisnya
menggunakan metodogi Sejarah. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk
mengungkapkan karya Sejarah Sosial, dapat bermanfaat khususnya bagi Pesantren
Alquran Nurul Falah dan dapat menambah khazanah dalam penulisan Sejarah
Sosial terutama di Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas adab dan
Humaniora, Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya.
B. Rumusan Masalah
Adapun

rumusan

masalah

dalam

mengkaji

tentang

“Sejarah

Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya Tahun 20002016 M adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang
Surabaya ?
2. Bagaimana Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya
tahun 2000-2016 M ?

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

3. Apa saja kegiatan-kegiatan di Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang
Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian sejarah ini bertujuan untuk mengungkapkan fakta mengenai
“Sejarah Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya
Tahun 2000-2016 M, secara rinci tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Sejarah berdirinya Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang
Surabaya.
2. Mengetahui perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya
tahun 2000-2016 M.
3. Mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan di Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas, penulis berharap penelitian ini berguna sebagai
berikut:
1. Secara ilmiah (teoritis) hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
dan menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang Sejarah Peradaban Islam,
serta menambah sumber kepustakaan Sejarah khususnya yang membahas
mengenai Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya.
2. Secara akademik (praktis) hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memperluas wawasan dalam upaya mencermati perjalanan suatu Pesantren

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

sebagai suatu lembaga pendidikan keagamaan serta manfaatnya bagi
masyarakat.
E. Pendekatan Dan Kerangka Teoritik
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Sejarah
Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya Tahun 20002016 M” ialah menggunakan pendekatan historis perspektif diakronis yaitu lebih
mengutamakan penulisan secara kronologis yang berdimensi waktu. Diakronis
merupakan tujuan utama dari penulisan Sejarah yang tidak hanya memperhatikan
struktur dan fungsinya pada sebuah masyarakat melainkan sebagai suatu gerak
dalam waktu dan kejadian-kejadian yang kongkrit12. Dengan menggunakan
pendekatan diakronis ini penulis akan menjelaskan mengenai sejarah dan
perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya mulai dari
tahun pendiriannya yaitu tahun 2000 M hingga perkembangan-perkembangan
yang terjadi setiap tahunnya mengenai perkembangan jumlah Guru dan Santri,
sarana dan prasarana serta kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
pesantren.
Selain menggunakan pendekatan sejarah, peneliti juga menggunakan
pendekatan sosiologi yaitu teori tentang “Social Institution (Teori Lembaga
Kemasyarakatan)”. Teori ini memandang bahwa lembaga kemasyarakatan
merupakan himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh
12

Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarta: Penerbit Ombak,
2011), 14.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

universitas merupakan lembaga kemasyarakatan dan Universitas Indonesia,
Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, dan lain-lain merupakan contoh
“association”13. Terbentuknya lembaga kemasyarakatan karena adanya keperluan
pokok kehidupan manusia, sebagai salah satu contoh yaitu kebutuhan manusia
akan pendidikan yang akan menimbulkan lembaga-lembaga pendidikan seperti
taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, bahkan
Pesantren atau lembaga khusus pendidikan Alquran sangat menjadi kebutuhan
masyarakat untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman kehidupannya.
Leopald Von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga kemasyarakatan
berdasarkan dari sudut fungsinya. Lembaga kemasyarakatan diartikannya sebagai
suatu jaringan proses-proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia
yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya
sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya14.
Untuk menganalisa sejarah perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya dengan menggunakan teori social institution (lembaga
kemasyarakatan) karena Pesantren Alquran Nurul Falah merupakan lembaga
kemasyarakatan yang didirikan sebab melihat kebutuhan masyarakat terhadap
pendidikan khususnya kebutuhan masyarakat dalam belajar Alquran. Teori social
instution (lembaga kemasyarakatan) merupakan suatu teori sosiologi yang
komprhensif untuk digunakan dalam penelitian ini, yang berjudul “Sejarah

13
14

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta : CV Rajawali, 1987), 178.
Ibid.,179.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

