Peranan Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Cemara Agung di Bandung).

(1)

ABSTRACK

Rapid change occuring in the business environment has prompted prompted the company to reevaluate the way manage their bisiness, in order to compete and survive in the field of business. The size of the company’s performance in providing the necessaryevaluation of the achievement of company objectives.

Performance measurement in comprehensive measure includes four perspectives: financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and perspective of growth and learning. Balanced scorecard is performance measurement tool against the four perspective above companies and are used by companies that intend to become an innovative company

The object of this study conducted in PD. Cemara Agung the research method used by the author is verivikatif desccriptive study with a case study approach and the use of questionnaires and literature study as the primary data collection while the statistical test using pearson correlation with the t test, with a significant level of 5%.

From the calculation value by using the pearson correlation coefficient can be concluded that variabel X (role of the balanced scorecard) have a significant effect on variabel Y (performance improvement company) with the percentage of influence of 11.80%, while the remaining balance of 88.20% influence by other factor.


(2)

ABSTRAK

Perubahan pesat yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah mendorong perusahaan untuk mengevaluasi kembali cara mereka dalam mengelola usahanya, agar dapat bersaing dan bertahan dalam bidang usahanya. Ukuran kinerja perusahaan diperlukan dalam memberikan evaluasi atas pencapaian tujuan perusahaan.

Pengukuran kinerja dalam ukuran komprehensif mencakup empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced scorecard merupakan alat pengukuran kinerja perusahaan terhadap keempat perspektif diatas dan digunakan oleh perusahaan yang bermaksud menjadi perusahaan yang inovatif.

Objek penelitian ini dilakukan di PD. Cemara Agung. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian deskriptif verivikatif dengan pendekatan studi kasus serta menggunakan penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan sebagai pengumpulan data primer sedangkan uji statistik menggunakan korelasi pearson dengan uji t, dengan tingkat signifikan sebesar 5%.

Dari perhitungan nilai koefisien korelasi dengan menggunakan Pearson dapat disimpulakan bahwa variabel X (Peranan Balanced Scorecard) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Peningkatan Kinerja Perusahaan) dengan persentase pengaruh sebesar 11.80%, sedangkan sisanya sebesar 88.20% dipengaruhi oleh faktor lain.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……….xviii

BAB I PENDAHULUAN. ... .1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... .1

1.2 Identifikasi Masalah... .3


(4)

1.4 Kegunaan Penelitian ... .4

1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian……….. ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Balanced Scorecard ... 6

2.1.1 Pengertian Balanced Scorecard………6

2.1.2 Membangun Balanced Scorecard………...8

2.1.3 Perspektif Balanced Scorecard ... 11

2.1.4 Kelebihan Balanced Scorecard ... 18

2.1.5 Kelemahan Balanced Scorecard ... 21

2.2 Kinerja ... 22

2.2.1 Definisi Pengukuran Kinerja ... …..22

2.2.2 Tolok Ukur Pengukuran Kinerja ... 24

2.2.3 Menghubungkan Ukuran Kinerja dengan Strategi………....25

2.2.4 Syarat-syarat Suatu Sistem Pengukuran Kinerja ... …..26

2.2.5 Balanced Scorecard dan Peningkatan Kinerja Perusahaan…...30


(5)

2.3.1 Kerangka Pemikiran………...32

2.3.2 Pengembangan Hipotesis ... 38

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN ... 39

3.1 Objek Penelitian ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 40

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.2.2 Populasi ... 41

3.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 42

3.3 Jenis Data ... 48

3.4 Rancangan Analisis dan Rancangan Penguji Hipotesis ... 48

3.4.1 Rancangan Analisis ... 48

3.4.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 49

3.5 Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 50

3.5.1 Uji Validitas ... 50

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 51


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Analisis Data Penelitian... 53

4.1.1 Pengujian Validitas ... 54

4.1.2 Pengujian Reliabilitas ... 56

4.1.3 Variabel Peranan Balanced Scorecard ... 58

4.1.3.1 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peranan Balanced Scorecard ... 60

