HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

(1)

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMP NEGERI

KECAMATAN

BALIGE KABUPATEN

TOBA SAMOSIR

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

LASTIUR TANJUNG

NIM. 8126132015

Oleh:

LASTIUR TANJUNG NIM. 8126132015

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Lastiur Tanjung, Hubungan Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Tesis: Program Pasca Sarjana Administrasi Pendidikan. UNIMED. 2015.

Rumusan penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir?; (2) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir?; (3) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir; (2)hubungan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir; (3)hubungan antara iklim organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengandisiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir, populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir berjumlah 179 orang dengan sampel 78 orang dengan menggunakan teknik sampling proposional acak berstrata. Metode penelitian bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan. Instrumen penelitian adalah angket/kuisioner dengan model skala likert. Uji persyaratan dilakukan untuk menguji normalitas, linearitas dan independensi antar variabel bebas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir sebesar R=0,60 dengan persamaan garis regressi Ŷ=37,967 + 0,658X1; (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir sebesar R=0,71 dengan persamaan garis regressi Ŷ=29,071 + 0,704X2; dan (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara iklim organisasi dan motivasi kerja terhadap disiplin kerja gurudi SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir sebesar R=0,74 dengan persamaan garis regressi Ŷ=16,265 + 0,285X1 + 0,544X2.


(5)

ABSTRACT

Lastiur Tanjung, Relation Organizational Climate and Work Motivation Work With Discipline Teachers in Secondary Schools Balige District of Toba Samosir. Thesis: Graduate Program in Education Administration. UNIMED. 2015.

The formulation of this study were (1) Is there a positive and significant relationship between organizational climate with work discipline teachers in SMP Balige Toba Samosir ?; (2) Is there a positive and significant relationship between work motivation and work discipline teachers in SMP Balige Toba Samosir ?; (3) Is there a positive and significant relationship between organizational climate and motivation to work together with labor discipline teachers in SMP Balige Toba Samosir? The purpose of this study was to determine: (1) the relationship between organizational climate with work discipline teachers in SMP Balige Toba Samosir regency; (2) the relationship between work motivation and work discipline teachers in SMP Balige Toba Samosir regency; (3) the relationship between organizational climate and motivation to work together with labor discipline teachers in SMP Balige Toba Samosir. This research was conducted in SMP Balige Toba Samosir, the population in this study is a teacher at Junior High School Balige Toba Samosir amounted to 179 people with a sample of 78 people by using proportional stratified random sampling technique. Descriptive research method that aims to obtain information about a phenomenon at the time of the study. The research instrument was a questionnaire / questionnaire with Likert scale model. Test requirements conducted to test for normality, linearity and independence of the independent variable. Data analysis technique used is multiple regression technique. The results showed: (1) There is a positive and significant relationship between organizational climate with work discipline teacher at Junior High School District of Toba Samosir Balige of R = 0.60 with a regression line equation Y = 37.967 + 0,658X1; (2) There is a positive and significant

relationship between work motivation and work discipline teacher at Junior High School District of Toba Samosir Balige of R = 0.71 with a regression line equation Y = 29.071 + 0,704X2; and (3) There is a positive and significant

relationship jointly between organizational climate and motivation towards work discipline teachers in SMP District of Toba Samosir Balige of R = 0.74 with a regression line equation Ŷ=16,265 + 0,285X1 + 0,544X2.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena masih memberikan kepada penulis kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat merampungkan tesis ini yang berjudul “Hubungan Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir”.

Tesis ini dilandasi dengan permasalahan yang ditemukan, yakni mengenai disiplin kerja guru yang dapat kita lihat sehari-hari di sekolah, mengenai iklim organisasi yang terjadi di sekolah dan mengenai motivasi yang dimiliki oleh setiap guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya di sekolah. Sehubungan dengan itu dalam penelitian ini perumusan masalahnya adalah sebagai berikut “apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir”.

Penulis menyadari bahwa dalam peyelesaian proposal ini tidak akan terwujud disebabkan berbagai kelemahan yang dimiliki, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih atas andil dan bantuan berbagai pihak, terutama:

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Syahwal Gultom, M.Pd, yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana ini. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. sebagai Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, mengarahkan, memotivasi, menasehati dan membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Muin Sibuea, M.Pd, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, serta Bapak/ Ibu Dosen dan para pegawai Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan yang baik kepada Penulis selama menjadi mahasiswa.

3. Dr. Ir. Darwin, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana dan Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd sebagai Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana


(7)

sekaligus sebagai Narasumber yang selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Kepada Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si dan Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd sebagai Narasumber yang telah banyak memberikan saran dan dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini..

5. Bapak dan Ibu yang tidak tersebutkan namanya satu persatu, selaku Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

6. Mangara Tambunan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Balige, Koster Malau, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balige, Firman Simanjuntak, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Balige, Haposan Simaremare, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Balige dan Hulman Sianipar, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Balige sebagai tempat penulis mengambil data untuk penelitian yang telah membantu pebulis dalam pelaksanaan uji coba instrument dan pengumpulan data instrumen.

7. Rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Angkatan XXI terkhusus untuk kelas B1 yang telah memberi dukungan bagi penulis.

8. Rekan guru-guru di SMP Negeri 3 Balige yang memberi dukungan serta dorongan bagi penulis.

9. Teristimewa kepada Ayahanda Nasir Tanjung dan Ibunda Sorta Silaban orang tua yang selalu memberi teladan dan dukungan yang besar serta kepada seluruh keluarga yang memberi motivasi dan doa dalam menyelesaikan penelitian dan studi ini.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan tesis ini, untuk itu penulis berharap kritik dan saran sehingga pemahaman penulis semakin meningkat di karya-karya tulis berikutnya.

