Penurunan Angka Pernikahan Yang Berdampak Pada 'Shoushika' 『少子化』Tercermin Dalam Serial Drama 'Konkatsu!'『婚カツ!』.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

結婚率

少子カツ

婚カツ!

言う

ン.ウ ヂ. プサ

0642020

タキ

教大学

文学部

日本文学科


(2)

Universitas Kristen Maranatha

内容 要

序論

婚活 相手 見 あ 日本 新 い現象 あ

現象 生 結婚 人数 減少 子供 出産率 減少 事情

あ そ 現象 少子化 言う 減 い 結婚率 現代 人 結婚 延期

原因 い

現在 女性 収入 高い男性 夫 求 い う 男性

少 い そ テク ー 進歩 現代 人々 現実世界 仮

想世界 ほう 好 傾向 あ 結果 現実世界 仮想世界へ

現実逃避 起 い そ ほ 両親 住 い 男女 結婚

必要 い 感 い 両親 住 い 両親 面倒見 自

生活 楽 あ

結婚 対 態度 変わ 今 結婚 いう 一 選

択 あ い 自 あ 未結婚 男女 結婚 子供


(3)

Universitas Kristen Maranatha 本論

論文 筆者 婚活! 言う マ 場 主人公 分

析 マ テーマ 結婚相手 見 主人公 生 方 い

あ マ 出 場人物 う 結婚 見 い

マ 出 人物 ほ 未結婚 あ

マ 主人公 邦之 邦之 0歳 未婚 男性

父親 一緒 住 い 彼 普通 会社員 あ 日 会社

そ 次 日 世界経済危機 日本 影響 与え 世

界経済危機 起 邦之 新 い仕事 見 い

筆者 分析 結果 次 あ 邦之 結婚 必要 い

感 い 邦之 女性 見 金 使わ

い 思 い 結婚 金 必要 結婚式

新婚旅行 金 引 越 金 必要

そ 彼 臨時職員 正規社員 給料 少 い う 状

態 男性 滅多 女性 選 い

場人物 ひ 春乃 歳 若い女性 あ 彼女 仕

事 見 熱心 努力 い 春乃 若い 結婚

考え い い 春乃 就職先 第一 考え


(4)

Universitas Kristen Maranatha

現在多 女性 仕事 選 い 仕事中心 結婚 考え

婚活 励 い 優子 あ 優子 30 歳 超え い 優子

婚活 彼氏 見 い 彼女 高い ベ 相

手 欲 い 一 基準 給料 高い あ 基準 満

い い男性 会 場合 そ 男性 諦 女性 将来 収入

安定 結婚 い 思 い 基準 高 相

手 見 い

そ 邦康 人 友達 貯金 い 結婚 考え

い い そ 彼 両親 住 い 自分 時間

過 い そ 邦康 友達 結婚 必要 い 感 い

彼 本当 自 生活 楽 い う 見え

桜 周五郎 中 男性 あ 周五郎 仕事 熱心 仕事

以外 考え い 気 使え 若 い 相手 い


(5)

Universitas Kristen Maranatha 結論

主人公 分析 結果 次 う 結論 出 齢

結婚 い 心配 い 特 配 女性 相手

見 際 子供 持 い いう 問題 配

子供 生 気 そ 収入 問題 女性

高い収入 得 い 男性 理想 そうい 男性

い い 結婚 金 必要 そ

自 生活 享楽 い 現代 人々 結婚 い 思う

国家 子孫 繁栄 社会 結婚 必要 あ いう考


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ...1

1.2Pembatasan Masalah ...6

1.3Tujuan Penelitian ...6

1.4Pendekatan Penelitian ...6

1.5Organisasi Penulisan ...10

BAB II PENURUNAN JUMLAH PERNIKAHAN 2.1 Kondisi Ekonomi ...12

2.1.1 Kondisi dari sisi pria ……….13

2.1.2 Kondisi dari sisi wanita ...15

2.2 Hubungan Antara Individu Dengan Masyarakat ...21


(7)

Universitas Kristen Maranatha BAB III ANALISIS TOKOH DALAM DRAMA KONKATSU!

3.1 Kuniyuki 邦之 ...30

3.2 Haruno 春乃 ...38

3.3 Yūko 優子 ...42

3.4 Sakurada Shūgorō 桜 周五郎 ...49

3.5 Takumi 匠 ...51

3.6 Teman-teman Yasu ...53

BAB IV KESIMPULAN ...60

DAFTAR PUSTAKA ...63

LAMPIRAN 1 PEMERAN DALAM DRAMA “KONKATSU!”...vii

LAMPIRAN 2 RINGKASAN CERITA DALAM DRAMA “KONKATSU!”..xii

SINOPSIS ...xxix


(8)

vii Lampiran 1

PEMERAN DALAM SERIAL DRAMA “KONKATSU!

1. Kuniyuki 邦之

Amamiya Kuniyuki adalah seorang pria berusia 30 tahun. Ia memiliki seorang adik bernama Yasu (Kuniyasu) dan ayahnya bernama Kunio. Kuniyuki masih tinggal bersama ayahnya. Walaupun awalnya ia tidak berniat untuk menikah, tapi akhirnya ia mau untuk menikah. Dan wanita yang dinikahinya adalah Haruno.

2. Haruno 春乃

Haruno adalah wanita berusia 22 tahun, sangat ingin mendapatkan pekerjaan. Ia adalah teman masa kecil Kuniyuki dan terkadang ia membantu ayah Kuniyuki berjualan tonkatsu. Sejak kecil Haruno sudah menyukai Kuniyuki. Walaupun sulit untuk mendapatkan cinta Kuniyuki tapi pada akhirnya mereka menikah.

3. Shige

Shige juga teman Kuniyuki sejak kecil. Ia memiliki usaha yaitu bar kecil. Shige memiliki keinginan untuk menikah dan memiliki anak. Ia pernah menyukai


(9)

viii

Yūko dan Haruno, tetapi kedua wanita itu menolak cinta Shige.

4. Yūko 優子

Yūko adalah seorang wanita yang sudah sering

mengikuti ajang konkastu. Tetapi karena ia

menetapkan standar yang tinggi, sulit untuknya untuk

mendapatkan pria. Meski awalnya ia tidak tertarik pada Sakurada Shūgorō,

tetapi nantinya ia menjalin hubungan dengan pria tersebut. 5. Takumi

Takumi adalah atasan Kuniyuki dan Shūgorō di

Departemen Penurunan Angka Kelahiran. Selain itu ia juga teman masa kecil Kuniyuki, dan statusnya sudah menikah.

6. Sakurada Shūgorō 桜田周五郎

Sakurada Shūgorō adalah pria paruh baya dan seorang

pekerja keras, merupakan teman sekerja Kuniyuki dan

Takumi. Ia menyukai Yūko sejak pertama kali

melihatnya di ajang konkatsu. Cukup sulit baginya sampai mendapatkan cinta


(10)

ix 7. Makoto 真琴

Makoto adalah janda dengan dua orang anak. Memilki usaha sebagai penyedia jasa acara konkastu. Melalui acara miliknya ini, ia dipertemukan kembali dengan Kuniyuki yang adalah teman masa kecilnya. Kuniyuki pernah melamarnya, tetapi ia menolak.

8. Mizoguchi Kuchō 溝口区長

Ia adalah kepala Distrik Harumi. Saat mengetahui bahwa Kuniyuki akan menikah, ia bersemangat ingin menjadi orang yang menyampaikan pidato pada pernikahan tersebut, padahal ia tidak tahu bahwa pernikahan hanya karangan kuniyuki saja agar diterima bekerja.

9. Ito Masaru

Ito Masaru juga bekerja di kantor pemerintah Distrik Harumi, tetapi berbeda departemen dengan Kuniyuki. Akibat rencana proyeknya untuk membangun ulang daerah tempat tinggal Kuniyuki, ia sempat berselisih dengan Kuniyuki. Tetapi mereka akhirnya berteman baik.


(11)

x 10.Kunio 邦夫

Kunio adalah ayah Kuniyuki dan Yasu, istrinya sudah meninggal. Ia memiliki usaha tempat makan tonkatsu. Tetapi Kuniyuki malah sama sekali tidak suka tonkatsu.