4.1.4 Variabel Peningkatan Kinerja Perusahaan ... 77

4.1.4.1 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan ... 78

4.2 Pembahasan Penelitian ... 87

4.2.1 Perhitungan Persamaan Korelasi ... 87

4.2.2 Hubungan Antara Peranan Balanced Scorecard dengan Peningkatan Kinerja Perusahaan ... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...91


(7)

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Balanced Scorecard sebagai suatu Kerangka Kerja ... 7

Gambar 2 Perspektif dalam Balanced Scorecard ... 12

Gambar 3 Perspektif Pelanggan ... 14

Gambar 4 Prespektif Proses Internal Bisnis ... 17

Gambar 5 Prespektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ... 18


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 43

Tabel II Skala Likert ... 47

Tabel III Uji Validitas (X) ... 55

Tabel IV Uji Validitas (Y) ... 55

Tabel V Uji Reabilitas ... 57

Tabel VI Kategori Peranan Balanced Scorecard ... 60

Tabel VII Penyajian Laporan Keuangan (Neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan modal dan laporan arus kas ) di Perusahaan dapat disajikan dengan baik ... 60

Tabel VIII Perusahaan Menginvestasikan Dananya dengan Melakukan Berbagai Inovasi-inovasi Produk dan Jasa………..62

Tabel IX Perusahaan Memperoleh Profitabilitas………63

Tabel X Perusahaan pernah melakukan Survey suatu Kepuasan Konsumen…64 Tabel XI Informasi Mengenai Banyaknya Laporan Yang Selesai telah disampaikan Perusahaan dengan baik……….65 Tabel XII Produk/Jasa Perbaikan yang Bersaing di Market Share Sudah


(10)

Mencapai Target Dalam Memenuhi Persaingan Dipangsa Pasar……66

Tabel XIII Tanggapan dan Tindakan Perusahaan Terhadap Keluhan Konsumen Sudah Memuaskan……….67

Tabel XIV Perusahaan Melakukan Pemasaran Produk/Jasa Perbaikan Secara Besar-besaran………...68

Tabel XV Perusahaan Membuat Produk/Jasa………...69

Tabel XVI Proses Memperbaiki Kendaraan Konsumen………...70

Tabel XVII Perusahaan Sudah Melengkapi Produk/Jasa………...71

Tabel XVIII Perusahaan Menyediakan Informasi Yang Dibutuhkan……….72

Tabel XIX Perusahaan Melibatkan Para Karyawan Untuk Mendapatkan Kesempatan Menyumbang Saran………..73

Tabel XX Proses Yang Berkesinambungan Terhadap Upaya Perusahaan…….74

Tabel XXI Perusahaan Memperhatikan Setiap Produktivitas……….76

Tabel XXII Kategori Peningkatan kinerja perusahaan………...78

Tabel XXIII Meningkatnya Return on Investment………79

Tabel XXIV Adanya peningkatan Current Ratio………..79

Tabel XXV Meningkatnya Laba Perusahaan, Pelanggan Baru, dan Kapabilitas (kemampuan) Personel ………...80


(11)

Tabel XXVI Meningkatnya Tingkat Pengembalian Modal………...81

Tabel XXVII Penempatan Karyawan Sesuai dengaKeterampilannya...………...82

Tabel XXVIII Meningkatnya Kapabilitas (Kemampuan) Personel….………...83

Tabel XXIX Meningkatnya KepuasanPelangga……….………...84

Tabel XXX Meningkatnya Pelayanan Purna Jual (Postsale Service)... 84

Tabel XXXI Meningkatnya Costumer Retention ...…….….……….85

Tabel XXXII Rasio Penjualan Produk Mengalami Peningkatan dari Tahun ke tahun ….………...86


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A : Data Variabel Penelitian Critical Values...97


(13)

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada saat ini perekonomian di Indonesia mengalami persaingan yang begitu ketat. Berbagai perusahaan berlomba menawarkan produk dan jasanya kepada konsumen, baik perusahaan besar hingga perusahaan menengah maupun kecil.

Sebagai konsekuensi dari hal ini, maka perusahaan harus berupaya untuk menyempurnakan strategi-strategi bisnis mereka dalam rangka memenangkan persaingan. Untuk mengetahui seberapa efektifnya penerapan strategi tersebut perusahaan perlu mengadakan pengukuran kinerja dalam peningkatan kinerja perusahaan.

