PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE KELAS III MI HASYIM ASY’ARI SEDATI SIDOARJO.

(1)

ii SKRIPSI

Oleh:

SHOBIBATUR ROHMAH NIM. D07212035

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JUNI 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vii

(FTK). Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Skripsi Mei 2016.

Kata Kunci: Peningkatan Keterampilan Menulis, Bahasa Indonesia,Picture and Picture.

Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya keterampilan menulis siswa kelas III dalam pembelajaran pada materi mengarang. Di MI Hasyim Asy’ari Sedati sidoarjo masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat karangan sederahan dengan menggunakan ejaan yang benar. Dengan rumusan masalah: (1) bagaimana penerapan metode Picture and Picture dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III MI hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo.(2) bagaimana peningkatan keterampilan menulis karangan sederhana pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati sidoarjo.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui penerapan metode Picture and Picture pada keterampilan menulis karangan sederhana pelajaran Bahasa Indonesia kelas III MI hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo. (2) Mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan sederhana pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati sidoarjo.

Penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, model PTK yang digunakan yaitu model Kurt Lewin, di mana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan, meliputi: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan non tes. Adapun data diperoleh lalu dianalisis secara deskriptif dan dianalisis dengan dengan menggunakan rumus nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar.

Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1). Penerapan metode Picture and Picture berjalan dengan efektif melalui perbaikan-perbaikan pada setiap siklus. Dalam PBM dapat dilihat aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan mulai dari pra siklus, siklus 1 sampai siklusII. (2) keterampilan siswa meningkat dari rata-rata nilai perolehan siswa dari pra siklus 64,8, pada siklus I menjadi 61,5 karena ada 3 siswa yang tidak masuk. Di siklus I yang secara klasikal belum tuntas dan memenuhi KKM 75, kemudian menjadi 85,26 di siklus II yang secara klasikal sudah tuntas. Begitu pula dengan ketuntasan belajar siswa dari 35,3% di pra siklus menjadi 58,8% di siklus I dan untuk siklus II 91,17% dengan kategori sangat baik. Dengan demikian hasil penelitian di kelas III MI Hasyim asy’ari Sedati Sidoarjo.


(7)

xi

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN MOTTO. ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN. ...iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... v

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI...vi

ABSTRAK. ... vii

KATA PENGANTAR. ...viii

DAFTAR ISI. ...xi

DAFTAR TABEL. ... xv

DAFTAR GAMBAR. ...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang. ... 1

B. RumusanMasalah. ... 5

C. TujuanPenelitian... 5


(8)

xii A. Keterampilan Menulis

1. Keterampilan. ... 9

2. Menulis... 10

3. Tujuan Menulis. ... 12

4. Fungsi dan Manfaat Menulis... 13

B. MetodePicture and Picture 1. Pengertian Metode PembelajaranPicture and Picture. ... 15

2. Langkah-Langkah Metode PembelajaranPicture and Picture.... 16

3. Kelebihan Metode PembelajaranPicture and Picture... 18

4. Kelemahan Metode PembelajaranPicture and Picture. ... 19

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia... 19

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia. ... 20

3. Materi Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar. ... 21

a. Karangan. ... 21

b. Tahap-Tahapan Menulis Karangan. ... 21

c. Unsur-Unsur Mengarang... 22

d. Gambar. ... 23


(9)

xiii

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian... 29

C. Variabel Penelitian. ... 30

D. Rencana Tindakan. ... 30

E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan 1. Sumber Data... 40

2. Teknik Pengumpulan. ... 45

F. Indikator Kinerja. ... 52

G. Tim Peneliti dan Tugasnya... 52

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Deskripsi Sekolah. ... 53

b. Tahap Penelitian... 54

1. Hasil Tahap Pra Siklus... 55

2. Hasil Siklus I... 59

3. Hasil Siklus II ... 66


(10)

xiv

B. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA. ... 80

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ... 83

RIWAYAT HIDUP... 84


(11)

1

A. Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD/MI) mempunyai empat keterampilan diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara serta keterampilan menulis. Keempat aspek keterampilan itu sangat berkaitan. Jika salah satu aspek keterampilan tersebut bermasalah maka akan mempengaruhi keterampilan yang lain.

Keterampilan adalah kecakapan menyampaikan tugas.1 Keterampilan menulis sangat berperan penting dalam pengembangan berbahasa anak. Diantaranya dengan menulis anak mampu menuangkan ide gagasan yang dimiliki, sehingga seorang pembaca mampu menilai dan mengkritisi hasil tulisan tersebut.

Menulis dan mengarang ialah mengungkapkan suatu gagasan yang tersusun secara runtut dan logis.Membaca dan menulis ibarat dua sisi mata uang. Satu dan lainnya saling menunjang peran dan fungsi masing-masing.2 Menulis bertujuan untuk mengungkapkan ide/gagasan yang ada dalam pikiran. Sesuai dengan apa yang dilihat. Sama halnya anak yang baru masuk sekolah. Mereka

1Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia,(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 1688.

2 Mudrajad Kuncoro, Mahir Menulis; Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010), 3.


(12)

dituntut agar mampu berbahasa yang baik, selain itu guru juga berharap anak mampu meningkatkan keterampilan menulis dengan baik untuk mengungkapkan kreatifitas yang dimilikinya.

Materi menulis ini sangat melimpah, hal ini dipertegas dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi yang berbunyi:





















Artinya: Katakanlah, sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Mengajarkan menulis pada siswa SD/MI masih merasa kesulitan, terutama menulis karangan sederhana berdasarkan gambar berseri merupakan hal yang sangat rumit jika anak tidak mempunyai keterampilan menulis, oleh karena itu perlu adanya latihan dan pembiasaan. Karena dalam penulisan karangan anak dituntut untuk menggunakan pilihan kata (diksi), penulisan sesuai ejaan, huruf capital dan penggunaan tanda titik.Materi menulis karangan ini seringkali menggunakan metode ceramah serta pemberian tugas secara langsung.Sehingga anak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.

Seperti halnya pada siswa kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo mengalami kesulitan mengenai keterampilan menulis karangan sederhana.


(13)

Terbukti dari hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang sekaligus menjadi guru kelas menyatakan bahwa dari 34 siswa yang mampu menulis karangan dengan KKM 75, hanya 12 siswa sedangkan 22 siswa belum tuntas.3

MI Hasyim Asy’ari merupakan suatu lembaga yang berada di Sidoarjo, tepatnya di kecamatan Sedati. Madrasah ini memiliki bangunan yang cukup bagus, beberapa fasilitas sudah ada, meskipun masih kurang lengkap. Tenaga pendidik di MI Hasyim Asy’ari kebanyakan sudah sarjana dari lulusan beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur.

Kelas III MI Hasyim Asy’ari dikelola oleh Nur Chabibah, S.Pd.I yang merupakan wali kelas, kelas III. Bu Chabibah adalah seorang sarjana kependidikan Islam di UIN Sunan Ampel surabaya.

Ruang kelas III MI Hasyim Asy’ari ini memiliki fasilitas yang kurang lengkap. Didalamnya hanya ada jam dinding, lampu, kalender, papan tulis, ,sedikit tempelan hasil karya siswa, serta dilengkapi bangku dan kursi untuk guru dan siswa

Suasana pembelajaran dikelas ini berlangsung aktif akan tetapi terlihat agak ramai. Terlihat hampir 12 siswa yang duduk dibangku depan aktif mengikuti pembelajaran, sedangkan 22 siswa lainnya ada yang bermain dan

3Nur Chabibah, Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia IIIMI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo, 05 Desember 2015


(14)

mengobrol dengan temannya. Proses pembelajaran dikelas ini tanpa menyusun RPP. RPP dikerjakan secara keseluruhan pada akhir pembelajaran. Sehingga terlihat agak kebingungan dalam menerapkan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, masalah mendasar yang membuat anak tidak terampil dalam menulis karangan sederhana adalah karena metode yang digunkan guru dalam pembelajaran adalah metode ceramah dan penugasan. Sehingga anak hanya pasif menerima penjelasan guru.

Berdasarkan masalah yang dipaparkan diatas, kesulitan yang dialami peserta didik kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo adalah keterampilan menulis karangan kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo. Oleh karena itu peneliti akan mencoba meningkatkan keterampilan menulis dengan penggunaaan metodePicture and Pictureyang inovatif, aktif serta menyenangkan. Diharapkan agar menumbuhkan rasa semangat peserta didik dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran sesuai dengan gambar yang telah dilihat dan akan disusun secara sistematis.

Dari latar belakang diatas peneliti mengambil judul “PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE KELAS III MI HASYIM ASY’ARI SEDATI SIDOARJO”.


