"Kontribusi Aspek-aspek Dukungan Orang Tua Terhadap Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Pada Remaja Kelas XI di SMA 'X' Bandung".

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Kontribusi Aspek-aspek Dukungan Orang Tua Terhadap Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Pada Remaja Kelas XI Di SMA ‘X’ Bandung”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan Untuk mengetahui aspek-aspek dukungan orang tua manakah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas XI di SMA "X" di Bandung.

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA “X” di kota Bandung yaitu sebanyak 165 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan orang tua adalah kuesioner dari teori house dalam sarafino. Sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui orientasi masa depan dalam bidang pendidikan adalah kuesioner modifikasi dari alat ukur yang diterjemahkan oleh Hanna Widjaja berdasarkan teori dari Nurmi.

Melalui pengolahan data melalui program SPSS 13.0, diketahui bahwa validitas dan reliabilitas variabel dukungan orang tua aspek dukungan emosional 0,880-0,700, Dukungan Penghargaan 0.894-0,700, Dukungan Instrumental 0,849-0,700, Dukungan Informasi 0.921-0,700. Validitas dan reliabilitas variabel orientasi masa depan aspek motivasi 0,925-0,700, aspek perencanaan 0,939-0,700, aspek evaluasi 0,821-0,700.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa aspek-aspek dukungan orang tua berkontribusi terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan. Melalui metode multiple regression pada SPSS 13.0 didapat bahwa besaran kontribusinya adalah sebagai berikut: Dukungan emotional 0,260 , Dukungan Penghargaan 0,161, Dukungan Instrumental 0,229, Dukungan Informasi 0,109.

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada orang tua agar dapat lebih menyadari bahwa dukungan-dukungan orang tua berkontribusi terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI. Diharapkan agar orang tua dapat lebih meningkatkan dukungan informasi, penghargaan, dan orang tua dapat mempertahankan dukungan yang diberikan yang berbentuk dukungan emosional bahkan dukungan instrumental. Diharapkan peranan orang tua dapat bekerja sama baik dengan remaja san pihak sekolah, sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.


(2)

ABSTRACT

The title of this research is “Aspect Contributions of Parent Supports for Future Educational Orientation in Grade XI Students of High School X Bandung.” This study was conducted to identify which parents’ support aspects have highest contribution for the educational orientation in the students.

The sample includes grade XI students from high school “X” in Bandung of 165 subjects. The used measurement of parents’ support is questionnaire from house theory in sarafino. While, the measurement of future orientation identification in educational area is modification questionnaire from a measurement translated by Hanna Widjaja based on Nurmi’s theory.

By collecting data from SPSS 13.0 program, it is known that variable validity and reliability of parents’ emotional support amounts 0.880-0.700, Recognition support 0.894-0.700, Instrumental support 0.849-0.700, Information support 0.921-0.700. Variable validity and reliability of future orientation of motivation aspect is 0.925-0.700, planning aspect 0.939-0.700, evaluation aspect 0.821-0.700.

The result shows that parents’ support aspects contribute for future educational orientation. By multiple regression method in SPSS 13.0, contribution scale follows: emotional support 0.260, recognition support 0.161, instrumental support 0.229, and information support 0.109.

Based on the result, the parents are recommended to more aware of that their support contributes for students’ future orientation in educational area. The parents hopefully give more supports of information, recognition, and they should maintain emotional and even instrumental supports. They are expected to cooperate with both students and school in order to achieve maximum result.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Ilmiah ... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8

1.5 Kerangka Pemikiran ... 8

1.6 Asumsi Penelitian ... 16

1.7 Hipotesa Penelitian ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 18

2.1 Orientasi Masa Depan (OMD) ... 18

2.1.1 Definisi OMD ... 18


(4)

2.1.3 Proses Pembentukan Orientasi Masa Depan ... 20

2.1.4 Orientasi Masa Depan Pada Remaja ... 27

2.1.5 Proses dalam Orientasi Masa Depan ... 29

2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Orientasi Masa Depan 30

2.2 Dukungan Orang Tua ... 30

2.2.1 Definisi Dukungan Orang Tua ... 30

2.2.2 Aspek-Aspek Pada Dukungan Orang Tua ... 31

2.3 Remaja ... 32

2.3.1 Definisi Remaja ... 32

2.3.2 Ciri-Ciri Masa Remaja ... 33

2.3.3 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 38

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 38

3.3 Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ... 39

3.3.1 Variabel Penelitian ... 39

3.3.2 Definisi Operasional ... 39

3.4 Alat Ukur, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 41

3.4.1 Alat Ukur Variabel A ... 42


(5)

3.4.3 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 45

3.4.4 Validitas dan Reliabilitas ... 46

3.3.4.1 Uji Validitas ... 46

3.3.4.2 Uji Reliabilitas ... 47

3.5 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ... 47

3.5.1 Populasi Sasaran ... 47

3.5.2 Karakteristik Populasi ... 48

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 48

3.6 Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 49 4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Ekonomi Keluarga ... 50

4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Orang Yang Paling Berpengaruh Dalam Kehidupan ... 50

4.1.4 Kekuatan Hubungan Tiap Aspek-Aspek DOT ... 51

4.2 Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55


(6)

5.2.1. Saran Bagi Penelitian Lanjutan ... 55

5.2.2. Saran Guna Laksana ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

DAFTAR RUJUKAN ... 58 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49 Tabel 4.2 Tabel Persentase Responden Berdasarkan ekonomi keluarga ... 50 Tabel 4.3 Tabel Persentase Responden Berdasarkan orang yang

berpengaruh ... 50 Tabel 4.4 Miltipple Regresion Aspek Dukungan Orang Tua Terhadap


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. VALIDITAS RELIABILITAS

LAMPIRAN B. ALAT UKUR DAN DATA PENUNJANG LAMPIRAN C. DATA MENTAH


(9)

LAMPIRAN A. VALIDITAS RELIABILITAS

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Dukungan Emosional

Variabel Item Pertanyaan R Kritis Titik Kritis Keterangan

Dukungan Emosional

P1 0.556 0.300 Valid

P2 0.443 0.300 Valid

P3 0.589 0.300 Valid

P4 0.693 0.300 Valid

P5 0.556 0.300 Valid

P6 0.555 0.300 Valid

P7 0.480 0.300 Valid

P8 0.453 0.300 Valid

P9 0.765 0.300 Valid

P10 0.548 0.300 Valid

P11 0.765 0.300 Valid

P12 0.549 0.300 Valid

Variabel R Kritis Titik Kritis Keterangan

Dukungan Emosional 0.880 0.700 Reliabel

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Dukungan Penghargaan

Variabel Item Pertanyaan R Kritis Titik Kritis Keterangan

Dukungan Penghargaan

P13 0.657 0.300 Valid

P14 0.685 0.300 Valid

P15 0.789 0.300 Valid

P16 0.643 0.300 Valid

P17 0.416 0.300 Valid

P18 0.627 0.300 Valid

P19 0.625 0.300 Valid

P20 0.551 0.300 Valid

P21 0.651 0.300 Valid

P22 0.525 0.300 Valid

P23 0.545 0.300 Valid

P24 0.835 0.300 Valid

Variabel R Kritis Titik Kritis Keterangan


(10)

