Pengaruh Pelaksanaan Program Kesejahteraan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT ASKES Regional V Bandung.

(1)

ABSTRAK

PT ASKES Regional V Bandung merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi kesehatan. Perusahaan memerlukan pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya yang dimilikinya, diantaranya dengan pemberian kesejahteraan agar karyawan dapat bekerja dengan semangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan program kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT ASKES Regional V Bandung.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah analisis regresi hirarkis dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 12 for windows. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan (observasi, kuesioner, dan wawancara) dan studi literatur. Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja positif atau kesejahteraan karyawan memiliki hubungan dengan kepuasan kerja hasilnya menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan sebesar 64,9% dan 35,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain dengan signifikan 0,000. Hal ini juga terlihat dari kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 42,2% dan 57,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain dengan tingkat signifikan 0,000.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program kesejahteraan karyawan yang diberikan perusahaan sudah berjalan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari sikap karyawan yang puas atau positif terhadap kesejahteraan perusahaan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa program kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh PT ASKES Regional V Bandung berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.


(2)

DAFTAR ISI

Hlm

ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR LAMPIRAN

ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Tujuan Penelitian 4

1.4Kegunaan Penelitian 4

1.5Kerangka Teori dan Hipotesis 5

1.6Metode Penelitian 8

1.7Waktu dan Tempat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 10

2.1.1 Pengertian 10

2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 11

2.1.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia 14

2.2 Program Kesejahteraan Karyawan 15

2.2.1 Pengertian 15

2.2.2 Tujuan Program Kesejahteraan Karyawan 15

2.2.3 Jenis-jenis Program Kesejahteraan Karyawan 16


(3)

2.3 Kepuasan Kerja 20

2.3.1 Pengertian 20

2.3.2 Teori Kepuasan Kerja 21

2.3.3 Faktor-faktor Kepuasan Kerja 23

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 25

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT ASKES 25

3.1.2 Visi dan Misi PT ASKES 28

3.1.2.1 Visi 28

3.1.2.2 Misi 28

3.1.3 Budaya dan Strategi PT ASKES 29

3.1.3.1 Budaya Perusahaan 29

3.1.3.2 Strategi Perusahaan 30

3.1.4 Jenis-jenis Produk PT ASKES 33

3.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan 41

3.2 Metode Penelitian 44

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data 44

3.2.2 Populasi dan Sampel 45

3.2.3 Uji Validitas dan Realibilitas 46

3.2.4 Metoda Analisis Data 47

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Pelaksanaan Kesejahteraan Karyawan PT ASKES 48

4.2 Gambaran Umum Responden 51

4.3 Tanggapan Responden PT ASKES Regional V 55

Bandung Mengenai Kesejahteraan Karyawan 4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kesejahteraan 56

Karyawan yang diberikan Oleh PT ASKES Regional V Bandung


(4)

4.4 Tanggapan Responden PT ASKES Regional V 68

Bandung Terhadap Kepuasan Kerja 4.4.1 Tanggapan Responden PT ASKES Regional V 69

Bandung Terhadap Kepuasan Kerja 4.5 Hasil Perhitungan Data 81

4.5.1 Profil Responden 81

4.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 83

4.5.3 Uji Hipotesis 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 88

5.2 Saran 89

DAFTAR PUSTAKA

90

LAMPIRAN


(5)

DAFTAR GAMBAR

Hlm

Gambar 2.1 Tingkatan Kebutuhan Menurut Maslow 23 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT ASKES (Persero) 41


(6)

DAFTAR TABEL

Hlm

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden 52

Tabel 4.2 Usia Responden 52

Tabel 4.3 Status Responden 53

Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden 53

Tabel 4.5 Lama Bekerja Responden 54

Tabel 4.6 Situasi Lingkungan Kerja Baik dan Menyenangkan 56

Tabel 4.7 Bila Saya Membutuhkan Pertolongan Dalam Bekerja, 56

Rekan Kerja Selalu Siap Memberikan Bantuan Tabel 4.8 Saya Selalu Mendapat Kesempatan Ikut Berpartisipasi 57

