PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

(1)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ………... vii DAFTAR TABEL ………... xi DAFTAR GAMBAR ……….. xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang............... 1

1.2. Rumusan Masalah............. 7

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........... 8

1.3.1. Tujuan Penelitian............ 8

1.3.2. Kegunaan Penelitian....... 8

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Belajar......... 10

2.1.1. Pengertian Belajar... 10

2.1.2. Teori Belajar... 11

2.2. Prestasi Belajar... 13

2.2.1. Pengertian Prestasi Belajar... 13

2.2.2. Indikator Prestasi Belajar... 14

2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 16

2.3. Pembelajaran Akuntansi... 18

2.3.1. Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi di MA... 19

2.3.2. Evaluasi Pembelajaran Akuntansi... 20

2.3.3. Pengertian Akuntansi... 22


(2)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.4. Motivasi... 24

2.4.1. Pengertian Motivasi... 24

2.4.2. Fungsi Motivasi... 25

2.4.3. Jenis Motivasi... 26

2.4.4. Prinsip Motivasi... 27

2.4.5. Pengukuran Motivasi... 28

2.4.6. Hubungan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 29

2.5. Kompetensi... 30

2.5.1. Pengertian Kompetensi... 30

2.5.2. Kompetensi Guru... 31

2.5.3. Kompetensi Pedagogik Guru...... 32

2.5.4. Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 34

2.6. Kerangka Pemikiran......... 36

2.7. Hipotesis... 40

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian... 41

3.2. Operasionalisasi Variabel... 42

3.3. Populasi dan Sampel... 44

3.3.1. Populasi... 44

3.3.2. Sampel... 45

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 48

3.5. Pengujian Instrumen Penelitian... 49

3.5.1. Uji Validitas... 49

3.5.2 .Uji Reliabilitas... 52

3.6. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 53

3.6.1. Uji Asumsi Klasik... 53


(3)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.6.3. Uji Linieritas... 55

3.6.4 .Regresi Linier Berganda... 56

3.6.5. Hipotesis Statistik... 56

3.6.6. Pengujian Hipotesis... 57

3.6.6.1. Uji t... 57

3.6.6.2. Uji F... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian... 59

4.1.1. Profil MAN 2 Bandung dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah... 59

4.1.2. Visi dan Misi MAN 2 Bandung... 59

4.1.3. Target Pendidikan MAN 2 Bandung... 60

4.1.4. Struktur Organisasi MAN 2 Bandung........ 61

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian............ 62

4.2.1. Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru... 62

4.2.2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa... 69

4.2.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa... 76

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian....... 77

4.3.1. Uji Asumsi Klasik...... 77

4.3.1.1. Uji Multikolinieritas...... 77

4.3.1.2. Uji Heteroskedastisitas............ 78

4.3.2. Uji Normalitas...... 80

4.3.3. Uji Linieritas...... 81

4.3.4. Analisis Regresi Linier Berganda...... 83

4.3.5. Uji Hipotesis... 84

4.3.5.1. Uji F... 84

4.3.5.2. Uji t... 85

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian... 88 4.4.1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi 88


(4)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Belajar Siswa... 4.4.2. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi

Belajar Siswa... 90 4.5. Kajian Penelitian Terdahulu... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan... 94 5.2. Saran... 95

DAFTAR PUSTAKA... 97


(5)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai rata-rata UAS semester II kelas XI IPS pada mata pelajaran

