Pengaruh Ekstrak Etanol Coklat Hitam (Theobroma cacao L.) Dalam Menghambat Peningkatan Kadar Malondialdehyde (MDA) Otot Gastroknemius Setelah Treadmill Running Test Pada Tikus Wistar Jantan.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL COKLAT HITAM (Theobroma cacao L.) DALAM MENGHAMBAT PENINGKATAN KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) OTOT GASTROKNEMIUS SETELAH TREADMILL RUNNING TEST

PADA TIKUS WISTAR JANTAN

Veghasanah Tanlie, 2013

Pembimbing I: Dr. dr. Sugiarto Puradisastra, M.Kes. Pembimbing II: dr. Drs. Pinandjojo Djojosoewarno., AIF.

Latihan fisik secara teratur dapat mencegah obesitas, penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung koroner, osteoporosis. Latihan fisik yang berat dan berlebihan dapat menimbulkan kerusakan oksidatif dalam sel-sel tubuh, sehingga tubuh membutuhkan suplai antioksidan dari luar seperti coklat hitam (Theobroma cacao.L) mengandung polifenol yang tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol coklat hitam dalam menghambat peningkatan kadar MDA (Malondialdehyde) otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

Desain penelitian menggunakan eksperimental laboratorik. Tikus Wistar jantan sebanyak 24 ekor dikelompokkan secara acak menjadi empat kelompok (n = 6) EECH dengan dosis 1,11 g/KgBB, 2,22 g/KgBB, 4,44 g/KgBB dan CMC 1% 2 ml selama 18 hari. Uji treadmill dilakukan satu kali sehari pada hari ke-14 sampai ke-18 (kecepatan 15 m/menit, setiap dua menit ditingkatkan satu meter/menit, kemiringan 15o) sampai kelelahan. Data yang diukur adalah kadar MDA otot gastroknemius

kanan pada hari ke - 18 dalam satual mol/ml dan jarak tempuh dalam meter. Analisis data rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh menggunakan Kruskal Wallis. Jika bermakna, dilanjutkan dengan Mann-Whitney U.

Hasil menunjukkan rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh pada kelompok EECH 1 (17,686), EECH 2 (10,2331) dan EECH 3 (5,6084) dibandingkan dengan kontrol CMC 1% (17,0968) tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan p

= 0,200.

Simpulan adalah Ekstrak etanol coklat hitam menghambat peningkatan kadar MDA dalam otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.


(2)

iv

ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF DARK CHOCOLATE (Theobroma cacao L.) ON INHIBIT THE INCREASE MALONDIALDEHYDE

(MDA) LEVELS OF GASTROCNEMIUS MUSCLE AFTER TREADMILL RUNNING TEST

ON MALE WISTAR RATS Veghasanah, Tanlie

First Supervisor: Dr. dr. Sugiarto Puradisastra, M.Kes.

Second Supervisor: dr. Drs. Pinandjojo Djojosoewarno., AIF.

Regular physical exercise can prevent obesity, clogged arteries, coronary heart disease, osteoporosis. Excessive physical exercise can cause oxidative damage to body cells, so the body needs antioxidant supplies from outside the body such as dark chocolate (Theobroma cacao.L) that contains high polyphenols.

The purpose of this research was to assess the effect of ethanol extract of dark chocolate (Theobroma cacao L.) on inhibit the increase Malondialdehyde (MDA) levels of gastrocnemius muscle after treadmill running test on male wistar rats.

The research design was using laboratory experimental design. A total of 24 male Wistar rats were randomly divided into four EECH groups (n=6), in the dose of 1.11 g/kgBW, 2.22 g/kgBW, 4.44 g/KgBW, and CMC 1% for 18 days. Treadmill test was done once a day from day 14 to 18 (speed 15m/min, increased 1 m/min, every two minutes, 15° slope) until exhaustion. The measurements of data were MDA levels of right gastrocnemius muscle on day-18 units of mol/ml and the distance in meters. Data was analyzed ratio MDA levels and distances using Kruskal-Wallis. Significant result, then analyzed by Mann-Whitney U.

The results showed MDA levels ratio to the distance of group EECH 1 (17,686), EECH 2 (10,2331) and EECH 3 (5,6084) compared to control CMC 1% (17,0968) showed no significant difference with p = 0.200.

The conclusion is ethanol extract of dark chocolate inhibits the increase of MDA levels of gastrocnemius muscle after treadmill running test on male wistar rats.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

Manfaat Akademik ... 3

Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Otot ... 6

2.1.1 Jenis Otot dan Histologi Otot ... 6

2.1.2 Biokimiawi pada Kontraksi Otot ...10

2.2 Latihan Fisik...14

2.2.1 Definisi ...14

2.2.2 Neurotransmitter pada Latihan Fisik... 14


(4)

ix

2.3 Radikal Bebas... 16

2.3.1 Definisi ... 16

2.3.2 Radikal Bebas dalam Tubuh ... 16

2.3.3 Kerusakan Jaringan Akibat Radikal Bebas ... 17

2.4 Anti Oksidan ... 18

2.4.1 Antioksidan Enzimatis ... 19

2.4.2 Antioksidan Non Enzimatis ... 20

2.5 Coklat ... 22

2.5.1 Taksonomi dan Morfologi... 22

2.5.2 Kandungan Kimia ... 23

2.5.3 Aktivitas Antioksidan pada Coklat Hitam ... 24

2.5.3.1 Polifenol dan Flavonol ... 24

2.5.3.2 Flavonoid... 25

2.6 Carboxymethyl Cellulose ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 27

3.1.1 Bahan Penelitian... 27

3.1.2 Alat Penelitian ... 28

3.1.3 Hewan Coba ... 28

3.1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian... 28

3.2.1 Desain Penelitian ... 28

3.2.2 Variabel Penelitian ... 28

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 28

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 29

3.2.4 Prosedur Kerja ... 30

3.2.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 30

3.2.4.2 Persiapan Hewan Coba ... 30


(5)

3.2.5 Cara pemeriksaan ... 32

3.2.6 Metode Analisis ... 32

Hipotesis Statistik ... 33

Kriteria Uji ... 33

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Penelitian... 34

4.1.1 Kadar Malondialdehyde (MDA) otot gastroknemius setelah Treadmill Running Test ... 34

4.2 Uji Hipotesis... 37

Hipotesis Penelitian ... 37

Hal yang Mendukung ... 37

Hal yang Tidak Mendukung... 37

Simpulan ... 37

BAB V SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... ... 39


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Kimia Biji Kakao Fermentasi ... 22

Tabel 2.2 Asam Lemak pada Lemak Kakao ... 23

Tabel 2.3 Perbandingan Kandungan Polifenol... 24

Tabel 4.1 Kadar MDA dalam mol/liter dan Jarak Tempuh dalam Meter ... 33


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pembentukan MDA dan Kerja Ekstrak Etanol Coklat Hitam... 4

