Hubungan Brand Personality yang Dilakukan Gokana Teppan & Brand Loyalty Konsumen (Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha).

(1)

RELATIONSHIP BETWEEN BRAND PERSONALITY THAT

HAVE BEEN DONE BY GOKANA TEPPAN & CONSUMER

BRAND LOYALTY

Name : Wilson Jingga NRP : 0852245

Department of Management, Faculty of Economic,

Maranatha Christian University, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH No.65, Bandung, Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRACT

Gokana Teppan as a Japanese restaurant located in Bandung Ciwalk establish brand personality to attract consumers to still be able to remember the brand. In addition, the brand personality is formed in order to differentiate a brand with a competitor's brand, which is expected to create brand loyalty. Therefore, to determine the relationship established by Gokana Teppan between brand personality and brand loyalty, research conducted by distributing questionnaires to consumers Gokana Teppan. The results obtained indicate a strong relationship between brand personality and brand loyalty.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN, & PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Brand Loyalty ... 6

2.1.1 Brand ... 6

2.1.2 Brand Equity ... 7

2.1.3 Brand Loyalty ... 9

2.1.4 Konsumen ... 10

2.2 Brand Personality ... 11

2.3 Perilaku Konsumen ... 13

2.4 Rerangka Pemikiran & Pengembangan Hipotesis ... 19

BAB III DESAIN PENELITIAN ... 22


(3)

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.3.1 Teknik Angket (Kuesioner) ... 24

3.3.2 Studi Kepustakaan ... 25

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.5 Uji Instrumen ... 28

3.5.1 Uji Validitas ... 28

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN ... 35

4.1 Karakteristik Responden ... 35

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 36

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 37

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pegeluaran ... 38

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 40

4.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 41

4.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan Lebih dari dua kali ... 42

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis ... 43

4.2.1 Uji Korelasi ... 43

4.3 Pembahasan ... 44

BAB V KESIMPULAN & SARAN ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 47

5.3 Implikasi Manajerial ... 47

5.4 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... viii


(4)

DAFTAR GAMBAR


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert’s ... 24

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ... 25

Tabel 3.3 Kecukupan Sampel ... 29

Tabel 3.4 Validitas ... 30

Tabel 3.5 Reliabilitas Brand Personality ... 32

Tabel 3.6 Reliabilitas Brand Loyalty ... 33

Tabel 3.7 Korelasi ... 34

Tabel 4.1 Statistics ... 36

Tabel Karakteristik Responden Tabel 4.2 Berdasarkan Pendidikan ... 36

Tabel 4.3 Berdasarkan Pendapatan ... 37

Tabel 4.4 Berdasarkan Pengeluaran ... 38

Tabel 4.5 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

Tabel 4.6 Berdasarkan Usia ... 40

Tabel 4.7 Berdasarkan Pekerjaan ... 41

Tabel 4.8 Berdasarkan Kunjungan Lebih dari dua kali ... 42


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ... x

I. Kuesioner Penelitian ... x

II. Karakteristik Responden ... xiii

III. Uji Validitas ... xvii

IV. Uji Reabilitas ... xviii


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Melihat perkembangan pasar sekarang ini yang semakin cepat, perusahaan-perusahaan selalu ingin menjadi yang terdepan dalam hal menarik minat pasar dan mempertahankan pasar yang sudah ada. Mempertahankan pasar yang ada melalui pengembangan loyalitas pelanggan merupakan tujuan strategik perusahaan untuk mempertahankan bisnis dan profit mereka (Aminee, 1998). Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi perusahaan karena dalam jangka panjang loyalitas pelanggan merupakan indikator penting dalam pengembangan competitive advantage (keunggulan bersaing) yang berkelanjutan, yaitu keunggulan yang dapat direalisasikan melalui upaya-upaya pemasaran (Dick dan Basu, 1994).

Berbicara loyalitas pelanggan berarti kemampuan pelanggan untuk tetap setia dalam mengkonsumsi produk atau jasa maupun merek suatu perusahaan. Seringkali brand dijadikan sebagai indikator umum dalam menilai loyalitas pelanggan, dimana sering disebut sebagai brand loyalty (loyalitas merek). Brand loyalty sendiri dapat didefinisikan sebagai ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek (Kusno, et al, 2007).

