Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Hotel Horison Bandung).
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this thesis are to test and prove that good performance of Horison Hotel Bandung if applying the concept of Balanced Scorecard. The research method used by the author is descriptive analysis. The analysis showed that performance of Horison Hotel Bandung is pretty good overall. In the financial perspective which includes room revenue and financial ratios (ROI, profit margin, dan operating ratio) has shown good performance. For the customer perspective showed a good performance in the revenue from returning guest and the percentage goal of customer visits. In the internal business perspective, companies already do a good innovation. And for learning and growth perspective, training for employees showed a good performance of employee. Based on this result, the author suggest the company to think more of the new innovations that will be given to the customer, so that customer still loyal to the company. And increase the financial perspective in terms of increasing sales room revenue and also considered nonfinancial perspective to have a better performance to be able to maintain the company’s success in the business world.
(2)
ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menguji dan membuktikan bahwa kinerja Hotel Horison Bandung baik jika menerapkan konsep Balanced Scorecard. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja Hotel Horison jika dilihat dari perspektif keuangan dan perspektif nonkeuangan secara keseluruhan baik. Dalam perspektif keuangan yang meliputi room revenue dan rasio keuangan (ROI, profit margin, dan operating ratio) menunjukkan kinerja yang baik. Untuk perspektif pelanggan menunjukkan kinerja yang baik dalam revenue from returning guest dan persentase tujuan kunjungan pelanggan. Dalam perspektif proses bisnis internal, perusahaan sudah melakukan inovasi yang baik. Dan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, training bagi karyawan menunjukkan kinerja para karyawan baik. Berdasarkan hasil inilah, penulis menyarankan perusahaan untuk lebih memikirkan inovasi baru yang akan diberikan bagi para pelanggan, agar para pelanggan tetap setia terhadap perusahaan. Dan meningkatkan perspektif keuangan dalam hal peningkatan pendapatan penjualan kamar serta perspektif nonkeuangan juga diperhatikan agar memiliki kinerja yang lebih baik lagi untuk dapat mempertahankan kesuksesan perusahaan di dunia bisnis.
(3)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Visi dan Misi ... 6
2.1.1. Pengertian Visi ... 6
2.1.2. Pengertian Misi ... 6
2.2. Strategi ... 7
2.2.1 Pengertian Strategi ... 7
2.2.2. Tipe-tipe Strategi ... 7
2.3. Kinerja Perusahaan ... 8
2.3.1. Pengertian Kinerja Perusahaan ... 8
2.3.1.1 Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja ... 9
(4)
xi Universitas Kristen Maranatha
2.3.2.1 Sistem Ukuran Kinerja ... 12
2.3.2.2 Keterbatasan Sistem Pengendalian Keuangan ... 13
2.3.2.3 Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja ... 13
2.4. Balanced Scorecard ... 14
2.4.1 Pengertian Balanced Scorecard ... 14
2.4.2 Keunggulan Balanced Scorecard Dibandingkan Metode Tradisional ... 16
2.4.3 Balanced Scorecard Sebagai Sebuah Sistem Manajemen ... 22
2.4.4 Empat Perspektif Dalam Balanced Scorecard ... 23
2.4.4.1 Perspektif Finansial ... 24
2.4.4.2 Perspektif Pelanggan ... 24
2.4.4.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 25
2.4.4.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 27
2.4.5 Menyelaraskan Balanced Scorecard Dengan Strategi ... 28
2.4.6 Mengimplementasikan Balanced Scorecard ... 29
2.4.7 Sistem Perencanaan Strategik dengan Rerangka Balanced Scorecard ... 29
2.4.8 Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Hotel Horison Bandung) ... 34
2.4.9 Kerangka Pemikiran ... 36
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 37
3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37
3.1.2. Sejarah Singkat Perusahaan ... 37
3.1.3. Visi dan Misi Hotel Horison ... 39
3.1.3.1 Visi Hotel Horison ... 39
3.1.3.2 Misi Hotel Horison ... 40
3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 40
3.2. Metode Penelitian ... 43
(5)
xii Universitas Kristen Maranatha BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Strategi yang Diterapkan oleh Hotel Horison ... 45