11.Kuniyasu 邦康

Kuniyasu atau dipanggil Yasu adalah adik Kuniyuki. Ia bekerja di salon. Dibanding Kuniyuki, Yasu justru lebih dulu melamar kekasihnya.

12.Teman-teman Yasu

Tiga teman Yasu masih muda. Ketika mereka

disuruh oleh Kuniyuki untuk berpura-pura

berkonsoltasi tentang pernikahan pada Kuchō, disitu

tampak bila mereka merasa pernikahan tidaklah penting dan mereka belum berpikir untuk menikah. Tetapi akibat terinspirasi saran dari Kuniyuki, salah satu diantara mereka akhirnya ada yang menyadari pernikahan itu penting.


(12)

xi 13.Kaneko Anri

Anri adalah wanita yang dijumpai Kuniyuki di ajang konkastu. Ia berusia lebih tua dibanding Kuniyuki. Saat Anri menyatakan niatnya untuk segera menikah dan memilki anak, Kuniyuki menolak karena hubungan mereka masih baru dan terlalu cepat. Dari sini Anri marah dan memutuskan hubungan mereka. 14.Masuoka 増岡

Masuoka adalah salah satu orang yang

mewawancarai Kuniyuki saat pertama kali melamar


(13)

xii Lampiran 2

RINGKASAN CERITA DALAM SERIAL DRAMA “KONKATSU! Episode 1

Cerita berawal dengan pengunduran diri Kuniyuki 邦之 dari tempatnya

bekerja. Tanpa diduga, keesokan harinya terjadi krisis ekonomi global yang mempengaruhi Jepang. Dimana kondisi saham dunia jatuh dan perburuhan hancur, sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Keadaan dimana sulit untuk mencari

pekerjaan di saat krisis ekonomi global ini dialami oleh Kuniyuki dan Haruno 春

野 . Ayah Kuniyuki, Kunio 邦 夫 , menyuruhnya untuk membantu menjual

tonkatsu hingga nantinya ia mendapat pekerjaan baru, tetapi Kuniyuki menolaknya.

Hingga suatu kali, ketika sedang berada di rumah Shige 茂 , Kuniyuki tanpa

sengaja membaca di potongan-potongan kertas bahwa kantor pemerintah Distrik

Harumi 春見区 sedang membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi pegawai

kontrak.

Setelah melihat iklan ini, maka Kuniyuki pun melamar dan mengikuti

wawancara. Disini ia bertemu dengan Sakurada Shūgorō 桜田周五郎 , yang nanti

akan menjadi rekan sekerjanya. Saat Kuniyuki diwawancara, ada satu syarat penting yang harus dipenuhi yakni sudah berstatus menikah. Karena sewaktu melihat iklan lowongan ini potongan kertasnya tidak lengkap, jadi ia tidak mengetahui tentang


(14)

xiii

syarat utama ini. Kuniyuki ingin mendapat pekerjaan tersebut, sehingga ia terpakasa berebohong dengan mengatakan bahwa ia sudah mempunnyai rencana untuk menikah, tapi karena tidak juga dapat pekerjaan, rencana menikah pun ditunda hingga ia dapat pekerjaan.

Akhirnya Kuniyuki diterima menjadi pegawai kontrak di kantor pemerintahan

Distrik Harumi, dan Shūgorō juga diterima. Shūgorō yang sudah paruh baya diterima

bekerja karena ia dikira sudah menikah oleh orang-orang yang saat itu

mewawancarainya. Shūgorō tidak memberitahukan status yang sebenarnya bahwa ia

belum menikah. Kuniyuki dan Shūgorō ditempatkan di Departemen Penurunan

Angka Kelahiran. Atasan Kuniyuki dan Shūgorō di departemen ini adalah Takumi,

yang ternyata teman Kuniyuki semasa kecil. Takumi berbeda dengan dua rekan kerjanya yaitu status Takumi yang sudah menikah.

Berita Kuniyuki akan segera menikah tersebar luas melalui berita wilayah yang memberitakan tentang perkembangan Distrik Harumi. Namun, Kuniyuki memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya pada Shige bahwa rencana pernikahan itu adalah bohong. Tidak ingin kehilangan pekerjaannya bila ketahuan berbohong, maka Kuniyuki ditemani Shige memutuskan untuk ikut dalam ajang konkatsu, dengan harapan dapat bertemu seorang wanita yang tepat dan menikah. Di ajang ini tanpa sengaja Kuniyuki bertemu dengan teman masa kecilnya, Makoto, yang ternyata adalah penyelenggara acara itu. Dan disitu juga Kuniyuki bertemu


(15)

xiv

mengetahui status Shūgorō yang belum menikah. Mereka berdua sepakat untuk

menutupi hal ini dari orang-orang kantor. Dalam ajang konkatsu ini Kuniyuki, Shige,

dan Shūgorō bertemu dengan Yūko 優子 . Seorang wanita yang sudah sering kali mengikuti ajang konkatsu, tapi tidak juga menemukan pria yang sesuai dengan

keinginannya. Saat perkenalan, Kuniyuki ditolak Yūko karena tidak memiliki

penghasilan yang sesuai dengan standarnya.

Episode 2

Ketika mengikuti ajang konkatsu yang kedua, Shige memperkenalkan diri

pada Yūko sebagai seorang pemilik/ CEO sebuah standing bar. Hubungan Shige dan

ko terus berlanjut semenjak perkenalan ini. Di pertemuan konkatsu yang kedua ini

juga Kuniyuki bertemu dengan seorang wanita yang sama-sama bekerja di kantor pemerintahan tetapi berebeda wilayah dengan Kuniyuki.

Suatu ketika, kegiatan konkatsu yang diikuti Kuniyuki dan Shūgorō diketahui

oleh Ito tanpa sengaja. Ito juga bekerja di kantor pemerintah Distrik Harumi tetapi di bagian Departemen Pembangunan Kota, dan tanpa disadari diantara mereka terjadi persaingan dalam pekerjaan. Dimana Ito ingin mengembangkan Distrik Harumi

dengan membangun ulang daerah tempat tinggal Kuniyuki yang bernama Sakura Jizō

Shōtengai さ く ら 地 蔵 商 店 街 . Dimana di daerah itu toko-toko sudah banyak


(16)

xv

Suatu kali Makoto berkunjung ke rumah Kuniyuki untuk makan tonkatsu buatan Kunio. Disana, Kunio dan Haruno mulai menanyai Makoto siapa dan seperti apa kekasih Kuniyuki. Tetapi Kuniyuki segera memotong pembicaraan tersebut, dengan mengirimkan pesan singkat pada Makoto yang berisi pengakuan Kuniyuki bahwa rencana pernikahan itu hanya sandiwara. Makoto pun mengalihkan pertanyaan-pertanyaan Kunio dan Haruno. Tetapi pada akhirnya kebohongan Kuniyuki ini diketahui oleh Haruno, Kunio, Yasu, dan Takumi.

Di samping itu, hubungan Shige dan Yūko terus berlanjut, hingga suatu kali

Yūko meminta untuk diajak melihat bar milik Shige. Sesampainya di tempat, Yūko

terkejut melihat ternyata bar milik Shige tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Bahwa faktanya bar milik Shige adalah standing bar kecil yang pengunjungnya pun

jarang. Melihat kenyataan ini, Yūko langsung memutuskan hubungan mereka, ia

merasa dibohongi oleh Shige. Yūko mengatakan bila Shige tidak memenuhi syarat

pria idealnya, yaitu berpenghasilan besar, berpendidikan, memiliki bentuk fisik yang tinggi dan menarik.

Suatu kali kantor pemerintah Distrik Harumi menerima kunjungan dari kantor pemerintah wilayah lain. Dan kebetulan kantor wilayah tersebut adalah tempat bekerja dari wanita yang ditemui Kuniyuki di ajang konkatsu. Pertemuan yang tidak

diduga ini, membuat kegiatan konkatsu yang dilakukan Kuniyuki dan Shūgorō

hampir diketahui oleh Kuchō. Tetapi Kuniyuki dapat berdalih bahwa ia mengikuti


(17)

xvi

untuk menaikkan jumlah angka kelahiran anak. Kuchō pun mendukung kegiatan

tersebut dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan distriknya.

