KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUISTRATEGI THINK-TALK-WRITEDENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI : Studi Komparatif pada Salah Satu SMA di Bandung.
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI
MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI
STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA
YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI
(Studi Komparatif pada Salah Satu SMA di Bandung)
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
Gelar Magister Pendidikan dalam Bidang
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Marista Rita Sinaga1201010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN
DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR
MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN
SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI
(Studi Komparatif pada Salah Satu SMA di Bandung)
Oleh :
Marista Rita Sinaga
S.Pd Universitas Negeri Medan, 2011
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika
© Marista Rita Sinaga 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN
DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR
MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN
SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI
(Studi Komparatif Pada Salah satu SMA di Bandung)
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS Oleh
Marista Rita Sinaga 1201010
Disetujui oleh:
Pembimbing I
Prof. Dr. Wahyudin, M.Pd
Pembimbing II
Dr. Jarnawi Afgani Dahlan, M.Kes
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
(4)
Marista Rita Sinaga, 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemberian alasan pada bukti, kemampuan mengonstruksi bukti matematis dan disposisi matematis antara siswa yang belajar melalui strategi think-talk-write dan siswa yang belajar melalui ekspositori, serta untuk mengetahui ada atau tidaknya asosiasi antara: a) kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis dan kemampuan mengonstruksi bukti matematis; b) kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis dengan disposisi matematis; c) kemampuan mengonstruksi bukti matematis dengan disposisi matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi-Eksperimen, dengan sampel penelitian adalah 2 kelas siswa kelas X yang diambil dari populasi siswa SMA kelas X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis dan mengonstruksi bukti matematis antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran think-talk-write dengan siswa yang belajar melalui ekspositori; disposisi matematis siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran
think-talk-write tidak lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui
ekspositori; tidak terdapat asosiasi antara kemampuan mengonstruksi bukti matematis dengan kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis; tidak terdapat asosiasi antara kemampuan pemberian alasan dalam pembuktian matematis dengan disposisi matematis; dan terdapat asosiasi negatif antara kemampuan mengonstruksi bukti dengan disposisi matematis.
Kata kunci: pembuktian matematis, kemampuan mengonstruksi bukti matematis, kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis, disposisi matematis dan think-talk-write
(5)
Marista Rita Sinaga, 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This study focused to determine differences in the ability of reasoning on the evidence, the ability to construct mathematical proof and mathematical dispositions among students who learn through strategic think-talk-write, and students who learn through expository, as well as to determine whether or not the association between: a) the ability to provision the reason and the ability to construct a mathematical proof mathematical proof; b) the ability of reasoning on mathematical proof by mathematical disposition; c) the ability to construct a mathematical proof by mathematical disposition. The method used in this study is a Quasi-Experiment, the study sample was 2 class class X is drawn from a population of high school students class X. The results showed that there are differences in reasoning ability and construct mathematical proof mathematical proof among students who learn through learning strategy think-talk-write with students who learn through expository; mathematical disposition of students who learn through teaching strategy think-talk-write no higher than students who learn through expository; there is no evidence of association between the ability to construct mathematical reasoning ability in mathematical proof; there is no association between the ability of reasoning in mathematical proofs by mathematical disposition; and there is a negative association between the ability of constructing proofs by mathematical disposition.
Keywords: mathematical proofs, evidence of ability to construct mathematical reasoning ability in mathematical proof, mathematical disposition and think-talk-write
(6)
31
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan membuktikan matematis antara siswa yang belajar melalui strategi think-talk-write dengan siswa yang belajar melalui ekspositori. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain dua perlakuan pretes-postes yang merupakan bagian dari bentuk Quasi-Eksperimen dimana pretes dan postes diadakan untuk mengukur perubahan pada individu – individu dalam grup tersebut (Cohen, 2008:278) yang melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelas ekperimen 1 memperoleh pembelajaran dengan menggunakan strategi think-talk-write. Dan kelas eksperimen 2 memperoleh pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori. Pada desain ini terdapat pretes, perlakuan yang berbeda dan postes, dapat digambarkan sebagai berikut:
O X1 O
O X2 O
Keterangan :
O : pretes = postes ( tes kemampuan membuktikan matematis) X1 : perlakuan pembelajaran menggunakan think-talk-write.