4.1.1 Visi dan Misi Hotel Horison ... 45
4.1.2 Strategi Hotel Horison ... 46
4.2. Penyusunan Balanced Scorecard di Hotel Horison ... 47
4.3. Ukuran-ukuran yang Digunakan dalam Balanced Scorecard pada Hotel Horison Bandung ... 52
4.3.1 Perspektif Keuangan ... 52
4.3.1.1 Ukuran Kinerja Dalam Perspektif Keuangan ... 52
4.3.1.2 Analisis Ukuran-ukuran Kinerja Dalam Perspektif Keuangan ... 55
4.3.2 Perspektif Pelanggan ... 57
4.3.2.1 Segmen Pasar ... 57
4.3.2.2 Ukuran Kinerja Dalam Perspektif Pelanggan ... 59
4.3.2.3 Analisis Ukuran-ukuran Kinerja Dalam Perspektif Pelanggan ... 61
4.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 62
4.3.3.1 Ukuran Kinerja Dalam Perspektif Proses Bisnis Internal ... 62
4.3.3.2 Analisis Ukuran-ukuran Kinerja Dalam Perspektif Proses Bisnis Internal ... 63
4.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 64
4.3.4.1 Ukuran Kinerja Dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 64
4.3.4.2 Analisis Ukuran-ukuran Kinerja Dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 65
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 68
(6)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA 69
LAMPIRAN 71
(7)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1. Kerangka untuk Merancang Sistem Pengukuran Kinerja ... 12
Gambar 2.2. Empat Perspektif Pengukuran BSC ... 16
Gambar 2.3. Keseimbangan Sasaran Strategik ... 31
Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran ... 36
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Hotel Horison Bandung ... 41
Gambar 4.1. Objectives Hotel ... 51
(8)
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 2.1. Perbedaan Pendekatan Tradisional dengan Pendekatan Balanced
Scorecard ... 26 Tabel 2.2. Ukuran-ukuran dalam Balanced Scorecard ... 28 Tabel 2.3. Ukuran Hasil, Ukuran Pemacu Kinerja untuk Setiap Sasaran
Strategik, dan Target ... 32 Tabel 2.4. Sasaran Startegik dan Inisiatif Strategik untuk Mewujudkannya .... 33 Tabel 4.1. Balanced Scorecard ... 50
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dalam dunia bisnis menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan. Persaingan yang bersifat global dan tajam menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki persaingan tingkat dunia. Menurut Srimindarti sebagaimana dikutip dalam jurnal Soraya Hanuma dan Endang Kiswara (2011:2) hanya perusahaan yang mempunyai keunggulan yang mampu memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen, mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective.
Agar dapat menghadapi persaingan global, setiap perusahaan harus
mempersiapkan diri, yaitu salah satu cara dapat dilakukan dengan menentukan strategi-strategi dalam menjalankan perusahaannya, misalnya strategi dalam meningkatkan laba yang ingin diperoleh perusahaan, strategi dalam mencapai target penjualan, strategi dalam memberikan kepuasan bagi konsumen, dsb. Penentuan strategi akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran kerja yang telah ditentukan oleh manajemen. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dalam pelaksanaan strategi tersebut seringkali kebanyakan perusahaan banyak mengalami kendala. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengimplementasikan
(10)
Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha strateginya untuk mencapai tujuan perusahaan tergantung dari kinerja yang dimiliki oleh perusahaan. Penilaian kinerja memegang peranan penting dalam dunia usaha, dikarenakan dengan dilakukannya penilaian kinerja dapat diketahui efektivitas dari penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam periode waktu tertentu. Penilaian kinerja dapat mendeteksi kelemahan dan kekurangan yang masih terdapat dalam suatu perusahaan, untuk kemudian dilakukan perbaikan di masa yang akan datang. Strategi menentukan cara suatu organisasi sesuai dengan kemampuan mereka sendiri dengan peluang di pasar untuk mencapai tujuannya (Horngren et al., 2006:432). Strategi sangat berhubungan erat dengan visi dan misi suatu perusahaan. Strategi dipakai oleh perusahaan untuk membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Tanpa strategi kadang manajer akan menemukan kesulitan dalam mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan.
