INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN
MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN
KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK
BAHASAN REAKSI REDOKS

Oleh :
Arfiena Fitria Berutu
NIM 4113131006
Program studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


iii

INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI
PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PETA
KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA
SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS

Arfiena Fitria Berutu (NIM 4113131006)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia, dan
kerjasama siswa yang dibelajarkan menggunakan strategi pembelajaran Genius
Learning dengan model pembelajaran PBL (problem based learning) pada pokok
bahasan reaksi redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMA Dharma Pancasila Medan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif
untuk mengambil kelas eksperimen I dan eksperimen II. Hal yang menjadi
pertimbangan adalah roster kedua kelas untuk mata pelajaran kimia berbeda tetapi
guru yang mengajar sama, kelas pertama sebagai Kelas eksperimen 1 yang
diajarkan dengan menggunakan Genius Learning Strategi dengan model
pembelajaran PBL, sedangkan kelas kedua sebagai kelas eksperimen 2 diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dari dua ranah yaitu kognitif dan afektif. Untuk
mengukur kemampuan siswa digunakan Instrumen tes hasil belajar yang disusun
dalam bentuk objective test dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah
dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas isi. Sedangkan untuk
mengukur kemampuan sikap kerjasama siswa digunakan lembar observasi
penilaian sikap. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, kemampuan
kerjasama siswa kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya
dan diperoleh data kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan
homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak.
Untuk uji hipotesis hasil belajar siswa (thitung = 6,58) dan uji hipotesis
kemampuan uji hipotesis sikap kerjasama (thitung = 2,21) dimana ttabel = 1,996
untuk α = 0.05 dan dk = 76. Dengan demikian thitung > 1,996 maka uji hipotesis
hasil belajar dan kerjasama siswa terima Ha dan tolak Ho. Sehingga ditarik
kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar,
kemampuan berpikir kritis dan kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran genius learning dengan model pembelajaran
PBL.
Kata Kunci

: Genius Learning, Problem Based Learning


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan HidayahNya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian
ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Inovasi Model Problem Based Learning Dipadu Dengan Strategi
Pembelajaran Genius Learning Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan
Kerjasama Siswa SMA pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks”, disusun untuk memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Orang tua Penulis Ibunda
Tercinta Betty Solin dan Ayahanda Tercinta Ir. Baharuddin Berutu sebagai motivator terbesar
yang senantiasa berdoa dan memberi dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Adik penulis Sri Ayu
Berutu , Anggita Karina Berutu dan Tegar Arianda yang menjadi sumber semangat dan motivasi
bagi penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh keluarga besar Berutu yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis juga mengucapkan terimaksih kepada Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada
penulis sejak awal Bimbingan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmad Nauli, M.Si, Drs. Jamalum Purba, M.Si dan
Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada Ibu Lisnawaty Simatupang, M.Si selaku dosen penasehat
akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terimaksih penulisan berikan kepada Kelas tercinta Kimia Dik A 2011 yang
sangat penulis banggakan, sahabat terbaik Juliana Rizky dan Inu Shadra hanum serta teman
seperjuangan Dwi, Cory,Putri, Maulidatul, Dina as, dan fitri. Tak lupa pula pada teman semasa
PPL Abangnda Angga , Aziz, Yogi, Ririn, dan Dwi Mentari arya yang banyak member ilmu
kepada penulis. Terima kasih buat teman – teman SMA penulis yang menyemangati dikala

iv

menyelesaikan skripsi ini Andin, Emelia , taufik, M. Irfan A. rekan rekan Himpunan Mahasiswa
Jurusan Kimia, rekan rekan pengurus HMJ peridoe 2013/2014 M. Dermawan, Taufik Hidayat,
Retno, Tiffani, Yuyun, Dito, Rischi, Ari dll.
Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga
penulis dapat memperoleh gelar sarjana dari SD hingga SMA. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Kepala Sekolah (bapak Drs. H. Ibrahim Daulay M.Pd), Guru Kimia (Bapak

Rudy, M.Pd) dan siswa/i kelas X-1 dan X-3 SMA Dharma Pancasil yang telah banyak membantu
penulis selama proses penelitian berlangsung.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, jika
terdapat kelemahan dalam penulisan skripsi ini, penulis mohon kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2016
Penulis,

