1. New RENSTRA 2013-2018

(1)

i KATA PENGANTAR

Berdasarkan ketentuan bahwa untuk memberikan panduan arah kebijakan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) diwajibkan membuat atau menyusun Rencana Strategi ( RENSTRA ) SKPD. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang telah dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008 dengan tugas dan fungsinya untuk memelihara dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, memiliki RENSTRA sebagai kerangka acuan dalam operasional pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Satuan Polisi Pamong Praja sebagai penyelenggara sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah, maka ada suatu kewajiban yang harus dilakukan yaitu menyusun Rencana Strategis SKPD. Guna memenuhi kewajiban tersebut dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT, kami dapat menyusun Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013 – 2018 dengan lancar.

Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo berdasarkan :

1. Penjabaran dari visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo;

2. Visi dan misi Bupati terpilih periode 2013 – 2018 “Visi:

Terwujudnya Kabupaten Probolinggo yang Sejahtera,

Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan, dan Berakhlak Mulia;

3. RPJMD Kabupaten Probolinggo;

4. Tugas pokok, fungsi dan kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo;

5. Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Kami menyadari dengan sepenuh hati Rencana Strategi RENSTRA ) yang kami susun untuk jangka waktu 2013 – 2018 ini dirasa masih sangat sederhana dan masih jauh dari kesempurnaan, namun setidaknya dapat dijadikan sebagai panduan atau acuan dalam mengemban tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo dalam kurun waktu 2013 – 2018. Dengan


(2)

ii

telah selesainya penyusunan Rencana Strategis ( RENSTRA ) Satuan Polisi Pamong Praja ini tak lupa kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo dan semua pihak yang terkait, sehingga dapat terselesaikan dengan baik, semoga Allah SWT berkenan menerimanya sebagai amal ibadah.

Demikian yang dapat kami susun semoga dapat bermanfaat, terutama bagi SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo dan pihak – pihak yang berkepentingan.

Probolinggo, Desember 2013 KEPALA

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

H. ACHMAD ARUMAN, MM

Pembina Tk.I


(3)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Maksud dan Tujuan ... 2

Landasan Hukum ... 3

Kedudukan dan Peranan RENSTRA SKPD dalam Perencanaan Daerah ... 4

Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 6

Struktur Organisasi ... 6

Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan ... 7

Tugas Pokok dan Fungsi ... 8

Sistem, Prosedur, Mekanisme ... 9

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 10

Kinerja Pelayanan Masa Kini ... 10

Kekuatan dan Kelemahan Internal ... 11

Peluang dan Tantangan Eksternal ... 12

Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini ... 14

Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada TUPOKSI Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ... 15

Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan ... 16

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 17

Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ... 17

Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ... 17

Tujuan ... 18

Strategi... 19

Kebijakan ... 19


(4)

iv KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN

PENDANAAN INDIKATIF ... 21

Program SKPD ... 23

Program Lintas SKPD ... 23

Program Lintas Kewilayahan ... 23

Sumber Pendanaan ... 24

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 31


(5)

v TABEL


(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era Otonomi Daerah telah berlangsung sejalan dengan terbitnya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintahan

Daerah. Upaya untuk berpartisipasi dalam mewujudkan

kepemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi hal yang penting. Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah dituntut untuk berperan aktif dan memiliki pemikiran berkembang, serta lebih tanggap terhadap perubahan yang terjadi, sekaligus mampu beradaptasi dalam berbagai aktifitas. Upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab memerlukan suatu media pertanggung jawaban yang sistematis dan melembaga. Pentingnya hal tersebut telah disadari oleh pemerintah sebagaimana tercermin dalam Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Maka perlu segera diupayakan beberapa langkah dan tindakan-tindakan operasional untuk merealisasikannya. Salah satunya adalah mewujudkan good governance yang memiliki elemen dasar transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 diberikan kewenangan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara professional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, pemanfaatan wewenang dan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah disebutkan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah meliputi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat1, serta yang mengamanatkan

dibentuknya Satpol PP untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakkan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum serta ketentraman masyarakat2. Dengan demikian keberadaan Polisi

Pamong Praja mendapat posisi dan peranan strategis dalam

1 Pasal 13 dan 14 huruf c UU No 32 / 2004 2 pasal 148 dan 149 UU No 32 / 2004


(7)

2

penyelenggaraan pemerintah di daerah yang mempunyai tugas Menegakkan Peraturan Daerah, Menyelenggarakan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat serta tugas lain yang diberikan oleh Bupati3.

Guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut di atas, maka perlu ditindak lanjuti dengan penyusunan Rencana Kerja Bidang

Ketentraman dan Ketertiban yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo dalam kurun waktu 5 tahun. Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang berupa dokumen perencanaan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo untuk periode 2013-2018 yang memuat Visi, Misi, dan Kebijakan Strategis yang menjabarkan Kebijakan serta Program kegiatan pembangunan yang didasarkan pada kondisi, potensi, permasalahan, kebutuhan nyata, dan aspirasi masyarakat di Kabupaten Probolinggo, dan berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo adalah:

1. Memberikan arah, pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2013 - 2018 dapat tercapai.

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal. 3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan

(stakeholders) mengenai rencana pembangunan tahunan.


(8)

3

4. Menjadi kerangka dasar bagi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan.

Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo adalah:

1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks dan mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik,

2. Memanfaatkan sistem managerial dalam pengelolaan

pemerintahan dan pembangunan sehingga tercipta

pelayanan prima,

3. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan,

4. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk meningkatkan komunikasi dan menghadapi masa depan.

1.3. Landasan Hukum

1. Landasan Idiil Pancasila;

2. Landasan Konstitusional UUD 1945;

3. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

5. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

6. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja;

8. PP No. 06 Tahun 2010 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja;


(9)

4

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja;

10. Permendagri Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018;

13. Keputusan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo.

1.4. Kedudukan dan Peranan RENSTRA SKPD dalam Perencanaan Daerah Hubungan dokumen Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013-2018 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 adalah bahwa Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan indikasi rencana program lima tahunan yaitu meliputi program internal maupun eksternal, yang merupakan program SKPD Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, program lintas SKPD, dan program lintas wilayah.


(10)

5

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum

1.4. Kedudukan dan Peranan RENSTRA SKPD dalam Perencanaan Daerah

1.5. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Struktur Organisasi

2.2. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan 2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

2.4. Sistem, Prosedur, Mekanisme

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek

pelayanan dan capaian terhadap Standar Pelayanan Minimal) 3.2. Kelemahan dan Kekuatan Internal

3.3. Peluang dan Tantangan Eksternal

3.4. Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini 3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang

berpengaruh pada TUPOKSI SKPD

3.6. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

4.2. Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

4.3. Tujuan 4.4. Strategi 4.5. Kebijakan BAB V PROGRAM

5.1. Program SKPD

5.2. Program Lintas SKPD

5.3. Program Lintas Kewilayahan 5.4. Sumber Pendanaan


(11)

6 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA KUS SUNARTI, BA

KEPALA SEKSI PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN SANTOSO ADI KEPALA SEKSI PEMBINAAN MASYARAKAT DAN PERSONIL DIDIT SUSANTO, S.Sos KEPALA SEKSI

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

KRISTIANA

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo disebutkan bahwa susunan organisasi Kantor Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo Tahun 2012, terdiri dari :

a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Pembinaan Masyarakat dan Personil; d. Seksi Pengendalian dan Pengawasan;

e. Seksi Penyidikan dan Penindakan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN PROBOLINGGO 2012

--- = Garis Komando

KEPALA SATUAN H. ACHMAD ARUMAN, MM


(12)

7

2.2. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan 1. Susunan Kepegawaian

Jumlah Pegawai Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang ada sekarang adalah:

- Pol PP Kabupaten : 132 orang

- Pol PP Kecamatan

- Honor Kecamatan : 97 orang

- PNS Kecamatan : 83 orang

- Kasi Trantib : 23 orang

335 orang

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Pegawai Keterangan

1 S-2 3

2 S-1 17

3 D3 / Sarjana Muda 2

4 SMA/SMK/SLTA/MA 58

5 SMP 2

6 SD 1

2.Perlengkapan

Perlengkapan yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Perlengkapan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

No Jenis Perlengkapan Jumlah Kondisi

1 Meja 28 buah Baik

2 Kursi 26 buah Baik


(13)

8

4 Kendaraan Roda 2 10 unit Baik

5 Megaphone 1 unit Baik

6 Velbed 10 unit Baik

7 LCD Proyektor 1 unit Baik

8 Komputer 10 buah Baik

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo sebagai lembaga teknis, keberadaannya berdasarkan:

a. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun 2007 Tanggal 12 November 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo.

b. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo, yaitu membantu Bupati dalam Tugas penegakan Peraturan Daerah serta Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran;

2. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

4. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;


(14)

9

5. Pelaksanaan Pemeliharaan Trantibum serta Penegakan Peraturan Daerah;

6. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Trantibum;

7. Penyusunan dan Pelaksanaan Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran;

8. Pelaksanaan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal;

9. Penyusunan dan Pelaksanaan Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat);

10. Pelaksanaan Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi;

2.4. Sistem, Prosedur, Mekanisme

Agar pelaksanaan tugas Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo dapat berdaya guna dan berhasil guna secara optimal, perlu ada pedoman operasional sebagai prosedur tetap bagi Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.


(15)

10 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Kinerja Pelayanan Masa Kini

Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan yang menjadi tujuan dari pelaksanaan program pemerintah. Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib, dan teratur untuk menunjang tercapainya kelancaran pelaksanaan

pembangunan di daerah secara berkesinambungan.

Ketentrama n dan ketertiban umum merupakan kebutuhan daerah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat melalui Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo. Untuk itu berbagai langkah pelayanan utamanya dalam upaya menciptakan ketentraman, ketertiban, dan keteraturan yang didambakan oleh semua pihak baik masyarakat serta aparatur, telah dilakukan oleh Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo melalui berbagai upaya seperti:

1. Melakukan pengamanan dan pengawalan pada bangunan penting dan fasilitas umum,

2. Pengawalan terhadap pejabat penting,

3. Melakukan Operasi Penyakit Masyarakat,

4. Tanggap terhadap Bencana Kebakaran,

5. Penertiban Perijinan seperti Ijin HO, IMB, dan sebagainya. Sebagai langkah untuk mewujudkan hal tersebut di atas, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja yang merupakan Institusi Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo yang mempunyai kewenangan menciptakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah dituntut untuk mampu bertindak, memberikan penyuluhan / penjelasan kepada masyarakat


(16)

11

bahkan wajib memberikan contoh kepada masyarakat sebagaimana disebut di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.

3.2. Kekuatan dan Kelemahan Internal

Kekuatan (Strengths)

- Dukungan Sumber Daya Manusia sebanyak 335 orang yang terdiri dari personil Kabupaten sejumlah 132 orang dan personil Kecamatan sejumlah 203 orang.

- Dukungan Finansial Dana pembangunan untuk belanja langsung Tahun Anggaran 2013 dialokasikan sebesar Rp 2.286.315.000,00.

- Dukungan perangkat Peraturan Perundangan yang

mendukung Satuan Polisi Pamong Praja :

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.

b. Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja.

e. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo.

f. Keputusan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo.

- Dukungan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong Praja yang ada seperti gedung kantor dan fasilitas perkantoran,


(17)

12

kendaraan Dinas/Operasional serta perangkat alat komunikasi ( HT )

- Adanya kemitraan antara Pemerintah, TNI, POLRI, LSM,

Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Komponen

Masyarakat.