Perusahaan sebagai wadah untuk mengelola dan mempersiapkan sumber daya manusia yang ada agar dapat mendukung jalannya kegiatan perusahaan. Kinerja para karyawan juga mempengaruhi pelaksanaan strategi perusahaan dan tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan sistem ukuran kinerja yang berguna untuk mengimplementasikan strategi. Ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor keberhasilan penting masa kini dan masa depan, jika ukuran itu membaik, berarti perusahaan itu telah mengimplementasikan strateginya. Sistem ukuran kinerja hanyalah merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki kemungkinan bahwa organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan berhasil (Robert dan Vijay, 2005:169).
(11)
Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha Dalam menyusun sistem ukuran kinerja seperti ini, manajemen senior memilih pengukur yang paling mewakili strategi perusahaan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa pengukuran kinerja berpengaruh terhadap strategi suatu perusahaan. Jika pengukuran kinerja berjalan dengan baik dan perusahaan memiliki kinerja yang baik, maka tidak menuntut kemungkinan strategi perusahaan dapat terlaksana dengan baik sehingga tujuan perusahaan pun dapat tercapai.
Untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, perusahaan dapat menggunakan salah satu cara, yaitu dengan menerapkan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah alat yang menyediakan bagi para manajer pengukuran komprehensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya (Kaplan dan Norton, 2000:22).
Balanced Scorecard adalah salah satu contoh dari sistem pengukuran kinerja. Balanced Scorecard ini membantu keseimbangan antara penilaian stratejik yang berbeda dalam usaha mencapai tujuan yang sesuai, kemudian mendorong karyawan agar bertindak untuk kepentingan terbaik organisasi. Ini merupakan alat yang membantu fokus perusahaan, menyusun tujuan organisasi, serta memberikan feedback dari strategi (Robert dan Vijay, 2005:173).
Kaplan dan Norton pada tahun 1990 pernah melakukan penelitian, penelitian ini berkaitan dengan pengukuran kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa untuk mengukur kinerja di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang meliputi empat perspektif yang terdapat dalam Balanced Scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced Scorecard digunakan untuk menyeimbangkan kinerja keuangan dan kinerja nonkeuangan, serta
(12)
Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Dalam mengukur kinerja tidak hanya dibutuhkan ukuran kinerja keuangan saja, tetapi ukuran kinerja nonkeuangan juga dibutuhkan untuk memacu perusahaan untuk mendapatkan hasil kinerja keuangan yang baik.
Dalam menghadapi keadaan lingkungan bisnis yang semakin kompleks sangat dibutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang dapat mengukur kinerja secara akurat dan menyeluruh. Hotel Horison adalah salah satu hotel terbaik yang ada di Bandung dengan letaknya yang strategis dan terdapat pemandangan yang indah. Hotel Horison memberikan fasilitas dan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya. Dan Hotel Horison dalam mengukur kinerja perusahaannya menerapkan sistem Balanced Scorecard.
Berdasarkan uraian di atas, hal ini yang membuat penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Hotel Horison Bandung)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti mengenai: Bagaimana kinerja Hotel Horison Bandung jika menggunakan konsep Balanced Scorecard?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan bahwa kinerja Hotel Horison Bandung baik jika menerapkan konsep Balanced Scorecard.
(13)
Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
- Hotel Horison Bandung
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan Balanced Scorecard yang telah digunakan beserta ukuran-ukuran yang digunakan dalam mengukur dan meningkatkan kinerja perusahaan.
- Pembaca (masyarakat dan mahasiswa)
Dengan adanya penelitian tentang Balanced Scorecard, diharapkan pembaca (masyarakat dan mahasiswa) dapat mengetahui manfaat dari Balanced Scorecard dan pentingnya peran Balanced Scorecard dalam perusahaan.
- Penulis
Dari dilakukannya penelitian ini diharapkan penulis semakin memahami manfaat penerapan Balanced Scorecard dalam suatu perusahaan dan semakin menambah wawasan penulis mengenai Balanced Scorecard.
(14)
67 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengukuran pada perspektif keuangan yang meliputi:
- Room revenue diperoleh hasil bahwa kinerja Hotel Horison dapat
dikatakan baik, karena room revenue mengalami peningkatan, begitu juga dengan occupied room yang mengalami peningkatan.
- ROI, profit margin, dan operating ratio diperoleh hasil bahwa kinerja Hotel Horison baik, karena tidak terjadinya penurunan dari tahun sebelumya.