Medan , Juni 2015 Penulis,

Lastiur Tanjung NIM: 8126132015


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Identifikasi masalah... 11

C. Pembatasan masalah ... 11

D. Rumusan masalah ... 12

E. Tujuan penelitian ... 13

F. Manfaaat penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAK ... 16

A. Kerangka teoritis ... 16

1. Disiplin Kerja ……… . 16

2. Iklim Organisasi ... 32

3. Motivasi Kerja ... 40

B. Penelitian yang relevan ... 46

C. Kerangka berpikir ... 48

D. Hipotesis penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

A. Lokasi Penelitian ... 54

B. Metode penelitian ... 54

C. Populasi dan sampel ... 55

D. Defenisi operasional ... 56

E. Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian ... 57

F. Uji coba instrumen ... 60

G. Teknik analisis data ... 63


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Deskripsi Data Penelitian ... 72

B. Uji Persyaratan Analisis ... 76

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 79

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 86

E. Keterbatasan Penelitian ... 93

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Implikasi ... 97

C. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Daftar Jumlah Guru di SMP Negeri 3 Balige ………….……… 48

Tabel 3.2. Penentuan Sampel Penelitian ……….……… 49

Tabel 3.3. Kisi-kisi Variabel Disiplin Kerja Guru ……….……….. 51

Tabel 3.4. Kisi-kisi Variabel Iklim Organisasi ………... 51

Tabel 3.5. Kisi-kisi Variabel Motivasi Kerja Guru ………. 52 Tabel 3.6. Rangkuman Uji Coba Validitas Butir angket ……… 54

Tabel 3.7. Tabel Interprestasi besarnya Nilai R ……….. 55

Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrumen ………... 55

Tabel 3.9. Tabel Tingket Kecenderungan Variabel Disiplin Kerja Guru ……… 58

Tabel 3.10. Tabel Tingket Kecenderungan Variabel Iklim Organisasi ………. 58

Tabel 311. Tabel Tingket Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Guru …….. 59

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ……….………….. 64

Tabel 4.2. Distribusi Frekwensi Skor Data Iklim Organisasi ………. 65

Tabel 4..3. Distribusi Frekwensi Skor Data Motivasi Kerja Guru ……….. 66

Tabel 4..4. Distribusi Frekwensi Skor Data Disiplin Kerja Guru ………... 67

Tabel 4.8. Rangkuman Analisis Uji Normalitas Dan Uji Liliefors ……….. 69

Tabel 4.9. Rangkuman Uji Linearitas Regresi ………. 70

Tabel 4.10. Uji Independensi Antara Variabel Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Guru dengan Disiplin Kerja Guru …...………. 70

Tabel 4.11. Analisis Varians Untuk Pengujian Signifikansi dan Linieritas Regresi ………..……….. 71

Tabel 4.12. Rangkuman Hubungan Iklim Organisasi dengan Disiplin Kerja Guru …...………. 72


(11)

Tabel 4.13. Analisis Varians Untuk Pengujian Signifikansi dan

Linieritas Regresi ……….………. 73

Tabel 4.14. Rangkuman Hubungan Motivasi Kerja Guru

dengan Disiplin Kerja Guru…...……… 73

Tabel 4.15. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan

Uji Keberartian Antara Variabel Iklim Organisasi

dan Motivasi Kerja Guru dengan Disiplin Kerja Guru ……….. 74

Tabel 4.16. Rangkuman Analisis Regresi Ganda ……….………75

Tabel 4.17. Rangkuman Sumbangan Relatif dan

Sumbangan Efektif Maing-masing Variabe ……….…… 76


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.Paradigma Penelitian ... ……. 52

Gambar.4.1. Histogram Distribusi Skor Variabel Ikllim ... 72

Gambar 4.2.Histogram Distribusi Skor Variabel Motivasi Kerja ... 73


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian ……… 103

Lampiran 2. Perhitungan Validitas Angket ………. 111

Lampiran 3. Perhitungan Realibilitas Angket ………. 118

Lampiran 4. Data Penelitian ……….. 121

Lampiran 5. Perhitungan Distribusi Frekwensi Data Penelitian ………. 124

Lampiran 6. Perhitungan Statistika Dasar ……… 127

Lampiran7. Perhitungan Uji Kecenderungan ……… 133

Lampiran 8. Perhitungan Uji Normalitas dengan Metode Liliefors ………. 136

Lampiran 9. Perhitungan Uji Linieritas Regresi dan Keberartian Persamaan ……… 147

Lampiran 10. Perhitungan Korelasi Parsial ……….. 165

Lampiran 11. Perhitungan Uji Hipotesis Penelitian ………. 167

Lampiran 12. Perhitungan Regresi Ganda ……… 169


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan dan memajukan manusia sehingga memperoleh nilai lebih untuk mampu mandiri baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani. Pendidikan mempunyai waktu yang tak terbatas dan berlangsung seumur hidup (long life education).

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut pendidikan harus mampu menghasilkan SDM berkualitas dan profesional. Dan dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas,langkah pertama yang akan dilakukan adalah menata SDM yang baik dari aspek intelektual, emosional,spriritual, kreativitas, moral maupun tanggung jawab. Penataan SDM perludiupayakan secara berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas. Yang mana pendidikan yang berkualitas dipengaruhi oleh komponen-komponen yang berkaitan erat dengan pendidikan seperti peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, iklim pembelajaran yang kondusif serta didukung oleh kebijakan (political will) pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Menyadari


(15)

dengan system pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas, unggul dan kompetitif.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dan merupakan tempat untuk belajar mempunyai tugas pokok menciptakan iklim organisasi sekolah yang kondusif. Untuk itu, penyelenggaraan pendidikan harus mampu menyediakan dan melayani serta mewujudkan pembelajaran yang bermutu kepada peserta didik sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kegiatan pendidikan di sekolah menempatkan sekolah sebagai institusi sosial yang keberadaannya melaksanakan kegiatan pembinaan potensi guru dan transformasi nilai budaya bangsa yang bertanggung jawab terhadap proses pengembangan kemampuan individualitas, moralitas dan sosialitas guru di sekolah.

Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya adalah tenaga profesional yang diharapkan mampu bekerja dengan baik dalam mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa. Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar di sekolah, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dan berkualitas di bidang pendidikan. Oleh karena itu, mereka harus terdidik dan terlatih secara akademik dan profesional serta mendapat pengakuan formal. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Hamzah (2008:15) bahwa guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan.

Guru merupakan salah satu unsur dibidang pendidikan yang berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional


(16)

untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar dapat keluar dari berbagai masalah pendidikan. Karena pada kenyataanya pendidikan di Indonesia masih terus mengalami permasalahan. Walaupun sesungguhnya pemerintah telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberian pelatihan kepada guru-guru, peningkatan penghasilan guru, pengadaan sarana dan prasarana bahkan juga telah diberikan bea siswa pendidikan untuk peningkatan jenjang pendidikan, namun belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.

Guru sebagai salah satu komponen pada organisasi pendidikan harus mempunyai tanggung jawab dalam kemajuan peserta didik. Guru harus mampu menciptakan proses belajar mengajar secara efektif. Nawawi (2002:21) mengemukakan guru adalah figur yang memiliki karakteristik tertentu yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran sehingga memiliki tanggung jawab yang besar bagi pencapaian tingkat perkembangan dan kedewasaan anak didik. Dengan demikian guru tidak hanya memiliki tugas untuk mengajar peserta didik saja, melainkan juga dituntut sebagai pendidik. Sebagai pengajar guru berperan dalam proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi sedangkan sebagai pendidik guru harus mampu mengarahkan peserta didik kepada perilsku yang baik, menumbuhkan prakarsa yang brilian, memberi motivasi dan aktualisasi diri pada anak didik kearah pencapaian pendidikan nasional.

Imron (1995:67) menjelaskan bahwa untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, komponen guru harus memiliki disiplin kerja yang baik.


(17)

Karena dengan demikianlah seorang guru dapat bekerja mengelola kelas dengan baik sehingga KBM dapat berjalan dengan lancar dan terarah. Dengan kemampuan yang dimiliki guru maka seharusnya setiap guru menunjukkan disiplin yang optimal dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik di sekolah. Dalam proses pembelajaran di sekolah guru harus mampu menerapkan kedisiplinannya kepada siswanya dan dapat menjadi contoh yang baik bagi rekan sesama guru yang lain. Guru juga diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan yang baik serta dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkenaan pada dunia pendidikan.

Disiplin kerja guru merupakan salah satu tolak ukur dari keberhasilan sebuah sekolah. Disiplin kerja guru yang dimaksud adalah kesadaran seorang guru akan keharusannya melaksanakan segala peraturan yang sudah ditentukan oleh sekolah atau lembaga. Jika disiplin merupakan unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran di kelas, maka disiplin harus ditanamkan oleh setiap guru dan seluruh siswa yang ada. Dengan adanya disiplin yang baik maka akan memudahkan guru dalam melaksanakan rutinitas yang positif dalam mengajar dan juga dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Dalam lingkungan sekolah, kedisiplinan sangat dibutuhkan baik disiplin dari kepala sekolah maupun disiplin kerja seorang guru, karena mereka adalah bagian penting dari organisasi sekolah, khususnya setiap guru harus berusaha menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi dirinya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Mariono (2002:92) yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan disiplin kerja adalah “suatu keadaan yang menunjukkan suasana tertib


(18)

dan teratur yang dihasilkan oleh orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi, karena peraturan-peraturan yang berlaku harus dihormati dan diikuti.” Disiplin erat kaitannya dengan adanya keadaan akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya. Proses belajar mengajar di kelas tidak mungkin mencapai target yang maksimal tanpa adanya disiplin yang baik. Jadi disiplin merupakan sebuah unsur yang sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di kelas oleh karena itu disiplin harus ditanamkan oleh setiap personel di kelas, yaitu guru dan siswa. Karena dengan adanya disiplin guru yang baik akan memungkinkan siswa untuk belajar dengan kebiasaan yang positif .

Guru yang baik adalah guru yang berhasil menegakkan disiplin bagi dirinya dan dapat memberi contoh yang positif kepada siswa dan sesama rekannya guru. Artinya guru harus menanamkan kesadaran dan nilai-nilai akan arti pentingnya disiplin kepada siswa terlebih dahulu guru harus membiasakan dirinya taat dan patuh pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, sehingga guru tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi siswanya dan bagi rekannya sesame guru. Oleh sebab itu guru yang profesional adalah guru yang mampu memberikan efek positif kepada siswanya. Jika disiplin ditegakkan maka akan tercipta kerja sama dan interaksi yang baik antar guru dan siswa di kelas, sehingga proses belajar mengajar di kelas akan berlangsung dengan baik serta akan mencapi tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Siswanto (2001:278) menyatakan disiplin kerja adalah sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat kepada peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis


(19)

maupun yang tidak tertulis serta mampu menjalankannya serta tidak mudah mengelak dalam menerima sanksi-sanksi apabila melanggar peraturan dan wewenang yang diberikan. Tindakan kedisiplinan merupakan suatu usaha untuk menegakkan peraturan dan tata tertib, termasuk sejumlah langkah untuk membina guru seperti pemberian sanksi kepada guru yang melanggar peraturan sekolah, sehingga guru-guru dapat bersikap patuh terhadap peraturan dan bersikap taat terhadap pekerjaan. Tujuan ideal penegakan disiplin dalam bekerja adalah untuk memperbaiki mental dan moral para guru sehingga tercipta rasa tunduk dan patuh pada peraturan yang telah ditetapkan disamping menumbuhkan rasa saling menghormati, menghargai dan membangun rasa kepercayaan antara atasan dan bawahan.

