T1 672006312 BAB III

(1)

Metode dan Perancangan Sistem

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang model proses yang digunakan, analisis kebutuhan, perancangan desain sistem, gambaran database perangkat lunak, gambaran desain antarmuka (interface) sampai cara kerja aplikash

3.1.

Model Proses yang Digunakan

Prototyping Model dimulai dengan pengumpulan persyaratan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan menentukan tujuan umum untuk perangkat lunak, mengidentifikasi persyaratan apapun yang dibutuhkan. Desain cepat berfokus pada representasi aspek-aspek dari perangkat lunak yang akan terlihat oleh pelanggan / pengguna misalnya, pendekatan input dan format output (Pressman, 2001)


(2)

Tiga tahapan prototyping, yaitu:

1. Pengumpulan kebutuhan : pada tahap ini meliputi perijinan pembuatan aplikasi, pengamatan secara langsung terhadap ruangn-ruangan yang akan di buat denah. Mendatangi dan mewawancarai nara-sumber untuk kelengkapan data lapangan. Secara terperinci menjadi :

- Nama Dosen

Data nama dosen didapatkan berdasarkan wawancara langsung ke tiap fakultas yang ada, karena data yang sangat penting mengingat banyaknya jumlah dosen yang pada tiap fakultas.

- Nama Ruangan

Data ruangan diperlukan untuk mendata nama dan kode ruangan. Pendataan ruangan diperlukan karena dalam satu ruangan dapat terdiri dari beberapa bagian sehingga dosen yang bekerja dalam satu ruangan dapat labih dari satu.

2. Perancangan : pada pembuatan prototype, yang diutamakan ialah proses masukkan dan keluaran dari aplikasi. Perancangan dilakĀ­ ukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype. Pada tahap pembuatan dan pengujian sesuai dengan perancangan makan di gunakan perangkat lunak seperti PHP, MySQL, Notepad++. Perangkat lunak yang digunakan mengubah, pengaturan, dan pembuatan aplikasi agar terlihat menarik dan database agar dapat mengakses langsung pada halaman web. PHP memungkinkan web dapat di buat dinamis pemeliharaan


(3)

situs webdapat mudah dan efisien. MySQL ( My Struktur Query Language ) merupakan program pembuatan database yang bersifat open souce, menggunakan bahasa query standar yang di miliki SQL. Corel Draw di gunakan untuk mendesain tampilan gambar pada denah ruangan maupun tampilan pada web. Macromedia Flash digunakan untuk menunjukan tampilan gedung-gedung yang ada di lingkungan FTI UKSW.

3. Evaluasi prototype: setelah menyelesaikan perancangan dan pembuatan aplikasi, tahap evaluasi dilakukan untuk menguji seberapa besar program dapat berjalan dengan baik dan aplikasi bermanfaat untuk pencarian lokasi. Pada tahap mengujian di lakukan pada mahasiswa baru mau pun mahasiswa lama.

3.2.

Analisis Kebutuhan

Tahap analisis ini digunakan untuk mengetahui dan menterjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu dalam tahapan ini akan dilakukan proses pengumpulan data-data untuk membangun sistem.

3.2.1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan wawancara dan pengambilan data dosen pada fakultas sebagai data dosen. Untuk mengetahui apakah aplikasi yang akan di buat nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Universitas maka dilakukan wawancara terhadap salah satu karyawannya yaitu Bapak Hariadi. Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa:


(4)

1. Aplikasi yang akan di buat dapat membantu para orang tua dan mahasiswa baru yang belum tahu tentang tata letak ruangan yang ada di UKSW.

2. Mahasiswa lama pun dapat mengetahui ruangn-ruangan yang selama ini mereka belum mengetahuinya.

3. Aplikasi dapat membantu memberikan informasi terutama lokasi ruang/gedung. Virtual map ini sangat bermanfaat terutama bagi orangtua mahasiswa atau tamu dari luar UKSW.

3.2.2.

Analisis Kebutuhan

Hardware

dan

Software

Kebutuhan software dan hardware yang akan digunakan untuk membangun aplikasi tersebut, memiliki spesifikasi:

a. Kebutuhan hardware yang digunakan 1. Processor : Intel Pentium 4 @ 2,6 GHz 2. Memori : 512 MB RAM

3. Hard Disk : 2 GB free disk b. Kebutuhan software yang digunakan

1. Windows XP Service Pack 2 2. Macromedia Flash

3. Wampserver

3.2.3.