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Dukungan Instrumental

Variabel Item Pertanyaan R Kritis Titik Kritis Keterangan

Dukungan Instrumental

P25 0.768 0.300 Valid

P26 0.604 0.300 Valid

P27 0.629 0.300 Valid

P28 0.429 0.300 Valid

P29 0.470 0.300 Valid

P30 0.768 0.300 Valid

P31 0.515 0.300 Valid

P32 0.498 0.300 Valid

Variabel R Kritis Titik Kritis Keterangan

Dukungan Instrumental 0.849 0.700 Reliabel

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Dukungan Informasi

Variabel Item Pertanyaan R Kritis Titik Kritis Keterangan

Dukungan Informasi

P33 0.402 0.300 Valid

P34 0.824 0.300 Valid

P35 0.725 0.300 Valid

P36 0.764 0.300 Valid

P37 0.725 0.300 Valid

P38 0.611 0.300 Valid

P39 0.725 0.300 Valid

P40 0.824 0.300 Valid

P41 0.802 0.300 Valid

P42 0.402 0.300 Valid

P43 0.699 0.300 Valid

P44 0.550 0.300 Valid

Variabel R Kritis Titik Kritis Keterangan

Dukungan Informasi 0.921 0.700 Reliabel

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Aspek Motivasi

Variabel Item Pertanyaan R Kritis Titik Kritis Keterangan


(11)

Motifasi P46 0.562 0.300 Valid

P47 0.902 0.300 Valid

P48 0.837 0.300 Valid

P49 0.902 0.300 Valid

P50 0.645 0.300 Valid

Variabel R Kritis Titik Kritis Keterangan

Aspek Motifasi 0.925 0.700 Reliabel

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Aspek Perencanaan

Variabel Item Pertanyaan R Kritis Titik Kritis Keterangan

Aspek Perencanaan

P51 0.825 0.300 Valid

P52 0.941 0.300 Valid

P53 0.426 0.300 Valid

P54 0.941 0.300 Valid

P55 0.894 0.300 Valid

P56 0.941 0.300 Valid

Variabel R Kritis Titik Kritis Keterangan

Aspek Perencanaan 0.939 0.700 Reliabel

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Aspek Evaluasi

Variabel Item Pertanyaan R Kritis Titik Kritis Keterangan

Aspek Evaluasi

P57 0.515 0.300 Valid

P58 0.656 0.300 Valid

P59 0.654 0.300 Valid

P60 0.476 0.300 Valid

P61 0.656 0.300 Valid

P62 0.575 0.300 Valid

Variabel R Kritis Titik Kritis Keterangan


(12)

LAMPIRAN B. ALAT UKUR DAN DATA PENUNJANG

No PERNYATAAN Sangat

jarang

Jarang Cukup sering

Sering 1 Orangtua memperhatikan nilai-nilai ulangan yang

saya peroleh di sekolah.

1 2 3 4

2 Orangtua mencari tahu kegiatan apa saja yang saya lakukan di sekolah.

1 2 3 4

3 Orangtua memberikan pujian bila saya mendapat nilai ulangan yang baik di sekolah.

1 2 3 4

4 Orangtua akan memberikan pujian bila saya mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh.

1 2 3 4

5 Orangtua menyediakan dana untuk membeli buku-buku pelajaran yang saya butuhkan di sekolah.

1 2 3 4

6 Orangtua menyediakan ruang untuk belajar yang lengkap dan nyaman di rumah.

1 2 3 4

7 Orangtua memberi penjelasan tentang pentingnya belajar dengan rajin di sekolah.

1 2 3 4

8 Orangtua menasehati saya untuk memperhatikan penjelasan guru pada saat menerangkan

pelajaran di sekolah.

1 2 3 4

9 Orangtua kurang mempedulikan banyaknya kegiatan yang saya ikuti di sekolah.

1 2 3 4

10 Orangtua kurang memperhatikan ranking yang saya peroleh di sekolah.

1 2 3 4

11 Orangtua tidak memberi pujian terhadap nilai yang berhasil saya raih di sekolah.

1 2 3 4

12 Orangtua tidak memberi pujian kepada saya walaupun saya rajin belajar.

1 2 3 4

13 Orangtua tidak menyediakan sarana transportasi yang memadai untuk pergi dan pulang sekolah.

1 2 3 4

14 Orangtua tidak bersedia memberikan uang lebih untuk membeli perlengkapan sekolah (buku, alat tulis, dll).

1 2 3 4

15 Orangtua memberi informasi dan mendiskusikan dengan saya tentang cara belajar yang baik.

1 2 3 4

16 Orangtua tidak mengarahkan saya untuk berusaha meningkatkan prestasi di sekolah.

1 2 3 4

17 Orangtua mau mendengarkan penjelasan saya pada saat saya mendapat nilai ulangan buruk.

1 2 3 4

18 Orangtua mau mendengarkan keluhan saya saat saya mempunyai masalah dengan teman sekolah.

1 2 3 4

19 Orangtua menghargai usaha belajar saya. 1 2 3 4 20 Orangtua bangga atas prestasi yang telah saya

peroleh


(13)

38 Orangtua membimbing saya dalam menghadapi masalah-masalah di masa remaja.

1 2 3 4

39 Orangtua kurang memberi kepercayaan kepada saya untuk memilih teman bergaul.

1 2 3 4

21 Orangtua bersedia mengantar saya ke sekolah agar saya tidak datang terlambat.

1 2 3 4

22 Orangtua menyediakan waktu untuk bertanya tentang pelajaran di sekolah.

1 2 3 4

23 Orangtua membimbing saya dalam memilih teman untuk bergaul di sekolah.

1 2 3 4

24 Orangtua berdiskusi dengan saya mengenai teman-teman di sekolah, sehingga saya tahu hal apa saja yang boleh dan tidak boleh saya tiru dari mereka.

1 2 3 4

25 Orangtua tidak mau tahu tentang kesulitan belajar yang saya hadapi di sekolah.

1 2 3 4

26 Orangtua kurang peduli terhadap kekecewaan saya karena mendapat nilai buruk dalam ulangan.

1 2 3 4

27 Orangtua kurang menghargai usaha keras saya untuk memperoleh nilai ulangan yang baik di sekolah.

1 2 3 4

28 Orangtua menganggap prestasi belajar saya tidak memuaskan.

1 2 3 4

29 Orangtua tidak menyediakan waktu untuk membantu saya mengatasi masalah studi yang saya hadapi.

1 2 3 4

30 Orangtua tidak memiliki waktu untuk berekreasi dengan saya guna menghilangkan rasa jenuh karena pelajaran di sekolah.

1 2 3 4

31 Orangtua tidak memberi batasan dengan siapa saja saya boleh bergaul di sekolah.

1 2 3 4

32 Orangtua tidak memberi penjelasan mengapa mereka melarang saya bergaul dengan orang tertentu di sekolah.

1 2 3 4

33 Orangtua memberikan kepercayaan kepada saya untuk menentukan kegiatan ekstrakurikuler.

1 2 3 4

34 Orangtua percaya pada kemampuan saya untuk mencapai prestasi belajar yang baik.

1 2 3 4

35 Saat mendapat nilai yang buruk di sekolah, orangtua saya menyemangati saya untuk belajar lebih giat lagi.

1 2 3 4

36 Orangtua menyemangati saya agar saya tekun mengerjakan tugas sekolah.

1 2 3 4

37 Orangtua memberi petunjuk mengenai bagaimana menentukan hal-hal yang penting untuk dilakukan sebagai seorang remaja


(14)

40 Orangtua tidak memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengatur waktu belajar saya sendiri.

1 2 3 4

41 Orangtua kurang peduli walaupun saya tidak bersemangat belajar.

1 2 3 4

42 Orangtua tidak menyemangati saya untuk berusaha meraih prestasi yang lebih baik.

1 2 3 4

43 Orangtua tidak memberitahu bagaimana cara untuk bisa tampil menarik sebagai seorang remaja.

1 2 3 4

44 Orangtua tidak memberi petunjuk bagaimana cara melakukan hal yang benar ketika saya melakukan kesalahan.

1 2 3 4

ALAT UKUR ORIENTASI MASA DEPAN

1. Jika Saudara berpikir tentang pendidikan di masa mendatang, pernyataan mana di bawah ini yang paling sesuai menggambarkan situasi saudara ?

a. Saya belum memikirkan hal-hal yang menyangkut pendidikan di masa mendatang. b. Kadang-kadang saya melihat beberapa kemungkinan yang menyangkut pendidikan di masa mendatang.

c. Saya benar-benar serius mempertimbangkan berbagai kemungkinan mengenai pendidikan di masa mendatang.

d. Setelah melihat berbagai kemungkinan tentang pendidikan di masa mendatang, saya memusatkan diri pada suatu kemungkian secara serius tentang pendidikan di masa mendatang.