X2 : perlakuan pembelajaran menggunakan ekspositori.
Pada desain ini setiap kelompok diberikan pretes (O) kemampuan pemberian alasan dan mengonstruksi bukti matematis dan diakhir penelitian diukur dengan postes (O), dan untuk mengukur disposisi matematis akan diberikan skala disposisi sesudah perlakuan. Hal ini dilakukan untuk membandingkan pembelajaran menggunakan strategi think-talk-write dengan ekspositori terhadap kemampuan pembuktian dan disposisi matematis.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 20 Bandung tahun pelajaran 2013/2014. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pada SMA Negeri 20 Bandung sedangkan sampel penelitian ini sesuai
(7)
32
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan desain yang digunakan adalah dua kelas pada tingkat X di SMA Negeri 20 Bandung. Alasan dipilihnya kelas X dalam penelitian ini, pertama dikarenakan siswa kelas X telah diasumsikan memiliki pengetahuan matematika yang cukup serta siap dalam pemberian soal–soal yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kedua, siswa kelas X lebih memungkinkan untuk diteliti karena kegiatan belajar mengajar tidak terlalu diganggu dengan aktivitas–aktivitas pendidikan seperti persiapan serta pelaksanaan ujian nasional.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write dan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Variabel terikatnya adalah kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis, kemampuan mengonstruksi bukti matematis dan disposisi matematis.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal–soal kemampuan membuktikan matematis siswa yang terbagi atas dua bagian yaitu instrumen tes kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis dan kemampuan mengonstruksi bukti, sedangkan instrumen non tes terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan guru, wawancara dan angket disposisi matematis siswa.
a. Tes Kemampuan Pemberian Alasan pada Bukti Matematis dan Kemampuan Mengonstruksi Bukti Siswa
Tes merupakan prosedur atau suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam bidang pendidikan. Tes diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah perlakuan terhadap kedua kelas yang memperoleh pembelajaran menggunakan strategi think-talk-write dan kelas yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa soal uraian yang memuat aspek–aspek pembuktian matematis.
(8)
33
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Data observasi ini diperoleh melalui pengisian lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write. Adapun aktivitas siswa yang diobservasi berdasarkan indikator dari kemampuan pembuktian matematis.
Selain itu, lembar observasi juga ditujukan untuk mengamati kegiatan guru selama proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajarran think-talk-write sehingga dapat diketahui aspek–aspek yang harus diperbaiki. Lembar observasi ini berupa daftar ceklist yang digunakan observer untuk disesuaikan dengan keadaan saat penelitian berlangsung. Tujuan utama dari pengisian lembar observasi ini adalah sebagai bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.
c. Skala Disposisi Matematis
Dalam penelitian ini disusun skala disposisi matematis siswa yang digunakan untuk mengetahui disposisi matematis. Skala disposisi matematis diberikan kepada kelompok eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sesudah siswa melaksanakan postes kemampuan pembuktian matematis.
Aspek yang diukur dalam penelitian yang akan dilakukan adalah:(1) percaya diri dalam menyelesaikan masalah matematika, mengkomunikasikan ide–ide dan memberikan alasan dari setiap penggunaan konjektur;(2) fleksibel dalam mengeksplorasi ide–ide matematis dan mencoba berbagai metode alternatif untuk memecahkan masalah;(3) tekun dan ulet dalam menyelesaikan tugas–tugas matematika;(4) memiliki rasa ingin tahu dalam bermatematika;(5) kecenderungan untuk memonitor dan merefleksi proses berpikir dan kinerja diri sendiri;(6) menghargai aplikasi matematika dalam bidang lain dan kehidupan sehari–hari; dan (7)mengapresiasi peranan matematika dalam budaya dan nilainya, baik matematika sebagai alat maupun matematika sebagai bahasa.