Pengukuran kinerja penting bagi suatu perusahaan untuk mengelola oprasi organisasi secara efektif dan efisien, sebagai alat bantu bagi manajemen perusahaan dalam proses pengambilan keputusan, dan juga untuk memperlihatkan kepada investor maupun pelanggan atau pihak-pihak yang berkepentingan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik. pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan.

Sistem pengukuran kinerja pada aspek keuangan memang umum dilakukan, ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam sistem pengukuran tradisional yang menitikberatkan pada aspek keuangan. Kelebihannya adalah orientasinya pada


(14)

Bab I Pendahuluan

keuntungan jangka pendek dan hal ini akan mendorong manajer lebih banyak memperbaiki kinerja perusahaan jangka pendek (Wardani dalam Sulastri, 2001). Kelemahannya adalah terbatas dengan waktu, mengungkapkan prestasi keuangan yang nyata tanpa dengan adanya suatu pengharapan yang dapat dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prestasi itu sendiri, dan ketidak mampuan dalam mengukur kinerja harta tak tampak (intangible asset) dan harta intelektual (sumberdaya manusia) perusahaan (Soetjipto, 1997).

PD. Cemara Agung merupakan salah satu badan usaha yang begerak dalam bidang transaksi jual-beli motor kegiatan usaha ini bersifat komersil. Dalam upaya mewujudkan visi dan misinya PD. Cemara Agung harus mampu menggunakan sistem manajemen strategi dalam upaya untuk persaingan bisnis, memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik, memperoleh pertumbuhan jangka panjang, perbaikan dan yang terakhir kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi, dan perilaku pegawai (motivasi, pemberdayaan, dan pensejajaran). Oleh karena itu harus ada pengukuran kinerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut. Balanced

Corecard merupakan pilihan yang tepat untuk melakukan pengukuran kinerja baik

dari aspek keuangan maupun non keuangan.

Beberapa tahun ini PD. Cemara Agung menunjukan perkembangan yang cukup baik hal ini dapat dilihat dari tingkat indeks kepuasan masyarakat menunjukkan angka baik, kemudian meningkatnya jumlah konsumen dan adanya pertumbuhan pendapatan.

Dengan dasar pemikiran di atas maka penulis mengambil judul “Peranan Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Dalam Peningkatan Kinerja


(15)

Bab I Pendahuluan

Perusahaan (sebuah studi kasus pada perusahaan PD. Cemara Agung di

bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang penelitian di atas maka permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah PD.Cemara Agung menerapkan metode balanced scorecard dalam mengukur kinerja?

2. Sejauh mana manfaat balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dalam peningkatan kinerja perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang penulis lakukan adalah:

1. Untuk mendapatkan data dalam penyusunan skripsi, dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

2. Agar dapat membandingkan antara ilmu yang diperoleh penulis dibangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di tempat penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah diidentifikasi diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu:


(16)

Bab I Pendahuluan

1. Untuk mengetahui penggunaan balanced scorecard dalam mengukur kinerja 2. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya balanced

scorecard

1.4 Kegunaan Penelitian

penelitian ini diharapkan akan berguna bagi:

1. Bagi akademik

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan menerapkan penilaian kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan membantu perusahaan untuk melakukan pengukuran kinerja yang dapat memperlihatkan seluruh aspek baik tangible maupun intangible dengan menggunakan konsep

Balanced Scorecard

3. Bagi pihak umum

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk berbagi informasi dan pengetahuan mengenai pengukuran kinerja bagi rekan-rekan mahasiswa dan pihak umum.


(17)

Bab I Pendahuluan

1.5 Lokasi dan Watu Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan didalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PD. Cemara Agung yang belokasi di Jalan Ciateul No.116 Bandung. Adapun penelitian dilaksanakan selama bulan april tahun 2011 sampai dengan selesei.