2. Seberapa seringnya Saudara memikirkan dan merencanakan pendidikan di masa mendatang ?

1 2 3 4

Tidak Pernah Kadang-Kadang Sering Setiap Saat 3. Seberapa pentingkah pendidikan bagi kehidupan Saudara di masa mendatang?

1 2 3 4

Sangat Tidak Penting


(15)

4. Dalam memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan di masa mendatang, pernyataan manakah yang paling sesuai dengan diri Saudara ?

a. Saya memiliki banyak minat mengenai pendidikan untuk masa depan saya dan sampai saat ini saya masih sulit memilihnya.

b, Saya memiliki banyak minat mengenai pendidikan untuk masa depan saya dan sampai saat ini saya sedang berusaha untuk memuaskan mana pendidikan yang paling sesuai untuk saya.

c. Saya memiliki banyak minat mengenai pendidikan untuk masa depan saya, tetapi saya sudah menentukan satu pendidikan yang paling saya minati.

d. Saya telah menentukan dengan pasti pendidikan apa yang akan saya lakukan di masa depan.

5. Apakah Saudara mencari informasi tentang berbagai kehidupan dalam lingkup pendidikan ? dan bila sudah, seberapa seringnya Saudara mencari informasi tersebut?

1 2 3 4

Tidak Pernah Kadang-Kadang Sering Setiap Saat 6. Menurut Saudara berapa banyak keterangan yang telah Saudara miliki tentang kehidupan pendidikan di masa mendatang ?

1 2 3 4

Tidak Ada Sama Sekali

Sedikit Cukup Banyak Banyak Sekali

7. Jika Saudara memikirkan rencana-rencana pendidikan yang akan datang, pernyataan mana di bawah ini yang paling sesuai dengan Saudara ?

a. Sudah pasti saying tidak ingin melanjutkan pendidikan

b. Saya belum punya rencana apa-apa untuk melanjutkan pendidikan c. Saya ragu akan melanjutka pendidikan atau tidak


(16)

8. Bidang pendidikan seperti apa yang sedang Saudara rencanakan untuk dicapai di masa depan? Jika Saudara sedang mempertimbangkan kemungkinan yang serius, tuliskan dibawah ini beserta alasannya (boleh lebih dari satu)

_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________

9. Apa yang Saudara ketahui tentang persyaratan dari pendidikan yang Saudara minati untuk masa depan? (baik dilihat dari pengetahuan apa yang harus dimiliki, keterampilan apa yang harus dimiliki, kepribadian seperti apa yang harus dimiliki dan sebagainya). Tuliskan persyaratan yang Saudara ketahui dari pendidikan yang anda minati di bawah ini.

_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________

10. Sejauh mana Saudara bertekad untuk mewujudkan rencana-rencana pendidikan di masa depan ?

1 2 3 4

Sama Sekali Tidak Mungkin Tidak Mungkin Iya Pasti Iya 11. Menurut pemikiran Saudara, sejauh mana rencana-rencana pencapaian pendidikan Saudara akan terwujud ?

1 2 3 4

Pasti Tidak Akan Terwujud

Yakin Bahwa Tidak Akan

Terwujud

Yakin Bahwa Akan Terwujud


(17)

12. Menurut pemikiran Saudara, seberapa penting peran pendidikan bagi kehidupan di masa mendatang ?

1 2 3 4

Sangat Tidak Penting

Tidak Penting Cukup Penting Sangat Penting

13. Pada saat saudara memikirkan pendidikan yang akan datang, seberapa sering Saudara telah melakukan sesuatu yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan Saudara ?

1 2 3 4

Tidak Pernah Kadang-Kadang Sering Setiap Saat 14. Rencana apa yang saja yang telah Saudara buat dan apa yang telah Saudara lakukan sehubungan dengan pencapaian pendidikan di masa depan ?

_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________

15. Menurut Saudara, hal-hal apa lagi yang dapat menunjang usaha-usaha Saudara dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut ?

_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________

16. Seberapa besar pengaruh masing-masing faktor di bawah ini terhadap realisasi dari rencana-rencana yang Saudara miliki sehubungan dengan pendidikan yang akan datang ? Selanjutnya untuk setiap factor, berilah tanda positif (+) jika menurut Saudara hal ini akan membantu tercapainya tujuan atau tanda negatif (-) jika akan menghambat tercapainya tujuan pendidikan saudara.


(18)

Sangat Sedikit

Sedikit Banyak Sangat Banyak

+/-

1 2 3 4

Kemampuan Pribadi Usaha pribadi (yang Saudara lakukan) Keluarga

Sahabat dan Teman Orang Lain

Kondisi atau keadaan Tekanan Sosial keberuntungan

17. Manakah pernyataan di bawah ini yang paling sesuai menggambarkan perasaan Saudara tentang masalah-masalah pendidikan ?

a. Segala sesuatu akan gagal

b. Pada saat-saat tertentu segala sesuatu akan berjalan lebih baik dan pada saat-saat yang lain akan menjadi kurang baik.

c. Umumnya segala sesuatu akan berjalan baik walaupun ada kesukaran kecil. d. Saya percaya bahwa segala sesuatu akan berjalan baik.

18. Perasaan apa yang yang muncul pada saat Saudara memikirkan pendidikan di masa depan ? Lihatlah tiap pasangan kata dan berikan tanda silang (X) lebih dekat pada kata yang lebih sesuai dengan perasaan-perasaan Saudara ?

1 2 3 4

Ketakutan Harapan

Putus Asa Antusias

Suasana hati yang tidak menyenangkan

Suasana hati yang menyenangkan

Tidak yakin Yakin


(19)

DATA PENUNJANG A.Data Pribadi

Nama (inisial) :

Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan Suku Bangsa :

Agama :

Anak ke ______ dari ______ bersaudara

- Saudara tinggal di Bandung bersama dengan : a. Orang Tua

b. Kakek/Nenek c. paman/bibi d. Kost

e. Lainnya……

- Ayah dan Ibu saudara a. lengkap

b.ayah sudah meninggal c.ibu sudah meninggal

- ayah dan ibu saudara a. Tidak bercerai

b. Sudah bercerai sejak tahun……

-apakah sejak lahir sampai sekarang Saudara selalu tinggal serumah dengan orang tua Saudara?

a. Ya b. Tidak

B. Data Penunjang

Identitas Orang Tua Ayah Ibu

- Usia - Agama - Suku Bangsa - Pendidikan terakhir


(20)

- Pekerjaan

- Ekonomi keluarga saudara : a. kelas menengah kebawah b. kelas menengah

c. kelas menengah keatas

- Menurut Saudara siapakah yang lebih berpengaruh dalam mendidik Saudara? a. Ayah

b. Ibu

c. lainnya ….. Mengapa ?

_____________________________________________________________________ - Apakah Saudara merasa puas dengan perlakuan ayah terhadap Saudara?

a. Sangat Puas b. Puas

c. Kurang Puas d. Tidak Puas e.Sangat tidak Puas Mengapa ?