Arfiena Fitria Berutu
NIM. 4113131006

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

Halaman
i


RIWAYAT HIDUP

ii

ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

v

DAFTAR GAMBAR

vi


DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1

1.2 Ruang Lingkup

6

1.3 Rumusan Masalah


6

1.4 Batasan Masalah

6

1.5 Tujuan Penelitian

7

1.6 Manfaat Penelitian

7

1.7 Defenisi Operasional

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1


Kerangka Teoritis

10

2.1.1 Karakteristik Ilmu Kimia

10

2.1.2 Belajar

10

2.1.3 Hasil Belajar

12

2.1.4 Efektivitas Pembelajaran

13


2.1.5 Sikap Kerjasama

14

2.2

15

Model Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran

15

2.2.2 Pembelajaran Berbasis Masaslah

16

v

2.2.3 Ciri – Ciri Pembelajaran Berdasarkan Masalah

17

2.2.4 Langkah – Langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah

18

2.2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah

20

2.3

21

Strategi Pembelajaran

2.3.1 Genius Learning Strategy

23

2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Genius Learning Strategy

32

2.4

Peta Konsep

32

2.4.1 Fungsi Peta Konsep

34

2.4.2 Cara Membuat Peta Konsep

36

2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Peta Konsep

36

2.5

Reaksi Reduksi – Oksidasi (Redoks)

37

2.5.1 Pengertian Reaksi Redoks

37

2.5.2 Reaksi Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Oksigenn

38

2.5.3 Redoks Berdasarkan Serah Terima Elekton

39

2.5.4 Reaksi Redoks Berdasarkan Bilangan Oksidasi

40

2.5.5 Reaksi Autoredoks

42

2.5.6 Reduktor dan Oksidator

43

2.6

Kerangka Konseptual

43

2.7

Hipotesis Penelitian

45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

46

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

46

3.3. Variabel

46

3.4

Instrument Penelitian

47

3.4.1. Instrumen Penelitian

47

3.4.2 Instrumen Non Tes

50

3.5.

50

Rancangan Penelitian

3.6. Teknik Pengumpulan Data

53

3.7

56

Teknik Analisis Data

v

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Hasil Penelitian

61

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian

61

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

62

4.2.

63

Analisis Data Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Normalitas

65

4.2.2. Uji Homogenitas

66

4.2.3. Uji Hipotesis

67

4.2.4. Uji Korelasi

68

4.2.5 Pembahasan

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

78

5.2. Saran

78

Daftar Pustaka

80

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.2. Skema Prosedur Penelitian

51

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa

63

Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Kerjasama

64

Gambar 4.3 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar, dan
Kerjasama Siswa