Pelanggan yang loyal terhadap suatu merek biasanya akan memberikan sikap yang positif pada merek tersebut misalnya melalui pembelian berulang. Dengan demikian profitabilitas perusahaan akan


(8)

semakin baik. Disamping itu, dengan adanya loyalitas pelanggan, pelanggan dapat lebih mudah dalam merespon ancaman pesaing. Pelanggan yang sudah loyal akan kurang sensitif terhadap produk, jasa, ataupun merek yang ditawarkan oleh pesaing (Delgado-Ballester & Munuera-Alemán, 2001). Oleh karena itu, hal terpenting untuk menjaga loyalitas pelanggan salah satunya adalah dengan menciptakan diferensiasi. Salah satu cara melakukan diferensiasi adalah melalui personalisasi. Brand personality (Personalisasi merek) yang baik akan memberikan manfaat lebih baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggannya. Menurut Gelder (2005) dalam Kusno; Radityani; dan Kristanti (2007) brand personality

adalah suatu cara yang bertujuan untuk menambah daya tarik merek dari luar, dimata konsumen. Mengaplikasikan teori tersebut, berarti perusahaan harus memeliki sesuatu yang unik dimata konsumen sekaligus menjadikannya sebagai salah satu karakteristik dan indikator pembeda dengan pesaingnya sehingga dengan demikian diharapkan dapat tercipta brand loyalty.

Gokana Teppan Ciwalk Bandung sebagai objek penelitian yang menawarkan jasa sebagai restoran jepang tentunya memiliki karakteristik khusus yang unik yang dapat diberikan sebagai bentuk personalisasi merek yang dapat membedakannya dengan pesaing lain yang khususnya menawarkan jasa yang sejenis seperti restoran sushi, restoran Shin Men, dan restoran Takoyaki House Ritako di Ciwalk serta sekaligus dapat sebagai pemikat bagi konsumen yang mengunjungi secara langsung


(9)

restoran Gokana Teppan tersebut dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya serta diharapkan dapat membentuk pelanggan yang loyal.

Personalisasi yang telah dilakukan oleh Gokan Teppan Ciwalk Bandung dapat dilihat melalui dekorasi dan interior restorannya sendiri yang bernuasa jepang, penggunaan seragam bernuansa jepang yang rapi, penyajian makanan khas jepang yang menarik, dan suasana di dalam restoran dimana pelanggan dimanjakan dengan lagu bernuansa jepang pula. Letak Gokan Teppan yang strategis yaitu di Ciwalk Bandung juga menjadi salah satu pemikat pelanggan untuk datang mengunjungi restoran jepang tersebut.

Semua personalisasi merek yang dilakukan Gokana Teppan untuk memikat pelanggan dan mempertahankan pelanggannya membuat peneliti ingin mengetahui dan menganalisis lebih dalam apakah terdapat hubungan personalisasi merek yang dilakukan Gokana Teppan dan loyalitas konsumen dalam bentuk riset penelitian yang berjudul ”Hubungan Brand Personality yang dilakukan Gokana Teppan dan Brand Loyalty

Konsumen”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mencoba menjabarkan rumusan masalah dalam kalimat tanya sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan Brand Personality yang dilakukan Gokana Teppan dan Brand Loyalty


(10)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan dan maksud sebagai berikut ini : Untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat hubungan

Brand Personality yang dilakukan Gokana Teppan dan Brand Loyalty

Konsumen.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi akademisi

1.1 Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Manajemen Pemasaran sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan kepustakaan dan pengetahuan serta memperbaiki teori yang sudah ada mengenai hubungan brand personality dan brand loyalty.

1.2 Memberikan sumbangan pemikiran mengenai konsep dari

brand personality dan brand loyalty sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan peneliatian serupa di masa yang akan datang.


(11)

2. Bagi praktisi

Hasil dari riset diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan serta dapat diterapkan di praktek nyata khususnya dapat digunakan untuk bahan evaluasi dan memperbaiki praktek mengenai brand personality yang sudah dilakukan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan brand loyalty konsumen pada masa mendatang.


(12)

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tentang hubungan brand personality dan brand loyalty adalah bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara brand personality dan brand loyalty. Dan hal ini juga memperkuat artikel sebelumnya yang juga menguji hubungan antar brand strategy dan brand equity dimana hasilnya juga menunjukkan adanya hubungan yang positif antara brand strategy dan brand equity. Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:

 Seluruh instrumen penelitian baik brand personality maupun brand loyalty dinyatakan valid, karena memiliki nilai diatas 0,4 (kriteria factor loading) atau tidak ada intrumen penelitian yang dibuang.