Perkembangan Pesantren Alquran Nuru Falah Ketintang Surabaya tahun 20002016 M”.
F. Penelitian Terdahulu
Sebelum melakukan penelitian ini, penulis sudah mencari data skripsi atau
data penelitian lain yang berhubungan dengan “Sejarah Perkembangan Pesantren
Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya Tahun 2000-2016 M. Untuk
mempermudah pencarian sumber-sumber sekunder dalam penelitian ini, penulis
mencari karya-karya ilmiah dan penelitian terdahulu tentang penelitian Sejarah
yang berkaitan dengan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya, yaitu :
1. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Intensif Bagi Pencari Donatur Pada Yayasan
Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya, skripsi oleh Muhammad Muhibbul
Mubin, 2016 Fakultas Syariah dan Hukum. Skripsi ini membahas tentang
bagaimana hukum Islam yang sesuai terhadap amal usaha yang dilakukan bagi
pencari donatur di Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya. Dalam skripsi
tersebut lebih menekankan pembahasan mengenai bagaimana aplikasi hukum
islam dalam amal usaha pencari donatur, sedangkan dalam skripsi yang saya
tulis ialah dengan menggunakan perspektif yang berbeda karena lebih
menekankan terhadap penulisan sejarah, yakni tentang sejarah berdirinya
Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya15.

Muhammad Muhibbul Mubin, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Intensif Bagi Pencari Donatur
Pada Yayasan Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya, Fakultas Syariah dan Hukum, Surabaya, 2016).
15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

2. Strategi Komunikasi Pemasaran Yayasan Pesantren Alquran Nurul Falah
Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen, skripsi oleh Faizah
Turrodiyah, 2016 Fakultas Dakwah Dan Komunikasi. Skripsi ini menjelaskan
tentang bagaimana pendistribusian pelayanan yang dilakukan oleh Pesantren
Alquran Nurul Falah Surabaya agar diminati oleh masyarakat. Skripsi tersebut
menjelaskan mengenai manajemen pendistribusian yang dilakukan oleh pihak
Pesantren untuk menarik minat para konsumen, sedangkan dalam skripsi ini
penulis membahas mengenai perkembangan Pesantren setiap tahunnya
mengenai kemajuan yang dicapai oleh Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya mulai tahun 2000-2016 M16.
3. Implementasi Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Membaca Alquran Di
Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya, skripsi oleh Zakiyatul Lailiyah, 2014
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana
model dan strategi penerapan metode tilawati yang diselenggarakan di
Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya, sedangkan penulisan
skripsi ini membahas mengenai sejarah beserta perkembangan Pesantren
Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya secara mendetail dan tidak fokus
pada metode tilawati seperti skripsi tersebut17.

Faizah Turrodiyah, “Strategi Komunikasi Pemasaran Yayasan Pesantren Alquran Nurul Falah
Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya, Fakultas Syariah dan Hukum, Surabaya, 2016).
17
Zakiyatul Lailiyah, “Implementasi Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Membaca Alquran Di
Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, Fakultas Syariah dan Hukum, Surabaya, 2016).
16

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Kesimpulannya, Penelitian yang saya lakukan tentu sangatlah berbeda
dengan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya karena Penelitian
ini menggunakan metode sejarah dengan fokus kajiannya terhadap perkembangan
yang terjadi di Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya antara tahun
2000-2016 M.
G. Metode Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencapai penulisan sejarah oleh karena
itu upaya merekonstruksi masa lampau dari obyek yang diteliti itu ditempuh
melalui metode sejarah dan menggunakan penelitian deskriptif analisis, yaitu
suatu cara untuk mencari akar permasalahan dengan cara menguraikan,
menafsirkan, mencatat, dan melanjutkan proses analisa data18.
Menurut Louis Gottschalk, metode sejarah adalah proses menguji dan
menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau, metode sejarah
juga dapat

merekonstruksi sebanyak-banyaknya peristiwa masa

lampau

manusia19. Menurut Kuntowijoyo, sebelum tahapan metode tersebut dilakukan
maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan tema atau judul
yang akan dibahas20. Judul penelitian ini adalah “Sejarah Perkembangan
Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya Tahun 2000-2016 M” dan
menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan pokok
yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.
18

