ANALISIS HARGA POKOK KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS HARGA POKOK KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED
COSTING SYSTEM PADA KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh : Yuni Nuryanti
F3308182
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS HARGA POKOK KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL
Yuni Nuryanti F3308182
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakan Activity Based Costing System dapat digunakan untuk menghitung harga pokok sewa kamar atau unit cost di Kusuma Sahid Prince Hotel.
Berkaitan dengan masalah tersebut, peneliti mencoba menganalisa penentuan harga pokok atau unit cost dengan ABC System, dengan cara mengklasifikasi biaya operasional hotel, menentukan cost pool untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang dapat dilacak ke jasa yang dihasilkan, menentukan cost driver yang digunakan sebagai pengukur aktivitas, kemudian membuat desain ABC System pada Kusuma Sahid Prince Hotel. Setelah desaian ABC System digambarkan, peneliti melakukan penghitungan terhadap unit cost sewa kamar.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Kusuma Sahid Prince Hotel memenuhi kondisi untuk menerapkan ABC System. Desain penerapan ABC System yang telah digambarkan dapat digunakan untuk menghitung unit cost sewa kamar. Namun hasil penghitungan unit cost tersebut tidak dapat dibandingkan karena sampai dengan saat ini pihak hotel belum pernah menghitung unit cost sewa kamar.
Berdasrkan temuan-temuan tersebut maka disarankan bagi Kusuma Sahid Prince Hotel untuk melakukan analisis dan penghitungan unit cost dengan ABC System agar diperoleh informasi biaya atau harga pokok yang lebih akurat sehingga relevan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam penentuan tarif.
Kata kunci: Activity Based Costing, tarif, harga pokok sewa kamar, cost pool, cost driver, unit cost
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirrabilallamin, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya, sehingga akhirnya penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar. Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Proses penyusunan tugas akhir ini penulis menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis hendak memberikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, SE, Msi, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi pada Program, Diploma III FE UNS.
3. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, Msi, Ak, selaku dosen pembimbing yang selalu
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran guna penyempurnaan dan penyelesaian tugas akhir ini.
4. Bapad dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
5. Susi Widowati, SE, selaku Chief Accounting Kusuma Sahid Prince Hotel yang
(7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Bapak Warjun, selaku Assistant Chief Accounting Kusuma Sahid Prince Hotel sekaligus pembimbing magang kerja yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran
7. Seluruh staf Accounting Department dan karyawan Kusuma Sahid Prince Hotel
yang telah memberikan kemudahan dan bantuan dalam pengambilan data yang diperlukan.
8. Yang tercinta, Bapak (Alm), Ibu, Mbak Yuli, Pak Aji, Cumil Naura, yang memberikan semangat luar biasa dalam hidupku.
9. Seseorang yang special dihatiku. (arsiluny)
10. Paijen, Painah, dan Paijo, teman-temanku yang selalu membantuku, semoga kita sukses dunia dan akhirat. Amin.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Harapan penulis semoga Allah SWT senantiasa memberikan karunia-Nya atas budi baik dan amal mereka.
Akhir kata, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya serta semua pihak yang memerlukannya. Amin.
Wassalamu’alakum Wr.Wb
Surakarta, Juni 2011
(8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya, hidupku, matiku, ibadahku…
Semua hanya untuk Allah SWT
Karya ini kupersembahakan kepada:
1. Ayahanda yang telah tenang di hatiku, ibunda kekuatan hidupku, kedua kakak ku, adikku, semua adalah semangatku,
2. Seseorang yang setia padaku, (arsiluny)
3. Teman-temanku, paijem, painah, dan paijo, terimakasih atas perhatian kalian
(9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1
B. Latar Belakang Masalah ... 20
C. Perumusan Masalah ... 22
D. Tujuan Penelitian ... 22
E. Manfaat Penelitian ... 23
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 24
(10)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Pengertian Activity Based Costing System ... 24
2. Struktur Activity Based Costing System ... 25
3. Penentuan Harga Pokok Produk dalam Activity Based Costing System ... 31
4. Activity Based Costing System dalam Perusahaan Jasa ... 33
5. Kondisi Perusahaan yang Dapat Diterapkan Activity Based Costing System ... 34
6. Kelebihan dan Kelemahan Activity Based Costing System ... 36
B. Analisis Data dan Pembahasan ... 39
1. Harga Pokok Sewa Kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 39
2. Penerapan Activity Based Costing System di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 42
III. TEMUAN A. Kelebihan ... 64
B. Kelemahan ... 64
IV. PENUTUP A. Simpulan ... 65
(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
I.1 Ruang Rapat dan Kapasitas Tempat Duduk ... 4
II.1 Tarif Sewa Kamar ... 39
II. 2 Fasilitas Kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 39
II. 3 Alokasi Cost untuk Tiap Jenis Kamar ... 41
II. 4 Unit Cost untuk Tiap Jenis Kamar ... 42
II. 5 Pengelompokkan Biaya di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 42
II. 6 Pengelompokkan Biaya yang Seharusnya diterapkan di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 44
II. 7 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Aktivitas ... 45
II. 8 Volume Terisinya Tempat Tidur di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 46
II. 9 Tarif Konsumsi Tiap Kelas di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 47
II. 10 Pemakaian Listrik Tiap Kelas di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 47
II. 11 Luas Lantai Tiap Kelas di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 48
II. 12 Tarif Jasa Sewa Kamar Tiap Kelas di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 48
II. 13 Pengelompokkan Biaya Sewa Kamar dan Cost Driver Sewa Kamar ... 49
II. 14 Perhitungan Unit Cost Sewa Kamar ... 52
II. 15 Biaya Sewa Kamar untuk Deluxe ... 56
II. 16 Biaya Sewa Kamar untuk Cabanas ... 57
(12)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II. 18 Biaya Sewa Kamar untuk Executive Suite ... 58
II. 19 Biaya Sewa Kamar untuk Luxury ... 59
II. 20 Biaya Sewa Kamar untuk Prince Suite ... 59
II. 21 Biaya Sewa Kamar untuk Indraloka Royal Suite ... 60
II. 22 Perbandingan Biaya Sewa Kamar Menggunakan Metode ABC dengan Tarif yang Berlaku di Kusuma Sahid Prince Hotel ... 61
II. 23 Pendapatan Kusuma Sahid Prince Hotel Selama Tahun 2010 ... 62
(13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.1 Struktur organisasi Kusuma Sahid Prince Hotel ... 7 I. 2 Struktur organisasi Accounting Department Kusuma Sahid Prince Hotel ... 8
(14)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonana Magang Kerja
2. Surat Konfirmasi Magang 3. Surat Pernyataan Tugas Akhir
(15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii ABSTRAKSI
ANALISIS HARGA POKOK KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL
Yuni Nuryanti F3308182
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakan Activity Based Costing System dapat digunakan untuk menghitung harga pokok sewa kamar atau unit cost di Kusuma Sahid Prince Hotel.
Berkaitan dengan masalah tersebut, peneliti mencoba menganalisa penentuan harga pokok atau unit cost dengan ABC System, dengan cara mengklasifikasi biaya operasional hotel, menentukan cost pool untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang dapat dilacak ke jasa yang dihasilkan, menentukan cost driver yang digunakan sebagai pengukur aktivitas, kemudian membuat desain ABC System pada Kusuma Sahid Prince Hotel. Setelah desaian ABC System digambarkan, peneliti melakukan penghitungan terhadap unit cost sewa kamar.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Kusuma Sahid Prince Hotel memenuhi kondisi untuk menerapkan ABC System. Desain penerapan ABC System yang telah digambarkan dapat digunakan untuk menghitung unit cost sewa kamar. Namun hasil penghitungan unit cost tersebut tidak dapat dibandingkan karena sampai dengan saat ini pihak hotel belum pernah menghitung unit cost sewa kamar.
Berdasrkan temuan-temuan tersebut maka disarankan bagi Kusuma Sahid Prince Hotel untuk melakukan analisis dan penghitungan unit cost dengan ABC System agar diperoleh informasi biaya atau harga pokok yang lebih akurat sehingga relevan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam penentuan tarif.
Kata kunci: Activity Based Costing, tarif, harga pokok sewa kamar, cost pool, cost driver, unit cost
(16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii ABSTRACT
ANALISIS HARGA POKOK KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL
Yuni Nuryanti F3308182
Problem which will be research is what method of Activity Based Costing System applicable to calculate cost of good sold hotel room of to lodge or unit cost.
Referring the problem, researcher try to analyze ill indoor applying ABC System by classification of operating expenses of hotel, determining cost pool to know activity which can be traced to yielded service, determining cost driver which can be used as measure of activity, later than make design of ABC System applying at hotel. After design of ABC System applying at depicted, researcher conduct enumeration to unit cost for hotel room.
Result of enumeration unit of the cost incommensurable because to date the hotel not yet conductedenumeration to unit cost. Result of analysis indicated that Kusuma Sahid Prince Hotel fulfil condition in applying ABC System. The result of unit cost enu incommensurable because to date the hotel have never calculated unit cost of hotel room.