Episode 3

Kuniyuki, Takumi, dan Shūgorō mengikuti kegiatan konkatsu dengan alibi

untuk proyek peningkatan angka kelahiran. Ketika mengikuti kegiatan konkatsu ini, Kuniyuki berkenalan dengan wanita bernama Anri. Perkenalan mereka terus berlanjut dengan saling berkirim pesan singkat maupun pertemuan-pertemuan di luar kegiatan konkatsu. Setelah melalui beberapa kali pertemuan, pada pertemuan ketiga Anri menyatakan keinginannya untuk menikah dan memiliki anak. Tapi, Kuniyuki menolak, ia merasa pikiran untuk menikah terlalu cepat, terlebih mereka baru saling mengenal. Mendengar ini, Anri merasa kesal dan memutuskan hubungannya dengan Kuniyuki. Anri merasa ia sudah tidak memiliki waktu yang banyak untuk bermain-main dalam mencari pasangan sebab usiannya yang sudah tidak muda lagi (usianya

lebih tua dibanding Kuniyuki). Lalu setelah kejadian dimana Yūko memutuskan

meninggalakan Shige dengan cara yang agak kasar, Yūko kembali lagi ke tempat

Shige dan meminta maaf untuk sikapnya. Dari situ ia mulai berteman dengan Shige, Haruno, Kuniyuki, dan yang lainnya.

Suatu ketika Kuchō memanggil Kuniyuki menanyakan perkembangan riset

mengenai konkatsu. Kuniyuki menjelaskan akan mengadakan suatu pesta untuk


(18)

xvii

bahwa ia akan memamerkan pasangan hasil dari pesta pertemuan tersebut. Pesta tersebut sempat mengalami kegagalan, tapi karena beban dimana harus menemukan pasangan untuk dipamerkan di acara televisi, maka Kuniyuki dan dua rekan kerjanya berusaha untuk mencari pasangan. Di detik-detik terakhir menjelang menghadap

Kuchō, Shūgorō berhasil membawa beberapa pasangan untuk dipamerkan di acara televisi lokal.

Lalu ada cerita lain bahwa Ito memilki rencana untuk membangun ulang

lingkungan tempat tinggal Kuniyuki, yaitu Sakura Jizō. Sakura Jizō adalah kawasan

perdangan atau jalan pertokoan. Banyaknya toko yang sudah tutup, Ito memiliki rencana untuk membangun ulang agar lebih menarik minat pengunjung dan dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke Distrik Harumi. Tetapi rencana ini belum diketahui oleh Kuniyuki.

Episode 4

Semenjak pembelaan Haruno terhadap Shige ketika ditolak oleh Yūko, Shige

mulai menyukai Haruno karena ia menganggap pembelaan Haruno adalah bentuk dari kepedulian atau rasa suka Haruno terhadap dirinya. Sehingga Shige berusaha untuk menyatakan cintanya pada Haruno. Tetapi setiap usaha yang dilakukannya selalu menemui kegagalan. Haruno sendiri tidak menyadari akan perhatian yang diberikan Shige maupun sikap aneh yang ditunjukkan oleh Shige. Yang tidak disadari pula oleh Shige, bahwa Haruno sebenarnya tertarik pada orang lain.


(19)

xviii

Takumi, Kuniyuki, dan Shūgorō membuat acara konkatsu dengan kegiatan

bermain golf. Atas undian diantara mereka bertiga, Kuniyuki menerima bagian untuk

menjaga stand konsultasi pernikahan yang biasanya stand ini dijaga oleh Shūgorō,

sedangkan Takumi dan Shūgorō berada di tempat bermain golf untuk melaksanakan

kegiatan konkatsu yang sudah mereka rancang. Shige, Haruno, Yūko, dan Ito

mengikuti kegiatan ini. Selama kegiatan bermain golf ini berlangsung, Yūko

memperhatikan setiap sikap gerak-gerik serta latar belakang sosial pria yang

mengikuti kegiatan ini. Sampai ketika Yūko melihat Ito, ia memiliki ketertarikan

tersendiri pada Ito. Yūko melihat bahwa Ito adalah pria yang benar-benar sesuai

dengan kriteria yang diinginkannya. Dan dengan cara-cara tertentu Yūko berusaha

untuk mencari perhatian Ito. Ketika kegiatan bermain golf ini selesai, Ito meminta tolong pada Takumi untuk membawakan barang-barangnya kembali ke kantor, karena kebetulan Takumi juga akan kembali ke kantor.

Di kantor, Kuniyuki merasa bosan harus menunggu stand tersebut. Karena saat itu bertepatan dengan hari libur, maka tidak ada yang datang untuk berkonsultasi.

Adapun seorang ibu datang, tetapi karena yang menjaga bukan Shūgorō, ibu itu pun

pergi. Tiba-tiba Kuchō muncul dan ingin juga mencoba untuk menunggu satu orang

dan memberikan konsultasi tentang pernikahan. Karena tidak ada yang kunjung datang, maka Kuniyuki berusaha meminta bantuan Takumi, Makoto untuk mencarikan seseorang yang mau datang dan berpura-pura konsultasi pernikahan. Tetapi diantara mereka tidak ada yang bisa membantu. Lalu Kuniyuki meminta


(20)

xix

bantuan pada Yasu, dan Yasu membawa ketiga temannya yang masih muda. Selesai

konsultasi, Kuchō ingin mengunjungi rumah Kuniyuki dan mencoba tonkatsu buatan ayahnya. Saat itu karena tidak tega melihat ayahnya yang begitu susah payah

menutupi kebohongan Kuniyuki, ia hendak mengaku pada Kuchō. Tetapi saat hendak

berkata jujur pada Kuchō, Haruno tiba-tiba datang dan mengaku sebagi calon istri Kuniyuki, dan kebohongan pun tidak jadi terbongkar. Tetapi setelah kejadian ini, Shige memutuskan untuk menyatakan rasa cintanya pada Haruno. Haruno terkejut akan hal ini, ia meminta waktu untuk memutuskan jawaban atas pernyataan cinta Shige.

Kemudian setibanya di kantor, Takumi meletakkan barang milik Ito diatas meja kerja Ito. Tanpa sengaja Takumi melihat ada proposal mengenai rencana untuk

pembangunan ulang daerah Sakura Jizō, yaitu daerah tempat Kuniyuki dan Shige

tinggal. Melihat hal ini, Takumi segera datang menemui Kuniyuki dan melaporkan apa yang baru saja ia temukan. Dari sinilah mulai terjadi perselisihan diantara Kuniyuki dengan Ito.

Episode 5

Beberapa lama setelah pernyataan cinta tersebut, Haruno tidak pernah lagi menampakkan diri lagi. Yang dulu biasanya ia selalu mampir ke tempat Shige untuk minum atau ke tempat Kunio untuk makan tonkatsu, kini ia tidak pernah datang lagi. Cukup lama menghindar, Haruno menemui Shige dan mengatakan bahwa ia tidak


(21)

xx

dapat menerima cinta Shige, karena ia sudah meyukai orang lain. Haruno tidak menyebutkan siapa orang yang ia sukai. Walau sedih tapi Shige menerima keputusan Haruno.

Di sisi lain, semenjak rencana Ito diketahui, Takumi dan Shūgorō membantu

Kuniyuki dalam mencari informasi dengan siapa Ito bekerja sama dalam rencana

pembangunan ulang Sakura Jizō. Lalu diketahuilah ternyata Ito bekerja sama dengan

Kawabata. Kawabata atau dikenal dengan sebutan Kawa-chan adalah seorang pemilik

bar minuman bernama Kawa-chan Sakaba 川 ち ゃ ん 酒 場 . Kuniyuki berusaha

untuk menggagalkan rencana ini dengan menghidupkan kembali toko-toko di lingkungan tempat tinggalnya.

