Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Waktu Penutupan Luka Mukosa Rongga Mulut (Studi Eksperimental Pada Tikus Wistar).

(1)

ABSTRAK

Kunyit merupakan tanaman yang dapat mempercepat penyembuhan luka karena adanya zat-zat yang terkandung di dalamnya seperti minyak atsiri dan kurkumin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap penutupan luka. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor tikus Wistar.

Pada gingiva labial kanan mandibula masing-masing tikus dibuat luka sayat sepanjang 5 mm dengan kedalaman 2 mm. Tikus dibagi dalam 5 kelompok, kelompok I diberikan akuades, kelompok II diberikan povidone iodine 1%, kelompok III diberikan ekstrak etanol rimpang kunyit 25%, kelompok IV diberikan ekstrak etanol rimpang kunyit 50%, kelompok V diberikan ekstrak etanol rimpang kunyit 75%. Panjang luka diukur sampai luka menutup sempurna. Analisis data mengggunakan metode One Way ANOVA dilanjutkan dengan Tukey α=0,05. Dari hasil uji data statistik dengan uji Tukey didapatkan perbedaan lama penyembuhan luka yang signifikan antara akuades dengan ekstrak etanol rimpang kunyit 25%, ekstrak etanol rimpang kunyit 50% dan ekstrak etanol rimpang kunyit 75%. Kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak etanol rimpang kunyit 25% dan ekstrak etanol rimpang kunyit 50% tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dengan kelompok povidone iodine 1%, karena memiliki potensi yang setara.

Simpulan dari hasil pengujian bahwa pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit mempersingkat waktu penutupan luka pada mukosa rongga mulut tikus Wistar. Kata Kunci : waktu penutupan luka, ekstrak etanol rimpang kunyit.


(2)

ABSTRACT

Curcuma domestica is a plant that can be accelerate wound healing process because of the substance such as minyak atsiri, curcumin. The purpose of this research was to know the ethanol extract of turmeric rhizome (Curcuma domestica Val.) can accelerate of wound healing. This study is an experimental laboratory research used completely randomized design. The experimental animals were used 25 wistar rats.

On the right mandibular labial gingiva of each rat made cuts along 5 mm and 2 mm depth. Rats were divided in to five groups, first group was given aquadest, second group was given povidone iodine 1%, third group was given ethanol extract of turmeric rhizome 25%, fourth group was given ethanol extract of turmeric rhizome 50% and fifth group was given ethanol extract of turmeric rhizome 75%. Wound length was measured until the wound completely closed. Data analytic was using One Way ANOVA continue with Tukey α=0,05. The result from tukey test there was found the difference significant wound healing time between aquadest with ethanol extract of turmeric rhizome 25%, ethanol extract of turmeric rhizome 50% and ethanol extract of turmeric rhizome 75%. The treatment group were given ethanol extract of turmeric rhizome 25%, ethanol extract of turmeric rhizome 50% was not show the significant difference with group povidone iodine 1%, because it has equal potential.

The conclusion from the test results was the ethanol extract of turmeric rhizome reduced wound healing time in the Wistar rat oral mucosa.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN ...iv

ABSTRAK ...v

ABSTRACT ...vi

PRAKATA ...vii

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR DIAGRAM... ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...3

1.4 Manfaat Penelitian ...3

1.4.1 Manfaat Akademis ...3


(4)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ...4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ...4

1.5.2 Hipotesis ...5

1.6 Metode Penelitian...5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mukosa Rongga Mulut ...7

2.1.1 Definisi ...7

2.1.2 Fungsi ...7

2.1.3 Klasifikasi ...8

2.1.4 Struktur ...8

2.1.4.1 Epitel Mukosa Rongga Mulut ...8

2.1.4.2 Lamina Propria ...10

2.1.4.3 Suplai Darah ...10

2.1.4.4 Persyarafan ...11

2.2 Luka ...11

2.2.1 Definisi ...11


(5)