Dalam Menentukan Tujuan Yang Ingin Dicapai Oleh Atasan Tabel 4.9 Tunjangan Pengobatan dan Perawatan Kesehatan Yang 58

Diberikan Perusahaan Masih Dirasakan Memadai Bagi Karyawan Tabel 4.10 Perusahaan Memberikan Tunjangan Hari Tua Secara Adil 59

Tabel 4.11 Saya Setuju Dengan Waktu Yang Diberikan Perusahaan 59

Pada Saat Cuti Melahirkan, Pernikahan, dan Kematian Tabel 4.12 Perusahaan Telah Memberikan Kesempatan Untuk 60

Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Pelaksanaan Diklat Tabel 4.13 Perusahaan Telah Menyediakan Pakaian Seragam Kerja 61

Dengan Bahan dan Kualitas Yang Baik Tabel 4.14 Dalam Menyelesaikan Masalah, Atasan Bertindak Bijaksana 62

Tabel 4.15 Perusahaan Telah Melaksanakan Kebijakan Untuk Tidak 62

Memotong Gaji Karyawan Yang Sedang Sakit Tabel 4.16 Kebijakan Perusahaan Tidak Melakukan Pemotongan Gaji 63

Terhadap Karyawan Yang Sedang Cuti/Libur Kerja Tabel 4.17 Pemberian Waktu Istirahat dan Konsumsi Ditempat Kerja 64

Telah Memadai dan Memenuhi Prasyarat Kesehatan Tabel 4.18 Acara Rekreasi Yang Diselenggarakan Oleh Perusahaan 65 Bermanfaat Untuk Mengatasi Kejenuhan Dalam Bekerja


(7)

Tabel 4.19 Pemberian Bantuan Kredit Memberikan Keuntungan dan 66 Kepuasan Bagi Saya dan Keluarga

Tabel 4.20 Bekerja Disini Membuat Karyawan Berkembang Kemampuannya 66 Tabel 4.21 Distribusi Responden Atas Dasar Pertanyaan No. 1 – 15 67 Tanggapan Responden Mengenai Kesejahteraan Karyawan

Tabel 4.22 Keamanan Dalam Menjalankan Pekerjaan Sangat Terjamin 69 Tabel 4.23 Sarana Pendukung dan Peralatan Bekerja Sangat Memadai 70 Tabel 4.24 Saya Memiliki Kemampuan Untuk Melaksanakan Pekerjaan Saya 70 Tabel 4.25 Saya Memiliki Minat Untuk Dapat Terus Bekerja Dengan Baik 71 Tabel 4.26 Saya Tidak Merasa Rendah Diri Bila Mengalami Kegagalan 72 Dalam Menjalankan Tugas Pekerjaan

Tabel 4.27 Saya Memiliki Motivasi Kerja Yang Tinggi Dalam 72 Melaksanakan Tugas-tugas Saya

Tabel 4.28 Bila Ada Tugas Lembur, Saya Merasa Termotivasi Melakukan 73 Pekerjaan Tersebut Dengan Sebaik-baiknya

Tabel 4.29 Saya Menikmati Kerja Sama Dengan Orang-orang Lain Dari 74 Pada Bekerja Sendiri

Tabel 4.30 Tugas dan Tanggung jawab Yang Diberikan Sesuai Dengan 74 Pendidikan dan Kemampuan Saya

Tabel 4.31 Imbalan Yang Saya Terima Dari Perusahaan Sesuai 75 Dengan Pekerjaan Saya

Tabel 4.32 Jenjang Karir Yang Ditawarkan Oleh Perusahaan Cukup 76 Menjanjikan

Tabel 4.33 Hubungan Kerja Antara Atasan Dengan Bawahan Baik 77 Dan Tidak Kaku

Tabel 4.34 Saya Menikmati Persaingan Dalam Bekerja 77 Tabel 4.35 Atasan Selalu Memberikan Perhatian Pada Karyawan 78 Tabel 4.36 Bekerja Pada Perusahaan Ini Membuat Saya Berguna 79 Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Tabel 4.37 Distribusi Responden Atas Dasar Pertanyaan No. 1- 15 80 Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Kerja