Permasalahan tentang kurangnya rasa disiplin kerja guru ditunjukkan dengan masih terdapat guru yang tidak menjalankan kinerja yang baik dalam pelaksanaan tugasnya dan masih selalu menganggap bahwa mengajar hanyalah sekadar mentransfer berbagi ilmu kepada siswa saja di sekolah. Pemikiran yang semacam ini akan menjadi ancaman yang serius bagi dunia pendidikan di Indonesia. Banyak guru yang kita jumpai tidak sungguh-sungguh melaksanakan kinerjanya, pembelajaran yang diterapkan kurang variatif, kurang terampil dalam melaksanakan tugas, penilaian hasil belajar yang masih kurang baik, kehadiran yang masih tergoloh rendah, serta tidak menunjukkan kemampuan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru yang professional di sekolah.

Pada kenyataannya masalah disiplin kerja guru ini terlihat di berbagai sekolah. Studi pendahuluan yang dilakukan di 5 SMP Negeri Kecamatan Balige


(20)

Kabupaten Toba Samosir pada bulan Juli 2014 yang lalu misalnya, melalui observasi yang dilakukan dan melalui wawancara langsung oleh peneliti dengan 36 orang guru dari 120 orang guru atau setara dengan 20% guru di 5 sekolah, diperoleh informasi bahwa terdapat 55% guru yang belum taat terhadap peraturan sekolah yang berlaku sehingga proses belajar mengajar di kelas tidak berjalan efisien dan efektif. Dari rekapitulasi kehadiran guru yang ditemukan dari data absensi selama bulan Juli 2014 yang dirujuk dari salah satu SMP Negeri Kecamatan Balige tepatnya SMP Negeri 3 Balige masih terdapat sekitar 11% guru yang tidak hadir setiap harinya, dan sekitar 13% guru yang terlambat setiap harinya sehingga guru cenderung kekurangan waktu dalam tatap muka di kelas yang disebabkan oleh keterlambatan dan kurangnya perencanaan yang baik sebelumnya. Selain itu dari keterangan Kepala Sekolah yang juga dijadikan sebagai bahan kajian dalam penelitian ini adalah bahwa kepatuhan dan ketaatan guru terhadap peraturan yang berlaku masih tergolong rendah karena jadwal masuk dan keluar guru-guru ke sekolah dan ke kelas masih tidak sesuai dengan jadwal yang telah diberlakukan, sama halnya dengan perangkat pembelajaran guru, masih terdapat sekitar 25% guru yang belum memiliki perangkat pembelajaran mulai dari Program Tahunan, Program Semester, Silabus sampai RPP dan tidak membawa perangkat pembelajaran tersebut ke dalam kelas ketika sedang mengajar.

Selain itu, masih terlihat kondisi yang kurang kondusif dalam proses pembelajaran di kelas, hal ini terlihat saat para siswa bergantian keluar masuk ruang kelas dengan alasan masing-masing, dan setelah di cek ke kelas siswa yang


(21)

bersangkutan ternyata ada sebagian guru yang belum masuk ke ruangan kelas. dan kenyataan lain yang juga ditemukan adalah selama proses pembelajaran berlangsung tidak tampak adanya media yang digunakan guru dalam pembelajaran yang notabene akan menarik perhatian siswa untuk belajar.

Masih ada saja siswa yang disuruh guru mencatat di bahan pelajaran di papan tulis untuk kemudian dicatat siswa di dalam kelas sementara guru yang bersangkutan mengerjakan hal lain, atau bahkan tidak tampak lagi di kelas. hal ini menunjukkan bahwa kreatifitas guru belum tampak dalam proses pembelajaran.

Berbagai faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja guru seperti pada hasil penelitian Bambang Sugianto menyatakan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja guru adalah motivasi kerja dan kepemimpinan Kepala Sekolah. Demikian juga dengan hasil penelitian lain yang menyatakan bahwa disiplin kerja guru berhubungan dengan etos kerja dan sikap professional guru (I Made Sudana, 2012). Dari penelitian lain menyatakan bahwa faktor yang yang berhubungan dengan disiplin kerja guru adalah kecerdasan emosional dan iklim organisasi (Triyati, 2012). Hasil penenlitian lain juga mengungkapkan bahwa disiplin kerja guru berhubungan dengan motivasi kepemimpinan dengan kemampuan mengajar guru Teguh (Teguh, 2012). Dari berbagi faktor yang memiliki hubungan dengan disiplin kerja seperti motivasi kerja, kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja, sikap keprofesionalan guru, kecerdasan emosional, kemampuan kerja, dan iklim organisasi maka diprediksi ada dua faktor yang lebih dominan yang berhubungan yaitu iklim organisasi dan motivasi kerja.


(22)

Amriany (2004, 181) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja karyawan adalah gaya organisasi yaitu bagaimana suatu organisasi melakukan pembagian tugas kepada karyawannya, melaksanakan koordinasi, dan menciptakan iklim kerja organisasi. Iklim kerja organisasi adalah kualitas relatif dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota organisasi, yang mempengaruhi tingkah laku anggotanya dan dapat digambarkan dalam nilai-nilai dari suatu perangkat karakteristik. Karyawan akan merasa bahwa iklim organisasi akan terasa menyenangkan apabila suatu pekerjaan benar-benar dihargai, karyawan juga akan menginginkan pekerjaan yang menantang, dan memuaskan secara intrinsik, bertanggung jawab, dan berusaha untuk lebih maju. Dalam dunia pendidikan contohnya di sekolah, iklim organisasi yang kondusif dan baik akan mendukung kinerja guru namun sebaliknya jika iklim organisasi tidak kondusif maka akan mengganggu kinerja guru, karena guru akan merasa bahwa sekolah bukan lagi tempat bersosialisasi dan berinteraksi yang ideal. Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan pola komunikasi yang tertutup antar personel sekolah, tidak ada lagi rasa persaudaraan dan akan menyebabkan semangat kerja menjadi berkurang yang ditunjukkan dengan menurunnya disiplin kerja guru di sekolah. oleh sebab itu iklim organisasi yang baik dapat mendorong guru untuk menunjukkan prestasi yang tinggi sehingga kinerjanya juga akan menjadi baik.

