Pengaruh Product Placement terhadap Sikap Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha atas Merek Kopi ABC pada Acara X Factor Indonesia.

(1)

ABSTRACT

This study aimed to investigate the effect of Student Attitudes Toward Product Placement Maranatha Christian University Faculty of Economics on ABC Coffee brand featured in the TV show X Factor Indonesia. The samples in this study were students of the Faculty of Economics, University Maranatha Christian who has watched the TV show X Factor Indonesia and aware of Product Placement in the event. The formula used to calculate the number of samples is Supramono formula, is as many as 150 respondents, and the withdrawal of the samples were taken by using purposive sampling method.

Data analysis method used is descriptive analysis methods and statistical analysis methods. Types of data were used primary data and secondary data obtained through questionnaires using a Likert scale measurement and statistically processed using SPSS 20.0 for Windows, namely validity and reliability, simple linear regression analysis, hypothesis testing, identification of determinants and (R2). These results indicate that the variable Product Placement (X) positive and significant impact on student attitude Faculty of Economics, University of the Maranatha Christian Coffee brand ABC (Y) in the TV show X Factor Indonesia. Keywords: Product Placement, the attitude of the brand.


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pengaruh Product Placement Terhadap Sikap Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha atas merek Kopi ABC yang ditampilkan dalam acara TV X Factor Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah menonton acara TV X Factor Indonesia dan menyadari adanya Product Placement dalam acara tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel adalah rumus Supramono, yakni sebanyak 150 responden, dan penarikan sampel diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 20.0 for Windows, yaitu uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier sederhana, uji hipotesis, dan identifikasi determinan (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Product Placement (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha atas merek Kopi ABC (Y) dalam acara TV X Factor Indonesia.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHA... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 12

1.3 Tujuan Riset ... 12

1.4 Manfaat Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 14

2.1 Deskripsi Teori ... 14


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Pengertian Strategi Pemasaran ... 15

2.1.3 Bauran Pemasran ... 18

2.1.4 Merek / Brand ... 19

2.1.5 Product Placement ... 20

2.1.6 Tujuan Product Placement ... 22

2.1.7 Media Product / Brand Placement ... 23

2.1.8 Kelebihan Product / Brand Placement ... 24

2.1.9 Kekurangan Product / Brand Placement ... 25

2.2 Sikap ... 26

2.3 Kerangka Berfikir ... 33

2.4 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Batasan Operasional ... 36

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.3 Pengukuran Variabel ... 39

3.4 Populasi dan Sample ... 40

3.5 Jenis Data ... 42

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitias ... 43

3.8 Teknik Analisis Data ………..……….. ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitias ... 48


(5)

4.13 Metode Analisis Statitik ... 54

4.2 Pembahasan ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ……….……….. 77


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Pembagian Porsi Iklan Pada Media Iklan Tradisional ... 1 Gambar 2 Kerangka Berfikir ... 33 Gambar 3 Kerangka Konseptual ... 34


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Peningkatan Rating Acara ... 10

Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 38

Tabel III Uji Validitas ... 49

Tabel IV Uji Reliabilitas ... 50

Tabel V Jenis Kelamin ... 51

Tabel VI Usia ... 52

Tabel VII Jurusan ... 53

Tabel VIII Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Product Placement ... 54

Tabel IX Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sikap atas Merek ... 56

Tabel X Variables Entered ... 62

Tabel XI Coefficients ... 63

Tabel XII Coefficients... 63


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Riset ... 74

Lampiran B Data Mentah ... 80

Lampiran C Hasil Pengujian Data SPSS ... 86


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan di dalam mengkomunikasikan berbagai macam produknya, pada umumnya menggunakan media iklan tradisional seperti iklan televisi, iklan koran serta majalah, iklan radio, dsb. Kondisi tersebut sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia dimana wilayah Indonesia yang luas dan tersebarnya target audiens di berbagai pulau, diikuti dengan taraf ekonomi yang masih rendah, membuat televisi dan radio sebagai media yang masih memberikan ketertarikan. (Adiwijaya, 2009)

Hasil survey menyatakan bahwa hampir 90% penduduk Indonesia memiliki televisi. Hal tersebut merupakan dasar pertimbangan bagi para pemasar untuk menggunakan media iklan tradisional sebagai media komunikasi pemasarannya (Jaffe, 2006). Gambar 1, merupakan data dari P3I (Perhimpunan Perusahaan Periklanan Indonesia) mengenai porsi pembagian iklan pada media tradisional pada tahun 2003.

Gambar 1


(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

Dari Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa stasiun televisi merupakan media iklan favorit pilihan pemasar di dalam mengkomunikasikan produk – produknya sebesar 61,1% dari total porsi belanja iklan nasional di Indonesia. Sedangkan koran merupakan media iklan tradisional favorit urutan kedua ditempati oleh media iklan koran sebesar 25,9%. Sementara sisa porsi 13% ditempati oleh media radio, billboard, majalah dan tabloid.