_____________________________________________________________________ - Apakah Saudara merasa puas dengan perlakuan Ibu terhadap Saudara?

a. Sangat Puas b. Puas

c. Kurang Puas d. Tidak Puas e.Sangat tidak Puas Mengapa ?

_____________________________________________________________________ - Saudara merasa bahwa Saudara adalah orang yang :

a. Berhasil b. Gagal


(21)

- Orang yang Saudara anggap paling berpengaruh dalam kehidupan Saudara adalah : a. Orang Tua

b. Saudara Kandung c. Teman

d. _______________________

- Kehidupan di dalam keluarga Saudara ? a. harmonis

b. Kurang harmonis

c. ______________________ - Cita-cita Saudara

_____________________________________________________________________

- Saudara memilih jurusan apa di SMA saat ini ? ______________________________________ alasannya

_____________________________________________________________________ - Ketika Saudara menentukan pilihan memilih jurusan di SMA saat ini :

a. Orang tua Saudara sangat menentukan pilihan Saudara b. Saudara mendiskusikan pilihan Saudara dengan orang tua

c. Orang Tua Saudara memberikan kebebasan penuh kepada Saudara untuk memilih - Apakah selama ini ada perbedaan antara keinginan Saudara dengan orang tua Saudara dalam pemilihan jurusan di SMA ?

a. Ya b. Tidak

apabila Ya dalam hal apa?

_______________________________________________________________ - Apa rencana Saudara setelah lulus SMA ?

_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ ________________________________________________ Jika Saudara ingin melanjutkan Pendidikan, Fakultas apa yang Saudara pilih ?


(22)

Apa alasannya :

_____________________________________________________________________ - Ketika Saudara menentukan pilihan setelah lulus SMA apakah :

a. Orang tua Saudara sangat menentukan pilihan Saudara b. Saudara mendiskusikan pilihan Saudara dengan orang tua

c. Orang Tua Saudara memberikan kebebasan penuh kepada Saudara untuk memilih - Apakah selama ini ada perbedaan antara keinginan Saudara dengan orang tua Saudara dalam pemilihan fakultas di Perguruan Tinggi ?

a. Ya b. Tidak

apabila Ya dalam hal apa?

_______________________________________________________________ - Saudara merasa bahwa orang tua Saudara :

a. Sangat menaruh harapan pada Saudara b. Tidak terlalu berharap

c.

_____________________________________________________________________ - Menurut Saudara informasi yang Saudara terima mengenai Perguruan Tinggi dan fakultas yang menjadi pilihan Saudara dirasa :

a. Banyak b. Cukup c. Kurang d.

_____________________________________________________________________ - Informasi yang Saudara terima berasal dari :

a. Orang tua b. Saudara c. teman d. Media massa


(23)

- Dengan siapakah Saudara mendiskusikan pendidikan lanjuta Saudara (Pilihan boleh lebih dari satu dan bila lebih dari satu berilah rangking berdasar yang paling sering) : a. Orang Tua ( )

b. Guru ( )

c. Teman ( )

d. ( )

e. ( )

apa yang saudara diskusikan :

_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ - Apakah Saudara mendapatkan pengarahan dan bimbingan tentang hal yang Saudara diskusikan

a. Ya b. Tidak


(24)

LAMPIRAN C. DATA MENTAH Lampiran Cooding Sheet Variabel X


(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

LAMPIRAN D. TABULASI SILANG

Tabel 1. Tabulasi silang antara Jenis kelamin dengan Orientasi Masa Depan (OMD)

Tabel 2. Tabulasi silang antara Faktor ekonomi dengan Orientasi Masa Depan

Tabel 3. Tabulasi silang antara Orang yang dianggap paling berpengaruh dalam kehidupan dengan Orientasi Masa Depan


(32)

Tabel 4. Tabulasi silang antara Sumber Informasi Yang Diterima dengan Orientasi Masa Depan


(33)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan, perubahan dan peningkatan di segala bidang, baik di bidang politik, sosial, budaya, ekonomi maupun di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sarana bagi individu untuk mengembangkan bakat, kemampuan dan keterampilan secara optimal, sehingga dapat menghasilkan seorang individu yang mandiri dan berdaya guna. Hal ini merupakan suatu kontribusi positif bagi negara yang dapat menunjang proses pembangunan.

Dalam peningkatan pada bidang pendidikan salah satu faktor yang berpengaruh adalah kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM), salah satu asetnya adalah remaja yang merupakan bagian dari penduduk usia produktif, remaja memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan dan diarahkan . Remaja sebagai generasi penerus sangat berperan dalam menentukan masa depan bangsa, diharapkan remaja mampu menjalankan fungsi dan kewajibannya dalam membangun bangsa.

Secara umum masa remaja dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu awal remaja, yang berlangsung kira – kira dari usia tiga belas tahun (early adolescence) sampai akhir remaja mulai dari usia enam belas tahun sampai kira – kira delapan belas tahun yaitu usia matang secara hukum (late adolescence) (Hurlock,1997). Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa


(34)

2

dewasa. Adapun tujuan dalam tugas perkembangan menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya. Dari tugas-tugas perkembangan antara masa remaja dengan masa dewasa awal, terlihat adanya kesinambungan. Misalnya, pada masa dewasa awal terdapat tugas perkembangan, yaitu bekerja. Hal ini dapat dilakukan oleh remaja dengan menempuh pendidikan secara formal, agar remaja dapat memiliki pekerjaan yang lebih baik di masa dewasa awal dan dapat meraih kesuksesan dalam dunia pekerjaan.Usia remaja berkisar antara 10-22 tahun (Santrock, 2002).

Remaja SMA yang ingin meneruskan sekolahnya akan melalui suatu penetapan tujuan, yaitu menentukan pilihan jurusan yang tepat. Remaja SMA dalam memilih perguruan tinggi atau fakultas tersebut disesuaikan oleh minat dan kemampuan remaja itu sendiri. Setelah menetapkan tujuan, mereka akan berusaha merealisasikan tujuan tersebut melalui suatu perencanaan. Rencana tujuan-tujuan jangka pendek akan mengarahkan individu ke tujuan utama seperti memilih jurusan yang harus ditempuh di SMA dan melanjutkan program pendidikan yang lebih tinggi untuk dapat berprofesi seperti karir yang diinginkan. Setelah itu mereka akan mengevaluasi apakah tujuan dan rencananya itu dapat direalisasikan atau tidak. Paparan diatas mengarah pada orientasi masa depan (www.glorianet.com).

Dalam usianya ini, remaja dituntut untuk lebih mandiri, menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sebagai individu, maka remaja harus belajar untuk memikul tanggung jawab bagi diri mereka


(35)

3

sendiri dalam setiap dimensi kehidupan. Salah satunya dalam bidang pendidikan yaitu dengan menuntut ilmu sebagai bekal bagi kehidupan di masa yang akan datang. Seperti kelas XI diasumsikan dapat mempersiapkan diri untuk memasuki jurusan studi yang diminati, hal ini merupakan salah satu faktor yang menunjang bidang pilihan sebelum memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Satijan dalam www.tabloid-penabur.com).

Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh remaja adalah dengan membuat rencana untuk kehidupan akan datang yang akan membantu siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk itu, remaja diarahkan dan dibina dalam membuat rencana – rencana masa depan. Menurut Nurmi (1989) Orientasi masa depan adalah antisipasi seseorang terhadap kejadian-kejadian yang mungkin timbul di masa depan. Gambaran ini yang membantu remaja dalam mengarahkan dirinya untuk mencapai perubahan-perubahan sistematis untuk mencapai apa yang diinginkan Nurmi (1989). Berdasarkan hal ini pula orientasi masa depan atau future orientation mengacu pada bagaimana cara individu memandang masa depan mereka yang mencakup harapan, tujuan, standar, perencanaan dan strategi.