(8)

Tabel 4.38 Uji Validitas dan Realibilitas 85


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi Lampiran 2 Surat Pernyataan Penelitian Dari Perusahaan Lampiran 3 Kuesioner


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang dimilikinya, termasuk didalamnya sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting, karena sumber daya manusia inilah yang pertama kali menentukan keberhasilan perusahaan. Suatu perusahaan yang berhasil sudah dapat dipastikan dipimpin oleh manusia yang berhasil pula. Wajar jika perusahaan memberikan perhatian khusus pada faktor produksi ini.

Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi lain pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan. Karyawan yang memiliki sikap pengabdian, disiplin, dan kemampuan profesional demi untuk keberhasilan pekerjaannya.

Adapun cara yang dipilih perusahaan untuk dapat meningkatkan semangat kerja para karyawan adalah dengan memperhatikan kebutuhan para karyawan, melalui program kesejahteraan yang baik. Dengan adanya program kesejahteraan diharapkan dapat membantu para karyawan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan apabila kebutuhan hidup mereka terpenuhi maka otomatis karyawan akan bersemangat dalam bekerja dengan lebih giat dan lebih baik lagi. Dengan cara memperhatikan masalah penyelenggaraan program kesejahteraan


(11)

2

karyawan, karena program kesejahteraan ini dapat berpengaruh pada kepuasan kerja yang tentunya akan berpengaruh pada peningkatan kinerja seorang karyawan.

Oleh karena itu untuk mengelola Sumber Daya Manusia, perusahaan harus memberikan perhatian khusus, yang apabila dalam pengelolaannya tidak baik maka

akan menimbulkan masalah, yaitu karyawan merasa tidak nyaman dan tidak tenang dalam melaksanakan pekerjaan, kurangnya semangat kerja karyawan untuk berprestasi, munculnya ketidakpuasan akan kondisi kerja yang akan berakibat keluarnya karyawan dari perusahaan. Agar karyawan dapat bekerja dengan baik, perusahaan dapat melakukannya dengan satu cara, yaitu dengan melaksanakan suatu program kesejahteraan karyawan, misalnya : tunjangan hari raya, tunjangan hari tua kepada karyawan, dan juga memberikan tunjangan kesehatan, cuti tahunan, dan masih banyak lagi cara yang dapat diterapkan oleh perusahaan.

Pemberian program kesejahteraan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, apabila program kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan adil dan layak, maka tingkat kepuasan kerja karyawan akan tercapai. Pentingnya peranan program kesejahteraan tersebut baik bagi pihak karyawan maupun pihak perusahaan, serta perlunya diperhatikan masalah perbedaan pengharapan tiap individu terhadap penghargaan yang akan diterimanya.


(12)

3

Dari uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Pelaksanaan Program Kesejahteraan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT ASKES Regional V Bandung.

1.2

Identifikasi Masalah

Pada umumnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai

manusia, karyawan memiliki berbagai macam kebutuhan yang kompleks.

Seiring dengan perkembangan keinginan dan kebutuhan manusia saat ini, karyawan tidak hanya berfokus pada besarnya gaji atau upah yang mereka terima tetapi juga memperhatikan program kesejahteraan yang ditawarkan perusahaan kepada mereka. Sebagai contoh, kebutuhan akan rasa aman dalam bekerja tidak dapat begitu saja dipenuhi dengan upah atau gaji, perusahaan dapat memberikan program kesejahteraan karyawan misalnya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja) guna membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.. Perbedaan kebutuhan dan keinginan serta perbedaan tujuan setiap karyawan menyebabkan sulitnya perusahaan membuat suatu kebijakan mengenai program kesejahteraan yang dapat memuaskan semua pihak, namun demikian, hal ini harus tetap menjadi perhatian karena kinerja seorang karyawan dipengaruhi oleh hal tersebut. Kepuasan kerja ini dapat mempengaruhi motivasi untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi bagi perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.


