Hubungan dimensi kepribadian Big Five dan visual Merchandising toko kosmetik The Body Shop dengan Impulsive Buying pada wanita bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN DIMENSI KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN VISUAL MERCHANDISING TOKO
KOSMETIK THE BODY SHOP DENGAN IMPULSIVE BUYING PADA WANITA BEKERJA
Celly Brita Tri Handayani
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan traits kepribadian big five dan visual merchandising toko
kosmetik the body shop dengan impulsive buying pada wanita bekerja. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita
bekerja yang melakukan pembelian di toko kosmetik the body shop dan berusia 22-40 tahun. Pengambilan data
dilakukan dengan pengisian skala impulsive buying dengan skor reliabilitas sebesar (α) = 0.939, skala dimensi trait
kepribadian neuroticism dengan skor reliabilitas sebesar (α) = 0.734, skala dimensi trait kepribadian extraversion
dengan skor reliabilitas sebesar (α) = 0.750, skala dimensi trait kepribadian openness to experience dengan skor
reliabilitas sebesar (α) = 0.853, skala dimensi trait kepribadian agreeableness dengan skor reliabilitas sebesar (α) =
0.801, skala dimensi trait kepribadian conscientiousness dengan skor reliabilitas sebesar (α) = 0.746 dan skala visual
merchandising dengan skor reliabilitas sebesar (α) = 0.897. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan
pengujian Spearman’s Rho dalam program SPSS for windows versi 16.0 karena sebaran data dari masing-masing
variabel tidak normal. Hasil menunjukkan bahwa hanya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
dimensi traits neuroticism dengan impulsive buying dan dimensi trait extraversion dengan impulsive buying.
Kata Kunci : Impulsive Buying, Dimensi Kepribadian Big Five dan Visual Merchandising.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PERSONALITY DIMENTIONS OF BIG FIVE AND VISUAL
MERCHANDISING OF COSMETIC STORE “THE BODY SHOP” WITH IMPULSIVE BUYING TOWARDS
WORKING WOMAN
Celly Brita Tri Handayani
Abstract
This Research aimed to figure out the relationship between the personality dimension of big five and visual
merchandising of cosmetics store “The Body Shop” and the impulsive buying towards working woman. The subject
used in this research was working woman at the age 22-40 who purchased in the cosmetics store “The Body Shop”.
The data was taken by filling the scale of impulsive buying with reliability score (α) = 0.939, the scale of
neuroticism personality dimension with reliability score (α) = 0.734, the scale of extraversion personality dimension
with reliability score (α) = 0.750, the scale of openness to experience personality dimension with reliability score
(α) = 0.853 , the scale of agreeableness personality dimensions with reliability score (α) = 0.801 , the scale of
conscientiousness personality dimensions with reliability score (α) = 0.746, and the scale of visual merchandising
with reliability score (α) = 0.897 . The data analysis technique applied in this research was Spearman’s Rho
throughout the program of SPSS for Windows version 16.0 because the data distribution of each variable was
irregular. The result showed that there was only positive and significant relationship between neuroticism
dimension and impulsive buying, as well as extraversion dimension and impulsive buying towards working women.
Keywords: Impulsive Buying, Big Five Personality Dimension, and Visual Merchandising.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN DIMENSI KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN VISUAL
MERCHANDISING TOKO KOSMETIK THE BODY SHOP
DENGAN IMPULSIVE BUYING PADA WANITA BEKERJA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh:
Celly Brita Tri Handayani
109114105

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

HUBUNGAN DIMENSI KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN VISUAL
MERCHANDISING TOKO KOSMETIK THE BODY SHOP DENGAN
IMPULSIVE BUYING PADA WANITA BEKERJA

Disusun oleh :
Celly Brita Tri Handayani
NIM : 109114105

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Skripsi

P. Henrietta P. D. A. D. S., S. Psi, M. A.


Tanggal:…………….

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN DIMENSI KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN VISUAL
MERCHANDISING TOKO KOSMETIK THE BODY SHOP DENGAN
IMPULSIVE BUYING PADA WANITA BEKERJA
Disusun Oleh:
Celly Brita Tri Handayani
NIM : 109114105
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 19 Januari 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap


Tanda Tangan

Penguji 1. P. Henrietta P. D. A. D. S, S. Psi, M. A.

………………

Penguji 2. P. Eddy Suhartanto, M.Si.

..…………….

Penguji 3. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si

.....................
Yogyakarta, …………………
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si
iii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

....karena

kita

tahu,

bahwa

kesengsaraan

itu

menimbulkan

ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan

tahan uji menimbulkan pengharapan. (Roma 5 : 3-4)

to get success, courage must be greater than the fear

There is no limit of struggling.”