Kelemahan (Weakness)

- Kelembagaan/Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja yang masih berada pada level eselon III, sehingga dalam pelaksanaan koordinasi baik dengan instansi vertikal ataupun horisontal kurang fleksibel dan terkesan lamban.

- Kurang akuratnya data dan informasi tentang keamanan dan ketertiban umum dan keterbatasan sarana pendukungnya. - Kurang berkembangnya situasi yang aman, tentram dan

tertib secara partisipatif dan kompetensif yang melibatkan publik.

3.3. Peluang dan Tantangan Eksternal Peluang (Opportunities)

- Terjalinnya kerjasama di bidang keamanan dan ketertiban semua pihak untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang cinta akan persatuan, kedamaian dan kesejahteraan lahir batin.

- Semakin meningkatnya proses pemberdayaan seluruh perangkat aparatur dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang tersedia yang mengarah pada ketertiban dan keamanan yang baik secara struktural maupun sosial struktural, dalam artian mampu memanfaatkan fungsi Hansip, dan memfungsikan kembali Kamra dan Wanra sebagai sistem pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.

- Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam fungsi perlindungan masyarakat sehingga semakin mendapatkan


(18)

13

landasan yuridis yang kuat karena perlindungan masyarakat di bidang Keamanan dan Ketertiban tidak hanya bersubstansi fungsi tetapi merupakan Satuan sekaligus

dikukuhkan sebagai Komponen Khusus Pertahanan

Keamanan Rakyat Semesta.

Ancaman (Threats)

- Adanya perubahan politik dan kebijaksanaan Nasional yang mengakibatkan Satuan Polisi Pamong Praja di masa depan tidak hanya mencakup bidang bela negara namun peranan itu mesti lebih ditingkatkan pada bidang lain dan menyentuh kepentingan masyarakat banyak.

- Semakin lemahnya koordinasi maka dampaknya akan

semakin menimbulkan kesenjangan di dalam

pelaksanaannya sebagai akibat dari perbedaan pemahaman terhadap otonomi daerah yang memberi kewenangan luas kepada pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

- Mahalnya biaya koordinasi keamanan dan ketertiban sebagai akibat tuntutan beragamnya karakteristik wilayah di Kabupaten Probolingggo yang terdiri dari pegunungan, daratan dan pesisir; serta beragamnya karakteristik penduduk (suku, bahasa, agama, dan budaya) yang mengakibatkan perbedaan dalam menerima dan menyikapi kualitas perubahan pembangunan.


(19)

14

3.4. Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini

Strategi dalam menumbuh kembangkan kegiatan ketertiban, keamanan dan linmas (perlindungan masyarakat) yang sudah terbangun saat ini adalah lebih banyak berbentuk kemitraan. Peran serta masyarakat dalam berdiskusi dengan masyarakat secara timbal balik diupayakan melalui:

1. Peningkatan pelayanan masyarakat:

- Dalam rangka mengantisipasi dinamika akselerasi reformasi yang demikian cepat yang sering dinilai

berbenturan dalam memandang kewajiban sebagai

pengayom masyarakat.

- Pengkajian secara mendalam guna menyikapi berbagai opini dan benturan yang terjadi terhadap pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat.

- Melalui kegiatan pelayanan masyarakat diharapkan dapat dibangun citra Satuan Polisi Pamong Praja sebagai komponen pendukung POLRI yang mahir, trampil, bersih dan berwibawa serta sebagai pelayan, pelindung, pengayom dan pembimbing masyarakat.

2. Pembinaan melalui bimbingan teknis dan pengawasan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa sebagai pengemban fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas yang memiliki kewenangan pencegahan terbatas pada bidangnya masing-masing.