77

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Lima Tahapan Utama PBL

19

Tabel 2.2 Pemasukan Insformasi Untuk Masing – Masing Gaya Belajar

27

Tabel 2.3. The Multiple Intelligence Menu

29

Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes

48

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian

51

Tabel 3.3 Persentase Nilai Sikap Siswa

59

Tabel 4.1

Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Data Pre-Test Post-Test

63

Tabel 4.2

Nilai Rata-Rata Sikap Kerjasama Siawa Tiap Pertemuan

64

Tabel 4.3

Uji Normalitas Data Pre-Test Post-Test

65

Tabel 4.4

Uji Normalitas Data Kerjasama Siswa

65

Tabel 4.5

Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa

66

Tabel 4.6

Uji Homogenitas Data Kerjasama Siswa

67

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis Data Post-Test

67

Tabel 4.8

Hasil Uji Hipotesis Data Kerjasama Siswa

68

Tabel 4.9

Data Hubungan Hasil Belajar dengan Kemampuan Kerjasama

69

Tabel 4.10

Deskriptif Rata-Rata Hasil Belajar, Berpikir Kritis dan
Kerjasama siswa

73

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Silabus

83

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran

85

Lampiran 3. Lembar Analisis Masalah

100

Lampiran 4. Peta Konsep Reaksi Redoks

106

Lampiran 5. Instrumen Penelitian Sebelum Validasi

107

Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi

114

Lampiran 7 Lembar Kerja Sama

126

Lampiran 8. Instrumen Penelitian Setelah Validasi

128

Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi

131

Lampiran 10.Tabulasi Validitas Butir Tes

138

Lampiran 11.Perhitungan Validitas Tes

139

Lampiran 12.Tabulasi Tingkat Kesukaran Tes

142

Lampiran 13.PerhitunganTingkat Kesukaran Tes

143

Lampiran 14.Tabulasi Daya Pembeda Tes

145

Lampiran 15.Perhitungan Daya Pembeda Tes

146

Lampiran 16 Tabulasi Reliabilitas Tes

148

Lampiran 17.Perhitungan Reliabilitas Tes

149

Lampiran 18 .Tabulasi Pre-Test dan Post-Test

150

Lampiran 19.Perhitungan Standar Deviasi

151

Lampiran 20.Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa

153

Lampiran 21.Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa

157

Lampiran 22.Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa

159

Lampiran 23.Lembar Observasi Penilaian Karakter Siswa

161

Lampiran 24.Tabulasi Data Sikap Kerjasama Siswa

165

Lampiran 25.Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Kerjasama Siswa 166
Lampiran 26.Uji Normalitas Sikap Kerjasama Siswa

167

Lampiran 27.Uji Homogenitas Sikap Kerjasama Siswa

169

Lampiran 28.Uji Hipotesis Sikap Kerjasama Siswa

171

viii

Lampiran 29.Uji Analisis Korelasi Hasil Belajar dan
Kerjasama Siswa

173

Lampiran 30.Data Hubungan Hasil Belajar dan Kerjasama

174

Lampiran 31.Tabel Product Moment

178

Lampiran 32.Tabel Chi Kuadrat

179

Lampiran 33.Tabel T

180

Lampiran 34.Tabel F

181

Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian

182

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu

kegiatan melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan supaya siswa dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
mengantarkan para siswa menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral,
maupun sosial budaya. Dengan pendidikan diharapkan supaya siswa dapat hidup
mandiri sebagai individu maupun makhluk sosial. Proses pembelajaran itu sendiri
menekankan pada terjadinya interaksi antara peserta didik, guru, metode,
kurikulum, sarana, dan aspek lingkungan yang terkait untuk mencapai kompetensi
pembelajaran. Kompetensi akan tercapai dengan maksimal ketika semua
komponen terpenuhi sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pada dasarnya setiap pribadi memiliki gaya belajar yang berbeda-beda
sesuai dengan kemampuan inteligensi, psikologis, pengaruh lingkungan sekitar,
bahkan teknik-teknik yang digunakan oleh tiap siswa. Pembelajaran konvensional
tidak memungkinkan siswa untuk dapat memahami kekuatan dan kelemahan dari
masing-masing pribadi karena cenderung kurang mengeksplorasi kemampuan tiap
siswa, sehingga menyebabkan siswa merasa malas untuk belajar.
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor
internal dari dalam diri siswa, maupun faktor eksternal yang berasal dari luar
siswa. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi belajar, minat adalah
kecenderungan seseorang terhadap objek atau suatu kegiatan yang digemari yang
disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian dan keaktifan berbuat. Minat
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa, bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Siswa yang tidak berminat
terhadap suatu pelajaran tidak mempunyai perhatian terhadap apa yang diajarkan

2

guru, siswa menjadi acuh, tidak mendengarkan penjelasan guru, bahkan rebut
sendiri.
Selain faktor minat, motivasi juga berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar siswa. Motivasi merupakan suatu perubahan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Tujuan yang hendak
dicapai siswa ini merupakan pendorong atau penyemangat bagi siswa untuk lebih
giat belajar. Dengan motivasi ini, siswa menjadi tekun dalam proses belajar
mengajar, dan dengan motivasi pula kualitas hasil belajar siswa dapat diwujudkan
dengan baik. Siswa yang mempunyai motivasi kuat dan jelas akan tekun dalam
proses belajar mengajar dan akan berhasil dalam belajarnya.
Selanjutnya, salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar adalah terletak pada guru. Metode mengajar yang digunakan
oleh guru mempengaruhi belajar siswa. Cara menyajikan bahan pelajaran yang
menarik akan membuat siswa tertarik untuk belajar, sedangkan metode mengajar
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Salah
satu cara untuk mencapai pembelajaran yang interaktif adalah dengan
memvariasikan cara mengajar dalam kelas. Banyaknya model pembelajaran pada
metode pembelajaran pada metode kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan
seorang pendidik, diantaranya model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Model pembelajaran ini dapat mengurangi dominasi guru dalam mengajar
dikelas. Model pembelajaran ini segaligus dapat mengorganisir peserta didik
dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru pada kegiatan pembelajaran.
Menurut Arends dalam Trianto (2011) model problem based learning
adalah model pembelajaran dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses
dimana peserta didik melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi, yang
dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan dan
laporan akhir. Dengan demikian peserta didik didorong untuk lebih aktif terlibat
dalam materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Penguasaan materi secara bermakna oleh siswa yang dilakukan dengan
menampilkan materi ajar dalam bentuk masalah dapat mendorong dan melatih
siswa untuk berpikir secara ilmiah.