Episode 6

Takumi yang sudah menikah, dapat dikatakan sebagai suami yang takut akan istri. Pada suatu saat, Takumi diminta untuk membantu Ito dalam rencana pembangunan daerah Sakura Jizou. Takumi diminta karena ia dinilai cukup mengetahui kondisi dari lingkungan tersebut. Setelah berpikir, Takumi menerima

tawaran ini, baik Kuniyuki maupun Shūgorō kaget mendengar hal ini. Kuniyuki

merasa kecewa, tetapi Takumi menjelaskan, bahwa ia menerima tawaran tersebut karena ia punya beban terhadap keluarga yang kebutuhannya harus ia penuhi, takumi menjelaskan pada Kunyuki bahwa ia tidak bisa bekerja hanya berdasarkan emosi sama seperti apa yang dilakukan Kuniyuki. Sejak itu, Takumi membantu Ito dalam


(22)

xxi

mengurus rencana Ito, dimana Takumi diberi tugas untuk menyebarkan surat kepada warga agar mau melepaskan atau meninggalkan toko-toko milik mereka. Walaupun tugas ini berat, karena Takumi cukup mengenal orang-orang yang tinggal di lingkungan tersebut, terlebih Kunio, ayah Kunyuki. Namun ia tetap melakukannya demi keluarga.

Semenjak penolakan cinta yang dilakukan Haruno pada Shige, mereka berdua tidak pernah saling bertegur sapa lagi. Namun atas jasa Kunio, akhirnya mereka bisa saling berkomunikasi dan kembali berteman lagi. Tetapi tetap Haruno tidak pernah terbuka akan persaan sukanya terhadap orang lain.

Kuniyuki juga sibuk mematangkan rencana untuk menghidupkan kembali toko-toko di lingkungan temapt ia tinggal. Kuniyuki mencoba berkonsultasi dengan Makoto ,dan hasilnya Makoto memberi ide untuk membuka konkatsu bar. Dan dipilihlah bar kecil milik Shige yang akan dijadikan sebagai konkatsu bar, dimana pria dan wanita bisa bebas datang kesitu untuk saling bertemu dan mungkin dapat menjalin hubungan lebih lanjut.

Episode 7

Shūgorō masih suka mengikuti ajang konkatsu, karena ia tidak ingin menyerah untuk mencari istri. Di suatu ajang konkastu yang diikutinya, ia bertemu dengan Yuko dan disitu pula ada seorang wanita yang berusia sebaya dengannya,


(23)

xxii

Sesungguhnya Shūgorō merasa kurang nyaman berbincang dengan wanita ini.

Untung saja ia diselamatkan oleh Yūko, dimana Yūko menelpon dirinya dan

berpura-pura bahwa ia menerima telepon dari kantor. Tetapi akhirnya wanita tersebut

mengetahui bahwa Shūgorō berbohong, wanita tersebut kesal dan ia mengancam akan

melakukan sesuatu yang membuat Shūgorō menyesal.

Karena Kuniyuki sering berkonsultasi dengan Makoto, dan Kuniyuki selalu setuju dengan apa yang disampaikan oleh Makoto, lama-kelamaan timbul rasa cemburu dalam diri Haruno. Tetapi Haruno tidak mengatakannya pada orang lain, tetapi Shige mulai melihat tanda-tanda kecemburuan ini. Shige pun menanyakannya pada Haruno. Karena sudah tidak dapat menyembunyikannya lagi, akhirnya Haruno bercerita pada Shige bahwa memang Kuniyuki adalah pria yang disukainya, tapi Haruno meminta pada Shige untuk tidak memberitahukan hal ini pada siapa pun.

Dari pihak Kuniyuki, karena sering berkomunikasi dan suka membantu dalam menjaga anak-anak Makoto, tanpa disadari timbul keinginan dalam dirinya untuk memiliki sebuah keluarga bersama Makoto. Tetapi ketika Kuniyuki menyampaikan niatnya ini, Makoto menolaknya. Makoto merasa lebih nyaman bila hubungan diantara mereka berdua tetap sebagai teman saja.

Beberapa lama setelah kejadian Shūgorō dimarahi oleh seorang wanita di

sebuah ajang konkatsu, benar saja bahwa wanita itu mengirimkan surat berisikan


(24)

xxiii

Shūgorō dipanggil untuk dimintai keterangan. Disini Shūgorō membenarkan apa yang ada dalam surat tersebut dan meminta untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.

Kuniyuki merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Shūgorō, walaupun Kuniyuki

tidak ada hubungannya ats kejadian itu. Tetapi karena merasa bahwa ia juga

berbohong atas statusnya, maka Kuniyuki pergi menghadap Kuchō, mengatakan

bahwa surat itu dia yang membuat, dan saat itu juga Kuniyuki menjelaskan bahwa selam ini ia berbohong tentang rencana pernikahan tersebut demi mendapatkan

pekerjaan. Sesudah mendengarkan pengakuan dari Kuniyuki, Kuchō langsung

memecat Kuniyuki.

Episode 8

Kuniyuki kembali menjadi pengangguran, tetapi Kunio tidak lagi memaksa untuk membantu dirinya dalam berjualan tonkatsu. Disini juga Kuniyuki bilang pada Haruno agar tidak perlu lagi berpura-pura menjadi calon istrinya, karena semua sudah

dijelaskan pada Kuchō.

Selama mencari kerja, Kuniyuki dibantu teman-temannya tetap berusaha

untuk mempertahankan Sakura Jizō. Takumi dan Shūgorō mencoba memberi

penjelasan agar para penduduk disitu untuk mulai membuka lagi toko-tokonya, tetapi penduduk disitu tetap tidak amu mendengarkan.

Sejak Shige mengetahui Haruno menyukai Kuniyuki, Shige berusaha untuk membuat Haruno bahagia salah satu caranya dengan merencanakan untuk pergi


(25)

xxiv

bermain bersama. Kebetulan esok harinya adalah ulang tahun Haruno. Keesokan hari Haruno pergi ke temapat yang sudah dijanjikan sebagi tempat pertemuan, disusul Shige yang datang hanya untuk memberikan hadiah kecil agar nantinya dapat digunakan untuk bermain bersama Kuniyuki. Di tempat itu, Haruno menunggu lama hingga sore tiba. Sedangkan Kuniyuki sibuk membuktikan pada orang-orang sekitar rumahnya bahwa ia bisa membuat tonkatsu. Ketika Shige melihat keadaan ini, tanpa sadar di depan orang banyak Shige mengatakan bahwa Haruno sedang menunggu kedatangan Kuniyuki disana, bahwa sebenarnya Kuniyuki adalah orang yang selama ini disukai oleh Haruno. Karena kaget, Kuniyuki menyusul ke tempat dimana Haruno menunggu hingga ketiduran.

Episode 9

Keesokan harinya, saat Haruno hendak berangkat kerja, semua orang menyapanya dengan tatapan aneh. Lalu ada seorang bapak yang menanyakan bagaimana keadaan kemarin saat berkencan dengan Kuniyuki. Haruno bingung mengapa banyak orang yang tahu akan hal ini, secara seketika Haruno sadar pasti Shige yang menyebarkan. Shige meminta maaf atas ketidaksengajaannya itu. Haruno sedikit kecewa karena sebenarnya ia ingin mengungkapakan perasaan pada Kuniyuki langsung dari mulutnya sendiri. Shige selalu berusaha untuk menjodohkan Haruno dan Kuniyuki. Tapi Kuniyuki masih kaget dan merasa menjalin hubungan dengan Haruno saat ini terlalu cepat. Karena selama ini Kuniyuki menganggap Haruno hanya sebagai adiknya.


(26)

xxv

Akhirnya Sakura Jizō mengadakan pembukaan kembali toko-toko yang

sebelumnya telah tutup. Yang hadir saat itu cukup banyak dan melihat semangat yang muncul untuk membangun kembali daerah itu, maka orang-orang yang tadinya akan menjual/ meninggalakan toko mereka untuk kepentingan proyek Ito, memutuskan untuk tidak jadi menjualnya. Mereka akan berusah untuk membuka lagi usaha mereka. Awalnya acara pembukaan kembali toko-toko itu akan ditutup dengan perayaan kembang api, tapi karena hujan hal itu tidak jadi dilakukan.