Gambar 2.1 Otot Polos saat Berkontraksi ... 6

Gambar 2.2 Gambar Histologis Otot Rangka Potongan Memanjang (a) ... 8

Potongan Melintang (b) ... 8

Endomysium, Perimysium, dan Epimysium ... 8

Gambar 2.3 Serat Otot Rangka. ... 9

Gambar 2.4 Otot Rangka... 9

Gambar 2.5 Myofibril Otot ... 11


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berat Badan Tikus Dari Setiap Kelompok ... 40

Lampiran 2 Gambar Penelitian ... 41

Lampiran 3 Analisis Data Rasio MDA terhadap Jarak tempuh ... 43


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latihan fisik secara teratur mempunyai efek yang baik terutama mencegah obesitas, penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung koroner, dan osteoporosis (Thirumalai et al, 2011). Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik dan rendahnya tingkat kebugaran fisik dikaitkan dengan penyebab kematian. Pada umur setengah baya, melakukan aktivitas fisik yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko kematian. Di Amerika Serikat diperkirakan bahwa dari sebanyak 250.000 kematian per tahun, sekitar 12% disebabkan kurangnya aktivitas fisik secara teratur (Russell, 1995). Rata-rata latihan fisik yang dianjurkan untuk kelompok umur 18-64 tahun adalah 150 menit per minggu untuk menghindari cedera yang diakibatkan oleh latihan fisik. Latihan fisik dapat berupa berjalan, bersepeda, berlari, berenang, dan olahraga lain (WHO, 2011). Tetapi latihan fisik yang berat dan berlebihan pada individu yang tidak terkontrol dapat menimbulkan kerusakan oksidatif dalam sel-sel tubuh. Kerusakan oksidatif adalah kerusakan biomolekuler sel-sel jaringan tubuh akibat radikal bebas. Kerusakan pada biomolekul tersebut menyebabkan perubahan pada sel berupa degenerasi, penuaan ataupun kematian sel (Djamil, 2005).

Aktivitas fisik dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-hari di tempat kerja, transportasi (berjalan atau bersepeda), berkebun atau melakukan pekerjaan rumah tangga, dan saat waktu senggang dapat melakukan olahraga atau kegiatan rekreasi. Hal ini akan meningkatkan pembentukan radikal bebas dengan berbagai cara, termasuk (1) peningkatan produksi epinefrin dan katekolamin yang akan memproduksi radikal bebas saat metabolik tubuh tidak aktif, (2) pembentukan asam laktat yang akan mengkonversi kerusakan ringan oleh radikal bebas

(superoxide) menjadi kerusakan yang berat (hydroxyl), (3) respon inflamasi terhadap kerusakan otot sekunder yang terjadi dengan kelelahan (Thompson, 2013).


(10)

2

Manfaat latihan fisik akan hilang bila latihan fisik dilakukan sampai kelelahan. Latihan fisik maksimal yang melelahkan, terutama bila dilakukan sesekali, dapat menyebabkan kerusakan struktur atau reaksi inflamasi pada otot. Sebagian kerusakan ini, berhubungan dengan oksidan yang dihasilkan selama latihan fisik (Thirumalai et al, 2011).

Kemampuan untuk menetralisir oksidan sudah dimiliki oleh tubuh atau sel itu sendiri. Radikal bebas juga merangsang pembentukan antioksidan enzimatis maupun non enzimatis guna menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Namun antioksidan endogen tidak sepenuhnya efektif menangkal efek negatif radikal bebas (Djamil, 2005). Hingga kini belum sepenuhnya diketahui apakah antioksidan natural tubuh yang berperan sebagai sistem pertahanan dapat mengatasi peningkatan radikal bebas pada saat aktivitas fisik maksimal atau apakah diperlukan suplemen tambahan (Thompson, 2013).

Produksi radikal bebas dalam tubuh, dapat dikurangi dengan tambahan dari luar tubuh seperti Vitamin E, Vitamin C, Betakaroten, dan Flavonoid. Penggunaan vitamin ini akan berperan dalam mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Selain dari luar, tubuh juga memproduksi antioksidan seperti superoksida dismutase, katalase, glutation peroksidase, dan glutation reduktase.

Semenjak abad ke 17 telah diperkenalkan coklat untuk pengobatan yang potensial. Pada Negara Eropa, bermacam-macam penelitian mengenai coklat sebagai pengobatan, telah dilakukan dengan cara diminum atau dimakan untuk mengobati berbagai gangguan (Andujar et al, 2012).

Kini coklat dikenal di seluruh dunia dan telah dipelajari bahwa coklat mempunyai sifat antioksidan dan antiradikal karena mengandung polifenol terutama prosianidin dan flavonoid. Senyawa fenolik dari coklat merupakan senyawa bioaktif, terutama menonjol pada efek metabolik dan kardiovaskular. Senyawa ini akan meningkatkan antioksidan dalam plasma untuk mencegah terjadinya oksidasi LDL-kolesterol. Coklat juga mempunyai sifat anti platelet yang berkaitan dengan perlindungan pada penyakit jantung, memodulasi sistem imun, anti inflamasi, dan anti kanker (Andujar et al, 2012). Banyak penelitian


(11)

3

sebelumnya menyatakan bahwa kandungan anti oksidan di dalam coklat hitam empat kali lebih banyak dari pada teh hijau dan dua kali lebih banyak dari pada

red wine (Simadibrata, 2011).

Malondialdehyde merupakan salah satu penanda yang sering digunakan dalam mendeteksi lipid peroxidation. Selain itu juga MDA terbentuk selama biosistesis prostaglandin. MDA dapat ditemukan dalam tubuh seperti pada otot dan plasma darah (Winarsi, 2007).

Antioksidan, termasuk coklat hitam dapat mengurangi aktivitas radikal bebas, hal ini mendorong penulis untuk penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol coklat hitam (Theobroma Cacao L) tehadap kadar MDA otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka identifikasi masalah sebagai berikut:

• Apakah ekstrak etanol coklat hitam menghambat peningkatan kadar MDA

dalam otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak ethanol coklat hitam terhadap kadar MDA otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah

Treadmill Running Test.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Akademis : Untuk melihat pengaruh coklat hitam terhadap kadar MDA

dalam otot gastroknemius.

Manfaat Praktis : Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa coklat hitam dapat digunakan dalam menurunkan radikal bebas dalam tubuh yang terbentuk setelah latihan fisik.