Beberapa contoh dampak langsung dari pertumbuhan media iklan tradisional tersebut adalah meningkatnya anggaran iklan dari produk perusahaan dengan pertimbangan bahwa dewasa ini beriklan di satu stasiun televisi saja tidak cukup untuk menjangkau semua target audiens perusahaan serta adanya pertimbangan bahwa konsumen selalu mengganti saluran televisi pada saat munculnya commercial break atau jeda iklan.

Menurut Fary M. Farghob, Managing Director Draf Indonesia, menyatakan bahwa penggunaan komunikasi produk yang gencar melalui media televisi tidak memberikan jaminan bahwa produk tersebut akan diserap dengan cepat oleh pasar. Fary menambahkan bahwa pada era terdahulu memang iklan televisi pernah menjadi raja di dunia pemasaran, namun kini bentuk iklan 30 detik sedang mengalami penurunan. Di Amerika Serikat, tambah Fary, kiblat dunia pertelevisian, rating acara prime time mulai ditinggalkan seiring menurunnya waktu para pemirsa menonton televisi. Tren ini diperkirakan tak hanya berkembang di negara-negara Barat, tapi juga di negara berkembang, seiring perkembangan teknologi yang mempengaruhi kebiasaan menonton televisi. Sebuah survey yang dilakukan oleh PT LOWE Indonesia (sebuah lembaga penelitian) menunjukan bahwa sebanyak 53% pemirsa


(11)

BAB I Pendahuluan 3

televisi di Indonesia mengganti saluran begitu televisi memasuki tayangan iklan (Tempo, 2005).

Dalam dunia periklanan, terdapat pembagian dua jenis aktivitas utama iklan yang dikenal dengan istilah Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). ATL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, majalah, dan billboard untuk menjangkau target audiens secara luas. Sedangkan BTL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media yang lebih spesifik di dalam menjangkau kelompok konsumen tertentu seperti melalui pembagian brosur, sampling produk, penyelenggaraan event – event tertentu, dsb.

Perubahan karakteristik dari tingkah laku konsumen (consumer behavior) dimana saat ini konsumen tidak suka untuk ”dipaksa” dalam melihat iklan serta tidak efektifnya penggunaan media iklan tradisional atau ATL menciptakan konsep Integrated Marketing Communication (IMC) atau yang dikenal dengan istilah dalam bahasa Indonesia adalah Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Konsep IMC muncul sejak tahun 1980 dimana Theodore Levitt (1982) dalam bukunya ”Innovation in Marketing” memperkenalkan kata koordinasi dan integrasi di dalam beragam kegiatan promosi. Perusahaan melihat bahwa pentingnya koordinasi dan integrasi dari berbagai elemen promosi dan aktivitas marketing lainnya untuk berkomunikasi dengan para pelanggannya.

Untuk mendapatkan efek yang besar maka perusahaan mengembangkan total marketing communication strategy dengan menerapkan semua aktivitas marketing, tidak hanya sekedar promosi tetapi juga melakukan komunikasi dengan para pelanggannya. Pemasar sadar bahwa persepsi konsumen terhadap suatu perusahaan


(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

ataupun merek produk merupakan sintesis dari seperangkat kontak yang konsumen alami dan pesan yang diterima oleh konsumen. Sehingga semua elemen pemasaran mulai dari bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi, event - event marketing, publisitas, website, dan elemen lain dikoordinasikan dan diintegrasikan menjadi satu kesatuan strategi komunikasi yang terpadu.

Pentingnya penerapan IMC sangat dipahami oleh para produsen dan pemasar di Indonesia. Prosentase pembagian anggaran komunikasi perusahaan yang pada umumnya didominasi oleh biaya komunikasi ATL, kini mulai bergeser porsinya dengan alokasi biaya komunikasi untuk BTL. Pemasar mulai menyadari bahwa kombinasi komunikasi ATL dan BTL yang seimbang mampu menciptakan IMC yang dapat memberikan efek lebih besar dan kuat.

Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan oleh pemasar di dalam mengimplementasikan IMC. Salah satu cara jitu yang dewasa ini mulai sering digunakan oleh pemasar adalah dengan menggunakan strategi penempatan merek atau brand placement. Strategi brand placement adalah kegiatan – kegiatan penempatan nama merek, produk, kemasan produk, lambang atau logo tertentu dalam sebuah film, acara televisi ataupun media bergerak lain untuk meningkatkan ingatan audiens akan merek tersebut dan untuk merangsang terciptanya pembelian.