Analisis Kebutuhan

Input

Untuk kebutuhan input dari sistem yang dibutuhkan berdasarkan dari hasil wawancara adalah:

1. Dapat dilihat oleh semua kalangan


(5)

3.2.4. Analisis Kebutuhan Proses

Untuk perancangan proses akan dimodelkan dengan menggunakan DFD (Data Flow Diagram). DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbul untuk menerangkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan.

Pada tahap ini akan di adakan prencanaan DFD level 0 dan jika di harap kurang maka akan dilanjutkan dengan level 1 dan seterusnya sehingga di rasakan bahwa penjelasan cukup di mengerti. Setiap tahap perancangan yang telah disampaikan pada bab sebeumnya dipaparkan lebih lengkap di dalam bab ini bagian 3.3.1, 3.3.2 dan 3.3.3.

3.3.

Perancangan Sistem

Tahap perancangan bertujuan untuk memberikan gambaran awal yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan dalam tahap pembuatan aplikasi. Perancangan yang baik akan mempercepat proses pembuatan sebab pembuat aplikasi tinggal mengikuti rancangan yang ada. Rancangan yang dibuat juga dapat dipakai sebagai dokumentasi aplikasi.

3.3.1 Perancangan Proses

Pada perancangan proses ini akan dijelaskan proses dari jalannya aplikasi ini dan juga bagian-bagian yang saling berhubungan melalui Flowchart, DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram).


(6)

3.3.1.1

Flowchart


(7)

Pada Gambar 3.2 menjelaskan proses pencarian ruangan pada pengguna atau user. Pertama pengguna diberikan pilihan untuk menentukan pencarian berdasarkan ruangan, dosen, atau semua kategori. Pilihan berdasarkan dosen maka pencarian hanya dapat dilakukan hanya berupa nama dosen yang ada di UKSW begitu juga jika pengguna memilih kategori ruangan maka pencarian hanya dapat berdasarkan nama ruangan yang ada di FTI UKSW tetapi jika pengguna tidak memilih semua kategori maka pencarian akan mencari bardasarkan kategori ruangan dan ketegori dosen. Setelah melakukan pemilihan pengguna dapat mencari ruangan dengan ketik nama dosen atau pun nama ruangan yang diinginkan dan menekan enter. Setelah menekan enter maka akan muncul link gambar atau denah ruangan yang di tuju.

3.3.1.2

Data Flow Diagram

(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data.

Komputerisasi. Data Context Diagram dapat juga disebut Diagram Aliran Data level 0. Data Context Diagram berisi penjelasan umum atau global tentang proses yang terjadi dalam sistem yang menggambarkan interaksi antara sistem dan entity luar. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka Data Flow Diagram untuk layanan tata letak ruang di UKSW terlihat sebagai berikut:


(8)

Gambar 3.3 Diagram Konteks (DFD Level 0)

Pada diagram DFD level konteks yang ditunjukkan pada gambar, menunjukkan proses alur sistem secara garis besar. Pada gambar admin dapat melakukan proses masukkan data, melihat. Sedangkan guest hanya dapat melakukan proses melihat data denah peta. Sistem sendiri akan menghasilkan keluaran berupa tampilan data dan peta kepada admin dan user.

Gambar 3.4 Diagram DFD Level 1

Admin

user

Informasi denah

Input/edit data

Informasi denah

Permintaan denah

0 Denah ruangan


(9)

Pada diagram DFD level 1 konteks yang ditunjukkan pada gambar, menunjukkan proses alur sistem secara garis besar. Pada gambar admin dapat

melakukan proses edit, input, delete dan melihat hasil masukan data yang berupa informasi denah

Gambar 3.5 Diagram DFD Level 2 Proses login

Pada DFD level 2 proses login menjelaskan proses login yang dilakukan oleh admin berdasarkan dua level. Level disini dimaksudkan bahwa untuk memudahkan pengelolaan data, admin yang bekerja dan yang dapat mengelola basis data dibagi berdasarkan dua kategori, yaitu bagian BAA,dan bagian Fakultas kedua bagian ini berhak mengolah data di database.

