PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) DAN BUDAYA KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN BATIK DI Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) Dan Budaya Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Batik Di Kalangan Mahasiswa Kos Di RT 04 RW 10 Nilasari Baru Gonila

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) DAN BUDAYA KELUARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN BATIK DI
KALANGAN MAHASISWA KOS DI RT 04 RW 10
NILASARI BARU GONILAN KARTASURA
SUKOHARJO

JURNAL PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Gelar sarjana strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh
MEY FATMAWATI

A 210100117

PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFE STYLE) DAN BUDAYA KELUARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN BATIK DI
KALANGAN MAHASISWA KOS DI RT 04 RW 10
NILASARI BARU GONILAN KARTASURA
SUKOHARJO
Mey Fatmawati, A210100117 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta
2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh gaya
hidup (lifestyle) terhadap keputusan pembelian pakaian batik. 2) Untuk
mengetahui pengaruh budaya keluarga terhadap keputusan pembelian pakaian
batik. 3) Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup (lifestyle) dan budaya keluarga
terhadap keputusan pembelian pakaian batik.
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini berdasarkan pada kalangan mahasiswa kos di RT 04 RW 10
Nilasari baru Gonilan Kartasura Sukoharjo, dengan jumlah sampel 131
mahasiswa. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan interview.
Teknik analisis data yang digunakan merupakan analisis regresi linier berganda,
uji t, uji F, uji R², dan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Berdasarkan
hasil analisis regresi ganda diperoleh garis persamaan regresi Y = 10,979 +

0,285(X ) + 0,374(X ) yang berarti bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh
gaya hidup (lifestyle) dan budaya keluarga.
Kesimpulan yang diambil adalah: 1) ada pengaruh gaya hidup (lifestyle)
terhadap keputusan pembelian pakaian batik dikalangan mahasiswa kos RT 04
RW 10 Nilasari Baru Gonilan Kartasura Sukoharjo. Berdasarkan uji t diperoleh
thitung > ttabel, yaitu 3,066 > 1,979 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu
0,003; 2) ada pengaruh budaya keluarga terhadap keputusan pembelian pakaian
batik dikalangan mahasiswa kos di RT 04 RW 10 Nilasari Baru Gonilan
Kartasura Sukoharjo. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,233 >
1,979 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 3) Ada pengaruh gaya
hidup (lifestyle) dan budaya keluarga terhadap keputusan pembelian pakaian
batik di kalangan mahasiswa kos RT 04 RW 10 Nilasari Baru Gonilan Kartasura
Sukoharjo. Berdasarkan hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 29,504 > 3,067
pada taraf signifikansi 5%; 4) variabel X memberikan sumbangan relatif sebesar
40% dan sumbangan efektif 12,64%, variabel X memberikan sumbangan relatif
sebesar 60% dan sumbangan efektif 18,96%. Total sumbangan efektif keduanya
sebesar 31,6% sedangkan 68,4% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
Kata Kunci: Keputusan Pembelian, Gaya Hidup (Lifestyle), Budaya Keluarga.


1

A. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat
berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dari perkembangan tersebut,
berkembang pula peradaban manusia menuju globalisasi dan modernisasi
yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Fashion
merupakan istilah umum untuk gaya populer atau praktek khususnya di
pakaian, sepatu, atau aksesoris. Tetapi biasanya gaya yang dimaksud,
cenderung fokus ke gaya berpakaian masyarakat pada periode waktu tertentu.
Di dalam pasar dunia, fashion juga turut berpengaruh dalam
perkembangannya, seperti produsen untuk berproduksi dan pemasar untuk
menjual atau konsumen untuk membeli. Salah satu perkembangan pakaian
jadi yang sangat berkembang di Indonesia sekarang ini adalah kehadirannya
industri batik yang dahulunya sebagai pakaian tradisional Indonesia kini
semakin berkembang menjadi busana yang elegan.
Perkembangan fashion yang semakin pesat tentunya membawa
dampak baik dan buruk. Dampak baiknya yakni, masyarakat Indonesia
menjadi semakin fashionable disetiap penampilannya. Sedangkan dampak
buruknya yaitu, masyarakat Indonesia cenderung lebih tertarik pada pakaian