akuntansi di MAN 2 Kota Bandung... 2

Tabel 1.2 Gambaran sementara kompetensi pedagogik guru... 4

Tabel 1.3 Gambaran sementara motivasi belajar siswa... 6

Tabel 2.1 Jenis, indikator dan cara evaluasi prestasi... 15

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel... 43

Tabel 3.2 Jumlah sampel... 47

Tabel 3.3 Penilaian skala numerik... 48

Tabel 3.4 Hasil uji validitas variabel kompetensi pedagogik guru... 50

Tabel 3.5 Hasil uji validitas variabel motivasi belajar siswa... 51

Tabel 3.6 Rekapitulasi pengujian reliabilitas... 52

Tabel 4.1 Kriteria penilaian kompetensi pedagogik guru... 63

Tabel 4.2 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan... 64

Tabel 4.3 Pemahaman peserta didik... 64

Tabel 4.4 Pengembangan kurikulum atau silabus... 65

Tabel 4.5 Perancangan pembelajaran... 65

Tabel 4.6 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis... 66

Tabel. 4.7 Pemanfaatan teknologi pembelajaran... 67

Tabel 4.8 Evaluasi hasil belajar... 67

Tabel 4.9 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya... 68

Tabel 4.10 Kriteria penilaian motivasi belajar siswa... 70

Tabel 4.11 Durasi kegiatan... 71

Tabel 4.12 Frekuensi kegiatan... 71

Tabel 4.13 Devosi (pengabdian) dan pengorbanan untuk mencapai tujuan... 72

Tabel 4.14 Persistensi (ketetapan dan kelekatan)... 73

Tabel 4.15 Kesabaran, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar... 73

Tabel 4.16 Tingkat aspirasi yang hendak dicapai... 74

Tabel 4.17 Tingkat kualifikasi persuasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar... 74


(6)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.19 Nilai rata-rata UAS kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi... 76

Tabel 4.20 Tabel coefficients multikolinieritas... 77

Tabel 4.21 Tabel ANOVA kompetensi pedagogik guru... 81

Tabel 4.22 Tabel ANOVA motivasi belajar siswa... 82

Tabel 4.23 Tabel coefficients regresi... 83

Tabel 4.24 Tabel ANOVA uji F... 84

Tabel 4.25 Tabel coefficients uji t... 85


(7)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori komponen utama proses belajar mengajar... 17

Gambar 2.2 Proses kegiatan akuntansi... 23

Gambar 2.3 Skema kerangka pemikiran... 39

Gambar 2.4 Hubungan variabel... 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 2 Kota Bandung... 61

Gambar 4.2 Scatterplot regresi untuk heteroskedastisitas... 79

Gambar 4.3 Grafik P-P Plot kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa... 80


(8)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

“Sekolah adalah sesuatu lembaga yang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya, lembaga pendidikan ini memberikan pengajaran secara formal” (Hamalik, 2009:5). Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi atau dipersiapkan untuk menjadi pekerja yang mempunyai kualitas yang baik. Kualitas peserta didik dapat dilihat dari prestasi belajarnya selama bersekolah. Prestasi belajar siswa dapat ditunjukkan dengan nilai atau angka hasil tes belajar siswa.

Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandung merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, tepatnya berada di Jalan Cipadung Cibiru Kota Bandung. MA adalah satuan pendidikan setara dengan SMA. MA ada dibawah binaan Kementerian Agama Republik Indonesia. Lama belajar di MA sama dengan SMA yaitu ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran dan dua tahun pelajaran (untuk kelas akselerasi).

Penulis memilih MAN 2 Kota Bandung untuk objek penelitian, dikarenakan dalam hal pembelajaran akuntansi MAN 2 Bandung pernah juara 1 lomba akuntansi/ekonomi se-MA Bandung, kemudian urutan ke 12 dalam lomba akuntansi/ekonomi se-Jawa Barat dalam lomba yang diadakan Departemen Agama.


(9)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selain itu MAN 2 telah mendapatkan banyak prestasi dalam hal akademik dan non akademik sehingga mampu bersaing dengan sekolah lainnya dan menjadi daya tarik utama sekolah MAN 2 Kota Bandung.

Namun dalam kenyataanya, kegiatan belajar-mengajar tersebut belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai atau hasil belajar yang belum memenuhi kriteria Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah. Salah satunya adalah pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2. Penulis melakukan survey tentang nilai UAS siswa-siswi kelas XI jurusan IPS di MAN 2 terhadap mata pelajaran akuntansi.