Admi

1 login

2 Mengisi username

& password

dbuser

Cek usernam dan password


(10)

Gambar 3.6 Diagram DFD Level 2 Proses Pengelolaan Data

Pada Gamabr 3.6 proses user hanya dapat melihat denah yang telah tersedia dengan memilih kategori yang telah disediakan oleh admin.

3.3.1.3

ERD

(

Entity Relationship Diagram

)

ERD adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara beberapa entitas atau opyek-opyek dasar yang ada pada sebuah aplikasi. Pada Gambar 3.5 dijelaskan ERD dari aplikasi denah interaktif. ( sumber, tahun )

User

1 Kategori Ruang/dose

n

2 Input nama ruang/dose

n

FTI

3 Tampilan

denah ruangan


(11)

Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 3.7 menjelaskan Hubungan relasi antara entitas dosen dimana satu dosen bisa memiliki lebih dari satu ruangn dan tiap dosen memiliki satu fakultas. Pada entitas dosen, dosen juga sebagai admin pada entitas dbuser. Pada tiap fakultas memiliki lebih dari satu gedung dan tiap gedung memiliki satu atau lebih lantai gedung. Pada tiap lantai memiliki lebih dari satu ruangan dan tiap ruangan memiliki satu denah gambar ruangan.

Nama nik Nama Id Memiliki Gedung Nama Id Lantai_gedung Nama Id Id_fakultas Memiliki Id_fakultas Id_lantai Id_gedung Ruangan Nama nik Nama Id Memiliki Fakultas size Id_ruangan Gambar type Nama Id Id_lantai Id_gedung Memiliki Nama nik Nama Id Id_fakultas Id_ruangan Id_lantai Id_gedung Nama Id username password hak_akses Dosen db_user Memiliki Memiliki


(12)

Analisis Kebutuhan

Output

Output yang akan dihasilkan adalah berupa program Virtual Map di mana dalam program tersebut dapat menunjukan ruangan yang diinginkan sekaligus menunjukan ruangan dosen pengajaran dari setiap Fakultas yang berada di UKSW.

3.3.2 Perancangan Tampilan Aplikasi

Gambar 3.8 Form Login

Pada gambar 3.8 admin dapat mengakses aplikasi dengan cara memasukan username dan password apabilah berhasil maka admin menuju ke halaman admin dan dapat penambah atau pun mengubah data.


(13)

Gambar 3.9. Desain Tampilan Utama

Gambar 3.9 adalah bentuk dasar dari tampilan aplikasi. Aplikasi ini terdiri dari 4 bagian yaitu header menu, body dan footer. Pada bagian header terdapat background image dan pada kanan atas terdapat icon login yang berfungsi untuk mengakses aplikasi. Pada bagian menu terdapat submenu yaitu beranda, kategori, fakultas dan search.

Menu beranda merupakan link ke halaman utama, sedangkan pada menu kategori terdapat dua pilihan yaitu pilihan dosen dan ruangan. Jika memilih dosen maka pencarian ruangan akan dilakaukan berdasarkan ruangan dosen sedangkan jika memilih ketegori ruangan, maka pencarian berdasarkan ruangan UKSW.

Pada menu fakultas adalah keterori seluruh fakultas yang ada di UKSW dan mengartikan bahwa kategori akan di batasi berdasarkan fakultas yang ada. Pada menu fakultas akan di utaman berdasarkan pencarian dosen. Menu search merupakan menu untuk


(14)

melakukan pencarian sebagai contoh jika pengguna mencari ruangan A101.

Pada menu search pengguna menuliskan kata A maka semua yang mengandung A akan muncul dan saat memasukan A101 maka akan menanpilkan link A101. Link A101 dapat di klik sehingga akan muncul denah rungan A101. Pada gambar 3.10 adalah contoh denah A101 yang telah ditemukan berdasarkan pencarian ruangan.


(15)

Gambar 3.11 Utama Admin

Pada Gambar 3.11 menjelaskan tampilan utama adamin yaitu terdapat header, menu user, body, menu admin, dan footer. Pada header menjelaskan tentang nama instansi dan terdapat icon logout.