modern dibandingkan dengan pakaian tradisional. Hal ini terbukti
berdasarkan pengamatan pribadi dan penelitian dari Banjarsari (2013), trend
fashion tanpa disadari akan mempengaruhi gaya berpakaian dikalangan
mahasiswa,

terbukti

dengan

banyaknya

mahasiswa

saat

ini

lebih

menggunakan pakaian dengan jenis skinny jeans, blouse, semi sweater,

denim, varsity jacket, sneaker serta hijab ala street fashion.
Trend fashion tanpa disadari juga akan mempengaruhi gaya
berpakaian para mahasiswa. Gaya berpakaian tersebuat akan berdampak
positif apabila trend yang digunakan masih wajar dan membuat penampilan
menjadi lebih menarik dan modis. Tetapi akan berdampak negatif apabila
trend fashion tersebut melanggar perantara yang ditetapkan oleh Fakultas
ataupun Universitas.

2

Trend fashion yang terus berkembang juga menjadi sebuah ancaman
dan membuat persaingan ketat dikalangan produsen pakaian batik maupun
pakaian dengan model saat ini dalam menciptakan model, motif, serta corak
yang dapat membuat konsumen puas. Dan hal ini berpengaruh juga terhadap
keputusan pembelian pakaian mahasiswa yang akan dipergunakan sehari-hari.
Kotler dan Amstrong (2009:158) menyatakan bahwa perilaku
pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian akhir, yaitu individu
dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Konsumen akhir merupakan objek terpenting bagi perusahaan untuk
meningkatkan penjualan karena sebagian besar pembelian yang dilakukan

untuk konsumsi pribadi.
Gaya hidup merupakan pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh
kegiatan, minat dan pendapat seseorang serta menjadi salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Menurut Kasali (1998:225)
mengatakan bahwa pada prinsipnya gaya hidup adalah bagaimana subyek
menghabiskan waktu dan uangnya. Oleh sebab itu, dalam kaitannya sebagai
faktor yang turut berpengaruh terhadap perilaku konsumen gaya hidup juga
sering dikaitkan dengan produk dan jasa tertentu yang berhubungan dengan
kelas sosial seseorang. Di mana keputusan seseorang dalam membeli sesuatu
merupakan penguatan dari proses gaya hidup mereka. Hal ini sangat
berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam pembelian yang
dilakukan oleh seseorang.
Dengan semakin beragamnya jenis busana yang dimunculkan oleh
produsen membuat seseorang dalam membeli sesuatu juga dipengaruhi oleh
faktor budaya dari keluarga konsumen yang bersangkutan. Keluarga menjadi
daya tarik bagi para pemasar, oleh sebab itu keluarga memiliki pengaruh yang
besar kepada konsumen. Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pembelian dan konsumsi suatu produk. Masingmasing anggota keluarga memiliki peranan penting mencakup pemberi
pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli dan pemakai.
(http://www.ras-eko.com/2013/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html)


3

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk
mengetahui pengaruh gaya hidup (lifestyle) terhadap keputusan pembelian
pakaian batik. 2) Untuk mengetahui pengaruh budaya keluarga terhadap
keputusan pembelian pakaian batik. 3) Untuk mengetahui pengaruh gaya
hidup (lifestyle) dan budaya keluarga terhadap keputusan pembelian pakaian
batik dikalangan mahasiswa kos di RT 04 RW 10 Nilasari Baru Gonilan
Kartasura Sukoharjo.
B. METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2010:2) menyatakan bahawa penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif dengan
pendekatan kuantitatif karena penelitian ini ingin mengetahui hubungan 2
variabel atu lebih dan data penelitian yang diperoleh berbetuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan kemudian dianalisis menggunakan analisis
statistik. Data yang digunakan diperoleh dari sampel penelitian dengan
menggunakan metode kuesioner dan interview sebagai teknik pengumpulan
data, kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan.