Build your dreams, or someone else will hire you to build theirs
(Farrah Gray)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus yang telah memampukan saya menyelesaikan karya
ini, dengan segala proses yang banyak mengajarkan saya arti berusaha

Bapak, Ibu, Mbak dan Mas yang senantiasa mendoakan, mendukung, dan
menguatkan saya,


Dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing saya dengan penuh
kesabaran,

Kekasih yang selalu setia mendukung dan menguatkan

Serta kepada semua orang yang telah mendukung terwujudnya karya ini…

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Februari 2016
Penulis,


Celly Brita Tri Handayani

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN DIMENSI KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN VISUAL MERCHANDISING TOKO
KOSMETIK THE BODY SHOP DENGAN IMPULSIVE BUYING PADA WANITA BEKERJA
Celly Brita Tri Handayani
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan traits kepribadian big five dan visual
merchandising toko kosmetik the body shop dengan impulsive buying pada wanita bekerja. Subjek
dalam penelitian ini adalah wanita bekerja yang melakukan pembelian di toko kosmetik the body shop
dan berusia 22-40 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala impulsive buying dengan
skor reliabilitas sebesar (α) = 0.939, skala dimensi trait kepribadian neuroticism dengan skor
reliabilitas sebesar (α) = 0.734, skala dimensi trait kepribadian extraversion dengan skor reliabilitas
sebesar (α) = 0.750, skala dimensi trait kepribadian openness to experience dengan skor reliabilitas
sebesar (α) = 0.853, skala dimensi trait kepribadian agreeableness dengan skor reliabilitas sebesar (α)

= 0.801, skala dimensi trait kepribadian conscientiousness dengan skor reliabilitas sebesar (α) = 0.746
dan skala visual merchandising dengan skor reliabilitas sebesar (α) = 0.897. Teknik analisis data pada
penelitian ini menggunakan pengujian Spearman’s Rho dalam program SPSS for windows versi 16.0
karena sebaran data dari masing-masing variabel tidak normal. Hasil menunjukkan bahwa hanya
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dimensi traits neuroticism dengan impulsive
buying dan dimensi trait extraversion dengan impulsive buying.
Kata Kunci : Impulsive Buying, Dimensi Kepribadian Big Five dan Visual Merchandising.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PERSONALITY DIMENTIONS OF BIG FIVE AND
VISUAL MERCHANDISING OF COSMETIC STORE “THE BODY SHOP” WITH IMPULSIVE
BUYING TOWARDS WORKING WOMAN
Celly Brita Tri Handayani
Abstract
This Research aimed to figure out the relationship between the personality dimension of big five and
visual merchandising of cosmetics store “The Body Shop” and the impulsive buying towards working
woman. The subject used in this research was working woman at the age 22-40 who purchased in the

cosmetics store “The Body Shop”. The data was taken by filling the scale of impulsive buying with
reliability score (α) = 0.939, the scale of neuroticism personality dimension with reliability score (α) =
0.734, the scale of extraversion personality dimension with reliability score (α) = 0.750, the scale of
openness to experience personality dimension with reliability score (α) = 0.853 , the scale of
agreeableness personality dimensions with reliability score (α) = 0.801 , the scale of
conscientiousness personality dimensions with reliability score (α) = 0.746, and the scale of visual
merchandising with reliability score (α) = 0.897 . The data analysis technique applied in this research
was Spearman’s Rho throughout the program of SPSS for Windows version 16.0 because the data
distribution of each variable was irregular. The result showed that there was only positive and
significant relationship between neuroticism dimension and impulsive buying, as well as extraversion
dimension and impulsive buying towards working women.
Keywords: Impulsive Buying, Big Five Personality Dimension, and Visual Merchandising.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama

:

Celly Brita Tri Handayani

Nomor Mahasiswa

:

109114105

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN DIMENSI KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN VISUAL
MERCHANDISING TOKO KOSMETIK THE BODY SHOP DENGAN
IMPULSIVE BUYING PADA WANITA BEKERJA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpusatakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal, 23 Februari 2016
Yang menyatakan,

(Celly Brita Tri Handayani)
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat dan anugerah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Dimensi
Kepribadian Big Five dan Visual Merchandising Toko Kosmetik The Body Shop
dengan Impulsive Buying Pada Wanita Bekerja.” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pemilihan mengenai tema penelitian ini karena dewasa ini semakin marak perilaku
impulsive buying pada kalangan masyarakat. Penulis berharap skripsi ini dapat
memberi manfaat bagi orang banyak, terutama bagi wanita bekerja.
Penulisan skripsi ini tentunya dapat selesai berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bpk. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing akademik. Terima
kasih atas semangat yang senantiasa diberikan agar menyelesaikan studi
dengan tepat waktu.
2. Ibu Ratri Sunar Asusti, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah mengizinkan saya untuk
menyelesaikan studi.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Mbak P. Henrietta P. D. A. D. S, S. Psi, M. A. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi. Terima kasih atas kesabaran, arahan dan dukungan selama
membimbing saya menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku dosen penguji 2 dan Bapak T.M.
Raditya Hernawa, M.Psi. selaku dosen penguji 3, terimakasih atas segala
saran yang sangat membangun dan membantu memperbaiki skripsi saya
sehingga mengantarkan saya pada gerbang kelulusan.
5. Segenap Bapak / Ibu staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Terima kasih untuk ilmu yang telah diberikan dengan cara Bapak /
Ibu masing-masing. Semoga saya bisa membaktikan ilmu yang saya dapat
untuk kepentingan dan kebaikan sesama.
6. Bapak, Ibu, Mbak dan Mas tersayang. Terima kasih atas kasih sayang, doa,
dukungan, dan penguatan yang tak pernah berhenti diberikan selama ini.
7. Fransiskus Asisi Dian Kristianto, terimakasih atas segala doa dukungan dan
pengertian yang telah tercurahkan sampai detik ini.
8. Untuk Ibu Lastri, selaku Regional Operation Manager The Body Shop dan
segenap karyawan dan karyawati The Body Shop yang telah memberikan saya
kesempatan dan respon positif untuk melakukan penelitian pada konsumen
The Body Shop.
9. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Sanata Dharma : Bu Nanik, Mas
Gandung, Pak Gie, Mas Muji, dan Mas Donny. Terima kasih atas