Haruno menyukai kembang api, ia cukup kecewa karena turun hujan. Setelah hujan reda, Kuniyuki mengajak Haruno bertemu di suatu tempat untuk bermain kembang api. Di saat itu pula, Haruno menyatakan cintanya pada Kuniyuki. Haruno tidak meminta Kuniyuki untuk memberikan tanggapan atas pernyataannya itu. Haruno hanya ingin Kuniyuki tahu apa yang dirasakan Haruno sebenarnya.

Episode 10

Seperti ketika Shige menyatakan cinta padanya, setelah Haruno menyatakan cinta pada Kuniyuki, ia tidak pernah muncul lagi. Semua orang menanyakan keberadaanya pada Kuniyuki, padahal Kuniyuki juga tidak tahu apa yang terjadi pada Haruno. Sekali Kuniyuki pernah mengirim pesan menanyakan kabar Haruno, dan Haruno hanya membalas bahwa ia sedang ingin sendiri. Shige cukup khawatir dengan keadaan Haruno.


(27)

xxvi

Pada suatu hari Kuniyuki memutuskan untuk menemui Haruno, tapi pada saat ingin menemuinya, Kuniyuki melihat Haruno sedang berada dalam pelukan Shige dalam keadaan menangis. Kuniyuki merasa bahwa mungkin lebih baik Haruno berada di sisi Shige. padahal sebenarnya Kuniyuki sudah mulai menyukai Haruno dan ingin Haruno berada di sisinya. Ketika Kuniyuki mengatakan persaannya ini pada Haruno, pada awalnya Haruno merasa seperti dipermainkan. Karena butuh waktu bagi Haruno untuk berpura-pura sebagai adik, tapi ketika Haruno sudah bisa menghadapinya, seketika Kuniyuki mengutarakan persaaannya, hal itu membuat Haruno bingung. Namun, setelah Kuniyuki menjelaskan semuanya, Haruno menerimanya, dan mereka berdua mulai menjalin hubungan yang serius.

Di lain cerita, ternyata ada kabar bahwa proyek pembangunan yang direncanakan oleh Ito telah gagal. Ini terjadi karena Jinguji-san yang adalah pemilik tanah daerah tempat tinggal Kuniyuki memutuskan untuk menjual tanah tersebut pada perusahaan yang awalnya bekerja sama dengan Ito. Dengan keputusan ini pemilik perusahaan tersebut meminta agar kantor pemerintah tidak perlu lagi ikut campur

dalam pembangunan wilayah tersebut. Kejadian ini disampaikannya pada Kuchō, dan

cukup kecewa mendengar kabar ini.

Kuniyuki yang mendengar kabar tersebut dari Takumi, kemudian memutuskan untuk segera menemui Ito. Ia menemui Ito dengan tujuan meminta bantuan untuk bersama-sama mempertahankan agar tanah di daerah tersebut tidak dijual. Ternyata tanah yang ditempati oleh Kuniyuki, Shige dan yang lainnya adalah


(28)

xxvii

tanah yang dimiliki secara turun temurun. Tetapi orang-orang yang menempati tanah tersebut tidak pernah membayar uang sewa. Itulah alasan mengapa sang pemilik tanah ingin menjualnya. Sesungguhnya orang yang tinggal disitu bukannya sama sekali tidak pernah membayar, hanya saja mereka membayar ketika mereka ada uang. Karena kini banyak toko yang tutup maka banyak dari mereka yang tidak bayar uang sewa lagi.

Saat rencana penghancuran lingkungan tersebut mulai dilakukan, tiba-tiba Ito muncul dan menyuruh orang-orang yang akan melakukan penghancuran tersebut untuk pergi. Karena pengurusan kuasa tanah tersebut belum selesai dan Ito juga mengancam kalau ia mengetahui bahwa bar yang dimiliki Kawabata bermasalah, sehingga persiapan penghancuran lingkungan tersebut dapat digagalkan. Mulai sejak itu Ito jadi membantu Kuniyuki dalam mempertahankan daerah tersebut.

Episode 11

Kuniyuki ditemani oleh Ito pergi ke rumah pemilik tanah tersebut. Disana mereka berusaha untuk bernegosiasi agar tanah itu tidak dijual. Tapi pembicaraan itu tidak membuahkan hasil. Secara diam-diam sang pemilik tanah datang ke daerah itu berbincang dengan Shige apa yang terjadi. Karena Shige tidak tahu rupa dari sang pemilik tanah, maka Shige menjelaskan layaknya seperti pada tamu, bahwa di daerah akan hidup lagi seperti dulu. Bahwa orang-orang di sekitar situ bersemangat untuk


(29)

xxviii

membangun lagi dan menghidupkan lagi wilayah tersebut agar banyak dikunjungi orang luar. Sang pemilik tanah pun berpikir ulang untuk menjual tanah tersebut.

Di lain pihak, Yuko kini memutuskan untuk tidak lagi mengikuti kegiatan konkatsu. Ia tidak lagi ingin menetapkan standar yang tinggi dalam mencari pria.

Yūko menyadari bila ia terus menetapkan standar yang tinggi, maka ia tidak akan

pernah bertemu dengan pria untuk dijadikan suami. Disamping bahwa keputusannya dipengaruhi ketika ia secara tidak sengaja mendengarkan pembicaraan anatara Ito dan

Shūgorō. Dimana saat itu Yūko mulai melihat Shūgorō dari sisi yang berbeda, dan Yūko pun mulai tertarik kepada kepribadian Shūgorō. Dari situ ia mulai bertemu

dengan Shūgorō dan menyatakan ingin mencoba untuk menjalin hubungan yang

serius.

Tibalah di hari pembukaan Sakura Jizou, banyak yang datang ke acara tersebut, termasuk Kuchō. Acara pembukaan diawali dengan pidato singkat dari

Kuchō yang kemudian dilanjutkan oleh Kuniyuki. Disela-sela pidato ini pula, Kuniyuki melamar Haruno dan akhirnya menikah. Ditambah lagi Kuniyuki kembali bekerja di kantor pemerintah sama seperti dulu. Tetapi kini ia tidak lagi berbohong tentang statusnya.


(30)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Negara menurut Prof. R. Djokosoetono adalah suatu organisasi manusia atau sekumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama. Kumpulan manusia tersebut biasa kita sebut sebagai rakyat. Ada empat unsur penting yang membentuk negara itu sendiri, yaitu harus memiliki wilayah, memiliki rakyat, adanya pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari negara lain.

“ Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di

negara tersebut dan dipersatukan oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu negara maka pemerintahan tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia untuk menjalankan aktivitas

kehidupan sehari-hari.“1

Dari kutipan di atas dapat dikatakan bahwa keberadaan rakyat (manusia) bagi berdirinya sebuah negara sangatlah penting. Arti dari negara juga bisa

dilihat dari kanji koku dalam bahasa Mandarin dibaca guó, yang

sebelum disederhanakan ditulis 國 . Huruf kanji tersebut terdiri dari empat

bagian yaitu kunigamae/ fāngkuāng 囗 berarti wilayah, hoko/ gē 戈

1

http://organisasi.org/unsur-negara-sebagai-syarat-berdirinya-suatu-negara-rakyat-wilayah-pemerintahan-pengakuan


(31)

2 Universitas Kristen Maranatha

berarti senjata, kuchi/ kǒu 口 artinya mulut tapi disini bisa berarti penduduk,

dan ichi/ yī 一 berarti satu atau persatuan

2

, bila disatukan memiliki makna sebuah wilayah yang didalamnya memiliki kumpulan orang yang bersatu (rakyat) membentuk suatu kekuatan/pemerintahan. Keberlangsungan sebuah negara juga bergantung pada regenerasi rakyatnya. Generasi-generasi berikutnyalah yang akan memegang pemerintahan di masa depan.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perubahan yang terjadi. Misalnya, semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, kehidupan masyarakat yang semakin modern dan individualis, tidak ketinggalan budaya pun ikut mengalami adaptasi dengan lingkungan. Hal semacam itu ikut mempengaruhi pola atau fokus masyarakat dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Masyarakat kini lebih disibukkan dengan pekerjaan untuk menghidupi kebutuhannya. Seolah mereka tidak lagi memiliki waktu untuk sekedar bermain atau bersantai dengan orang-orang di sekelilingnya.