Penelitian ini dilakukan dikalangan mahasiswa kos di RT 04 RW 10
Nilasari Baru Gonilan Kartasura Sukoharjo. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 210 orang. Menurut Sugiyono (2012:116) berdasarkan tabel
jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5% jika populasi
berjumlah 210 dapat diambil 131 sampel. Teknik sampling yang digunakan
adalah teknik simple random sampling, teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan interview. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y), gaya hidup (X ), dan budaya
keluarga (X ). Instrumen penelitian yang berupa item pernyataan terdiri dari
30 item, yaitu 11 item pernyataan dari variabel gaya hidup (X ), 9 item
pernyataan dari variabel budaya keluarga (X ), dan 10 item pernyataan dari
variabel keputusan pembelian (Y). Sebelum digunakan angket yang terdiri
dari 30 pernyataan diujikan kepada 20 responden dluar sampel penelitian.
Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji

4

realibilitas. Hasil dari pengumpulan data kemudian di uji dengan
menggunakan uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji lineritas.
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear ganda yang

kemudian dilakukan pengujiam hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.
C. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan menggunakan SPSS V
16,0 keputusan pembelian diperoleh nilai tertinggi 50, nilai terendah 18,
rata-rata (mean) sebesar 33,59, median 34, modus sebesar 34, standar
deviasi 6,154 dan varian sebesar 37,875. Data gaya hidup (lifestyle) dari
hasil analisis dan perhitungan menggunakan SPSS V 16,0 diperoleh nilai
tertinggi sebesar 52, nilai terendah 24, rata-rata (mean) sebesar 38,88,
median sebesar 39, modus sebesar 38, standar deviasi 5,766 dan varian
sebesar 33,247. Data budaya keluarga dari hasil analisis dan perhitungan
menggunakan SPSS V 16,0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 45, nilai
terendah 14, rata-rata (mean) sebesar 30,76, median sebesar 31, modus
sebesar 30, standar deviasi sebesar 6,071 dan varian sebesar 36,863.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode liliefors
dengan bantuan SPSS V 16,0 melalui Kolmogorov-Smirnov. Untuk
mengambil kesimpulan apakah data berdistribusi normal atau tidak dengan
membandingkan nilai Lhitung dan Ltabel yang diambil dari daftar uji Liliefors
pada taraf signifikan 5% (0,05). Jika Lhitung < Ltabel, maka dapat dikatakan
bahwa data berdistribusi normal. Jika Lhitung > Ltabel maka dapat dikatakan

bahwa data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil uji normalitas
diketahui harga Lhitung masing-masing variabel lebih kecil dari Ltabel dan
nilai signifikansi > 0,05, pada variabel keputusan pembelian 0,066 < 0,077
dengan nilai sig 0,200 > 0,05. Pada variabel gaya hidup (lifestyle) 0,059 <
0,077dengan nilai sig 0,200 > 0,05, dan pada variabel budaya keluarga
diperoleh hasil 0,070 < 0,077 dengan nilai sig 0,200 > 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel
berdistribusi normal.

5

Pengujian prasyarat analisis berikutnya adalah uji linearitas yang
diperoleh harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari
Ftabel yaitu X terhadap Y bernilai 1,019 < 1,595, untuk X

terhadap Y

bernilai 1,033 < 1,603 dan nilai signifikansi masing-masing variabel >
0,05, yaitu untuk X terhadap Y bernilai 0,452, untuk X terhadap Y
bernilai 0,434 sehingga dapat dsimpulkan bahwa hubungan antara masingmasing variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk linear.