Nugroho Notosusanto, Hakekat Sejarah Dan Metode Sejarah (Jakarta: Mega Book Store, 1984),
22-23.
19
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Notosusanto (Jakarta:UI Press, 1985), 30.
20
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), 20.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

1. Heuristik
Heuristik atau teknik mencari, mengumpulkan data atau sumber-sumber
yang diperlukan. Berhasil tidaknya pencarian sumber, pada dasarnya
tergantung wawasan penulis mengenai sumber yang diperlukan dan
keterampilan teknis penelusuran sumber21. Sumber yang penulis gunakan
dalam penulisan penelitian yang berjudul “Sejarah Perkembangan Pesantren
Alquran Nurul Falah Tahun Ketintang Surabaya tahun 2000-2016 M” ialah
berupa arsip, wawancara, majalah, dan buku. Sumber-sumber tersebut dibagi
menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
a.

Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber yang ditulis oleh pihak yang terlibat
langsung dalam peristiwa sejarah atau pihak yang menjadi saksi mata
peristiwa sejarah22. Sumber primer yang digunakan penulis untuk
penelitian “Sejarah Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya Tahun Tahun 2000-2016 M” adalah :
1) Arsip yang berkaitan dengan judul penelitian, antara lain :
a) Akta Notaris No. 37 Tanggal 25 Juli 2006. Akta Pembaharuan
Akta Pendirian Yayasan Nurul Falah.
b) Arsip berupa dokunen Akta Notaris No. 82 Tanggal 16 Februari
1993. Akta pendirian Yayasan Nurul Falah.

21
22

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang, 2001), 91.
Lilik Zulaicha, Metodologi Sejarah (Surabaya: Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel, 2005), 16.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

c) Surat Keputusan KEMENHUMHAM RI No. C.324.HT.03.01-TH
2002 Ziswaf Nurul Falah.
d) Beberapa surat- surat kegiatan yang didapatkan dari Pesantren
Alquran Nurul tahun 2015 dan 2016.
e) Piagam Pendirian Pondok Pesantren Dari Kementrian Agama Kota
Surabaya Tahun 2015.
f) Tanda tashih untuk Pesantren Alquran Nurul Falah dari badan
penelitian dan pengembangan dan pendidikan dan pelatihan lajnah
pentashih mushaf Alquran kementrian agama Republik Indonesia.
2) Wawancara terhadap para informan yang terkait dengan penelitian ini,
antara lain wawancara ini dilakukan kepada : Abdur Rohmat selaku
anggota Yayasan Nurul Falah sejak tahun 1993 M hingga saat ini dan
saksi berdirinya Pesantren Alquran Nurul Falah. Abdur Rohim selaku
senior manager Pesantren Alquran Nurul Falah dari tahun 2000 M
hingga sekarang. Ali Muaffa selaku kepala eksekutif Pesantren Alquran
Nurul Falah tahun 2006-2009 M, ia merupakan saksi mulai dari
berdirinya pesantren hingga saat ini tetap aktif di Pesantren Alquran
Nurul Falah. Umar Jaeni selaku kepala eksekutif Pesantren Alquran
Nurul Falah dari tahun 2009-2016. Mim Saiful Hadi Selaku Bendahara
Yayasan Nurul Falah dan Anis Efendi selaku staf LAZIS Pesantren
Alquran Nurul Falah.
3) Buku yang berkaitan dengan judul peneliti yaitu : buku Strategi
pembelajaran Alquran Metode Tilawati, yang diterbitkan oleh