Menurut Gibson (1994:45) iklim organisasi adalah seperangkat sifat-sifat lingkungan kerja yang dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh karyawan, serta diduga mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku mereka dalam


(23)

pekerjaan. Iklim organisasi adalah suatu kualitas masukan yang relatif dari lingkungan organisasi yang merupakan pengalaman yang dialami oleh anggota organisasi dan mempengaruhi tingkah laku mereka. Iklim organisasi di Sekolah meliputi hubungan antar personel sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Pegawai, Siswa bahkan dengan Orang Tua siswa). Oleh karena itu iklim organisasi harus dibangun sedemikian nyaman karena mempunyai akibat atau dampak bagi organisasi tersebut termasuk pada perilaku guru.

Iklim organisasi di sekolah adalah suasana dalam organisasi sekolah yang diciptakan oleh pola hubungan antar pribadi yang berlaku. Pola pribadi tersebut dapat meliputi hubungan antar guru dengan siswa, guru dengan guru, siswa dengan siswa, dan antar guru dengan pimpinan sekolah. baik buruknya iklim organisasi di sebuah sekolah dapat diketahui melalui ciri-ciri sebagai berikut: (1) mempunyai sikap yang terbuka antara kepala sekolah dengan guru lain dalam melaksanakan tugas, (2) mengikuti semua peraturan yang diambil secara bersama, dan (3) sikap saling menghargai.

Iklim organisasi yang kurang mendukung dimana hubungan antar personal di sekolah kurang baik, akan mempengaruhi kinerja seorang guru, baik dari segi kedisiplinan maupun dari segi keprofesionalan guru. Namun jika kekondusifan iklim organisasi dapat selalu dijaga dengan baik maka tidak menutup kemungkinan akan mengembangkan potensi diri guru, yang akan mempengaruhi kinerjanya di organisasinya. Jika guru merasa tenang, aman, puas, dan nyaman maka guru akan senang bekerja sehingga dalam proses belajar mengajar mempunyai dampak positif terhadap perkembangan prestasi siswa.Untuk


(24)

memperkuat pernyataan tersebut ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Likert dalam Davis (1996:25) menyatakan bahwa “iklim yang lebih partisipatif dan berorientasi manusia akan menghasilkan tingkat prestasi yang lebih tinggi dan kepuasan kerja yang lebih besar”.

Faktor lain yang dianggap berhubungan dengan disiplin kerja guru adalah motivasi kerja. Malayu S.P Hasibuan (1996:212) mengemukan bahwa, “Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Karena hal ini akan mendorong gairah kerja atau motivasi kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi”. Motivasi kerja dipandang sebagai upaya untuk menumbuhkan semangat kerja secara langsung dan dapat mengarahkan potensi yang telah ada pada diri seorang guru yang mana target akhirnya untuk mencapai tujuan sekolah. dengan adanya motivasi kerja dari seorang guru maka diharapkan akan mendorong disiplin kerja guru menjadi lebih baik.

Menurut teori Hedonisme dalam Purwanto (2007:74) mengatakan bahwa para pegawai atau guru harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas, dan mau bekerja dengan baik, sehingga akan terpenuhi kesenangannya. Oleh karena itu, setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif yang dapat mendatangkan kesenangan daripada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan dan penderitaan. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan termotivasi meningkatkan kinerjanya apabila mendatangkan hal-hal yang menyenangkan misalnya seorang guru akan termotivasi untuk bekerja lebih baik, apabila terpenuhi kesejahteraan ,


(25)

gaji, perlindungan serta jaminan dari pimpinannya. Guru akan menunjukkan kualitas kerjanya, jumlah kerjanya, serta tanggung jawabnya dalam menuntaskan atau dalam mecapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja seorang guru, diprediksi faktor iklim organisasi dan motivasi kerjalah yang mempunyai faktor yang lebih dominan. Untuk memahami prediksi ini maka perlu dikaji lebih dalam dengan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas terdapat faktor-faktor dapat mempengaruhi disiplin kerja guru, diantaranya yang teridentifikasi yaitu motivasi kerja, kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja, sikap keprofesionalan guru, kecerdasan emosional, kemampuan kerja, motivasi dari kepemimpinan, dan iklim organisasi.

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor-faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja guru, namun dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut hanya dibatasi pada faktor iklim organisasi dan motivasi kerja, dan dalam penelitian ini dibatasi hanya kepada guru-guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir karena gejala disiplin kerja guru ditemukan di sekolah tersebut.


(26)

D. Rumusan Masalah

Berdasarka pembatasan masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebag i berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah:

1. Terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir.

2. Terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir.

3. Terdapat hubungan antara iklim organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Balige Kabupaten Toba Samosir.


(27)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan dalam menguji kebenaran hubungan variabel iklim organisasi, motivasi berprestasi dengan disiplin kerja guru, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu administrasi pendidikan, terutama mengenai efektivitas pelaksanaan iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja mengajar guru dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini yang dapat digali dari penelitian ini adalah kemungkinan munculnya pengembangan konsep-konsep kontekstual yang berkenaan dengan interdependensi antara iklim organsasi sekolah dan motivasi kerja yang memberikan peningkatan kinerja mengajar guru, yang akhirnya mengarah kepada tercapaiya kualitas pendidikan bangsa.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat :

a. Sebagai bahan rujukan bagi guru dalam mengembangkan iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja untuk meningkatkan disiplin kinerja guru.

b. Sebagai evaluasi bagi kepala sekolah untuk mengembangkan iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja dalam meningkatkan disiplin kerja guru dengan membina dan mengembangkan tenaga pendidik,


(28)

tenaga kependidikan, siswa, peran komite sekolah pada lembaga yang dikelolanya dalam peningkatan kualitas sekolah.

c. Sebagai masukan bagi instansi yang berwenang dalam mengembangkan iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja dalam meningkatkan disiplin kerja seorang guru yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sekolah.

d. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya dan sebagai penelitian yang relevan.