(12)

4

1.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Pembentukan MDA dan Kerja Ekstrak Etanol Coklat Hitam

Stres oksidatif akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid dalam membran sel yang dapat mendegradasi asam lemak tak jenuh, kemudian mengakumulasikannya menjadi aldehid, meliputi malondialdehyde atau MDA (Thirumalai et al, 2011). Taksiran kadar MDA dengan mengukur MDA dan

thiobarbituric acid reacting systems (TBRS) reaktif dengan thiobarbituric acid. Hal ini akan menghasilkan chromophere warna pink. Secara keseluruhan akan dinyatakan sebagai millimoles dari perbandingan MDA. Coklat hitam atau lebih dikenal dengan Dark Chocolate mengandung flavonoid. Kandungan ini (flavonoid) merupakan bagian dari antioksidan alami yang biasa dikenal dengan polifenol dan dapat ditemukan di berbagai makanan seperti coklat hitam, teh hijau,

red wine, buah-buahan, dan sayuran (Michigan, 2010). Beberapa penelitian telah membuktikan coklat hitam memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan karenanya dapat menghambat peroksidasi lipid, maka diharapkan pemberian coklat hitam sebelum treadmill running test dapat mengurangi efek oksidan dari stres oksidatif atau mengurangi MDA otot gastroknemius tikus yang mendapat perlakuan treadmill running test.

MDA >>> Ketahanan Fisik<<<

ROS >>> Lipid Peroxidation >>>

Oxygen Ï Aktifitas Fisik

Maksimal

MDA << Ketahanan Fisik >>

ROS << Lipid Peroxidation <<

Oxygen Ï Aktifitas Fisik

Maksimal

Ekstrak Etanol Coklat Hitam


(13)

5

1.6 Hipotesis

Ekstrak etanol coklat hitam menghambat peningkatan kadar MDA otot gastroknemius Tikus Wistar Jantan setelah treadmill running test .


(14)

38

BAB V

SIMPULAN & SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak etanol coklat hitam menghambat peningkatan kadar MDA dalam otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak etanol coklat hitam terhadap penurunan rasio kadar MDA dengan jarak tempuh :

• Memperpanjang waktu pemberian perlakuan. • Menggunakan kontrol pembanding.

• Menggunakan bentuk sediaan lain atau zat aktifnya. • Menggunakan hewan coba lain.

• Menggunakan alat lain.

• Meneliti efek samping penggunaan ekstrak tersebut. • Menggunakan jenis tanaman lain.


(15)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Veghasanah Tanlie

NRP : 1010186

TempatdanTanggalLahir :Pekanbaru, 13 Februari 1992

Alamat : Jl. Mahardika Blok C no. 1, Pekanbaru

Agama : Islam

RiwayatPendidikan :

1996 - 1998 : TK Al-Hidayah, Pekanbaru 1998 – 2004 :SD Islam As-Shofa, Pekanbaru 2004 – 2007 : SMP Negeri 1, Pekanbaru 2007 – 2010 : SMA Cendana, Pekanbaru

2010 – sekarang :MahasiswaFakultasKedokteranUniversitas Kristen Maranatha, Bandung


(16)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL COKLAT HITAM

(Theobroma cacao L.) DALAM MENGHAMBAT PENINGKATAN KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) OTOT

GASTROKNEMIUS SETELAH TREADMILL RUNNING TEST PADA TIKUS WISTAR JANTAN

Veghanasanah Tanlie*, Sugiarto Puradisastra**, Pinandjojo Djojosoewarno**

*Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

**Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung ***Bagian Fisiologi Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung *****Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran , Bandung

ABSTRAK

Latihan fisik secara teratur dapat mencegah obesitas, penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung koroner, osteoporosis. Latihan fisik yang berat dan berlebihan dapat menimbulkan kerusakan oksidatif dalam sel-sel tubuh, sehingga tubuh membutuhkan suplai antioksidan dari luar seperti coklat hitam (Theobroma cacao.L) mengandung polifenol yang tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol coklat hitam dalam menghambat peningkatan kadar MDA (Malondialdehyde) otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

Desain penelitian menggunakan eksperimental laboratorik. Tikus Wistar jantan sebanyak 24 ekor dikelompokkan secara acak menjadi empat kelompok (n = 6) EECH dengan dosis 1,11 g/KgBB, 2,22 g/KgBB, 4,44 g/KgBB dan CMC 1% 2 ml selama 18 hari. Uji treadmill dilakukan satu kali sehari pada hari ke-14 sampai ke-18 (kecepatan 15 m/menit, setiap dua menit ditingkatkan satu meter/menit, kemiringan 15o) sampai kelelahan. Data yang diukur adalah kadar

MDA otot gastroknemius kanan pada hari ke - 18 dalam satual mol/ml dan jarak tempuh dalam meter. Analisis data rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh menggunakan Kruskal Wallis. Jika bermakna, dilanjutkan dengan Mann-Whitney U.

Hasil menunjukkan rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh pada kelompok EECH 1 (17,686), EECH 2 (10,2331) dan EECH 3 (5,6084) dibandingkan dengan kontrol CMC 1% (17,0968) tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan p = 0,200.

Simpulan adalah Ekstrak etanol coklat hitam menghambat peningkatan kadar MDA dalam otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

Kata kunci: Theobroma cacao L., Malondialdehyde, treadmill, ekstrak etanol

ABSTRACT

Regular physical exercise can prevent obesity, clogged arteries, coronary heart disease, osteoporosis. Excessive physical exercise can cause oxidative damage to body cells, so the body needs antioxidant supplies from outside the body such as dark chocolate (Theobroma cacao.L) that contains high polyphenols.

The purpose of this research was to assess the effect of ethanol extract of dark chocolate (Theobroma cacao L.) on inhibit the increase Malondialdehyde (MDA) levels of gastrocnemius muscle after treadmill running test on male wistar rats.


(17)

The research design was using laboratory experimental design. A total of 24 male Wistar rats were randomly divided into four EECH groups (n=6), in the dose of 1.11 g/kgBW, 2.22 g/kgBW, 4.44 g/KgBW, and CMC 1% for 18 days. Treadmill test was done once a day from day 14 to 18 (speed 15m/min, increased 1 m/min, every two minutes, 15° slope) until exhaustion. The measurements of data were MDA levels of right gastrocnemius muscle on day-18 units of mol/ml and the distance in meters. Data was analyzed ratio MDA levels and distances using Kruskal-Wallis. Significant result, then analyzed by Mann-Whitney U.

The results showed MDA levels ratio to the distance of group EECH 1 (17,686), EECH 2 (10,2331) and EECH 3 (5,6084) compared to control CMC 1% (17,0968) showed no significant difference with p = 0.200.

The conclusion is ethanol extract of dark chocolate inhibits the increase of MDA levels of gastrocnemius muscle after treadmill running test on male wistar rats.

Keywords : Theobroma cacao L., Malondialdehyde, treadmill, ethanol extract.