(13)

4

Permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan antara kesejahteraan karyawan dengan kepuasan

kerja karyawan di PT ASKES Regional V Bandung?

2. Bagaimana pengaruh antara kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT ASKES Regional V Bandung?

1.3

Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yaitu:

1. Untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan karyawan dengan kepuasan kerja karyawan di PT ASKES Regional V Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh antara kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT ASKES Regional V Bandung.

1.4

Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian, yaitu: 1. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai program kesejahteraan yang ada di perusahaan dan kepuasan kerja karyawan.


(14)

5

2. Bagi perusahaan

Dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi sejauh mana pengaruh pelaksanaan program kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan informasi dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai pemberian program kesejahteraan karyawan dalam kaitannya dengan kepuasan kerja karyawan.

1.5

Kerangka Teori dan Hipotesis

Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu unsur yang utama dan tak dapat diabaikan keberadaannya dalam setiap orang, serta mempunyai sifat yang berbeda dengan faktor-faktor lainnya. Manusia mempunyai aspek kejiwaan dan aspek kemanusiaan yang tak dimiliki faktor produksi lain sebagai contoh manusia mempunyai akal pikiran, sikap, dan kebutuhan. Pada diri manusia terdapat latar belakang berbeda yang masing-masing harus di perhitungkan.

Bekerja adalah proses yang menghasilkan nilai bagi diri karyawan sendiri maupun perusahaan. Nilai tersebut berupa tampilan kerja dari para karyawannya, sedangkan bagi karyawan nilai kerja adalah tercapainya kepuasan kerja karena kebutuhannya dapat terpenuhi. Kebutuhan hidup manusia digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu:


(15)

6

2. Pangan : pakaian, sepatu, sandal dan lain lain. 3. Papan : rumah, mobil, sepeda motor, dan lain lain.

Sedangkan, menurut Abraham Maslow kebutuhan hidup diklasifikasikan menjadi lima jenjang, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan 3. Kebutuhan akan rasa memiliki, sosial, dan cinta 4. Kebutuhan akan harga diri

5. Kebutuhan akan perwujudan diri

Kelima jenjang kebutuhan ini sifatnya berurutan dari satu sampai dengan lima, yang mana apabila kebutuhan pada tingkat bawah telah terpenuhi, maka menimbulkan

kebutuhan yang lebih tinggi. Setiap orang akan berjuang untuk memuaskan kebutuhan lainnya setelah kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi dahulu.

Hal di atas menunjukkan bahwa kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya gaji, tetapi terkait dengan pekerjaan itu sendiri, dengan faktor lain seperti hubungan dengan atasan, rekan sekerja, lingkungan kerja, dan aturan-aturan. Menurut Hariandja (2002 : 290) berdasarkan para ahli mengklasifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu:

1. Gaji

2. Pekerjaan itu sendiri 3. Rekan sekerja


(16)

7

4. Atasan 5. Promosi

6. Lingkungan kerja

Pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan perlu sesuai dengan harapan dan keinginan karyawan, begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Jika karyawan merasa senang, aman, dan terjamin akan pemenuhan kebutuhan serta kelayakan hidup mereka beserta keluarganya, maka secara tak langsung perusahaan pun mendapat keuntungan dengan memiliki karyawan berkualitas yang tetap bersemangat dan bergairah dalam bekerja sehingga produktifitas karyawan pun meningkat.

Kesejahteraan karyawan menurut Hasibuan (2003 : 185):

Balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan

berdasarkan kebijaksanaan, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitas kerjanya meningkat.”

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan suatu hipotesis sebagai berikut;

” Program kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh PT ASKES Regional V Bandung berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.”