 Dari hasil alpha (α) yang ditunjukkan untuk brand personality yaitu 0,724 menandakan bahwa instrumen brand personality telah reliabel karena diatas 0,6

 Dari alpha (α) yang ditunjukkan oleh brand loyalty yaitu 0,853 yang menandakan bahwa instrumen brand loyalty telah reliabel (konsisten) karena diatas 0,6

 Besarnya hubungan brand personality dan brand loyalty adalah sebesar 0.456 atau 45.6% yang berarti kedua varibel memiliki


(13)

hubungan yang cukup kuat karena bobot nilai lebih besar dari 0.25 sampai 0.5

5.2 Keterbatasan Penelitian

Didalam penelitian ini tentunya tidak mungkin menghasilkan suatu penelitian yang sempurna, terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dialami oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

 Penelitian ini hanya terbatas pada lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha Bandung.

 Penelitian ini terbatas hanya pada dua variabel yaitu brand personality dan brand loyalty.

 Penelitian ini juga hanya menggunakan 52 responden yang diambil secara acak.

5.3 Implikasi Manajerial

Untuk masa yang akan datang diharapkan Gokana Teppan Ciwalk Bandung tetap dapat menggunakan personality yang sudah ada sekarang atau bahkan meningkatkan personalitynya untuk dapat membedakannya dengan pesaing lain terutama yang menawarkan jasa yang sejenis yaitu restoran jepang. Di samping itu dengan adanya brand personality ini juga Gokana Teppan dapat menarik perhatian konsumen untuk tetap berkunjung dan tetap mengkonsumsi produk yang ditawarkan Gokana


(14)

Teppan sendiri sampai akhirnya membentuk suatu citra dibenak konsumen dan menjadikannya loyal terhadap merek.

5.4 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun beberapa saran yang ingin disampaikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di tempat-tempat lain seperti sekolah, mall, maupun lingkungan Universitas lainnya sehingga hasil yang didapat juga lebih maksimal.

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel yang lebih luas tidak hanya mencakup brand personality dan brand loyalty, seperti hubungan brand strategy dan brand equity.

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti responden yang lebih banyak sehingga hasil yang didapat mungkin akan berbeda dan lebih maksimal.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Boone, L.E., & Kurtz, D.L. (2005). Contemporary marketing 2005. USA: Thomson. South-Western.

Kotler, Philip. 2000, Marketing Management, The Milenium Edition, Ten edition. USA : Prentice Hall, Inc.

Kusno, Fera, Amanda, Monika. ”Analisa Hubungan Brand Strategy yang

Dilakukan Goota Japanese Charcoal Grill And Cafe Dan Brand Equity yang sudah Diterima”.

Jurnal Manajemen Perhotelan, vol.3, No.1, Maret 2007: 43-56.

Prof. Dr. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA : Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. ANDI Yogyakarta : Yogykarta.

Riana. Pengaruh Trust in a Brand Terhadap brand Loyalty pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar”.

Jurnal Ekonomi Manajemen, Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008.

Tjahyadi. ”Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, Dan Karakteristik Hubungan Pelanggan-Merek”.

Jurnal Manajemen, Vol.6, No.1, Nov 2006

Andreasson, Streling. ”Brand Personality Offline versus Online”.

Bachelor Thesis, Industrial Marketing , Department of Business Administration and Social Sciences, Division of Industrial Marketing and E-commerce.

Keller, K. L. (2003). Strategic brand management : building, measuring, and managing brand equity. Upper Saddle River, N.J., Prentice Hall.


(16)

Sarwono. ” TEORI ANALISIS KORELASI MENGENAL ANALISIS KORELASI”.

http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm

Viklund. ”Jurnal Manajemen, Manajemen SDM, Bahan Kuliah Manajemen”

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Maddy. ”Perilaku Konsumen”.

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990258-perilaku-konsumen/


(1)

2. Bagi praktisi

Hasil dari riset diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan serta dapat diterapkan di praktek nyata khususnya dapat digunakan untuk bahan evaluasi dan memperbaiki praktek mengenai brand personality yang sudah dilakukan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan brand loyalty konsumen pada masa mendatang.