PENDAHULUAN

Latihan fisik secara teratur

mempunyai efek yang baik

terutama mencegah obesitas,

penyumbatan pembuluh darah,

penyakit jantung koroner, dan osteoporosis.8 Latihan fisik dapat

berupa berjalan, bersepeda, berlari, berenang, dan olahraga lain.1 Tetapi

latihan fisik yang berat dan

berlebihan pada individu yang tidak

terkontrol dapat menimbulkan

kerusakan oksidatif dalam sel-sel tubuh. Kerusakan oksidatif adalah

kerusakan biomolekuler sel-sel

jaringan tubuh akibat radikal bebas. Kerusakan pada biomolekul tersebut menyebabkan perubahan pada sel

berupa degenerasi, penuaan

ataupun kematian sel.7

Manfaat latihan fisik akan hilang bila latihan fisik dilakukan sampai kelelahan. Latihan fisik maksimal yang melelahkan, terutama bila

dilakukan sesekali, dapat

menyebabkan kerusakan struktur atau reaksi inflamasi pada otot.

Sebagian kerusakan ini,

berhubungan dengan oksidan /

radikal bebas yang dihasilkan

selama latihan fisik.8

Kini coklat dikenal di seluruh dunia dan coklat juga mempunyai

sifat anti platelet yang berkaitan dengan perlindungan pada penyakit jantung, memodulasi sistem imun, anti inflamasi, dan anti kanker.5

Coklat mempunyai sifat antioksidan dan antiradikal karena mengandung polifenol terutama prosianidin dan flavonoid. Senyawa fenolik dari coklat merupakan senyawa bioaktif,

terutama menonjol pada efek

metabolik dan kardiovaskular.

Senyawa ini akan meningkatkan antioksidan dalam plasma dan otot. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kandungan anti oksidan di dalam coklat hitam empat kali lebih banyak dari pada teh hijau dan dua kali lebih banyak dari pada red wine.6

Malondialdehyde merupakan salah

satu penanda yang sering

digunakan dalam mendeteksi lipid peroxidation. Selain itu juga MDA

terbentuk selama biosintesis

prostaglandin. MDA dapat

ditemukan dalam tubuh seperti pada otot dan plasma darah.4 Coklat

Hitam diharapkan mampu

menghambat peningkatan kadar MDA.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak


(18)

 

etanol coklat hitam terhadap kadar

MDA otot gastroknemius tikus

Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

desain eksperimental laboratorik. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar jantan berusia 8-10 minggu sebanyak 60 ekor pada penelitian awal dan setelah diseleksi menjadi 24 ekor untuk penelitian lanjutan. Hewan coba kemudian dibagi menjadi empat kelompok secara acak dan masing-masing kelompok terdiri atas enam ekor tikus. Perlakuan yang diberikan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan dan satu kelompok tanpa perlakuan sebagai kontrol. Ekstrak

etanol coklat hitam (EECH)

diberikan per oral menggunakan sonde. Data yang diukur adalah

kadar MDA otot gastroknemius

kanan dalam mol/ml dan jarak tempuh dalam meter.

Analisis data rasio kadar MDA

terhadap jarak tempuh dianalisis

normalitasnya menggunakan uji

Kolmogorov - smirnov, bila distribusi normal dilakukan uji ANAVA satu arah bila data terdistribusi tidak

normal dilakukan uji non

parametrik Kruskal-Wallis

dilanjutkan Mann Whitney U

dengan α = 0,05 dan dilanjutkan uji

LSD dengan tingkat kepercayaan

95% dan tingkat kemaknaan

berdasarkan nilai p < 0,05.

Penelitian awal

Tikus sebanyak 60 ekor diseleksi kemampuan berlari pada treadmill

dengan kecepatan 15 m/menit selama 5 menit. Seleksi tikus dilakukan sebanyak 3 kali sampai didapatkan sebanyak 24 ekor.

Penelitian lanjutan

Tikus dikelompokan secara acak menjadi 4 kelompok (n=6) dan

dilakukan pengenalan terhadap

treadmill selama 5 hari. Kemudian

masing-masing kelompok diberi

perlakuan dengan volume 2 ml secara oral selama 18 hari yaitu, kelompok EECH I diberi dosis 1,11 g/KgBB, kelompok EECH 2 diberi dosis 2,22 g/KgBB, kelompok EECH 3 diberi dosis 4,44 g/KgBB. EECH 1, 2, dan 3 dilarutkan dalam CMC 1%, dan kelompok IV diberi CMC 1%. Pada hari ke-14 sampai ke-18, empat puluh lima menit setelah diberi

perlakuan, dilakukan treadmill

running test sampai tikus kelelahan.

Treadmill machine diatur dengan kecepatan 15 m/menit, setiap 2 menit ditingkatkan 1 m/menit. Dicatat waktu (menit) dan kecepatan (meter/menit) selama tikus berlari di atas treadmill untuk menghitung

jarak tempuh. Jaringan otot

gastroknemius diseksi dan

ditimbang 0,5 gr. Setelah itu ukur

kadar MDA dengan

spektrofotometer pada panjang

gelombang 532 nm. Bahan :

• Coklat hitam (Theobroma

cacao L.)

Carboxymethyl Cellulose (CMC) 1%

• Akuades

• Pakan mencit

• NaCl 0.9%

• Batu Es

• 2-Thiobarbiturat acid

• Standar MDA

Acetic acid glacial

Sodium hydroxide (NaOH) Alat :

Treadmill machine

• Kandang mencit


(19)

• Pipet

• Timbangan

• Mortar

Dissecting set

Elisa Kit

Spuit 5 ml

• Sentrifugal

• Spektrofotometri

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Kadar MDA dalam mmol dan Jarak Tempuh Dalam Meter

Keterangan :

EECH 1 adalah kelompok ekstrak etanol coklat hitam (EECH) dosis 1,11 g/KgBB EECH 2 adalah kelompok ekstrak etanol coklat hitam (EECH) dosis 2,22 g/KgBB EECH 3 adalah kelompok ekstrak etanol coklat hitam (EECH) dosis 4,44 g/KgBB Kontrol adalah kelompok larutan CMC 1%

Tabel 2 menunjukkan MDA dari tikus setiap kelompok bervariasi antara 1128,02 mmol pada kelompok EECH 3 sampai 6332,75 mmol pada kelompok EECH 2. Rerata jarak tempuh dari tikus di setiap kelompok bervariasi antara 45,33 m pada kelompok kontrol sampai 1343,57 m pada kelompok EECH 2. Kelompok EECH 2 mempunyai jarak tempuh yang lebih panjang dibandingkan dengan kelompok lain. Untuk melihat efektivitas ekstrak etanol coklat dalam menurunkan kadar radikal bebas selama menempuh jarak tersebut, maka dihitung rasio kadar MDA dibandingkan terhadap jarak tempuh.

Tabel 2 Perbandingan Rasio kadar MDA dengan jarak tempuh

Tabel 2 menunjukkan rasio kadar radikal bebas (MDA) dengan jarak tempuh bervariasi antara 1,98 pada kelompok kontrol sampai 44,08 pada kelompok EECH 1.