2. Pengukuran pada perspektif pelanggan, yaitu revenue from returning guest dan persentase tujuan kunjungan pelanggan, menunjukkan bahwa Hotel Horison memiliki kinerja yang baik.
3. Pengukuran pada perspektif proses bisnis internal yang meliputi inovasi, diperoleh hasil bahwa kinerja Hotel Horison dikatakan cukup baik, walaupun terdapat kenaikan biaya dari biaya yang telah dianggarkan pada tahun 2010. 4. Pengukuran pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu training
bagi karyawan, diperoleh hasil bahwa kinerja Hotel Horison baik karena melalui training yang diadakan telah meningkatkan kinerja para karyawan
(15)
Kesimpulan dan Saran 68
Universitas Kristen Maranatha dan memotivasi karyawan untuk dapat melakukan job desk mereka masing-masing dengan tanggung jawab.
5.2 Saran
Saran-saran yang penulis dapat berikan:
1. Perusahaan lebih memperhatikan perspektif proses bisnis internal agar tidak terdapat kenaikan biaya dari biaya yang telah dianggarkan. Dan juga perusahaan lebih memikirkan inovasi baru yang akan diberikan bagi para pelanggan, agar para pelanggan tetap setia terhadap perusahaan.
2. Meningkatkan perspektif keuangan karena jika dilihat dari room revenue, perusahaan memiliki kinerja yang baik, misalnya dengan melakukan promosi-promosi untuk meningkatkan pendapatan dalam penjualan kamar hotel. Dan juga lebih memperhatikan perspektif non keuangan agar memiliki kinerja yang lebih baik lagi untuk dapat mempertahankan kesuksesan perusahaan di dunia bisnis.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Masih menggunakan data yang terbatas sehingga untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat menggunakan data yang lebih lengkap.
(16)
69 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Vijay. (2005). Management Control System. Jilid 1 dan 2. Edisi 11. (Diterjemahkan oleh: Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala, MSi. Akt. dan Krista S. E., Ak.). Salemba Empat, Jakarta.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen. Edisi 7. (Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari, Msi. dan Deny Arnos Kwary. M.Hum.). Salemba Empat, Jakarta.
Hariadi, Drs. Bambang, M.Ec., Akt. (2002). Buku Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang Edisi Pertama. Desember, Yogyakarta.
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan Gerge Foster. (2006). Cost Accounting. Twelfth Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Kaplan, Robert S. dan Anthony A. Atkinson. (1998). Advenced Management Accounting. Third Edition. Prentice Hall international, Inc., New Jersey.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (2000). Menerapkan Strategi Menjadi Aksi Balanced Scorecard. (Diterjemahkan oleh: Peter R. Yosi Pasla, M.B.A). Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.
Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach. Fourth Edition. John Wiley & Sons, Canada.
Wheelen, Thomas L. and J. David Hunger. (2004). Strategic Management and Business Policy. Ninth Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/definisi-visi-misi-dan-strategi-dan.html (25 Oktober 2011)
(17)
70 Universitas Kristen Maranatha http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/15/kinerja-keuangan-perusahaan/ (25
Oktober 2011)
http://eprints.undip.ac.id/26972/1/SKRIPSI...1%28r%29.pdf (7 Desember 2011) Jurnal:
Hanuma, Soraya dan Endang Kiswara SE., M.Si., Akt. (2010). Analisis Balance Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Astra Honda Motor).
(1)
Pendahuluan 4
kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Dalam mengukur kinerja tidak hanya dibutuhkan ukuran kinerja keuangan saja, tetapi ukuran kinerja nonkeuangan juga dibutuhkan untuk memacu perusahaan untuk mendapatkan hasil kinerja keuangan yang baik.
Dalam menghadapi keadaan lingkungan bisnis yang semakin kompleks sangat dibutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang dapat mengukur kinerja secara akurat dan menyeluruh. Hotel Horison adalah salah satu hotel terbaik yang ada di Bandung dengan letaknya yang strategis dan terdapat pemandangan yang indah. Hotel Horison memberikan fasilitas dan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya. Dan Hotel Horison dalam mengukur kinerja perusahaannya menerapkan sistem Balanced Scorecard.
Berdasarkan uraian di atas, hal ini yang membuat penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukur
Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Hotel Horison Bandung)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti mengenai: Bagaimana
kinerja Hotel Horison Bandung jika menggunakan konsep Balanced Scorecard?