2.2.4.3 Klasifikasi Penyembuhan Luka ...17

2.2.4.4 Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka ...18

2.3 Kunyit ...19

2.3.1Sejarah Kunyit ...19

2.3.2 Taksonomi kunyit ...19

2.3.3 Asal dan Morfologi ...20

2.3.4 Manfaat ...22

2.3.5 Kandungan Senyawa Kimia ...23

2.4 Povidone Iodine ...23

2.4.1 Manfaat ...24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ...25

3.1.1 Bahan Penelitian ...25

3.1.2 Alat Penelitian ...26

3.2 Metode Penelitian...28

3.2.1 Desain Penelitian ...28

3.2.2 Variabel Penelitian ...28

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Operasional ...28

3.2.2.2 Definisi Operasional...28

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ...29

3.2.4 Prosedur Kerja ...30


(6)

3.2.4.2 Persiapan Bahan Uji ...30

3.2.4.3 Prosedur Kerja ...31

3.2.5 Cara Pemeriksaan ...32

3.2.6 Metode Analisis Data ...32

3.2.6.1 Hipotesis Statistik...33

3.6.2.2 Kriteria Uji ...33

3.2.7 Aspek Penelitian...33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...34

4.2 Pembahasan ...37

4.3 Uji Hipotesis...38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...40

5.2 Saran ...40

DAFTAR PUSTAKA ...41

LAMPIRAN ...41


(7)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 4.1. Hasil Penelitian Lama Penyembuhan Luka Tiap Kelompok (hari)

34

Tabel 4.2 Rerata Lama Penyembuhan Luka Tiap Perlakuan Dengan Uji Tukey


(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kedalaman dan Luasnya Luka 13

Gambar 2.2 Kunyit 20

Gambar 3.1 Ekstrak Etanol Kunyit 25

Gambar 3.2 Povidone iodine 1% 25

Gambar 3.3 Aether 26

Gambar 3.4 Maserator 26

Gambar 3.5 Perkolator 26

Gambar 3.6 Evaporator 27

Gambar 3.7 Mortir dan Stamper 27


(9)

DAFTAR DIAGRAM

No. Diagram Halaman

Diagram 3.1 Alur Penelitian 28

Diagram 4.1 Diagram Batang Rerata Hasil Lama Penyembuhan 36 Luka Tiap Kelompok Dalam Hari


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

Lampiran 1 Hasil Data Penelitian 44

Lampiran 2 Perhitungan SPSS 45

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian 49


(11)

1.1 Latar belakang Masalah

Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa, yaitu sekitar 40.000 jenis tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar 1300 diantaranya digunakan sebagai obat tradisional yang dapat dikembangkan secara luas.1

Penggunaan tanaman obat untuk pengobatan berbagai penyakit terkait dengan obat tradisional. Produk alami yang berasal dari tanaman, jamur, bakteri, dan organisme lainnya, terus digunakan dalam sediaan farmasi baik sebagai senyawa murni atau sebagai senyawa ekstrak.2 Sebuah survei WHO menunjukkan sekitar 70-80% dari populasi dunia menggunakan obat herbal sebagai obat alternatif.3 Salah satu jenis tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah kunyit.1 Kunyit termasuk salah satu tanaman suku temu-temuan (zinggiberaceae) yang banyak ditanam di pekarangan, kebun, dan di sekitar hutan jati. Kunyit dikenal sebagai penyedap, seperti gulai, opor, dan soto, serta pewarna pada nasi kuning. Kunyit juga sering dimanfaatkan sebagai ramuan obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit.4 Bagian terpenting dalam pemanfaatan kunyit adalah rimpangnya.1 Salah satu manfaat dari rimpang kunyit adalah sebagai obat luka.5

Pada penelitian terdahulu pemberian salep fraksi asetat dan hexan rimpang kunyit dapat mempercepat proses penyembuhan luka pada punggung mencit yang


(12)

diinduksi diabetes.6 Pada penelitian rimpang kunyit lainnya ekstrak etanol dan etil asetat rimpang kunyit mempunyai efek antiinflamasi dalam bentuk sediaan topikal.7