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelayanannya yang ramah. Karyawan perpustakaan Universitas Sanata
Dharma, terutama di Kampus 3 Paingan. Terima kasih sudah membuat
perpustakaan menjadi tempat yang sangat nyaman untuk belajar.
10. Untuk sahabat-sahabat tersayang, Marchel, Caecil, Yohana dan Cik Loren,
terimakasih atas persahabatan yang begitu berarti.
11. Teman-teman Griya Kanna yang sudah seperti keuarga bagiku, terimakasih
ataas segala dukungan dan perhatiannya, mengenal kalian adalah suatu
keberuntungan bagiku.
12. Untuk Teman-teman bimbingan yang selalu kompak dan senantiasa mau
berbagi ilmu demi kemajuan bersama, Terimakasih atas segala proses yang
telah kita lewati bersama.
13. Seluruh teman-teman angkatan 2010 Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma, terima kasih untuk kebersamaannya.
14. Seluruh subjek dalam penelitian ini, terima kasih banyak atas kesediaannya
untuk terlibat.
15. Seluruh pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak! Saya mungkin tidak dapat
membalas kebaikan Anda sekalian tapi biarlah Tuhan saja yang membalasnya

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membuat skripsi

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dalam
bidang konsumen dan kepribadian.
Yogyakarta, 23 Februari 2016
Penulis

(Celly Brita Tri Handayani)

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
SKRIPSI ................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
HUBUNGAN DIMENSI KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN VISUAL
MERCHANDISING ............................................................................................. vii
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PERSONALITY DIMENTIONS OF BIG
FIVE ..................................................................................................................... viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR SKEMA ............................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
1.

Manfaat Teoritis .................................................................................. 10

2.

Manfaat Praktis ................................................................................... 10

BAB II ....................................................................................................................11
LANDASAN TEORI .............................................................................................11
A. Impulsive Buying ......................................................................................... 11
1.

Definisi Impulsive Buying .................................................................. 11
xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

Aspek-aspek impulsive buying ........................................................... 13

3.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi impulsive buying...................... 15

B. Kepribadian Big Five ................................................................................... 19
1.

Traits Kepribadian.............................................................................. 19

2.

Kepribadian Big Five .......................................................................... 20

3.

Dimensi dan Facet Kepribadian Big Five........................................... 21

4.

Pengaruh atau Dampak Kepribadian Big Five .................................... 25

C. Visual Merchandising .................................................................................. 29
1.

Definisi Visual Merchandising ........................................................... 29

2.

Aspek - aspek Visual merchandising .................................................. 31

3.

Dampak Visual Merchandising .......................................................... 35

D. Wanita Bekerja ............................................................................................ 36
1.

Definisi wanita bekerja ....................................................................... 36

2.

Karakteristik wanita bekerja ............................................................... 37

E. Dinamika Hubungan Dimensi Kepribadian Big Five dan Visual Merchandising
dengan Impulsive Buying ............................................................................ 39
F. Skema Hubungan Dimensi Kepribadian Big Five dengan Impulsive Buying43
G. Skema Hubungan Visual Merchandising dengan Impulsive Buying .......... 46
H. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 47
BAB III ..................................................................................................................48
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................48
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 48
B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................... 48
C. Definisi Operasional .................................................................................... 49
1.

Impulsive Buying Pada Wanita Bekerja .............................................. 49

2.

Dimensi Kepribadian Big Five ........................................................... 49

3.

Visual Merchandising toko kosmetik ................................................. 50

D. Subjek Penelitian ......................................................................................... 51
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 52
xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Validitas & Reliabilitas Alat Ukur .............................................................. 56
G. Metode Analisis Data .................................................................................. 61
1.

Uji Asumsi .......................................................................................... 61

2.

Uji Hipotesis ....................................................................................... 62

BAB IV ..................................................................................................................64
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................................64
A. Pelaksanaan Penelitian................................................................................. 64
B. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................................... 66
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................ 66
D. Hasil Analisis Data ...................................................................................... 70
1.

Uji Asumsi Penelitian ......................................................................... 70

2.

Uji Linearitas ...................................................................................... 76

3.

Uji Hipotesis ....................................................................................... 80

E. Pembahasan ................................................................................................. 82
BAB V....................................................................................................................87
KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................87
A. Kesimpulan .................................................................................................. 87
B. Saran ............................................................................................................ 88
1.

Bagi wanita bekerja ............................................................................ 88

2.

Bagi Outlet The Body Shop ................................................................ 88

3.

Bagi Peneliti selanjutnya ................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................90
LAMPIRAN ...........................................................................................................95

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1.

Skor Favorable Skala Impulsive Buying, Dimensi Kepribadian Big Five &
Visual Merchandising……………………………………………….... 54

Tabel 2.

Blue Print Skala Impulsive Buying………………………………….....55

Tabel 3.

Blue Print Skala Dimensi Kepribadian Big Five…………………….....56

Tabel 4.

Blue Print Skala Visual Merchandising………………………………...57

Tabel 5.