(17)

8

1.6

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilaksanakan dalam membahas penulisan skripsi yaitu metode deskriptif dan korelasi. Metode deskriptif adalah suatu metode yang bersifat memberikan gambaran keadaan atau kejadian, sedangkan metode korelasi adalah suatu metode yang bertujuan meneliti hubungan yang ada diantara 2 variabel atau lebih.

Untuk memperoleh data-data atau fakta-fakta dilakukan dengan cara: 1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan peninjauan dan penelitian secara langsung pada objek data yang diinginkan penulis, yaitu:

• Observasi Langsung

Observasi langsung terhadap perusahaan untuk meneliti dan mengumpulkan data perusahaan yang diperlukan.

• Wawancara

Penulis mengadakan wawancara dengan para karyawan perusahaan yang terlibat langsung dengan pembahasan masalah, sehingga dapat diperoleh data yang memadai untuk dianalisa.


(18)

9

• Kuesioner

Berupa serangkaian pertanyaan tertulis dengan cara menyebarkan daftar isian berupa angket pada sebagian karyawan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data mengenai hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dengan kepuasan kerja karyawan. 2. Library Research (Studi Literatur)

Teknik pengumpulan data yang bersifat teori yang berhubungan dengan skripsi dengan mempelajari buku literatur, catatan perkuliahan, serta tulisan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

1.7

Waktu dan Tempat Penelitian

• Waktu : 5 - Mei - 2008

• Tempat : PT ASKES Regional V Bandung Jl. Dr. Djundjunan no. 144 Bandung No. Telepon : 022 – 2013174 No. Fax : 022 – 2001051 Kode Pos 40153.


(19)

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan data-data dan informasi yang diperoleh dari PT ASKES Regional V Bandung, maka penulis menarik kesimpulan mengenai kesejahteraan karyawan yang diberikan perusahaan dan kepuasan kerja terhadap kesejahteraan tersebut. Untuk mengetahui kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja, penulis membagikan kuesioner kepada karyawan sebanyak 40 orang. Berikut ini kesimpulan dari hasil penelitian penulis terhadap pengaruh pelaksanaan kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan PT ASKES Regional V Bandung :

1. Kesejahteraan karyawan yang diberikan PT ASKES Regional V Bandung sudah baik. Hal ini terlihat dari tunjangan kesejahteraan karyawan yang dilakukan perusahaan diantaranya tunjangan hari raya (THR), tunjangan tambahan penghasilan (TPP), tunjangan pakaian dinas, tunjangan pendidikan, tunjangan cuti, tunjangan hari tua dan jaminan hari tua, tunjangan jaminan pemeliharaan kesehatan, dan tunjangan pajak. Selain tunjangan, perusahaan juga memberikan bantuan berupa bantuan biaya kontrak rumah, bantuan kompensasi kendaraan, bantuan uang duka wafat, bantuan musibah, dan bantuan lainnya yang diatur tersendiri oleh perusahaan. PT ASKES Regional V Bandung juga bekerja sama dengan


(20)

89

Jamsostek yang meliputi; jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 42,2% dengan tingkat signifikan 0,000.

2. Kesejahteraan karyawan yang diberikan PT ASKES sangatlah bermanfaat dan efektif. Hal ini terlihat dari hubungan antara kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja positif atau kesejahteraan karyawan memiliki hubungan dengan kepuasan kerja hasilnya menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan sebesar 64,9% dengan signifikan 0,000.

5.2 SARAN

Dengan melihat hasil penelitian, maka penulis memberikan saran yang sekiranya bisa membantu perusahaan, yaitu :

1. Perusahaan hendaknya mempertahankan kesejahteraan karyawan yang sudah cukup baik dan tetap berusaha untuk meningkatkan kinerja para karyawannya. Hal ini perlu agar karyawan dapat bekerja dengan semangat sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.

2. Perusahaan diharapkan dapat mengevaluasi faktor-faktor kepuasan kerja karyawan agar karyawan dapat meningkatkan produktifitas kinerja dan bekerja dengan semangat.