- Pencegahan (pra-preventif) sebagai pengemban kepolisian

terbatas, bentuk-bentuk pengamanan swakarsa

seyogyanya ikut berperan aktif dalam mengantisipasi dan menanggulangi setiap gejala yang timbul dalam masyarakat sesuai bidangnya masing-masing (dengan cara mencermati setiap gejala awal dan menemukan sebab yang bersifat laten potensial melalui upaya / tindakan pencegahan dan penangkalan).


(20)

15

- Pencegahan (preventif) melakukan usaha guna

mencegah/mengatasi secara terbatas timbulnya

ancaman/gangguan keamanan dan ketertiban khususnya di lingkungannya masing-masing melalui kegiatan

pengaturan penjagaan, pengawasan dan patroli

/perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib dan teratur.

- Melakukan upaya dalam bentuk tindakan yang didasarkan tata cara yang telah diatur dalam undang-undang guna mencari serta menyimpulkan dilanggar atau tidak ditaatinya peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada TUPOKSI Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

1. Adanya koordinasi, komunikasi dan partisipasi antara Masyarakat, Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten dan

Pemerintah Pusat, disertai dengan peningkatan

profesionalisme anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjawab tantangan tugas dan dinamika sosial yang semakin berkembang di dalam era masyarakat yang global. 2. Adanya komitmen kerjasama yang sinergis dengan Instansi

terkait (khususnya instansi di bidang Keamanan dan Ketertiban serta tokoh masyarakat) untuk menjaga serta memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan tetap menjaga peraturan, hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dengan dilandasi nilai-nilai budaya sebagai warisan leluhur bangsa dalam pelaksanaan operasi di lapangan sehingga terjadi kesepakatan antara masyarakat dan pemerintah agar tetap mewaspadai upaya-upaya tertentu yang dapat mengancam keutuhan nasional.


(21)

16

3. Adanya peluang membangun jiwa dan semangat aparatur Satuan Polisi Pamong Praja yang bercorak Praja Wibawa dengan menjaga kehormatan dan harga diri sebagai anggota

Korps, untuk dapat membantu pemerintah dalam

mendukung pelaksanaan pembangunan. 3.6. Rumusan Perubahan yang perlu dilakukan

- Meningkatkan dan mengembangkan proses perolehan data dan informasi tentang keamanan dan ketertiban umum serta sarana pendukungnya.

- Memberdayakan masyarakat dalam rangka pengembangan situasi yang aman, tentram dan tertib secara partisipatif dan kompetentif.

- Adanya perubahan politik dan Kebijaksanaan Nasional yang mengakibatkan Satuan Polisi Pamong Praja di masa depan tidak hanya dalam hal bela negara namun peranan itu mesti lebih ditingkatkan pada bidang lain dan menyentuh kepentingan masyarakat banyak.

- Pentingnya pemahaman secara global mengenai Otonomi Daerah guna mengantisipasi kesenjangan di dalam

pelaksanaan pemberian kewenangan luas kepada


(22)

17 BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo mempunyai Visi:

TERWUJUDNYA KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM

MELALUI PENEGAKAN PERDA SERTA TANGGAP

TERHADAP BENCANA KEBAKARAN

4.2. Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo Untuk mewujudkan Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo, maka ditetapkan Misi:

1.Meningkatkan sumber daya manusia Anggota Satpol

PP/Banpol PP yang memiliki kemampuan dan

keterampilan yang memadai.

Maksudnya adalah meningkatkan kemampuan Anggota Satpol PP/Banpol PP dalam menangani permasalahan pelanggaran Perda dan Kebijakan Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.Mewujudkan situasi yang kondusif dan terkendali.

Maksudnya adalah meningkatkan ketentraman dan

ketertiban umum serta situasi yang aman dan terkendali yang dapat menunjang kegiatan pembangunan disegala bidang.


(23)

18

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Peningkatan sumber daya manusia Anggota satpol PP/Banpol PP yang berkwalitas

Meningkatnya Kemampuan Anggota Satpol PP/Banpol PP dalam menangani permasalahan Pelanggaran Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah Menurunnya Jumlah Pelanggaran Perda Turun 2,5% Turun 3,5% Turun 5,5% Turun 7,5% Turun 10,5%

Meningkatnya Pengetahuan Anggota Satpol PP/Banpol PP di bidang Peraturan Perundang-undangan khususnya PERDA.