Menu user merupakn menu yang disediakan untuk pengguna dapat melihat dan menggunakan aplilasi Layanan Informasi Mahasiswa. Body merupakan bidang yang inputan submenu dari menu admin.

Menu admin merupakan menu yang dapat di akses oleh admin. Pada bagin menu terdapat submenu. Menu input data terdapat submenu fakultas, dosen, gedung, dan ruangan. Menu edit terdapat submenu fakultas, dosen, gedung, dan ruangan, sedangkan pada menu upload terdapat menu upload gambar.


(16)

Gamber 3.12 Input Data Fakultas

Pada Gambar 3.12 admin memilih submenu fakultas, pada submenu fakultas terdapa tiga inputan yaitu id, nama, dan inisial. Id merupakan id dari fakultas dengan tipe primary key, sedangkan nama merupakan nama dari tiap fakultas yang berada di UKSW. Inisial merupakan singkatan atau pun nama yang sering di gunakan pada umumnya dan sering d kenal oleh mahasiswa.


(17)

Gamabar 3.7 admin memilih submenu dosen, pada submenu dosen terdapa tujuh inputan yaitu id, nama, dan inisial dosen, fakultas, ruangan, lantai gedung, dan gedung. Id merupakan id dari fakultas dengan tipe primary key, sedangakan nama merupakan nama pra dosen yang berada di UKSW. Inisial merupakan singkatan atau pun nama yang sering di gunakan pada umumnya dan sering di kenal oleh mahasiswa. Fakultas merupakan tempat para dosen mengajar atau bertugas. sedangkan ruangan, gedung, dan lantai gedung merupakan lokasih dan tempat kantor dosen pengajar.

Gambar 3.14 Input Data Gedung

Pada gambar 3.14 menjelaskan bahwa admin memilih submenu gedung di mana terdapat dua filed yaitu id dan nama. id mempunyai tipe primary kay sedangkan nama merupakan nama gedung yang berada di UKSW.


(18)

Gamabr 3.15 Input Data Ruangan

Gambar 3.15 merupakan submenu ruangan dengan lima filed yaitu id, nama, gedung, lantai gedung dan fakultas. Id merupakan primary kay, sedangakan nama menunjukan nama ruangan contohnya A101 seperti pada gambar 3.9. Filed gedung dan lantai gedung merupakan nama gedung yang ada di UKSW dan lantai menunjukan berada pada lantai berapa ruangan berada. Filed fakultas merupakan nama fakultas dari setiap fakultas yang berada di UKSW


(19)

Gambar 3.16 adalah menu dimana terdapat empat submenu yaitu fakultas, dosen, ruangan, dan gedung. Pada gambar 3.16 adalah menu edit. Saat admin memilih filed submenu dengan filed fakultas maka akan muncul tampilan table fakultas dengan kolom no, id, nama, inisal dan option.

Pada kolom option terdapat dua menu yaitu hapus dan edit, saat klik hapus maka data yang terpilih akan terhapus sedangkan jika memilih edit maka data yang terpilih akan ditampilkan kembali dan dapat di update.

Pada menu upload admin dapat menambahkan gambar denah menambahkan data dan keterangan gambar.

3.3.3 Perancangan Struktur Tabel Data

Salah satu komponen penting dalam perancangan Layanan Informash Mahasiswa adalah rancangan struktur tabel. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dirancang struktur tabel yang digunakan dalam Sistem Layanan Informasi Mahasiswa. Adapun tabel yang termasuk dalam perancangan struktur adalah:

Tabel 3.1 Tabel Dosen

Name Data Type Field Size

Allow Zero

id Varchar Auto No

nama_dosen Varchar 25 No

Nama_panggilan Varchar 20 No

Id_fakultas Varchar 10 No


(20)

Id_gedung Varchar 10 No

Tabel 3.1 merupakan tabel dosen yang memuat 6 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID dosen dan sebagai primary key, field nama_dosen untuk menyimpan nama dosen, field nama_panggilan untuk nama panggilan dosen, sedangakan id_fakultas, id_ruangan, id_gedung merupakan forenkey dari tabel fakultas, tabel ruangan dan tabel gedung.