Strategi penempatan merek atau brand placement adalah strategi komunikasi pemasaran yang unik. Jika dilihat dari definisi konsepnya, strategi ini dapat digolongkan dalam kategori BTL tetapi pada implementasi di lapangan strategi brand placement dapat menjangkau target audiens yang luas layaknya kegiatan ATL.

Strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan Product Placement dalam film terus mengalami perkembangan, baik pada bentuk maupun volume


(13)

BAB I Pendahuluan 5

(Priyono dan Afiff, 2011). Hal ini antara lain disebabkan semakin berkurang jumlah audience dari traditional media seperti koran, majalah, radio, dan televisi, dan juga semakin terfragmentasinya audience membuat para pemasar semakin sulit untuk dapat berinteraksi secara efektif dengan target market yang mereka harapkan.

Product/brand placement adalah penempatan komersil yang dilakukan melalui program media tertentu yang ditujukan untuk meningkatkan visibilitas sebuah merek atau produk dan jasa. Penempatan yang dilakukan secara halus dan merupakan satu kesatuan dari media yang digunakan sehingga diharapkan visibilitas merek akan terangkat. Tingginya kegiatan Product/brand placement dalam komunikasi merek produk industri mengindikasikan bahwa pengiklan menggunakan teknik di dalam mempengaruhi sikap konsumen terhadap sebuah merek (Avery and Ferraro, 2000).

Product Placement bukan merupakan suatu hal yang asing lagi dalam dunia pemasaran. Product placement telah menjadi sebuah alternatif yang menarik terhadap iklan tradisional (Brandweek, 1996). (Panda, 2004) mendefinisikan Product Placement sebagai suatu praktek penempatan sebuah produk yang bermerek, kemasan, atau barang-barang bermerek dagang lainnya kedalam suatu film, program televisi, maupun media lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan ingatan akan merek dan secara singkat dapat mempermudah dalam pengenalan suatu produk di suatu lokasi pembelian.

Secara umum konsep ini hampir disebut mirip dengan strategi sponsorship, namun hal yang membedakan Product/brand Placement adalah bahwa keberadaannya tidak menyebutkan kata ‘sponsor’ dalam tampilan film atau acara televisi yang diikutinya karena tampil sebagai bagian dari acara / tayangan. Product Placement sebagai contoh jelas menonjol dari hybrid message atau upaya


(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

mempengaruhi audience yang dilakukan dengan biaya tertentu, namun tidak teridentifikasi sebagai sponsor. (Balasubramanian et al, 2006).

Berikut beberapa keunggulan yang menjadi pertimbangan pemasar dalam menggunakan brand placement dibandingkan memasang iklan produk melalui media televisi:

a. Beberapa konsumen merasa bahwa penggunaan nama merek dalam sebuah film merupakan hal yang biasa dan ditujukan untuk membuat film semakin tampak nyata (Solomon and Englis; 1994).

b. Jika pada film, maka pemirsa memilih sendiri dengan kemauannya untuk menontonnya tanpa paksaan sehingga mereka lebih terbuka terhadap komunikasi merek yang tersedia dalam film yang sedang ditontonnya.

c. Bagi pemasar, tersedianya captive audience / mencapai audience tertentu dengan daya jangkau dibandingkan iklan tradisional merupakan salah satu daya tarik untuk penempatan merek secara natural dan nyata. (Turcotte, 1995)

d. Keunikan dari brand placement adalah proses penyampaian merek dan keselarasannya dalam sebuah cerita, tidak ada persaingan komunikasi dalam media yang sama pada saat bersamaan.

e. Fenomena dimana terjadi perubahan kebiasaan dari konsumen untuk mengganti channel pada saat iklan telah mempengaruhi efektivitas media iklan televisi (Fourier and Dolan, 1997).

Fill (2006:800) menyebutkan bahwa dengan menempatkan / melakukan Placement didalam film ataupun acara bukan berati tidak ada resiko bahwa produk tersebut tidak akan terlihat (unnoticed), khususnya dalam kondisi ini apabila


(15)

BAB I Pendahuluan 7

Placement dilakukan pada adegan yang mengganggu atau tidak menyenakna (distracting). Selain itu yang juga berhubungan dengan kondisi ini adalah tidak adanya kendali (lack of control) dari pengiklan atas kapan, dimana, dan bagaimana produk tersebut akan ditampilkan. Saat produk itu muncul dan diperhatikan, sejumlah kecil atau miniritas audience menyatakan bahwa bentuk komunikasi ini tidak etis (unethical), bukan juga pernah disebut bahwa ini adalah bentuk subliminal advertising dimana bentuk ini disebut ilegal.