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Pesantren Alquran Nurul Falah pada tahun 2010 M, buku profil
Pesantren Alquran Nurul Falah tahun 2009 M dan buku Tilawati Jilid IVI.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber yang dihasilkan atau ditulis oleh
orang yang hidup sejaman namun tidak terlibat langsung dalam peristiwa
tersebut23. Sumber sekunder digunakan oleh penulis sebagai pendukung
dalam penelitian “Sejarah Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya Tahun 2000-2016 M”. Sumber-sumber tersebut
didapatkan dari beberapa buku literatur yang berkaitan dengan tema yang
penulis bahas. Dalam hal ini yang berkaitan dengan Pesantren Alquran
Nurul Falah yaitu :
1) Skripsi “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Intensif Bagi Pencari
Donatur Pada Yayasan Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya”,
karya Muhammad Muhibbul Mubin, 2016.
2) Skripsi “Strategi Komunikasi Pemasaran Yayasan Pesantren Alquran
Nurul Falah Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen”,
karya Faizah Turrodiyah, 2016.
3) Skripsi “Implementasi Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Membaca
Alquran Di Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya”, karya
Zakiyatul Lailiyah, 2014.
23

Zulaicha, Metodologi Sejarah, 24.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

2. Kritik
Setelah sumber sejarah dalam berbagai kategorinya terkumpul, tahap
berikutnya adalah verifikasi atau kritik untuk memperoleh kebenaran sumber.
Kritik merupakan produk proses ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan
dan agar terhindar dari fantasi, manipulasi atau fabrikasi24. Bagian yang sangat
penting dalam penulisan sejarah, dari data terkumpul dalam tahap heuristik
diuji kembali kebenarannya melalui kritik guna memperoleh keabsahan
sumber25.
Kritik adalah suatu proses pengujian dan menganalisa secara kritis
mengenai keauntetikan sumber-sumber yang berhasil dikumpulkan. Kritik
sumber ada dua macam meliputi Kritik intern yaitu meneliti kebenaran
terhadap isi, bahasa yang digunakan, situasi penulisan, gaya dan ide pada
sumber lisan maupun sumber dokumen. Kritik ekstern adalah mengkaji sumber
sejarah dari luar, mengenai keaslian dari kertas yang dipakai, ejaan, gaya
tulisan dan semua penampilan luarnya untuk mengetahui autensitasnya26.
Dalam melakukan kritik intern, penulis melakukan dengan cara
mencocokkan atau merelevankan sumber-sumber yang didapat, seperti dengan
mencocokkan tahun antara buku satu dengan buku lain, mencocokkan hasil
wawancara antara satu narasumber dengan narasumber yang lain. Sedangkan
dalam melakukan kritik ekstern, dilakukan dengan cara mencocokkan

24

Suhartono W. Pranoto, Teori & Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 36.
Aminudin Kasdi, Memahami Sejarah (Surabaya: Unesa University Press, 2008), 27.
26
Ibid., 29.
25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

pengarang buku yang diterbitkan sezaman atau tidak, diterbitkan oleh
Pesantren Nurul Falah atau tidak.
3. Interpretasi
Pada tahap interpretasi, dilakukan penafsiran terhadap sumber-sumber
yang sudah mengalami kritik internal dan eksternal dari data-data yang
diperoleh. Setelah fakta untuk mengungkap dan membahas masalah yang
diteliti cukup memadai, kemudian penulis melakukan penafsiran akan makna
fakta dan hubungan antara satu fakta dengan fakta lain. Penafsiran atas fakta
harus dilandasi oleh sikap objektif. Apabila dalam hal tertentu bersikap
subjektif, harus subyektif rasional, bukan subjektif emosional. Rekonstruksi
peristiwa sejarah harus menghasilkan sejarah yang benar atau mendekati
kebenaran27.
Proses ini dilakukan penulis dengan membandingkan antara data satu
dengan data yang lain. Hal ini bertujuan untuk memperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang ada, seperti perbedaan informasi antara narasumber satu
dengan sumber yang lain. Penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk
jujur dalam penafsiran terhadap data-data yang diperoleh dalam menafsirkan
sumber-sumber yang telah didapat baik itu berupa data-data tertulis maupun
hasil wawancara yang telah dilakukan yang berkaitan dengan Pesantren
Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya ditahun 2000-2016 M.