(15)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Picture and Picture dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo? 2. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis karangan sderhana pada

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo dengan menggunakan metodePicture and Picture?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penelitian pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan metode Picture and Picture dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III MIHasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo. 2. Mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan sderhana pada

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo dengan menggunakan metode Picture and Picture.


(16)

D. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh peneliti pada siswa kelas III MI Hasyim Asy’ari dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana menggunakan metode Picture and Picture. Memilih metode Picture and Picture agar peserta didik menulis karangan sederhana berdasarkan gambar yang telah diurutkan dengan menuliskan kalimat pokok pada tiap gambar yang disusun menjadi karangan sederhana.

Metode ini memiliki langkah-langkah kegiatan yang membuat peserta didik antusias dalam membuat karangan sederhana. Karena peserta didik sebelum mengerjakan lembar kerja. Diperlihatkan gambar seri dalam ukuran besar dan diminta untuk mengurutkan serta diminta memberikan kalimat pokok yang terkandung dalam setiap gambar. Dengan metode dan inovasi-inovasi yang digunakan sehingga siswa mampu menulis karangan sederhana yang baik sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar.

E. Lingkup Penelitian

Pada kali ini peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas III MI Hasyim Asy’ari dengan:

1. Materi karangan sederhana

2. Penerapan metodePicture and Picture 3. Keterampilan menulis karangan sederhana


(17)

4. Kompetensi dasar (KD) menulis karangan berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital dan titik.

5. Indikator pencapaian kompetensi meliputi menulis karangan sederhana berdasarkan gambar berseri.

F. Manfaat Penelitian

Jika hasil tujuan penelitian tindakan dapat dicapai, maka peneliti mengharapkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat bermanfaat:

1. Manfaat bagi siswa

Siswa dapat menulis karangan sederhana setelah mengurutkan gambar berseri secara tepat dan benar dengan menggunakan metode Picture and Picture.

2. Manfaat bagi guru

Guru mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan beberapa metode. Salah stunya metode untuk meningkatkan keterampilan menulis siwa.

3. Manfaat bagi sekolah

Sebagai bahan rujukan bagi sekolah untuk mengadakan bimbingan dan pelatihan bagi guru-guru agar menggunakan metode Picture and Pictureuntuk diterapkan pada mata pelajaran lain.


(18)

4. Manfaat bagi masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan.

5. Manfaat bagi peneliti

Peneliti memperoleh tambahan ilmu dan pengalaman baru dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.


(19)

9

A. Keterampilan Menulis

Dalam berbahasa Indonesia yang baik meliputi empat komponen berbahasa diantaranya keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat aspek keterampilan ini saling berkaitan. Untuk memahami secara utuh tentang peng ertian keterampilan menulis berikut ini diuraikan tentang (1) keterampilan, dan (2) menulis.

1. Keterampilan

Menurut kamus besar Indonesia, keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cetakan. Keterampilan sendiri diartikan sebagai suatu kecakapan untuk menyelesaikan tugas.4

Menurut pendapat lain keterampilan juga berarti kegiatan belajar yang berfokus pada pengalaman belajar melalui gerak yang dilakukan peserta didik. Kegiatan keterampilan terjadi jika peserta didik menerima stimulus kemudian merespons dengan menggunakan gerak.5

Selain itu keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromunscular) yang lazimnya tampak dalam

4

Tim Penyusun,Kamus Bahasa Indonesia..,1688.

5

Agus Suprijono,Cooperative LearningTeori & Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), Cet. VII, 9.


(20)

kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Dengan demikian, siswa yang melakukan gerakan motorik dengan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil.6

2. Menulis

Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan yang diwujudkan dalam bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana dan mudah dimengerti. Disamping itu sebuah tulisan dikatakan baik apabila bermakna, jelas, bulat, utuh, ekonomis, dan memenuhi kaidah gramatika.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.7

Menurut Rusyana, menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan.8

6Muhibbin Syah.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008). 119

7

Guntur Tarigan.Menulis Sebagai Keterampilan Bahasa, (Bandung: Angkasa, 1982).3

8

Abd Wahab Rosyidi,Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press, 2011).97


(21)

Dapat di simpulkan keterampilan menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menggambarkan lambang-lambang grafik dan menggunakan bahasa yang baik dan benar, karena tulisan itu mengandung pesan yang harus di komunikasikan dengan orang lain.

Sebagai bagian kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktifitas berfikir. Keduanya saling melengkapi, sehubungan dengan itu, menulis dan berikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran.9

Dalam Al-Qur’an perintah menulis terdapat dalam Al-quran surat Al qalam ayat 1-3

















1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,

2. berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.

3. dan Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.

Selain itu, materi menulissangat melimpah, hal ini dipertegas dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi 109 yang berbunyi:

9


(22)





















Artinya : Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

3. Tujuan Menulis

Menurut Hugo Hartig tujuan menulis yaiu:

a. Assigment purpose(Tujuan Penugasan)

Tujuan penugasaan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali, penulis menulis sesuatu karena di tugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang di beri tugas merangkumkan buku, sekretaris yang di tugaskan membuat laporan atau notulen rapat)

b. Altruistic Purpose(Tujuan Altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkandengan karyannya itu. Adapun tujuan Altruistik yaitu kunci keterbacaan sesuatu tulisan.


(23)

c. Persuasif Purpose(Tujuan Persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang di utarakan.

d. Informational Purpose(Tujuan Informasional, tujuan penerangan) Tulisan bertujuan memeberikan informasi dan keterangan/penerangan kepada para pembaca.

e. Self-ekspressive Purpose(Tujuan Pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.

f. Creative Purpose(Tujuan Kreatif)

Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.

g. Problem Solving Purpose(tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang di hadapi, penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasannya sendiri agar dapat di mengerti dan di terima oleh para pembaca.10

4. Fungsi dan Manfaat Menulis

Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yag tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir secara kritis, dapat


(24)

merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, serta menyusun urutan bagi pengalaman.Tulisan juga dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.11

Menurut Halliday, dalam dunia modern ini bahasa tulis memiliki sejumlah fungsi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk fungsi berikut ini:

a. Terutama untuk tindakan: tanda-tanda di tempat umum, seperti rambu lalulintas; buku telepon; surat pemlihan umum; manual komputer. Singkatnya, untuk kontak sosial.

b. Terutama untuk informasi: surat kabar dan majalah; buku-buku nonfiksi; iklan; pamflet politis; laporan ilmiah; dan buku petujuk. c. Terutama untuk hiburan: majalah hiburan; buku fiksi;puisi dan drama;

feature surat kabar; keterangan film; dan permaianan, termasuk permainan komputer.12

Dengan menulis bisa memperoleh banyak manfaat, antara lain: a. Menghilangkan stres

b. Sebagai media merencanakan target yang ingin dicapai c. Sebagai pengontrol target

d. Alat menformulasikan ide baru e. Sebagai gudang inspirasi

11Ibid, 22


(25)

f. Alat penyimpanan memori

g. Alat untuk mempermudah penyelesaian masalah h. Menulis itu menyehatkan

i. Sebagai media refleksi dan kebijaksanaan13

A. MetodePicture and Picture

1. Pengertian Metode PembelajaranPicture and Picture

Metode pembelajaranPicture and Picturemerupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakaan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membntu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.14

Sedangakan metode Picture and Picturemerupakan metode pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif,inovatif, kreatif, dan menyenagkan. Yang mana pada metode ini selalu menekankan aktifnya peserta ddik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif dalam setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang berbeda dan selalu menarik

13

Satria Nova,Agar menulis seenteng bicara, (Yogyakarta: Lukita, 2011), 29-35

14


(26)

minat peserta didik. Kreatif yang dapat menimbulkan peserta didik untuk menghasilkan sesuatu dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran dengan disertai gambar maka kan menarik perhatian peserta didik untuk mencoba mengurutkan serta menuliskan karangan sederhana untuk memperjelas keterangan gambar, agar dapat dipahami oleh pembaca.

2. Langkah-langkah Metode PembelajaranPicture and Picture

Langkah-langkah metode pembelajaranPicture and Picturesebagai berikut:15

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Pada langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Guru juga menyampaikan indikator-indikator yang harus dicapai, Dengan demikian seorang siswa mampu mengukur sejauh mana mereka telah menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.

b. Menyajikan materi sebagai pengantar

Penyajian materi sebagai pengantar merupakan sesuatu yang penting, untuk menstimulus kuseksesan dalam proses pembelajaran. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran.

15


(27)

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.

Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang telah ditunjukkn oleh guru atau teman-temannya. Dengan picture atau gambar dapat membantu kita agar tidak mengeluarkan banyak energi dalam pembelajaran.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Seperti contoh gambar dibawah ini:


(28)

Untuk mengurutkan gambar seperti contoh diatas guru harus mempunyai ide yang inovatif , karena penunjukan secara spontan menjadikan siswa ketakutan dan tidak memiliki tanggung jawab. Jadi sebaiknya diadakan undian, agar siswa merasa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan.

e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut Setelah itu ajaklah siswa untuk menemukan jalan cerita sesuai dengan indikator-indikator yang akan dicapai.

f. Dari alasan atau gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Dalam proses ini masing-masing siswa dalam kelompok diminta untuk menuliskan karangan sesuai dengan gambar yang sudah diurutkan g. Kesimpulan atau rangkuman

Diakhir pelajaran siswa bersama guru mengambil kesimpulan serta penguatan sebagai penjelas materi.

3. Kelebihan Metode PembelajaranPicture and Picture

Berdasarkan pemaparan pengertian dan langkah –langkah metode pembelajaran picture and picture. Adapun kelebihan-kelebihan metode Picture and Picturediantaranya:

a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa b. Melatih berpikir logis dan sistematis


(29)

c. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir d. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik

e. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

4. Kelemahan Metode PembelajaranPicture and Picture

Dalam metode pembelajaran pasti mempunyai banyak kelemahan diantaranya:

a. Memakan banyak waktu b. Banyak siswa yang pasif

c. Guru khawatir akan terjadi kekacauan didalam kelas

d. Banyak siswa tidak senang apabila diminta bekerjasama dengan yang lain e. Dibutuhkan dukungan, fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.16

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Pengertian pembelajaran bahasa Indonesia

Menurut Sardiman AM menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi edukatif. Menurut beliau, yang dianggap interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik, dalam rangka mengantar peserta didik ke arah kedewasaannya.

16


(30)

Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing peserta didik dalam kehidupannya. Yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalani.17

Sedangkan pembelajaran bahasa Indonesia adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan, serta meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari beberapa faktor tujuan, murid, lingkungan (yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat), dan sarana (yang meliputi kurikulum, guru, metode, alat, pelajaran dan evaluasi).18

2. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia

Tujuan mata pelajaran bahasa indonesia adalah agar siswa mampu diantaranya:19

a. Memiliki kemampuan yang shahih tentang bahasa Indonesia

b. Terampil menggunakan bahasa Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami tutur yang berwadahkan bahasa Indonesia c. Memiliki sifat mental positif (hormat, bangga, setia dan perhatian)

terhadap bahasa Indonesia.

17

Abdul Majid,Belajar dan pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 92

18

Muslich Mansur,Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), 60

19


(31)

d. Memiliki kemampuan berbahasa Indonesia meliputi keterampilan berbicara, menulis, mendengar dan menyimak.

3. Materi Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar a. Karangan

Karangan merupakan hasil tulisan atau bukti kemampuan seseorang melalui aktifitas berfikir yang dinyatakan dalam bentuk tulisan sehingga dapat dibaca oleh orang lain.20

b. Tahap-tahapan menulis karangan

Dalam menulis sebuah karangan yang baik, maka kita harus mengetahui tahapan-tahapan. Tahapan tersebut harus dilalui oleh seorang pengarang. Diantaranya: merancang karangan, menulis komposisi, dan merevisi karangan.21

Apabila ingin menghasilkan karangan yang baik, maka harus memperhatikan langkah-langkah dalam mengarang. Langkah-langkah tersebut adalah:22

1) Menentukan tema

2) Memilih judul yang menarik 3) Menyusun kerangka karangan 4) Mengembangkan kerangka karangan

20

Nursalim,Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia, (Pekanbaru: Zunafa Publishing, 2011), 71

21

Ibid; 71

22


(32)

5) Gunakan pilihan kata atau diksi dengan ejaan yang tepat.

Membuat karangan juga dapat dilakukan berdasarkan gambar berseri, baik yang sudah urut maupun belum urut. Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat karangan dari gambar seri yang belum berurutan adalah sebagi berikut:

a) Mengurutkan gambar sesuai dengan peristiwa. b) Membuat kalimat pokok pada setiap gambar.

c) Mengembangkan kalimat pokok menjadi sebuah paragraf. d) Dari setiap paragraf digabung menjadi sebuah cerita. e) Berikan judul yang menarik dan sesuai dengan isi cerita.

c. Unsur-unsur mengarang

The Liang Gie mengemukakan ada 4 (empat) unsur dalam mengarang yaitu sebagai berikut :

a. Gagasan (Idea) yaitu topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis.

b. Tutunan (Discouse) yaitu bentuk-brntuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembeca. Ada empat bentuk karangan. c. Pencarian (Narasion) bentuk pengungkapan yang menyampaikan

sesuatu peristiwa / pengalaman

d. Pelukisan (Descripsion) bentuk pengungkapkan yang mengambarkan, penginderaan, perasaan mengarang tentang


(33)

macam-macam hal yang berada dalm susunan ruang (Misalnya pemandangan indah, lagu, merdu, dan lain-lain).

e. Pemaparan (Exposision) bentuk pengungkapan yang disajikan secara fakta-fakta yang bermaksud memberi penjelasan kepala pembaca mengenai suatu ide, persoalan, proses atau peralatan. f. Perbincanagan (Argumentasion) bentuk pengungkapan karangan

yang tujuannya menyakinkan pembaca agar mau berbuat sesuatu seperti kemauan penulis.

g. Tatanan (Organization) yaitu tertib pengaturan dan penyusunan gagasan mengindahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai merencanakan langkah.

h. Wahana (Medium) yaitu sarana penghantar gagasan bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika (tata bahasa), dan teorika (seni memakai bahasa secara efektif).

d. Gambar

Gambar merupakan tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dll). Dalam hal ini gambar dijadikan sebuah perangsang peserta didik untuk menulis sebuah karangan sederhana.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menulis karangan dari gambar bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat sesuai dengan gambar yang dilihat. Upayakan gambar yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran yang dipelajari. Oleh karena itu guru harus


(34)

mampu memilihkan gambar yang tepat dan cocok dengan karakteristik peserta didik.23

e. Penilaian Menulis Karangan

Penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan secara menyeluruh, bukan hanya pada tiap-tiap aspek pelajarannya saja. Dalam pembelajaran bahasa penilaian merupakan hal sangat penting. Berdasarkan pengertian di atas kegiatan penilaian dalam pembelajaran bahasa dapat dipilih menjadi dua macam yaitu penilaian proses dan penilaian hasil (unjuk kerja dan produk).24

Pada penilaian proses, sasaran yang dinilai tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan. Sedangkan pada penilaian hasil (unjuk kerja dan produk), sasaran yang dinilai adalah tingkat penguasaaan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya.

Penulisan menulis karangan sederhana mencakup berbagai macam aspek.Aspek menulis karangan untuk penialaian produk meliputi ketepatan susunan gambar dan kesesuaian kalimat pokok dengan gambar. Sedangkan aspek menulis karangan untuk penialaian produk meliputi isi karangan, bahasa, dan Penggunaan EYD. Seluruh

23

Suyanto,Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra(Surabaya: SIC. 2002), 81.


(35)

aspek penilaian menulis karangan sederhana tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut :

Tabel 2.1

Aspek Penilaian Unjuk Kerja Menulis Karangan Skor

Level

Ketepatan Susunan Gambar Kesesuaian Kalimat Pokok dengan Gambar

4 Ketepatan 4 susunan gambar Kesesuaian 4 kalimat pokok dengan 4 gambar

3 Ketepatan 3 susunan gambar Kesesuaian 3 kalimat pokok dengan 3 gambar

2 Ketepatan 2 susunan gambar Kesesuaian 2 kalimat pokok dengan 2 gambar

1 Ketepatan 1 susunan gambar Kesesuaian 1 kalimat pokok dengan 1 gambar

Tabel 2.2

Aspek Penilaian Produk Menulis Karangan Skor

Level

Isi Karangan Bahasa Penggunaan EYD

4 Kejelasan topik, kerincian detail, alur cerita sesuai dengan 4 susunan gambar.

Jelas dalam

penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan ketepatan makna dalam 4 susunan gambar

Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca,

kerapian, dan kejelasan tulisan, dan 4 ketepatan penulisan kata.

3 Kejelasan topik, kerincian detail, kurang sesuai alur cerita dengan 3 susunan gambar.

Jelas dalam

penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan ketepatan makna dalam 3 susunan gambar

Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca,

kerapian, dan kejelasan tulisan, dan 3 ketepatan penulisan kata.