Persuan to finding in hence raised by suggestion Kusuma Sahid Prince Hotel to condict analyze and enumeration unit of cost with ABC System, in order to obtained by information of relevant more accurate cost of good sold so that to be made by base of decision making in the case of tariff determination.
Key words: Activity Based Costing, tariff, cost of good sold, cost pool, cost driver, unit cost.
(17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Kusuma Sahid Prince Hotel Solo merupakan salah satu hotel berbintang lima di kota Solo dan bangunannya masih bernuansa budaya Jawa yang sangat kental. Walaupun sekarang banyak bangunan hotel yang modern menghiasi kota Solo tetapi Kusuma Sahid Prince Hotel tetap mempertahankan nuansa Jawa yang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu hotel. Nama-nama lokasi pun tetap identik dengan Jawa, misalnya Madugondo untuk nama bar, Gambir Sekethi untuk nama cafe, Pantiharjo,
Sriwedari, Anggrek Bulan, Dewandaru untuk nama-nama meeting room, dan
Tirtasari untuk nama kolam renang.
Hotel yang terletak di jalan Sugiyopranoto No. 20 Surakarta ini pernah dipakai sebagai kampus Universitas Cokroaminoto pada tahun 1964 sampai dengan 1970. Pada tahun 1970, tempat tersebut dibeli oleh Bapak Sukamdani selaku direktur PT Sahid & Co untuk direncanakan dibangun menjadi sebuah hotel. Pada tanggal 26 Oktober 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel oleh Kanjeng Gusti Putri Mangkunegoro VIII dan penanaman prasasti oleh Presiden Sahid Group.
Pembangunan hotel selesai ahun 1977 dan pada tanggal 8 Juli 1977 diresmikan pembukaannya oleh Bapak Ahmad Taher, menteri perhubungan pada saat itu. Jumlah kamar pada saat itu adalah 28 bungalow. Bulan Oktober
(18)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1977 ditambah dengan 18 kamar Cabanas dan pada tanggal 8 Juli 1980 ada penambahan kamar di Moderate sehingga totalnya 82 kamar sebagai hotel berbintang tiga. Pada tahun 1981 bertambah 12 kamar dan 1 Royal Suite yang melestarikan bekas kamar tidur Pangeran Kusumoyudho di bangunan utama.
Kusuma Sahid Prince Hotel diresmikan sebagai hotel berbintang empat pada tahun 1985 dengan penambahan fasilitas hotel. Bertepatan dengan HUT yang ke-18 seiring dengan program pemerintah untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Kusuma Sahid Prince Hotel diganti namanya menjadi Hotel Sahid Kusuma Raya dan diresmikan pula penambahan 18 kamar extention yang terdiri dari kamar-kamar suite serta Griyadi Kusuma Sahid, unit kamar baru dengan 20 kamar sehingga total kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel sekarang menjadi 121 kamar, dengan rincian 101 kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel dan 20 kamar berada di Griyadi Kusuma Sahid. Bertepatan dengan HUT Kusuma Sahid Prince Hotel pada tahun 2008 diserahkan sertifikasi hotel bintang lima serta pengembalian nama ke Kusuma sahid Prince Hotel sebagai bentuk penjagaan keaslian nama hotel sejak dididrikan.
1. Fasilitas, sarana, dan prasarana
Kegiatan operasional Kusuma Sahid Prince Hotel secara garis besar terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu:
a. Penjualan (persewaan) kamar/ruang, meliputi persewaan kamar untuk bermalam maupun ruangan (meeting room) untuk kegiatan tertentu.
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
b. Penjualan makanan dan minuman, meliputi penjualan makanan dan minuman baik di restaurant, café, bar, maupun pesanan kamar dan lainnya.
c. Minor Operating Departement (MOD), meliputi:
1) Bussiness Center a) Telephone & Fax b) Car Rental c) Ticketing d) Pengetikan
e) Computer Rental
f) Internet Connection g) Notulis, dll
2) Sport & Recreation
a) Swimming pool
b) Tennis court
c) Health & Fitness Center d) Massage & Spa
e) Salon & Barbershop 3) Laundry & dry cleaning
a) House Laundry
b) Guest Laundry
Kegiatan-kegiatan operasional di atas didukung dengan fasilitas, sarana, dan prasarana sebagai beriku:
(20)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
a. Fasilitas kamar
Memiliki 121 kamar dengan rincian sebagai berikut:
1) Deluxe : 36 kamar
2) Cabanas : 18 kamar
3) Superior : 16 kamar
4) Executive suite : 16 kamar
5) Prince suite : 12 kamar
6) Luxury : 2 kamar
7) Royal suite : 1 kamar
8) Griyadi : 20 kamar
b. Fasilitas ruang rapat (meeting room)
Kusuma Sahid Prince Hotel memiliki lima ruang rapat seperti pada tabel berikut:
Tabel I.1
Ruang Rapat dan Kapasitas Tempat Duduk Kusuma Sahid Prince Hotel Sampai Dengan Januari 2011
No Nama Style
Teatre Class room O_blank style U_shape style
1 Pantiharjo 150 100 80 80
2 Sriwedari 100 75 80 80
3 Anggrek
Bulan 30 20 30 30
4 Dewandaru 40 20 30 30
5 Tirtasari 400 200 150 150
(21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
c. Fasilitas lainnya
1) Gambir Seketi Coffee Shop
Terletak di sebelah timur lobby. Pelayanan dibuka selama 24 jam dan menyediakan special menu oriental dan European.
2) Madugondo Bar
Terletak di sebelah utara coffee shop. Menyediakan berbagai minuman ringan dan cocktail dalam berbagai variasi serta diiringi dengan live music entertainment dan tempat untuk karaoke.
3) Lounge
Terletak di sebelah barat lobby. Pelayanan dibuka dari pukul 10.00 wib sampai dengan pukul 00.00 wib. Tempat untuk bersantai dan mendengarkan alunan musik ringan dengan aneka makanan ringan. 4) Kolam renang
Terletak di samping lounge. Kolam renang ini selain sebgai fasilitas tamu hotel juga diperuntukkan bagi umum.
5) Fitness Centre
Terletak di sebelah barat kolam renang. 6) Pool Café
Terletak di depan fitness centre. Pelayanan dibuka dari pukul 12.00 wib sampai dengan pukul 20.00 wib.
(22)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
7) Iringan Gamelan
Lantunan indah dari setiap nada yang keluar dari gamelan diperdengarkan antara pukul 17.00 wib sampai dengan 19.30 wib. Gamelan indah ini terletak di lobby.
Fasilitas lain diantaranya: SPA, free hotspot area, Melati Salon, Galeri UKM, batik store, laundry & dry cleaning, drug store, house clinic & doctor, dan Javanesse live music.
2. Struktur organisasi dan deskripsi jabatan
a. Struktur organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu urutan manusia atau orang yang disusun menurut tugas dan kewajibannya dengan rasa tanggung jawab dalam bidangnya masing-masing di suatu organisasi dengan peraturan tertentu guna mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun struktur organisasi Kusuma Sahid Prince Hotel dapat dilihat pada gambar berikut :
(23)
Gambar I. 1
Struktur organisasi Kusuma Sahid Prince Hotel
Board of Direksi PT SIHM & C
General Manager
Sales and Marketing Manager
Internal Auditor
Chief Accounting
Front Office Manager
HRD Manager
Food & Beverages
Engineering Manager
Laundry Manager
Housekeeping Manager
Internal Auditor
(24)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar I. 2
Struktur organisasi Accounting Department Kusuma Sahid Prince Hotel Chief
Accountant
Internal Auditor
Asst. Chief Accountant
Book Keeper
Cost Control
E.D.P. Account
Payable
General Cashier
Income Auditor
Account Receivable
F&B Cost Control
M&S Cost Control
Night Auditor
F.O.C
R.B.C
Drugstore Cashier
Collector
Purchasing
Purchasing Clerk
Receiving Store
Keeper 8
(25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Deskripsi Jabatan
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam Kusuma Sahid Prince Hotel untuk Accounting Department adalah sebagai berikut:
1. Chief Accounting
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional hotel yang berkaitan dengan aspek administrasi dan keuangan, meliputi: a. Merencanakan dan mengendalikan tugas-tugas yang berkaitan
dengan aktivitas operasional di Accounting Department,
pengerjaan buku-buku dan catatan akuntansi serta penyiapan laporan manajemen lainnya tepat dan pada waktunya.
b. Melakukan pengawasan secara berkesinambungan atas seluruh
transaksi keuangan hotel melalui prosedur verifikasi dan persetujuan untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang terjadi telah dilaksanakan melalui prosedur yang erlaku, disetujui oleh yang berwenang serta dipertanggungjawabkan dan dilaporkan dengan benar.
c. Mengusahakan dan menjaga agar pemanfaatan dana kas berada
pada tingkat yang paling efisien.
d. Mengusahakan dan menjaga agar kebijakan direksi dan
General Manager yang berkaita dengan aspek administrasi dan keuangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
(26)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
e. Mengkomplimasi penyusunan anggaran dan proyeksi-proyeksi dari seluruh departemen dan menyiapkan Anggaran Tahunan pada waktu yang telah ditetapkan
f. Melakukan pengendalian melalui anggaran (budgetary control) supaya realisasi kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan
pendapatan, pengeluaran biaya, barang modal (capital
investment) serta arus penerimaan dan pengeluaran uang, berjalan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
g. Mengusahakan koordinasi dan efisiensi kerja, mengawasi kegiatan seluruh staff di Accounting Department serta menjaga hubungan kerja dengan pimpinan-pimpinan departemen lainnya.
h. Memberikan pertimbangan-pertimbangan dan usul-usul
penyimpanan kepada General Manager berkenaan dengan
penyusunan rencana/anggaran, kebijakan dan prosedur.
i. Memelihara keutuhan dokumen-dokumen dan buku-buku yang
ada pada Accounting Department
j. Mengawasi pengamanan fisik atas uang kas, persediaan
barang/bahan, aktiva tetap dan operating equipment. 2. Assistant Chief Accounting
Bertanggung jawab untuk mengarahkan dan mengkoordinasi
seluruh aktivitas yng berhubungan dengan Accounting and
(27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Administrasi Kas, Administrasi Utang dan Piutang, Persediaan, Anggaran, Arus Uang, Penggajian, Pengendalian Biaya, Kredit dan Penagihan, Night & Income Audit, Penyusuna Anggaran dan Arus Kas, dan Penyusunan Laporan Bulanan.
3. Book Keeper
a. Membantu Assistant Chief Accounting dalam mengkoordinasi tugas-tugas general accounting dan mengawasi pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi yang berlaku
b. Mengawas penyelenggaraan admnistrasi utang yang
dilaksanakan oleh Account Payable.
c. Mengawasi, memverifikasi dan memeriksa tugas-tugas Income Audit.
d. Menyelenggarakan administrasi utang/piutang.
e. Menyelenggarakan administrasi aktiva tetap meliputi
penyiapan Computer Input Asset Maintenance dan depresiasi serta pembuatan daftar aktiva tetap
f. Memverifikasi laporan rutin dan dokumen pendukungnya.
g. Memeriksa kebenaran pembukuan ke dalam akun yang
bersangkutan serta mengawasi pengerjaan buku-buku harian kas dan buku penjualan dan buku-buku pembantu.
h. Menyiapkan laporan keuangan bulanan dan daftar
pendukungnya
(28)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
j. Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang diinstruksikan oleh Chief Accounting.
4. Cost Control
a. Mengawasi dan mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan
perusahaan dalam aktivitas pembelian barang/jasa, penerimaan dan penyimpanan serta pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh dalam hubungannya dengan pengeluaran barang.
b. Membantu dalam menetapkan dan menilai spesifikasi
pembelian dan secara periodik mengawasi apakah hal tersebut telah dilaksanakan.
c. Mengawasi kegiatan penjualan makanan dan minuman untuk menilai apakah pembebanan harga makanan di dalam guest check sesuai dengan dafar menu yang berlaku
d. Membantu dalam merencanakan dan menetapkan harga jual makanan dan minuman, serta mengendalikan volume biaya pada tingkat yang direncanakan.
e. Melakuka Analyze Study terhadap kegiatan operasi dalam hubungannya dengan pengendalian biaya.
5. Account Payable
a. Memeriksa seluruh invoice beserta bukti-bukti pendukungnya, menyelenggarakan administrasi hutang dan laporan yang berhubungan serta menyiapkan pembayaran
(29)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c. Mengajukan cek yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan persetujuan General Manager
d. Mencatat seluruh Voucher Payable dan cek ke dalam Voucher Register.
e. Menyiapkan Journal Entry Account Payable
f. Membatalkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
Account Payable yang telah dibayar lunas. 6. General Cashier
a. Bertanggung jawab atas penyiapan dan pengeluaran serta pengawasan kas yang berada dibawah pengurusannya.
b. Menjaga penyimpanan kas dan alat pembayaran lainnya dengan
tertib termasuk pengawasan atas brankas hotel.
c. Menerima dan mengecek kelengkapan uang, travel Check dan bank notes dalam remittance envelope yang diserahkan oleh FOC dan Outlet Cashier.
d. Menerima rekapitulasi penerimaan kas harian, menyetorkan seluruh penerimaan ke bank dan menyiapkan laporan hasil penyetoran ke bank.
e. Bertanggung jawab atas penggantian dana kas kecil dan penyelenggaran catatan pengeluaran.
f. Bertanggung jawab atas pengambilan dan pengeluaran kas dari dan ke bank.
(30)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
g. Membantu pelaksanaan inventarisasi kas secara periodik atas House Bank pada tiap-tiap outlet.
h. Melakukan tugas lain yang diinstruksikan. 7. Income Auditor
a. Mengawasi, memverifikasi, menguji catatan-catatan dan
memastikan seuruh pendapatan hotel telah diterima, dicatat, dan dilaporkan dengan bernar.
b. Memeriksa angka-angka pendapatan harian beserta dokumen
pendukungnya berupa Guests folio dan voucer yang
disampaikan oleh Night Audit.
c. Mencocokkan dan memverifikasi selurug guest check, voucer dan dokumen lain yang berhubungan yang akan diposting ke City Ledger.
d. Memverifikasi laporan harian atas concessionaire’s invoice yang dibebankan kepada tamu hotel.
e. Menyiapkan laporan harian operasi untuk ditandatangani oleh Chief Accounting.
f. Membuat dan menyiapkan perhitungan kewajiban pajak dan kewajiban yang berkaitan dengan perjanjian serta mengurus pembayarannya.
(31)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
8. Account Receivable
a. Mengusahakan dan menjaga agar aktivitas kredit dan penagihan berjalan secara efektif dan mentaati ketentuan-ketentuan yang telah digariskan.
b. Mengawasi permohonan pembayaran kredit dari para pelanggan
dan memeriksa persyaratan pemberian kredit.
c. Menetapkan dan mengawasi batasan kredit yang diperkenankan. d. Memeriksa laporan Night Auditor dan mengawasi rekening tamu untuk memastikan tidak terjadi pelampauan batas kredit yang diperkenankan dan melaporkannya ke Chief Accounting.
e. Mengawasi aktifitas pembuatan faktur, apakah telah
dilaksanakan dengan benar da dikirim tepat pada waktunya.
f. Melakukan kontak dengan perusahaan-perusahaan penjamin
kredit, baik lokal maupun internasional dalam hubungannya dengan penentuan batas kredit yang dapat diberikan.
g. Menyiapkan laporan kepada Chief Accounting berkenaan
dengan piutang-piutang tak tertagih, upaya penagihan yang telah dilakukan dan kemungkinan menempuh upaya lain.
h. Menyelenggarakan pertemuan untuk membahas dan
mengusulkan penyempurnaan terhadap kebijakan dan prosedur kredit yang berjalan.
(32)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
9. Food & Beverages Cost Control
a. Bertanggung jawab menyiapkan perhitungan Daily Food Cost serta menyiapkan Daily Flash Food Cost Report dan Daily Food & Beverage Sales Report
b. Bertanggung jawab atas penyimpanan Beverages Cost Report dan melakukan spot check terhadap minuman yang terdapat pada outlet-outlet.
10. Night Auditor
a. Posting Restaurant Check dan Room
b. Mencocokan penjualan kasir restoran dengan mesin kasir depan c. Mensortir semua cek restoran, telepon, dan beban-beban lain.
d. Membuat Day Card yang jumlahya sama dengan semua
penghasilan hotel dalam satu hari dengan jangka waktu dua puluh empat jam.
e. Membuat laporan tentang segala kejadian dalam hubungannya
dengan operasi hotel ditangan FOC.
f. Memeriksa summary masing-masing departemen.
g. Membuat rekapitulasi masing-masing restoran. 11. Front Office Cashier (FOC)
a. Mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab atas seluruh aspek kegiatan dan mekanisme kerja Front Office Cashier dan Night Auditor
(33)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b. Mengawasi pelaksanaan prosedur pengamanan deposit box dan menetapkan status yang bertanggung jawab periodik.
c. Mengawasi tugas FOC dan Night Auditor serta membantu memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan administrasi rekening tamu.
d. Menangani aktivitas tindak lanjut atas group account
arrangement, menyangkut pengecekan deposit dan mengecek semua Billing Instruction dari tamu hotel.
e. Membuat laporan tentang segala kejadian yang berkaitan dengan kegiatan operasi FOC dalam Log Book.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan
bidangnya yang diinstruksikan oleh atasannya. 12. Purchasing
a. Bertanggug jawab atas segala aspek yang berkaitan dengan aktivitas pembelian barang dan jasa kebuthan hotel dengan mengusahakan kondisi-kondisi:
· Diperoleh harga beli terendah dangan kualitas yang
dikehendaki
· Dapat diperoleh secara berkesinambungan dan kuantitas dan kualitas yang diperlukan
· Dapat diperoleh/diterima pada waktu yang ditentukan
(34)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
· Diperoleh syarat pembayaran yang sesuai dengan ketentuan
hotel
b. Menginstruksikan penyiapan Purchase Order berikut
dokumen-dokumen pendukung serta memeriksanya dan menandatangani jika telah selesai.
c. Menyiapkan laporan periodik yang berkenaan dengan status pembelian.
d. Meneliti penawaran dari pemasok dan mengajukan
rekomendasi diantara para pemasok yang membuat persyaratan
kepada General Manager.
13. Receiving
a. Bertanggung jawab atas semua kedatangan barang yang
dipesan dan memeriksa kelengkapan barang dengan Market List maupun Purchase Order.
b. Membuat bukti penerimaan barang.
c. Melampirkan bukti penerimaan barang dengan nota dari vendor atau dengan Market List dan Purchase Order.
d. Mengarsip pemberitahuan acara yang diselenggarakan hotel. 14. Store Keeper
a. Menyimpan dan mengeluarkan barang-barang serta
bertanggung jawab atas pengamanan fisik dan kondisi barang-barang yang disimpannya.
(35)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Menyiapkan pesanan pembelian dan menjaga agar persediaan berada dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari.
c. Memeriksa dan menerima barang-barang yang masuk ke
gudang berdasarkan Purchase Order.
d. Mengawasi sisa persediaan dan mengadakan inventarisasi fisik pada akhir bulan bersama Cost Control.
e. Mengawasi penyelenggaraan Bin Card atas barang-barang
dalam gudang.
f. Memberikan informasi kepada bagaian Purchasing apabila ada barang-barang yang belum atau tidak datang tepat pada waktunya.
g. Mengeluarkan bahan makanan, minuman dan
peralatan/perlengkapan operasi untuk departemen yang memerlukan berdasarkan dokumen permintaan yang telah disetujui
h. Menyiapkan daftar pemakaian bahan makanan, minuman,
peralatan/perlengkapan operasi untuk keperluan penganalisaan oleh Cost Control.
i. Melaksanakantugas lainnya yang diinstrusikan atasannya. 15. Drugstore Cashier
a. Menyiapkan voucer-voucer pembebanan kepada tamu dan
(36)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
penjualan tunai dan menyetorkannya ke FOC pada akhir tugasnya.
b. Mengatur dan menjaga dana kas untuk penukaran uang kecil. c. Menyiapkan daftar rincian barang-barang yang dijual untuk
disampaikan kepada Cost Controller.
d. Membantu inventarisasi fisik persediaan periodik. e. Melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh atasannya.
B. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang semakin cepat dan informasi yang semakin kilat mengakibatkan persaingan bisnis yang bertambah ketat. Setiap perusahaan memasang strategi bisnis untuk menarik minat konsumen. Beriklan, pemberian diskon, pemberian fasilitas khusus, dan berbagai strategi lainnya diharapkan membantu manajemen mempertahankan kendali atas minat konsumen. Secara internal manajemen menyusun berbagai strategi untuk penghematan harta perusahaan, pemanfaatan kekayaan perusahaan secara optimal, dan penekanan cost produk agar menghasilkan produk yang cost effective.
Berkaitan dengan cost effective, perusahaan tidak terlepas dari peran akuntansi biaya. Untuk menghasilan produk yang cost effective, diperlukan informasi biaya yang sistematis dan komparatif serta data untuk analisis biaya dan laba. Informasi ini membantu manajemen untuk menetapkan sasaran laba perusahaan, menetapkan target departemen yang menjadi pedoman
(37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
manajemen menuju pencapaian sasaran akhir, mengevaluasi keefektifan rencana, mengungkapkan keberhasilan atau kegagalan dalam bentuk tanggung jawab yang spesifik, dan menganalisis serta memutuskan pengadaan penyesuaian dan perbaikan, agar seluruh organisasi tetap bergerak maju secara seimbang menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Semakin menjamurnya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan, menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan dalam memenangkan persaingan tersebut ditentukan oleh beberapa hal antara lain quality, cost dan services.
Services adalah kuantitas atau ragam pelayanan yang disediakan pihak hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center, bar, dan lain sebagainya. Quality merupakan kualitas pelayanan terhadap konsumen, hal ini lebih menekankan pada kepuasan konsumen terhadap satu jenis pelayanan. Kebersihan kolam yang selalu terjamin, rasa masakan yang sesuai dengan selera konsumen, alat-alat fitness yang lengkap dan berfungsi dengan baik, keramahan karyawan hotel merupakan contoh dari kualitas pelayanan yang disediakan pihak hotel terhadap tamu atau konsumennya.
Selain quality dan services, cost merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam perebutan hati para konsumen maupun calon konsumen. Cost adalah jumlah nominal yang harus dibayarkan oleh konsumen atas pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel atau penyedia jasa. Jika ada perbandingan antara beberapa hotel dengan quality dan services yang sama
(38)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dalam hal penentuan harga dan mengabaikan faktor loyalitas konsumen terhadap produsen atau penyedia jasa, konsumen akan cenderung memilih hotel yang lebih murah. Untuk itu diperlukan perhitungan yang maksimal (Kotler, 2000).
Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi yang dapat digunakan untuk menentukan harga jual kamar pada perusahaan jasa
perhotelan berdasarkan metode ABC System.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Metode apakah yang digunanakan oleh Kusuma Sahid Prince Hotel
dalam menghitung harga pokok sewa kamar?
2. Apakah Activity Based Costing System dapat digunakan untuk
menghitung harga pokok sewa kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah penulis uraikan, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui metode yang digunakan oleh Kusuma Sahid Prince Hotel dalam menghitung harga pokok sewa kamar.
2. Menganalisis kemungkinan penerapan Activity Based Costing System untuk menghitung harga pokok sewa kamar pada Kusuma Sahid Prince Hotel.
(39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian tentang penentuan harga pokok sewa kamar dengan Activity Based Costing System adalah:
1. Bagi hotel
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang
kemungkinan penerapan Activity Based Costing System dalam
penentuan harga pokok sewa kamar.
2. Bagi akademis
Penelitian in diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan mengenai perhitungan dan pengalokasian biaya dengan Activity Based Costing System pada perusahaan jasa, khususnya pada perhotelan.
(40)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB II
ANALISISDATADANPEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
Activity Based Costing System (selanjutnya disebut ABC System) merupakan konsep akuntansi biaya yang mulai dikenal sejak tahun 1990-an.
ABC System muncul dikarenakan masalah yang dihadapi perusahaan
manufaktur yang menghasilkan berbagai jenis produk dalam membebankan biaya overhead pabrik ke berbagai jenis produk yang dihasilkan. Pada perkembangannya ABC System tidak terbatas lagi pemanfaatannya, untuk menghasilkan informasi tentang cost product, tetapi meluas sebagai sistem untuk memacu manajemen dalam memberbaiki proses yang digunakan untuk menghasilkan produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu, ABC System tidak hanya digunakan oleh perusahaan manufaktur yang menghasilkan berbagai jenis produk, perusahaan manufaktur dengan produk tunggal dan perusahaan jasa juga mulai menggunkannya untuk perhitungan kos produk maupun untuk pengurangan biaya.
1. Pengertian Activity Based Costing System
ABC System adalah sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk memotivasi personel dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang menlalui pengelolaan aktivita (Mulyadi, 2003: 53). Pengertian lain, menurut Garrison (2000:342) ABC System dapat didefinisikan sebagai metode costing yang dirancang untuk
(41)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
menyediakan informasi biaya bagi para manajer untuk keputusan strategik dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap.
Menurut Hansen dan Mowen dalam Nurdina (2007:15) “ABC System merupakan suatu penelusuran alternatif biaya yang menekankan pada biaya overhead pabrik terhadap aktivitas-aktivitas penelusuran ke suatu unit organisasi tertentu. ABC System memfokuskan dari biaya yang melekat pada produk/jasa berdasarkan aktivitas yang dikerjakan
untuk memproduksi, menjalankan, dan mendistribusikan atau
menunjang produk/jasa yang bersangkutan.”
Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ABC System menggunakan dua asumsi sebagai berikut:
a. Aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya
ABC System beranggapan bahwa sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan dan bukan hanya sekedar timbulnya biaya yang harus segera dialokasikan.
b. Produk/jasa (konsumen) yang menyebabkan timbulnya permintaan
terhadap aktivitas
Sumber daya diperlukan untuk membuat atau menghasilkan produk/jasa yang diinginkan konsumen.
(42)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2. Struktur Activity Based Costing System
a. Aktivitas
Menurut Kaplan (2001:17) akuntansi aktivitas merupakan suatu proses pengumpulan dan penelusuran biaya dan data ke aktivitas-aktivitas suatu perusahaan dan menghasilkan umpan balik berupa hasil yang aktual dibandingkan dengan biaya yang telah dianggarkan, agar dapat dilakukan suatu tindakan perbaikan pada hal-hal yang perlu diperbaiki. Aktivitas merupakan kombinasi berbagai tugas rutin dan faktor produksi yang dilaksanakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Besar kecilnya aktivitas yang terjadi berpengaruh pada besar kecilnya biaya overhead yang muncul. Dengan demikian diperlukan analisis aktivitas untuk mengetahui aktivitas yang dijalankan perusahaan pada saat ini dan untuk mengetahui unit input dan output dari aktivitas yang dijalankan. Analisis aktivitas juga dapat memberikan informasi yang berguna untuk identifikasi banyaknya aktivitas dan faktor-faktor yang meminbulkan biaya.
Tahap-tahap dalam analisis aktivitas adalah: 1. Menentukan lingkup analisis aktivitas
Penentuan lingkup dan batasan analisis aktivitas ditujukan untuk mengidentifikasi masalah agar diperoleh informasi secara tepat.
(43)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2. Menentukan unit analisis aktivitas
Penentuan unit analisis aktivitas dimaksudkan untuk menyederhanakan lingkup analisis aktivitas. Dalam analisis aktivitas ini perusahaan dipecah dalam beberapa departemen yang mempunyai tujuan khusus. Setelah itu suatu aktivitas yang terjadi dapat dihubungkan dengan satu atau beberapa departemen tersebut.
ABC System mengelompokkan aktivitas kedalam empat kategori, yaitu:
1. Aktivitas berlevel unit (Unit level activities)
Merupakan aktivitas yang dilakukan setiap unit produk atau jasa yang dihasilkan secara individual. Biaya yang ditimbulkan dibebankan pada produk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan.
2. Aktivitas berlevel batch (Batch level activities)
Aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang berkaitan dengan sekelompok produk atau jasa terhadap produk ataupun secara individu.
3. Aktivitasberlevel produk (Product level activities)
Aktivitas yang dilakukan untuk mendukung setiap produk atau jasa yang dihasilkan secara individual agar produk tersebut tetap bisa dipoduksi. Aktivitas ini dilakukan untuk melayani berbagai kegiatan produksi produk tertentu yang berbeda-beda.
(44)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4. Aktivitas berlevel fasilitas (Facility level activities)
Aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan secara umum dan tidak berkaitan dengan jenis produk tertentu yang dihasilkan secara individual, meliputi aktivitas untuk menopang proses secara umum.
b. Cost pool
Cost pool adalah pengelompokan biaya overhead yang
ditentukan pada aktivitas yang telah diidentifikasi. Pengelompokan ini berdasarkan atas kesamaan karakteristik masing-masing aktivitas yang saling berkaitan dan mempunyai rasio yang sama untuk seluruh produk. Setiap cost pool menapung biaya dari transaksi-transaksi yang homogen. Semakin banyak aktivitas dalam suatu kegiatan menyebabkan semakin tinggi biaya dalam cost pool. Semakin tinggi tingkat kesamaan aktivitas yang dilaksanakan, semakin sedikit cost pool yang dibutukan untuk membebankan biaya-biaya tersebut.
c. Cost pool rate
Cost pool rate adalah biaya overhead per unit cost driver yang dihitung untuk setiap kelompok aktivitas. Pembebanan biaya pada setiap cost pool menggunakan tarif tertentu yang dihitung denga rumus sebagai berikut:
(45)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Taksiran cost driver
d. Cost driver
Cost driver adalah faktor yang menyebabkan atau
mempengaruhi biaya. Secara umum cost driver terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Cost driver berdasarkan volume
Volume produksi digunakan sebagai cost driver dalam
menjalankan kegiatan produksi. Biaya yang timbul adalah biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang berhubungan erat dengan volume produksi. Cost driver ini didasarkan pada jam tenaga kerja langsung dan jam kerja mesin.
2. Cost driver berdasarkan transaksi
Cost driver yang berhubungan dengan transaksi digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas utama yang dilakukan oleh
perusahaan. Biaya overhead dibebankan pada produk
berdasarkan proporsi aktivitas yang diserap masing-masing produk.
Penentuan banyaknya cost driver yang dibutuhkan tergantung pada keakuratan laporan harga pokok produksi yang diinginkan dan kompleksitas komposisi produk yang diproduksi. Semakin
(46)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
banyak cost driver yang digunakan, maka laporan biaya produk akan semakin akurat.
Faktor-fakto yang mempengaruhi banyaknya cost driver yang dibutuhkan dalam mebebanka biaya overhead adalah:
1. Tingkat ketelitian laporan biaya produk yang diinginkan. Semakin tinggi tingkat ketelitian, maka semakin banyak cost driver yang dibutuhkan.
2. Derajat keanekaragaman produk. Semakin besar jumlah
aktivitas yang menunjukkan proporsi penting dari total biaya produk, maka cost driver yang dibuthkan semakin banyak.
3. Derajat keanekaragaman volume. Semakin besar jumlah
kisaran ukuran produk, maka semakin besar cost driver yang dibutuhkan.
4. Korelasi cost driver. Semakin rendah korelasi cost driver dengan aktivitas, maka semakin banyak cost driver yang dibutuhkan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan cost driver adalah:
1. Biaya pengukuran.
ABC System harus dirancang untuk menyeleksi cost driver yang data dan informasi yang relative mudah didapat. Cost
driver yang membutuhkan biaya pengukuran yang lebih rendah
(47)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Korelasi
Penggunaan cost driver yang menggambarkan konsumsi
aktivitas tidak langsung suatu produk dapat menimbulkan risiko distorsi pelaporan biaya produk. Cost driver yang dapat mencangkup konsumsi aktivitas aktual pada suatu produk dengan baik diukur dengan korelasi kuantitas yang dibebankan pada produk dibanding kuantitas aktual yang dikonsumsi produk.
3. Pengaruh perilaku
Pengaruh cost driver pada perilaku karyawan harus
dipertimbangkan dalam pemilihan cost driver. Pengaruh
perilaku ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Manfaat untuk perusahaan apabila cost driver dapat memotivasi karyawan bertindak sesuai dengan keinginan perusahaan, dan kerugian untuk perusahaan apabila sebaliknya.
3. Penentuan Harga Pokok Produk dalam Activity Based Costing
System
Aktivitas merupakan pusat dalam alokasi biaya. Penentuan harga pokok jasa berbasis aktivitas dirancang untuk mengukur biaya melalui aktivitas yang tujuannya untuk mengatasi distorsi informasi biaya. Penentuan harga pokok dengan ABC System dilakukan dengan dua tahap, pertama: biaya tidak dilacak ke pusat pertanggungjawaban
(48)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
melainkan ke pusat aktivitas, kedua: pembebanan biaya pada tiap produk. Secara jelasnya tahap-tahap tersebut dijelaskan sebgai berikut: a. Tahap I
1. Mengidentifikasi berbagai aktivitas
Berbagai aktivitas dikelompokkan menjadi: a) Aktivitas berlevel unit
b) Aktivitas berlevel batch (Batch level activities) c) Aktivitasberlevel produk (Product level activities) d) Aktivitas berlevel fasilitas (Facility level activities) 2. Pengasosiasian berbagai biaya dengan berbagai aktivitas
Menghubungkan berbagai biaya dengan setiap kelompok aktivitas.
3. Penentuan kelompok biaya (cost pool) yang homogen dengan berbagai aktivitas.
Cost pool yang homogen adalah sekelompok biaya overhead yang terhubungkan secara logis dengan tugas yang dilaksanakan dan berbagai macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh cost driver tunggal. Pengelompokan aktivitas yang homogen ini didasarkan pada persamaan karakteristik brikut ini:
a) Aktivitas tersebut saling berkaitan
b) Mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk seluruh produk
(49)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Setelah penentuan kelompok biaya yang homogen, selanjutnya menghitung tarif kelompok. Tarif kelompok (pool rate) adalah tarif biaya overhead per unit cost driver yang dihitung untuk suatu kelompok aktivitas.
b. Tahap II
Penelusuran biaya dilakukan dnegan menentukan cost driver yang besifat volume-related dan non volume-related. Pada tahap ini biaya overhead ditelusuri ke berbagai jenis produk dengan menggunakan pool rate yang dikonsumsi oleh setiap produk yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Overhead yang dibebankan = pool rate X unit-unit cost driver yang digunakan.
4. Activity Based Costing System di dalam Perusahaan Jasa
Penerapan ABC System pada perusahaan jasa berbeda dengan perusahaan manufaktur. Pada perusahaan jasa, sebagian besar komponen biaya bersifat tidak langsung dan cenderung fixed. Perusahaan jasa hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak terdapat biaya bahan baku langsung. Proses produksi ditujukan langsung untuk memberikan pelayanan kepada konsumen, hal ini menyebabkan terjadinya bauran jasa yang dapat menimbulkan distorsi dalam penentuan tarif jasa yang ditawarkan.
(50)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Penerapan ABC System pada perusahaan jasa memiliki beberapa ketentuan khusus. Ha-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan ABC System pada perusahaan jasa adalah sebagai berikut ini. (William Rotch, 2009: 30)
a. Identifiying and costing activities
Mengidentifikasi dan menghargai aktivitas dapat membuka beberapa kesempatan untuk pengoperasian yang efisien
b. Special challenges
Perusahaan jasa dapat menghadirkan kesulitan-kesulitan khusus dalam mengalokasikan biaya aktivitas. Kebutuhan untuk bisa responsif terhadap tuntutan eksternal yang dapat diprediksikan meambah unsur-unsur ketidakpastian lainnya.
c. Output diversity
Perusahaan juga menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam
menentukan output diversity. Di lingkungan jasa, diversitas yang menyebabkan aktivitas pendukung yang berbeda-beda bisa sangat sulit untuk dipikirkan. Beberapa perusahaan jasa mempunyai diversitas pengukuran output yang jelas antara sifat dari output dengan aktivitas pendukungnya, tetapi pada beberapa perusahaan penerapan ABC System akan sangat mahal dan manfaat yang
(51)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
diperoleh masih dipertanyakan, karena informasi yang dihasilkan mempunyai ketidakpastian tinggi.
Perhotelan merupakann perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Penerapan ABC System diharapkan akan menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam hal konsumsi biaya yang pada akhirnya akan menguntungkan manajemen dalam pengendalian biaya.
5. Kondisi-kondisi Perusahaan yang dapat diterapkan Activity Based
Costing System
Dalam penerapannya, penentuan harga pokok dengan menggunakan ABC System menyaratkan tiga hal:
1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi
Sistem ABC mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi
beberapa macam produk atau lini produk yang diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi yang demikian tentunya akan menimbulkan masalah dalam membebankan biaya ke masing-masing produk.
2. Tingkat persaingan industri yang tinggi
Yaitu terdapat beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis. Dalam persaingan antar perusahaan yang sejenis tersebut maka perusahaan akan semakin meningkatkan persaingan untuk memperbesar pasarnya. Semakin besar tingkat persaingan maka semakin penting peran informasi tentang harga pokok dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen.
(52)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3. Biaya pengukuran yang rendah
Yaitu bahwa biaya yang digunakan ABC System untuk
menghasilkan informasi biaya yang akurat harus lebih rendah dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
Ada dua hal mendasar yang harus dipenuhi sebelum kemungkinan penerapan ABC System, yaitu:
a) Biaya berdasarkan non unit harus merupakan prosentase yang signifikan dari biaya overhead. Jika hanya terdapat biaya overhead yang dipengaruhi hanya oleh volume produksi dari keseluruhan overhead pabrik maka jika digunakan akuntansi biaya tradisional pun informasi biaya yang dihasilkan masih
akurat sehingga penggunaan ABC System kehilangan
relevansinya. Artinya ABC System akan lebih baik diterapkan
pada perusahaan yang biaya overhead-nya tidak hanya
dipengaruhi oleh volume produksi saja.
b) Rasio konsumsi antara aktivitas berdasarkan unit dan
berdasarkan non unit harus berbeda. Jika rasio konsumsi antar aktivitas sama, itu artinya semua biaya overhead yang terjadi bisa diterangkan dengan satu pemicu biaya. Pada kondisi ini penggunaan ABC System justru tidak tepat karena ABC System hanya dibebankan ke produk dengan menggunakan pemicu biaya baik unit maupun non unit (memakai banyak cost driver). Apabila berbagai produk rasio konsumsinya sama, maka sistem
(53)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
akuntansi biaya tradisional atau ABC System membebankan biaya overhead dalam jumlah yang sama. Jadi perusahaan yang produksinya homogen (diversifikasi paling rendah) mungkin masih dapat mengunakan sistem tradisional tanpa ada masalah.
6. Kelebihan dan Kelemahan Activity Based Costing System
Adapun keunggulan dan kelemahan ABC System adalah sebagai
berikut:
a. Kelebihan ABC System
Kelebihan ABC System adalah sebagai berikut:
1. Biaya produk yang lebih realistik khususnya tersedia dalam pabrik
berteknologi manufakturing yang maju (AMT/Advanced
Manufacturing Technology) dimana overhead pendukung merupakan
suatu proporsi yang signifikan dari biaya total.
2. Semakin banyak overhead dapat ditelusuri ke produk. Dalam pabrik modern, terdapat sejumlah aktivitas non unit yang berkembang. ABC System memberi perhatian pada semua aktivitas.
3. ABC System mengakui bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya
(activities cause cost), bukan produk dan produklah yang mengkonsumsi aktivitas.
(54)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4. ABC System memfokus perhatian pada sifat riil dari perilaku biaya dan membantu dalam mengurangi biaya dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak menambah nilai terhadap produk.
5. ABC System mengakui kompleksitas dari diversitas dari produksi yang modern dengan menggunakan banyak pemacu biaya (multiple cost drivers), banyak dari pemacu biaya tersebut adalah berbasis transaksi (transaction-based) daripada berbasis volume produk. 6. ABC System memberikan suatu indikasi yang dapat diandalkan dari
biaya produk variabel jangka panjang (long run variable product cost) yang relevan terhadap pengambilan keputusan strategik.
7. ABC System cukup fleksibel untuk menelusuri biaya ke proses, pelanggan, area tanggung jawab manajerial, dan juga biaya produk.
8. ABC System memberikan tolok ukur keuangan yang berguna
(misalnya tarif pemacu biaya / cost driver rates) dan tolok ukur non keuangan (misalnya volume transaksi)
(T. Lucy, (1992 :33) dalam Amin Widjaja Tunggal (2000 : 24)
b. Keterbatasan-keterbatasan ABC System ini diantaranya adalah:
1. Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi berbagai macam produk dan berada di dalam lingkungan persaingan tertentu.
2. Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas yang lebih menekankan pada permasalahan alokasi atau pembebanan biaya-biaya manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan dan
(55)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
lain-lainnya tidak menjelaskan bagaimana portfolio atau komposisi produk yang paling optimal.
3. Secara konseptual penentuan harga pokok berbasis aktivitas mempunyai kelemahan sebagai berikut :
a) Beberapa biaya masih dialokasikan secara arbitrer.
b) Dalam penentuan harga pokok produk masih terdapat
penggunaan periode-periode waktu secara arbitrer.
c) Penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya-biaya pemanufakturan mengabaikan beberapa biaya yang dapat diidentifikasikan terhadap produk tertentu dari analisa harga pokok produk.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Harga Pokok Sewa Kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel
Kusuma Sahid Prince Hotel merupakan salah satu hotel di Surakarta. Peghasilan yang diperoleh berasal dari pendapatan jasa atas berbagai fasilitas yang diberikan. Salah satu jasa yang diberikan adalah jasa sewa kamar dimana pendapatan atas jasa tersebut merupakan keputusan yang penting dan dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Daftar harga sewa kamar pada Kusuma Sahid Prince Hotel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel II. 1 Tarif Sewa Kamar
Jenis Kamar Tarif/hari
Deluxe Rp 600,000,-
(56)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Superior Rp 900,000,-
Executive Suite Rp 1,250,000,-
Luxury Rp 1,500,000,-
Prince Suite Rp 1,750,000,-
Indraloka Royal Suite Rp 9,500,000,-
Sumber: Accounting Department Kusuma Sahid Prince Hotel Adapun jenis kamar tersebut memiliki fasilitas sebagai berikut:
Tabel II. 2
Fasilitas Kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel tahun 2010
Kelas jasa Fasilitas
Deluxe Self Controlled Air Conditioning,
Satellite Television, IDD Telephone, Tea Making Facilities, Bathroom Amenities
Bathroom with cold / hot water
Cabanas Self Controlled Air Conditioning
Satellite Television IDD Telephone
Tea / Coffee Making Facilities Bathroom Amenities
Bathroom with cold / hot water Balcony with pool view
Superior Self Controlled Air Conditioning
Satellite Television IDD Telephone
Tea / Coffee Making Facilities Bathroom Amenities
Bathroom with cold / hot water Living Room
Terrace
Executive Suite Self Controlled Air Conditioning
Satellite Television IDD Telephone
Tea / Coffee Making Facilities Bathroom Amenities
Bathroom with cold / hot water Living Room
Hairdryer
HotSpot in Lobby Lounge
Luxury Self Controlled Air Conditioning
(57)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
IDD Telephone
Tea / Coffee Making Facilities Bathroom Amenities
Ensuite Bathroom with cold / hot water 2 Living Room
Dining Room Hairdryer
HotSpot in Lobby Lounge
Prince Suite Self Controlled Air Conditioning
Satellite Television IDD Telephone
Tea / Coffee Making Facilities Bathroom Amenities
Bathroom with cold / hot water Big Living Room in the middle Connecting Room
Dining Room Hairdryer
HotSpot in Lobby Lounge
Indraloka Royal Suite Self Controlled Air Conditioning Satellite Television
IDD Telephone
Tea / Coffee Making Facilities Bathroom Amenities
2 Bathroom with cold / hot water 2 Bedroom
Living Room & Working Room Dining Room
Hairdryer
Private terrace Private parking area Internet connetion
Adjutant room / chief petty officer room Sumber: Room Department Kusuma Sahid Prince Hotel yang diolah.
Dalam penghitungan cost kamar, hotel memberikan alokasi khusus untuk satu kelas kamar yaitu Indraloka Royal Suite. Dimana dalam pembebanan biaya kelas ini diberikan persentase khusus, sebesar 3% dari total biaya yang terjadi. Kemudian sisa dari biaya yang terjadi dibebankan ke setiap kelas kamar sama besar. Selain itu, Kusuma Sahid
(58)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Prince Hotel hanya memperhitungkan tiga aspek dalam penghitungan harga pokok sewa kamar. Pembentukan harga pokok sewa kamar adalah sebagai berikut:
(59)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel II. 3
Alokasi Cost untuk Tiap Jenis Kamar
Cost Total cost Rata-rata
cost perbulan
Unit cost Indraloka Royal Suite
Unit cost
Cleaning supplies
55.033.034 4.586.086 137.583 37.071
Guest supplies
158.724.000 13.227.000 396.810 106.918
Paper supplies
12.306.800 1.025.567 30.767 8.290
Total 565.160 152.279
Sumber: Accounting Department yang diolah.
Dari unit cost tersebut, ditambahkan dengan fasilitas breakfast yang diberikan kepada tiap-tiap kelas kamar.
Tabel II. 4
Unit Cost untuk Tiap Jenis Kamar
Kelas kamar Cost
breakfast
Unit cost Total unit cost
Deluxe Rp 34.000 152.279 186.279
Cabanas Rp 43.000 152.279 195.279
Superior Rp 54.000 152.279 206.279
Executive Suite Rp 63.000 152.279 215.279
Luxury Rp 70.000 152.279 222.279
Prince Suite Rp 87.000 152.279 239.279
Indraloka Royal Suite Rp 93.000 565.160 658.160
Sumber: Accounting Department yang diolah.
2. Penerepan Activity Based Costing System di Kusuma Sahid Prince
Hotel
(60)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Kusuma Sahid Prince Hotel mengelompokkan biaya berdasarkan departemen-departemen. Hal tersebut tampak pada tabel berikut.
Tabel II. 5
Pengelompokan Biaya di Kusuma Sahid Prince Hotel
Departemen Biaya Sifat
Sales & Marketing Salary & Wages Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Miscellaneous Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct
Accounting Salary & Wages
Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Miscellaneous Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct
HRD Salary & Wages
Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Miscellaneous Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Room Department
(Front Office, FB, Laundry,
Housekeeping)
Salary & Wages Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Cleaning supplies China & Glassware Guest Supplies Guest meals Laundry supplies Entertainment Direct Direct Direct Direct Direct Indirect Indirect Indirect Indirect Direct Direct Direct Direct
(61)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Water
Miscellaneous
Indirect Direct
Engineering Salary & Wages
Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Highlight & Power Miscellaneous
Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct
Sumber: Room Department Kusuma Sahid Prince Hotel
Dalam tabel diatas pengelompokan biaya menurut aktivitas di hotel belum mencerminkan aktivitas yang sesungguhnya terjadi untuk setiap pelayanan jasa yang dihasilkan karena terdapat biaya lain yang memberikan nilai tambah terhadap jasa sewa kamar belum dimasukkan. Biaya tersebut diantantaranya highlight & power dan water.
Untuk dapat membebankan biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi
untuk setiap jasa yang dihasilkan, hotel seharusnya
(62)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel II. 6
Pengelompokan Biaya di Kusuma Sahid Prince Hotel
Departemen Biaya Sifat
Sales & Marketing Salary & Wages Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Miscellaneous Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct
Accounting Salary & Wages
Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Miscellaneous Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct
HRD Salary & Wages
Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Miscellaneous Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Direct Room Department
(Front Office, FB, Laundry,
Housekeeping)
Salary & Wages Employee Meals Uniform
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Cleaning supplies China & Glassware Guest Supplies Guest meals Laundry supplies Entertainment Water Miscellaneous
Direct – Pel. Sewa kamar Direct
Indirect Indirect
Indirect – Pel. Sewa kamar Indirect – Pel. Sewa kamar Direct – Pel. Sewa kamar Direct – Pel. Sewa kamar Indirect – Pel. Sewa kamar Direct – Pel. Sewa kamar Direct – Pel. Sewa kamar Direct – Pel. Sewa kamar Indirect – Pel. Sewa kamar Direct – Pel. Sewa kamar Indirect – Pel. Sewa kamar
Engineering Salary & Wages
Employee Meals Uniform
Direct Direct Direct
(63)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Laundry & Valet Telephone & Facsimile Printing Stationery Paper supplies Highlight Miscellaneous Direct Direct Direct Direct
Direct – Pel. Sewa kamar Direct
Sumber: Room Departmen Kusuma Sahid Prince Hotel
Dari tabel diatas, kemudian biaya digolongkan berdasarkan aktivitas. Pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel II. 7
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Aktivitas
Elemen Biaya Jumlah
Unit-level activity cost
1) Salary & wages Rp 427.575.000
2) Guest meals Rp 139.484.000
3) Highlight & power Rp 69.830.667
4) Water Rp 56.469.483
Batch-related activity cost
1) Printing & stationery Rp 11.679.792
2) Telephone & facsimile Rp 11.489.200
3) China & glassware Rp 5.792.000
Facility activity cost
1) Guest supplies Rp 158.724.000
2) Paper supplies Rp 12.306.800
3) Cleaning supplies Rp 55.033.034
4) Laundry supplies 5) Entertainment
Rp 150.117.406 Rp 25.416.000
6) Miscelenous Rp 3.229.200
Sumber: Accounting Department yang diolah
b. Pemilihan cost driver
1) Data Pendukung
Cost driver diperlukan sebagai dasar alokasi untuk
(64)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
dikarenakan setiap aktivitas terdiri dari beberapa komponen biaya sehingga diperlukan dasar alokasi untuk menentukan jumlah biaya berdasarkan aktivitas tersebut. Berikut ini data pendukung yang akan digunakan sebagai cost driver.
a) Volume terisinya tempat tidur
Tabel II. 8
Volume Terisinya Tempat Tidur di Kusuma Sahid Prince Hotel Tahun 2010
No Kelas Kamar Jumlah hari Rata-rata
1 Deluxe 780 21,67
2 Cabanas 2.539 141,06
3 Superior 1.183 73,93
4 Executive Suite 153 9,56
5 Luxury 269 134,5
6 Prince Suite 126 10,5
7 Indraloka Royal
Suite
8 8
Jumlah 4.789
Sumber: Room Department yang diolah b) Tarif Konsumsi Tiap Kelas.
Tabel II. 9
Tarif Konsumsi Tiap Kelas Kusuma Sahid Prince Hotel Tahun 2010
Kelas Tarif Konsumsi
Deluxe Rp 34.000
Cabanas Rp 43.000
Superior Rp 54.000
Executive Suite Rp 63.000
Luxury Rp 70.000
Prince Suite Rp 87.000
Indraloka Royal Suite Rp 93.000
(65)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
c) Pemakaian Listrik
Perbedaan fasilitas pelayanan pada tiap kelas kamar menyebabkan konsumsi pada tiap kelas juga beragam. Berikut ini jumlah pemakaian listrik pada Kusuma Sahid Prince Hotel tahun 2010.
Tabel II. 10
Pemakaian Listrik Tiap Kelas Kusuma Sahid Prince Hotel Tahun 2010
Kelas KWH
Deluxe 144.975,24 KWH
Cabanas 73.675,98 KWH
Superior 66.122,08 KWH
Executive Suite 67.148,32 KWH
Luxury 8.412,26 KWH
Prince Suite 50.647,20 KWH
Indraloka Royal Suite 4.503,60 KWH
Jumlah 415.484,68 KWH
Sumber: data sekunder yang diolah d) Luas Lantai
Luas lantai tiap kamar digunakan untuk menghitung alokasi dari cleaning supplies. Hal tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut.
(66)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel II. 11
Luas Lantai Tiap Kelas Kusuma Sahid Prince Hotel Tahun 2010
Kelas KWH
Deluxe 36 x 16 m2 576 m2
Cabanas 18 x 18 m2 324 m2
Superior 16 x 27 m2 432 m2
Executive Suite 16 x 36 m2 576 m2
Luxury 12 x 40 m2 480 m2
Prince Suite 2 x 54 m2 108 m2
Indraloka Royal Suite 1 x 72 m2 72 m2
Jumlah 2.568 m2
Sumber: data sekunder yang diolah e) Tarif Jasa Sewa Kamar
Perbedaan fasilitas yang disediakan pada tiap kelas kamar menyebabkan tarif yang dibebankan kepada tamu juga beragam. Berikut ini tarif sewa kamar yang berlaku pada Kusuma Sahid Prince Hotel tahun 2011.
Tabel II. 12
Tarif Jasa Sewa Kamar Kusuma Sahid Prince Hotel Tahun 2010
Kelas Kamar Tarif/Hari
Deluxe Rp 600,000,-
Cabanas Rp 675,000,-
Superior Rp 900,000,-
Executive Suite Rp 1,250,000,-
Luxury Rp 1,500,000,-
Prince Suite Rp 1,750,000,-
Indraloka Royal Suite Rp 9,500,000,-
Sumber: Accounting Department Kusuma Sahid Prince Hotel 2) Identifikasi Cost Driver
Identifikasi cost driver dari setiap biaya aktivitas dilakukan setelah aktivitas diidentifikasikan berdasarkan masing-masing
(1)
commit to user
Tabel II. 22
Perbandingan Biaya Sewa Kamar Menggunakan Metode ABC dengan Tarif Yang Berlaku Di Kusuma Sahid Prince Hotel
Tipe Kelas Jasa Biaya Rawat
Inap Tarif KSPH Selisih
Deluxe Rp 261.213,67 Rp 186.279 Rp (74.934,67)
Cabanas Rp 221.772,64 Rp 195.279 Rp (26.493,64)
Superior Rp 231.770,62 Rp 206.279 Rp (25.491,62)
Executve suite Rp 372.029,64 Rp 215.279 Rp (156.750,64)
Luxury Rp 257.656,16 Rp 222.279 Rp (35.377,16)
Prince Suite Rp 299.338,95 Rp 239.279 Rp (60.059,95)
Indraloka RS Rp 501.608,63 Rp 658.160 Rp 156.551,37
Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa biaya sewa kamar yang dikeluarkan pada tiap kelas kamar per hari berdasarkan ABC
System cukup besar. Biaya sewa kamar berdasarkan ABC System
memberikan hasil yang lebih besar kecuali pada Indraloka Royal Suite. Hal tersebut disebabkan oleh pembebanan biaya pada masing-masing produk. ABC System membebankan biaya pada masing-masing produk yang dibebankan pada banyak cost driver, sehingga ABC System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
Selisih antara biaya rawat inap berdasarkan ABC System dengan tarif yang diterapkan oleh Kusuma Sahid Prince Hotel mengalami selisih mines pada Deluxe sebesar Rp (74.934,67), Cabanas Rp (26.493,64), Superior Rp (25.491,62), Executve suite Rp (156.750,64), Luxury Rp (35.377,16), Prince Suite Rp (60.059,95). Hal tersebut belum mampu
(2)
commit to user
tertutup dengan pendapatan dari Indraloka Royal Suite sebesar Rp 156.551,37.
4. Perbandingan Biaya Rawat Inap Dengan Pendapatan Yang Diperoleh
Berdasarkan tarif yang diberlakukan Kusuma Sahid Prince Hotel, dapat diketahui pendapatan yang diperoleh pada tahun 2010 berdasarkan tarif yang telah diberlakukan sejak tahun 2009 berdasarkan ABC System dan penyesuaian dengan tarif pembanding disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel II. 23
Pendapatan Kusuma Sahid Prince Hotel Selama Tahun 2010
Kelas Kamar Hari Inap Tarif Pendapatan
Deluxe 780 Rp 600,000,- Rp 468.000.000,-
Cabanas 2.539 Rp 675,000,- Rp 1.713.825.000,-
Superior 1.183 Rp 900,000,- Rp 1.064.700.000,-
Executve suite 153 Rp 1,250,000,- Rp 191.250.000,-
Luxury 269 Rp 1,500,000,- Rp 403.500.000,-
Prince Suite 126 Rp 1,750,000,- Rp 220.500.000,-
Indraloka RS 8 Rp 9,500,000,- Rp 76.000.000,-
Jumlah Rp 4,137.775.000,-
Sumber: data sekunder yang diolah
Pendapatan tersebut akan penulis bandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan Kusuma Sahid Prince Hotel pada tahun 2010. Total biaya sewa kamar yang dikeluarkan pada tahun 2010 disajikan pada tabel II. 24 berikut ini.
(3)
commit to user
Tabel II. 24
Biaya Sewa Kamar Kusuma Sahid Prince Hotel Tahun 2010
Tipe Kelas Jasa Biaya Sewa Kamar
Deluxe Rp 203.746.660
Cabanas Rp 563.080.742
Superior Rp 273.721.098
Executve suite Rp 56.920.534
Luxury Rp 69.309.507
Prince Suite Rp 37.716.708
Indraloka RS Rp 4.012.869
Jumlah Rp 1.208.508.118
Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, jumlah pendapatan pada tahun 2010 sebesar Rp 4,137.775.000,-. Sedangkan pada tabel II.15 diatas, jumlah biaya rawat inap pada tahun 2010 sebesar Rp 1.208.508.118,-. Berdasarkan hasil perbandingan pendapatan dan biaya rawat inap, maka terjadi surplus sebesar Rp 2.929266.882,-. Semua pendapatan yang diperoleh, sebagian digunakan untuk menutup biaya yang terjadi pada kamar selain Indraloka Royal Suite. Menurut penulis, berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa biaya yang tidak dibebankan dalam perhitungan penentuan biaya sewa kamar dengan menggunakan metode ABC. Seperti hightlight & power, water, china & glassware, printing
stationery, telephone 7 facimile, entertainment, dan miscellaneous. Penulis
memperkirakan berdasarkan beberapa macam biaya yang tidak dibebankan pada penentuan tarif jasa rawat inap berdasarkan metode ABC, bahwa surplus sebesar Rp 2.929266.882,-, akan mampu menutup seluruh biaya
(4)
commit to user
yang terjadi pada jasa sewa kamar di Kusuma Sahid Prince Hotel pada tahun 2011.
BAB III TEMUAN
Melihat dari hasil penelitian yang penulis lakukan pada Kusuma Sahid Prince Hotel, maka penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan, yaiut:
A. KELEBIHAN
1. Kusuma Sahid Prince Hotel telah memiliki sistem komputerisasi yang memudahkan dalam penggolongan biaya, keakuratan penghitungan, dan
mendukung untuk diterapkan ABC System.
2. Kusuma Sahid Prince Hotel telah memiliki Night Auditor yang sangat membantu dalam koreksi penjurnalan sehingga hal ini dapat meminimalisir kesalahan dan meningkatkan keakuratan data.
B. KELEMAHAN
1. Penggolongan biaya ke tiap departemen yang dilakukan oleh Kusuma Sahid Prince Hotel menimbulkan kerancuan karena tidak terdeteksi aktivitas yang menyebabkan biaya yang terjadi, sehingga penenkanan aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya sulit dilakuakan.
2. Penghitungan tarif sewa kamar yang telah dilakukan Kusuma Sahid Prince Hotel hanya mencerminkan sebagian kecil dari biaya yang terjadi dalam pembentukan harga pokok sewa kamar.
3. Kusuma Sahid Prince Hotel tidak menetapkan persentase khusus untuk laba dalam penentuan tarif jasa rawat inapnya, sehingga tidak ada target
(5)
commit to user
khusus dalam peningkatan pendapatan, kinerja, dan pengembangan atau inovasi hotel.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Kusuma Sahid Prince Hotel mampu untuk
menerapkan ABC System dalam penentuan tarif sewa kamar yang
sebelumnya Kusuma Sahid Prince Hotel hanya mengambil tiga biaya dalam menentukan harga pokok sewa kamarnya, yaitu: cleaning supplies, guest
supplies, dan paper supplies.
Biaya sewa kamar berdasarkan analisis penulis dengan
ABC System cenderung lebih besar bila dibanding dengan tarif yang
diberlakukan di hotel, kecuali pada Indraloka Royal Suite yaitu biaya sebesar Rp 501.608,63, sedangkan tarif yang berlaku sebesar Rp 658.160,- dengan selisih Rp 156.551,37. Hal tersebut dikarenakan biaya yang dikeluarkan dialokasikan berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. Tarif yang berlaku saat ini masih relevan digunakan karena surplus sebesar Rp 2.929266.882,-. dimungkinkan dapat menutup biaya yang belum diklasifikasikan dalam penentuan tarif sewa kamar.
(6)
commit to user
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan untuk Kusuma Sahid Prince Hotel adalah:
1. Sebaiknya Kusuma Sahid Prince Hotel menetapkan kebijakan persentase
laba dalam menentukan tarif sewa kamar. Tarif yang dibebankan sebesar biaya sewa kamar berdasarkan ABC System ditambah dengan persentase laba. agar dapat meningkatkan kinerja dan pengembangan atau inovasi hotel.
2. Kusuma Sahid Prince Hotel memungkinkan untuk melakuka
penghitungan tarif sewa kamar dengan ABC System. Dalam penentuan
biaya sewa kamar berdasarkan ABC System, seharusnya hotel
memperhatikan dan membebankan semua biaya yang berhubungan dengan sewa kamar, baik biaya untuk operasional maupun semua biaya yang terjadi pada pemanfaatan jasa sewa kamar.