27

Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Jakarta: Idayu, 1978), 36.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

4. Historiografi
Historiografi adalah cara penyusunan dan pemaparan hasil penelitian
dalam bentuk tulisan yang didapatkan dari penafsiran sumber-sumber yang
terkait dengan penelitian ini. Dalam buku lain, historiografi juga menunjuk
kepada tulisan atau bacaan yang dapat diproses melalui penulisan sejarah,
yakni mepersatukan didalam sebuah sejarah unsur-unsur yang diperoleh dari
rekaman-rekaman melalui penerapan yang seksama28. Dalam hal ini penulis
berusaha menuliskan laporan penelitian ke dalam suatu karya ilmiah berupa
skripsi tentang “Sejarah Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya tahun 2000-2016 M”.
H. Sistematika Bahasan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian mengenai
“Sejarah Perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya
Tahun 2000-2016 M”, maka pembahasan dibagi menjadi lima bab. Adapun
rincian masing-masing bab disusun sebagai berikut:
Bab pertama yakni pendahuluan. Pada bab ini akan diawali dengan berisi
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penulisan,
pendekatan dan kerangka teoritik, penulisan terdahulu, metode penulisan, serta
sistematika pembahasan yang berfungsi untuk memudahkan dan memahami alur
pembahasan.

28

Gottschalk, Mengerti Sejarah, 143.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

Bab kedua berisi tentang sejarah berdirinya Pesantren Alquran Nurul
Falah Ketintang Surabaya. Bagian pada bab dua ini akan diuraikan mengenai
sejarah berdirinya Yayasan Nurul Falah, latar belakang didirikannya Pesantren
Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya, faktor pendukung dan penghambat
berdirinya, visi dan misi Pesantren dan struktur kepengurusan Pesantren.
Bab ketiga berisis tentang perkembangan Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya Tahun 2000-2016, yaitu meliputi perkembangan Santri,
Ustad-Ustadzah dan Karyawan, perkembangan cabang Tilawati Pesantren, metode
Tilawati serta perkembangan sarana dan prasarana Pesantren Alquran Nurul Falah
Ketintang Surabaya.
Bab keempat berisi tentang Kegiatan - kegiatan di Pesantren Alquran
Nurul Falah Ketintang Surabaya tahun 2000-2016 M yaitu kegiatan yang ada
antara lain bimbingan baca Alquran (BBAQ), mengadakan pelatihan yaitu diklat
mahir baca Alquran, standarisasi Guru Alquran, diklat guru TK Islam dan layanan
Zakat, Infak dan Sedekah (LAZIS Nurul Falah).
Bab kelima berisi penutup yaitu kesimpulan yang merupakan pandangan
penulis tentang hasil penelitian. Kesimpulan merupakan hasil akhir yang dapat
penulis berikan sebagai puncak dari penelitian yang dilaksanakan. Dan saransaran yang merupakan anjuran penulis kepada para akademisi yang memiliki
perhatian terhadap Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
SEJARAH PESANTREN ALQURAN NURUL FALAH KETINTANG
SURABAYA
A. Latar Belakang Didirikannya Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang
Surabaya
1. Berdirinya Yayasan Nurul Falah
Yayasan Nurul Falah didirikan oleh para aktivis pengajar Alquran
yang tergabung dalam Kelompok Komunitas Remaja Masjid al-Falah pada
tahun 1993. Waktu itu dalam suatu halaqoh atau forum pertemuan di aula
masjid al-Falah yang dipimpin oleh Hasan Sadzili, Mereka membahas kegiatan
yang akan mereka lakukan setelah tidak aktif lagi di Komunitas Remaja Masjid
al-Falah. Hasan Sadzili memberikan suatu gagasan untuk membentuk lembaga
di luar masjid al-Falah agar potensi mereka tetap bisa disalurkan dan bahkan
dikembangkan46. Gagasan ini disambut baik oleh rekan-rekannya yang ada
dalam satu forum tersebut untuk membentuk susunan kepengurusan, kemudian
hasil diskusi yang telah disepakati bersama, diformalkan dalam bentuk
Yayasan secara legal bernama Yayasan Nurul Falah yang diresmikan melalui
Notaris A. Kohar, SH. Tanggal 16 Februari 1993. Sekretariatan Yayasan
tersebut berada di Darmorejo Gg III no 20 Surabaya.
Pertama kali terbentuknya susunan pengurus Yayasan Nurul Falah
sebagai berikut. Ketua : Syahid Haz, wakil : Agus Yanto, sekretaris : Edy
Suroso, wakil sekretaris : Mashuri, bendahara : Bimo Wahyu Wardoyo, wakil
46