(36)

2 Kejelasan topik, kurang detail, kurang sesuai alur cerita dengan 2 susunan gambar.

Jelas dalam

penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan 2 ketepatan makna dalam susunan gambar

Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca,

kerapian, dan kejelasan tulisan, dan 2 ketepatan penulisan kata.

1 Kejelasan topik, kurang detail, kurang sesuai alur cerita dengan 1 susunan gambar.

Jelas dalam

penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan 1 ketepatan makna dalam susunan gambar

Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca,

kerapian, dan kejelasan tulisan, dan 1 ketepatan penulisan kata.


(37)

27

A. Metode Penelitian

Metode penelitian mengunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses pembelajaran.Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses pembelajaran atau mengajar.

Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan menggunakan bentuk kolaboratif, dimana guru sebagai mitra kerja peneliti. PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Menurut Purwadi, PTK dalam arti luas adalah untuk memperbaiki pelaksanaan KBM. Seharsini, Suhardjono dan Supardi menyatakan mengenai pengertian PTK dengan memisahkan kata-kata dari penelitian tindakan kelas.25


(38)

27

diminati.

2. Tindakan adalah menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.

3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Penelitian ini, menggunakan model Kurt Lewin dalam penelitian tindakan kelas. Model Kurt Lewin adalah berbentuk spiralyang didasarkan pada penelitian yang dilakukan tidak hanya sekali namun berulang. Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat langakah pokok, meliputi, perencanaan (Planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing), dan refleksi (reflecting).25

Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi, maka model Kurt Lewin akan tergambar dalam bagan seperti berikut.

25Arip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat,Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk guru


(39)

Gambar 3.1:

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian dila pada kelas III B 2. Waktu

Penelitian dil Maret 2016 da efektif.

3. Subjek Penelit Subjek pe Sedati Sidoarjo T

ar 3.1: siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut

ian dan Karakteristik Subjek Penelitian

n dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Hasyim Asy’a II B.

dilaksanakan pada pertengahan semester 2 2016 dan tanggal 06 April 2016, selama 2 kali pe

litian

penelitian adalah kelas III Madrasah Ibtidaiy o Tahun Pelajaran 2014-2015. Dengan jumlah 34

nurut Kurt Lewin.

’ari Sedati Sidoarjo

2 tepatnyatanggal 31 pertemuan pada hari

daiyah Hasyim Asyari h 34 siswa dalam satu


(40)

kelas, siswa laki-laki berjumlah 21 siswa dan siswa perempuan berjumlah 13 siswa. Kurikulum yang digunakan KTSP dengan materi menulis karangan sederhana. Objek yang diteliti oleh peneliti adalah keterampilan menulis karangan sederhana siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Hasyim Asy’ari yang masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk melakukan peningkatan KKM maka peneliti mengunakan metodePicture and Picture.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel penerapan metodePicture and Pictureuntuk meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana kelas III Madrasah Ibtidaiyah Hasyim Asyari Sedati Sidoarjo.Pada penelitian tersebut terdapat beberapa variabel diantaranya, sebagai berikut:

1. Variabel Input : Siswa kelas III MI Hasyim Asyari 2. Variabel Proses : Penerapan metodePicture and Picture 3. Variabel Output : Keterampilan menulis karangan sederhana.

D. Rencana tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model penelitian tindakan Kurt Lewin. Pada setiap siklus meliputi empat komponen yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), (4) refleksi(reflecting).

Model Kurt Lewin dipilih oleh penulis karena apabila pada awal pelaksanaan terdapat kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai tujuan yang diinginkan


(41)

tercapai. Jika sampai pada siklus pertama dan siklus kedua belum berhasil, maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya.

Siklus I

a. Perencanaan

1. Menentukan pokok bahasan

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah perbaikan atau skenario tindakan yang diharapkan dapat meningktkan keterampilan menulis siswa. Dalam rencana perbaiakan pembelajaran ini peneliti menerapkan metode Picture and Picture.

3. Mengembangkan penilaian yang diharapkan.

4. Menyiapkan gambar berseri sejumlah 4 urutan gambar. 5. Menyiapkan instrumen pengumpulan data diantaranya:

a) Lembar pengamatan aktivitas siswa b) Lembar pengamatan aktivitas guru c) Lembar instrumen RPP

d) Lembar instrumen validasi RPP

6. Peneliti menentukan keberhasilan perbaikan pembelajaran, kriteria keberhasilan pembelajaran antara lain:

a) Minimal 85 % dari jumlah siswa memenuhi KKM dengan skor 75 b) Rata-rata skor siswa minimal 75


(42)

c) Hasil observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yang telah mencapai prosentase≥ 85%

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada keterampilan menulis karangan dengan menerapakan metode Picture and Picture. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

1) Guru mengucapkan salam kemudian mengajak berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa serta menanyakan keadaan hari ini.

3) Guru memberikan ice breaking berupa tepuk satu, dua, dan tiga secara kompak untuk mengecek konsentrasi siswa.

4) Guru melakukan apersepsi (bagaimana cara menulis karangan yang baik) 5) Guru menyampaikan garis besar materi serta tujuan pembelajaran pada

hari ini.

Kegiatan Inti Eksplorasi

6) Guru memberikan pertanyaan menantang (apa saja yang harus kita lakukan setelah bangun pagi).

7) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru langkah-langkah penulisan karangan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar.

8) Guru memperlihatkan 4 gambar acak dalam ukuran besar untuk menarik perhatian siswa.


(43)

9) Guru menunjuk pada setiap gambar untuk diberikan keterangan atau apa yaang sedang terjadi pada gambar, sampai pada keempat gambar tersebut.

10) Siswa secara kompak dan antusias menjawab pertanyaan dari guru, dengan jawaban yang bermacam-macam, sesuai dengan pemahaman siswa.

Elaborasi

11) Guru memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara individu. 12) Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan, jika ada materi yang

belum dimengerti, sehingga dalam mengerjakan LK siswa tidak merasa kesulitan.

13) Siswa diminta untuk mengerjakan LK secara tertib dengan panduan guru.

Konfirmasi

14) Guru memberikan reward kepada siswa yang berani membacakan hasil karangannya didepan kelas.

15) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil karangannya untuk dikoreksi.

16) Guru mengambil satu contoh gambar yang sudah diurutkan untuk memberi penguatan dalam menulis karangan secara benar.

Kegiatan Akhir


(44)

18) Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengecek pemahaman siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

19) Bersama guru, siswa menyimpulkan materi pada hari ini. 20) Berdoa.

21) salam

c. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti dibantu dengan guru melakukan pengumpulan data proses yang berupa lembar observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan mengevaluasi satu persatu di akhir pembelajaran. Untuk selanjutnya diolah, dianalisis dan diinterprestasikan. Ketiga data tersebut adalah :

1) Hasil penilaian siswa akhir pembelajaran

Penilaian dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dijadikan patokan untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis siswa dan ketuntasan siswa dalam menguasai materi. Penilaian ini dilakukan diakhir pembelajaran.

2) Lembar observasi guru

Lembar ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam menguasai materi pada proses pembelajaran berlangsung. Lembar ini diisi oleh guru kelas untu mengukur observer pada proses pembelajaran berlangsung.


(45)

3) Lembar observasi siswa

Lembar ini digunakan untuk mengukur aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Diisi oleh guru kelas untu mengukur observer pada proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus I. Peneliti melakukan evaluasi, yang mana agar dapat diketahui kekurangan dalam siklus I seperti apakah kegiatan siklus I dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana.

Setelah pelaksanan siklus I dengan empat tahapan tersebut berdasarkan evaluasi dan analisis, peneliti menyatakan meningkat atau tidaknya keterampilan menulis siswa kelas III MI Hasyim Asyari Sedati Sidoarjo. Jika meningkat maka tidak perlu melanjutkan siklus kedua.

Namun apabila pada pelaksanaan siklus I yang telah diketahui hambatan, kekurangan pada proses pembelajaran maka perlu adanya pengulangan yakni dengan melanjutkan ke siklus ke II. Pada umunya kegiatan siklus ke II memiliki banyak tambahan, karena siklus II ada untuk memperbaiki siklus I yang belum berhasil.


(46)

Siklus II

a. Perencanaan

1. Menentukan pokok bahasan

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah perbaikan atau skenario tindakan yang diharapkan dapat meningktkan keterampilan menulis siswa. Dalam rencana perbaiakan pembelajaran ini peneliti menerapkan metode Picture and Picture.