Mencit/ Kelompok

EECH 1 EECH 2 EECH 3 Kontrol

MDA Jarak MDA Jarak MDA Jarak MDA Jarak 1 3491,44 670,05 6332,75 762,53 1926,31 161,5 2672,76 189,37 2 6188,28 140,4 5080,65 1343,57 3684,07 1050,38 2961,71 45,33 3 2504,21 219 4815,78 1132,27 2094,86 527,92 2070,79 1046,25 4 3780,9 507,5 4526,83 835,2 1830,00 239,67 1516,97 260,05 5 3491,44 117 2046,71 1324,87 1854,08 549,17 1324,34 215,33 6 1516,97 187,15 4984,33 1209,45 1228,02 379,5 2576,44 281,05 Rerata 3495.455 306,79 4631.175 1,101,315 2101.39 484,69 2187.168 339,563

Mencit/Kelompok EECH 1 EECH 2 EECH 3 Kontrol

1 5,21 8,30 11,93 14,11

2 44,08 37,75 3,51 65,34

3 11,43 4,25 3,97 1,98

4 7,45 5,42 7,64 5,83

5 29,84 1,54 3,38 6,15

6 8,11 4,12 3,24 9,17


(20)

 

DISKUSI

Radikal bebas terbentuk seiring meningkatnya latihan fisik yang dilakukan. Radikal bebas yang terbentuk dapat merusak komponen seluler di dalam tubuh seperti merusak sel, materi genetik DNA dan RNA, dan berbagai penyakit

degeneratif. Untuk menurunkan

pembentukan radikal bebas

digunakan antioksidan. Polifenol yang ada di coklat hitam merupakan salah satu contoh antioksidan dan

mempunyai zat utama katekinguna

mengimbangi peningkatan radikal bebas untuk menunda kelelahan sehingga radikal bebas terbentuk menurun dan terjadi peningkatan latihan fisik yang diinginkan.2

Pada penelitian dengan

menggunakan ekstrak teh hijau juga

didapatkan peningkatan jarak

tempuh seiring dengan peningkatan lipid peroksidasi.3 Hal ini berarti

jarak tempuh meningkat dan radikal bebas meningkat. sehingga dapat

disimpulkan bahwa teh hijau

mempunyai potensi yang kurang dalam menghambat kadar radikal bebas. Peningkatan radikal bebas ini disebabkan katabolisme dari lemak dan karbohidrat sebagai sumber yang digunakan selama latihan fisik.

Metabolisme lemak pada saat

latihan fisik dipercaya merupakan kunci utama peningkatan kada lipid peroksidasi di dalam otot. Katekin yang terdapat pada teh dan coklat juga diketahui mempunyai peranan yang sinergis terhadap peningkatan metabolisme lemak sehingga latihan fisik dapat dilakukan lebih lama dan juga radikal bebas yang terbentuk

juga lebih banyak, namun

kemungkinan kadar katekin pada

coklat lebih tinggi dari pada teh hijau.3

Uji Normalitas Kormogorov -

Smirnov dilakukan untuk

mengetahui normalitas data. Hasil Uji normalitas didapatkan p = 0,02.

Hal ini berarti data tidak

terdistribusi normal, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pengujian parametrik ANAVA satu arah. Pengujian dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis untuk melihat adanya perbedaan secara statistik dan didapatkan p > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antar kelompok

perlakuan sehingga tidak

dilanjutkan dengan uji

Mann-Whitney U.

Rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh pada EECH 1 (17,6863 ) secara statistik didapatkan sama dengan kontrol (17,0968) dengan jarak tempuh yang hampir sama. Rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh pada EECH 2 (10,2331) dan EECH 3 (5,6084) secara statistik sama dengan kontrol, tetapi dengan rerata jarak tempuh yang berbeda yaitu pada EECH 2 (1101,315 m) dan EECH 3 (484,69 m ) dibandingkan kontrol (339,563 m). Hal ini berarti kelompok EECH 2 dan EECH 3 mampu menghambat pembentukan radikal bebas. Peningkatan jarak tempuh pada kelompok EECH 2 mungkin disebabkan aktivitas anti oksidan yang poten dan mampu menghambat peningkatan radikal bebas dan hal ini menyebabkan pembentukan asam laktat yang

tertunda. Coklat mempunyai

aktivitas anti oksidan yang sangat poten.6 Coklat hitam mempunyai

kadungan anti oksidan yaitu

polifenol yang mampu

memperlambat kelelahan otot.

Hipotesis penelitian adalah

ekstrak etanol coklat hitam


(21)

peningkatan kadar MDA otot gastroknemius tikus Wistar jantan setelah treadmill running test. Hal-hal yang mendukung adalah pada Uji Kruskal Wallis dari setiap kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan p = 0,2. Hal ini berarti ekstrak etanol coklat hitam dapat menghambat peningkatan

kadar MDA. Sedangkan hal-hal

yang tidak mendukung tidak ada. Oleh karena itu Hipotesis diterima dan teruji oleh data.

DAFTAR PUSTAKA

1. Global Recommendations on Physical Activity for Health. WHO. 2011. 2. Polyphenols in Cocoa. Hii, C L. 2009,

Asian Journal of Food and Agro-Industry, pp. 1-21.

3. Green tea extract improves running endurance in mice by stimulating lipid utilization during exercise. Murase, Takatoshi, et al. Japan : s.n., January 05, 2006, Biological Science

Laboratories, Kao Corporation, Tochigi, Japan.

4. Winarsi, Hery. Anti Oksidan Alami

dan Radikal Bebas. Yogyakarta : Kanisius, 2007.

5. Cocoa Polyphenols and Their

Potential Benefits for Human Health. I. Andujar, M. C. Recio, R. M. Giner,

and J. L. Rios. 2012, Departament de

Farmacologia, Facultat de Farm`acia, Universitat de Val`encia, Avenida Vicent Andr´es Estell´es s/n, 46100 Burjassot, Valencia, Spain.

6. Simadibrata, Marcellus. Anti-free

Radical Effects of Dark Chocolate in Radical Damage and Constipation. Jakarta : Department of Internal Medicine Faculty of Medicine, University of Indonesia , 2011. 7. Latihan Olahraga dan Radikal Bebas.

Djamil, Rusdan. 2005, Laboratorium

Fisiologi Sub Divisi Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

8. Intense and exhaustive exercise induce oxidative stress in skeletal muscle. Thirumalai, T., Therasa, S. V.,

Elumalai, E., and David, E. 2011,

Asian Pacific Journal of Tropical Disease, pp. 63-66.


(22)

39

DAFTAR PUSTAKA

Aherne, S. A., & O' Brien, N. M. 2002. Dietary Flavonols: Chemistry, Food Content, and Metabolism. The Nutritional Sciences, Department od Food Science, Food Technology and Nutriton , 1-7.

Ambardini, R. L. 2010. Pendidikan Jasmani dan Prestasi Akademik. Tinjauan Neurosains , 1-13.