Tabel 3.2 Tabel Ruangan

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Id_gedung Varchar 10 No

Id_fakultas Varchar 10 No

Id_lantai Varchar 10 No

Tabel 3.2 merupakan tabel ruangan yang memuat 5 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID ruangan dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama ruangan sedangkan field id_gedung,id_fakultas, dan di_lantai merupakan forenkey dari table gedung, table fakultas dan table lantai.

Tabel 3.3 Tabel fakultas


(21)

Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Tabel 3.3 merupakan tabel fakultas yang memuat 2 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID ruangan dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama fakultas.

Tabel 3.4 Tabel Gambar

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

zise blob

Id_lantai_gedung Varchar 10 No

type Varchar 10 No

Id_ruangan Varchar 10 No

Id_gedung Varchar 10 No

Tabel 3.4 merupakan tabel gambar yang memuat tujuh fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID gambar dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama gambar, fieldzise untuk mengetahi ukuran dari file gambar, fieldstype untuk mengetaui tipe data sedangkan id_lantai_gedung, id_ruangan,


(22)

id_gedung merupakan forenkey dari table lantai gedung, tabel ruangan dan tabel gedung.

Tabel 3.5 Tabel Gedung

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Tabel 3.5 merupakan tabel gambar yang memuat 2 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID gedung dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama gedung.

Tabel 3.6 Tabel lantai_gedung

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Tabel 3.6 merupakan tabel gambar yang memuat 2 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID lantai_gedung dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama lantai_gedung.

Tabel 3.7 Tabel login


(23)

Zero

Id bigint Auto No

Nama Varchar 20 No

Username Varchar 20 No

Password Varchar 20 No

Hak_akses Varchar 20 No

Id_fakultas Varchar 20 No

Table 3.7 merupakan table untuk menyimpan data admin yang dapat akses penuh pada aplikasi. Pada kolom nama id merupakan primary key, pada field nama merupakan nama pemakai atau nama pengguna dari admin, sedangkan pada filed username dan password di gunakan untuk menyimpan username dan password untuk mengakses aplikasi. Filed hak_akses merupakan tipe hak akses pada admin, id_fakultas di ambil dari table fakultas.

3.3.4

Desain Map

Sebelum membuat denah ruangan, dilakukan pengumpulan informasi mengenai tempat atau daerah yang akan buat denah. Dalam hal ini, penulis menggunakan UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) sebagai objek. Informasi yang dikumpulkan berupa informasi mengenai gedung, dosen dan ruang UKSW, mencari denah UKSW, memetakan beberapa gedung UKSW. Peta UKSW hanya sebagai salah satu contoh pengimplementasian sistem denah ke dalam bentuk layanan aplikasi yang sesungguhnya. Peta-peta yang digunakan sebagai contoh tersebut, tidak memperhatikan jarak


(24)

dalam pembuatannya. Hal ini dikarena adanya kesulitan untuk mengukur jarak antar gedung dan luas-luas gedung dan ruang yang berada pada lingkungan kampus UKSW.

Gambar 3.17 Peta UKSW ( UKSW, 2005 )

Setelah dilakukan pengumpulan informasi, informasi di olah agar setiap gedung yang dapat dipetakan dan penggambarannya dikenali oleh program sebagai layer tersendiri.

3.4.

Perancangan Metode

Dalam penelitian ini, pengujian sistem di lakukan dengan metode black box testing. Uji coba black box testing digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan, apakah inputan diterima dengan benar, apakah output yang dihasilkan benar, dan apakah intergritas informasi eksternal terpelihara. (Ayuliana, 2009)


(1)

Gambar 3.16 adalah menu dimana terdapat empat submenu yaitu fakultas, dosen, ruangan, dan gedung. Pada gambar 3.16 adalah menu edit. Saat admin memilih filed submenu dengan filed fakultas maka akan muncul tampilan table fakultas dengan kolom no, id, nama, inisal dan option.

Pada kolom option terdapat dua menu yaitu hapus dan edit, saat klik hapus maka data yang terpilih akan terhapus sedangkan jika memilih edit maka data yang terpilih akan ditampilkan kembali dan dapat di update.

Pada menu upload admin dapat menambahkan gambar denah menambahkan data dan keterangan gambar.