3. Mengembangkan penilaian yang diharapkan.

4. Menyiapkan gambar berseri sejumlah 4 urutan gambar. 5. Menyiapkan instrumen pengumpulan data diantaranya:

a) Lembar pengamatan aktivitas siswa b) Lembar pengamatan aktivitas guru c) Lembar instrumen RPP

d) Lembar instrumen validasi RPP

6. Peneliti menentukan keberhasilan perbaikan pembelajaran, kriteria keberhasilan pembelajaran antara lain:

a) Minimal 85 % dari jumlah siswa memenuhi KKM dengan skor 75 b) Rata-rata skor siswa minimal 75

c) Hasil observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yang telah mencapai prosentase≥ 85%


(47)

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada keterampilan menulis karangan dengan menerapakan metode Picture and Picture. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

1. Guru mengucapkan salam kemudian mengajak berdoa bersama. 2. Guru mengabsen siswa serta menanyakan keadaan hari ini.

3. Guru memberikan ice breaking (tepuk semangat), untuk menarik perhatian siswa.

4. Guru melakukan apersepsi (bagaimana cara menulis karangan yang benar)

5. Guru menyampaikan garis besar materi serta tujuan pembelajaran pada hari ini.

Kegiatan Inti Eksplorasi

6. Guru membererikan pertanyaan menantang (apa yang harus kita lakukan setelah pulang sekolah)

7. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru langkah-langkah penulisan karangan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar.

8. Guru memperlihatkan 4 gambar acak dalam ukuran besar untuk menarik perhatian siswa.


(48)

9. Guru menunjuk pada setiap gambar untuk diberikan keterangan atau apa yang sedang terjadi pada gambar, sampai pada keempat gambar.

10. Siswa secara kompak dan antusias menjawab pertanyaan dari guru, dengan jawaban yang bermacam-macam,sesuai dengan pemahamn siswa.

Elaborasi

11. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara individu. 12. Guru menjelaskan masing-masing soal yang akan dikerjakan di lembar

kerja siswa.

13. Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan, jika ada soal yang belum dimengerti.

14. Siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa

Konfirmasi

15. Guru memberikan reward kepada siswa yang berani membacakan hasil karangannya didepan kelas.

16. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil karangannya untuk dikoreksi.

17. Guru mengambil satu contoh gambar yang sudah diurutkan untuk memberi penguatan dalam menulis karangan secara benar

Kegiatan Akhir

18. Refleksi.


(49)

20. Bersama guru, siswa menyimpulkan materi pada hari ini. 21. Berdoa.

22. salam

c. Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini, ada tiga data yang dibutuhkan untuk mengetahui kriteria keberhasilan siswa dalam keerampilan menulis sudah tercapai apa belum. Ketiga data tersebut diantaranya:

1) Hasil non tes keterampilan siswa tentang menulis karangan sederhana. Data ini diperoleh dengan cara melakukan evaluasi menggunakan non tes (unjuk kerja dan produk) yang dikembangkan pada tahap rencana dan diselesaikan siswa setelah akhir tindakan.

2) Data aktivitas guru selama pembelajaran perbaikan dari siklus 1. Data ini diperoleh peneliti dari hasil lembar observasi guru.

3) Data aktivitas siswa selama pembelajaran perbaikan dari siklus 1. Data ini diperoleh peneliti dari hasil lembar observasi siswa.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus I. Peneliti melakukan evaluasi, yang mana pada siklus I keterampilan menulis karangan sederhana belum meningkat maka diadakan siklus II tersebut. Pada siklus II ini mengalami banyak tambahan dan peningkatan.


(50)

E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulannya

1. Sumber Data

Sumber penelitian tindakan kelas yakni: a. Guru

Dari sumber data guru, untuk melihat tingkat keberhasilan, kegagalan, implementasi dari metodePicture and Picture.

b. Siswa

Dari sumber data siswa, untuk mendapatkan data mengenai hasil penerapan peningkatan pada keterampilan menulis karangan Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam, yaitu :

a) Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Adapun yang termasuk dalam data kualitatif pada penelitian ini, meliputi:

1) Materi yang disampaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas 2) Metode yang dipakai dalam penelitian Tindakan Kelas b) Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka. Adapun yang termasuk dalam data kuantatif pada penelitian ini, meliputi:


(51)

1. Data jumlah siswa kelas IIIB 2. Data persentase ketuntasan minimal 3. Data nilai siswa

4. Data prosentase aktivitas guru dan siswa

Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitianyang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.26

1) Analisis Prosentase Aktivitas Guru dan Siswa

Data tentang aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung presentase aktivitas siswa untuk setiap indikator. Rumus mengitung presentasi aktivitas siswa untuk tiap-tiap indikator adalah :

S1= X1x100% N

Keterangan :

S1 : Presentase aktivitas siswa X1 : Banyak aktivitas siswa

N : Jumlah aktivitas secara keseluruhan27

26

Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung: CV.Yrama Widya, 2009). 40

27 Kusaeri, Penerapan Pendekatan Diskusi dalam Pembelajaran Persamaan Kuadrat pada siswa Kelas I SMU Negeri 13 Surabaya, (Surabaya: UNESA, 2006).5.


(52)

Analisis siswa dikatakan efektif, jika prosentase aktivitas siswa lebih besar. Sebaliknya jika presentase aktifitas siswa lebih sedikit maka dikatakan belum efektif.

2) Analisis ketuntasan

Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung, dilakukan dengan cara memberikan penilaian berupa penilaian unjuk kerja dan produk pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan statistik sederhana sebagai berikut.

a) Penilaian Unjuk Kerja dan Produk

Penilaian unjuk kerja merupakan suatu penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan kriteria yang diinginkan28. Penilaian unjuk kerja meliputi ketepatan susunan gambar dan kesesuaian antara kalimat pokok dan gambar.

Sedangkan penilaian produk ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu29. Penilaian dalam hal ini meliputi tiga aspek diantaranya isi karangan, bahasa dan penggunaan EYD. Yang mana tercantum dalam kriteria penilaian RPP.

28Sri Wahyuni dan Syukur Ibrahim,Assesment Pembelajaran Bahasa,(Bandung: Pt Refika Aditama, 2014). 68.

29


(53)

Untuk analisis hasil penilaian siswa dilakukan dengan cara mengubah skor yang diperoleh siswa menjadi nilai siswa. Dapat dituliskan dengan rumus:

Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal

(1)

Setelah nilai siswa diketahui, peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Menurut Sudjana, bahwa untuk menghitung rata-rata kelas digunakan rumus sebagai berikut:30

X=∑ x ∑ N

Keterangan X :Nilai rata-rata

∑ x :Jumlahsemuanilaisiswa ∑ N :Jumlahsiswa

b) Penilaian Ketuntasan Belajar

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, bahwa tingkat pencapaian untuk untuk tes formatif adalah 75%,31 maka peneliti menganggap bahwa penggunaan metode pembelajaran Picture and Picture dikatakan berhasil dalam

30Sudjana,Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Martiana, 1988), 131. 31SuharsimiArikunto,Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Bumi, 2009). 48.


(54)

meningkatkan keterampilan menulis. Jika siswa mampu menulis karangan dengan baik serta memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 75% dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar yang dikelompokkan ke dalam lima kategori berikut32:

Tabel 3.1

Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat keberhasilan (%) Arti

90-100% 70-89% 50-69% 0-49%

Sangat Baik Baik Cukup baik

Tidak Baik

Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat digunakan rumus33:

p = jumlah siswa yang tuntasx 100% jumlah siswa

(3) Keterengan :

P = Presentase yang akan dicari

32ZainalAqibdkk,Penelitian…,42.

33 Haris Supatno, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru / PLPG 2008, (Surabaya: Departemen Unesa, 2008), 185.


(55)

Kriteria ketuntasan siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh ≥ 75% dari skor maksimal. Dan suatu pembelajaran dikatakan efektif jika ketuntasan kalsikalnya ≥

85% maksudnya jika dalam satu kelas siswa yang berhasil ≥

85 % maka ketuntasannya tercapai. 2. Teknik Pengumpulannya

Teknik pengumpulan data yang diambil atau dilakukan peneliti adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan non tes. Teknik pengumpulan data tersebut dilakukan oleh peneliti diupayakan agar mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara diantarannya sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi digunakan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi juga dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya; tingkah laku siswa pada waktu belajar ataupun tingkah laku guru pada waktu mengajar.34

34Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 84.


(56)

Tahapan observasi ini dilaakukan untuk mengatahui seberapa besar keterampilan menulis di kelas III MI HasyimAsy’ari Sedati Sidoaro. Hal -hal yang perlu diamati peneliti meliputi :

1. Aktivitas guru dalam menerapkan metodePicture and Picture. 2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia

dengan materi pokok menulis karangan sederhana.