Skala disposisi matematis yang digunakan dalam penelitian terdiri atas pernyataan–pernyataan dengan 4 kategori skala Likert, yaitu Sangat Setuju (SS),
(9)
34
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setuju (S), Tidak setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skala disposisi disusun atas dua tipe pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.
3.5 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil kajian teoritis, maka hipotesis dalam penelitian adalah:
1. Terdapat perbedaan kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran think-talk-write dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui ekspositori.
2. Terdapat perbedaan kemampuan mengonstruksi bukti matematis antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran think-talk-write dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui ekspositori.
3. Disposisi matematis siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran
think-talk-write lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui
ekspositori.
4. Apakah terdapat asosiasi antara kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis dan mengonstruksi bukti matematis?
5. Apakah terdapat asosiasi antara kemampuan pemberian alasan dalam pembuktian matematis dengan disposisi matematis?
6. Apakah terdapat asosiasi antara kemampuan mengonstruksi bukti dengan disposisi matematis?
3.6 Bahan Ajar
Bahan ajar yang dikembangkan pada penelitian untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dirancang dengan mengembangkan materi sesuai dengan kurikulum sekolah yang berlaku. Materi atau bahan ajar yang akan digunakan dalam penelitian ialah pada pokok bahasan trigonometri kelas X SMA. Bahan ajar yang untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 akan dikembangkan dalam bentuk Lembar Latihan Siswa (LLS).
(10)
35
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7 Hasil Uji Coba Butir Soal Tes Kemampuan Pemberian Alasan pada Bukti Matematis dan Mengonstruksi Bukti Matematis
Setelah dilakukan perhitungan validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal tes kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis menggunakan software anates 4.0, rekapitulasi hasil analisis secara lengkap disajikan pada tabel 3.1. data nilai hasil uji coba dan hasil validasi butir soal dapat dilihat secara lengkap pada lampiran C.
Tabel 3.1
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemberian Alasan No
soal
Validitas Reabilitas Daya beda Indeks
kesukaran
Ket
Nilai Int Nilai Int Nilai Int Nilai Int
1 O,89 Valid 0,76 Baik 0,98 baik 0,49 Sedang dipakai
2 0,80 Valid 0,45 baik 0,27 Sukar dipakai
3 0,79 Valid 0,58 baik 0,37 sedang dipakai
Dari tabel 3.1 tersebut nampak bahwa dari ketiga soal yang diuji cobakan, semua soal memenuhi syarat. Sehingga ketiga soal pada tes kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis layak digunakan dalam penelitian. Selanjutnya rekapitulasi hasil analisis hasil uji coba tes kemampuan mengonstruksi bukti matematis secara lengkap disajikan pada tabel 3.2. Data nilai hasil uji coba dan hasil validasi butir soal dapat dilihat secara lengkap pada lampiran C.
Tabel 3.2
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Mengonstruksi Bukti No
Soal
Validitas Reabilitas Daya
Pembeda
Indeks Kesukaran
Ket
Nilai Int Nilai Int Nilai Int Nilai Int
1 O,71 valid 0,75 Baik 0,70 baik 0,41 sedang Dipakai
2 0,75 valid 0,60 baik 0,3 sukar Dipakai
3 0,63 valid 0,4 baik 0,53 sedang Dipakai
4 0,73 valid 0,66 baik 0,40 sedang Dipakai
(11)
36
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi masalah terkait pembelajaran matematika di SMA, rumusan masalah, studi kepustakaan
Pengembangan perangkat pembelajaran dan instrumen
Dari tabel 3.2 tersebut nampak bahwa dari lima soal yang diuji cobakan, semua soal memenuhi syarat. Sehingga kelima soal tersebut layak digunakan dalam penelitian.