(2)

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tentang hubungan brand personality dan brand loyalty adalah bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara brand personality dan brand loyalty. Dan hal ini juga memperkuat artikel sebelumnya yang juga menguji hubungan antar brand strategy dan brand equity dimana hasilnya juga menunjukkan adanya hubungan yang positif antara brand strategy dan brand equity. Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:

 Seluruh instrumen penelitian baik brand personality maupun brand loyalty dinyatakan valid, karena memiliki nilai diatas 0,4 (kriteria factor loading) atau tidak ada intrumen penelitian yang dibuang.

 Dari hasil alpha (α) yang ditunjukkan untuk brand personality yaitu 0,724 menandakan bahwa instrumen brand personality telah reliabel karena diatas 0,6

 Dari alpha (α) yang ditunjukkan oleh brand loyalty yaitu 0,853 yang menandakan bahwa instrumen brand loyalty telah reliabel (konsisten) karena diatas 0,6

 Besarnya hubungan brand personality dan brand loyalty adalah sebesar 0.456 atau 45.6% yang berarti kedua varibel memiliki


(3)

hubungan yang cukup kuat karena bobot nilai lebih besar dari 0.25 sampai 0.5

5.2 Keterbatasan Penelitian

Didalam penelitian ini tentunya tidak mungkin menghasilkan suatu penelitian yang sempurna, terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dialami oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

 Penelitian ini hanya terbatas pada lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha Bandung.

 Penelitian ini terbatas hanya pada dua variabel yaitu brand personality dan brand loyalty.

 Penelitian ini juga hanya menggunakan 52 responden yang diambil secara acak.

5.3 Implikasi Manajerial

Untuk masa yang akan datang diharapkan Gokana Teppan Ciwalk Bandung tetap dapat menggunakan personality yang sudah ada sekarang atau bahkan meningkatkan personalitynya untuk dapat membedakannya dengan pesaing lain terutama yang menawarkan jasa yang sejenis yaitu restoran jepang. Di samping itu dengan adanya brand personality ini juga Gokana Teppan dapat menarik perhatian konsumen untuk tetap


(4)

Teppan sendiri sampai akhirnya membentuk suatu citra dibenak konsumen dan menjadikannya loyal terhadap merek.

5.4 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun beberapa saran yang ingin disampaikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di tempat-tempat lain seperti sekolah, mall, maupun lingkungan Universitas lainnya sehingga hasil yang didapat juga lebih maksimal.

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel yang lebih luas tidak hanya mencakup brand personality dan brand loyalty, seperti hubungan brand strategy dan brand equity.

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti responden yang lebih banyak sehingga hasil yang didapat mungkin akan berbeda dan lebih maksimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Boone, L.E., & Kurtz, D.L. (2005). Contemporary marketing 2005. USA: Thomson. South-Western.

Kotler, Philip. 2000, Marketing Management, The Milenium Edition, Ten edition. USA : Prentice Hall, Inc.

Kusno, Fera, Amanda, Monika. ”Analisa Hubungan Brand Strategy yang

Dilakukan Goota Japanese Charcoal Grill And Cafe Dan Brand Equity yang sudah Diterima”.

Jurnal Manajemen Perhotelan, vol.3, No.1, Maret 2007: 43-56.

Prof. Dr. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA : Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. ANDI Yogyakarta : Yogykarta.

Riana. Pengaruh Trust in a Brand Terhadap brand Loyalty pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar”.

Jurnal Ekonomi Manajemen, Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008.

Tjahyadi. ”Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran Karakteristik

Merek, Karakteristik Perusahaan, Dan Karakteristik Hubungan Pelanggan-Merek”.

Jurnal Manajemen, Vol.6, No.1, Nov 2006

Andreasson, Streling. ”Brand Personality Offline versus Online”.

Bachelor Thesis, Industrial Marketing , Department of Business Administration and Social Sciences, Division of Industrial Marketing and E-commerce.

Keller, K. L. (2003). Strategic brand management : building, measuring, and managing brand equity. Upper Saddle River, N.J., Prentice Hall.


(6)

Sarwono. ” TEORI ANALISIS KORELASI MENGENAL ANALISIS KORELASI”.

http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm

Viklund. ”Jurnal Manajemen, Manajemen SDM, Bahan Kuliah Manajemen”

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Maddy. ”Perilaku Konsumen”.

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990258-perilaku-konsumen/