Meningkatnya Jumlah Penegakan Perda dan

Keputusan Kepala Daerah Oleh Satpol PP / Banpol PP

Naik 5% Naik 10% Naik 15% Naik 25 % Naik 35%

2 Peningkatan sarana dan prasarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif

Bertambahnya peralatan Keamanan, alat komunikasi, dan alat pemadam kebakaran dalam menunjang terciptanya rasa aman pada masyarakat

Terjaminnya Keamanan Pejabat-pejabat Daerah

100% 100% 100% 100% 100%

Kesiap-siagaan Anggota Satpol PP dalam Pengendalian Keamanan dan Ketertiban

25% 30% 35% 40% 45%

Bertambahnya Mobil PMK dan mobil operasional Dalmas untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran serta pengamanan dan pengawalan pejabat Negara

Menurunnya Kerugian Materi akibat Kebakaran

75% 77% 80% 85% 87%

3

Peningkatan situasi keamanan yang kondusif dan terkendali ditengah Masyarakat

Terwujudnya Anggota Satpol PP/Banpol PP yang tanggap terhadap Permasalahan di masyarakat yang berkait dengan Ketentraman dan Ketertiban Umum dan mendorong terciptanya situasi yang aman dan terkendali

Terlaksananya tugas

Pengamanan dan Pengawalan Pejabat-pejabat Daerah

90% 92% 95% 97% 98%

Meningkatnya Kesadaran Warga dalam mentaati Perda yang ada

35% 37% 40% 45% 47%

Terwujudnya Anggota Satpol PP/Banpol PP yang ramah, santun dan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam Ketertiban umum daerah

25% 27% 30% 35% 40%

Kepedulian masyarakat terhadap Peraturan Daerah

25% 27% 30% 35% 40%

4.3. Tujuan dan Sasaran

Tabel 4.1


(24)

19

4.4. Strategi

Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau langkah yang dirumuskan lebih bersifat makro dan merupakan rangkaian kebijakan, sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

Sesuai tujuan di atas maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: a.Meningkatnya kualitas pemeliharaan trantibum serta

penegakan peraturan daerah melalui : a. Pemberdayaan GDN,

b. Pemberdayaan PPNS,

c. Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah, d. Pelaksanaan Pengamanan Khusus,

e. Penanganan Koordinasi Unjuk Rasa,

f. Pemantauan dan Pengendalian Rokok dan cukai illegal, g. Sosialisasi Peraturan Daerah tentang PKL dan Pemadam

Kebakaran.

b. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Trantibum, melalui : a. Peningkatan Manajemen Satuan Polisi Pamong Praja, b. Pemberdayaan Personil dan Peningkatan Sarana Polisi

Pamong Praja,

c. Pengadaan Sarana Kelengkapan Mobil PMK,

d. Meningkatnya kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran,

e. Meningkatnya Pemeliharaan kantrantibmas dan

pencegahan tindak kriminal.

4.5. Kebijakan

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu


(25)

20

sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah. Adapun kebijakan-kebijakan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo sesuai dengan strategi yang telah dijabarkan di atas adalah:

a. ditetapkan kebijakan optimalisasi sarana dan prasarana Trantibum.

b. ditetapkan kebijakan Mewujudkan dan Memelihara Trantibum serta Penegakan Peraturan Daerah dalam wilayah Kabupaten Probolinggo.

c. ditetapkan kebijakan peningkatan SDM anggota Satpol PP dalam menyikapi segala bentuk gangguan trantibum dan juga penegakan PERDA.