(18)

Bab V Simpulan dan Saran

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang penyusunan model balanced scorecard pada PD. Cemara Agung, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. PD. Cemara Agung telah menggunakan balanced scorecard dalam mengukur peningkatan kinerja. Ada empat perspektif dalam meyusun model balanced scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis Internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

2. Peranan balanced scorecard yang terjadi di PD. Cemara Agung, sudah dapat dinyatakan baik sepenuhnya, karena dari hasil 100% responden yang telah diteliti oleh penulis, sebanyak 64% responden yang menyatakan baik dan sebanyak 32% responden yang menyatakan cukup serta hanya sebanyak 4% responden lainnya yang paling sedikit menyatakan kurang baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil interval kelas peranan Balanced Scorecard. Peranan Balanced Scorecard pada PD. Cemara Agung itu sendiri dapat disimpulkan bahwa penerapannya telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.


(19)

Bab V Simpulan dan Saran

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan.

Meskipun dalam hasil penelitian pengaruh peranan balanced

scorecard sangat mendukung dalam peningkatan kinerja perusahaan,

namun hendaknya perusahaan terus mengupayakan proses sosialisasi strategi dan tujuan perusahaan kepada seluruh komponen perusahaan agar kinerja perusahaan dapat terus ditingkatkan

 Perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan menghilangkan rasa jenuh karna pekerjaan dan perusahaan hendaknya melakukan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan potensi karyawan.

 Untuk mempermudah dalam menentukan perspektif mana pada

balanced scorecard yang perlu diperbaiki dan perlu mendapat

perhatian manajemen, keempat perspektif balanced scorecard perlu disimulasikan untuk dapat mengetahui hubungan sebab akibat yang terjadi baik secara kuantitatif maupun kualitatif antara masing-masing persepekti balanced scorecard tersebut.

Usulan saran yang penulis sampaikan dalam penelitian ini tentunya mengandung beberapa kelemahan karena waktu penelitian yang sangat singkat, sehingga tidak mungkin bagi penulis untuk memahami lebih dalam perusahaan PD. Cemara Agung.


(20)

Bab V Simpulan dan Saran

Penulis berharap dengan usulan saran ini, PD. Cemara Agung mampu lebih melakukan langkah-langkah yang tepat agar investasi yang ditanamkan untuk penerapan sistem ini bisa mencapai tujuannya, yaitu menggunakan


(21)

94 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., And Vijay Govindarajan. (2005). Management Control System. Terjemahan Kurniawan Tjakrawala. 11th Edition. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Cascio, Wyne F. (1999). Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work

Life, Profits. 6th Edition, New York: Mc Graw Hill.

Chee W. Chow, Kamal M. Haddad, and James E. Williamson. (1998). Applying

theBalanced Scorecard toSmall Companies, (IFAC).

Hansen, D.R., and Maryanne M. Mowen. (2005). Management Accounting. Edition. South-Western, a Division of Thomsong Learning. United States of America.

Hongren, Charles T., Datar, Srikant M., and Foster, George. (2003). Cost

Accounting: A Manajerial. 11th Edition. Upper Saddler River, New Jersey:


(22)

95 Universitas Kristen Maranatha Kaplan, Robert S., Norton. (1999). Balanced Scorecard: Translating Strategy Into

Action, Harvard Business School Press.

Lasdi, Lodovicus. Agustus 2002. Balanced Scorecard Sebagai Rerangka

Pengukuran Kinerja Perusahaan Secara Komprehensif dalam Lingkungan Bisnis Global. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, vol.2 No.2, 150-

169,

Laela, Fatma. 1998. “Balanced Scorecard : Sebagai Alternatif Pengukuran Kinerja Manajemen .” Jurnal Teknologi Bisnis, vol.2 No.1,

Moh, Nur Nazir. (2005). Metode Penelitian. Edisi kesatu. Cetakan keenam, Bogor (Ghalia Indonesia).

Muhammad Iqbal Hasan. (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik

Deskriptif). Edisi kedua, Cetakan kedua, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Muhammad Iqbal Hasan. (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 2(Statistik


(23)

96 Universitas Kristen Maranatha Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi

kesatu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nur, Indriantoro., dan Bambang, Supomo. (1999). Metode Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen. Edisi kesatu, Yogyakarta (BPFE).

Retnokurnianingsih., dan Nur, Indriantoro. (1997). Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Keefektifan Penerapan Teknik TQM: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, 4 (1), hal. 28-43.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Edisi kesatu, Cetakan Kesepuluh, CV. Alfabeta, Bandung.