3.8 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan digambarkan pada diagram alur dibawah ini:
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Revisi dan uji coba instrumen
Pretes
Kelas kontrol:
Pembelajaran konvensional
Kelas eksperimen:
Pembelajaran dengan strategi talk-think-write
Lembar observasi
postes
Analisis data
Laporan Hasil Penelitian Skala disposisi matematis
(12)
37
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.9 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan menggunakan lembar observasi lewat proses belajar-mengajar di kelas pada penggunaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran think-talk-write dengan mengamati aktivitas siswa dan guru yang dibantu oleh guru team teaching, skala disposisi matematis siswa dan lembar penilaian hasil belajar pembuktian matematis siswa yang merupakan hasil tes diakhiri materi pelajaran setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write.
3.10 Pengolahan Data
Dari hasil tes pemberian alasan pada bukti matematis dan mengonstruksi bukti matematis, diperoleh data yang selanjutnya diolah dengan bantuan program statistik. Secara garis besar, pengolahan data yang akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1) Pengolahan data hasil tes
a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban
b. Membuat tabel yang berisikan skor hasil kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
c. Mengitung rata–rata hitung kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 d. Menghitung strandar deviasi kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 e. Menguji normalitas distribusi data kelas eksperimen 1 dan kelas
eksperimen 2
f. Melakukan uji homogenitas kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 g. Melakukan uji hipotesis
2) Pengolahan data skala disposisi matematis
a. Mengubah data skala disposisi ke dalam skala Likert
b. Membuat tabel yang berisikan skor hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol
(13)
38
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Menghitung strandar deviasi kelas eksperimen dan kelas kontrol e. Menguji normalitas distribusi data kelas eksperimen dan kelas kontrol f. Melakukan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol g. Melakukan uji hipotesis
3.11 Kisi–Kisi Tes Kemampuan Pembuktian Matematis a. Kisi–Kisi Tes Pemberian Alasan pada Bukti Matematis Kisi–kisi pre/post tes pemberian alasan pada bukti matematis
Tujuan Indikator
Siswa dapat memahami suatu pembuktian yang diberikan
a. Siswa dapat menentukan kebenaran atau kesalahan suatu bukti pernyataan dan dapat memberikan alasan (argumen) pada setiap langkah pembuktian dari suatu pernyataan b. Siswa dapat menemukan kesalahan suatu
bukti pernyataan dan memperbaikinya
b. Kisi–Kisi Tes Mengonstruksi Bukti Matematis Kisi–kisi pre/post tes mengonstruksi bukti matematis
Tujuan Indikator
Siswa dapat mengkonstruksi pembuktian
dari suatu
pernyataan
a. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan identitas trigonometri
b. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan relasi sudut dalam trigonometri
c. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan aturan kosinus dalam trigonometri
d. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan rumus luas segitiga dan aturan sinus dalam trigonometri
e. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan konsep sinus, kosinus dan tangen dalam trigonometri
(14)
70
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran think-talk-write dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui ekspositori.
2. Terdapat perbedaan kemampuan mengonstruksi bukti matematis antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran think-talk-write dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui ekspositori.
3. Disposisi matematis siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran
think-talk-write tidak lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui
ekspositori.
4. Tidak terdapat asosiasi antara kemampuan mengonstruksi bukti matematis dengan kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis.
5. Tidak terdapat asosiasi antara kemampuan pemberian alasan dalam pembuktian matematis dengan disposisi matematis.
6. Terdapat asosiasi negatif antara kemampuan mengonstruksi bukti dengan disposisi matematis.
5.2 Saran
a. Pembelajaran think-talk-write perlu disosialisasikan kepada guru–guru disekolah yang difasilitasi oleh instansi terkait seperti dinas pendidikan di kabupaten, propinsi bahkan pusat.
b. Jika guru hendak menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write hendaknya memperhatikan waktu yang tersedia, karena strategi pembelajaran think-talk-write membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan pembelajaran ekspositori.
