MITOS DALAM beberapa animasi PSIKOLOGI

MITOS DALAM PSIKOLOGI

1. Pria dan wanita tidak begitu berbeda. Perbedaan terbesar bahwa pria lebih baik dalam
kesadaran spasial dan wanita lebih baik dalam bahasa. Dalam kedua kasus ada
perbedaan, tetapi sangat kecil sehingga distribusi normal kebanyakan tumpang tindih.
2. Tes inkblot Rorschach tidak memiliki validitas. Mereka tidak digunakan dalam
psikologi modern, dan begitu buruk dalam mendiagnosis skizofrenia pada 1/6 dari
semua orang normal.
3. Manusia tidak memiliki gaya belajar yang berbeda (misalnya belajar dengan
mendengarkan, membaca atau kinetis). Studi menunjukkan tidak ada perbedaan pada
orang yang mempelajari tugas dengan cara yang mereka sukai dan tidak mereka
sukai. Sebaliknya, belajar harus disesuaikan dengan tugas yang sedang dipelajari.

4. Otak Kiri vs Otak Kanan adalah mitos - karena setiap tugas melibatkan semua bagian
dari otak. Namun, wibawa memiliki beberapa validitas: pada orang-orang
ambidextrous ( kemampuan unik seseorang yang mampu menggunakan kedua tangan
dengan sama-sama baik) memiliki kreativitas yang lebih baik daripada orang-orang
dengan satu tangan.
5. Manusia menggunakan lebih dari 10% kapasitas otak di sebagian besar
tugas. mayoritas berpikir bahwa manusia dapat meningkatkan IQ dengan efek Mozart
atau musik klasik: bahwa mendengarkan Mozart meningkatkan IQ kita. Sepertinya

ada beberapa efek jangka pendek, tetapi sama dengan mendengarkan cerita yang Anda
nikmati. Sebelum tes IQ - lakukan sesuatu yang Anda nikmati untuk membuat Anda
bersemangat dan memberi Anda dorongan kecil pada IQ. Jadi lakukan apapun yang
anda sukai sebelum tes IQ.
6. Orang-orang tidak dapat mendeteksi kebohongan dari bahasa tubuh atau
ucapan. Satu-satunya pengecualian di TV, pelaporan orang hilang - di mana ketika
pengadu membunuh orang yang hilang, mereka cenderung berpaling dan
menggunakan bahasa yang lebih brutal.
7. Psikologi dilihat sebagai kumpulan gagasan yang semuanya menawarkan sesuatu
yang bermanfaat. Sebagai gantinya, semua proposal harus diuji secara empiris untuk
menemukan kebenaran.
8. Kesurupan merupakan gejala Disosiasi, dimana tingkah laku terpisah dari kesadaran
secara psikologis, yang di barengi dengan amnesia sebagian atau total, dan dapat
berupa Trance (kesadaran tanpa reaksi yang jelas). Hysterical twilight state
(kehilangan ingatan karena faktor psikologis), Fugue (penurunan kesadran dengan
pelarian secara fisik dari keadaan yang menimbulkan banyak stress), Histerik
(penampilan emosional yang jelas dan mempunyai unsur menarik perhatian)

9. Perkembangan otak tidak berhenti pada masa kanak-kanak saja, setiap kita
mempelajari informasi dan keterampilan baru, kita telah merubah otak kita

(neuroplasticity). Jadi perilaku kita merubah otak dan tidak terbatas pada usia.
10. Laki-laki cenderung mudah tertarik secara visual terhadap lawan jenis, sadarkah kita
bahwa prodak kecantikan wanita, fashion dan lain sebagainya menjamur di
masyrakat. Pernahkah klita bertanya mengapa ikhlan-ikhlan di media menampilkan
wanita sexy dan cukup terbuka pakaianya? Jawabanya tetap sama,laki-laki sangat
tertarik dengan paha atau payudara perempuan terbuka atau tidak dapat memikat lakilaki. (Hingga muncul lagu dri mata dari Jaz).
11. Otak manusia dirancang untuk maksut tertentu, otak di susun secara tambal sulam
melalui saringan alam. Dan hasilnya otak lebih perhatian pada rangsangan/sensasi
seputar Bahaya, Makanan, dan Sex.
12. Mengapa televisi sepertinya penuh dengan sampah tak berharga dan berselera rendah
ketimbang pesan-pesan yang artistik atau bijaksana. Pernahkah kita menyadari, bahwa
hampir semua berita di televisi atau di koran berisi mengenai bencana, tragedi,
kekerasan, konflik dan lain sebagainya. Media telah mengetahui point ke 11,
informasi Bahaya yang di manfaatkan. Karena itu yang menarik bagi pemirsa, cukup
melalui pemuka agama atau motivator untuk mendapatkan kata-kata mutiara.
13. Mengapa kita mengenal begitu banyak takhayul?. takhayul biasanya berisi bahaya dan
muncul karena hasil dari pengamatan yang berpola pada peristiwa tak terduga, atau
hanya guyonan semata. dan otak manusia selalu akan menghindari bahaya. Itulah
mengapa takhayul masih laku sampai saat ini.
14. Manusia di besarkan atas asumsi-asumsi masyrakat, tidak ada kebebasan dalam

bertindak maupun berfikir, kecuali anda sedang bermimpi.
15. IQ bukan patokan dalam keberhasilan hidup manusia, ada individu yang memiliki IQ
di atas rata-rata namun IPKnya hanya 2,8.
16. Psikologi dalam 70 tahun terakhir telah membuat orang yang menderita menjadi lebih
baik, namun konseskuensinya mereka menjadi victimologi dan patologi.
Konseskuensi kedua mereka lupa memperbaiki kehidupan yang normal, melupakan
misi untuk membuat orang yang relatif bermasalah menjadi lebih bahagia, melupakan
anda agar lebih merasah utuh, produktif, dan “jenius”, dan bertalenta tinggi.
Konsekuensi ketiga psikologi tergesa-gesa untuk melakukan sesuatu bagi yang
bermasalah, melakukan sesuatu dan memperbaiki kerusakan, tidak pernah terfikirkan
untuk melakukan intervensi membuat orang lebih bahagia.
17. A. Kita harusb menghapus pengajaran, B. biar orang berkumpul kalau ingin belajar,

C. kita buang Ujian, yang di ukur leat ujian toh hanya corak belajar yang tidak
penting, D. Kita enyahkan peringkat dan indeks prestasi. Alasanya sama dengan B, D.
Kita hapus tingkat sebagai tolak ukur kompetensi, alsanya sama dengan B dan C.
Alasan lain: “naik kelas” atau selembar ijazah atau sebuah gelar menandai akhir atau
kesimpulan sesuatu, sementara seorang pelajar sejati hanya tertarik untuk meneruskan

belajar, E. Campakan penjabaran kesimpulan, tidak ada prang yang bisa mempelajari

sesuatu yang penting darib kesimpulan-kesimpulan yang di buat oleh orang lain.