Andujar., Recio, M. C.,Giner. 2012. Cocoa Polyphenols and Their Potential Benefits for Human Health. Departament de Farmacologia, Facultat de Farm`acia, Universitat de Val`encia, Avenida Vicent Andr´es Estell´es s/n, 46100 Burjassot, Valencia, Spain .

Buettner, G. R. 2009. What are Free Radicals? The University Of Iowa , 1-30. Forsman. 2013. East Tennessee State University. Retrieved June 23, 2013, from

www.etsu.edu: http://faculty.etsu.edu/forsman/histologyofmuscleforweb.htm Gomes, E. C., & Silva , A. N. 2012. Oxidants, Antioxidants, and the Beneficial

Roles of Exercise-Induced Production of Reactive Species. Oxidative Medicine and Cellular Longevity .

Guyton, A. C. 2007. Text Book of Medical Physiology. Mississippi: EGC.

Hery, Winarsi. 2007. Anti Oksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.

Hii, C. L., Law, C. L., Suzanah, S., Misnawi., Cloke, M. 2009. Polyphenols in Cocoa. Asian Journal of Food and Agro-Industry , 1-21.

Integrated Taxonomic Information System. 2011. Theobroma cacao L. Retrieved July8,2013,fromwww.itis.gov:http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt ?search_topic=TSN&search_value=505487

Manach, C., & Scalbert, A. 2004. Polyphenol: Food sources and bioavailability.

The American Journal of Clinical Nutrition , 1-6.

Marks, D. B., Marks, A. D., & Smith, C. M. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. (J. Suyono, V. Sadikin, L. L. Mandera , Eds., & B. U. Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.

Michigan, U. o. 2010. Healing Foods Pyramid. Retrieved 2013, from Integrative Medicine: http://www.med.umich.edu


(23)

40

Minifie, B. W. 1989. Chocolate, Cocoa, and Confectionery (Science and Technology) Vol. 3. New York: An Aspen Publication.

Murase, T., Haramizu, S., Akira, S., Tokimitsu, I., & Hase, T. 2006. Green tea extract improves running endurance in mice by stimulating lipid utilization during exercise. Biological Science Laboratories, Kao Corporation, Tochigi, Japan .

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009. Harper's Illustrated Biochemistry. (B. U. Pendit, Ed., N. Wulandari, L. Rendy, L. Dwijayanthi, Liena, F. Dany, & L. Y. Rachman, Trans.) Toronto: EGC.

Resi, W, Agestia., & Andis, Sugrani. 2009. Flavonoid (Quercetin). Program S2 Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin , 5-9.

Rusdan, Djamil. 2005. Latihan Olahraga dan Radikal Bebas. Laboratorium Fisiologi Sub Divisi Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Andalas .

Russell, R.P. 1995. A Recommendation from the Centers for Disease Control and Prevention and the American College of Sports Medicine. Physical Activity and Public Health .

Seidman, R. J. 2011. Skeletal Muscle - Structure and Histology. Medscape Reference .

Sherwood, L. 2010. Human Physiology: From Cells to Systems, Seventh Edition.

California: Yolanda Cossio.

Simadibrata, Marcel. 2011. Anti-free Radical Effects of Dark Chocolate in Radical Damage and Constipation. Jakarta: Department of Internal Medicine Faculty of Medicine, University of Indonesia .

Thirumalai, T., Therasa, S. V., Elumalai, E., & David, E. 2011. Intense and exhaustive exercise induce oxidative stress in skeletal muscle. Asian Pacific Journal of Tropical Disease , 63-66.

Thompson, P. M. 2013.Antioxidants: what role do they play in physical activity and health? The American Journal of Clinical Nutrition .

WHO. 2011. Global Recommendations on Physical Activity for Health.

Widiyanto. 2007. Latihan Fisik dan Laktat. Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY , 1-16.


(1)

etanol coklat hitam terhadap kadar MDA otot gastroknemius tikus Wistar Jantan setelah Treadmill Running Test.

BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorik. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar jantan berusia 8-10 minggu sebanyak 60 ekor pada penelitian awal dan setelah diseleksi menjadi 24 ekor untuk penelitian lanjutan. Hewan coba kemudian dibagi menjadi empat kelompok secara acak dan masing-masing kelompok terdiri atas enam ekor tikus. Perlakuan yang diberikan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan dan satu kelompok tanpa perlakuan sebagai kontrol. Ekstrak etanol coklat hitam (EECH) diberikan per oral menggunakan sonde. Data yang diukur adalah kadar MDA otot gastroknemius kanan dalam mol/ml dan jarak tempuh dalam meter.

Analisis data rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh dianalisis normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov - smirnov, bila distribusi normal dilakukan uji ANAVA satu arah bila data terdistribusi tidak normal dilakukan uji non parametrik Kruskal-Wallis dilanjutkan Mann Whitney U dengan α = 0,05 dan dilanjutkan uji

LSD dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.

Penelitian awal

Tikus sebanyak 60 ekor diseleksi kemampuan berlari pada treadmill dengan kecepatan 15 m/menit selama 5 menit. Seleksi tikus dilakukan sebanyak 3 kali sampai

Penelitian lanjutan

Tikus dikelompokan secara acak menjadi 4 kelompok (n=6) dan dilakukan pengenalan terhadap treadmill selama 5 hari. Kemudian masing-masing kelompok diberi perlakuan dengan volume 2 ml secara oral selama 18 hari yaitu, kelompok EECH I diberi dosis 1,11 g/KgBB, kelompok EECH 2 diberi dosis 2,22 g/KgBB, kelompok EECH 3 diberi dosis 4,44 g/KgBB. EECH 1, 2, dan 3 dilarutkan dalam CMC 1%, dan kelompok IV diberi CMC 1%. Pada hari ke-14 sampai ke-18, empat puluh lima menit setelah diberi perlakuan, dilakukan treadmill running test sampai tikus kelelahan. Treadmill machine diatur dengan kecepatan 15 m/menit, setiap 2 menit ditingkatkan 1 m/menit. Dicatat waktu (menit) dan kecepatan (meter/menit) selama tikus berlari di atas treadmill untuk menghitung jarak tempuh. Jaringan otot gastroknemius diseksi dan ditimbang 0,5 gr. Setelah itu ukur

kadar MDA dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang 532 nm.

Bahan :

• Coklat hitam (Theobroma cacao L.)