Dukungan orang tua terdiri atas empat aspek, yaitu dukungan emosional adalah dukungan yang dihayati oleh seseorang yang berhubungan dengan rasa nyaman, penentraman hati, rasa memiliki, kasih sayang. Dukungan penghargaan adalah ekspresi penghargaan positif kepada remaja, seperti pemberian semangat, memberikan persetujuan atas ide dan pikirannya. Dukungan instrumental adalah dukungan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan benda atau materi. Dukungan informasi adalah dukungan yang berhubungan dengan pemberian


(36)

4

keterangan, informasi dan nasehat,

Menurut Cutrona, Russel, House dalam Sarafino (1990) dukungan orang tua merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial “ Dukungan sosial merupakan kenyamanan, perhatian, penghargaan dan bantuan sosial merupakan kenyamanan yang diterima oleh individu dari orang lain atau kelompok “. Melalui dukungan dari orang tua, orang tua dapat membantu remaja untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi bagi remaja, yaitu apa minat mereka, lalu membantu mereka dalam membuat perencanaan yaitu apa yang harus mereka lakukan untuk mewujudkan minat remaja.

Menurut Steinberg (2002) lingkungan keluarga, khususnya orang tua dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian lima studi tentang pendidikan efektif bahwa orang tua masih memegang peranan yang penting dalam proses pendidikan, peningkatan motivasi dan tujuan belajar siswa sekolah dasar dan menengah. Penelitian yang dilakukan oleh Sammons, Hillman & Mortimore (1995), Levine & Lezotte (1990), Scheerens (1992), dan Cotton (1995) menempatkan parental support sebagai faktor yang mempengaruhi proses pendidikan dan peningkatan motivasi serta tujuan berprestasi siswa (EFA Global Monitoring Report, 2005 : 66 dalam www.swopnet.com). Kontribusi dukungan orang tua terhadap orientasi masa depan pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting seperti dalam kutipan sebagai berikut “… dalam hal ini kedekatan batin antara orang tua dan anak, posisi orang tua yang begitu penting di mata anak harus dimanfaatkan untuk memberikan motivasi dalam bidang pendidikan,anak dan orang tua membuat


(37)

5

perencanaan untuk masa depannya. Setiap orang yang memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar latar belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian dari anak-anak yang di motivasi. Jika menyimak pernyataan di atas, peluang anak untuk berhasil dalam bidang pendidikan akan lebih tinggi jika orang tua yang jadi motivatornya, setelah memotivasi anak dan orang tua mengevaluasi dari hasil yang telah diperoleh” (Pikiran Rakyat Sabtu 19 Juli 2008, Halaman 6).

Pada sekolah SMA X Bandung ini siswa yang melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi rata-rata hanya mencapai 40% setiap tahunnya , disini kontribusi dukungan orang tua terhadap siswa cukup berperan, ada beberapa siswa yang tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan faktor ekonomi atau termasuk dukungan instrumental, ada juga siswa yang mampu dalam faktor ekonomi tetapi tidak dapat persetujuan dari orang tuanya, sehingga siswa tidak bisa mengambil keputusan yang diinginkannya atau termasuk dukungan penghargaan. Adapun beberapa siswa yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena mendapatkan persetujuan dan di penuhi kebutuhannya. Karena pendapat,ide atau keinginannya diberikan persetujuan orang tua ini merupakan salah satu dukungan penghargaan dan orang tua pun memberikan biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya merupakan dukungan instrumental.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap 20 siswa dari empat aspek dukungan orang tua, terdapat berbagai reaksi berbeda terhadap penghayatannya, seperti 8 siswa (40%) dari 20 siswa menghayati bahwa dukungan instrumental , dukungan emosional dan dukungan penghargaan yang


(38)

6

sering diberikan oleh orang tuanya, siswa merasa perencanaan yang telah disiapkannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi semakin mantap karena dukungan dari orang tuanya, siswa pun telah mengevaluasi bahwa siswa mampu dan orang tua pun mendukung, sehingga orientasi masa depan bidang pendidikan jelas. Ada juga 5 siswa (25%) dari 20 siswa yang menghayati dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental yang kurang dari orang tuanya tetapi orientasi masa depannya masih samar-samar atau belum jelas terutama dibidang pendidikan. Sisanya dari 20 siswa yaitu 7 orang (35%) merasa bahwa dukungan instrumental yang sering diberikan oleh orang tuanya tetapi menurut siswa tersebut hal tersebut kurang untuk mendukung perncanaannya menuju orientasi masa depan terutama bidang pendidikan, karena siswa masih membutuhkan dukungan lainnya, dari 7 orang tersebut ada 4 orang yang orientasinya sudah jelas karena siswa tersebut sudah memiliki perencanaan akan kemana setelah sekolah. Sedangkan 3 orang lainnya memiliki orientasi masa depan yang belum jelas, karena siswa tersebut belum tahu akan kemana setelah selesai sekolah.

Dari fenomena telah dikemukakan, dapat disimpulkan pendidikan merupakan dasar yang penting untuk generasi bangsa yang akan datang yaitu siswa remaja, salah satu faktor penunjangnya adalah dukungan orang tua terhadap siswa, kontribusi aspek-aspek dukungan orang tua terhadap siswa memiliki derajat masing-masing untuk membentuk orientasi masa depan siswa.

Hal tersebut membuat peneliti ingin meneliti sejauhmana kontribusi aspek-aspek dukungan orang tua terhadap orientasi masa depan bidang


(39)

7

pendidikan dan dukungan orang tua manakah yang terbesar berkontribusi pada siswa XI SMA X Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Seberapa besar kontribusi aspek-aspek dukungan orang tua terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas XI di SMA "X" Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud penelitian

Untuk memperoleh seberapa besar kontribusi aspek-aspek dukungan orang tua terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas XI di SMA "X” Bandung.

1.3.2. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui aspek-aspek dukungan orang tua manakah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas XI di SMA "X" di Bandung.


(40)

8

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah

1. Sebagai informasi bagi peneliti lain bila ingin meneliti hal yang berhubungan dengan aspek-aspek dukungan orang tua dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja.

2. Memberikan informasi mengenai aspek-aspek dukungan orang tua dan orientasi masa depan dalam bidang pendidikan pada rentang kehidupan masa remaja ke dalam bidang ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi bagi guru di SMA "X" mengenai dukungan orang tua dan orientasi masa depan pada kelas XI. Informasi ini dapat digunakan untuk membimbing siswa kelas XI yang memiliki masalah dengan kedua hal tersebut dan mengoptimalisasi kemampuan siswa.

2. Pihak sekolah mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya dukungan orang tua terhadap siswa, khususnya di bidang pendidikan.

1.5. Kerangka Pemikiran

Siswa kelas XI SMA berada di masa remaja, kata adolescence berasal dari bahasa latin yaitu adolescere, yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau menjadi matang. Ini dikarenakan masa remaja itu merupakan masa peralihan, individu mengalami perubahan fisik maupun psikis, dari masa anak menuju masa dewasa (Hurlock,1997). Secara umum akhir masa remaja mulai dari usia enam belas


(41)

9

tahun sampai kira-kira delapan belas tahun yaitu usia matang secara hukum (late adolescence), (Hurlock,1997). Menurut (Nurmi,1989), dengan tahap berpikir formal operasional remaja mampu mengeksplorasikan berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan. Tahap berpikir ini juga membuat remaja mampu memahami bukan saja keadaan yang sedang terjadi tetapi juga yang diduga akan terjadi. Kemampuan ini diharapkan dapat menolong remaja dalam menetapkan masa depan yang belum dicapainya dan juga untuk perencanaan serta altematif pelaksanaan dalam usaha pencapaian masa depannya.