(15)
71
Marista Rita Sinaga , 2014
KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITE DENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Untuk penelitian lanjut, kemampuan yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan pembuktian matematis siswa SMA kelas X pada materi trigonometri, untuk itu bagi para peneliti selanjutnya dapat menerapkan pembelajaran think-talk-write pada kelas yang berbeda dan menyertakan teknik-teknik pembuktian yang digunakan seperti pembuktian deduktif, kontraposisi dan sebagainya.
d. Untuk peneliti lanjut, hendaknya menerapkan materi matematika selain trigonometri untuk melihat perkembangan kemampuan pembuktian matematis siswa.
e. Untuk peneliti lanjut yang hendak meneliti kemampuan pembuktian matematis hendaknya menggunakan strategi pembelajaran yang dapat juga meningkatkan metakognisi dan penalaran siswa.
(1)
3.7 Hasil Uji Coba Butir Soal Tes Kemampuan Pemberian Alasan pada Bukti Matematis dan Mengonstruksi Bukti Matematis
Setelah dilakukan perhitungan validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal tes kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis menggunakan software anates 4.0, rekapitulasi hasil analisis secara lengkap disajikan pada tabel 3.1. data nilai hasil uji coba dan hasil validasi butir soal dapat dilihat secara lengkap pada lampiran C.
Tabel 3.1
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemberian Alasan
No soal
Validitas Reabilitas Daya beda Indeks kesukaran
Ket Nilai Int Nilai Int Nilai Int Nilai Int
1 O,89 Valid 0,76 Baik 0,98 baik 0,49 Sedang dipakai
2 0,80 Valid 0,45 baik 0,27 Sukar dipakai
3 0,79 Valid 0,58 baik 0,37 sedang dipakai
Dari tabel 3.1 tersebut nampak bahwa dari ketiga soal yang diuji cobakan, semua soal memenuhi syarat. Sehingga ketiga soal pada tes kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis layak digunakan dalam penelitian. Selanjutnya rekapitulasi hasil analisis hasil uji coba tes kemampuan mengonstruksi bukti matematis secara lengkap disajikan pada tabel 3.2. Data nilai hasil uji coba dan hasil validasi butir soal dapat dilihat secara lengkap pada lampiran C.
Tabel 3.2
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Mengonstruksi Bukti
No Soal
Validitas Reabilitas Daya Pembeda
Indeks Kesukaran
Ket Nilai Int Nilai Int Nilai Int Nilai Int
1 O,71 valid 0,75 Baik 0,70 baik 0,41 sedang Dipakai
2 0,75 valid 0,60 baik 0,3 sukar Dipakai
3 0,63 valid 0,4 baik 0,53 sedang Dipakai
4 0,73 valid 0,66 baik 0,40 sedang Dipakai
(2)
Identifikasi masalah terkait pembelajaran matematika di SMA, rumusan masalah, studi kepustakaan
Pengembangan perangkat pembelajaran dan instrumen
Dari tabel 3.2 tersebut nampak bahwa dari lima soal yang diuji cobakan, semua soal memenuhi syarat. Sehingga kelima soal tersebut layak digunakan dalam penelitian.
3.8 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan digambarkan pada diagram alur dibawah ini:
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Revisi dan uji coba instrumen
Pretes
Kelas kontrol:
Pembelajaran konvensional
Kelas eksperimen:
Pembelajaran dengan strategi talk-think-write
Lembar observasi
postes
Analisis data
Laporan Hasil Penelitian Skala disposisi matematis
(3)
3.9 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan menggunakan lembar observasi lewat proses belajar-mengajar di kelas pada penggunaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran think-talk-write dengan mengamati aktivitas siswa dan guru yang dibantu oleh guru team teaching, skala disposisi matematis siswa dan lembar penilaian hasil belajar pembuktian matematis siswa yang merupakan hasil tes diakhiri materi pelajaran setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write.