Carboxymethyl Cellulose (CMC) 1%

• Akuades • Pakan mencit • NaCl 0.9% • Batu Es

• 2-Thiobarbiturat acid • Standar MDA

Acetic acid glacial

Sodium hydroxide (NaOH) Alat :

Treadmill machine • Kandang mencit


(2)

 

• Pipet • Timbangan • Mortar • Dissecting set

Elisa Kit Spuit 5 ml • Sentrifugal • Spektrofotometri

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Kadar MDA dalam mmol dan Jarak Tempuh Dalam Meter

Keterangan :

EECH 1 adalah kelompok ekstrak etanol coklat hitam (EECH) dosis 1,11 g/KgBB EECH 2 adalah kelompok ekstrak etanol coklat hitam (EECH) dosis 2,22 g/KgBB EECH 3 adalah kelompok ekstrak etanol coklat hitam (EECH) dosis 4,44 g/KgBB Kontrol adalah kelompok larutan CMC 1%

Tabel 2 menunjukkan MDA dari tikus setiap kelompok bervariasi antara 1128,02 mmol pada kelompok EECH 3 sampai 6332,75 mmol pada kelompok EECH 2. Rerata jarak tempuh dari tikus di setiap kelompok bervariasi antara 45,33 m pada kelompok kontrol sampai 1343,57 m pada kelompok EECH 2. Kelompok EECH 2 mempunyai jarak tempuh yang lebih panjang dibandingkan dengan kelompok lain. Untuk melihat efektivitas ekstrak etanol coklat dalam menurunkan kadar radikal bebas selama menempuh jarak tersebut, maka dihitung rasio kadar MDA dibandingkan terhadap jarak tempuh.

Tabel 2 Perbandingan Rasio kadar MDA dengan jarak tempuh

Tabel 2 menunjukkan rasio kadar radikal bebas (MDA) dengan jarak tempuh bervariasi antara 1,98 pada kelompok kontrol sampai 44,08 pada kelompok EECH 1.

Mencit/ Kelompok

EECH 1 EECH 2 EECH 3 Kontrol MDA Jarak MDA Jarak MDA Jarak MDA Jarak 1 3491,44 670,05 6332,75 762,53 1926,31 161,5 2672,76 189,37 2 6188,28 140,4 5080,65 1343,57 3684,07 1050,38 2961,71 45,33 3 2504,21 219 4815,78 1132,27 2094,86 527,92 2070,79 1046,25 4 3780,9 507,5 4526,83 835,2 1830,00 239,67 1516,97 260,05 5 3491,44 117 2046,71 1324,87 1854,08 549,17 1324,34 215,33 6 1516,97 187,15 4984,33 1209,45 1228,02 379,5 2576,44 281,05 Rerata 3495.455 306,79 4631.175 1,101,315 2101.39 484,69 2187.168 339,563

Mencit/Kelompok EECH 1 EECH 2 EECH 3 Kontrol

1 5,21 8,30 11,93 14,11

2 44,08 37,75 3,51 65,34

3 11,43 4,25 3,97 1,98

4 7,45 5,42 7,64 5,83

5 29,84 1,54 3,38 6,15

6 8,11 4,12 3,24 9,17


(3)

DISKUSI

Radikal bebas terbentuk seiring meningkatnya latihan fisik yang dilakukan. Radikal bebas yang terbentuk dapat merusak komponen seluler di dalam tubuh seperti merusak sel, materi genetik DNA dan RNA, dan berbagai penyakit degeneratif. Untuk menurunkan pembentukan radikal bebas digunakan antioksidan. Polifenol yang ada di coklat hitam merupakan salah satu contoh antioksidan dan mempunyai zat utama katekin guna mengimbangi peningkatan radikal bebas untuk menunda kelelahan sehingga radikal bebas terbentuk menurun dan terjadi peningkatan latihan fisik yang diinginkan.2

Pada penelitian dengan menggunakan ekstrak teh hijau juga didapatkan peningkatan jarak tempuh seiring dengan peningkatan lipid peroksidasi.3 Hal ini berarti jarak tempuh meningkat dan radikal bebas meningkat. sehingga dapat disimpulkan bahwa teh hijau mempunyai potensi yang kurang dalam menghambat kadar radikal bebas. Peningkatan radikal bebas ini disebabkan katabolisme dari lemak dan karbohidrat sebagai sumber yang digunakan selama latihan fisik. Metabolisme lemak pada saat latihan fisik dipercaya merupakan kunci utama peningkatan kada lipid peroksidasi di dalam otot. Katekin yang terdapat pada teh dan coklat juga diketahui mempunyai peranan yang sinergis terhadap peningkatan metabolisme lemak sehingga latihan fisik dapat dilakukan lebih lama dan juga radikal bebas yang terbentuk juga lebih banyak, namun kemungkinan kadar katekin pada coklat lebih tinggi dari pada teh hijau.3

Uji Normalitas Kormogorov - Smirnov dilakukan untuk mengetahui normalitas data. Hasil Uji normalitas didapatkan p = 0,02. Hal ini berarti data tidak terdistribusi normal, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pengujian parametrik ANAVA satu arah. Pengujian dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis untuk melihat adanya perbedaan secara statistik dan didapatkan p > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U.

Rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh pada EECH 1 (17,6863 ) secara statistik didapatkan sama dengan kontrol (17,0968) dengan jarak tempuh yang hampir sama. Rasio kadar MDA terhadap jarak tempuh pada EECH 2 (10,2331) dan EECH 3 (5,6084) secara statistik sama dengan kontrol, tetapi dengan rerata jarak tempuh yang berbeda yaitu pada EECH 2 (1101,315 m) dan EECH 3 (484,69 m ) dibandingkan kontrol (339,563 m). Hal ini berarti kelompok EECH 2 dan EECH 3 mampu menghambat pembentukan radikal bebas. Peningkatan jarak tempuh pada kelompok EECH 2 mungkin disebabkan aktivitas anti oksidan yang poten dan mampu menghambat peningkatan radikal bebas dan hal ini menyebabkan pembentukan asam laktat yang tertunda. Coklat mempunyai aktivitas anti oksidan yang sangat poten.6 Coklat hitam mempunyai kadungan anti oksidan yaitu

polifenol yang mampu

memperlambat kelelahan otot. Hipotesis penelitian adalah ekstrak etanol coklat hitam


(4)

 

peningkatan kadar MDA otot gastroknemius tikus Wistar jantan setelah treadmill running test. Hal-hal yang mendukung adalah pada Uji Kruskal Wallis dari setiap kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan p = 0,2. Hal ini berarti ekstrak etanol coklat hitam dapat menghambat peningkatan kadar MDA. Sedangkan hal-hal yang tidak mendukung tidak ada. Oleh karena itu Hipotesis diterima dan teruji oleh data.

DAFTAR PUSTAKA

1. Global Recommendations on Physical Activity for Health. WHO. 2011. 2. Polyphenols in Cocoa. Hii, C L. 2009,

Asian Journal of Food and Agro-Industry, pp. 1-21.

3. Green tea extract improves running endurance in mice by stimulating lipid utilization during exercise. Murase, Takatoshi, et al. Japan : s.n., January 05, 2006, Biological Science

Laboratories, Kao Corporation, Tochigi, Japan.