Observasi dilakukan di kelas pada siswa kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo dengan melibatkan peran guru. Peneliti akan memberikan kriteria untuk mengobserasi siswa, guru dan indikator yang akan diharapkan pada siswa MI Hasyim Asy’ari. Peneliti sudah menyiapkan lembar aktivitas untuk penerapan metode Picture and Picture. Berikut adalah lembar aktivitas yang terstruktur yang telah disiapkan oleh peneliti, yaitu :

1) Lembar observasi aktivitas guru. Lembar observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 3.2 (lampiran 1).

2) Lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 (lampiran 2).

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan,


(57)

dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa yang diajukan secara lisan terbentuk dengan pertanyaan-pertanyaan35. Wawancara mempunyai kelebihan yang mana, jika ada pertanayaan yang belum jelas maka dapat diulang dan dijelaskan kembali. Sebaliknya, jika ada jawaban yang belum jelas dapat diminta lagi agar lebih terarah.

Sehubungan dengan pernyataan diatas peneliti melakukan wawancara langsung dengan informan yakni guru kelas IIIB MI Hasyim Asy’ari untuk mengetahui sejauh mana keterampilan siswa dalam menulis. Khususnya menulis karangan sederhaan mata pelajaran bahasa Indonesia.

Contoh lampiran wawancara terhadap guru kelas IIIB MI Hasyim Asy’ariSedati Sidoarjo. Pada tabel 3.4

Tabel 3.4

Lembar wawancara Mengenai Keterampilan Menulis Siswa Kelas

III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo A. Keterampilan Menulis

1. Bagaimana pembelajaran bahasa Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari selama ini?

2. Apa saja kendala dalam mengajar bahasa Indonesia di kelas III selama ini?

3. Apakah ketuntasan belajar bahasa Indonesia sesuai dengan kriteria ketuntasan yang sudah ditetapkan?

4. Apa saja permasalahan yang ibu guru temukan selama pembelajaran bahasa Indonesia dikelas III?

5. Apa strategi atau metode yang digunakan dalam


(58)

pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis karangan sederhana?

6. Bagaimana keterampilan menulis pada siswa kelas IIIMIHasyim Asy’ariSedati Sidoarjo?

7. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya keterampilan menulis pada siswa kelas IIIMIHasyim Asy’ariSedati Sidoarjo?

8. Apakah siswa mampu mengurutkan gambar seri yang acak menjadi urutan yang benar?

9. Apakah siswa sudah mampu menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang benar dalam penulisan karangan

sederhana?

10. Bagaimana ibu guru menyikapi permasalahan yang ada dikelas III MI Hasyim Asy’ari?

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dl bidang pengetahuan.36Dokumentasi pada penelitian ini adalah absensi dan gambar-gambar yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Non Tes

Penilaian adalah instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.37

Dalam hal ini menggunakan penilaian non tes. Penilaian non tes merupakan penilaian yang digunakan untuk mengukur kompetensi secara

36Tim Penyusun,Kamus Bahasa Indonesia.362.


(59)

mandiri dan dapat pula digunakan sebagai pelengkap lain dalam rangka mengungkapkan: keterampilan, kebiasaan-kebiasaan belajar, sikap, minat dan lain-lain.

Pada penelitian ini yang diukur adalah keterampilan menulis siswa yang digunakan adalah instrumen non tes. Penilaian yang digunakan penilaian unjuk kerja dan produk. Adapun kriteria keterampilan menulis untuk penilaian unjuk kerja terdiri dari dua aspek diantaranya: ketepatan susunan gambar dan kesesuaian antara kalimat pokok dengan gambar. Adapun keterampian menulis untuk penialain produk terdiri dari beberapa aspek meliputi: isi karangan, bahasa, dan penggunaan EYD.

Adapun aspek penilaian unjuk kerja menulis karangan sederhana tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut Sebuah penilaian.38

Tabel 3.5

Aspek Penilaian Unjuk Kerja Menulis Karangan Skor

Level

Ketepatan Susunan Gambar

Kesesuaian Kalimat Pokok dengan Gambar

4 Ketepatan 4 susunan gambar

Kesesuaian 4 kalimat pokok dengan 4 gambar 3 Ketepatan 3 susunan

gambar

Kesesuaian 3 kalimat pokok dengan 3 gambar 2 Ketepatan 2 susunan

gambar

Kesesuaian 2 kalimat pokok dengan 2 gambar 1 Ketepatan 1 susunan

gambar

Kesesuaian 1 kalimat pokok dengan 1 gambar


(60)

Adapun aspek penilaian produk menulis karangan sederhana tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut Sebuah penilaian.39

Tabel 3.6

Aspek Penilaian Produk Menulis Karangan Skor

Level

Isi Karangan Bahasa Penggunaan

EYD

4 Kejelasan topik, kerincian detail, alur cerita sesuai dengan 4 susunan gambar.

Jelas dalam penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan ketepatan makna dalam 4 susunan gambar Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca, kerapian, dan kejelasan tulisan, dan 4 ketepatan penulisan kata. 3 Kejelasan topik,

kerincian detail, alur cerita sesuai dengan 3 susunan gambar.

Jelas dalam penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan ketepatan makna dalam 3 susunan gambar Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca, kerapian, dan kejelasan tulisan, dan 3 ketepatan penulisan kata. 2 Kejelasan topik,

kerincian detail, alur cerita sesuai dengan 2 susunan gambar.

Jelas dalam penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan ketepatan makna dalam 2 susunan gambar Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca, kerapian, dan kejelasan tulisan, dan 2 ketepatan penulisan kata. 1 Kejelasan topik,

kerincian detail, alur cerita sesuai dengan 1 susunan gambar.

Jelas dalam penyusunan paragraf, kalimat, pilihan, dan bentuk kata, dan ketepatan

Tepat dalam penggunaan ejaan, tanda baca, kerapian, dan kejelasan


(61)

makna dalam 1 susunan gambar

tulisan, dan 1 ketepatan penulisan kata.

Penilaianprodukdarihasilkaryamengarangsiswadalampenelitianinisu dahmemenuhikriteriavaliditasisi.Karenamateri yang diajarkanterteradalamkompetensidasaryaitumenuliskarangandengan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang benar.

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas.40Adapun Indikator Kinerja dalam penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:

1. Meningkatnya prosentase aktivitas belajar siswa secara aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia 90%

2. Guru dapat menerapkan pembelajaran sesuai RPP 85%

3. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana menggunakan metode Picture and Picture 75%. Pencapaian tersebut dapat diukur dari hasil belajar siswa diatas KKM yaitu 75

Siswa dinyatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 75. Sedangkan keberhasilan kelas ditetapkan sebesar 75%.Artinya bahwa jika dalam evaluasi, diperoleh hasil belajar minimal 75% siswa kelas III berhasil

40Kunandar,Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), 127.


(62)

secara individual, maka metode yang diterapkan dapat dikatakan berhasil. Demikian sebaliknya, jika siswa kelas III yang berhasil secara individual masih dibawah 75% maka metode yang diterapkan dapat dikatakan belum berhasil.

G. Tim Peneliti dan Tugasnya

Adapun tim peneliti yang terlibat langsung dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:

1. Nama : Shobibatur Rohmah Tugas : Peneliti dan observer 2. Nama : Nur Chabibah, S. Pd.I


(63)

Pada bab IV ini akan dipaparkan tentang penerapan metodePicture and Picture untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo.

A. Hasil Penelitian a. Deskripsi Sekolah

Sekolah tempat dilakukannya penelitian adalah MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo. MI Hasyim Asy’ari adalah sebuah institusi pendidikan tingkat dasar dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LPMNU) yang berdomisili di desa Pepe kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

Letak sekolah ini jika dilihat dari segi geografisnya sangat strategis karena terletak di pinggir jalan, yang mudah dijangkau oleh semua kalangan. Status MI Hasyim Asy’ari sudah tergolong Akreditasi (amat baik). Dengan 26 tenaga pendidik yang merupakan lulusan S1 dan S2.

Disamping itu sekolah MI Hasyim Asy’ari mempunyai visi dan misi yang unggul untuk menjadikan peserta didiknya menjadi generasi yang mampu dibanggakan, diantara visi dan misi sekolah MI Hasyim Asy’ari sebagai berikut:


(64)

a) Visi : mencetak generasi Islam yang beriman, berilmu, beramal, dan bertaqwa.

b) Misi :

- peserta didik mampu menjalankan kewajiban kepada Allah SWT dengan benar sesuai dengan faham Ahlussunnah wal jamaah. - Peserta didik mampu berbakti serta hormat kepada orang tau dan

guru.