Jepang adalah sebuah negara yang terkenal dengan tingkat disiplin dan etos kerjanya yang tinggi. Waktu pun menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi mereka. Terkadang karena terlalu banyak bekerja, mereka jadi tidak sempat memikirkan hal lain, seperti pernikahan. Bagi sebagian besar orang, pernikahan adalah sesuatu yang diinginkan dan dinantikan. Dan juga,

2

Dikutip dari buku Bahasa Mandarin Untuk Bangsa Indonesia 华语 jilid I , Drs, Siauphing Souphan Sanjaya, MA,PhD. Penerbit Grasindo.


(32)

3 Universitas Kristen Maranatha pernikahan bisa menjadi jalan bagi terjadinya regenerasi, dalam kasus ini regenerasi suatu bangsa/ negara.

Dengan terjadinya suatu pernikahan, diharapkan nantinya akan menghasilkan keturunan. Keturunan-keturunan inilah yang akan menjadi penerus dari sebuah keluarga, untuk lingkup yang lebih besar akan menjadi penerus bangsa di masa depan. Bila angka kelahiran semakin menurun, maka akan terjadi beberapa masalah, seperti masalah ekonomi, tenaga kerja dan masalah lain yang dapat memepengaruhi kehidupan sebuah negara.

Hal inilah yang sedang dihadapi Jepang saat ini, dimana jumlah pernikahan semakin menurun. Data menunjukkan bahwa persentase orang berusia antara 30-34 tahun yang tidak menikah di Jepang meningkat tajam, yaitu dari 14.3% menjadi 47.7% untuk pria, sedangkan untuk wanita 7.7%

menjadi 32.6% 3. Dengan menurunnya angka pernikahan, otomatis akan

berdampak pula pada jumlah angka kelahiran.

Berawal dari sinilah maka muncul istilah Shoushika 少 子 化 .

Shoushika itu sendiri berarti jumlah anak yang menjadi sedikit; tingkat kelahiran yang merendah. Sebenarnya shoushika bukanlah fenomena yang baru di Jepang. Hal ini sudah mulai menjadi kekhawatiran sejak dulu. Angka kelahiran di Jepang mengalami penurunan sejak pertengahan tahun 1970-an dan

3

http://www.japanesestudies.org.uk/articles/2008/Shimoda.html(Representation of Parenting and Gender Roles in The Shōshika Era : Comparisons of Japanese and English Language Parenting Magazine oleh Tomoko Shimoda).


(33)

4 Universitas Kristen Maranatha mencapai titik terendah yaitu 1.26 anak per wanita di tahun 2005, menurut survey dari Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.

Dengan semakin menurunnya angka kelahiran ini membuat penulis tertarik untuk membahas shoushika lebih lanjut dilihat dari penurunan angka pernikahan. Yang menjadi fokus penulis disini adalah alasan atau penyebab dari

menurunnya jumlah pernikahan yang tercermin dalam serial drama “Konkatsu!

(2009) atau dikenal juga dengan “Mariage Hunting!“.

Konkatsu!” merupakan serial drama, yang judulnya memiliki kemiripan dengan buku yang dikarang oleh sosiolog, Masahiro Yamada dan

seorang jurnalis Toko Shirakawa, Konkatsu Jidai 婚 活 時 代 yang terbit

tahun 2008. Buku ini sendiri berisi penelitian dan analisis mereka yang menyimpulkan bahwa para single (jomblo) di Jepang saat ini tidak bisa hanya

berdiam diri untuk menantikan jodohnya. Mereka justru harus „mencari‟

pasangannya, sama seperti bila mereka mencari pekerjaan yang harus dikejar dengan menggunakan strategi dan rencana.

Untuk serialnya sendiri bercerita tentang seorang pengangguran bernama Amamiya Kuniyuki. Akhirnya ia menemukan pekerjaan di kantor pemerintahan dengan syarat sudah menikah, padahal Kuniyuki belum menikah karena faktor kondisi ekonomi dan menurutnya pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah, maka ia pun terpaksa berbohong demi mendapatkan pekerjaan tersebut. Amamiya Kuniyuki bekerja di bagian penurunan angka kelahiran.


(34)

5 Universitas Kristen Maranatha Agar kebohongannya tidak diketahui, ia memutuskan untuk mengikuti ajang

pencarian jodoh (Konkatsu4). Tanpa disengaja ternyata ajang ini menjadi

inspirasi baginya dan rekan kerjanya, yang bernama Nihei Takumi dan Sakurada Shūgorō, dalam membuat program dengan tujuan agar orang-orang yang mengikuti ajang perjodohan tersebut dapat berujung pada pernikahan dan nantinya bisa meningkatkan angka kelahiran.

Selama mengikuti ajang konkatsu tersebut, Amamiya Kuniyuki

berkenalan dengan seorang wanita bernama Yūko. Ia adalah seorang wanita

yang sudah sering kali mengikuti ajang konkatsu. Dalam memilih pasangan

Yūko sangat selektif, standar yang diajukan olehnya sangat tinggi, contohnya

pria itu harus berpenghasilan tinggi, perhatian juga pintar. Padahal pria dengan standar tersebut sudah jarang ditemui.

Dan dalam mengikuti ajang pencarian jodoh itu Kuniyuki tidak sendiri,

karena Sakurada Shūgorō rekan kerjanya ternyata juga mengikuti ajang tersebut.

Kuniyuki terkejut karena Shūgorō adalah pria paruh baya yang sesungguhnya

juga belum menikah. Shūgorō sendiri mengikuti ajang perjodohan itu karena ia

ingin mencari wanita yang dapat menjaga serta merawatnya. Dari tokoh-tokoh seperti inilah secara langsung maupun tidak langsung menunjukkan alasan maupun pemikiran tentang pernikahan.

4

Konkatsu 婚活 , sebelum disingkat kekkonkatsudō 結婚活動 ,terdiri atas kanji ketsuartinya mengikat, kon artinya perkawinan, katsu 活 artinya kehidupan/aktif,

動 artinya perubahan/gerakan. Yang bisa diartikan sebgai kegiatan aktif untuk menuju pernikahan (mencari jodoh). Seperti dalam mencari pekerjaan tetap atau dikenal dengan istilah bahasa Jepang syūshokukatsudō 就職活動 .


(35)

6 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah akan dibatasi pada hal-hal yang menyebabkan menurunnya jumlah angka kelahiran karena berkurangnya orang-orang yang menikah (khususnya pernikahan secara legal) yang terlihat melalui konflik yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam serial drama “Konkatsu!”.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab berkurangnya jumlah pernikahan yang berdampak pada menurunnya tingkat

kelahiran yang tercermin dalam serial drama “Konkatsu!“.

1.4Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio (dalam bahasa Yunani socius, yang berarti bersama-sama, bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan). Pada perkembangannya pengertian tersebut mengalami perubahan makna, socius berarti masyarakat, logos berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Di samping itu, sosiologi juga menyangkut


(36)

perubahan-7 Universitas Kristen Maranatha perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur maupun secara revolusioner dengan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut. Sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat.

Sastra sendiri berasal dari akar kata sas (Sansekerta) berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan instruksi. Akhiran tra berarti alat, sarana. Jadi, sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik.

Paradigma sosiologi sastra berasal dari dua gejala, yaitu masyarakat dan sastra, karya sastra ada di dalam masyarakat, dengan kata lain, tidak ada karya sastra tanpa masyarakat. Sastra sendiri dapat dikatakan sebagai cerminan masyarakat. Wellek dan Warren membahas hubungan masyarakat dan sastra sebagai berikut :

“ Literature is a social institution, using as its medium

language, a social creation. They are conventions and norm which could have arisen only in society. But,

furthermore, literature ‘represent’ ‘life’; and ‘life’ is,

in large measure, a social reality, even though the natural world and the inner or subjective world of the

individual have also been objects of literary

„imitation‟”...(1956:94) 5

Literatur (kesusasteraan) adalah tradisi sosial yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Di dalamnya ada aturan-aturan yang tidak tertulis dan norma-norma yang hanya bisa terjadi di dalam sistem kemasyarakatan. Literatur mewakili kehidupan, dan kehidupan dalam arti luas adalah realitas sosial, meskipun ada juga unsur kehidupan subyektif individu yang menjadi obyek dari pada kesusasteraan „tiruan‟...(1956:94)

5


(37)

8 Universitas Kristen Maranatha Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus

mampu memberi pengaruh pada masyarakat. Damono6 mengungkapakan

bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri merupakan kenyataan sosial. Melalui sebuah karya sastra memungkinkan kita untuk mengetahui tingkat kehidupan masyarakat pada saat karya sastra tersebut diciptakan. Sebab pada dasarnya, karya sastra berisi hasil adaptasi seorang pengarang terhadap lingkungan masyarakat.

Karya sastra biasanya menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya dengan diri sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan. Walaupun sastra sebagai gambaran dari masyarakat tetapi bukan berarti karya sastra tersebut menggambarkan keseluruhan dari masyarakat yang ada pada masa tertentu dengan permasalahan tertentu. Wellek dan Warren mengingatkan bahwa karya sastra memang mengekspresikan kehidupan, tetapi keliru kalau dianggap mengekspresikan selengkap-lengkapnya.

Seperti halnya sosiologi, sastra juga berurusan dengan manusia dalam masyarakat sebagai usaha manusia untuk menyesuaikan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat. Pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan disebut sosiologi sastra

6

Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, seorang pujangga terkemuka Indonesia. Salah satu karyanya


(38)

9 Universitas Kristen Maranatha dengan menggunakan analisis teks untuk mengetahui strukturnya, untuk kemudian dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di luar sastra (Damono, 2003:3).

Karya sastra tersusun atas dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik yaitu unsur-unsur penyusun karya sastra yang terdapat di dalam karya tersebut, seperti tema, tokoh, alur, latar. Sedangkan unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur-unsur penyusun karya sastra yang berada di luar karya sastra, menyangkut aspek sosiologi, psikologi, agama, politik, sejarah, dan lain-lain.

Karya sastra merupakan wujud nyata dari sebuah budaya masyarakat, yang identik dengan novel, puisi, cerpen, dan lain-lain. Tetapi sekarang ini karya sastra acap kali dibuat dalam bentuk verbal atau visual, seperti drama atau film. Unsur-unsur penyusun karya sastra seperti unsur intrinsik (tema, tokoh, latar, alur) dan unsur ekstrinsik (aspek sosiologi, agama, psikologi) juga terdapat dalam film. Bisa saja sebuah karya sastra berupa puisi, cerpen, novel, naskah drama yang pernah dibaca seorang penulis merangsang imajinasinya untuk membuat sebuah film. Seperti halnya karya sastra (novel, cerpen, puisi) yang menggambarkan tentang kehidupan, Garin Nugroho menyebutkan bahwa pada dasarnya film selalu berusaha untuk

mengadaptasi kehidupan7.

7


(39)

10 Universitas Kristen Maranatha Jadi unsur-unsur film memiliki persamaan dengan unsur-unsur dalam novel, hanya bila novel diceritakan dalam bentuk tulisan, sedangkan film diceritakan atau disuguhkan dalam bentuk visual. Film pun dapat dipandang sebagai hasil karya sastra dalam bentuk visual yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat juga kehidupannya. Maka, melihat hal tersebut sosiologi sastra dapat digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian ini.

1.5Organisasi Penulisan

Penulisan penelitian ini dibagi ke dalam empat bab yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Bab I merupakan pendahuluan, menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang akan dibahas. Lalu pembatasan masalah, tujuan penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, dan organisasi penulisan. Bab II berisi pembahasan mengenai kondisi ekonomi, hubungan antara individu dalam masyarakat, dan perubahan pandangan terhadap pernikahan.

Bab III bersisi analisis tokoh-tokoh dari drama Konkatsu!. Bagaimana sikap atau cara pandang mereka terhadap suatu pernikahan.


(40)

60 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis menganalisis drama “Konkatsu!”, dapat diambil kesimpulan

bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan orang memutuskan untuk menunda pernikahan atau tidak menikah, sebagai berikut :

1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi yang menjadi masalah bagi pria dan wanita adalah mengenai penghasilan. Wanita menginginkan pria dengan penghasilan besar, tetapi pria yang memiliki penghasilan besar (memenuhi standar seperti yang diinginkan wanita) tidak banyak, ditambah sulitnya mencari pekerjaan. Perusahaan kini lebih mencari pekerja kontrak dibanding pekerja tetap, karena pekerja kontrak memiliki jumlah gaji yang lebih sedikit. Pekerja kontrak masa depannya dalam pekerjaan pun tidak pasti, sebab kemungkinan untuk dikeluarkan lebih besar. Pada drama

Konkatsu!” kondisi ini digambarkan melalui tokoh Kuniyuki, yang diceritakan sulit untuk mendapat pekerjaan, kemudian ia mendapatkan

pekerjaan sebagai pegawai kontrak. Lalu tokoh Yūko menunjukkan bahwa

penghasilan yang besar adalah salah satu syarat dalam mencari pria yang akan dijadikan pendamping hidup. Hal ini menunjukkan bahwa pria dengan penghasilan rendah atau tidak tetap, dan pria yang memiliki usaha


(41)

61 Universitas Kristen Maranatha sendiri namun tidak berprospek cerah, akan sulit dipilih oleh wanita. Bila ketidakcocokan ini terus berlanjut, akan sulit bagi wanita untuk menemukan pria untuk dinikahi, begitu pula sebaliknya, sehingga terjadi pernikahan yang tertunda.

Kondisi ekonomi negara juga dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Makin tinggi biaya hidup, membuat orang jadi terfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadinya. Ini dapat menyebabkan seseorang memilih untuk tidak menikah atau menunda pernikahan.

2. Keinginan untuk menikmati kebebasan.

Pria dan wanita muda, khususnya yang hidup bersama orang tua atau dikenal dengan parasite single, masih ingin menikmati kehidupan bebas karena segala sesuatunya sudah tersedia, sehingga mereka tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap keluarga. Mereka dapat menikmati penghasilannya untuk diri sendiri. Ketiga teman Yasu menunjukkan kondisi ini, mereka adalah anak muda yang belum memikirkan tentang pernikahan. Diceritakan, diantara mereka ada yang masih tinggal bersama orang tua, ia merasa tidak perlu menikah karena tidak perlu repot memikirkan masalah tempat tinggal atau makanan, lalu ia masih ingin bermain dan melakukan kegiatan kesukaannya, tidak ingin waktunya habis untuk memikirkan masalah keluarga. Dengan semakin banyaknya orang yang berpikir bahwa pernikahan tidak harus dilakukan, maka jumlah anak pun akan makin berkurang.


(42)

62 Universitas Kristen Maranatha

3. Hubungan antar masyarakat yang merenggang

Komonukasi diperlukan untuk dapat mengenal seseorang dan menjalin relasi. Saat ini, komunikasi sudah jarang terjadi diantara manusia karena kini banyak hal yang membuat manusia jadi lebih senang dengan dunianya sendiri tanpa melihat orang atau situasi yang terjadi disekelilingnya. Manusia dituntut bekerja keras untuk pemenuhan kebutuhan pribadi, sehingga disadari atau tidak ada hal lain yang terbengkalai, seperti pernikahan dan memiliki anak. Hal ini ditunjukkan oleh ketiga teman Yasu, mereka lebih senang hidup dalam dunia mereka sendiri tanpa ada gangguan dari pihak lain dan tidak ada keinginan untuk

mengenal orang-orang baru. Selain itu Sakurada Shūgorō juga

menunjukkan bahwa fokusnya pada pekerjaan membuat ia tidak sempat bepikir tentang pernikahan, sehingga pernikahan pun jadi tertunda.


(43)

63 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku

Joliviet, Muriel. 1997. Japan : The Childless Society?. Routledge : USA.

Masahiro, Yamada. 2006. Shinbyōdō Shakai. Kabushikikaishabungeishunshuu :

Tokyo.