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata UAS Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi

Periode Semester Genap 2011 / 2012 MAN 2 Kota Bandung (berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester)

Kelas Jumlah Siswa

Nilai Rata-Rata

Nilai Di Bawah KKM (Persentase)

Nilai Di Atas KKM (Persentase) XI IPS 1 42 73,42 2 Siswa (4,76%) 40 Siswa (95,24%) XI IPS 2 41 66,07 26 Siswa (63,41%) 15 Siswa (36,59%) XI IPS 3 42 62,62 33 Siswa (78,57 %) 9 Siswa (21,43%) XI IPS 4 40 59,43 40 Siswa (100%) 0 Siswa (0%) Jumlah Nilai Rata-Rata 65,39 61,68% 38,32% Sumber : Daftar Nilai Mata Pelajaran Akuntansi MAN 2 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1, nilai mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung menunjukkan masih banyaknya nilai yang rendah karena berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 73. Jumlah keseluruhan


(10)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa dibawah nilai KKM sebanyak 101 siswa atau 61,68%, dan yang diatas KKM sebanyak 64 siswa atau 38,32% dan nilai rata-rata jumlah keseluruhan kelas XI IPS adalah 65,39 dibawah KKM.

Melihat fenomena yang ada di MAN 2 menyangkut prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi yang masih rendah hal ini menunjukkan tujuan pembelajaran akuntansi di MAN 2 belum terwujud karena prestasi belajar yang masih rendah. Apabila hal tersebut dibiarkan dan diabaikan, akan membuat proses belajar mengajar tidak akan berjalan baik, dan tujuan pembelajaran tidak akan terwujud.

Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, harus diperhatikan komponen-komponen dalam pembelajaran. Komponen-komponen-komponen dalam pembelajaran menurut Loree (Syamsuddin, 2005:165) yakni sebagai berikut:

Raw input adalah kapasitas ouput, (IQ) (bakat khusus, minat, motivasi,

kematangan/kesiapan, serta kebiasaan), sedangkan yang dimaksud instrumental

input yakni kualifikasi serta kelengkapan sarana yang dibutuhkan dalam

pembelajaran (guru, metode, teknik, media, bahan sumber, sarana), environmental

input yakni menunjukan situasi dan keadaan fisik lingkungan, dan expected output

yakni : kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sejalan dengan Loree, menurut Purwanto (2010:102), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

a. Faktor individual (dalam diri siswa) yang terdiri dari faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. b. Faktor sosial (di luar diri siswa) yang terdiri dari faktor keluarga/keadaan

rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, motivasi sosial.

Salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar dari faktor eksternal adalah guru. Menurut Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 ayat (1) dikatakan bahwa “Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik guru,


(11)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional.” Dalam penelitian ini yang akan diteliti hanya pada kompetensi pedagogik guru.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Pasal 3 ayat 4 mengatakan bahwa:

Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan beberapa potensi yang dimilikinya.

Salah satu cara yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dimulai dari pembenahan kemampuan guru mengelola pembelajaran peserta didik, pemahaman karakteristik peserta didik, membantu peserta didik untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, dan penyampaian materi akuntansi yang dianggap sulit dimengerti oleh para peserta didik. Untuk mendukung data, peneliti melakukan pra penelitian tentang gambaran sementara kompetensi pedagogik guru. Berdasarkan data hasil pra penelitian yang peneliti ambil dari 20 siswa di MAN 2 Bandung untuk mengetahui gambaran sementara kompetensi pedagogik guru dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.2

Gambaran Sementara Kompetensi Pedagogik Guru Alternatif Jawaban Skala Frekuensi Persentase

Positif tertinggi 5 5 4,2%

Positif tinggi 4 18 15,0%

Positif sedang 3 38 31,6%

Positif rendah 2 57 47,5%

Positif terendah 1 2 1,7%

Jumlah 120 100%


(12)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari tabel 1.2 dapat diketahui total frekuensi yang diperoleh adalah 120.

Alternatif jawaban yang dipilih adalah positif rendah dengan frekuensi 57 atau 47,5%, sehingga gambaran sementara kompetensi pedagogik guru berada dalam kategori rendah. Pra penelitian yang dilakukan mengungkap guru memberikan perlakuan yang sama kepada siswa dan memahami karakteristik siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran yang disampaikan, bersikap ramah, sabar kepada siswa dan terjadi dialogis dalam pembelajaran akuntansi, menggunakan media pembelajaran, mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

Selain kompetensi pedagogik guru, salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni motivasi. “Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak” (Hamzah, 2009:3). Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan dorongan belajar, semangat, rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung akan lebih giat dalam belajar sehingga prestasi belajar yang diperoleh akan tinggi. Selain itu motivasi juga bersifat unik.

Peneliti juga melakukan pra penelitian untuk mendukung data tentang gambaran sementara motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Hasil pra penelitian yang diambil dari 20 siswa di MAN 2 Bandung dapat dilihat sebagai berikut :


(13)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 1.3

Gambaran Sementara Motivasi Belajar Siswa Alternatif Jawaban Skala Frekuensi Persentase

Positif tertinggi 5 4 2,8%

Positif tinggi 4 18 12,9%

Positif sedang 3 45 32,1%

Positif rendah 2 68 48,6%

Positif terendah 1 5 3,6%

Jumlah 140 100%

Sumber : Pra Penelitian di MAN 2 Kota Bandung (Data diolah)

Berdasarkan tabel 1.3 dapat diketahui total frekuensi yang diperoleh adalah 140. Alternatif jawaban yang dipilih adalah positif rendah dengan frekuensi 68 atau 48,6%, sehingga gambaran sementara motivasi belajar siswa berada dalam kategori rendah. Pra penelitian yang dilakukan hanya mengungkap motivasi siswa dalam menyempatkan belajar akuntansi pada waktu luang, belajar akuntansi kembali dirumah, berusaha menyelesaikan tugas dengan kemampuan sendiri, belajar setiap waktu, tidak cepat putus asa dalam mengalami kesulitan belajar, merasa bersemangat mengikuti pelajaran akuntansi, berusaha giat belajar walau hasilnya kurang memuaskan.

Berbagai penelitian terdahulu mengenai prestasi belajar telah dilakukan sebelumnya. Salah satunya Aldila (2009) dalam skripsi meneliti Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Hasil penelitiannya motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

Penelitian selanjutnya oleh Lestari (2012) dalam skripsi meneliti Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitiannya adalah kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif terhadap hasil belajar.


(14)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan pemaparan tersebut penulis ingin melanjutkan penelitian sebelumnya mengenai prestasi belajar siswa dengan perbedaan antara variabel dan objek penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012 di MAN 2 Kota Bandung.”

1.2Rumusan Masalah

Pada latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan beberapa rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana gambaran kompetensi pedagogik guru dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.

4. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.

5. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.


(15)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran kompetensi pedagogik guru dalam mata pelajaran akuntansi

2. Untuk memperoleh gambaran motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

3. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

1.3.2. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis

Menambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori motivasi belajar siswa dan kompetensi pedagogik guru dalam peningkatan prestasi belajar siswa, sebagai bahan pemikiran untuk penelitian lain yang lebih mendalam mengenai kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar. Memberikan sumbangan penting dalam memperluas kajian ilmu yang menyangkut peningkatan kualitas keberhasilan belajar peserta didik di masa yang akan datang.


(16)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan untuk bahan pertimbangan bagi peningkatan prestasi belajar siswa dan menambah pengetahuan bagi guru khususnya guru mata pelajaran akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa dalam rangka mengembangkan motivasi belajarnya, sehingga memberikan implikasi yakni prestasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman peneliti serta menjadi pedoman untuk pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran akuntansi.


(17)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2009:3) mengemukakan bahwa

“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Menurut Riduwan (2010:217) “Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.” Menurut Hasan (2006:22) menyatakan

bahwa penelitian verifikatif adalah “Metode penelitian yang bertujuan untuk menguji

kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada sebelumnya.”

Sehingga dapat diketahui bahwa, metode deskriptif verifikatif adalah penyelidikan yang dilakukan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian ini metode deskritif verivikatif untuk mendapatkan gambaran kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar siswa dan ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis dalam penelitian yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.