- Berhasil pada Ujian Nasional dan siap bersaing disekolah lanjutan pertama.

b. Tahap Penelitian

Dalam penelitian ini data diperoleh melalui observasi, wawancara, danpenilaian non tes. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitassiswa saat melakukan proses kegiatan pembelajaran (KBM) di kelasuntukmeningkatkanketerampilanmenulisdengan menggunakan metode Picture and Picture.

Disamping observasi, wawancara dan Penilain non tes. Penilaian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana keterampilan menulis siswa terhadap belajarnya, penilaian dilakukan mulai pada tahap pra siklus yang digunakan untuk mengetahui kondisi awal dari keterampilan menulis siswa, juga pada tahap siklus I dan II untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis siswa.


(65)

Untuk penyajian data pada penelitian ini peneliti mengelompokkan tahapanpenelitianmenjadi tiga kelompok, yaitu pada:

1. Hasil tahap pra siklus. 2. Hasil siklus 1, dan 3. Hasil siklus II

Berikut ini penyajian data pada tiap-tiap tahapnya:

1. Hasil Tahap Pra siklus

Pada tahapan ini peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, dan melihat hasil ulangan harian siswa . Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus merupakan guru kelas IIIB. Wawancara diawali dengan salam perkenalan dan memberi tahu maksud dan tujuan peneliti datang di MI Hasyim Asy’ari.

Peneliti mengajukan pertanyaan kepada guru bahasa Indonesia, kira-kira permaslahan apa saja yang sedang dialami siswa dalam proses pembelajaran?. Guru menjawab, sebenarnya banyak akan tetapi permasalahan yang sedang dialami siswa khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu keterampilan menulis karangan. Siswa sering lupa penggunaan ejaan yang benar yang hanya menggunakan metode ceramah tanpa adanya variasi metode yang lain.


(66)

Table 4.1

NilaiUTSKelasIIIB MIHasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo

No. Nama Jenis

Kela min

Nilai Keterangan

1. Ahmad Fahmi F L 67 Tidak Tuntas

2. Ahmad Sayyid kutub L 86 Tuntas

3. Amelia Febriyanti P 60 Tidak Tuntas

4. Anggita Aulia Zahra P 71 Tidak Tuntas

5. Anggun Nur Aini P 76 Tuntas

6. Ardika Bainurda L 23 Tidak Tuntas

7. Aulia Kirani P 80 Tuntas

8. Balqis Winda A P 72 Tidak Tuntas

9. Daffa Adhika S L 59 Tidak Tuntas

10. Dwi Arini Mardiana P 60 Tidak Tuntas

11. Elina Mazidah P 48 Tidak Tuntas

12. Fatkhul Ariz L 76 Tuntas

13. Handika Dwi L 70 Tidak Tuntas

14. Hudzaifah Hanif Aziz L 68 Tidak Tuntas

15. Izzatul Khair V P 84 Tuntas


(67)

17. M. Nizam Hasbi L 67 Tidak Tuntas

18. M. Robith Qosidi L 76 Tuntas

19. M. Sultan Budi F L 45 Tidak Tuntas

20. Marinanda Toni V L 67 Tidak Tuntas

21. Muhammad Ali L 54 Tidak Tuntas

22. Muhammad Fahriel L 48 Tidak Tuntas

23. Muhammad Farhan L 34 Tidak Tuntas

24. Muhammad Rasyid L 44 Tidak Tuntas

25. Nabila Arya P 86 Tuntas

26. Nawang Wulan P 82 Tuntas

27. Nur Ainiyah P 58 Tidak Tuntas

28. Putri Afina P 75 Tuntas

29. Putra Maulana L 70 Tidak Tuntas

30. Robith Sufi L 77 Tuntas

31. Romi Setiawan L 80 Tuntas

32. Tasya Azizah P 64 Tidak Tuntas

33. Rangga Dwi L 60 Tidak Tuntas

34. Oktavia Ayu P 41 Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntasx 100% jumlah siswa

= 2203x100 34


(68)

Dari table 4.1hasilUTSmasih belummencapai hasil yang maksimal. Terbukti dari hasil nilai rata-rata UTS siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia masih 64,8 nilai ini masih di bawah standart ketuntasan yang telah ditetapkan oleh madarasah Ibidaiyah Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo yaitu 75. Siswa yang tuntas hanya 12 siswa, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 22 siswa. Sehingga dapat dihitung prosentasi ketuntasan belajar adalah 35,3%. Menurut tabel tingkat keberhasilan siswa jika keberhasilan masih mencapai 35,3% yang masuk dalam tabel keberhasilan kategori 0-49% dikatakan tidak baik atau tidak tuntas. Peneliti menganggap bahwa penggunaan metode Picture and Picture dikatakan berhasil dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana jika siswa mampu menyelesaikan sebuah karangan sederhana dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 75%.

2. Hasil siklus 1

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa tindakan:

a. Perencanaan siklus 1

siklus 1 terdiri dari empat tahap yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai berikut:

1) Rencana Tindakan


(69)

a. Menyusun rencana pembelajaran (RPP) (yang bisa dilihat pada lampiran 3)

b. Menyiapkan instrumen observasi aktivitas siswa dan instrumen observasi aktivitas guru.

c. Menyiapkan 4 susunan gambar seri yang masih acak. 2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Maret 2016. Pada saat awal siklus pertama ini, guru menanyakan kondisi siswa. Dilanjutkan dengan ice breaking (tepuk satu, dua, dan tiga) Kemudian guru melakukan apersepsi kepada siswa untuk mengecek ingatan siswa yang berkaitan dengan menulis karangan sederhana melalui gambar berseri. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan disampaikan.

Kemudian guru memberikan pertanyaan menantang berupa (apa yang harus anak-anak lakukan setelah bangun pagi). Dilanjutkan dengan guru menjelaskan langkah-langkah penulisan karangan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar. Untuk menarik perhatian siswa guru memperlihatkan empat gambar acak dalam ukuran besar dan menunjuk pada setiap gambar apa yang sedang terjadi pada masing-masing gambar.

Selanjutnya guru membagikan LK untuk dikerjakan siswa. Disamping itu guru memberikan reward kepada siswa yang


(70)

memberanikan diri untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas. Sebagai penutup guru memberikan refleksi mengenai pembelajaran hari ini, selain itu tidak lupa memberikan umpan balik untuk mengecek seberapa tingkat pemahaman siswa mengenai menulis karangan sederhana melalui gambar berseri.

3) Observasi

a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran selama siklus I yang dapat dilihat dilampiran 4.

Pada tabel 4.2lampiran 4 diketahui bahwa hasil observasi pada siklus I yang dilakukan oleh peneliti terhadap aktivitas belajar siswa di MI Hasyim Asy’ari dengan jumlah skor yang diperoleh adalah 33 sedangkan skor maksimalnya adalah 40, sehingga dapat dihitung prosentasinya adalah 82,5% lebih kecil dari prosentasi yang dikehendaki yaitu sebesar 90%. Dari prosentasi ketuntasan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berada dalam kategori baik.

b. Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran selama siklus I yang dapat dilihat dilampiran 5.

Dari tabel 4.3pada lampiran 5dapat diketahui bahwa hasil observasi guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus pertama yang dilakukan peneliti terhadap observasi keterampilan mengajar guru atas belajar siswa di MI Hasyim Asy’ari dengan


(71)

jumlah skor yang diperoleh adalah 29 sedangkan skor maksimalnya 40, sehingga dapat dihitung prosentasinya adalah 72,5% lebih kecil dari prosentasi yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Dari perolehan prosentase ketuntasan aktivitas pembelajaran guru selama kegiatan pembelajaran dalam kategori cukup.

c. Hasil Penilaian Siswa

Tabel 4.4

Hasil Penilaian Siklus I

No. Nama Nilai Keterangan

1. Ahmad Fahmi F 60 Tidak Lulus

2. Ahmad Sayyid kutub 80 Lulus

3. Amelia Febriyanti 75 Lulus

4. Anggita Aulia Zahra 75 Lulus

5. Anggun Nur Aini 80 Lulus

6. Ardika Bainurda 70 Tidak Lulus

7. Aulia Kirani 80 Lulus

8. Balqis Winda A Tidak Masuk

9. Daffa Adhika S 75 Lulus

10. Dwi Arini Mardiana 70 Tidak Lulus

11. Elina Mazidah Tidak Masuk

12. Fatkhul Ariz 75 Lulus


(72)

14. Hudzaifah Hanif Aziz 80 Lulus

15. Izzatul Khair V 76 Lulus

16. M. Khoir Ulil 75 Lulus

17. M. Nizam Hasbi 75 Lulus

18. M. Robith Qosidi 76 Lulus

19. M. Sultan Budi F 52 Tidak Lulus

20. Marinanda Toni V 76 Lulus

21. Muhammad Ali 75 Lulus

22. Muhammad Fahriel 76 Lulus

23. Muhammad Farhan 20 Tidak Lulus

24. Muhammad Rasyid 20 Tidak Lulus

25. Nabila Arya 80 Lulus

26. Nawang Wulan 80 Lulus

27. Nur Ainiyah 80 Lulus

28. Putri Afina 60 Tidak Lulus

29. Putra Maulana 65 Tidak Lulus

30. Robith Sufi Tidak Masuk

31. Romi Setiawan 75 Lulus

32. Tasya Azizah 80 Lulus

33. Rangga Dwi 60 Tidak Lulus


(73)

Rata-rata NilaiTercapai = X =∑ x ∑ N

= 2091 = 61,5 34

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Penilaian Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1 2 3

Nilai rata-rata tes siswa Jumlah siswa yang tuntas

Persentase ketuntasan belajar

61,5 20

jumlah siswa yang tuntasx 100% jumlah siswa

= 20 x 100% 34

= 58,8%

Dari tabel 4.5di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan metode Picture and Picture dalam pelajaran Bahasa Indonesia pembelajaran keterampilan menulis karangan sederhana melalui gambar berseri pada siklus I,diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 61,5 dan ketuntasan belajar mencapai 58,8% dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 20 siswa dan siswa yang tidak tuntas 14 siswa. Hasil tersebut


(74)

menujukkan bahwa nilai yang dicapai belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 58,8% lebih kecil dari prosentase

ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Dari perolehan prosentase ketuntasan belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan belajar menunjukkan bahwa keterampilan siswa masih dikategorikan cukup.

2) Refleksi

Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, terdapat peningkatan dalam belajar siswa bila dibandingkan dengan hasil pra siklus pada hasil UTSyang tuntas hanya 12 siswa, sedangkan pada siklus 1 siswa yang tuntas mencapai 20 siswa. Akan tetapi peningkatan tersebut belum maksimal, karena masih ada 14 siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan oleh:

a. Kesiapan guru bisa dikatakan belum maksimal. Guru perlu mempersiapkan pemilihan kata yang lebih tepat dalam membuka pelajaran, sehingga bisa menumbuhkan minat dan antusias siswa dalam pelajaran.

b. Materi bacaan yang disajikan guru terlalu panjang dan kurang menarik bagi siswa. Sehingga siswa kurang bisa menangkap isi dari


(75)

penggunaan penulisan ejaan yang benar dalam penulis sebuah karagan.

c. Contoh gambar seri yang digunakan guru kurang menarik siswa, karena ukurannya kurang besar, sehingga imajinasi siswa dalam mengarang sederhaan menggunakan gambar berseri masih belum maksimal.

Dari beberapa hasil pengamatan selama penelitian siklus I, dapat disimpulakan bahwa tindakan selama siklus I belum berhasil dengan baik, untuk itu perlu ditingkatkan dan perlu pertimbangan aktivitas guru ataupun materi yang menghambat keberhasilan dalam melakukan siklus II maka dari itu tahapan akan diulang pada tindakan siklus II.

3. Hasil siklus II

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa tindakan: a. Perencanaan siklus II

Dari hasil siklus I, ada beberapa kendala yang dihadapi. Maka, peneliti berupaya untuk memperbaiki dan mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I agar tidak terulang pada siklus II. Sebelum melaksanakan siklus II persiapan guru lebih maksimal, mulai dari menyiapkan gambar berseri yang lebih besar lagi, juga menyiapkan materi yang singkat dan jelas dengan variasi pembelajaran yang lebih menarik.


(1)

✕6 BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini tentang peningkatan keterampilan menulis dengan menggunaan metode Picture and Picturepada mata

pelajaran bahasa Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan penggunaan metodePicture and Picturepada mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas III MI Hasyim Asy’ari sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan

pada siklus 1 dari kegiatan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dengan skor maksimal 40, akan tetapi pada siklus ini hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh 33 sehingga prosentasenya sebanyak 82,5%. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor 29 sehingga prosentasenya 72,5%. Demikian juga pada siklus II dari kegiatan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dengan skor maksimal 40, ada peningkatan pada siklus ini II yakni hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh 37 sehingga prosentasenya sebanyak 92,5%. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor 37 sehingga prosentasenya 92,5%.

2. Bahwa ada peningkatan keterampilan menulis dengan menggunakan metode Picture and Picture di kelas III MI Hasyim Asy’ari Sedati Sidoarjo. Dapat dibuktikan dari hasil penilaian siswa dengan ketuntasan nilai minimal 75. Dari


(2)

77

hasil penilaian siklus I mencapai ketuntasan rata-rata 61,5, sedangkan hasil penilaian siklus II mencapai ketuntasan rata-rata 85,26. Hal ini membuktikan adanya peningkatan pada keterampilan siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil hasil penelitian yang telah dilaksankan dengan menggunkan metodePicture and Picture peneliti menyarankan:

1. Guru diharapkan lebih mengerti kondisi dan keinginan siswa dalam proses pembelajaran. Terkadang siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, tanpa adanya variasi. Sehingga dengan kesadaraan guru mengenai kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran perlu adanya penggunaan metode lain. Metode Picture and Picture dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana mata pelajaran bahasa Indonesia.

2. Guru diharapkan sebelum melakukan proses belajar mengajar lebih mempersiapkan diri secara maksimal, sehingga dalam proses pembelajaran berlangsung, guru sudah menguasai metode yang digunakan.

3. Guru diharapkan banyak menguasai metode-metode pembelajaran. Hal ini dikarenakan agar guru lebih bervariatif serta mudah melakukan pemilihan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam mata pelajaran sesuai dengan materi.


(3)

78

4. Bagi pihak sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan di MI Hasyim Asy’ari khususnya bagi guru bahasa

Indonesia dan guru-guru yang lain umumnya.

5. Meskipun masih jauh dari kesempurnaan, penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang memiliki permasalahan yang sama.


(4)

7✖

DAFTAR PUSTAKA

AqibZainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung: CV.Yrama Widya).

ArikuntoSuharsimi. 2009.Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Aksara Bumi).

Aziez. 1996.Pengajaran bahasa komunikatif.(Bandung: PT remaja rosdakarya).

Badrujaman Arip dan Hidayat Rahmat. 2010. Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk guru mata pelajaran.(Jakarta: CV. Trans Info Media).

Chabibah Nur. 2015.Guru Bahasa Indonesia Kelas III. (Sedati: MI Hasyim Asy’ari).

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung: Pustaka Setia).

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas . (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).

Kuncoro Mudrajad. 2010. MahirMenulis; KiatJituMenulisArtikelOpini, Kolom&ResensiBuku. (Jakarta: Penerbit Erlangga).

Kurniyanto Rido, dkk. 2009.Penelitian Tindakan Kelas,(Surabaya: LAPIS PGMI).

Kusaeri. 2006. Penerapan Pendekatan Diskusi dalam Pembelajaran Persamaan Kuadrat pada siswa Kelas I SMU Negeri 13 Surabaya. (Surabaya: UNESA).

Majid Abdul. 2012.Belajar dan pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Mansur Muslich. Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi. (Jakarta: PT. Bumi Aksara).


(5)

80

Muhibbin. 2008.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja Rosda Karya).

Nova Satria. 2011.Agar Menulis Seenteng Bicara(Yogyakarta: Lukita).

Nursalim. 2011. Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia. (Pekanbaru: Zunafa Publishing).

Rosyidi Wahab. 2011. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: UIN Malang Press).

Sanjaya Wina. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Grafindo Persada).

Sudjana Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Sudjana. 1988.Evaluasi Hasil Belajar. (Bandung: Pustaka Martiana).

Supatno Haris. 2008. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru / PLPG 2008 (Surabaya: Departemen Unesa).

Suprijono Agus. 2012. Cooperative LearningTeori & Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Suyanto. 2002.Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra(Surabaya: SIC).

Tarigan Guntur. 1982.Menulis Sebagai Keterampilan Bahasa.(Bandung: Angkasa).


(6)

81

Wahyuni Sri dan Ibrahim Syukur. 2014. Assesment Pembelajaran Bahasa. (Bandung: Pt Refika Aditama).


Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 3 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE DALAM PELAJARAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyusun Paragraf Melalui Strategi Picture And Picture Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas III SDN 03 Nga

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE DALAM PELAJARAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyusun Paragraf Melalui Strategi Picture And Picture Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas III SDN 03 Nga

0 2 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

0 0 16

Peningkatan keterampilan menulis melalui model pembelajaran Picture and Picture siswa kelas III SDN Ngaban Tanggulangin.

0 0 94

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MINU NGINGAS WARU SIDOARJO.

0 0 108

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS III

0 0 11