Absolute cost dari Product Placement dalam film atau acara bisa menjadi sangat tinggi apabila dihubungkan dengan low relative cost atau cost per contact. Hal lain juga menyebutkan bahwa kelemahan terkait dengan mediumnya adalah ketidakmampuan untuk menyediakan penjelasan, detail atau informasi penting (substantive information) tentang produk tersebut. Produk itu terlihat saat digunakan dan diharapkan dapat dihubungkan dengan kegiatan, individu atau obyek yang akan menyediakan source of pleasure, inspirasi atau aspirasi untuk individual viewer Fill (2006:800).

Di Indonesia sendiri, perkembangan Product Placement sudah semakin sering terlihat. Misalnya saja pada program reality show Cinta Lama Bersemi Kembali (SCTV) yang menampilkan penggunaan produk permen Relaxa oleh pengisi acaranya. Pada tayangan sinetron religi-komedi Para Pencari Tuhan (SCTV) dimana terlihat banyak produk yang sengaja dipertontonkan secara jelas didalamnya, seperti produk minuman sirup merek ABC, Oli TOP1 dan Tolak Angin. Selain pada tayangan program televisi, Product Placement juga telah merambah dunia perfilman di Indonesia. Beberapa film yang menggunakan Product Placement didalamnya adalah film Tusuk Jelangkung (yang menampilkan produk Honda, Samsung, Berry


(16)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

juice), Janji joni (kaos dan sepatu Converse), Bukan Bintang Biasa (Citra White Lotion), Alexandria (Rokok A Mild, XL, Dunkin Donuts, Nokia hingga Motorola) dan masih banyak film Indonesia lainnya. Begitu juga dengan drama Korea yang sedangpopuler di televise masyarakat Indonesia, didalam drama Korea itu banyak sekali product placement contohnya drama korea City Hunter (Iphone 4 dan Hyundai Veloster), Dream High 2 (Blackberry Dakota), dan banyak lagi.(Mariati Sitorus, 2010).

Product placement juga banyak dijumpai dalam program ajang pencari bakat yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi contohnya program Indonesian idol 2007 dan Mamamia Show 2007 yang menampilkan beberapa produk yaitu Wafer, Tango, Kacang Kayaking dalam acara TV Indonesian idol (RCTI) serta Tolak Angin Tolak Angin Flu dan Pop Mie dalam acara TV Mamamia Show (Indosiar), testimoni mengenai sebuah produk yang dibawakan oleh selebritis yang beritanya ditayangkan dalam acara Insert (TransTV) yang menunjukkan seolah-olah selebritis menggunakan produk tersebut, dan acara sulap Cinta (Juga) Kuya yang menampilkan So Good. Contoh yang lain adalah product placement yang ada pada program Take Me Out Indonesia (Indosiar), testimoni produk yang dibawakan oleh para kontestan dan pembawa acaranya. Product Placement juga tak luput dari siaran berita, yaitu siaran berita ” Apa Kabar Indonesia “ yang ditayangkan di TV One. Produk – produk yang ditampilkan adalah biskuit Malkis Roma, Kopi Enak, Mi Seedap. Produk ini ditempatkan diatas meja presenter dan di munculkan di TV flash acara ini.(Leonid Julivan Rumambi, 2007)

Peran Product Placement begitu luas dalam berbagai media partisipasinya, secara khusus peneliti membatasi penelitian ini hanya untuk meneliti pengaruh


(17)

BAB I Pendahuluan 9

Product Placement terhadap sikap audience atas merek dalam acara televisi saja. Penelitian ini menggunakan acara televisi X Factor Indonesia sebagai media yang dijadikan contoh studi kasus untuk mengaplikasikan Product Placement pada acara televisi.

Dengan promosi melalui product placement mau tidak mau penonton tentunya akan melihat produk-produk yang ditampilkan. Produk atau merek yang sering ditampilkan adalah Cross Mobilphone, Indosat Mentari, dan Kopi ABC. Kemunculan produk itu sendiri dapat membantu membangun jalan cerita acara televisi tersebut.

Setelah sukses di 40 negara dan merebut perhatian ratusan juta pemirsa televisi di dunia, kini program X FACTOR hadir di Indonesia lewat layar RCTI. X FACTOR INDONESIA merupakan ajang kompetisi bernyanyi dengan batasan yang luas. Semua penyanyi dengan usia minimal 15 tahun sampai dengan usia maksimal yang tidak terbatas, dengan kategori baik solo maupun grup Vocal mempunyai kesempatan yang sama untuk mewujudkan mimpi menjadi bintang dunia. Audisi X Factor Indonesia berlangsung di 10 kota di Indonesia; Medan, Bandung, Padang, Balikpapan, Manado, Makassar, Manado, Surabaya, Jogjakarta, dan Jakarta.