(29)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulan hal-hal dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir, pada taraf =0,05. Koefisien korelasi untuk hubungan antara variabel tersebut adalah sebesar 0,60. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Ŷ=37,967 + 0,658x1. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi iklim

organisasi, maka disiplin kerja guru juga akan meningkat. Sebaliknya, makin rendah iklim organisasi, maka disiplin kerja guru makin rendah. Hasil koefisien determinasi (r2)=0,36dapat diartikan bahwa 36% varians disiplin kerja guru ditentukan oleh iklim organisasi. Mengenai iklim organsiasi diungkapkan oleh para ahli seperti Pidarta (2004:125) bahwa “iklim organisasi merupakan karakteristik organisasi tertentu yang membedakannya dengan organisasi lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya”. b. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru

dengan disiplin kerja guru pada SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir, pada taraf =0,05. Koefisien korelasi untuk hubungan antara variabel tersebut adalah sebesar 0,71. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Ŷ=29,071 + 0,704x2. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi


(30)

rendah motivasi kerja guru, maka disiplin kerja guru makin rendah. Hasil koefisien determinasi (r2)=0,52 dapat diartikan bahwa 52% varians disiplin kerja guru ditentukan oleh motivasi kerja guru. Mengenai motivasi kerja guru diungkapkan oleh para ahli seperti Purwanto (2006:71) menyatakan motivasi adalah “suatu usaha yang disadari untuk untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu”.

c. Terdapat hubungan secara sendiri dan bersama-sama yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dan motivasi kerja dengan disiplin kerja guru pada SMP Negeri Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir, pada taraf =0,05. Koefisien korelasi untuk hubungan antara kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,74. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Ŷ=16,265 + 0,285x1 + 0,544x2.. Hal ini menunjukkan bahwa jika iklim

organisasi dan motivasi kerja guru meningkat secara bersama-sama, maka disiplin kerja guru juga akan meningkat. Demikian sebaliknya, makin rendah iklim organisasi dan motivasi kerja guru, maka disiplin kerja guru makin rendah. Hasil koefisien determinasi (r2)=0,55 dapat diartikan bahwa 55%

varians disiplin kerja guru ditentukan oleh ikllim organisasi dan motivasi kerja guru. Mengenai disiplin kerja guru diungkapkan oleh para ahli seperti Sinnunga (2005:145) menyatakan disiplin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang bergabung dalam organisasi untuk tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati”.


(31)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hubungan iklim organisasi dengan disiplin kerja guru memiliki hubungan yang positif dalam upaya meningkatkan disiplin kerja guru perlu dilakukan peningkatan iklim organisasi. Iklim organisasi perlu diperhatikan sehingga guru -guru akan termotivasi dan mempunyai semangat kerja yang lebih baik karena hal adalah sini akan berdampak tingkat disiplin kerja guru. Apabila sekolah dengan iklim yang sangat kondusif maka akan menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan sehingga diharapkan disiplin kerja guru juga akan meningkat dimana anak-anak didik juga akan tertangani dengan baik dalam proses belajar mengajar. Beberapa usaha yang dapat dilakukan menciptakan dan memelihara iklim organisasi di sekolah, antara lain 1) memperjelas struktur organisasi yang ada di sekolah; 2) mengedepankan tanggung jawab; 3) menciptakan suasana saling mendukung; 4) menjaga komitmen untuk sekolah.

2. Hubungan motivasi kerja dengan disiplin kerja guru memiliki hubungan yang positif. Guru-guru juga perlu mempertahankan motivasi berprestasi karena akan menciptakan kreatifitas guru dalam mengajar sehingga siswa tidak bosan atau jenuh dalam belajar di sekolah selain itu dengan motivasi berprestasi yang tinggi maka akan menciptakan rasa tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugas, sehingga kinerjanya secara tidak langsung akan meningkat dari waktu ke waktu. Beberaapa usaha yang dapat dilakukan meningkatkan


(32)

motivasi berprestasi pada diri guru di sekolah, antara lain 1).semangat kerja; 2).member kesempatan bagi guru uintuk maju; 3).melibatkan guru dalam setiap kegiatan dalam sekolah 4).pemahaman yang simpatik dari setiap personel atas persoalan-persoalan pribadi guru.

3. Hubungan iklim organisasi dan motivasi kerja secara bersamasam dengan disiplin kerja guru memiliki hubungan yang positif. Iklim organisasi yang kondusif juga akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru-guru sehingga diharapkan iklim organisasi juga harus dipertahankan.Sedangkan Motivasi kerja merupakan prestasi yang juga berpengaruh terhadap displin kerja, tetapi perlu adanya perbaikan, misalnya dengan melakukan pelatihan–pelatihan yang materi berkaitan dengan proses belajar mengajar sehingga mereka memiliki ketrampilan dan akan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar. Beberapa usaha yang dapat dilakukan menciptakan dan memelihara iklim organisasi sekaligus meningkatkan motivasi kerja guru di sekolah, antara lain 1). Member penghargaan bagi guru yang berprestasi; 2). Perlunya dukungan dari Kepala Sekolah dalam eaksanakan tugas; 3).membangun interaksi yang baik; 4). adanya pengawasan dan disiplin kerja melalui peraturan sekolah.