Blue Print Skala Impulsive Buying Setelah Seleksi Aitem…………….60

Tabel 6.

Blue Print Skala Dimensi Kepribadian Big Five Setelah Seleksi Aitem 61

Tabel 7.

Blue Print Visual Merhandising Setelah Seleksi Aitem………………..61

Tabel 8.

Deskripsi Subjek Penelitian……...……………………………………..67

Tabel 9.

Data Teoritik dan Mean Empirik……………………………………….68

Tabel10. One Sample T-Test Mean Teoritik dan Mean Empirik Skala Dimensi
Kepribadian Big Five………………………………………………......68
Tabel 11. One Sample T-Test Mean Teoritik dan Mean Empirik Skala Impulsive
Buying danVisual Merchandising…………………………………….69
Tabel 12. Uji Normalitas……………………………………………………….....71
Tabel 13 Uji Normalitas Skala Impulsive Buying, Dimensi Kepribadian Big Five &
Visual Merchandising………………………………………………….72
Tabel 14. Uji Linearitas……………………………………………………….......77
Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis....…………………………………………………..81
Tabel 16. Hasil Uji Hipotesis Spearman’s rho …………………………………..82

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SKEMA
Skema 1

Dinamika Hubungan Dimensi Kepribadian Big Five dengan Impulsive
Buying...........................................................................................43

Skema 2

Dinamika Hubungan Visual Merchandising dengan Impulsive
Buying...........................................................................................46

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Uji Normalitas………………………………………………………..95
Lampiran Uji Empirik………………………………………………………......97
Lampiran Uji Linieritas………………………………………………………...101
Lampiran Uji Hipotesis………………………………………………………...137
Lampiran Reliabilitas…………………………………………………………..140
Lampiran Skala Penelitian……………………………………………………...151
Lampiran Surat Izin Penelitian ………………………………………………...160

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini terjadi pergeseran konsep kebutuhan primer manusia, dimana
kebutuhan sekunder seperti produk penunjang penampilan menjadi kebutuhan
primer manusia. Fenomena tersebut terjadi karena didorong oleh gaya hidup
konsumtif masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hasil penelitian
bahwa 80% dari seluruh pembelian produk tertentu yang dilakukan oleh
konsumen di Amerika Serikat merupakan pembelian yang dilakukan tanpa adanya
perencanaan dan bersifat tidak rasional yang disebut sebagai impulsive buying,
sehingga impulsive buying merupakan fenomena yang diakui secara luas di
Amerika Serikat (Abrahams & Smith, dalam Kancen & Lee, 2002).
Di Indonesia perilaku konsumen yang melakukan impulsive buying di kotakota besar juga semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perilaku
konsumen yang melakukan keputusan membeli tanpa memiliki perencanaan naik
hampir dua kali lipat, dengan persentase pada tahun 2003 sebesar 13% dan pada
tahun 2011 naik menjadi 26% (Nielsen, dalam Industrial Post edisi 2, 2011).
Impulsive Buying adalah suatu fenomena ketika individu mengalami konflik
pikiran dan dorongan emosional yang tidak bisa dilawan untuk melakukan
pembelian yang sifatnya tidak rasional, dengan tempo yang cepat atau spontan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

(Verplanken & Herabadi, 2001). Dorongan emosional tersebut terkait dengan
adanya perasaan yang intense yang ditunjukkan dengan melakukan pembelian
karena adanya dorongan untuk membeli suatu produk dengan segera,
mengabaikan dampak negatif, merasakan kepuasan dan mengalami konflik di
dalam pemikiran (Rook dalam Verplanken, 2001).
Perilaku impulsive buying tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi
pelakunya. Menurut Rook (1987), dampak negatif yang dapat dirasakan oleh
pembeli yang melakukan impulsive buying antara lain; dapat mengalami kesulitan
keuangan, kecewa pada produk yang sudah dibeli dan mendapatkan
ketidaksetujuan dari orang-orang di lingkungan sekitar atas produk yang dibeli.
Namun, selain adanya dampak negatif bagi pelaku impulsive buying, terdapat
dampak positif dari adanya fenomena impulsive buying tersebut untuk pelaku
industri. Adanya perilaku pembelian yang terjadi secara spontan, tanpa adanya
perencanaan yang matang serta tidak mempertimbangkan resiko pembelian
tersebut akan membawa keuntungan pada toko, hal tersebut dikarenakan perilaku
impulsive buying memberikan kontribusi pendapatan pada toko (Bong, 2011).
Secara umum impulsive buying dapat terjadi karena dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam individu
dan faktor eksternal berasal dari luar individu. Faktor internal yang utama
meliputi: Kepribadian (Lin & Chuang, 2005 & Verplanken & Herabadi, dalam
Herabadi, Verplanken & Knippenberg, 2009), Emotional Intelligence (Lin &
Chuang, 2005), Motives (Verplanken & Herabadi, 2001), Mood (Rook & Gardner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