3

Usaha lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa selain menggunakan
model pembelajaran yang tepat juga dapat dilakukan dengan memadukan strategi
belajar dengan model pembelajaran yang tepat dan efektif, misalnya dengan
menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning. Genius Learning
membantu anak didik untuk bisa mengembangkan kelebihan mereka sesuai
dengan gaya belajar masing-masing karena proses pembelajaran yang terbaik
yang dapat diberikan kepada para siswa adalah suatu proses yang diawali dengan
menggali dan mengerti kebutuhan anak didik. Tujuan pembelajaran dengan
strategi pembelajaran Genius Learning pada intinya adalah bagaimana membuat
proses pembelajaran menjadi efektif, efisien, dan menyenangkan. Strategi
pembelajaran Genius Learning dalam penerapan dan hasilnya diharapkan dapat
membantu siswa untuk bisa mengerti kekuatan serta kelebihan potensi yang
mereka miliki yang dapat dikembangkan.
Berdasarkan pengalaman pada saat observasi yang dilaksanakan disekolah
SMA Dharma Pancasila Medan maka perlu diterapkan suatu strategi belajar yang
dipadukan dengan model pembelajaran kimia yang mengajak siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran. Penerapan strategi belajar Genius Learning dengan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat dijadikan model
alternative yang diharapkan dapat mengaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar. Dalam arti siswa harus aktif, siswa dapat mengerjakan soal-soal secara
sturktur (dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang rumit) dengan baik, saling
berinteraksi dengan teman-temannya, saling tukar informasi, dan memecahkan
masalah. Sehingga siswa tidak ada yang pasif dalam menyelesaikan masalah
pelajaran, yang ada adalah untuk menuntaskan materi belajarnya. Selain itu
dengan menggunakan model pembelajaran PBL dapat menanamkan karakter
siswa untuk berpikir kritis, bertanggung jawab, dan dapat berinteraksi dengan baik
dengan sesama.
Ilmu Kimia merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) tersulit dan membosankan bagi kebanyakan siswa menengah. Pengalaman
pendidikan yang sering dihadapi oleh guru-guru kimia di SMA adalah
kebanyakan siswa menganggap bahwa pelajaran kimia sebagai mata pelajaran

4

yang sulit., sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu dalam
mempelajarinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi yang kurang
menarik dan membosankan, akhirnya terkesan sulit dan menakutkan bagi siswa.
Sebagai akibat dari merasa sulit tersebut maka pelajaran kimia menjadi tidak
menarik lagi bagi kebanyakan siswa sehingga menyebabkan rendahnya hasil
belajar.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar
dan keaktifan peserta didik adalah dengan memberikan motivasi dan ekspektasi
yang tinggi. Tingkat ekspektasi yang kita berikan kepada siswa akan memiliki
nilai yang berbanding lurus dengan prestasi hasil belajar, jika tingkat ekspektasi
siswa tinggi terhadap pelajaran maka akan seiring dengan peningkatan prestasi
dan sebaliknya. Untuk itu diperlukan suatu strategi pembelajaran dengan
rangkaian pendekatan praktis dalam pembelajaran dengan model pembelajaran
yang dipadu dengan strategi Genius Learning.
Selanjutnya Konsep-konsep Kimia dapat disampaikan kepada para peserta
didik melalui medel dan strategi yang tepat, namun diperlukan juga suatu media
pembelajaran yang sesuai agar semua konsep dapat disampaikan dengan baik.
Menurut Hamalik (Arsyad, 2009: 15), pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. Proses belajar mengajar dengan
bantuan media pembelajaran akan terasa menarik bagi siswa dan dapat
membangkitkan motivasi dan minat siswa, serta dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Media yang dapat
digunakan adalah peta konsep karena menunjukkan konsep ilmu yang sistematis
dan struktur dibentuk mulai dari inti permasalahan sampai pada bagian yang
mempunyai hubungan satu sama lain sehingga mempermudah pemahaman suatu
topik (Rumansyah, 2004). Peneliti sebelumnya menyatakan bahwa denganmedia
peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 14,03% (Nasution,
2007 ).