Luka merupakan gangguan integritas jaringan yang menyebabkan kerusakan dan biasanya terkait dengan kehilangan fungsi.8 Luka dapat disebabkan karena terjatuh, prosedur bedah, penyakit infeksi atau kondisi patologis.9 Penyembuhan luka merupakan proses biologis penting yang melibatkan perbaikan jaringan dan regenerasi.10

Penyembuhan luka berlangsung melalui serangkaian tahap yang saling berhubungan dan tumpang tindih dimana berbagai komponen seluler dan matriks bertindak bersama–sama untuk membangun kembali integritas jaringan yang rusak dan penggantian jaringan yang hilang.11 Proses penyembuhan luka memiliki tiga fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan suatu kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan.12

Berbagai alternatif dapat diberikan untuk penyembuhan luka antara lain dengan menggunakan tumbuhan obat seperti kunyit. Walaupun kunyit telah digunakan secara empiris oleh masyarakat, namun data ilmiah mengenai efek rimpang kunyit terhadap penyembuhan luka masih kurang.


(13)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mempersingkat waktu penutupan luka pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah mencari alternatif untuk mempercepat proses penyembuhan luka, dalam hal ini menggunakan ekstrak etanol rimpang kunyit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap waktu penutupan luka pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah memberikan informasi ilmiah dalam bidang farmakologi mengenai ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai tanaman obat yang dapat membantu dalam penyembuhan luka.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat mengenai ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) yang dapat digunakan sebagai obat alternatif dalam penyembuhan luka.


(14)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Luka merupakan gangguan pada jaringan yang disebabkan oleh fisik, kimia, atau mikroba yang dapat disembuhkan dengan proses regenerasi atau fibroplasis.11 Luka umumnya diklasifikasikan sebagai luka tanpa kehilangan jaringan (pembedahan) dan luka dengan kehilangan jaringan (luka bakar).6

Penyembuhan luka didefinisikan sebagai fenomena komplek yang melibatkan beberapa tahapan proses, termasuk induksi proses inflamasi akut, regenerasi dari proses inflamasi parenkim, migrasi dan proliferasi matriks ekstraselular serta remodeling dari jaringan ikat dan komponen parenkim.6

Tujuan penyembuhan luka yang pertama adalah penutupan tepi luka secara halus tanpa meninggalkan jaringan parut, kemudian tujuan berikutnya melibatkan pembentukan jaringan granulasi, yang mengisi celah diantara tepi luka, dan dihubungkan dengan kehilangan jaringan yang signifikan dan sedikit meninggalkan jaringan parut.12

Kunyit termasuk tanaman yang mempunyai banyak guna, yaitu sebagai antifungal, antibakteri, antiseptik dan antiinflamatori. Karena mempunyai sifat tersebut, oleh karena itu digunakan sebagai agen terapeutik dalam penyembuhan luka.13


(15)

luka yaitu dengan memodulasi kolagen, menurunkan spesies reaktif oksigen atau dengan meningkatkan fibroblas dan densitas pembuluh darah pada luka.12 Minyak atsiri adalah senyawa fenol dan kurkumin dengan gugus fenol yang mengandung 60% tumeron, 25% zingeberen, serta sedikit d-flandren, d-sabinen, sineol dan borneol.4

Kandungan kurkumin yang terdapat dalam kunyit diduga memiliki efek antioksidan yang dapat menetralisir dampak negatif radikal bebas yang berlebihan, sehingga membantu dalam proses penyembuhan luka khususnya pada mukosa rongga mulut.

1.5.2 Hipotesis

Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mempersingkat waktu penutupan luka pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan coba tikus yang dilukai pada bagian mukosa rongga mulut. Data yang diukur adalah waktu penutupan luka dalam hari. Metode analisis statistik yang digunakan adalah metode ANOVA dengan uji lanjut yang sesuai α=0,05.


(16)

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha pada bulan Oktober-April 2013.


(17)

5.1. Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum

Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mempersingkat waktu penutupan luka pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.