(21)

90

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, H. Malayu S. P., Drs. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Edisi Revisi.

Hariandja, Marihot T. E., M. Si. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo.

Panggabean, Mutiara S., Dr. M. E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Cetakan Pertama.

Luthans F. 2005. Organizational Behavior. Singapore : Tenth Edition International. Singapore : McGraw-Hill Companies, Inc.

Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Edisi Revisi Dan Perluasan.

George, M. Jennifer and Jones, R. Gareth. 2002. Organizational Behavior. McGraw-Hill.

Mangkunegara, A. Anwar Prabu., Drs. M. Si. Psi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta : Rosda Karya. Cetakan ke – 3. Dessler, G. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Indeks. Edisi

Sembilan.

Hasan, M. Iqbal., Ir. M. M. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta : Bumi Aksara. Edisi kedua.

Cooper, D. R. And Emory, C. W. 1995. Business Research Methods. Fifth Edition. Prentice-Hall International, Inc.

Santosa, The Elisabeth Cintya., S. E., M. Si. 2006. Analisis Hubungan Faktor-faktor Pembelajaran dan Pengembangan Dengan Persepsi Job

Content Plateuing. Studi Empiris pada Dosen-dosen Tetap di

Universitas Kristen Maranatha Bandung. Program Studi Ekonomi Manajemen, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Tidak dipublikasikan.

Restuadi. 2002. Hubungan Faktor-faktor Pembelajaran dan Pengembangan Dengan Persepsi Career Plateauing : Studi Pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Tesis Magister Sains, Program Studi Ekonomi Manajemen, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Tidak dipublikasikan.


(1)

4. Atasan 5. Promosi

6. Lingkungan kerja

Pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan perlu sesuai dengan harapan dan keinginan karyawan, begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Jika karyawan merasa senang, aman, dan terjamin akan pemenuhan kebutuhan serta kelayakan hidup mereka beserta keluarganya, maka secara tak langsung perusahaan pun mendapat keuntungan dengan memiliki karyawan berkualitas yang tetap bersemangat dan bergairah dalam bekerja sehingga produktifitas karyawan pun meningkat.

Kesejahteraan karyawan menurut Hasibuan (2003 : 185):

Balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitas kerjanya meningkat.”

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan suatu hipotesis sebagai berikut;

” Program kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh PT ASKES Regional V Bandung berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.”


(2)

1.6

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilaksanakan dalam membahas penulisan skripsi yaitu metode deskriptif dan korelasi. Metode deskriptif adalah suatu metode yang bersifat memberikan gambaran keadaan atau kejadian, sedangkan metode korelasi adalah suatu metode yang bertujuan meneliti hubungan yang ada diantara 2 variabel atau lebih.

Untuk memperoleh data-data atau fakta-fakta dilakukan dengan cara: 1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan peninjauan dan penelitian secara langsung pada objek data yang diinginkan penulis, yaitu:

• Observasi Langsung

Observasi langsung terhadap perusahaan untuk meneliti dan mengumpulkan data perusahaan yang diperlukan. • Wawancara

Penulis mengadakan wawancara dengan para karyawan perusahaan yang terlibat langsung dengan pembahasan masalah, sehingga dapat diperoleh data yang memadai untuk dianalisa.


(3)

• Kuesioner

Berupa serangkaian pertanyaan tertulis dengan cara menyebarkan daftar isian berupa angket pada sebagian karyawan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data mengenai hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dengan kepuasan kerja karyawan. 2. Library Research (Studi Literatur)

Teknik pengumpulan data yang bersifat teori yang berhubungan dengan skripsi dengan mempelajari buku literatur, catatan perkuliahan, serta tulisan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