5

Hasil penelitian dengan menerapkan strategi Genius Learning telah
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya hasil penelitian yang
dilakukan oleh Indah (2012) dengan penerapan genius learning strategi untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas di

Surabaya diperoleh hasil

belajar yang sangat baik dimana nilai ketercapaian aktivitas guru mencapai 93,75
dan nilai rata-rata menulis puisi bebas pada siswa siswi kelas meningkat menjadi
71,8 dan persentase ketuntasan sebanyak 60%. Penelitian juga dilakukan oleh
Hozali (2012) terhadap siswa di SMK N 3 Surabaya. Hasil penelitian yang
didapat adalah perhitungan keseluruhan aktivitas siswa sebesar 82,375% sehingga
dikategorikan sangat baik. Penelitian ini menerapkan genius learning berbasis
multiple intelligences yang memungkinkan siswa dengan kecerdasan berbeda
dapat memaksimalkan kemampuan mereka masing-masing.
Selain penelitian dengan menggunakan strategi genius learning, juga
dilakukan penelitian mengenai pembelajaran berbasis masalah yang sudah
dilakukan diantaranya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitrah (2013) di SMA
Negeri 1 Tanjung Tiram, telah membuktikan pembelajaran berbasis masalah
dengan media MS Frontpage pokok bahasan larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit yaitu hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran
berbasis masalah dengan media media MS Frontpage lebih tinggi 14% dari hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan media
charta. Hal ini sejalan dengan penelitian Haani (2010) pada siswa SMA Swasta
YAPIM Medan pokok bahasan struktur atom menunjukkan peningkatan terhadap
hasil belajar dan peningkatan kemampuan penalaran berpikir kritis siswa dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Hal ini dapat dilihat dari
nilai rata-rata postes siswa yaitu pada kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran problem based learning memiliki nilai rata-rata yang lebih
tinggi daripada kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model konvensional. Nilai
rata-rata postes pada kelas eksperimen adalah 21,24 sedangkan rata-rata nilai
postes kelas kontrol adalah 14,09.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan strategi
pembelajaran Genius Learning dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat

6

membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa agar merasa tertarik pada
bidang studi kimia dan tertarik mempelajarinya.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik melakukan
suatu penelitian yang berjudul “ Inovasi Model Problem Based Learning Dipadu
Dengan Strategi Pembelajaran Genius Learning Menggunakan Media Peta
Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa SMA pada Pokok
Bahasan Reaksi Redoks”
1.2

Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran yang dipadukan
dengan Strategi pembelajaran dan pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa
aspek kognitif dan afektif.
1.3.

Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran
Genius learning menggunakan media peta konsep dibandingkan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based
learning menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi
redoks?
2. Apakah ada perbedaan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan
Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran Genius
learning menggunakan media peta konsep dibandingkan hasil belajar
kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning
menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi redoks?
1.4. Batasan Masalah
Agar peneliti lebih terarah, penulis membuat batasan masalah yang akan
diteliti yaitu:

7

1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Genius Learning dengan
model pembelajaran Problem Based Learning
2. Materi pembelajaran yang digunakan yaitu pokok bahasan Reaksi
Reduksi-Oksidasi
3. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X semester genap SMA
Dharma Pancasila Medan tahun pelajaran 2014/2015.
1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran
Genius learning menggunakan media peta konsep dibandingkan

hasil

belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based
learning menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi
redoks
2. Untuk mengetahui perbedaan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan
dengan Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran
Genius learning menggunakan media peta konsep dibandingkan

hasil

belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based
learning menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi
redoks.
1.6.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yaitu:
1. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai strategi dan metode pengajaran
alternative, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat
meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.
2. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi strategi dan metode alternative
pembelajaran dalam meningkatkan minat dan membangun kreatifitas
siswa serta meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran
dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat saat

8

diskusi berlangsung serta melatih siswa bekerja sama, sehingga siswa
menjadi senang selama pembelajaran.
3. Bagi sekolah, memberi wacana baru untuk menerapkan metode
pembelajaran yang lebih tepat.