Berbeda dengan kompetisi bernyanyi lainnya, di X Factor Indonesia, peserta tidak hanya bernyanyi di depan 4 orang Juri Utama tetapi juga disaksikan oleh ribuan penonton secara langsung. Penonton di sini akan berperan sebagai juri ke-5 yang bisa mempengaruhi keputusan Juri Utama.

Peneliti memilih acara televisi X Factor Indonesia sebagai objek penelitian, karena beberapa pertimbangan dan alasan pendukung, yaitu:


(18)

BAB I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha

1. Merupakan acara televisi yang mempunyai peningkatan rating sejak pertamanya di munculkan (yang umumnya menjadi daya tarik pengiklan karena menjadi gambaran singkat akan popularitas acara televisi tersebut)

Tabel I

Peningkatan Rating Acara

Episode Tanggal Tayang Rating Share

(%)

Peringkat harian

"Audisi 1" 28-Des-12 3,2 15,6 12

"Audisi 2" 04-Jan-13 4,7 20,8 4

"Audisi 3" 11-Jan-13 4,5 21,8 4

"Audisi 4" 18-Jan-13 3,9 21,1 5

"Bootcamp 1" 25-Jan-13 4,7 25,5 2

"Bootcamp 2" 01-Feb-13 4,9 24,3 2

"Judges' Home Visit" 08-Feb-13 4,5 26,2 2

"Showcase" 15-Feb-13 4,9 30,3 2

"Live Show 1" 22-Feb-13 4,2 27,9 2

Daftar Episode

2. Jumlah penonton yang besar (terkait dengan peran televisi sebagai media yang paling luas jangkauannya).

3. Aktivitas Product Placement yang konsisten pada beberapa merek yang ditampilkan setiap minggunya.

Komunikator pemasaran harus memiliki target audience yang jelas. Pendengar (audience) dapat terdiri dari calon pembeli potensial atau pemakai produk. Komunikator juga harus mengetahui karakteristik dari audiencenya. Ini penting karena sikap seseorang terhadap suatu objek tergantung dari keyakinannya, pengetahuan, perasaan dan niat. Salah satu target audience X Factor Indonesia adalah mahasiswa, yang menyukai ajang pencarian bakat.


(19)

BAB I Pendahuluan 11

Pada wawancara pra survey yang dilakukan pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha dapat diperoleh bahwa dari 30 orang mahasiswa, diketahui 23 orang menyukai acara X Factor Indonesia yang ditayangkan oleh stasiun TV RCTI mulai dari tayangan perdana sampai sekarang, dan mengetahui keberadaan Product Placement (Cross Mobilphone, Indosat Mentari, Kopi ABC, dan lain-lain), yang ditampilkan dalam acara X Factor Indonesia.

Pada penelitian ini merek produk yang dipilih sebagai bahan penelitian adalah Kopi ABC, karena pada 23 orang yang menyukai dan sering menonton acara TV X Factor Indonesia mengatakan bahwa merek yang paling sering ditampilkan dalam acara TV X Factor Indonesia adalah Kopi ABC. Mahasiswa Universitas Maranatha memberi respon yang positif akan keberadaaan merek produk yang ditampilkan, karena kemunculan produk itu sendiri merupakan bagian dari acara X Factor Indonesia. Pada hasil pra survey yang sudah dilakukan pada 30 orang mahasiswa, dimana 23 orang atau sekitar 76,67% menyenangi acara X Factor Indonesia dan menyadari keberadaan Product Placement.

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat dirumuskan bahwa masalah penelitian ini adalah untuk melihat lebih jauh bagaimana pengaruh Product Placement yang ditempatkan dalam acara terhadap sikap mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.


(20)

BAB I Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, acara TV berbeda dengan media lainnya karena merupakan suatu media promosi yang tidak dapat dihindari audience, pada umumnya audience dalam suatu acara TV yang melihat penggunaan suatu brand oleh actor / aktris dalam film tersebut lebih mentoleransi keberadaan brand tersebut, karena perhatian audiens yang lebih tertuju pada film para audience cenderung menganggap bahwa kemunculan brand dalam suatu film merupakan hal yang wajar, sehingga tanpa disadari audiens terekspos pada sebuah brand dengan cara yang sealami mungkin (Morton dan Friedman, 2002).

Dengan mengambil objek penelitian acara televisi X Factor Indonesia, dimana terdapat pula aktifitas Product Placement di dalamnya. Maka identifikasi masalah yang diajukan adalah “Apakah Product Placement berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha atas merek kopi ABC pada Acara X Factor Indonesia?”.

1.3 Tujuan dari penelitian ini adalah :

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji apakah Product Placement berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha atas merek kopi ABC pada Acara X Factor Indonesia.


