MAKNA SIMBOL TARI PAYUNG PADA MASYARAKAT PESISIR SIBOLGA DI KECAMATAN SIBOLGA KOTA TAPANULI TENGAH.

(1)

MAKNA SIMBOL TARI PAYUNG

PADA MASYARAKAT PESISIR SIBOLGA

DI KECAMATAN SIBOLGA KOTA

TAPANULI TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

JULI ELFINA MUSLIANNUR

NIM : 081222510018

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbit kan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, April 2014

Juli Elfina Musliannur NIM. 081222510018


(3)

PERSETUJUAN

Skripsi ini diajukan oleh: Juli Elfina Musliannur NIM. 081222510018 Jurusan Sendratasik Program Studi PendidikanSeni Tari S-1

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Disetujui untuk diajukan dalam ujian Mempertahankan skripsi

Medan, 03 April2014 Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Skripsi I Dosen Pembimbing Skripsi II

Martozet, S. Sn., M. A Dra.Dilinar AdlinM.Pd


(4)

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi Ini Telah Diuji Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, April 2014 Tim Penguji

Nama Tanda Tangan

Nurwani, S.S.T.,M.Hum NIP. 19660613 199702 2 001

Drs.Inggit Prasetiawan, M.Sn NIP. 19631215 199103 1 001

Martozet, S.Sn., M.A

NIP. 19700910 199803 1 002

Dra. Dilinar Adlin, M.Pd


(5)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini diajukan oleh : Juli ElfinaMusliannur, NIM 081222510018 Jurusan Sendratasik

Program Studi Pendidikan Seni Tari Strata Satu Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Negeri Medan

Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Panitia Ujian

Medan, April 2014 Panitia Ujian

Ketua,

Dr. Isda Pramuniati, M. Hum NIP.19641207 199103 2 002

Sekretaris,

Dra. Tuti Rahayu, M. Si NIP. 19661201 199303 2 002


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Makna Simbol Tari Payung Pada

Masyarakat Pesisir Sibolga Di Kecamatan Sibolga Kota Tapanuli Tengah. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana S-1 Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Shalawat dan Salam dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawah rahmat bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karna itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri Medan.

3. Dra. Tuti Rahayu, M.SI., selaku Ketua jurusan Sendratasik.

4. Nurwani, S.S.T, M.Hum., selaku Ketua Prodi Seni Tari Jurusan Sendratasik.

5. Martozet, S.Sn, M.A., selaku dosen Pembimbing I, yang selalu menyumbangkan pemikiran dan masukan serta motivasi dalam hal pengaturan format tata tulis selama bimbingan

6. Dra Dilinar Adlin, M.Pd., selaku dosen Pembimbing II, yang selalu memberikan arahan – arahan dan masukan serta membangun semangat untuk menyusun skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Drs. Inggit Prasetyawan, M.Sn., selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis. Serta seluruh Dosen program studi Seni Tari, terima kasih atas ilmu yang


(7)

iii

telah diberikan kepada saya, semoga ilmu yang bapak / Ibu berikan dapat saya kembang dikemudian hari.

8. Kedua orang tuaku Ayahnda Muslim Nasution dan Ibunda tercinta Nursyawal Pasaribu yang penulis sayangi, yang selalu memberikan segenap kasih sayang, perhatian, serta tiada henti – hentinya memberikan doa, materi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam meraih gelar S-I Pendidikan Universitas Negeri Medan.

9. Abangnda Bambang Musliadi Syaputra S.pd., M.Yusuf Pardamean SH., dan adek tersayang Ahmad Yasir dan Wiwik. Tulangku Masran Pasaribu M.Pd., Wahid Pasaribu S.Sos. Nantulangku Yunita Sari Nasution S.pd, dan Pida, yang telah memberian doa dan semangat kepada penulis.

10.Teman – temanku tercinta Nora, Maulia, Melly, Elly, kak Bunga, kak Dijah, kak Ika dan guru – guru SMK 1 Al - fatah yang tak bisa saya sebutkan yang selalu memberikan doa dan motivasi, dukungan kepada penulis.