1.7.

Definisi Operasional
1. Genius Learning Strategy adalah suatu rangkaian pendekatan praktis
dalam meningkatkan hasil pembelajaran yang memiliki delapan tahap
pembelajaran yaitu menciptakan suasana kondusif, menghubungkan,
gambaran besar, tetapkan tujuan, pemasukan informasi, aktivasi,
demonstrasi, serta ulangi dan jangkarkan. Genius Learning membantu
anak didik untuk bisa mengembangkan kelebihan mereka sesuai dengan
gaya belajar masing-masing karena proses pembelajaran yang terbaik yang
dapat diberikan kepada para siswa adalah suatu proses yang diawali
dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik.
2. Problem

Based

Learning

merupakan

model

pembelajaran

yang

merangsang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar. Bekerja secara
kelompok untuk mencapai solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah
diberikan kepada peserta didik sebelum peserta didik mempelajari konsep
atau materi yang berkenaan dengan masalah yang akan dipecahkan. Model
pembelajaran berbasis masalah digunakan dengan adanya pemberian
rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan
masalah oleh peserta didik yang diharapkan dapat menambah ketrampilan
peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.
3. Peta konsep adalah suatu alat yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisiproposisi. Pro-posisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep
yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit semantik” (Dahar
dalam Sanjaya (2008))

9

4. Hasil

belajar

adalah

hasil

yang

diperoleh

berupa

kesan

yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai aktivitas dalam
belajar (Djamarah, 2006).
5. Anonim dalam Syahrianda (2014) mendefinisikan kerjasama adalah
tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain. Dalam penelitian ini sikap kerjasama siswa
diukur melalui lembar observasi penilaian sikap.
6. Reaksi Redoks adalah reaksi oksidasi dan reduksi yang dikaitkan dengan
pengikatan dan pelepasan oksigen, kemudian dikembangkan menjadi
proses serah-terima elektron, dan akhirnya dengan perubahan bilangan
oksidasi (Purba, 2006).

78

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan hasil belajar kimia yang signifikan antara siswa yang
dibelajarkan menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning dengan
model pembelajaran Problem Based Learning dan hasil belajar kimia
siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning adalah sebesar 11.84 pada pokok bahasan reaksi reduksi
dan oksidasi

2. Ada perbedaan sikap kerjasama yang signifikan antara siswa yang yang
dibelajarkan menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning dengan
model pembelajaran Problem Based Learning dan sikap kerjasama siswa
yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning sebesar 3.64 pada pokok bahasan reaksi reduksi dan oksidasi.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Bagi guru kimia agar dapat melakukan inovasi pembelajaran dengan
mengembangkan strategi (pendekatan dan metode) pengajaran sehingga
siswa tertarik dan termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dalam
hal ini hendaknya guru menggunakan strategi pembelajaran Genius
Learning yang dapat membantu siswa untuk dapat mengerti kekuatan dan
kelemahan mereka sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.
2. Bagi pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas berupa sarana dan
prasarana pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang relevan pada
materi atau pokok bahasan kimia yang lain dengan menambahkan alokasi
waktu agar hasil yang dicapai lebih maksimal

79

4. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kemampuan berpikir kritis
dan kerjasama, hendaknya para guru dapat menggunakan model
pembelajaran problem based learning sebagai model alternatif, karena
model pembelajaran ini telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan
sikap kerjasama siswa.
5. Diperlukan kesabaran guru dalam membimbing dan memberikan motivasi
kepada siswa, karena kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan
memiliki berbagai latar belakang yang berbeda-beda.