(21)

BAB I Pendahuluan 13

1.4 Manfaat Penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh persepsi tentang strategi product placement, brand liking, dan brand attitude terhadap suatu merek yang ditempatkan dalam suatu film. b. Bagi Perusahaan

Memberi masukan dalam menentukan penempatan produk yang tepat dalam sebuah acara, sebagai sumbangan pemikiran kepada para pemasar dalam mempromosikan produk-produknya dalam mengetahui pengaruh product placement terhadap sikap audience, serta dapat dijadikan bahan evaluasi sehingga target yang telah ditentukan dapat tepat sasaran dan efektif.

c. Bagi Peneliti lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.


(22)

69

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin Pria, yaitu Pria sebesar 84 orang atau 56% dan Wanita sebesar 66 orang atau 44%. Hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner mayoritas responden berjenis kelamin Pria. Mayoritas umur dari responden berusia 21-23 tahun adalah 103 orang atau 68,7%, hal ini dikarenakan seluruh responden masih berstatus mahasiswa dan merupakan mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, sehingga usia responden kebanyakan adalah di usia tersebut. Sedangkan untuk Jurusan mayoritas responden yang mengisi kuesioner adalah Jurusan Manajemen sebanyak 127 orang atau 84,7% dikarenakan peneliti yang berjurusan manajemen lebih mudah memberikan kuesioner tersebut pada saat dikelas.

Penelitian mengenai pengaruh Product Placement terhadap sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV X Factor Indonesia pada Mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha atas merek Kopi ABC menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. Product placement berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV X Factor Indonesia pada mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Hal ini dapat dlihat dari hasil uji t sebagai pengujian sacara pasrsial. Dimana hasil dari uji t yaitu t hitung (6,939) > t tabel (1,96) dan nilai signifkan 0,000 dibawah atau lebih kecil dari 0,05.


(23)

BAB V Simpulan dan Saran 70

Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R sebesar 0,495 (49%). Hal ini menunjukkan tingakat korelasi antara variabel Product Placement dan variabel sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV X Factor Indonesia pada mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha adalah tidak erat. Dari hasil pengujian diperolah juga nilai adjusted R square (R2) sebesar 0,240 (24%). Hal ini berarti bahwa 24% variabel terikat dipengaruhi variabel bebas yaitu Product Placement, sedangkan sisanya sebesar 76% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, misalnya persepsi endoser dan iklan.

Dari hasil penelitian mengenai Product Placement terhadap sikap atas merek maka dapat diketahui terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Product Placement terhadap sikap audience yang ditempatkan dalam acara TV X Factor Indonesia.


(24)

BAB V Simpulan dan Saran 71

Universitas Kristen Maranatha

5.2Saran

Dalam penelitian ini, penulis juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain : Bagi Perusahaan disarankan untuk mempromosikan Kopi ABC dengan Product Plaacement tidak hanya melalui acara TV saja, tetapi juga di dalam Film dan media lainya, agar semakin dikenal dan disukai masayarakat luas.

Bagi peneliti selanjutnya, dalam hal pemilihan produk yang ingin diteliti, sebaiknya tidak hanya satu produk saja. Produk sebaiknya lebih dari satu agar bisa dibandingkan hasilnya antara satu produk dengan produk yang lain. Sebaiknya menggunakan satu produk yang tergolong low involvement dan yang lainnya tergolong high involvement product.

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan meneruskan penelitian ini pada masa yang akan datang, melaui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV, misalnya selebitri endoser dan iklan televisi. Peneliti juga berharap mealui penelitian selanjutnya dapat dihasikan suatu gambararan yang lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap audience atas merek dalam acara TV. Sampel penelitian selanjutnya sebaiknya juga berkembang ke beragam responden.

Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian mengenai Product Placement di media atau sarana yang lain, misalnya Product Placement dalam film dan acara berita.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwiijaya, Michal. (2007). Analisa Strategi Penempatan Merek Sebagai Bagian dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jurnal urnal Ilmiah ASET, Vol.9, No.2, STIE Widya Manggala Semarang.

Avery Rosemary J dan Rosellina Ferraro. 2000. Verisimilitude or Advertising? Brand Appearances on Prime Time Television. Journal of Consumer Affairs, 34(2), 217-244.

Belch, George E dan Michael A. Belch. 2004. Advertising and Promotion. An Intregrated Marketing Comunications Perspective, sixth edition. North America : The McGraw-Hill Companies, Inc.

Fill,Chris.2006. Marketing Communication: Framework, Theoris, and Application,

Hertfordshire: McGraw Hill.

Gupta, Pola B., dan Lord, Kenneth. 1998. Product Placement in Movies: the Effect of Prominance and Mode on Audience Recall. Journal of Current Issues and Reseach

inAdvertising. Vol 20,40-49.

Julivan Rumambi, Leonid. (2008). Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 10, No. 1, pp 50-65

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Kurniawan, Gani. (2008). Product Placement dan Brand Evaluation Produk dalam

Suatu Film. Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. 9, No. 2,pp 118-137

Kotler dan Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan. Jakarta: Indeks

Novandri SN, Made. (2010), “ Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan “. Semarang : Program Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Panda, T. K. 2004 Consumer Response to Brand Placement in Film Role of Brand Congruity.


(26)

73

Universitas Kristen Maranatha

Pola B., dan Lord, Kenneth. 1998. Product Placement in Movies: the Effect of Prominance and Mode on Audience Recall. Journal of Current Issues and Reseach in Advertising. Vol 20,40-49.

Priyono, Nino, dan Adi Zakaria Afiff. ( 2011 ). Pengaruh Strategy Product Placement dan Peran Penting Brand Liking pada Peningkatan Brand Attitude Suatu Merek yang Ditempatkan Dalam Film. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia, Vol. 40, No. 2, pp. 122-138.

Riyanto, Makmun. (2008). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Dan Implikasinya Terhadap Sikap Merek. Semarang: Megister Manajemen, Falkultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sitorus, Mariati. (2010). Pengaruh Product Placement Terhadap Sikap Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Atas Merek Gery Chocolatos Dalam Acara Tv Take Me Out Indonesia. Medan : Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Susanti, Liani. (2011). Pengaruh Brand Placement Nike dalam Film Step UP 3D Terhadap sikap Audiens Remaja disanggar Tari Modern Dance dan HipHop Dance di DKI Jakarta. Karawaci : Program Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan.

Trah Herdwangkara, Fadingga. (2009). Analisis Hubungan Antara Audience Characteristic Dengan Product Category/Brand recall Pada Product Placement Dalam Film. Depok : Program Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

http://en.wikipedia.org/wiki/X_Factor_Indonesia_%28season_1%29#Ratings


(1)

BAB I Pendahuluan 13

1.4 Manfaat Penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh persepsi tentang strategi product placement, brand liking, dan brand attitude terhadap suatu merek yang ditempatkan dalam suatu film. b. Bagi Perusahaan

Memberi masukan dalam menentukan penempatan produk yang tepat dalam sebuah acara, sebagai sumbangan pemikiran kepada para pemasar dalam mempromosikan produk-produknya dalam mengetahui pengaruh product placement terhadap sikap audience, serta dapat dijadikan bahan evaluasi sehingga target yang telah ditentukan dapat tepat sasaran dan efektif.

c. Bagi Peneliti lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin Pria, yaitu Pria sebesar 84 orang atau 56% dan Wanita sebesar 66 orang atau 44%. Hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner mayoritas responden berjenis kelamin Pria. Mayoritas umur dari responden berusia 21-23 tahun adalah 103 orang atau 68,7%, hal ini dikarenakan seluruh responden masih berstatus mahasiswa dan merupakan mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, sehingga usia responden kebanyakan adalah di usia tersebut. Sedangkan untuk Jurusan mayoritas responden yang mengisi kuesioner adalah Jurusan Manajemen sebanyak 127 orang atau 84,7% dikarenakan peneliti yang berjurusan manajemen lebih mudah memberikan kuesioner tersebut pada saat dikelas.

Penelitian mengenai pengaruh Product Placement terhadap sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV X Factor Indonesia pada Mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha atas merek Kopi ABC menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. Product placement berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV X Factor Indonesia pada mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Hal ini dapat dlihat dari hasil uji t sebagai pengujian sacara pasrsial. Dimana hasil dari uji t yaitu t hitung (6,939) > t tabel (1,96) dan nilai signifkan 0,000 dibawah atau lebih kecil dari 0,05.


(3)

BAB V Simpulan dan Saran 70

Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R sebesar 0,495 (49%). Hal ini menunjukkan tingakat korelasi antara variabel Product Placement dan variabel sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV X Factor Indonesia pada mahasiswa Falkultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha adalah tidak erat. Dari hasil pengujian diperolah juga nilai adjusted R square (R2) sebesar 0,240 (24%). Hal ini berarti bahwa 24% variabel terikat dipengaruhi variabel bebas yaitu Product Placement, sedangkan sisanya sebesar 76% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, misalnya persepsi endoser dan iklan.

Dari hasil penelitian mengenai Product Placement terhadap sikap atas merek maka dapat diketahui terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Product Placement terhadap sikap audience yang ditempatkan dalam acara TV X Factor Indonesia.


(4)

BAB V Simpulan dan Saran 71

5.2Saran

Dalam penelitian ini, penulis juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain : Bagi Perusahaan disarankan untuk mempromosikan Kopi ABC dengan Product Plaacement tidak hanya melalui acara TV saja, tetapi juga di dalam Film dan media lainya, agar semakin dikenal dan disukai masayarakat luas.