1.7

Waktu dan Tempat Penelitian

• Waktu : 5 - Mei - 2008

• Tempat : PT ASKES Regional V Bandung Jl. Dr. Djundjunan no. 144 Bandung No. Telepon : 022 – 2013174 No. Fax : 022 – 2001051 Kode Pos 40153.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan data-data dan informasi yang diperoleh dari PT ASKES Regional V Bandung, maka penulis menarik kesimpulan mengenai kesejahteraan karyawan yang diberikan perusahaan dan kepuasan kerja terhadap kesejahteraan tersebut. Untuk mengetahui kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja, penulis membagikan kuesioner kepada karyawan sebanyak 40 orang. Berikut ini kesimpulan dari hasil penelitian penulis terhadap pengaruh pelaksanaan kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan PT ASKES Regional V Bandung :

1. Kesejahteraan karyawan yang diberikan PT ASKES Regional V Bandung sudah baik. Hal ini terlihat dari tunjangan kesejahteraan karyawan yang dilakukan perusahaan diantaranya tunjangan hari raya (THR), tunjangan tambahan penghasilan (TPP), tunjangan pakaian dinas, tunjangan pendidikan, tunjangan cuti, tunjangan hari tua dan jaminan hari tua, tunjangan jaminan pemeliharaan kesehatan, dan tunjangan pajak. Selain tunjangan, perusahaan juga memberikan bantuan berupa bantuan biaya kontrak rumah, bantuan kompensasi kendaraan, bantuan uang duka wafat, bantuan musibah, dan bantuan lainnya yang diatur tersendiri oleh perusahaan. PT ASKES Regional V Bandung juga bekerja sama dengan


(5)

Jamsostek yang meliputi; jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 42,2% dengan tingkat signifikan 0,000.

2. Kesejahteraan karyawan yang diberikan PT ASKES sangatlah bermanfaat dan efektif. Hal ini terlihat dari hubungan antara kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja positif atau kesejahteraan karyawan memiliki hubungan dengan kepuasan kerja hasilnya menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan sebesar 64,9% dengan signifikan 0,000.

5.2 SARAN

Dengan melihat hasil penelitian, maka penulis memberikan saran yang sekiranya bisa membantu perusahaan, yaitu :

1. Perusahaan hendaknya mempertahankan kesejahteraan karyawan yang sudah cukup baik dan tetap berusaha untuk meningkatkan kinerja para karyawannya. Hal ini perlu agar karyawan dapat bekerja dengan semangat sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.

2. Perusahaan diharapkan dapat mengevaluasi faktor-faktor kepuasan kerja karyawan agar karyawan dapat meningkatkan produktifitas kinerja dan bekerja dengan semangat.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, H. Malayu S. P., Drs. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Edisi Revisi.

Hariandja, Marihot T. E., M. Si. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo.

Panggabean, Mutiara S., Dr. M. E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Cetakan Pertama.

Luthans F. 2005. Organizational Behavior. Singapore : Tenth Edition International. Singapore : McGraw-Hill Companies, Inc.

Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Edisi Revisi Dan Perluasan.

George, M. Jennifer and Jones, R. Gareth. 2002. Organizational Behavior. McGraw-Hill.

Mangkunegara, A. Anwar Prabu., Drs. M. Si. Psi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta : Rosda Karya. Cetakan ke – 3. Dessler, G. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Indeks. Edisi

Sembilan.

Hasan, M. Iqbal., Ir. M. M. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta : Bumi Aksara. Edisi kedua.

Cooper, D. R. And Emory, C. W. 1995. Business Research Methods. Fifth Edition. Prentice-Hall International, Inc.

Santosa, The Elisabeth Cintya., S. E., M. Si. 2006. Analisis Hubungan Faktor-faktor Pembelajaran dan Pengembangan Dengan Persepsi Job Content Plateuing. Studi Empiris pada Dosen-dosen Tetap di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Program Studi Ekonomi Manajemen, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Tidak dipublikasikan.

Restuadi. 2002. Hubungan Faktor-faktor Pembelajaran dan Pengembangan Dengan Persepsi Career Plateauing : Studi Pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Tesis Magister Sains, Program Studi Ekonomi Manajemen, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Tidak dipublikasikan.