5.1.2 Simpulan Tambahan

 Waktu penutupan luka dengan ekstrak etanol rimpang kunyit 25% dan ekstrak etanol rimpang kunyit 50% setara dengan povidone iodine 1%  Waktu penutupan luka dengan ekstrak etanol rimpang kunyit 75% lebih

baik daripada ekstrak etanol rimpang kunyit 25% dan ekstrak etanol rimpang kunyit 50%.

5.2. Saran

Penelitian ini merupakan tahap awal yang perlu dilanjutkan dengan berbagai penelitian lain. Saran untuk penelitian lanjutan adalah :

 Penelitian mengenai uji toksisitas kunyit.

 Penelitian mengenai kunyit dengan sediaan dan teknik yang berbeda dalam mempercepat penutupan luka.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

1. Rustam E, Atmasari I, Yanwirasti. 2007 Efek Anti inflamasi Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma domestika Val.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 12 (2) : 112-115.

2. Araujo, C.A.C, L.L. Leon. 2011. Biological activities of Curcuma longa L. Mem Inst Oswaldo Cruz, Rio de Janeiro. 96 (5) : 723-728

3. S. Divya, K. Naveen Krishna, S. Ramachandran, M.D. Dhanaraju. Wound Healing and In Vitro Antioxidant Activities of Croton blonplandianum Leaf Extract in Rats. Global J. Pharmacol. 5 (3): 2011: 159-163.

4. Said A. 2007. Khasiat & Manfaat Kunyit. PT Sinar Wadja Lestari.

5. Rukmana R. Kunyit. 1995. Penerbit Kanisius.

6. Winarsih W, Wientarsih I, Handharyani E, Estuningsih S, Widhyari SD. Kajian Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa) Dalam Proses Persembuhan Luka Pada Mencit Sebagai Model Penderita Diabetes. 2009: 363-373.

7. Kesuma TW. Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol dan Etil Asetati Rimpang Tumbuhan Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Mencit. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara; 2009. 8. Venkatanarayana D, Kumar AS, Lakshmi MS. Review On Natural Wound

Healing Agents. 2010: 1 (1) : 1-4


(19)

11.Boateng JAS, Matthews KH, Stevens HNE, Ecleston GM. Wound healing dressings and Drug Systems. Jps. 97 (8): 2008: 2892-2923.

12.Saman, S. KEP, NS. 2011. Konsep Luka dan Perawatan Luka.

13.M Vijayabaskaran, P. Sajeer, P. Perumal. Wound Healing Activity Of Ethanol Extract Of Pseudarthria Viscida Linn. IRJP. 2 (4): 2011: 141-144. 14.Esimone, C. O., Ibezim, E. C, Chah, K. F. 2005. The Wound Healing Effect Of Herbal Ointments Formulated With Napoleona Imperialis. Jophas. 3 (1) : 294-299.

15.Pathak N, Naithani V, Singh J, Bhole P, Chaudhary Manu. 2010. An Assessment of Variation in Active Ingredients of Ampucare from Different Zones of India. 2 (2) : 123-126.

16.Nanci A. 2003. Ten Cate’s Oral Histology Development, Structure, and Function. 329-374.

17.Melfi RC. Permar’s Oral Embryology and Microscopic Anatomy. 1994: 205-225

18.Berkovitz BKB, Holland GR, Moxham BJ. Oral Anatomy Embryology and Histology. 2002: 220-248.

19. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. 2005. Buku ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta: EGC. Hal. 66-88.

20. Dealey C, Cameron J. Wound Management. 1th ed. USA : Wiley Blackwell; 2008: 1-15.

21. Ismail, S.Kep,Ns,M.Kes. 2011 Luka dan Perawatannya.

22. Robbins, Kumar, Cotran, Collins. Pathologic Basis of Disease. 6th ed.Philadelphia : W.B. Saunders Company. 1999: 805-806.

23. Aggrawal BB, Kumar A, Aggrwal MS, Shishodia S. Curcumin Derived From Tumeric (Curcuma longa) : a Spice For All Seasons. 2005: 349-387. 24. Gargevi et al. Curcumin: The Spice For Life. IJPCBS. 1 (1) 2011:


(20)

25. Preedy VR, Burroe GN, Watson RR. Comprehensive Handbook Of Iodine Nutritional, Biochemical, Pathological And Therapeutic Aspects. 2009: 71-1025.