Suharsimi, Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Edisi Revisi, Cetakan ketujuh, PT. Rineka Cipta, Jakarta.


(24)

(1)

Bab V Simpulan dan Saran

92 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan.

Meskipun dalam hasil penelitian pengaruh peranan balanced scorecard sangat mendukung dalam peningkatan kinerja perusahaan, namun hendaknya perusahaan terus mengupayakan proses sosialisasi strategi dan tujuan perusahaan kepada seluruh komponen perusahaan agar kinerja perusahaan dapat terus ditingkatkan

 Perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan menghilangkan rasa jenuh karna pekerjaan dan perusahaan hendaknya melakukan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan potensi karyawan.

 Untuk mempermudah dalam menentukan perspektif mana pada balanced scorecard yang perlu diperbaiki dan perlu mendapat perhatian manajemen, keempat perspektif balanced scorecard perlu disimulasikan untuk dapat mengetahui hubungan sebab akibat yang terjadi baik secara kuantitatif maupun kualitatif antara masing-masing persepekti balanced scorecard tersebut.

Usulan saran yang penulis sampaikan dalam penelitian ini tentunya mengandung beberapa kelemahan karena waktu penelitian yang sangat singkat, sehingga tidak mungkin bagi penulis untuk memahami lebih dalam perusahaan PD. Cemara Agung.


(2)

Bab V Simpulan dan Saran

93 Universitas Kristen Maranatha Penulis berharap dengan usulan saran ini, PD. Cemara Agung mampu lebih melakukan langkah-langkah yang tepat agar investasi yang ditanamkan untuk penerapan sistem ini bisa mencapai tujuannya, yaitu menggunakan balanced scorecard untuk mencapai keunggulan strategi bagi perusahaan.


(3)

94 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., And Vijay Govindarajan. (2005). Management Control System. Terjemahan Kurniawan Tjakrawala. 11th Edition. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Cascio, Wyne F. (1999). Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits. 6th Edition, New York: Mc Graw Hill.

Chee W. Chow, Kamal M. Haddad, and James E. Williamson. (1998). Applying theBalanced Scorecard toSmall Companies, (IFAC).

Hansen, D.R., and Maryanne M. Mowen. (2005). Management Accounting. Edition. South-Western, a Division of Thomsong Learning. United States of America.

Hongren, Charles T., Datar, Srikant M., and Foster, George. (2003). Cost Accounting: A Manajerial. 11th Edition. Upper Saddler River, New Jersey: Prentice Hall, Inc. New York


(4)

95 Universitas Kristen Maranatha Kaplan, Robert S., Norton. (1999). Balanced Scorecard: Translating Strategy Into

Action, Harvard Business School Press.

Lasdi, Lodovicus. Agustus 2002. Balanced Scorecard Sebagai Rerangka Pengukuran Kinerja Perusahaan Secara Komprehensif dalam Lingkungan Bisnis Global. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, vol.2 No.2, 150- 169,

Laela, Fatma. 1998. “Balanced Scorecard : Sebagai Alternatif Pengukuran Kinerja Manajemen .” Jurnal Teknologi Bisnis, vol.2 No.1,

Moh, Nur Nazir. (2005). Metode Penelitian. Edisi kesatu. Cetakan keenam, Bogor (Ghalia Indonesia).

Muhammad Iqbal Hasan. (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Edisi kedua, Cetakan kedua, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Muhammad Iqbal Hasan. (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 2(Statistik Inferensif). Edisi kedua, Cetakan kedua, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.


(5)

96 Universitas Kristen Maranatha Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi

kesatu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nur, Indriantoro., dan Bambang, Supomo. (1999). Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi kesatu, Yogyakarta (BPFE).

Retnokurnianingsih., dan Nur, Indriantoro. (1997). Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Keefektifan Penerapan Teknik TQM: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 4 (1), hal. 28-43.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Edisi kesatu, Cetakan Kesepuluh, CV. Alfabeta, Bandung.

Suharsimi, Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Edisi Revisi, Cetakan ketujuh, PT. Rineka Cipta, Jakarta.


(6)