3.10 Pengolahan Data
Dari hasil tes pemberian alasan pada bukti matematis dan mengonstruksi bukti matematis, diperoleh data yang selanjutnya diolah dengan bantuan program statistik. Secara garis besar, pengolahan data yang akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1) Pengolahan data hasil tes
a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban
b. Membuat tabel yang berisikan skor hasil kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
c. Mengitung rata–rata hitung kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 d. Menghitung strandar deviasi kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 e. Menguji normalitas distribusi data kelas eksperimen 1 dan kelas
eksperimen 2
f. Melakukan uji homogenitas kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 g. Melakukan uji hipotesis
2) Pengolahan data skala disposisi matematis
a. Mengubah data skala disposisi ke dalam skala Likert
b. Membuat tabel yang berisikan skor hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol
(4)
d. Menghitung strandar deviasi kelas eksperimen dan kelas kontrol e. Menguji normalitas distribusi data kelas eksperimen dan kelas kontrol f. Melakukan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol g. Melakukan uji hipotesis
3.11 Kisi–Kisi Tes Kemampuan Pembuktian Matematis
a. Kisi–Kisi Tes Pemberian Alasan pada Bukti Matematis Kisi–kisi pre/post tes pemberian alasan pada bukti matematis
Tujuan Indikator
Siswa dapat memahami suatu pembuktian yang diberikan
a. Siswa dapat menentukan kebenaran atau kesalahan suatu bukti pernyataan dan dapat memberikan alasan (argumen) pada setiap langkah pembuktian dari suatu pernyataan b. Siswa dapat menemukan kesalahan suatu
bukti pernyataan dan memperbaikinya
b. Kisi–Kisi Tes Mengonstruksi Bukti Matematis Kisi–kisi pre/post tes mengonstruksi bukti matematis
Tujuan Indikator
Siswa dapat mengkonstruksi pembuktian
dari suatu
pernyataan
a. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan identitas trigonometri
b. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan relasi sudut dalam trigonometri
c. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan aturan kosinus dalam trigonometri
d. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan rumus luas segitiga dan aturan sinus dalam trigonometri
e. Siswa dapat membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan konsep sinus, kosinus dan tangen dalam trigonometri
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran think-talk-write dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui ekspositori.
2. Terdapat perbedaan kemampuan mengonstruksi bukti matematis antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran think-talk-write dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui ekspositori.
3. Disposisi matematis siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran
think-talk-write tidak lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui
ekspositori.
4. Tidak terdapat asosiasi antara kemampuan mengonstruksi bukti matematis dengan kemampuan pemberian alasan pada bukti matematis.
5. Tidak terdapat asosiasi antara kemampuan pemberian alasan dalam pembuktian matematis dengan disposisi matematis.
6. Terdapat asosiasi negatif antara kemampuan mengonstruksi bukti dengan disposisi matematis.
5.2 Saran
a. Pembelajaran think-talk-write perlu disosialisasikan kepada guru–guru disekolah yang difasilitasi oleh instansi terkait seperti dinas pendidikan di kabupaten, propinsi bahkan pusat.
b. Jika guru hendak menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write hendaknya memperhatikan waktu yang tersedia, karena strategi pembelajaran think-talk-write membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan pembelajaran ekspositori.
(6)
c. Untuk penelitian lanjut, kemampuan yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan pembuktian matematis siswa SMA kelas X pada materi trigonometri, untuk itu bagi para peneliti selanjutnya dapat menerapkan pembelajaran think-talk-write pada kelas yang berbeda dan menyertakan teknik-teknik pembuktian yang digunakan seperti pembuktian deduktif, kontraposisi dan sebagainya.
d. Untuk peneliti lanjut, hendaknya menerapkan materi matematika selain trigonometri untuk melihat perkembangan kemampuan pembuktian matematis siswa.
e. Untuk peneliti lanjut yang hendak meneliti kemampuan pembuktian matematis hendaknya menggunakan strategi pembelajaran yang dapat juga meningkatkan metakognisi dan penalaran siswa.