dalam Herabadi, Verplanken & Knippenberg, 2009) serta kontrol diri
(Baumeister, 2002).
Kepribadian merupakan salah satu faktor internal yang dapat menyebabkan
munculnya perilaku impulsive buying. Kepribadian dapat didefinisikan sebagai
total keseluruhan atas susunan perilaku individu yang terbentuk dari faktor
keturunan dan faktor lingkungan yang akan berkembang selama individu masih
dapat berinteraksi (Eysenck, dalam Suryabrata, 2006). Menurut Allport (dalam
Suryabrata, 2006), kepribadian adalah organisasi dalam diri individu yang
sifatnya selalu berkembang dan berubah sebagai sistem yang menentukan cara
khas individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Teori menurut
Allport tersebut memiliki penjelasan yang hampir sama bahwa kepribadian
individu akan berkembang karena adanya faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhinya. Hal yang serupa juga dipaparkan oleh teori dari McAdams &
Pals (2006), bahwa kepribadian individu terbentuk dari adanya “perkembangan”
& faktor internal individu seperti sifat dasar manusia, kecenderungan traits,
karakteristik adaptasi, gambaran diri dan faktor eksternal individu seperti budaya
serta keadaan sosial.
Salah satu komponen pembentuk kepribadian individu adalah adanya traits.
Sifat-sifat yang dimiliki individu atau disebut dengan traits merupakan faktor
internal yang relatif menetap dalam diri individu (Mastuti, 2005) dan perilaku
individu yang muncul didorong oleh traits atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki
oleh individu tersebut (Allport, dalam Suryabrata, 2006), sehingga hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya (Fieldman, dalam
Mastuti, 2005).
Menurut McAdams & Pals (2006), traits adalah seluruh gaya atau cara
penyesuaian dan keterikatan setiap individu pada dunia sosialnya yang terkait
dengan cara individu untuk menyelesaikan berbagai hal, karakteristik individu
dalam berpikir dan karakteristik individu dalam merasakan berbagai hal secara
kompleks (McAdams & Pals, 2006). Traits adalah dimensi kepribadian yang
merepresentasikan kecenderungan kognitif, emosional dan tingkah laku individu
yang bersifat menetap (Westen, dalam Seniati, 2006), sehingga traits kepribadian
dapat dipakai untuk menggambarkan perilaku manusia (McAdams & Pals, 2006).
Salah satu teori yang dapat mengungkap struktur traits adalah Big five,
kelima dimensi dasar dalam teori tersebut adalah Extraversion, Agreeableness,
Conscientiousness, Neuroticism dan Openness to Experience (Costa & McCrae,
1992). Salah satu fungsi dari alat ukur Big five tersebut dapat digunakan untuk
mengukur perilaku kosumen (Harahap, 2008). Selain itu, dalam dimensi
Neuroticism terdapat facet Impulsiveness yang mengindikasikan terdapat
hubungan antara dimensi Neuroticism dengan Impulsive Buying.
Selain adanya faktor internal dari dalam individu, terdapat faktor eksternal
dari luar individu yang juga dapat memicu munculnya perilaku impulsive buying.
Menurut Ying-Ping Liang (2012), konsumen impulsive buying melakukan
pembelian tanpa kesadaran dan diperkirakan bahwa sekitar dua per tiga dari
keputusan pembelian terstimulasi di dalam toko. Selain itu, Point of Purchase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Advertising Institute di Amerika Serikat pada tahun 1995 melakukan survei yang
menunjukkan bahwa sebanyak 70% para pelanggan ritel melakukan keputusan
membeli produk di dalam toko dan 60% diantaranya melakukan impulsive buying
(Astuti & Fillipa, 2008). Sementara, penelitian selanjutnya yang dilakukan
kembali oleh institut yang sama menunjukkan hasil bahwa pada tahun 2002,
sebanyak 72% dari keputusan calon konsumen untuk membeli terjadi di dalam
toko dan sebagian besar diantaranya merupakan impulsive buying. Penelitian
survei serupa juga pernah dilakukan di Indonesia yang menyatakan bahwa 85%
pembeli ritel di Indonesia melakukan impulsive buying di dalam toko (Majalah
Marketing/05/V/2007, dalam Yistiani, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ying-Ping Liang (2008)
menyebutkan bahwa faktor ekternal yang mempengaruhi impulsive buying antara
lain stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau
diskon (Piron, 1991) daya pikat istimewa dari sebuah produk (Shiv dan
Fedorikhin, 1999), dan display produk (Shiv dan Fedorikhin, 1999).
Salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku impulsive buying
di dalam toko adalah adanya display produk. Display produk termasuk dalam
elemen penting yang membentuk adanya visual merchandising pada toko.
Menurut North Central Region Center For Rural Development (1991), Visual
Merchandising adalah segala sesuatu yang dapat dilihat pembeli pada bagian
eksterior maupun dari interior dari sebuah toko. Dari hal tersebut diharapkan
dapat menciptakan suatu kesan menarik, sehingga pelanggan memiliki perhatian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