Kemampuan ini diharapkan dapat menolong siswa untuk merencanakan dan menetapkan masa dengan berbagai alternatif dalam pelaksanaannya khususnya di bidang pendidikan. Orientasi masa depan ini terkait dengan harapan, tujuan, standar, rencana dan strategi dalam mencapai tujuan di masa depan (Nurmi,1991). Nurmi (1989,Journal Pschology 30) mendefinisikan orientasi masa depan sebagai cara seseorang memandang masa depannya yang mencakup harapan, tujuan, standar, perencanaan dan strategi pencapaian tujuan. Berdasarkan pada Theory Cognitive Psychology (Bandura, 1987; Neissel, 1970; Werner, 1985) dan Action Theory (Leontiev, 1979; Nuttin, 1984; Nurmi, 1989), menjelaskan bahwa orientasi masa depan juga dapat dikarakteristikkan sebagai suatu proses yang mencakup tiga tahap, yaitu: motivation, planning, dan evaluation, yang berinteraksi dengan skemata mengenai perkembangan di masa depan yang telah diantisipasi.

Motivasi (motivation) berkaitan dengan apa yang menjadi minat, perhatian, dan tujuan individu di masa depan. Penempatan tujuan-tujuan ini


(42)

10

didasarkan pada nilai-nilai dan motif yang dimiliki individu serta pengetahuan yang mereka miliki mengenai perkembangan selama rentang kehidupan yang diantisipasikan. Seperti misalnya, pada usia berapa ia akan menyelesaikan pendidikan, kemudian kapan ia harus mencari pekerjaan, dan sebagainya. Salah satu contoh siswa kelas XI SMA X memiliki minat pada bidang tertentu (IPA,IPS,BAHASA) sehingga pada kelas XI sekarang siswa berada pada jurusan yang diminatinya.

Perencanaan berkaitan dengan cara atau bagaimana individu merencanakan perwujudan dari minat mereka di masa depan (nuttin 1974; 1984, dalam Nurmi, 1989). Pengetahuan mengenai aktivitas masa depan diharapkan dapat dijadikan dasar bagi perencanaan. Pada proses perencanaan ini juga tercakup penetapan sub-tujuan, penyusunan rencana-rencana dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Pada proses perencanaan ini siswa kelas XI SMA X membuat tujuan yang lebih spesifik untuk mencapai goal tersebut seperti yang telah dilakukan oleh beberapa siswa kelas XI SMA X yang mengikuti kursus atau bimbingan belajar agar mereka masuk ke perguruan tinggi dan jurusannya yang diminati.

Pada tahap yang ke tiga, yakni tahap di mana siswa kelas XI SMA X mengevaluasi efisiensi dari rencana yang dibuat dan perkiraan akan kemampuannya dalam mencapai tujuan di bidang pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dilakukan siswa kelas XI SMA X terhadap berbagai kemungkinan yang diperkirakan dapat mempengaruhi strategi yang telah dibuatnya untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan yang akan digelutinya


(43)

11

di masa depan. Menurut Weiner (1985), proses attribution-emotion memainkan peranan penting dalam pembentukan tingkah laku siswa kelas XI SMA X dalam mengevaluasi. Proses ini melibatkan perasaan pengharapan dan optimisme akan keberhasilan ataupun perasaan pesimis terhadap minat dan strategi yang telah dibuat dalam bidang pendidikan. Bila ada perasaan tidak puas atau pesimis, maka siswa kelas XI SMA X akan merubah tujuan pendidikan yang ingin dicapainya ke tujuan pendidikan lain yang lebih sederhana dan lebih dapat terealisasi. Ketiga proses tersebut akan terus berulang, hingga siswa menentukan tujuan jenjang pendidikan yang lebih mungkin untuk direalisasikan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi orientasi masa depan pada remaja khususnya dalam bidang pendidikan (Nurmi : 1989). Faktor-faktor tersebut adalah :

Jenis Kelamin, berdasarkan penelitian yang dikemukakan Nurmi, bahwa remaja laki-laki lebih tertarik untuk memikirkan masa depan khususnya pada bidang pendidikan dibandingkan remaja perempuan yang lebih tertarik pada perkawinan.

Status Sosial Ekonomi, remaja yang memiliki tingkat ekonomi menengah keatas lebih tertarik dalam memikirkan dan membuat perencanaan dalam pendidikan di masa depan dibandingkan remaja dengan tingkat ekonomi bawah. Keadaan ekonomi pun mempengaruhi orientasi masa depan terutama di bidang pendidikan pada siswa dalam penelitian ini kelas XI SMA, ada juga anak yang ingin melanjutkan pendidikannya tetapi orang tuanya terhambat karena faktor ekonomi, adapun orangtuanya yang mendukung dalam ekonomi untuk


(44)

12

melanjutkan pendidikan anaknya, justru sebaliknya anaknya yang tidak berminat melanjutkan pendidikannya.

Parent-adolescent relations, hubungan orang tua dengan anak dapat mempengaruhi orientasi masa depannya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

Orientasi masa depan tidak dapat dilepaskan dari struktur kehidupan sosial. Lingkungan memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki salah satu hal yang utama adalah keluarga. Menurut (Cutrona, Russel, House dalam Sarafino 1990) dukungan orang tua merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial “ Dukungan sosial merupakan kenyamanan, perhatian, penghargaan dan bantuan sosial merupakan kenyamanan yang diterima oleh individu dari orang lain atau kelompok “.Dukungan dari orang tua akan dimaknakan anak sebagai suatu penghayatan psikologis tersendiri. (Dreher & Oerter ,1986) menunjukkan bahwa anak memandang dukungan orang tua merupakan faktor yang berperan penting bagi mereka dalam memikirkan dan merencanakan masa depan pendidikannya. Anak tidak lepas kehidupannya dari dukungan sosialnya. Dukungan pada keluarga sebagai lingkungan sosial yang terkecil dan terdekat, yang dikenal dengan istilah dukungan orang tua. Orang tua merupakan pembimbing dalam relasi, sebagai model interaksi yang membangun/suportif dan menciptakan kesempatan untuk mengadakan interaksi sosial. Pada anak salah satu sumber dukungan yang utama adalah orang tua. Dengan berjalannya waktu lambat laun orang tua bukan lagi satu-satunya sumber dukungan.


(45)

13

Terdapat 4 bentuk dukungan orang tua menurut (Cutrona, Russel, House dalam Sarafino 1990) yaitu :

Dukungan emosional adalah dukungan yang dihayati oleh seseorang yang berhubungan dengan rasa nyaman, penentraman hati, rasa memiliki, kasih sayang. Misalnya penghayatan siswa mengenai dukungan emosional dari orang tua bagaimana orang tua memberikan rasa kenyamanan., rasa sayang dan rasa memiliki, sehingga siswa memiliki motivasi yang kuat untuk melanjutkan perencanaan yang telah dibuatnya, evaluasi dilakukan siswa tersebut mampu atau tidak, dan tentunya didukung oleh orang tua. Apabila sebaliknya maka siswa harus mulai lagi dari motivasi, perencanaan dan evaluasi kembali.