4. Winarsi, Hery. Anti Oksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta : Kanisius, 2007.

5. Cocoa Polyphenols and Their

Potential Benefits for Human Health. I. Andujar, M. C. Recio, R. M. Giner, and J. L. Rios. 2012, Departament de Farmacologia, Facultat de Farm`acia, Universitat de Val`encia, Avenida Vicent Andr´es Estell´es s/n, 46100 Burjassot, Valencia, Spain.

6. Simadibrata, Marcellus. Anti-free Radical Effects of Dark Chocolate in Radical Damage and Constipation. Jakarta : Department of Internal Medicine Faculty of Medicine, University of Indonesia , 2011. 7. Latihan Olahraga dan Radikal Bebas.

Djamil, Rusdan. 2005, Laboratorium Fisiologi Sub Divisi Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

8. Intense and exhaustive exercise induce oxidative stress in skeletal muscle. Thirumalai, T., Therasa, S. V., Elumalai, E., and David, E. 2011, Asian Pacific Journal of Tropical Disease, pp. 63-66.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aherne, S. A., & O' Brien, N. M. 2002. Dietary Flavonols: Chemistry, Food

Content, and Metabolism.

The Nutritional Sciences, Department od Food

Science, Food Technology and Nutriton , 1-7.

Ambardini, R. L. 2010. Pendidikan Jasmani dan Prestasi Akademik.

Tinjauan

Neurosains , 1-13.

Andujar., Recio, M. C.,Giner. 2012. Cocoa Polyphenols and Their Potential

Benefits for Human Health.

Departament de Farmacologia, Facultat de

Farm`acia, Universitat de Val`encia, Avenida Vicent Andr´es Estell´es s/n,

46100 Burjassot, Valencia, Spain .

Buettner, G. R. 2009. What are Free Radicals? The University Of Iowa , 1-30.

Forsman. 2013.

East Tennessee State University. Retrieved June 23, 2013, from

www.etsu.edu: http://faculty.etsu.edu/forsman/histologyofmuscleforweb.htm

Gomes, E. C., & Silva , A. N. 2012. Oxidants, Antioxidants, and the Beneficial

Roles of Exercise-Induced Production of Reactive Species. Oxidative Medicine

and Cellular Longevity .

Guyton, A. C. 2007. Text Book of Medical Physiology. Mississippi: EGC.

Hery, Winarsi. 2007.

Anti Oksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta:

Kanisius.

Hii, C. L., Law, C. L., Suzanah, S., Misnawi., Cloke, M. 2009. Polyphenols in

Cocoa. Asian Journal of Food and Agro-Industry , 1-21.

Integrated Taxonomic Information System. 2011. Theobroma cacao L. Retrieved

July8,2013,fromwww.itis.gov:http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt

?search_topic=TSN&search_value=505487

Manach, C., & Scalbert, A. 2004. Polyphenol: Food sources and bioavailability.

The American Journal of Clinical Nutrition , 1-6.

Marks, D. B., Marks, A. D., & Smith, C. M. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar :

Sebuah Pendekatan Klinis. (J. Suyono, V. Sadikin, L. L. Mandera , Eds., & B.

U. Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.

Michigan, U. o. 2010. Healing Foods Pyramid. Retrieved 2013, from Integrative

Medicine: http://www.med.umich.edu


(6)

40

Minifie, B. W. 1989.

Chocolate, Cocoa, and Confectionery (Science and

Technology) Vol. 3. New York: An Aspen Publication.

Murase, T., Haramizu, S., Akira, S., Tokimitsu, I., & Hase, T. 2006. Green tea

extract improves running endurance in mice by stimulating lipid utilization

during exercise.

Biological Science Laboratories, Kao Corporation, Tochigi,

Japan .

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009.

Harper's Illustrated

Biochemistry. (B. U. Pendit, Ed., N. Wulandari, L. Rendy, L. Dwijayanthi,

Liena, F. Dany, & L. Y. Rachman, Trans.) Toronto: EGC.

Resi, W, Agestia., & Andis, Sugrani. 2009. Flavonoid (Quercetin).

Program S2

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Hasanuddin , 5-9.

Rusdan, Djamil. 2005. Latihan Olahraga dan Radikal Bebas.

Laboratorium

Fisiologi Sub Divisi Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas

Andalas .

Russell, R.P. 1995. A Recommendation from the Centers for Disease Control and

Prevention and the American College of Sports Medicine.

Physical Activity

and Public Health .

Seidman, R. J. 2011. Skeletal Muscle - Structure and Histology.

Medscape

Reference .

Sherwood, L. 2010.

Human Physiology: From Cells to Systems, Seventh Edition.

California: Yolanda Cossio.

Simadibrata, Marcel. 2011.

Anti-free Radical Effects of Dark Chocolate in

Radical Damage and Constipation. Jakarta: Department of Internal Medicine

Faculty of Medicine, University of Indonesia .

Thirumalai, T., Therasa, S. V., Elumalai, E., & David, E. 2011. Intense and

exhaustive exercise induce oxidative stress in skeletal muscle.

Asian Pacific

Journal of Tropical Disease , 63-66.

Thompson, P. M. 2013.Antioxidants: what role do they play in physical activity

and health? The American Journal of Clinical Nutrition .

WHO. 2011. Global Recommendations on Physical Activity for Health.

Widiyanto. 2007. Latihan Fisik dan Laktat.

Jurusan Pendidikan Kesehatan dan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L) 3% dalam Bentuk Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2011

3 71 65

Efek Ekstrak Metanol Dan Ekstrak n-Heksana Daun Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Tikus Wistar Jantan Setelah Diinduksi Karagenan

5 48 86

Analisis Usaha Pemanfaatan Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L,.)Difermentasi Rhizopus sp, Saccharomyces sp dan Lactobacillus sp Terhadap Ternak Babi Jantan Peranakan Landrace

3 67 60

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

EFEK PREVENTIF EKSTRAK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENINGKATAN KADAR Malondialdehyde (MDA) TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI KUNING TELUR

0 6 17

HUBUNGAN ANTARA KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) DENGAN HISTOPATOLOGI JARINGAN TULANG PADA TIKUS WISTAR JANTAN MODEL FRAKTUR TULANG (STUDI POTENSI EKSTRAK ETANOL KAKAO (Theobroma cacao))

0 11 17

Pengaruh Ekstrak Etanol Coklat Hitam (Theobroma cacao L.) dan Olahraga Treadmill terhadap Koordinasi Motorik Mencit Swiss Webster Jantan.

0 0 18

Pengaruh Ekstrak Etanol Coklat Hitam (Theobroma cacao L.) Terhadap Peningkatan Endurance Dengan Treadmill Running Test Pada Tikus Wistar Jantan.

0 0 24

Efek Antidepresi Coklat Hitam (Theobroma cacao) Pada Mencit Swiss Webster Jantan.

0 0 32

PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) MENGHAMBAT PENURUNAN KADAR NITRIC OXIDE (NO) DAN JUMLAH SEL ENDOTEL KORPUS KAVERNOSA TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR DIABETES.

0 0 19