ketertarikan dan hasrat untuk melakukan pembelian. Selain itu, menurut Mills
et.al. (1995 dalam Maymand & Ahmadinejad, 2011) visual merchandising adalah
suatu bentuk penyajian suatu toko dan produk kepada calon pembeli melalui
display, tim kerja dari toko, event tertentu dan merchandising departement untuk
menjual barang atau jasa yang ditawarkan oleh toko.
Visual Merchandising pada toko terdiri dari elemen eksterior dan elemen
interior. (North Central Region Center For Rural Development, 1991, hh. 3-36).
Kategori yang termasuk pada elemen eksterior pada toko adalah ; atap diatas
pintu masuk (marquees), spanduk (banners), akses pengunjung untuk berjalan
dan masuk ke toko (walks and entries), seni menghias taman (landscaping) dan
jendela pemajangan produk (window displays). Selain itu, terdapat kategori
interior yang meliputi; desain pemajangan produk (display design) dan pemilihan
warna dan pencahayaan dalam toko (colour & lighting).
Visual merchandising tidak hanya mengenai tata letak toko, gaya rak toko,
suasana toko dan merek yang ditawarkan ditoko tersebut. Namun, visual
merchandising juga meliputi identifikasi produk secara visual, konsep brand dan
sarana membangun komunikasi antara konsumen serta produk yang dijual untuk
menghasilkan penjualan. Strategi pemasaran melalui visual merchandising
merupakan salah satu upaya untuk membangun komunikasi dan interaksi
langsung dengan konsumen (Khurram L.Bhatti & Seemab Latif, 2013).
Saat ini banyak pelaku industri yang berlomba-lomba menarik perhatian
konsumen melalui visual merchandising dari tokonya. Strategi tersebut juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

dipakai oleh para pelaku industri kosmetika yang tokonya sering dijumpai di
pusat perbelanjaan atau mall. Salah satu pelaku industri kosmetika di Indonesia
yang menerapkan strategi pemasaran melalui visual merchandising adalah The
Body Shop. Toko The Body Shop menggunakan inovasi-inovasi terbaru dalam
mengembangkan visual merchandising disetiap toko untuk menarik minat pasar.
Menurut penuturan dari Suzy Hutomo selaku CEO The Body Shop Indonesia,
bentuk inovasi konsep terbaru tersebut juga dipakai dalam pengembangan bentuk
desain toko baru yang dibuat berbeda. Desain toko terbaru tersebut bernama
“Pulse”, desain ini bermaksud untuk mengaplikasikan konsep lebih ramah
lingkungan. Dekorasi dibuat dengan desain khusus untuk membantu konsumen
dan karyawan The Body Shop agar lebih mudah berinteraksi. Desain interior
ruangan toko dibuat menggunakan kayu yang bersertifikat, selain itu The Body
Shop mendesain pencahayaan toko menggunakan bola lampu LED, sehingga
lebih menghemat energi 25-35 % daya dari yang sebelumnya. Selain itu, coloring
pada toko dipilih cat berwarna putih dengan tujuan akan membantu mencerahkan
suasana

dan

mudah

memantulkan

cahaya

(http://www.beritasatu.com/fashion/55316-the-body-shop-kenalkan-semangatkecantikan-baru.html). The Body Shop merupakan toko yang menjual produk
kosmetik perawatan tubuh dan kulit contohnya seperti produk perawatan kulit
tubuh, perawatan wajah, perlengkapan mandi hingga perawatan rambut yang
menggunakan bahan baku alami (www.thebodyshop.co.id).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MenKes/1998 (dalam
E-Journal FK USU Vol 1 No 1,2013) Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan
yang siap digunakan pada bagian luar badan, gigi, dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya
tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Wanita adalah pengguna utama kosmetika (Solomon, 2002).

Menurut

Anggoro (2011), pada umumnya wanita lebih suka berbelanja dari pada laki-laki.
Wanita cenderung mau menghabiskan waktunya untuk berkeliling pusat
perbelanjaan demi memenuhi keinginannya (Clendinning, 2001). Hal ini
dikarenakan wanita cenderung merasa bahwa berbelanja merupakan kegiatan
yang menyenangkan (Schiffman & Kanuk, 2000). Oleh sebab itu, wanita lebih
sering dijadikan target pemasaran dari pelaku industri kosmetika. Terlebih wanita
bekerja, mereka membutuhkan kosmetik sebagai salah satu produk penting yang
dapat menunjang penampilan mereka dalam bekerja.
Data statistik dari (BPS, 2007), menunjukkan bahwa pada bulan Februari
2006 – Februari 2007 terdapat kenaikan jumlah wanita yang bekerja sebanyak
2,12 juta orang, sedangkan kenaikan jumlah laki-laki yang bekerja lebih sedikit
yaitu 287 ribu orang. Fenomena ini menunjukkan bahwa wanita semakin
berusaha untuk berkembang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Adanya pendapatan dari hasil kerja pada wanita karir membuat adanya
kecenderungan berbelanja lebih besar (Anggoro, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Data dari The Institute of Science and Technology Journal’s (dalam Siregar,
2007) menunjukkan bahwa wanita di Indonesia rata-rata bekerja pada usia 22
tahun. Dimana usia tersebut masuk dalam kategori perkembangan dewasa awal
(Santrock, 2002). Menurut Papalia (2008), pada usia perkembangan dewasa awal,
secara kognitif individu sudah dapat berpikir secara matang dengan menggunakan
logika dan melibatkan intuisi serta emosi. Dari teori tersebut seharusnya individu
sudah dapat mengontrol diri, berpikir rasional dan reflektif dalam berbelanja,
sehingga cenderung tidak melakukan impulsive buying yang sifatnya tidak
rasional dan tanpa perencanaan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bhatti & Latif (2013) terdapat
hasil bahwa visual merchandising berpengaruh untuk menimbulkan perilaku
impulsive buying. Tetapi belum ada penelitian yang difokuskan untuk melihat
korelasi antara dimensi kepribadian big five, visual merchandising pada toko
kosmetik The Body Shop dengan impulsive buying pada subjek wanita bekerja.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah ada hubungan antara dimensi kepribadian big five dan visual
merchandising toko kosmetik dengan impulsive buying pada wanita bekerja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi
kepribadian big five dan visual merchandising toko kosmetik The Body Shop
dengan impulsive buying pada wanita bekerja.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu
psikologi konsumen, khususnya tentang dimensi kepribadian big five, visual
merchandising toko kosmetik The Body Shop dan impulsive buying pada
wanita bekerja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat diharapkan memiliki manfaat bagi :
a. Para wanita bekerja
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi
wanita bekerja akan diri dan perilaku belanja mereka.
b. Bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi
penggunaan strategi pemasaran visual merchandising di lingkungan toko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Impulsive Buying
1. Definisi Impulsive Buying
Menurut Beatty & Ferrell (1998), impulse buying merupakan perilaku
pembelian yang terjadi secara spontan yang dilakukan pada saat itu juga, tanpa
memiliki perencaan sebelumnya untuk membeli produk pada kategori tertentu
atau hanya untuk memenuhi tuntutan belanja. Keputusan pembelian yang terjadi
secara spontan tersebut dapat terjadi karena adanya dorongan yang bersifat
memaksa, kuat, gigih untuk memiliki produk yang diinginkan dan disertai