Abdur Rohmat, Wawancara, Surabaya, 16 Februari 2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

bendahara : Ahmad Mastur, pembantu : Hasan Sadzili, Imam Hambali, Mat
syakur, Abdur Rohmat, Agus sumartono, Danu Harto. Berdasarkan AD/ART
Yayasan Nurul Falah tahun 1993, pasal 2 tentang maksud dan Tujuan,
disebutkan bahwa yayasan tersebut bergerak dalam bidang keagamaan, sosial,
dan kemanusiaan dengan memiliki kekayaan awal sebesar Rp.5000.000,00.
Pertama kali gerakan yang dilakukan oleh Yayasan Nurul Falah
diwujudkan dalam bentuk kegiatan ekonomi dengan mendirikan Koperasi
Cahaya Amanah, kegiatan tersebut bertujuan untuk menghimpun atau
mengumpulkan

dana

untuk

melakukan

kegiatan-kegiatan

Yayasan

kedepannya47.
Setelah sukses meletakkan dasar kegiatan ekonomi melalui usaha
penjualan buku-buku agama, media pembelajaran Taman kanak-kanak (TK)
dan taman pendidikan Alquran (TPA) serta busana dan sarana beribadah
ummat Islam melalui Koperasi Cahaya Amanah, kegiatan lain yang mereka
lakukan pada waktu itu yaitu Pelatihan Persiapan Pra Nikah, Pelatihan
Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah (SAMARA), Konsultasi Keluarga,
Bimbingan Belajar, Taman Anak Asuh Muslim, Pelatihan Pencerahan Hati,
Konsultan SDM dan Pelatihan Kewirausahaan. Yayasan Nurul Falah
melakukan kerja sama dengan Kanwil Dinas Kepemudaan dan Olahraga
(DISPORA) Jawa Timur, Dinas Koperasi, Dinas Kelautan dan lain-lain48.
Pada tahun 2000 M Yayasan Nurul Falah mendirikan Pesantren
Alquran Nurul Falah dan berpindah tempat dari tempat sebelumnya ke alamat
Eko Prasetyo,”Dari Raker Menuju Renstra 2017 Inovasi Dakwah Tiada Henti” Dalam Majalah
Donatur Nurul Falah Edisi 157, Januari 2017, 8
48
Umar Jaeni, Wawancara, Surabaya, 22 Maret 2017.
47

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

Jl. Darmokali 69 Surabaya49, karena ada beberapa pengurus yang telah
meninggal maka dilakukanlah perubahan struktur yayasan sebagai berikut,
penasehat : Abd. Kadir Baraja, ketua : Hasan Sadzili, wakil : Muaffa, sekretaris
: Mim Saiful Hadi, wakil sekretaris : Umar Jaeni, bendahara : Imam Hambali,
pembantu : Mat Syakur, Parwoto, Nur Hidayat, Agus Yanto, Bimo Wahyu
Wardoyo, Danu Harto, Achmad Mastur, Agus Sumartono, Edy Suroso.
Sesuai kebijakan pemerintah dengan diberlakukan UU Nomor 16 Tahun
2001 tentang Yayasan, seluruh Yayasan di Indonesia harus menyesuaikan diri
dengan UU tersebut. Atas dasar kebijakan tersebut pada Tahun 2006 M
Yayasan Nurul Falah juga melakukan penyesuaian sekaligus merombak
kepengurusan sesuai struktur ketentuan UU. berdasarkan keputusan Mentri
Hukum dan HAM RI Nomor: C- 2734. HT. 01.02. Ditetapkan di Jakarta
tanggal 23 Nopember Tahun 2006, dengan susunan sebagai berikut50, pembina:
Hasan Sadzili, Nur Hidayat, Imam Hambali, Mat Syakur, Parwoto. ketua : Ali
Muaffa, sekretaris : Mim Saiful Hadi, bendahara : Umar Jaeni. Anggota :
Achmad Mastur, Abdul Rohmat, Agus Yanto, Agus Sumartono, Subiyanto dan
sebagai pengawas Bimo Wahyu Wardoyo, Edy Suroso, Soediyono Hadi.
Pada tahun 2006 M Yayasan Nurul Falah telah menempati gedung
milik sendiri beralamat di ketintang timur PTT VB Surabaya yang menjadi
pusat kesekretaritan dan aktifitasnya. Setelah Hasan Sadzili sebagai ketua
pembina wafat maka dilakukanlah perubahan susunan pengurus Yayasan