3.3.3 Perancangan Struktur Tabel Data

Salah satu komponen penting dalam perancangan Layanan Informash Mahasiswa adalah rancangan struktur tabel. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dirancang struktur tabel yang digunakan dalam Sistem Layanan Informasi Mahasiswa. Adapun tabel yang termasuk dalam perancangan struktur adalah:

Tabel 3.1 Tabel Dosen

Name Data Type Field Size

Allow Zero

id Varchar Auto No

nama_dosen Varchar 25 No

Nama_panggilan Varchar 20 No


(2)

Tabel 3.1 merupakan tabel dosen yang memuat 6 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID dosen dan sebagai primary key, field nama_dosen untuk menyimpan nama dosen, field nama_panggilan untuk nama panggilan dosen, sedangakan id_fakultas, id_ruangan, id_gedung merupakan forenkey dari tabel fakultas, tabel ruangan dan tabel gedung.

Tabel 3.2 Tabel Ruangan

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Id_gedung Varchar 10 No

Id_fakultas Varchar 10 No

Id_lantai Varchar 10 No

Tabel 3.2 merupakan tabel ruangan yang memuat 5 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID ruangan dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama ruangan sedangkan field id_gedung,id_fakultas, dan di_lantai merupakan forenkey dari table gedung, table fakultas dan table lantai.

Tabel 3.3 Tabel fakultas


(3)

Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Tabel 3.3 merupakan tabel fakultas yang memuat 2 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID ruangan dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama fakultas.

Tabel 3.4 Tabel Gambar

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

zise blob

Id_lantai_gedung Varchar 10 No

type Varchar 10 No

Id_ruangan Varchar 10 No

Id_gedung Varchar 10 No

Tabel 3.4 merupakan tabel gambar yang memuat tujuh fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID gambar dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama gambar, fieldzise untuk mengetahi ukuran dari file gambar, fieldstype untuk


(4)

ruangan dan tabel gedung.

Tabel 3.5 Tabel Gedung

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Tabel 3.5 merupakan tabel gambar yang memuat 2 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID gedung dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama gedung.

Tabel 3.6 Tabel lantai_gedung

Name Data Type Field Size

Allow Zero

Id Varchar Auto No

Nama Varchar 20 No

Tabel 3.6 merupakan tabel gambar yang memuat 2 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID lantai_gedung dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama lantai_gedung.

Tabel 3.7 Tabel login


(5)

Zero

Id bigint Auto No

Nama Varchar 20 No

Username Varchar 20 No

Password Varchar 20 No

Hak_akses Varchar 20 No

Id_fakultas Varchar 20 No

Table 3.7 merupakan table untuk menyimpan data admin yang dapat akses penuh pada aplikasi. Pada kolom nama id merupakan primary key, pada field nama merupakan nama pemakai atau nama pengguna dari admin, sedangkan pada filed username dan password di gunakan untuk menyimpan username dan password untuk mengakses aplikasi. Filed hak_akses merupakan tipe hak akses pada admin, id_fakultas di ambil dari table fakultas.

3.3.4

Desain Map

Sebelum membuat denah ruangan, dilakukan pengumpulan informasi mengenai tempat atau daerah yang akan buat denah. Dalam hal ini, penulis menggunakan UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) sebagai objek. Informasi yang dikumpulkan berupa informasi mengenai gedung, dosen dan ruang UKSW, mencari denah UKSW, memetakan beberapa gedung UKSW. Peta UKSW hanya sebagai salah satu contoh pengimplementasian sistem denah ke dalam bentuk layanan aplikasi yang sesungguhnya. Peta-peta


(6)

mengukur jarak antar gedung dan luas-luas gedung dan ruang yang berada pada lingkungan kampus UKSW.

Gambar 3.17 Peta UKSW ( UKSW, 2005 )

Setelah dilakukan pengumpulan informasi, informasi di olah agar setiap gedung yang dapat dipetakan dan penggambarannya dikenali oleh program sebagai layer tersendiri.

3.4.

Perancangan Metode

Dalam penelitian ini, pengujian sistem di lakukan dengan metode black box testing. Uji coba black box testing digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan, apakah inputan diterima dengan benar, apakah output yang dihasilkan benar, dan apakah intergritas informasi eksternal terpelihara. (Ayuliana, 2009)