Bagi peneliti selanjutnya, dalam hal pemilihan produk yang ingin diteliti, sebaiknya tidak hanya satu produk saja. Produk sebaiknya lebih dari satu agar bisa dibandingkan hasilnya antara satu produk dengan produk yang lain. Sebaiknya menggunakan satu produk yang tergolong low involvement dan yang lainnya tergolong high involvement product.

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan meneruskan penelitian ini pada masa yang akan datang, melaui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi sikap audience atas merek Kopi ABC dalam acara TV, misalnya selebitri endoser dan iklan televisi. Peneliti juga berharap mealui penelitian selanjutnya dapat dihasikan suatu gambararan yang lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap audience atas merek dalam acara TV. Sampel penelitian selanjutnya sebaiknya juga berkembang ke beragam responden.

Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian mengenai Product Placement di media atau sarana yang lain, misalnya Product Placement dalam film dan acara berita.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwiijaya, Michal. (2007). Analisa Strategi Penempatan Merek Sebagai Bagian dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jurnal urnal Ilmiah ASET, Vol.9, No.2, STIE Widya Manggala Semarang.

Avery Rosemary J dan Rosellina Ferraro. 2000. Verisimilitude or Advertising? Brand Appearances on Prime Time Television. Journal of Consumer Affairs, 34(2), 217-244.

Belch, George E dan Michael A. Belch. 2004. Advertising and Promotion. An Intregrated Marketing Comunications Perspective, sixth edition. North America : The McGraw-Hill Companies, Inc.

Fill,Chris.2006. Marketing Communication: Framework, Theoris, and Application, Hertfordshire: McGraw Hill.

Gupta, Pola B., dan Lord, Kenneth. 1998. Product Placement in Movies: the Effect of Prominance and Mode on Audience Recall. Journal of Current Issues and Reseach in Advertising. Vol 20,40-49.

Julivan Rumambi, Leonid. (2008). Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 10, No. 1, pp 50-65

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Kurniawan, Gani. (2008). Product Placement dan Brand Evaluation Produk dalam

Suatu Film. Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. 9, No. 2,pp 118-137

Kotler dan Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan. Jakarta: Indeks

Novandri SN, Made. (2010), “ Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Iklan

Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan “. Semarang : Program Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Panda, T. K. 2004 Consumer Response to Brand Placement in Film Role of Brand Congruity.


(6)

73

Pola B., dan Lord, Kenneth. 1998. Product Placement in Movies: the Effect of Prominance and Mode on Audience Recall. Journal of Current Issues and Reseach in Advertising. Vol 20,40-49.

Priyono, Nino, dan Adi Zakaria Afiff. ( 2011 ). Pengaruh Strategy Product Placement dan Peran Penting Brand Liking pada Peningkatan Brand Attitude Suatu Merek yang Ditempatkan Dalam Film. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia, Vol. 40, No. 2, pp. 122-138.

Riyanto, Makmun. (2008). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Dan Implikasinya Terhadap Sikap Merek. Semarang: Megister Manajemen, Falkultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sitorus, Mariati. (2010). Pengaruh Product Placement Terhadap Sikap Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Atas Merek Gery Chocolatos Dalam Acara Tv Take Me Out Indonesia. Medan : Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatra Utara.

Susanti, Liani. (2011). Pengaruh Brand Placement Nike dalam Film Step UP 3D Terhadap sikap Audiens Remaja disanggar Tari Modern Dance dan HipHop Dance di DKI Jakarta. Karawaci : Program Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan.

Trah Herdwangkara, Fadingga. (2009). Analisis Hubungan Antara Audience Characteristic Dengan Product Category/Brand recall Pada Product Placement Dalam Film. Depok : Program Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

http://en.wikipedia.org/wiki/X_Factor_Indonesia_%28season_1%29#Ratings


Dokumen yang terkait

Pengaruh Product Placement Terhadap Sikap Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Atas Merek Gery Chocolatos Dalam Acara TV Take Me Out Indonesia

1 50 108

Analisis Perilaku Keuangan pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

0 2 22

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

7 29 34

Pengaruh Elemen-Elemen Ekuitas Merek terhadap Minat Beli Kartu SIM Merek Simpati Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2 11 22

Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha (Studi pada Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 2 28

Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa: Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

0 0 19

Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen pada Mie Instan Merek Indomie (Survei kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha di Bandung).

0 0 19

Pengaruh Ekuitas Merek Minuman Bersoda Merek Fanta terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk Telepon Genggam Blackberry di Lingkungan Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

0 0 20

Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Antara Handphone Merek Nokia dan Handphone Merek Siemens Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

0 0 19