(26)

21 BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program SKPD

Program kerja yang akan dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo sesuai dengan kewenangan dan uraian tugas dalam rangka pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; a. Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS

b. Penyediaan jasa Administrasi kepegawaian c. Penyediaan jasa sarana dan prasarana kantor

d. Penyediaan jasa pelayanan administrasi perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

a. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana aparatur

b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; a. Pendidikan dan pelatihan formal

b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur SKPD 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan;

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5. Program Pemeliharaan Trantibum serta penegakan Peraturan Daerah;

a. Pemberdayaan GDN

b. Pemberdayaan PPNS

c. Peningkatan Penegakan Perda

d. Pelaksanaan Pengamanan Khusus


(27)

22

f. Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg)

g. Pemantauan dan Pengendalian Rokok dan cukai ilegal

h. Pengamanan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Trantibum;

a. Peningkatan Manajemen Satpol PP

b. Pemberdayaan personil dan peningkatan sarana pol. PP

c. Pengadaan Sarana Kelengkapan Mobil PMK

7. Program Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran;

a. Penyusunan norma, standar, pedoman, dan manual pencegahan bahaya kebakaran

b. Sosialisasi norma, standar, pedoman, dan manual pencegahan bahaya kebakaran

c. pendidikan dan pelatihan pertolongan dan

pencegahan kebakaran

d. penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran

e. Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran

f. Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran

g. pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran

8. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal;

a. Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja

b. Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan

c. Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja dengan TNI/ POLRI dan Kejaksaan


(28)

23

9. Program peningkatan pemberantasan penyakit

masyarakat (Pekat);

a. Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba

b. Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi

c. Penyuluhan pencegahan peredaran uang palsu

d. Penyuluhan pencegahan dan penertiban aksi premanisme

e. Penyuluhan pencegahan dan penertiban tindak penyelundupan

f. Penyuluhan pencegahan praktek perjudian

g. Penyuluhan pencegahan eksploitasi anak bawah umur

10. Program Pemanfaatan Teknologi informasi.

a. Pemeliharaan sistem informasi terhadap layanan publik

b. Penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik

5.2. Program Lintas SKPD

Pelaksanaan Koordinasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah serta penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat bersinergi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan/atau aparatur lainnya.

5.3. Program Lintas Kewilayahan

Pelaksanaan Studi Banding Komprehensif dalam rangka perancangan ataupun pelaksanaan Undang-Undang yang disesuaikan dengan program yang telah dianggarkan, dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi daerah.


(29)

24

5.4. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan dalam rangka implementasi RENSTRA Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo bersumber pada dana APBD Kabupaten Probolinggo.


(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

31 BAB VI

INDIKATOR KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

KABUPATEN PROBOLINGGO

6.1. Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Satuan Polisi Pamong Praja dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo.

Berdasarkan Matriks 5 (lima) tahun kedepan yang telah diuraikan dalam bab V, maka indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang mendukung sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 dapat dilihat sesuai tabel 6.1.

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo


(37)

(38)

33 BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur Satpol PP dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum dalam wilayah Kabupaten Probolinggo. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo.

Dengan melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Kantor Satpol PP, karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Strategis ini pada akhirnya tidak hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial

merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang

memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

Akhir kata semoga Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance.


(1)

28 RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo 2013 - 2018


(2)

29 RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo 2013 - 2018


(3)

30 RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo 2013 - 2018


(4)

31 RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo 2013 - 2018

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

KABUPATEN PROBOLINGGO

6.1. Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Satuan Polisi Pamong Praja dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo.

Berdasarkan Matriks 5 (lima) tahun kedepan yang telah diuraikan dalam bab V, maka indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang mendukung sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 dapat dilihat sesuai tabel 6.1.

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo


(5)

32 RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo 2013 - 2018


(6)

33 RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo 2013 - 2018

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur Satpol PP dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum dalam wilayah Kabupaten Probolinggo. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo.

Dengan melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Kantor Satpol PP, karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Strategis ini pada akhirnya tidak hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

Akhir kata semoga Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance.