PERANAN MUSIK PADA RESEPSI PERNIKAHAN MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA MEDA.
PERANAN MUSIK PADA RESEPSI PERNIKAHAN
MASYARAKAT TIONGHOA
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh GelarSarjanaPendidikan
Oleh:
Sihar Hula David Siagian
NIM. 209342064
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kesehatan
serta berkat yang besar sehinggaa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di
Universitas
Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Peranan Musik pada Resepsi
Pernikahan Masyarakat Tionghoa di Kota Medan”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik moral maupun materi. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada
:
1.
Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan,
2.
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan,
3.
Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik,
4.
Uyuni Widiastuti, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik.
5.
Panji Suroso, M.Si. selaku Kaprodi Pendidikan Seni Musik,
6.
Octaviana Tobing, M.Pd dan Herna Hirza, M.Sn. selaku Dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan
motivasi yang sangat bermanfaat untuk peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi,
7.
Seluruh Dosen Sendratasik sebagai sumber ilmu bagi peneliti dari
semester awal hingga akhir,
8.
Teristimewa skripsin ini peneliti persembahkan untuk kedua orang tuaku
tercinta, yang sangat saya sayangi Ayahanda K. Siagian dan Ibu LP. Br
Siahaan, S.Pd, atas segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, doa,
didikan, nasehat, kesabaran dan motivasi yang setiap saat diberikan
kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. You are my everything,
9.
Buat opung doli dan opung boru tersayang,
10.
Buat kakak dan abang saya Asima Juliana Siagian, S.Pd, Gomos Ricardo
Gustianus, SP, dan Rusti Febrina Dumauli Siagian, S.Pd, atas nasehat dan
semangat yang telah diberikan kepada peneliti selama menyelesaikan
skripsi ini,
(6)
11.
Kepada saudara angkat saya Johenro Silalahi dan Sahatma Silalahi yang
memberikan semangat dalam penyelesaian sekripsi ini,
12.
Buat sahabatku William Nababan, Desman Ambarita, Sovian Sianturi,
Rizky, Zulkipli Hutagalung, Canra Siburian, teman-teman stambuk 09,
dan seluruh teman-teman yang mendukung dalam menyelesaikan skripsi
ini,
13.
Buat sahabat-sahabat dari Universitas Etnomusikologi Usu dan
Universitas HKBP Nomensen serta teman-teman pekerja seni, yang
memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari yang dihapkan, baik
dari segi kalimat, isi, dan juga teknik penguraiannya. Oleh sebab itu, peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang Pendidikan Seni Musik.
Medan, September 2014
Peneliti
Sihar Hula David Siagian
Nim. 209342064
(7)
ABSTRAK
SIHAR HULA DAVID SIAGIAN, 209342064. PERANAN MUSIK pada
RESEPSI PERNIKAHAN MASYARAKAT TIONGHOA di KOTA
MEDAN.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan musik pada resepsi
pernikahan masyarakat Tionghoa di kota Medan, instrumen apa saja yang
digunakan saat resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa berlangsung, dan
bagaimana bentuk penyajian musik pada resepsi pernikahan masyarakat
Tionghoa di kota Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah para musisi dan tamu undangan yang hadir disetiap resepsi
pernikahan. Sampel pada penelitian ini adalah pemain musik, tamu, dan tokoh
masyarakat Tionghoa, yang berjumlah 6 orang.
Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi
lapangan, wawancara, dan dokumentasi, dan studi kepustakaan. Penelitian ini
dilaksanakan sebanyak 5 kali mengikuti resepsi pernikahan masyarakat
Tionghoa di Hotel Grand Aston, yang beralamat di Jl. Balai Kota No. 1 Medan.
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa peranan musik pada resepsi
pernikahan masyarakat Tionghoa di kota Medan sangat penting. Hal itu
disebabkan karena musik turut dalam setiap rangkai acara pada saat resepsi
pernikahan masyarakat Tionghoa berlangsung. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa peranan musik merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus
diperhatikan, karena memiliki peran yang cukup besar dalam sebuah resepsi
pernikahan masyarakat Tionghoa di kota Medan.
(8)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR GAMBAR ...vi
BAB I. PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...3
C. Pembatasan Masalah ...4
D. Rumusan Masalah ...5
E. Tujuan Penelitian ...6
F. Manfaat Penelitian ...7
BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL.. ....8
A. Landasan Teoritis ...8
1. Pengertian Musik ...8
2. Pengertian Peranan ...9
3. Pengertian Resepsi Pernikahan ...10
4. Pengertian Instrumen ...10
5. Pengertian Bentuk Penyajian ...12
B. Kerangka Konseptual ...13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...15
A. Metode Penelitian ...15
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...17
1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ...17
C. Populasi dan Sampel ...17
1. Populasi ...17
2. Sampel ...18
D. Teknik Pengumpulan Data ...18
1. Observasi ...19
2. Wawancara ...20
3. Dokumentasi ...20
4. Kepustakaan ...21
E. Teknik Analisis Data ...22
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...23
A. Resepsi Masyarakat Tionghoa ...23
B. Peranan Musik pada Resepsi Pernikahan Masyarakat Tionghoa ...24
C. Instrumen Musik yang Digunakan pada Acara Resepsi Pernikahan Masyarakat Tionghoa ...27
(9)
b. Vocal Solo ...32
c. Gitar ...38
d. Kecapi Cina ...42
e. Seruling Cina ...43
f. Biola ...44
g. Piano ...46
D. Bentuk Penyajian Musik pada Resepsi Pernikahan Masyarakat Tionghoa di Kota Medan ...54
1. Tahap Persiapan ...54
2. Tahap Awal ...59
3. Tahap Inti ...60
4. Tahap Akhir ...66
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...67
A. Kesimpulan ...67
B. Saran ...68
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Saat Solo Saxophone ...31
Gambar 4.2 Saat Solo Saxophone ...31
Gambar 4.3 Solo Vocal ...32
Gambar 4.4 Solo Saxophone...38
Gambar 4.5 Solo Gitar ...39
Gambar 4.6 Kecapi Cina ...42
Gambar 4.7 Seruling Cina ...43
Gambar 4.8 Solo Biola ...44
Gambar 4.9 Duet Biola dan Saxophone ...45
Gambar 4.10 Duet Gitar dan Biola ...45
Gambar 4.11 Solo Piano ...46
Gambar 4.12 Pertunjukan Musik ...55
Gambar 4.13 Pertunjukan Musik ...58
Gambar 4.14 Pertunjukan Musik ...59
Gambar 4.15 Pertunjukan Musik ...60
Gambar 4.16 Pertunjukan Musik ...61
Gambar 4.17. Kedua Pengantin bernyanyi sambil mengucapkan terima kasih kepada para undangan ...66
(11)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki wilayah yang cukup luas dan memiliki
keanekaragaman budaya, suku, dan adat istiadat. Keanekaragaman itu di tandai dengan
bagaimana cara warga negara Indonesia melaksanakan adat istiadat sesuai dengan
kebudayaan yang di anut masing – masing masyarakat Indonesia.
Kebudayan merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat
tertentu, dalam menghasilkan karya seni sesuai yang dipelajari atau yang didapat dalam
menjalani kehidupan. Sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Dharsono Sony Kartika (2007 :
09) “ kebudayaan adalah keseluruhan gagasan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karya itu “.
Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang ada di negara Indonesia. Dimana
ibukota provinsi Sumatera Utara ialah Medan. Kota Medan merupakan salah satu kota
metropolitan yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang di akses dari
www.pemkoMedan.go.id pada tanggal 19 februari 2014, jumlah penduduk di kota Medan
mencapai 2.122.804 jiwa. Propinsi Sumatera Utara dihuni oleh berbagai ragam etnis / suku
bangsa, baik asli, maupun etnis pendatang. Etnis asli Sumatera Utara terdiri dari 8 ( delapan )
etnis yaitu etnis Melayu, Pakpak, Karo, Batak Toba, Batak Angkola, Pesisir, Simalungun,
dan Nias. Sedangkan etnis pendatang terdiri dari etnis Jawa, India, Padang, Arab, Aceh dan
Tionghoa. Masyarakat Tionghoa merupakan salah satu masyarakat pendatang dari negeri
Cina, dan masyarakat Cina di kota Medan lebih sering disebut orang Tionghoa. Kedatangan
masyarakat Tionghoa ke kota Medan berawal ketika Belanda menjajah Sumatera Utara.
Untuk itu Belanda mendatangkan buruh dari negeri Cina, dikarenakan kekurangan tenaga
(12)
Tionghoa di Medan semula merupakan para buruh yang didatangkan untuk menggarap
perkebunan-perkebunan tembakau di sumatera timur yang mulai diusahakan para kapitalis
Belanda sejak abad ke- 18”.
Masyarakat Tionghoa yang telah mempunyai akar sejarah lebih dari 500 tahun di
bumi nusantara adalah bagian yang tak terpisahkan dari bangsa . Kedatangan orang-orang
Tionghoa ke Sumatera Utara, diikuti pula dengan masuknya budaya cina ke Sumatera Utara.
Masyarakat Tionghoa hingga saat ini masih melestarikan kebudayaan mereka walaupun
sudah cukup lama berdomisili di kota Medan. Adapun kebudayaan masyarakat Tionghoa
yang masih dilestarikan hingga pada saat ini adalah ritual keagamaan, adat pernikahan, adat
kematian, tari-tarian bahkan musik.
Adat pernikahan masyarakat Tionghoa di kota Medan mendapat respon yang cukup
baik dari masyarakat kota Medan. Hal itu ditunjukkan dari mampunya masyarakat Tionghoa
beradaptasi dengan suku-suku yang ada di kota Medan. Masyarakat Tionghoa tetap
menjalankan ritual-ritual pernikahan yang dibawa mereka dari negara asal. Budaya Tionghoa
berkembang dan mulai mengikuti perkembangan modern, itu dilihat dari masyarakat
Tionghoa pada saat merayakan pernikahan yang sering disebut resepsi pernikahan
masyarakat Tionghoa.
Resepsi pernikahan bagi masyarakat Tionghoa merupakan acara yang sangat tepat
dalam memperkenalkan keluarga besar pria dan keluarga wanita begitu juga dengan tamu – tamu undangan.
Pada awalnya resepsi pernikahan diadakan di rumah mempelai pria atau mempelai
wanita. Hingga pada saat ini dengan perkembangan jaman, masyarakat Tionghoa
mengadakan resepsi pernikahan di gedung-gedung seperti: Hotel dan Restoran. Seperti di
Medan, masyarakat Tionghoa lebih sering mengadakan resepsi pernikahan di Hotel Grand
(13)
Acara Resepsi pernikahan yang dilaksanakan masyarakat Tionghoa tidak terlepas dari
peranan musik. Musik berperan sebagai pengiring acara resepsi dan penghibur tamu – tamu undangan yang hadir pada resepsi pernikahan tersebut. Oleh karena keunikan acara resepsi
pernikahan tersebut, peneliti memilih judul “ PERANAN MUSIK PADA RESEPSI
PERNIKAHAN MASYARAKAT TIONGHOA di KOTA MEDAN “
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang akan diteliti dan lingkup masalah yang
lebihluas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi
terarah serta mencakup masalah yang diketahui tidak terlalu luas. Menurut pendapat Hadeli
(2006:23) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih factor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan
lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan”. Berdasarkan pendapat diatas serta melihat latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan musik pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota
Medan?
2. Bagaimana fungsi musik pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota
Medan?
3. Instrumen apa saja yang digunakan pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di
Kota Medan.
4. Bagaimana bentuk penyajian musik pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di
Kota Medan?
(14)
6. Apa dampak bila musik ditiadakan pada setiap resepsi pernikahan masyarakat
Tionghoa di Kota Medan
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan – cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka peneliti mengadakan pembatasan
masalah untuk mempermudah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian
ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sugiono (2009:286) yang
mengatakan bahwa:” Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu”.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi
ruang lingkup permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan musik pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa?
2. Instrumen apa saja yang digunakan pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa?
3. Bagaimana bentuk penyajian musik pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di
Kota Medan?
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan salah satu titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk
menemukan jawaban pertanyaan.
Berdasarkan uraian diatas, hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14) yang
(15)
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap.
Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian
merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada
rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus
penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada
butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan”.
Dengan demikian untuk mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan pembatasan
masalah maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Peranan Musik
pada Resepsi Pernikahan Masyarakat Tionghoa di Kota Medan”.
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian umumnya berorientasi kepada tujuan yang jelas. Hariwijaya
dan Triton (2008:50) mengatakan bahwa : “ Tujuan penelitian merupakan sasaran yang
hendalk dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu kepada
permasalahan”. Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilaksanakan terlihat dari tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan.
Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan musik pada resepsi pernikahan masyarakat
Tionghoa di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui Instrumen apa saja yang digunakan pada resepsi pernikahan
masyarakat Tionghoa di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian musik pada resepsi pernikahan
(16)
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber
informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.
Maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Menambah wawasan peneliti dalam rangka menuangkan gagasan karya tulis kedalam
bentuk tulisan karya ilmiah
2. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan dengan topik
penelitian ini.
3. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan seni musik Universitas Negeri Medan.
4. Sebagai informasi bagi penelitian berikutnya yang relevan dengan topik peneltian ini.
(17)
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota Medan biasanya dilaksanakan
di gedung-gedung seperti Hotel dan Restoran
2. Musik memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan acara resepsi
pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota Medan, dimana musik tidak terlepas
dari rangkaian acara demi acara pada resepsi pernikahan.
3. Proses pelaksanan acara resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota Medan
harus melewati beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap awal, tahap inti,
dan tahap akhir.
4. Alat musik yang digunakan pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota
Medan adalah piano, gitar acustik, gitar elektrik, biola, saxophone, vocal, gitas
bass, drum, dan keyboard.
5. Menurut masyarakat Tionghoa di Kota Medan musik sangat berperan penting
dalam pelaksanaan tahap-tahap rangkaian acara, karena tanpa adanya musik maka
acara resepsi pernikahan akan terasa hambar.
6. Terkadang dijumpai mengikut sertakan alat musik tradisional Cina pada saat acara
(18)
B. Saran
1. Tetap mengikut sertakan alat-alat musik tradisional Cina agar tetap terjaga dan
tetap eksis dikalangan masyarakat luas.
2. Dengan dibuatnya acara resepsi pernikahan seperti ini, itu menambah lapangan
pekerjaan bagi mereka pekerja seni khususnya yang berpenghasilan dari pekerja
musik.
3. Tetap menampilkan musik yang disenangi oleh masyarakat Tionghoa khususnya
kota Medan.
4. Menciptakan ketergantungan terhadap musik kepada masyarakat Tionghoa di
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhmmad. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan
Praktek Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chunjiang fu (2003). Origins Of Chinese Music
Dandy, Sugono, (2008). Kamus Besar Nahasa Indonesia. Jakarta :
Pusat Bahasa
Handayany, Putri. Peranan Musik pada Resepsi Pernikahan Etnis
Jawadi Desa Dalu Sepuluh-B Kecamatan Tanjung Morawa
Medan.Medan : Skripsi. UNIMED
Hariwijaya dan Triton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan
Skripsi.
http://kbbi.web.id/resepsi
Irawati, Yuni. 2012.Peranan Musik pada Upacara Adat Perkawinan
Masyarakat Gayo di Desa Hakim Wih Ilang Kabupaten Bener
Meriah. Medan.
Chirstinaria, Desy. 2013. Peranan Musik pada Upacara Perkawinan
Masyarakat Gayo di Desa Hakim Wih Ilang Kabupaten Bener
Meriah.
Sinambela, Naomi. 2010. Peranan Musik pada Tata Ibadah Agama
Buddha Mahayana di Vihara Borobudur Jalan Imam Bonjol
Medan. Medan: Skripsi. UNIMED
(20)
Matondang, Hamdani. 2011. Peranan Musik Endeng-ENDENG pada
Perkawinan Masyarakat Labuhan Batu Utara.
Soedarsono, R.M. 2002. Seni Pertunjukan di Era Globalisasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Soeharto. M. 1992. Kamus Musik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana
Indonesia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
William, Alfred. 2012. Etnis Tionghoa dan Pengembangan Bangsa.
Jakarta: Pustaka 2 P3ES
www.pemkoMedan.go.id
http//:instrumenmusik.com
(1)
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap.
Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian
merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada
rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus
penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada
butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan”.
Dengan demikian untuk mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan pembatasan
masalah maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Peranan Musik
pada Resepsi Pernikahan Masyarakat Tionghoa di Kota Medan”.
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian umumnya berorientasi kepada tujuan yang jelas. Hariwijaya
dan Triton (2008:50) mengatakan bahwa : “ Tujuan penelitian merupakan sasaran yang
hendalk dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu kepada
permasalahan”. Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilaksanakan terlihat dari tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan.
Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan musik pada resepsi pernikahan masyarakat
Tionghoa di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui Instrumen apa saja yang digunakan pada resepsi pernikahan
masyarakat Tionghoa di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian musik pada resepsi pernikahan
(2)
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber
informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.
Maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Menambah wawasan peneliti dalam rangka menuangkan gagasan karya tulis kedalam
bentuk tulisan karya ilmiah
2. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan dengan topik
penelitian ini.
3. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan seni musik Universitas Negeri Medan.
4. Sebagai informasi bagi penelitian berikutnya yang relevan dengan topik peneltian ini.
(3)
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota Medan biasanya dilaksanakan
di gedung-gedung seperti Hotel dan Restoran
2. Musik memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan acara resepsi
pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota Medan, dimana musik tidak terlepas
dari rangkaian acara demi acara pada resepsi pernikahan.
3. Proses pelaksanan acara resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota Medan
harus melewati beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap awal, tahap inti,
dan tahap akhir.
4. Alat musik yang digunakan pada resepsi pernikahan masyarakat Tionghoa di Kota
Medan adalah piano, gitar acustik, gitar elektrik, biola, saxophone, vocal, gitas
bass, drum, dan keyboard.
5. Menurut masyarakat Tionghoa di Kota Medan musik sangat berperan penting
dalam pelaksanaan tahap-tahap rangkaian acara, karena tanpa adanya musik maka
acara resepsi pernikahan akan terasa hambar.
6. Terkadang dijumpai mengikut sertakan alat musik tradisional Cina pada saat acara
(4)
B. Saran
1. Tetap mengikut sertakan alat-alat musik tradisional Cina agar tetap terjaga dan
tetap eksis dikalangan masyarakat luas.
2. Dengan dibuatnya acara resepsi pernikahan seperti ini, itu menambah lapangan
pekerjaan bagi mereka pekerja seni khususnya yang berpenghasilan dari pekerja
musik.
3. Tetap menampilkan musik yang disenangi oleh masyarakat Tionghoa khususnya
kota Medan.
4. Menciptakan ketergantungan terhadap musik kepada masyarakat Tionghoa di
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhmmad. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan
Praktek Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chunjiang fu (2003). Origins Of Chinese Music
Dandy, Sugono, (2008). Kamus Besar Nahasa Indonesia. Jakarta :
Pusat Bahasa
Handayany, Putri. Peranan Musik pada Resepsi Pernikahan Etnis
Jawadi Desa Dalu Sepuluh-B Kecamatan Tanjung Morawa
Medan.Medan : Skripsi. UNIMED
Hariwijaya dan Triton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan
Skripsi.
http://kbbi.web.id/resepsi
Irawati, Yuni. 2012.Peranan Musik pada Upacara Adat Perkawinan
Masyarakat Gayo di Desa Hakim Wih Ilang Kabupaten Bener
Meriah. Medan.
Chirstinaria, Desy. 2013. Peranan Musik pada Upacara Perkawinan
Masyarakat Gayo di Desa Hakim Wih Ilang Kabupaten Bener
Meriah.
Sinambela, Naomi. 2010. Peranan Musik pada Tata Ibadah Agama
Buddha Mahayana di Vihara Borobudur Jalan Imam Bonjol
Medan. Medan: Skripsi. UNIMED
(6)