11.Kepada Ibu Siti Jubaidah, bapak Sahat Simatupang, dan Dinas Pariwisata Kebudayaan Kota Sibolga yang telah memberikan informasi kepada untuk penulis dalam penelitian ini.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, kerenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Februari 2014 Penulis


(8)

i

ABSTRAK

Juli Elfina Musliannur, Makna Simbol Tari Payung Pada Masyarakat Pesisir Sibolga Di Kecamatan Sibolga Kota Tapanuli Tengah, Skripsi. Medan : Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah, fungsi, bentuk penyajian, dan makna simbol tari Payung pada masyarakat Pesisir Sibolga di kecamatan Sibolga Kota, Tapanuli Tengah. Adapun sampel penelitian ini adalah tokoh seniman atau penari dan masyarakat setempat yang mengetahui tentang tari Payung. Penelitian ini memakan waktu kurang lebih 3 bulan dengan rentang waktu mulai pada bulan November tahun 2013 hingga bulan Januari tahun 2014.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran, uraian, keterangan, tentang suatu keadaan yang sedang terjadi berdasarkan fakta – fakta yang ada dilapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara dengan beberapa narasumber yang kompeten pada masalah penelitian ini dan perekaman video dan audio visual.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari Payung berasal dari masyarakat Bengkulu yang hijrah ke daerah Sibolga. Diperkirakan sudah ada sekitar 1600 masehi, dan tidak diketahui siapa penciptanya. Tari Payung ini merupakan salah satu kesenian milik masyarakat pesisir Kota Sibolga Tapanuli Tengah. Tari Payung ini merupakan salah satu tarian yang ada dalam kesenian

Sikambang. Sikambang merupakan kesenian yang bagian pokoknya terdiri dari

tari dan musik yang dalam perkembangannya tidak terlepas dari kelompok masyarakat pesisir yang menjadi ciri bagi masyarakat pesisir Sibolga.

Asal mula Sikambang merupakan sebuah cerita dari seorang Puteri Runduk dengan dayangnya yang bernama Sikambang. Tari Payung ini adalah tari yang bersifat hiburan dan disajikan pada saat pesta pernikahan, pada malam hari

anak daro diberi inai oleh induk inang yang sudah menjadi aturan adat

masyarakat pesisir Sibolga masyarakat Sibolga mengatakan pertunjukan ini sebagai malam basikambang. Tari payung ini disajikan secara berpasangan, dengan menggunakan pola lantai yang sederhana, dan diiringi dengan musik

kapulo pinang. Tari Payung menggambarkan kisah sepasang suami istri yang baru

saja melangsungkan perkawinan. Selanjutnya suami meninggalkan istrinya berlayar untuk mencari nafkah di negeri orang. Hal ini untuk memenuhi tanggung jawab sebagai suami dengan mempergunakan perahu pincalang membawa daganganya dari Pulau Poncan Ketek ke Pulau Pinang Malaysia. Tari Payung ini ditarikan oleh muda – mudi dengan menggunakan payung dan selendang sebagai propertinya. Dimana hal ini dimaknai sebagai simbol suami memayungi kepala istri, yang melambangkan sebuah perlindungan wanita terhadap lelaki. Busana yang dipakai oleh penari adalah busana Melayu pada umumnya, penari pria menggunakan busana teluk balanga, sedangkan untuk wanita memakai busana baju kurung yang menunjukkan bahwa penari berpakaian sopan sesuai syariat Islam.


(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 7

D.Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II : LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 10 A.Landasan Teoritis ... 10

1.Pengertian Bentuk Penyaian ... 11

2.Pengertian Makna ... 12

3.Pengertian Simbol ... 13

4.Pengertian Tari ... 14

B.Kerangka Konseptual ... 15

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A.M etode Penelitian ... 17

B.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

1.Lokasi Penelitian ... 18

2.Waktu Penelitian ... 18

C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

1.Populasi ... 18

2.Sampel ... 19

D.Teknik Pengumpulan Data ... 20

1.Observasi ... 21

2.Wawancara ... 21


(10)

v

4.Studi kepustakaan ... 22

E. Teknik analisis data ... 23

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Lokasi dan keadaan geografis Kota Sibolga ... 25

1. Sejarah Kota Sibolga ... 28

2. Kecamatan Sibolga Kota ... 30

3. Sistem Religi ... 30

4. Sistem Bahasa ... 32

5. Mata Pencaharian ... 34

6. Kesenian Masyarakat Sibolga ... 36

7. Identitas Kultural Etnik Pesisir ... 39

B. Bentuk Penyajian ... 41

1. Gerak ... 43

2. Musik ... 55

a. Gandang ... 55

b. Singkadu ... 56

c. Biola ... 56

d. Akordion ... 57

e. Syair Lirik Musik Tari Payung ... 58

C. Makna Simbol Tari Payung ... 60

D. Tata Busana Tari Payung ... 66

E. Properti Tari Payung ... 68

1. Payung ... 69

2. Selendang ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

1. Bentuk Penyajian Tari Payung ... 72

2. Makna Simbol Tari Payung ... 72

B. Saran ……….74

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Batas Wilayah Kota Sibolga...28