26. Jayaraja KK et al. 2009. Application of Broad Spectrum Antiseptic Povidone Iodine As Powerful Action: A Review. Journal of Pharmaceutical Science and Technology. 1 (2) : 48-58.

27. Nayak S. 2006. Influence of Ethanol Extract of Vinca rosea on Wound Healing in Diabetic Rats. 6 (2) : 51-55.

28. Anderson L, Kahnberg KE, Pogrel MA. 2010. Oral and Maxillofacial Surgery. Mosby. Elsevier: 165-170.

29.Hernani, Rahardjo M. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. jakarta : Penebar Swadaya; 2005: 16-20.

30. A. Scharstuhl, H.A.M Mutsaers, S.W.C Pennings, W.A Szarek, F.G.M Russel, F.A.D.T.G Wagener. Curcumin-induced Fibroblast Apoptosis and In Vitro Wound Contraction are Regulated by Antioxidants and Heme Oxygenase: Implication For Scar Formation. 2009: 13 (4) : 712-725.


(1)

5

luka yaitu dengan memodulasi kolagen, menurunkan spesies reaktif oksigen atau dengan meningkatkan fibroblas dan densitas pembuluh darah pada luka.12 Minyak atsiri adalah senyawa fenol dan kurkumin dengan gugus fenol yang mengandung 60% tumeron, 25% zingeberen, serta sedikit d-flandren, d-sabinen, sineol dan borneol.4

Kandungan kurkumin yang terdapat dalam kunyit diduga memiliki efek antioksidan yang dapat menetralisir dampak negatif radikal bebas yang berlebihan, sehingga membantu dalam proses penyembuhan luka khususnya pada mukosa rongga mulut.

1.5.2 Hipotesis

Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mempersingkat waktu penutupan luka pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan coba tikus yang dilukai pada bagian mukosa rongga mulut. Data yang diukur adalah waktu penutupan luka dalam hari. Metode analisis statistik yang digunakan adalah metode ANOVA dengan uji lanjut yang sesuai α=0,05.


(2)

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha pada bulan Oktober-April 2013.


(3)

40

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum

Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mempersingkat waktu penutupan luka pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.

5.1.2 Simpulan Tambahan

 Waktu penutupan luka dengan ekstrak etanol rimpang kunyit 25% dan ekstrak etanol rimpang kunyit 50% setara dengan povidone iodine 1%  Waktu penutupan luka dengan ekstrak etanol rimpang kunyit 75% lebih

baik daripada ekstrak etanol rimpang kunyit 25% dan ekstrak etanol rimpang kunyit 50%.

5.2. Saran

Penelitian ini merupakan tahap awal yang perlu dilanjutkan dengan berbagai penelitian lain. Saran untuk penelitian lanjutan adalah :

 Penelitian mengenai uji toksisitas kunyit.

 Penelitian mengenai kunyit dengan sediaan dan teknik yang berbeda dalam mempercepat penutupan luka.


(4)

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Rustam E, Atmasari I, Yanwirasti. 2007 Efek Anti inflamasi Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma domestika Val.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 12 (2) : 112-115.

2. Araujo, C.A.C, L.L. Leon. 2011. Biological activities of Curcuma longa L. Mem Inst Oswaldo Cruz, Rio de Janeiro. 96 (5) : 723-728

3. S. Divya, K. Naveen Krishna, S. Ramachandran, M.D. Dhanaraju. Wound Healing and In Vitro Antioxidant Activities of Croton blonplandianum Leaf Extract in Rats. Global J. Pharmacol. 5 (3): 2011: 159-163.

4. Said A. 2007. Khasiat & Manfaat Kunyit. PT Sinar Wadja Lestari.

5. Rukmana R. Kunyit. 1995. Penerbit Kanisius.

6. Winarsih W, Wientarsih I, Handharyani E, Estuningsih S, Widhyari SD. Kajian Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa) Dalam Proses Persembuhan Luka Pada Mencit Sebagai Model Penderita Diabetes. 2009: 363-373.