Masahiro, Yamada. 1998. The Japanese Family in Transition. The Foreign Press Center : Japan.

Olson, Lawrence. 1963. Dimensions of Japan. American Universities Field Staff, Inc : USA.

Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Sagita, Femina. 1998. Rendahnya angka Fertilitas di Jepang Kontemporer

(Hubungannya dengan Gejala Penundaan Pernikahan (Bankonka)).

Univeristas Indonesia : Depok.

Sanjaya, Siauphing Souphan. 2009. Bahasa Mandarin Untuk Bangsa Indonesia. Grasindo : Jakarta.


(44)

64 Universitas Kristen Maranatha Yoshimichi, Someya. 2006. MANABU : Journal Of Japanese Studies Vol.1

No.2 ( Perubahan Masyarakat Jepang : Dari Keterikatan sampai Kebebasan ). Manabu Institute : Japan.

Daftar Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Negara

http://organisasi.org/unsur-negara-sebagai-syarat-berdirinya-suatu-negara-rakyat-wilayah-pemerintahan-pengakuan

http://www.japanesestudies.org.uk/articles/2008/Shimoda.html

http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20090114f1.html

http://tokyocherie.wordpress.com/2009/02/19/konkatsu-marriage-hunting/ http://sebuahcatatansastra.blogspot.com/2009/02/sosiologi-sastra.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sapardi_Djoko_Damono

http://www.idonbiu.com/2009/07/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-sastra.html http://www.facebook.com/note.php?note_id=8234302627

http://www.stat.go.jp/english/data/handbook/c02cont.htm

http://www.blurbwire.com/topics/1973_oil_crisis::sub::Effects_On_Internation al_Relations

http://www.nusantara-news.com/2009/02/resesi-ekonomi-jepang-saat-ini-lebih-buruk-dibanding-resesi-1974.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997

http://www.allacademic.com//meta/p_mla_apa_research_citation/2/4/2/4/5/page s242456/p242456-1.php


(45)

65 Universitas Kristen Maranatha http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

http://www.japanese123.com/dansonjohi.htm


(1)

60 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis menganalisis drama “Konkatsu!”, dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan orang memutuskan untuk menunda pernikahan atau tidak menikah, sebagai berikut :

1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi yang menjadi masalah bagi pria dan wanita adalah mengenai penghasilan. Wanita menginginkan pria dengan penghasilan besar, tetapi pria yang memiliki penghasilan besar (memenuhi standar seperti yang diinginkan wanita) tidak banyak, ditambah sulitnya mencari pekerjaan. Perusahaan kini lebih mencari pekerja kontrak dibanding pekerja tetap, karena pekerja kontrak memiliki jumlah gaji yang lebih sedikit. Pekerja kontrak masa depannya dalam pekerjaan pun tidak pasti, sebab kemungkinan untuk dikeluarkan lebih besar. Pada drama “Konkatsu!” kondisi ini digambarkan melalui tokoh Kuniyuki, yang diceritakan sulit untuk mendapat pekerjaan, kemudian ia mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai kontrak. Lalu tokoh Yūko menunjukkan bahwa penghasilan yang besar adalah salah satu syarat dalam mencari pria yang akan dijadikan pendamping hidup. Hal ini menunjukkan bahwa pria dengan penghasilan rendah atau tidak tetap, dan pria yang memiliki usaha


(2)

61 Universitas Kristen Maranatha

sendiri namun tidak berprospek cerah, akan sulit dipilih oleh wanita. Bila ketidakcocokan ini terus berlanjut, akan sulit bagi wanita untuk menemukan pria untuk dinikahi, begitu pula sebaliknya, sehingga terjadi pernikahan yang tertunda.

Kondisi ekonomi negara juga dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Makin tinggi biaya hidup, membuat orang jadi terfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadinya. Ini dapat menyebabkan seseorang memilih untuk tidak menikah atau menunda pernikahan.

2. Keinginan untuk menikmati kebebasan.

Pria dan wanita muda, khususnya yang hidup bersama orang tua atau dikenal dengan parasite single, masih ingin menikmati kehidupan bebas karena segala sesuatunya sudah tersedia, sehingga mereka tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap keluarga. Mereka dapat menikmati penghasilannya untuk diri sendiri. Ketiga teman Yasu menunjukkan kondisi ini, mereka adalah anak muda yang belum memikirkan tentang pernikahan. Diceritakan, diantara mereka ada yang masih tinggal bersama orang tua, ia merasa tidak perlu menikah karena tidak perlu repot memikirkan masalah tempat tinggal atau makanan, lalu ia masih ingin bermain dan melakukan kegiatan kesukaannya, tidak ingin waktunya habis untuk memikirkan masalah keluarga. Dengan semakin banyaknya orang yang berpikir bahwa pernikahan tidak harus dilakukan, maka jumlah anak pun akan makin berkurang.


(3)

62 Universitas Kristen Maranatha

3. Hubungan antar masyarakat yang merenggang

Komonukasi diperlukan untuk dapat mengenal seseorang dan menjalin relasi. Saat ini, komunikasi sudah jarang terjadi diantara manusia karena kini banyak hal yang membuat manusia jadi lebih senang dengan dunianya sendiri tanpa melihat orang atau situasi yang terjadi disekelilingnya. Manusia dituntut bekerja keras untuk pemenuhan kebutuhan pribadi, sehingga disadari atau tidak ada hal lain yang terbengkalai, seperti pernikahan dan memiliki anak. Hal ini ditunjukkan oleh ketiga teman Yasu, mereka lebih senang hidup dalam dunia mereka sendiri tanpa ada gangguan dari pihak lain dan tidak ada keinginan untuk mengenal orang-orang baru. Selain itu Sakurada Shūgorō juga menunjukkan bahwa fokusnya pada pekerjaan membuat ia tidak sempat bepikir tentang pernikahan, sehingga pernikahan pun jadi tertunda.


(4)

63 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku

Joliviet, Muriel. 1997. Japan : The Childless Society?. Routledge : USA.

Masahiro, Yamada. 2006. Shinbyōdō Shakai. Kabushikikaishabungeishunshuu : Tokyo.

Masahiro, Yamada. 1998. The Japanese Family in Transition. The Foreign Press Center : Japan.

Olson, Lawrence. 1963. Dimensions of Japan. American Universities Field Staff, Inc : USA.

Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Sagita, Femina. 1998. Rendahnya angka Fertilitas di Jepang Kontemporer (Hubungannya dengan Gejala Penundaan Pernikahan (Bankonka)). Univeristas Indonesia : Depok.

Sanjaya, Siauphing Souphan. 2009. Bahasa Mandarin Untuk Bangsa Indonesia. Grasindo : Jakarta.


(5)

64 Universitas Kristen Maranatha

Yoshimichi, Someya. 2006. MANABU : Journal Of Japanese Studies Vol.1 No.2 ( Perubahan Masyarakat Jepang : Dari Keterikatan sampai Kebebasan ). Manabu Institute : Japan.

Daftar Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Negara

http://organisasi.org/unsur-negara-sebagai-syarat-berdirinya-suatu-negara-rakyat-wilayah-pemerintahan-pengakuan

http://www.japanesestudies.org.uk/articles/2008/Shimoda.html http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20090114f1.html

http://tokyocherie.wordpress.com/2009/02/19/konkatsu-marriage-hunting/ http://sebuahcatatansastra.blogspot.com/2009/02/sosiologi-sastra.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sapardi_Djoko_Damono

http://www.idonbiu.com/2009/07/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-sastra.html http://www.facebook.com/note.php?note_id=8234302627

http://www.stat.go.jp/english/data/handbook/c02cont.htm

http://www.blurbwire.com/topics/1973_oil_crisis::sub::Effects_On_Internation al_Relations

http://www.nusantara-news.com/2009/02/resesi-ekonomi-jepang-saat-ini-lebih-buruk-dibanding-resesi-1974.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997

http://www.allacademic.com//meta/p_mla_apa_research_citation/2/4/2/4/5/page s242456/p242456-1.php


(6)

65 Universitas Kristen Maranatha

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php http://www.japanese123.com/dansonjohi.htm