(33)

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, penelitiaan ini mengemukakan beberapa saran untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran sebagai berikut:

1. Bagi guru agar selalu meningkatkan disiplin kerja demi meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia sedangkan bagi guru yang belum disiplin supaya berusaha mendisiplinkan diri

2. Bagi kepala sekolah agar membina serta memberi teladan tentang disiplin dalam melaksanakan tugas sehingga dapat memotivasi kerja para guru, sehingga kinerja guru dapat maksimal sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, Kepala Sekolah juga perlu memperbaiki pemberian kompensasi yang layak, iklim organisasi yang baik agar termotivasi dalam bekerja supaya kinerja guru meningkat.

3. Kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir agar

mengintensifkan pembinaan kepada sekolah-sekolah khususnya tentang kedisiplinan kerja, serta mau memberi penghargaan kepada guru atas prestasi kerja yang diperoleh guru untuk meningkatkan motivasi kerja guru.

4. Kepada peneliti lain agar kiranya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan atau rujukan dalam menyelesaikan masalah yang sama, dan penelitian ini juga perlu ditindak lanjuti khususnya yang berkaitan dengan variabel-variabel yang sama.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiar. 1999. Meningkatkan Disiplin Karyawan bawahan. Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Arep, Ishak dan Tanjung Hendri. 2004. Manajemen Motivasi. Jakarrta : PT Grasindo

Arikunto, Suharsimi, 2004.Evaluasi Program Pendidikan. PT. Bumi Aksara: Jakarta

Davis. 1996. Perilaku Dalam Organisasi : Terjemahan Tim Erlangga. Jakarta: Erlangga

Gibson, J.L, Ivan Cevich and Donelly. 1994. Organisasi dan Manajemen:

Perilaku, Struktur, dan Proses. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Gibson, James I, M. Ivancevich and James H Donnelly, Jr. 1997. Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur dan Proses. Terjemahan Agus Dharma. Jakarta : Erlangga

Hamzah, B, Uno. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara

_______________. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara

_____________. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan,M,S,P. 1996. Peningkatan Disiplin Kerja. Jakarta : Bumi Aksara

_____________. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

_____________.2005. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan

Produktivitas. Jakarta: Bum Aksara

Imron,Ali. 1995. Pembinaan Guru di Indonesia. Malang: Pustaka

Kamars,D. 2005. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek, Edisi Kedua. Padang: Univertitas

Putra Indonesia Press

Kartono, K. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Kusnendi. 2005. Model-model persamaan struktural satu dan multigroup sampel


(35)

Litwin, GH & Stringer, RA, Jr. 1968. Motivation and organizational climate. Boston: Harvard University press.

Martono. 2002. Mutu Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta. Andi

Muhammad,A. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Nawawi, H., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang

Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

___________1998. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pidarta,M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Poerwadarminta,WJS. 1976. Kamus Besar Bahsa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka

Prayudi,Atmosudirdjo. 1986. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pridjarminto,Sugeng. 1993. Kedisiplinan. Jakarta: Grafika

Purwanto,M,Ngalim. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan . Bandung: Remaja Persada Karya

Rivai,V. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada

_______. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada

________.. 2005. Performance Apprasial. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Robbins, Stephens P, 2001. Perilaku Organisasi, Edisi Indonesia. Jakarta: Indeks

Robbins.Stephen. P. Dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi, edisi dua belas. Jakarta: Salemba Empat.

Sagala,S. 2008. Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta

Siagian,S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Singgih, Gunarsa. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK gunung Mulia


(36)

Siswanto,Beijo. 2001. Strategi Penegakan Disiplin Kerja Guru. Yogyakarta: Andi

Soepono, B. 2002. Statistik terapan dalam ilmu-ilmu sosial dan pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyandi,H & Garniwa,I. 2007. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono. 2009. Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Taiguri, Renato, Litwin G. 1996. Organizational Climate, Explotation Of Concept. Boston : Harvard University

Usaman,Husni. 2008. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

___________. 2006. Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

___________. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, H dan Akbar, PS. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Wibowo. 2007. Manajemen Kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wijawa,Cece & A.Tabrani. 2000. KemampuanDasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Winardi,J. 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wirawan. 2008. Budaya dan Ikllim Organisasi. Jakarta :Victor jaya Abadi Prenhalindo

Wursanto,I.G. 1983. Manajemen Personalia. Jakarta: Pustaka Dian

Yulk,gary. 1996. Kepemimpinan dalam Organisasi. Alih Bahasa: Budi Suprianto Jakarta: Indeks


(1)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hubungan iklim organisasi dengan disiplin kerja guru memiliki hubungan yang positif dalam upaya meningkatkan disiplin kerja guru perlu dilakukan peningkatan iklim organisasi. Iklim organisasi perlu diperhatikan sehingga guru -guru akan termotivasi dan mempunyai semangat kerja yang lebih baik karena hal adalah sini akan berdampak tingkat disiplin kerja guru. Apabila sekolah dengan iklim yang sangat kondusif maka akan menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan sehingga diharapkan disiplin kerja guru juga akan meningkat dimana anak-anak didik juga akan tertangani dengan baik dalam proses belajar mengajar. Beberapa usaha yang dapat dilakukan menciptakan dan memelihara iklim organisasi di sekolah, antara lain 1) memperjelas struktur organisasi yang ada di sekolah; 2) mengedepankan tanggung jawab; 3) menciptakan suasana saling mendukung; 4) menjaga komitmen untuk sekolah.

2. Hubungan motivasi kerja dengan disiplin kerja guru memiliki hubungan yang positif. Guru-guru juga perlu mempertahankan motivasi berprestasi karena akan menciptakan kreatifitas guru dalam mengajar sehingga siswa tidak bosan atau jenuh dalam belajar di sekolah selain itu dengan motivasi berprestasi yang tinggi maka akan menciptakan rasa tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugas, sehingga kinerjanya secara tidak langsung akan meningkat dari waktu ke waktu. Beberaapa usaha yang dapat dilakukan meningkatkan


(2)

motivasi berprestasi pada diri guru di sekolah, antara lain 1).semangat kerja; 2).member kesempatan bagi guru uintuk maju; 3).melibatkan guru dalam setiap kegiatan dalam sekolah 4).pemahaman yang simpatik dari setiap personel atas persoalan-persoalan pribadi guru.

3. Hubungan iklim organisasi dan motivasi kerja secara bersamasam dengan disiplin kerja guru memiliki hubungan yang positif. Iklim organisasi yang kondusif juga akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru-guru sehingga diharapkan iklim organisasi juga harus dipertahankan.Sedangkan Motivasi kerja merupakan prestasi yang juga berpengaruh terhadap displin kerja, tetapi perlu adanya perbaikan, misalnya dengan melakukan pelatihan–pelatihan yang materi berkaitan dengan proses belajar mengajar sehingga mereka memiliki ketrampilan dan akan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar. Beberapa usaha yang dapat dilakukan menciptakan dan memelihara iklim organisasi sekaligus meningkatkan motivasi kerja guru di sekolah, antara lain 1). Member penghargaan bagi guru yang berprestasi; 2). Perlunya dukungan dari Kepala Sekolah dalam eaksanakan tugas; 3).membangun interaksi yang baik; 4). adanya pengawasan dan disiplin kerja melalui peraturan sekolah.


(3)

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, penelitiaan ini mengemukakan beberapa saran untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran sebagai berikut:

1. Bagi guru agar selalu meningkatkan disiplin kerja demi meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia sedangkan bagi guru yang belum disiplin supaya berusaha mendisiplinkan diri

2. Bagi kepala sekolah agar membina serta memberi teladan tentang disiplin dalam melaksanakan tugas sehingga dapat memotivasi kerja para guru, sehingga kinerja guru dapat maksimal sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, Kepala Sekolah juga perlu memperbaiki pemberian kompensasi yang layak, iklim organisasi yang baik agar termotivasi dalam bekerja supaya kinerja guru meningkat.

3. Kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir agar mengintensifkan pembinaan kepada sekolah-sekolah khususnya tentang kedisiplinan kerja, serta mau memberi penghargaan kepada guru atas prestasi kerja yang diperoleh guru untuk meningkatkan motivasi kerja guru.

4. Kepada peneliti lain agar kiranya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan atau rujukan dalam menyelesaikan masalah yang sama, dan penelitian ini juga perlu ditindak lanjuti khususnya yang berkaitan dengan variabel-variabel yang sama.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiar. 1999. Meningkatkan Disiplin Karyawan bawahan. Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Arep, Ishak dan Tanjung Hendri. 2004. Manajemen Motivasi. Jakarrta : PT Grasindo

Arikunto, Suharsimi, 2004.Evaluasi Program Pendidikan. PT. Bumi Aksara: Jakarta

Davis. 1996. Perilaku Dalam Organisasi : Terjemahan Tim Erlangga. Jakarta: Erlangga

Gibson, J.L, Ivan Cevich and Donelly. 1994. Organisasi dan Manajemen: Perilaku, Struktur, dan Proses. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Gibson, James I, M. Ivancevich and James H Donnelly, Jr. 1997. Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur dan Proses. Terjemahan Agus Dharma. Jakarta : Erlangga

Hamzah, B, Uno. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara

_______________. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara

_____________. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan,M,S,P. 1996. Peningkatan Disiplin Kerja. Jakarta : Bumi Aksara

_____________. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

_____________.2005. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan

Produktivitas. Jakarta: Bum Aksara

Imron,Ali. 1995. Pembinaan Guru di Indonesia. Malang: Pustaka

Kamars,D. 2005. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek, Edisi Kedua. Padang: Univertitas

Putra Indonesia Press

Kartono, K. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Kusnendi. 2005. Model-model persamaan struktural satu dan multigroup sampel


(5)

Litwin, GH & Stringer, RA, Jr. 1968. Motivation and organizational climate. Boston: Harvard University press.

Martono. 2002. Mutu Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta. Andi Muhammad,A. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Nawawi, H., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

___________1998. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pidarta,M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Poerwadarminta,WJS. 1976. Kamus Besar Bahsa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka

Prayudi,Atmosudirdjo. 1986. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pridjarminto,Sugeng. 1993. Kedisiplinan. Jakarta: Grafika

Purwanto,M,Ngalim. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan . Bandung: Remaja Persada Karya

Rivai,V. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada

_______. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada

________.. 2005. Performance Apprasial. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Robbins, Stephens P, 2001. Perilaku Organisasi, Edisi Indonesia. Jakarta: Indeks

Robbins.Stephen. P. Dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi, edisi dua belas. Jakarta: Salemba Empat.

Sagala,S. 2008. Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta

Siagian,S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara Singgih, Gunarsa. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK gunung Mulia


(6)

Siswanto,Beijo. 2001. Strategi Penegakan Disiplin Kerja Guru. Yogyakarta: Andi Soepono, B. 2002. Statistik terapan dalam ilmu-ilmu sosial dan pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyandi,H & Garniwa,I. 2007. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono. 2009. Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Taiguri, Renato, Litwin G. 1996. Organizational Climate, Explotation Of Concept. Boston : Harvard University

Usaman,Husni. 2008. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

___________. 2006. Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

___________. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, H dan Akbar, PS. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Wibowo. 2007. Manajemen Kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wijawa,Cece & A.Tabrani. 2000. KemampuanDasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Winardi,J. 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wirawan. 2008. Budaya dan Ikllim Organisasi. Jakarta :Victor jaya Abadi Prenhalindo

Wursanto,I.G. 1983. Manajemen Personalia. Jakarta: Pustaka Dian

Yulk,gary. 1996. Kepemimpinan dalam Organisasi. Alih Bahasa: Budi Suprianto Jakarta: Indeks