7. Kesuma TW. Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol dan Etil Asetati Rimpang Tumbuhan Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Mencit. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara; 2009. 8. Venkatanarayana D, Kumar AS, Lakshmi MS. Review On Natural Wound

Healing Agents. 2010: 1 (1) : 1-4

9. Mallefet P, Dweck CA. Mechanisms Involved in Wound Healing. The Biomedical Scientist. 2008: 609-615.

10.V.M.Thakare, R. Y. Chaudhari, V.R. Patil. 2011. Wound Healing Evaluation of Some Herbal Formulations Containing Curcuma Longa and Cynodon Dactylon Extract. Ijpm. 3. 325-332.


(5)

42

11.Boateng JAS, Matthews KH, Stevens HNE, Ecleston GM. Wound healing dressings and Drug Systems. Jps. 97 (8): 2008: 2892-2923.

12.Saman, S. KEP, NS. 2011. Konsep Luka dan Perawatan Luka.

13.M Vijayabaskaran, P. Sajeer, P. Perumal. Wound Healing Activity Of Ethanol Extract Of Pseudarthria Viscida Linn. IRJP. 2 (4): 2011: 141-144. 14.Esimone, C. O., Ibezim, E. C, Chah, K. F. 2005. The Wound Healing Effect Of Herbal Ointments Formulated With Napoleona Imperialis. Jophas. 3 (1) : 294-299.

15.Pathak N, Naithani V, Singh J, Bhole P, Chaudhary Manu. 2010. An Assessment of Variation in Active Ingredients of Ampucare from Different Zones of India. 2 (2) : 123-126.

16.Nanci A. 2003. Ten Cate’s Oral Histology Development, Structure, and Function. 329-374.

17.Melfi RC. Permar’s Oral Embryology and Microscopic Anatomy. 1994: 205-225

18.Berkovitz BKB, Holland GR, Moxham BJ. Oral Anatomy Embryology and Histology. 2002: 220-248.

19. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. 2005. Buku ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta: EGC. Hal. 66-88.

20. Dealey C, Cameron J. Wound Management. 1th ed. USA : Wiley Blackwell; 2008: 1-15.

21. Ismail, S.Kep,Ns,M.Kes. 2011 Luka dan Perawatannya.

22. Robbins, Kumar, Cotran, Collins. Pathologic Basis of Disease. 6th ed.Philadelphia : W.B. Saunders Company. 1999: 805-806.

23. Aggrawal BB, Kumar A, Aggrwal MS, Shishodia S. Curcumin Derived From Tumeric (Curcuma longa) : a Spice For All Seasons. 2005: 349-387. 24. Gargevi et al. Curcumin: The Spice For Life. IJPCBS. 1 (1) 2011:


(6)

25. Preedy VR, Burroe GN, Watson RR. Comprehensive Handbook Of Iodine Nutritional, Biochemical, Pathological And Therapeutic Aspects. 2009: 71-1025.

26. Jayaraja KK et al. 2009. Application of Broad Spectrum Antiseptic Povidone Iodine As Powerful Action: A Review. Journal of Pharmaceutical Science and Technology. 1 (2) : 48-58.

27. Nayak S. 2006. Influence of Ethanol Extract of Vinca rosea on Wound Healing in Diabetic Rats. 6 (2) : 51-55.

28. Anderson L, Kahnberg KE, Pogrel MA. 2010. Oral and Maxillofacial Surgery. Mosby. Elsevier: 165-170.

29.Hernani, Rahardjo M. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. jakarta : Penebar Swadaya; 2005: 16-20.

30. A. Scharstuhl, H.A.M Mutsaers, S.W.C Pennings, W.A Szarek, F.G.M Russel, F.A.D.T.G Wagener. Curcumin-induced Fibroblast Apoptosis and In Vitro Wound Contraction are Regulated by Antioxidants and Heme Oxygenase: Implication For Scar Formation. 2009: 13 (4) : 712-725.