dengan perasaan bahagia serta antusias (Rook, 1987).
Impulsive buying juga dapat dikatakan seperti buah pemikiran yang
tidak direfleksikan, perasaan yang sangat tertarik pada objek dan keinginan
serta kepuasaan sesaat (Hoch & Loewenstein, 1991; Thompson et al., 1990;
dalam Kacen & Lee, 2002). Pembeli impulsive buying biasanya cenderung
lebih subjektif dalam menyukai suatu barang (Rook & Gardner, 2003; Rook,
1987; Rook & Hoch,1985; dalam Kacen & Lee, 2002).
Karakteristik yang membedakan impulsive buying dengan variabel yang
hampir sama misalnya purchase behaviour atau time-pressured purchase
adalah impulsive buying secara pokok dipandang sebagai perilaku pembelian

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

yang tidak rasional, dalam sebuah observasi konsumen yang impulsive dapat
menikmati

tindakannya

ketika

melakukan

pembelanjaan,

walaupun

sebenarnya sadar bahwa tindakannya tidak tepat, setelah itu konsumen yang
impulsive

dapat

pembelanjaan,

mengalami

karena

konsekuensi

sebelum

melakukan

negatif

setelah

tindakan

melakukan

belanja

kurang

memperhatikan resiko kedepannya (Herabadi, Verplanken & Knippenberg,
2009).
Hal tersebut mencerminkan bahwa impulsive buying merupakan
kecenderungan pembelian yang tidak diharapkan, kurang berhati-hati dan
dorongan untuk melakukan pembeliannya sulit untuk ditahan (Kacen & Lee,
2002). Pembeli yang melakukan impulsive buying biasanya akan mengalami
konsekuensi negatif, misalnya merasa menyesal atau kecewa dengan produk
yang dibeli, merasa bersalah, mendapatkan kesulitan keuangan dan tidak
mendapatkan persetujuan atas produk yang dibeli oleh orang lain (Rook,
1987).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa impulsive
buying adalah perilaku seseorang untuk melakukan aktivitas pembelian yang
terjadi secara spontan, terdapat dorongan yang kuat serta gigih untuk memiliki
produk yang disukai yang terjadi ketika ada rangsangan dan ketertarikan
emosional (perasaan bahagia, antusias) yang sulit untuk dikontrol dan terjadi
penyesalan setelahnya. Terjadinya penyesalan tersebut dikarenakan individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

yang melakukan impulsive buying tidak melakukan perencanaan pembelian
sebelumnya dan kurang mempertimbangkan resiko kedepan.
2. Aspek-aspek impulsive buying
Perilaku impulsive buying memiliki dua aspek, yaitu aspek kognitif dan
aspek afektif. Kedua aspek tersebut merupakan komponen yang terdapat
dalam diri pembeli sehingga dapat memproses munculnya perilaku impulsive
buying (Herabadi, Verplanken & Knippenberg, 2009).
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif yang dimaksud adalah ketika individu kurang
merencanakan dan mempertimbangkan secara mendalam tujuan maupun
resiko melakukan pembelian (Verplanken & Herabadi, 2001). Dalam
konteks pembelian produk, mempertimbangan harga dan keuntungan yang
didapatkan oleh pembeli merupakan proses kognitif (Verplanken,
Herabadi & Knippenberg, 2009). Contohnya ketika pembeli berjalan-jalan
di pusat perbelanjaan dan tiba-tiba melihat adanya potongan harga atau
discount yang tinggi pada produk yang ditawarkan suatu toko, maka
proses kognitif pembeli yang impulsive akan bekerja ketika melihat
produk dengan discount yang menarik tersebut dan secara tiba-tiba
muncul keinginan untuk memiliki dan membeli produk tersebut tanpa
perencanaan dan pertimbangan kebutuhan secara matang (Coley &
Burgess, 2003). Sementara pembeli yang tidak impulsive akan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