80

DAFTAR PUSTAKA
Aedi, N. (2008). Pemantauan Standar Nasional dalam Pengajaran. Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan
Nasional
Arikunto, S,. (2003) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Devi, N., S., dkk (2011), Pengaruh Strategi Genius Learning Terhadap Hasil Belajar
dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Padang Tahun
Pelajaran 2011/2012., Jurnal Penelitian, STKIP PGRI, Sumatera Barat
Djamanah, Z,(2006), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku
Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan,
FMIPA, UNIMED, Medan
Fitrah, A., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Media MS
Frontpage Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi
Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit., Tesis, Unimed, Medan
Gagne, R. M., (1977), The Conditions Of Learning, Holf Rinehart and Winston, New York
Gunawan, A. W., (2007), Genius Learning Strategy, Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Haani, U., (2010), Pengaruh Problem Based Learning Untuk Meningkat Penalaran dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Konsep Struktur Atom., Skripsi,
Unimed, Medan
Hamalik, O., (2001), Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, Penerbit
Bumi Aksara, Bandung
Hozali, I., (2012), Pengaruh Penerapan Strategi Genius Learning Berbasis Multiple
Intelligences Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Memahami
Sifat Dasar Sinyal Audio di SMK, Jurnal Penelitian, Universitas Negeri Surabaya,
Surabaya
Joyce, B., dan Weil, M,. (2002), Model Of Teaching, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Kartomo,I., (2012), Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar Matematika
Dengan MEnggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan LKS
Siswa kelas V Semester II Di SD NEgeri Condiroto Tahun 2011/2012,

81

http://repository.library.uksw
.edu/bitstream
/handle
/123456789/863/T1_292008111 BAB% 20III.pdf? sequence=4 Diakses tanggal 15
Februari 2015
Khazin, A., (2010), Definisi Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran,
http://aanchoto.com/2010/09/definisi-pendekatan-strategi-metode-dan-tekniktaktik-dan-model-pembelajaran/. Diakses 15 Februari 2015
Muchtaridi, dkk., (2007), Kimia SMA/MA Kelas X, Yudhistira, Jakarta
Muijis, D., dan Reynold, D., (2008), Effective Teaching Teory dan Aplikasi,Pustaka
Belajar, Yogyakarta
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Sagala, S, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, ALFABETA, Bandung
Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, Kencana
Predana Media Group, Bandung
Sanjaya, Sailendra Srihadi. 2008. Peningkatan Prestasi Belajar Kapita Selekta Fisika
Sekolah dengan Menggunakan Peta Konsep dan Pemecahan Masalah Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Semester
Gasal Tahun Akademik 2007/2008. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri
Malang,.
http://areknerut.wordpress.com
.,
http://devisologi.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-cara-membuat-petakonsep_15.html . diakses 15 februari 2015

Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Siagian, H., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Genius Learning Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa, Jurnal Penelitian, Unimed, Medan
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan
Simamora, E.Nora., (2011), Pembelajaran Inkuiri Sebagai Upaya Peningkatan Berpikir
Kritis dan Komunikasi Matetmatis Siswa Sekolah Menengah Pertama, Tesis,
Unimed
Simanjuntak, Magda Dwi., (2014), Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran
Geniuslearning Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap

82

Hasil Belajar Kimia, Berpikir Kritis Dan Kerjasama Siswa Sma Pada Pokok
Bahasan Reaksi Redoks., Skripsi, Unimed, Medan
Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan MEmecahkan MAsalah, Jurnal
Pendidikan Inovatif, Vol 3 No.2
Sudjana, N., (2009) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Suprijono, A., (2012), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Surya, H., (2013), Cara Belajar Orang Genius, PT Elex Medis Komputindo, Jakarta
Syahrianda, M. 2014. Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, dan Kerja Sama Siswa
yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan Kooperatif Tipe Student Team Achivement Pada Pokok Bahasan
Stoikiometri. Medan: FMIPA Unimed
Trianto., (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Penerbit
Prestasi Pustaka, Jakarta
Uno, H.,B., (2008), Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta
WJ, Poerwadarminto, (1985), Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta
Zulaika, A., (2014), Penerapan Strategi Index Card Match yang Dipadukan
dengan
ModelPembelajaran Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
SMAKelas X pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks., Skripsi, Unimed, Medan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA EXE-LEARNING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS.

0 13 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS KELAS X.

9 47 22

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR REAKSI REDOKS.

0 2 22

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN METODE PERCOBAAN (EKSPERIMEN) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 6 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REDOKS.

0 5 7

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA TTS DAN MEDIA PETA KONSEP PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 5 22

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 3 13

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA, BERPIKIR KRITIS DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA FLOWCHART TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.

1 4 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI.

0 1 20