49
50

Umar Jaeni, Wawancara, Surabaya, 22 Maret 2017.
Akta Pembaharuan Yayasan Nurul Falah No.82 Tahun 2006.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

dihadapan Notaris, pada tanggal 13 Januari 2010 dengan mengangkat Nur
Hidayat sebagai ketua pembina, Ketua pengurus : Umar Jaeni, Wakil : Ali
Muaffa, Sekretaris : Mim Saiful Hadi, Bendahara : M. Arif. Sedangkan
anggota dan pengawas, tetap sebagaimana struktur kepengurusan sebelumnya
dan kepengurusan tersebut berlangsung hingga saat ini51.
2. Berdirinya Pesantren Alquran Nurul Falah
Pesantren Alquran Nurul Falah adalah sebuah lembaga non-formal
yang bergerak dibidang pendidikan agama khususnya Alquran, dan berada di
bawah naungan langsung Yayasan Nurul Falah. Pesantren ini berlokasi di
Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan kota Surabaya propinsi Jawa
Timur. Tepatnya beralamat di Ketintang Timur PTT/VB Surabaya52 diatas
tanah seluas 1106 m². Lokasi ini berada di kawasan yang padat penduduk,
berdekatan dengan perumahan warga dan Universitas Negeri Surabaya
(UNESA). Untuk lebih jelas mengenai letak geografis Pesantren Alquran Nurul
Falah adalah sebagai berikut:
a. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Ketintang Madya.
b. Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Jetis Kulon.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Ketintang Baru.
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Ketintang Selatan.
Adapun yang melatarbelakangi berdirinya Pesantren Alquran Nurul
Falah Ketintang Surabaya yaitu berdirinya Yayasan Nurul Falah pada 16
Februari 1993 M, berdirinya pesantren Nurul Falah tidak bisa terlepas dari
51
52

Mim Saiful Hadi, Wawancara, Surabaya, 25 Maret 2017.
Company Profile Pesantren Alquran Nurul Falah, (Surabaya : Nurul Falah Press, 2009), 1.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

kiprah Hasan Sadzili selaku penggagas untuk mendirikan Pesantren Alquran
Nurul Falah, gagasan yang ia miliki didasari karena Melihat masih rendahnya
pola pengajaran Alquran dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain, tampaknya
belajar Alquran menjadi kurang menarik bagi generasi Islam, hal ini juga
disebabkan karena rendahnya perhatian masyarakat atau orang tua terhadap
pentingnya belajar Alquran. Untuk menarik minat masyarakat khususnya
masyarakat di kota Surabaya agar lebih tertarik dalam mempelajari Alquran.
Pada tahun 2000 M Hasan Sadzili menjabat sebagai ketua Yayasan
Nurul Falah akhirnya ia membicarakan keinginannya untuk mendirikan
pesantren Alquran kepada anggota lainnya53. Gagasan pendirian pesantren
Alquran tersebut juga berdasarkan pertimbangan Hasan Sadzili dalam melihat
pencapaian Yayasan Nurul Falah ditahun-tahun sebelumya. Ia melihat bahwa
pada tahun 1993-2001 M yayasan tersebut berkiprah dalam banyak bidang
pelayanan masyarakat, ternyata kegiatan yang tidak terfokus terasa kurang
efektif dan kurang bisa terukur baik keberhasilan dan kekurangannya, maka
Hasan Sadzili bersama semua pengurus Yayasan Nurul Falah mengadakan
pertemuan di hotel Majapahit Surabaya untuk merubah haluan dakwah mereka
agar memiliki tujuan yang fokus. Setelah melalui diskusi dan evaluasi panjang,
kemudian dilakukan penataan ulang untuk memantapkan kembali kegiatan
yang lebih sepesifik 54. Akhirnya dalam pertemuan tersebut diputuskan untuk
membentuk sebuah lembaga pendidikan Alquran, bernama “Pesantren Alquran