mudah terpengaruh oleh stimulus-stimulus seperti potongan harga atau
discount tersebut, karena pembeli merasa tidak merencanakan dan
memiliki kebutuhan untuk membelinya.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif yang dimaksud adalah ketika individu merasa tertarik
pada suatu produk disertai dengan perasaan senang, gembira, adanya
dorongan atau keharusan yang muncul untuk memiliki sesuatu yang
disukai, kurangnya kontrol dan terjadi penyesalan setelah melakukan
pembelian (Verplanken & Herabadi, 2001). Dalam kasus impulsive
buying, konflik yang biasa terjadi cenderung diakibatkan oleh aspek
afektif. Pada aspek ini, pembeli akan melakukan pembelian ketika melihat
produk yang disukai, pembeli memiliki perasan senang, bersemangat
untuk memiliki poduk tersebut demi memuaskan dirinya (Coley &
Burgess, 2003), sehingga pembeli yang cenderung impulsive buying
memiliki hasrat untuk mengesampingkan manfaat dari sesuatu yang dibeli
(Hirschman & Holbrook, dalam Herabadi, Verplanken & Knippenberg,
2009).
Berdasarkan aspek-aspek yang telah disampaikan, dapat disimpulkan
bahwa aspek pada impulsive buying adalah aspek kognitif dan afektif.
Aspek kognitif pada impulsive buying adalah individu melakukan
impulsive buying berdasarkan kurangnya pencanakan pembelian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

pertimbangkan resiko pembelian, hanya menekankan harga dan
keuntungan yang diperoleh. Sedangkan aspek afektif pada impulsive
buying adalah individu melakukan impulsive buying berdasarkan emosi
sesaat seperti, tertarik pada barang disertai rasa senang, terdorong untuk
harus memiliki produk yang disukai, kurangnya kontrol diri dan adanya
resiko mengalami penyesalan setelah membeli.
3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi impulsive buying
a. Faktor Internal
Kepribadian yang didefinisikan sebagai organisasi yang dinamis atau
selalu berkembang dalam diri individu sebagai sistem kerja tubuh dan jiwa
yang tidak terpisah untuk menentukan cara yang khas dalam
menyesuaikan diri dalam lingkungan (Allport, 1951 dalam Suryabrata,
2006), diduga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi individu untuk
melakukan impulsive buying (Rook & Fisher, dalam Karbasivar &
Yarahmadi, 2011). Sebagai contohnya, sebuah produk dapat memiliki
nilai dan arti lain dibandingkan fungsinya sendiri, misalnya untuk
memenuhi hasrat untuk menunjukkan kepribadian atau memperlihatkan
gaya hidupnya (Belk, 1988; Dittmar, 1992, 2005; Higgins, 2002 dalam
Herabadi, Verplanken & Knippenberg, 2009).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lin & Chuang (2005),
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Emotional Intelligence (EI)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

dan Impulsive buying tendency. Emotional Intelligence (EI) merupakan
suatu kemampuan untuk

beradaptasi,

memahami, mengatur dan

mempergunakan emosi didalam diri maupun dengan orang oranglain (e.g.,
Caruso, Mayer, & Salovey, 2002; Salovey & Mayer, 1990; Schutte,
Malouff, Hall, Haggerty, Cooper, Golden, & Dornheim, 1998 dalam Lin
& Chuang, 2005). Diduga bahwa individu yang memiliki EI tinggi akan
signifikan memiliki perilaku impulsive buying yang rendah, sementara
individu yang memiliki EI rendah akan signifikan memiliki perilaku
impulsive buying yang tinggi (Lin & Chuang, 2005).
Selain itu, terdapat variabel psikologi lain yang dapat mempengaruhi
individu untuk melakukan impulsive buying, contohnya seperti motives,
yang didefinisikan sebagai alasan, sebab atau penggerak untuk melakukan
impulsive buying (Rook, 1987; Rook & Gardner dalam Herabadi dkk,
2009). Berbagai motives yang kuat dapat mempengaruhi munculnya
impulsive buying, contohnya seperti kurangnya penghargaan atau hadiah
yang didapat, kurangnya dukungan atau adanya rasa kurang nyaman pada
diri sendiri (Verplanken & Herabadi, 2001).
Faktor internal lain yang dapat memicu munculnya impulsive buying
adalah mood, yang mana mood dapat diartikan sebagai suasana hati atau
keadaan emosional konsumen yang positif akan membuat konsumen
merasa tertarik, suka dan loyal terhadap produk (Rook, 1987; Rook &
Gardner dalam Herabadi dkk, 2009). Pembeli yang sedang memiliki mood

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

positif (senang) akan lebih terdorong untuk melakukan impulsive buying
dari pada sedang mengalami mood negatif (sedih). Munculnya perilaku
impulsive buying juga dapat dipicu oleh kontrol diri. Pembeli yang
memiliki kontrol diri rendah cenderung kurang dapat menahan atau
menolak stimulus yang memicu munculnya perilaku impulsive buying,
namun pembeli yang memiliki kontrol diri yang tinggi akan cenderung
dapat menahan atau menolak stimulus yang memicu munculnya impulsive
buying, jadi pembeli yang memiliki kontrol diri yang tinggi akan
cenderung membeli produk berdasarkan kebutuhan jangka panjang
(Baumeister, 2002).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor internal yang dapat
mempengaruhi

munculnya

impulsive

buying

adalah

kepribadian,

Emotional Intelligence (EI), Motives, Mood dan Kontrol diri.
b. Faktor Eksternal
Faktor ekternal yang mendorong munculnya impulsive