Taftar tabel 4.2. Ragam Tari Payung...46

Taftar tabel 4.3. Syair lirik Tari Payung...43

Taftar tabel 4.4. Makna Simbol Tari Payung...61


(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Foto 4.1. Gandang...55

Foto 4.2. Singkadu...56

Foto 4.3. Biola...56

Foto 4.4. Akordion...57

Foto 4.5. Payung...69


(13)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Narasumber………...77 Lampiran 2. Biodata Informan…………...80


(14)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kebudayaan adalah suatu perilaku atau perbuatan yang biasa dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompok masyarakat sehingga hal itu menjadi suatu tradisi yang nantinya akan dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, kebudayaan terbentuk dari banyak unsur termasuk yang berhubungan dengan manusia misalnya suku bangsa, cara berfikir masyarakat, sistem kekerabatan, sifat serta tabiat maupun kelaziman berpikir manusia. Kebudayaan yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, oleh karena kebudayaan lahir dan tumbuh dari diri masyarakatnya sendir. Kebudayaan dan manusia adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan kebudayaaan dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan di sebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilai - nilai budaya yang berlaku

Setelah melakukan penelitian secara menyeluruh, mlalui sebuah observasi dan pengamatan dapat di simpulkaan sebagai berikut

1. Tari Payung adalah salah satu kesenian yang sring di gunakan masyarakat Pesisir Sibolga dalam berbagai acara seperti perkawinan, hiburan, upacara adat hingga sekarang. Tari Payung ini memiliki tatanan gerak yang sederhana, seirama dengan musik pengirinya yaitu


(15)

71

lagu Kapulo Pinang. Sedangkan Bentuk Penyajian tari Payung harus berpenampilan atau berpakain sopan. Pada acara pesta perkawinan di lakukan pada malam hari / atau malam basikambang, yang di sajikan secara berpasang dan di iringi musik kapulo pinang, begitu juga untuk hiburan bentuk penyajiannya di lakukukan bisa siang , bisa malam sesuai acara yang dibutuhkan.

2. Makna Simbol Tari Payung masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah adalah menggambarkan sepasang suami istri yang baru saPja melangsungkan perkawinan, dan pada suatu ketika suaminya akan meninggalkan istrinya berlayar mengarugi lautan bebas yaitu selat Malaka. Kepergian suaminya adalah untuk mencari nafkah di negeri orang. Hal ini untuk memenuhi tanggung jawab sebagai suami dengan mempergunakan perahu pincalang membawa daganganya dari Pulau Poncan Ketek, ke Pulau Pinang Malaysia. Tetapi sebelum suaminya pergi berlayar meninggalkan istrinya, maka suaminya berpesan melalui lirik – lirik pantun nasehat. Dengan sangat sedih suaminya meninggalkan istrinya tercinta karena baru saja jadi penganten baru, namun karena memikirkan penghidupan sebagai peniaga maka si suami harus meninggalkan isterinya.Walaupun dengan perasaan dan fikiran yang selalu teringat kepada istrinya, suami menempuh seolah – olah sedih dengan berlinang air mata yang tak putus – putusnya sepanjang lautan. Maksud pantun suaminya bahwa tujuan suaminya pergi berlayar semata – mata adalah untuk mencari nafkah menghidupi


(16)

72

keluarga, percayalah Insyah Allah akan pulang membawa berkah. Untuk menyambut kesedihan suaminya maka si istripun membalas pantun suaminya berupa harapan. Sedangkan Jenis alat musik yang dipakai dalam Tari Payung Masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah adalah gandang, biola, acordion, singkadu yang memiliki fungsi masing – masing dan busana dalam pertunjukan tari Payung ini khusus busana pria yaitu: busana yang bernuansa melayu teluk

balanga, baju tangan panjang (teluk balanga ), si samping (kain sarung

yang dilipat segitiga yang diikat kepinggang) dan celana panjang, sedangkan untuk wanita baju kurung dan songket.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran – saran sebagai berikut :

1. Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap kepada pemerintah daerah Kota Sibolga Tapanuli Tengah selalu memberikan perhatiaan, agar mempertahankan Tari Payung ini supaya tidak punah. Termaksud Tari – Tarian lainya sebagai wujud kepedulian terhadap seni tradisi.

2. Penulis berharap kepada seniman – seniman tari yang ada di Kota Sibolga Tapanuli Tengah agar terus menjaga dan mengembangkan kesenian yang ada di Kota Sibolga Tapanuli Tengah, diantaranya Tari Payung dan tari – tarian lainya.


(17)

73

3. Diharapkan agar seluruh masyarakat dari berbagai suku khususnya Kota Sibolga Tapanuli Tengah agar tetap menjaga apa yang telah di wariskan oleh leluhur kita.

4. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kota Sibolga Tapanuli Tengah agar selalu memberikan apresiasi yang baik pada hasil – hasil karya yang para seniman ciptakan.


(18)

75

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 1995. Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta ________1996. Prosedur Penelitian. Jakatra : Reneka Cipta

Budiono, 2005. Kamus lengkap Bahasa indonesia Modern. Jakarta : Pustaka Amami

Brucechadwick, 1991. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta Hartun, Hart, 1991. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta

Harimurti Kidaklaksana. Kamus Liguistis. Jakarta : pustaka Amami

Herusatato Budiono, 1987. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta : Akademi Seni Tari Indonesia

Hamid H.A, 1995, Bunga Rampai Tapanuli Tengah. Sibolga Tapian Nauli

Koentjaraningrat, 1981. Sejarah Tari Antropologi. Jakarta : universitas Indonesia Press

Langer, K. 1998. Problematika Seni. Terjemahan F. X Widaryanto, Bandung : Akademi Seni Tari Indonesia.

Luckman Sinar Tengku, 1981, Lintasan Sejarah Sibolga dan Pantai Barat

Sumatera Utara. Sibolga

Mery. La, 1986. Dance Composition The basis Elements. Terjemahan Soedarsono, Yogyakarta : legaligo

Maryaeni, 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara

Nurwani, 2011. “Serampang XII : Tari Kreasi yang Mentradisi Pada

Masyarakat Pesisir Sumatera Timur”. Jurnal BAHAS Unimed

Naibaho, 1998. Metodologi Riset Seni Rupa dan Desain. Jakarta : universitas Trisakti

Nanggolan Rajoki, 2012. Kesenian Pesisir Sikambang. Sibolga

Peterson, Anya, 2007. The Antropologi Of Dance. Terjemahan F. X Widaryanto,Bandung;STSI Press Bandung


(19)

76

Poerwadinata W.J.S, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pertama III. Jakarta : Balai Pustaka

Sedyawati, Edi, 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Sinar Harapan : Jakarta Soedarsono, 1978. Pengantar pengertian Tari. Yogyakarta : ASTI

Surakhmand, 1982. Pengantar Ilmu Dasar Tehnik. Bandung : Tarsito Supranto, 2004. Proposal penelitian dan Contoh. Universitas Indonesia


(1)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kebudayaan adalah suatu perilaku atau perbuatan yang biasa dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompok masyarakat sehingga hal itu menjadi suatu tradisi yang nantinya akan dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, kebudayaan terbentuk dari banyak unsur termasuk yang berhubungan dengan manusia misalnya suku bangsa, cara berfikir masyarakat, sistem kekerabatan, sifat serta tabiat maupun kelaziman berpikir manusia. Kebudayaan yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, oleh karena kebudayaan lahir dan tumbuh dari diri masyarakatnya sendir. Kebudayaan dan manusia adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan kebudayaaan dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan di sebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilai - nilai budaya yang berlaku

Setelah melakukan penelitian secara menyeluruh, mlalui sebuah observasi dan pengamatan dapat di simpulkaan sebagai berikut

1. Tari Payung adalah salah satu kesenian yang sring di gunakan masyarakat Pesisir Sibolga dalam berbagai acara seperti perkawinan, hiburan, upacara adat hingga sekarang. Tari Payung ini memiliki tatanan gerak yang sederhana, seirama dengan musik pengirinya yaitu


(2)

71

lagu Kapulo Pinang. Sedangkan Bentuk Penyajian tari Payung harus berpenampilan atau berpakain sopan. Pada acara pesta perkawinan di lakukan pada malam hari / atau malam basikambang, yang di sajikan secara berpasang dan di iringi musik kapulo pinang, begitu juga untuk hiburan bentuk penyajiannya di lakukukan bisa siang , bisa malam sesuai acara yang dibutuhkan.

2. Makna Simbol Tari Payung masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah adalah menggambarkan sepasang suami istri yang baru saPja melangsungkan perkawinan, dan pada suatu ketika suaminya akan meninggalkan istrinya berlayar mengarugi lautan bebas yaitu selat Malaka. Kepergian suaminya adalah untuk mencari nafkah di negeri orang. Hal ini untuk memenuhi tanggung jawab sebagai suami dengan mempergunakan perahu pincalang membawa daganganya dari Pulau Poncan Ketek, ke Pulau Pinang Malaysia. Tetapi sebelum suaminya pergi berlayar meninggalkan istrinya, maka suaminya berpesan melalui lirik – lirik pantun nasehat. Dengan sangat sedih suaminya meninggalkan istrinya tercinta karena baru saja jadi penganten baru, namun karena memikirkan penghidupan sebagai peniaga maka si suami harus meninggalkan isterinya.Walaupun dengan perasaan dan fikiran yang selalu teringat kepada istrinya, suami menempuh seolah – olah sedih dengan berlinang air mata yang tak putus – putusnya sepanjang lautan. Maksud pantun suaminya bahwa tujuan suaminya pergi berlayar semata – mata adalah untuk mencari nafkah menghidupi


(3)

keluarga, percayalah Insyah Allah akan pulang membawa berkah. Untuk menyambut kesedihan suaminya maka si istripun membalas pantun suaminya berupa harapan. Sedangkan Jenis alat musik yang dipakai dalam Tari Payung Masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah adalah gandang, biola, acordion, singkadu yang memiliki fungsi masing – masing dan busana dalam pertunjukan tari Payung ini khusus busana pria yaitu: busana yang bernuansa melayu teluk

balanga, baju tangan panjang (teluk balanga ), si samping (kain sarung

yang dilipat segitiga yang diikat kepinggang) dan celana panjang, sedangkan untuk wanita baju kurung dan songket.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran – saran sebagai berikut :

1. Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap kepada pemerintah daerah Kota Sibolga Tapanuli Tengah selalu memberikan perhatiaan, agar mempertahankan Tari Payung ini supaya tidak punah. Termaksud Tari – Tarian lainya sebagai wujud kepedulian terhadap seni tradisi.

2. Penulis berharap kepada seniman – seniman tari yang ada di Kota Sibolga Tapanuli Tengah agar terus menjaga dan mengembangkan kesenian yang ada di Kota Sibolga Tapanuli Tengah, diantaranya Tari Payung dan tari – tarian lainya.


(4)

73

3. Diharapkan agar seluruh masyarakat dari berbagai suku khususnya Kota Sibolga Tapanuli Tengah agar tetap menjaga apa yang telah di wariskan oleh leluhur kita.

4. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kota Sibolga Tapanuli Tengah agar selalu memberikan apresiasi yang baik pada hasil – hasil karya yang para seniman ciptakan.


(5)

75

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 1995. Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta ________1996. Prosedur Penelitian. Jakatra : Reneka Cipta

Budiono, 2005. Kamus lengkap Bahasa indonesia Modern. Jakarta : Pustaka Amami

Brucechadwick, 1991. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta Hartun, Hart, 1991. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta

Harimurti Kidaklaksana. Kamus Liguistis. Jakarta : pustaka Amami

Herusatato Budiono, 1987. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta : Akademi Seni Tari Indonesia

Hamid H.A, 1995, Bunga Rampai Tapanuli Tengah. Sibolga Tapian Nauli

Koentjaraningrat, 1981. Sejarah Tari Antropologi. Jakarta : universitas Indonesia Press

Langer, K. 1998. Problematika Seni. Terjemahan F. X Widaryanto, Bandung : Akademi Seni Tari Indonesia.

Luckman Sinar Tengku, 1981, Lintasan Sejarah Sibolga dan Pantai Barat

Sumatera Utara. Sibolga

Mery. La, 1986. Dance Composition The basis Elements. Terjemahan Soedarsono, Yogyakarta : legaligo

Maryaeni, 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara

Nurwani, 2011. “Serampang XII : Tari Kreasi yang Mentradisi Pada

Masyarakat Pesisir Sumatera Timur”. Jurnal BAHAS Unimed

Naibaho, 1998. Metodologi Riset Seni Rupa dan Desain. Jakarta : universitas Trisakti

Nanggolan Rajoki, 2012. Kesenian Pesisir Sikambang. Sibolga

Peterson, Anya, 2007. The Antropologi Of Dance. Terjemahan F. X Widaryanto,Bandung;STSI Press Bandung


(6)

76

Poerwadinata W.J.S, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pertama III. Jakarta : Balai Pustaka

Sedyawati, Edi, 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Sinar Harapan : Jakarta Soedarsono, 1978. Pengantar pengertian Tari. Yogyakarta : ASTI

Surakhmand, 1982. Pengantar Ilmu Dasar Tehnik. Bandung : Tarsito Supranto, 2004. Proposal penelitian dan Contoh. Universitas Indonesia