53
54

Umar Jaeni, Wawancara, Surabaya, 22 Maret 2017.
Abdur Rohmat, Wawancara, Surabaya, 16 Februari 2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Nurul Falah” yang resmi didirikan sejak tanggal tanggal 01 Mei 2000 M,
beralamat di Jl. Darmokali 69 Surabaya55.
Setahap demi setahap agar pesantren ini lebih dikenal dan banyak
diminati dan memiliki perbedaan khusus dibandingkan lembaga lainnya mulai
dari tahun 2000 M Mereka giat menyusun metode pengajaran Alquran yang
lebih mudah dipelajari dan akan lebih banyak diminati, metode tersebut
disusun oleh Hasan Sadzili dan Ali Muaffa, mereka menamai metode tersebut
dengan nama tilawati (Indonesia : Bacaanku)56. Diawal tahun 2004 M mulai
dikembangkan pelatihan guru Alquran dengan metode pembelajaran Tilawati
dan mendapat sambutan masyarakat cukup baik dan banyak diminati.
Kemudian pada tahun 2006 M, gedung pesantren Alquran Nurul Falah
selesai dibangun di kelurahan ketintang PTT//VB. Dengan berdirinya gedung
Pesantren pengelolaan untuk pendidikankan Alquran dilakukan secara lebih
serius, fokus dan profesional, diantaranya yaitu menyusun sistem administrasi
pengelolaan Pesantren dalam hal pendaftaran, pembayaran, jadwal kursus,
tenaga pengajar dan lain-lain. Sehingga dalam pelaksanaannya lebih tertata rapi
dan Pesantren ini mengalami kemajuan dan berkembang pesat57.
Pada tahun 2007 – 2016 M, perkembangan di Pesantren Alquran
Nurul Falah ini semakin terlihat signifikan. Hal ini terlihat dari keadaan santri
yang semakin bertambah. Jenis kursus juga mengalami penambahan untuk
55

Umar Jaeni, Wawancara, Surabaya, 22 Maret 2017.
Abdurrahim Hasan et.al, Strategi pembelajarn Alquran Metode Tilawati (Surabaya : Pesantren
Alquran Nurul Falah, 2010), vi
57
Abdur Rohmat, Wawancara, Surabaya, 16 Februari 2017.

56

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

lebih memantabkan para Santri untuk mendalami ilmu Alquran, hingga
mencapai ribuan Santri dan mebina ribuan Guru Alquran dan lembaga-lembaga
pendidikan formal dan non formal yang ada di berbagi wilayah Indonesia.
3. Visi Dan Misi Pesantren Alquran Nurul Falah Ketintang Surabaya
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan
menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga
menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program,
pola (network). Tujuan merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan
dan berfungsi sebagai indikator keberhasilan untuk mencapai target dengan
maksimal, dengan adanya tujuan dapat dipastikan sebuah lembaga itu akan
memikirkan bagaimana untuk mencapainya.
Dalam mewujudkan tujuannya, pengurus Pesantren Alquran Nurul
Falah Ketintang Surabaya mempunyai komitmen yang tinggi dengan
membentuk visi dan misi. Adapun visi dan misi Pesantren Nurul Falah
Ketintang Surabaya adalah sebagai berikut58 :
a. Visi :
Menjadi lembaga dakwah yang amanah dan profesional dengan
berbasiskan pendidikan Alquran.

58

Tim Pesantren Alquran Nurul Falah. Company Profile Pesantren Alquran Nurul Falah,
Surabaya : Nurul Falah Press, 2009, 3.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.