(2)
Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
- Hotel Horison Bandung
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan Balanced Scorecard yang telah digunakan beserta ukuran-ukuran yang digunakan dalam mengukur dan meningkatkan kinerja perusahaan.
- Pembaca (masyarakat dan mahasiswa)
Dengan adanya penelitian tentang Balanced Scorecard, diharapkan pembaca (masyarakat dan mahasiswa) dapat mengetahui manfaat dari Balanced Scorecard dan pentingnya peran Balanced Scorecard dalam perusahaan.
- Penulis
Dari dilakukannya penelitian ini diharapkan penulis semakin memahami manfaat penerapan Balanced Scorecard dalam suatu perusahaan dan semakin menambah wawasan penulis mengenai Balanced Scorecard.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengukuran pada perspektif keuangan yang meliputi:
- Room revenue diperoleh hasil bahwa kinerja Hotel Horison dapat dikatakan baik, karena room revenue mengalami peningkatan, begitu juga dengan occupied room yang mengalami peningkatan.
- ROI, profit margin, dan operating ratio diperoleh hasil bahwa kinerja
Hotel Horison baik, karena tidak terjadinya penurunan dari tahun sebelumya.
2. Pengukuran pada perspektif pelanggan, yaitu revenue from returning guest
dan persentase tujuan kunjungan pelanggan, menunjukkan bahwa Hotel Horison memiliki kinerja yang baik.
3. Pengukuran pada perspektif proses bisnis internal yang meliputi inovasi,
diperoleh hasil bahwa kinerja Hotel Horison dikatakan cukup baik, walaupun terdapat kenaikan biaya dari biaya yang telah dianggarkan pada tahun 2010.
(4)
Kesimpulan dan Saran 68
Universitas Kristen Maranatha dan memotivasi karyawan untuk dapat melakukan job desk mereka masing-masing dengan tanggung jawab.
5.2 Saran
Saran-saran yang penulis dapat berikan:
1. Perusahaan lebih memperhatikan perspektif proses bisnis internal agar tidak
terdapat kenaikan biaya dari biaya yang telah dianggarkan. Dan juga perusahaan lebih memikirkan inovasi baru yang akan diberikan bagi para pelanggan, agar para pelanggan tetap setia terhadap perusahaan.
2. Meningkatkan perspektif keuangan karena jika dilihat dari room revenue,
perusahaan memiliki kinerja yang baik, misalnya dengan melakukan promosi-promosi untuk meningkatkan pendapatan dalam penjualan kamar hotel. Dan juga lebih memperhatikan perspektif non keuangan agar memiliki kinerja yang lebih baik lagi untuk dapat mempertahankan kesuksesan perusahaan di dunia bisnis.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Masih menggunakan data yang terbatas sehingga untuk penelitian berikutnya
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Vijay. (2005). Management Control System. Jilid 1 dan 2. Edisi 11. (Diterjemahkan oleh: Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala, MSi. Akt. dan Krista S. E., Ak.). Salemba Empat, Jakarta.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen. Edisi 7. (Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari, Msi. dan Deny Arnos Kwary. M.Hum.). Salemba Empat, Jakarta.
Hariadi, Drs. Bambang, M.Ec., Akt. (2002). Buku Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang Edisi Pertama. Desember, Yogyakarta.
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan Gerge Foster. (2006). Cost Accounting. Twelfth Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Kaplan, Robert S. dan Anthony A. Atkinson. (1998). Advenced Management Accounting. Third Edition. Prentice Hall international, Inc., New Jersey. Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (2000). Menerapkan Strategi Menjadi Aksi
Balanced Scorecard. (Diterjemahkan oleh: Peter R. Yosi Pasla, M.B.A). Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach.
Fourth Edition. John Wiley & Sons, Canada.
(6)
70 Universitas Kristen Maranatha
http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/15/kinerja-keuangan-perusahaan/ (25
Oktober 2011)
http://eprints.undip.ac.id/26972/1/SKRIPSI...1%28r%29.pdf (7 Desember 2011)
Jurnal:
Hanuma, Soraya dan Endang Kiswara SE., M.Si., Akt. (2010). Analisis Balance
Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Astra Honda Motor).