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya
hidup (lifestyle) dan budaya keluarga terhadap keputusan pembelian
dengan SPSS V 16,0, diperoleh persamaan Y = 10,979 + 0,285(X ) +
0,374(X ). Nilai 10,979 berarti jika gaya hidup (lifestyle) dan budaya
keluarga dianggap konstan, maka keputusan pembelian pakaian batik akan
sama dengan 10,979. Nilai 0,285 yang berarti jika gaya hidup (lifestyle)
meningkat satu point, maka keputusan pembelian pakaian batik akan
meningkat sebesar 0,285. Nilai 0,374 yang berarti bahwa setiap budaya
keluarga meningkat satu poin, maka skor keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,374.
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh gaya hidup
(lifestyle) dan budaya keluarga terhadap keputusan pembelian pakaian
batik. Dengan menggunakan SPSS V 16,0 keputusan uji untuk hipotesis
pertama antara gaya hidup (lifestyle) terhadap keputusan pembelian
pakaian batik yaitu H ditolak, karena thitung > ttabel, yaitu 3,066 > 1,979 dan
nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,003. Jadi, ada pengaruh yang signifikan
antara gaya hidup (lifestyle) terhadap keputusan pembelian pakaian batik
di kalangan mahasiswa kos RT 04 RW 10 Nilasari Baru Gonilan Kartasura
Sukoharjo. Keputusan uji untuk hipotesis kedua antara budaya keluarga
terhadap keputusan pembelian pakaian batik yaitu H ditolak, karena thitung
> ttabel, yaitu 4,233 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Jadi,
ada pengaruh yang signifikan antara budaya keluarga terhadap keputusan
pembelian pakaian batik di kalangan mahasiswa kos RT 04 RW 10
Nilasari Baru Gonilan Kartasura Sukoharjo.

6

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup (lifestyle)
dan budaya keluarga secara bersama-sama. Keputusan uji hipotesis ketiga
antara pengaruh gaya hidup (lifestyle) dan budaya keluarga terhadap
keputusan pembelian adalah H ditolak, karena Fhitung > Ftabel yaitu 29,504
> 3,067 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Jadi, ada pengaruh yang
signifikan antara gaya hidup (lifestyle) dan budaya keluarga terhadap
keputusan pembelian pakaian batik di kalangan mahasiswa kos RT 04 RW
10 Nilasari Baru Gonilan Kartasura Sukoharjo.
Sumbangan relatif maupun efektif digunakan untuk mengetahui
kontribusi masing-masing variabel bebas (X) terhadap perubahan variabel
terikat (Y). Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel gaya hidup
(lifestyle) memberikan sumbangan relatif sebesar 40% dan sumbangan
efektif sebesar 12,64%. Sedangkan variabel budaya keluarga memberikan
sumbangan relatif sebesar 60% dan sumbangan efektif sebesar 18,96%.
Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif dapat
disimpulkan bahwa variabel budaya keluarga memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap keputusan pembelian pakaian batik dibandingkan
variabel gaya hidup (lifestyle).
2. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup (lifestyle) dan
budaya keluarga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian
batik. hal ini dapat dilihat dari persamaan hasil regresi sebagai berikut :
Y = 10,979 + 0,285(X ) + 0,374(X )
Berdasarkan persamaan diatas, terlihat bahwa koefisien regresi dari
masing-masing variabel independen bernilai positif, yang berarti variabel
gaya hidup (lifestyle) dan budaya keluarga secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian batik.
Hasil dari uji hipotesis pertama, diketahui bahwa koefisien arah
regresi dari variabel gaya hidup (b ) sbesar 0,285 atau positif, sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel gaya hidup (lifestyle) berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uji t untuk variabel gaya

7

hidup (lifestyle) memperoleh thitung variabel gaya hidup (b ) sebesar 3,066
lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 1,979 dan nilai signifikansi kurang dari
0,05 yaitu 0,003 dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 40%
dan sumbangan efektif sebesar 12,64%. Berdasarkan kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa semakin baik gaya hidup (lifestyle), maka akan
semakin baik keputusan pembelian pakaian batik. sebaliknya, semakin
buruk gaya hidup (lifestyle), maka akan semakin buruk pula keputusan
pembelian pakaian batik.
Hasil uji dari hipotesis kedua, diketahui bahwa koefisien arah
regresi dari variabel budaya keluarga (b ) sebesar 0,374 atau positif,
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel budaya keluarga berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian pakaian batik. Berdasarkan uji t
untuk variabel budaya keluarga memperoleh thitung 4,233 lebih besar dari
ttabel yaitu sebesar 1,979 dan nilai signifikansi kurang dari 0,005 yaitu
0,000 dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 60% dan
sumbangan efektif sebesar 18,96%. Berdasarkan kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa semakin baik budaya keluarga, maka akan semakin
baik keputusan pembelian pakaian batik. Sebaliknya, apabila budaya
keluarga kurang baik, maka akan kurang bail pula keputusan pembelian
pakaian batik.
Hasil dari uji hipotesis ketiga, yaitu uji F diketahui bahwa nilai
Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 29,504 > 3,067 dan nilai signifikansi <
0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti gaya hidup (lifestyle) dan budaya keluarga
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian pakaian batik. berdasarkan kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa kecenderungan kombinasi gaya hidup (lifestyle)
dan budaya keluarga akan diikuti peningkatan keputusan pembelian
pakaian batik, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi gaya hidup
(lifestyle) dan budaya keluarga akan diikuti penurunan keputusan
pembelian pakaian batik. sedangkan, nilai koefisien determinasi (R²)
sebesar 0,316. Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang

8

diberikan oleh kombinasi variabel gaya hidup (lifestyle) dan budaya
keluarga terhadap keputusan pembelian sebesar 31,6% sedangkan 68,4%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel gaya hidup
(lifestyle) memberikan sumbangan relatif sebesar 40% dan sumbangan
efektif sebesar 12,64%. Sedangkan variabel budaya keluarga memberikan
sumbangan relatif sebesar 60% dan sumbangan efektif sebesar 16,96%.
Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif dapat
disimpulkan bahwa variabel budaya keluarga memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap keputusan pembelian pakaian batik dibandingkan
gaya hidup (lifestyle).
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat diambi kesimpulan sebagai berikut :
1. Gaya Hidup (lifestyle) berpengaruh positif terhadapa keputusan pembelian
pakaian batik di kalangan mahasiswa kos di RT 04 RW 10 Nilasari Baru
Gonilan Kartasura Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dengan
diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,066 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05
yaitu 0,003.
2. Budaya keluarga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
pakaian batik dikalangan mahasiswa kos di RT 04 RW 10 Nilasari Baru
Gonilan Kartasura Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dengan
diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,233 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05
yaitu 0,000.
3. Gaya hidup (lifestyle) dan budaya keluarga secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian pakaian batik dikalangan mahasiswa kos di RT 04
RW 10 Nilasari Baru Gonilan Kartasura Sukoharjo. Berdasarkan hasil uji
F diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 29,504 > 3,067 dan nilai signifikansi
< 0,05 yaitu 0,000.
4. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan :
Y = 10,979 + 0,285(X ) + 0,374(X )

9

5. Variabel gaya hidup (lifestyle) memberikan sumbangan efektif sebesar
12,64% dan budaya keluarga memberikan sumbangan efektif sebesar
18,96%, sehingga total sumbangan efektif kedua variabel sebesar 31,6%,
sedangkan sisanya yaitu 68,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA
Banjarsari, Mutiara Ayu. 2013. Pengaruh Perkembangan Fashion Terhadap Cara
Berpakaian Mahasiswa Di Lingkungan Kampus (Studi Kasus: FMIPA
UNLAM). Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat.
Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan
Positioning. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2009. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi ke-12.
Jakarta: Erlangga
Santoso, Eko Budi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen.http://www.ras-eko.com/2013/11/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html. (Diakses 1 Januari 2014, pukul 22:55)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Iklan (Advertising), Gaya Hidup (Lifestyle) Dan Kelompok Referensi (Reference Group) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

1 106 131

Pengaruh Gaya Hidup terhadap Penggunaan Cream Pemutih Wajah oleh Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Medan

4 89 119

Pengaruh Gaya Hidup Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Maybelline Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU

24 159 86

Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

2 58 94

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE IPHONE DI KOTA MALANG

2 19 25

Pengaruh Kepribadian,Konsep Diri dan Gaya Hidup Terhadap Preferensi Pakaian Batik "Reviewer"

0 3 3

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) DAN BUDAYA KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN BATIK DI Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) Dan Budaya Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Batik Di Kalangan Mahasiswa Kos Di RT 04 RW 10 Nilasari Baru Gonila

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) Dan Budaya Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Batik Di Kalangan Mahasiswa Kos Di RT 04 RW 10 Nilasari Baru Gonilan Kartasura Sukoharjo.

0 2 6

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK DI KOTA PADANG (Studi Pada Konsumen Batik Di Plaza Andalas Padang).

1 13 19

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE DI BANDAR LAMPUNG

0 1 2