Dukungan penghargaan adalah ekspresi penghargaan positif kepada seperti pemberian semangat, memberikan persetujuan atas ide dan pikirannya. Misalnya penghayatan siswa terhadap dukungan yaitu dengan persetujuan terhadap gagasan atau pendapat yang dimiliki anak yang bertujuan untuk meningkatkan penghargaan diri individu atau anak tersebut. Siswa tersebut memiliki minat kemudian siswa ada motivasi yang kuat untuk melanjutkan minatnya dibidang tertentu, untuk itu apabila ide tersebut disetujui maka siswa merasa aman, bebas dalam mengungkapkan gagasan disini dapat mendukung siswa untuk berpikir lancar yang merupakan salah satu cirri-ciri kemampuan kreatif dari SC. Utami Munandar (1985). Apabila idenya disetujui dan siswa merasa mampu dan ada dukungan dari orang tua (evaluasi) maka siswa akan melanjutkan perencanaanya. Sebaliknya apabila siswa merasa ide atau gagasannya tidak disetujui maka siswa


(46)

14

tersebut harus mulai dari awal lagi, memunculkan minat lain, kemudian motivasi baru, perencanaan baru dan dievaluasi sampai akhirnya semua terlaksana.

Dukungan instrumental adalah dukungan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan benda atau materi. Misalnya: penghayatan siswa terhadap dukungan instrumental yang diberikan oleh orang tua seperti orang tua memberikan uang, makanan,pakaian, tenaga dan waktu yang disediakan orang tua untuk anak. Siswa disini merasa bahwa orang tua memberikan fasilitas yang mendukung tercapainya orientasi masa depan bidang pendidikan, disini apabila dukungan instrumental tidak terpenuhi maka perencanaan siswa tidak akan terlaksana, sehingga siswa harus mempunyai perncanaan yang melihat realitasnya agar dapat tercapai.

Dukungan informasi adalah dukungan yang berhubungan dengan pemberian keterangan, informasi dan nasehat. Misalnya : penghayatan siswa terhadap dukungan informasi yang diberikan oleh orang tua, berupa pemberian nasehat, pengarahan, pertimbangan, pendapat, umpan balik/feed back mengenai apa yang telah siswa lakukan. Siswa dapat menghayati bahwa pentingnya dukungan informasi yang diberikan oleh orang tua, karena orang tua teermasuk yang mendukung tercapainya orientasi masa depan bidang pendidikan. Apabila siswa tidak mendapat informasi dari orang tua dapat sedikit menghambat perencanaan.

Pada tahap ini siswa akan memperkirakan faktor-faktor penghambat dan faktor pendukung terwujudnya suatu tujuan (Nurmi,1989). Dalam perencanaan ada motivasi, apabila di dukung oleh orang tua akan membuat siswa lebih percaya diri dan merealisasikan perancanaan yang telah dibuat, tetapi apabila perencanaan siswa tidak didukung oleh orang tua maka siswa merasa tidak percaya diri


(47)

15

(pesimis). Proses evaluasi pun mengikutsertakan dukungan orang tua, dimana feedback yang diterima oleh siswa mengenai kemampuan dan hasil akhir akan mengambil keputusan yang sesuai. Pemberian dukungan tersebut memberi penghayatan tersendiri bagi siswa yaitu apakah orang tua mendukung atau kurang mendukung orientasi masa depan pendidikan. Dengan adanya dukungan orang tua berupa dukungan emosional seperti memberi perhatian dengan cara menanyakan kepada siswa mengenai rencana studinya setelah lulus SMA atau orang tua memberikan dukungan penilaian kepada anak seperti memberikan pujian, dorongan untuk maju atau support bagi siswa untuk menentukan studinya di Perguruan Tinggi akan meningkatkan atau mengarahkan anak terhadap tujuan studinya pada apa yang menjadi minat dan tujuan pendidikan yang dicapainya. Dukungan orang tua dengan memberikan persetujuan terhadap ide anak akan menimbulkan kepercayaan diri sehingga siswa merasa dihargai dan ini termasuk dukungan penghargaan. Orang tua memberikan dukungan secara materi, fasilitas, transportasi dan ini merupakan dukungan instrumental. Orang tua memberikan saran yang baik untuk mengarahkan anaknya menjadi lebih baik maka orang tua tersebut telah memberikan dukungan informasi, karena orang tua memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih besar dibanding anak.

Siswa XI SMA X akan memiliki penghayatan yang berbeda-beda, dimana penghayatan mereka akan menentukan pembentukan orientasi masa depan bidang pendidikan.


(48)

16

1.1. Skema Kerangka Pemikiran

1.6. Asumsi Penelitian

Dari Kerangka Pemikiran didapat beberapa asumsi sebagai berikut : 1. Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Penting untuk siswa kelas XI karena

akan membantu siswa untuk memantapkan dan menentukan tujuannya di masa yang akan datang.

2. Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah parent-adolescent relations.

3. Dukungan Orang Tua merupakan salah satu bentuk dari parent-adolescent relations , yang dapat memberikan kontribusi terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas XI.

Siswa kelas XI SMA X di Kota Bandung Dukungan Orang Tua Dukungan Penghargaan Dukungan Instrumental Dukungan Informasi Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan -Jenis Kelamin -Status Sosial Ekonomi - Motivasi - Perencanaan - Evaluasi Dukungan Emosional


(49)

17

4. Terdapat 3 tahap dalam orientasi masa depan dalam bidang pendidikan siswa kelas XI SMA X yaitu, motivasi, perencanaan, dan evaluasi.

1.7. Hipotesa Penelitian

Terdapat beberapa hipotesa penelitian yaitu :

1. Apakah terdapat kontribusi dukungan emosional terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung.

2. Apakah terdapat kontribusi dari dukungan penghargaan terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung. 3. Apakah terdapat kontribusi dari dukungan instrumental terhadap orientasi masa

depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung.

4. Apakah terdapat kontribusi dari dukungan informasi terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung.


(50)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan

penelitian yang telah dilakukan. Pertama, akan dimulai dengan kesimpulan, lalu

dilanjutkan dengan saran penelitian.

5.1

Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Kontribusi Dukungan Emosional, Dukungan

Penghargaan, Dukungan Instrumental dan Dukungan Informasi terhadap Orientasi Masa

Depan Bidang Pendidikan pada siswa kelas XI SMA X Bandung, maka peneliti dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ke empat aspek dukungan orang tua memiliki kontribusi terhadap orientasi masa

depan.

2. Kontribusi terbesar terhadap orientasi masa depan adalah aspek dukungan emosional.

3. Kontribusi terkecil terhadap orientasi masa depan adalah dukungan informasi.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Penelitian Lanjutan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran

untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan “Dukungan orang tua dan Orientasi

masa depan bidang pendidikan“ , yaitu untuk :

1. merancang item yang menunjukkan adanya kaitan antara dukungan orang tua dengan

orientasi masa depan bidang pendidikan.


(51)

56

2. Melakukan modifikasi terhadap item agar tata bahasa lebih dimengerti oleh kalangan

remaja.

5.2.2 Saran Guna Laksana

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti memberikan saran :

1.

Dukungan emosional merupakan dukungan yang paling besar kontribusinya terhadap

orientasi masa depan bidang pendidikan, sehingga orang tua diharapkan dapat

mempertahankannya.

2.

Dukungan instrumental dan dukungan penghargaan berada diposisi ke dua dan ke tiga

sehingga diharapkan agar orang tua lebih dapat mempertahankan dukungan yang telah

diberikan.

3.

Dukungan informasi mempunyai kontribusi terkecil, sehingga diharapkan agar orang

tua dapat meningkatkan dukungannya dengan memberikan informasi yang lebih

optimal kepada siswa.


(52)

57

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L. Richard C, dan Hilgard, Ernest R. 1994 . Pengantar psikologi.

Jakarta : Erlangga.

Chaplin, J.P. Kamus lengkap psikologi

Furlong, Nancy E, Lovelace, Eugene A, Lovelace, Kristin L. 2000. Research methods

and statistics. Florida : hartcourt college publishers

Hurlock. 1997. Psikologi perkembangan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta :

Erlangga.

Munandar Utami, 1999. Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah. Jakarta

. PT. Grasindo

Munandar Utami, 2002. Kreativitas dan keberbakatan (strategi mewujudkan potensi

kreatif dan bakat). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nurmi ,1989 . J.E. Adolescence orientation to the future development of interest in

plant in related attribution and affect in life span contect.. Commentations

scientarium socialum : Helsinky.

Nurmi, 1991, J.E. The development of future orientation in life span context.

Helsinky. University Helsinky

Sarafino, Edward. P. 1990 . Health psychology biopsychological interaction :

Singapore.

Sugiyono Prof.Dr. 2005. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.Prof.Dr.2008. Metode penelitian bisnis. Bandung : Alfabeta.

Santrock, John. W. 2003. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta : Erlangga.

W.Gulo. 2002 . Metodologi penelitian. Jakarta : Grasindo.


(53)

58

DAFTAR RUJUKAN

Afini Freudwi Asri. S.Psi. 2008. Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan

Bidang Pekerjaan Pada Siswa kelas 3 SMALB/B “X” di Kota Cimahi :

Universitas Kristen Maranatha.

Journal psychology 30, halaman 15-16.

Journal of adolescence 1991, halaman 36

Nila Permata Dani. S.Psi. 2008. Hubungan Antar Dimensi Dukungan Orang Tua dan

Dimensi Achievement Goal Orientation Pada Siswa Kelas 10 Di SMA ‘X’

Bandung : Universitas Kristen Maranatha.

Pikiran Rakyat, Sabtu 19 Juli 2008, halaman 6.

Pramaxe.multiply.com/journal/item/15/Remaja_dan_Peran_Orang_Tua_Dalam_Kel

uarga - 22k

Roni Indra.S.psi.2008. Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Bidang

Pernikahan Pada Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan “X” di bandung :

universitas Kristen Maranatha.

www.google.com

(definisi cluster incidental sampling dari J. Supranto M.A :1998)

www.geocities.com/mupel_pt_jaksel/artikel.htm


(1)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.1. Skema Kerangka Pemikiran

1.6. Asumsi Penelitian

Dari Kerangka Pemikiran didapat beberapa asumsi sebagai berikut : 1. Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Penting untuk siswa kelas XI karena

akan membantu siswa untuk memantapkan dan menentukan tujuannya di masa yang akan datang.

2. Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah parent-adolescent relations.

3. Dukungan Orang Tua merupakan salah satu bentuk dari parent-adolescent relations , yang dapat memberikan kontribusi terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas XI.

Siswa kelas XI SMA X di Kota Bandung Dukungan Orang Tua Dukungan Penghargaan Dukungan Instrumental Dukungan Informasi Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan -Jenis Kelamin -Status Sosial Ekonomi - Motivasi - Perencanaan - Evaluasi Dukungan Emosional


(2)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4. Terdapat 3 tahap dalam orientasi masa depan dalam bidang pendidikan siswa

kelas XI SMA X yaitu, motivasi, perencanaan, dan evaluasi.

1.7. Hipotesa Penelitian

Terdapat beberapa hipotesa penelitian yaitu :

1. Apakah terdapat kontribusi dukungan emosional terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung.

2. Apakah terdapat kontribusi dari dukungan penghargaan terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung. 3. Apakah terdapat kontribusi dari dukungan instrumental terhadap orientasi masa

depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung.

4. Apakah terdapat kontribusi dari dukungan informasi terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja kelas XI di SMA ‘X’ Bandung.


(3)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. Pertama, akan dimulai dengan kesimpulan, lalu dilanjutkan dengan saran penelitian.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Kontribusi Dukungan Emosional, Dukungan Penghargaan, Dukungan Instrumental dan Dukungan Informasi terhadap Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan pada siswa kelas XI SMA X Bandung, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ke empat aspek dukungan orang tua memiliki kontribusi terhadap orientasi masa depan.

2. Kontribusi terbesar terhadap orientasi masa depan adalah aspek dukungan emosional. 3. Kontribusi terkecil terhadap orientasi masa depan adalah dukungan informasi.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Penelitian Lanjutan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan “Dukungan orang tua dan Orientasi masa depan bidang pendidikan“ , yaitu untuk :

1. merancang item yang menunjukkan adanya kaitan antara dukungan orang tua dengan orientasi masa depan bidang pendidikan.


(4)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2. Melakukan modifikasi terhadap item agar tata bahasa lebih dimengerti oleh kalangan

remaja.

5.2.2 Saran Guna Laksana

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti memberikan saran :

1. Dukungan emosional merupakan dukungan yang paling besar kontribusinya terhadap orientasi masa depan bidang pendidikan, sehingga orang tua diharapkan dapat mempertahankannya.

2. Dukungan instrumental dan dukungan penghargaan berada diposisi ke dua dan ke tiga sehingga diharapkan agar orang tua lebih dapat mempertahankan dukungan yang telah diberikan.

3. Dukungan informasi mempunyai kontribusi terkecil, sehingga diharapkan agar orang tua dapat meningkatkan dukungannya dengan memberikan informasi yang lebih optimal kepada siswa.


(5)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L. Richard C, dan Hilgard, Ernest R. 1994 . Pengantar psikologi. Jakarta : Erlangga.

Chaplin, J.P. Kamus lengkap psikologi

Furlong, Nancy E, Lovelace, Eugene A, Lovelace, Kristin L. 2000. Research methods and statistics. Florida : hartcourt college publishers

Hurlock. 1997. Psikologi perkembangan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Munandar Utami, 1999. Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah. Jakarta . PT. Grasindo

Munandar Utami, 2002. Kreativitas dan keberbakatan (strategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nurmi ,1989 . J.E. Adolescence orientation to the future development of interest in plant in related attribution and affect in life span contect.. Commentations scientarium socialum : Helsinky.

Nurmi, 1991, J.E. The development of future orientation in life span context. Helsinky. University Helsinky

Sarafino, Edward. P. 1990 . Health psychology biopsychological interaction : Singapore.

Sugiyono Prof.Dr. 2005. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sugiyono.Prof.Dr.2008. Metode penelitian bisnis. Bandung : Alfabeta.

Santrock, John. W. 2003. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta : Erlangga. W.Gulo. 2002 . Metodologi penelitian. Jakarta : Grasindo.


(6)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DAFTAR RUJUKAN

Afini Freudwi Asri. S.Psi. 2008. Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan Pada Siswa kelas 3 SMALB/B “X” di Kota Cimahi : Universitas Kristen Maranatha.

Journal psychology 30, halaman 15-16. Journal of adolescence 1991, halaman 36

Nila Permata Dani. S.Psi. 2008. Hubungan Antar Dimensi Dukungan Orang Tua dan Dimensi Achievement Goal Orientation Pada Siswa Kelas 10 Di SMA ‘X’ Bandung : Universitas Kristen Maranatha.

Pikiran Rakyat, Sabtu 19 Juli 2008, halaman 6.

Pramaxe.multiply.com/journal/item/15/Remaja_dan_Peran_Orang_Tua_Dalam_Kel uarga - 22k

Roni Indra.S.psi.2008. Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan “X” di bandung : universitas Kristen Maranatha.

www.google.com (definisi cluster incidental sampling dari J. Supranto M.A :1998) www.geocities.com/mupel_pt_jaksel/artikel.htm