(18)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:61) bahwa “Operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnnya.”

Dibawah ini dijelaskan definisi variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru.

Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan yang dimiliki guru untuk mengelola pembelajaran.

2. Variabel bebas (X2) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa.

Motivasi adalah suatu kekuatan yang mendorong, menggerakkan, mengarahkan seseorang dalam melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuannya.

3. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.

Prestasi belajar adalah penilaian tentang keberhasilan seseorang siswa dalam mempelajarai materi pelajaran di sekolah yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan guru. Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil UAS.


(19)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Dimensi Indikator Skala

Kompetensi Pedagogik

Guru (X1)

1. Memiliki landasan kependidikan

2. Pemahaman terhadap peserta didik

3. Pengembangan kurikulum

4. Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

5. Evaluasi pembelajaran

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

2. Pemahaman peserta didik.

3. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

4. Pengembangan kurikulum atau silabus.

5. Perancangan pembelajaran.

6. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

7. Pemanfaatan teknologi pembelajaran.

8. Evaluasi hasil belajar.

Interval

Motivasi Belajar

Siswa (X2)

1.Penggunaan waktu.

2.Pengorbanan

a. Durasi Kegiatan. b. Frekuensi Kegiatan.

Devosi (pengabdian) dan pengorbanan untuk mencapai tujuan.


(20)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.Aspirasi yang ingin dicapai

a. Persistensi (ketetapan dan kelekatan.

b. Kesabaran, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar.

c. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai.

d. Tingkat kualifikasi persuasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar.

e. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan

Prestasi Belajar

(Y)

Nilai Nilai UAS semester II kelas XI IPS

Tahun ajaran 2011/2012 Interval

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:117) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Maka berdasarkan beberapa definisi di atas dan berdasarkan masalah


(21)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 2 Bandung kelas XI IPS yang berjumlah 165.

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2009:118) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dimana seluruh populasi mempunyai kemungkinan terpilih menjadi sampel.

Pengambilan sampel untuk jumlah siswa yang akan diteliti dengan menggunakan derajat kepercayaan ∝ = 0.05 dan Bound of Error yang diinginkan adalah 5% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, yaitu menggunakan rumus Al-Rasyid (Riduwan 2011:22), yaitu :

Dengan kriteria sebagai berikut:

Jika n0 ≤ 0.05 N, maka n = n0

Jika n0 > 0.05 N, maka

=

1+ −1 Keterangan :

α

= Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0.05 N = Jumlah populasi 165 siswa

BE = Bound of error diambil 5%

Zα = Nilai dalam tabel Z 1,9

=


(22)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat dihitung :

= 2

2

= 1.99 2 (0.05)

2

= [19.9]2

= 396.01

dan n0 = 0.05 N = 0.05 (157) = 7.85 = 8

Karena > 0,05 atau 396.01 > 8 maka sampel dapat dihitung dengan rumus:

= 396.01 1 +396.01165−1 = 396.01

3.394

= 116.68= 117

Dengan demikian, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 117 orang. Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus

Riduwan (2011 : 25) Keterangan :

ni : jumlah sampel menurut stratum n : jumlah sampel seluruhnya

Ni : jumlah populasi menurut stratum N : jumlah populasi seluruhnya

=

+

=


(23)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya Siswa Sampel

XI IPS 1 42 42

165x 117 = 29.78 = 30

XI IPS 2 41 41

165x 117 = 29.07 = 29

XI IPS 3 42 42

165x 117 = 29.78 = 30

XI IPS 4 40 40

165x 117 = 28.36 = 28

Jumlah 165 117

Sampel yang akan menerima angket akan diundi/dikocok terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan sampling secara random :

1. sediakan kerangka sampel masing-masing kelas. Dalam hal ini yang menjadi kerangka sampel adalah daftar urut NIS siswa pada kelas XI yang ada pada kelas terpilih menjadi sampel.

2. Beri nomor urut semua satuan sampel.

3. Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas berukuran kecil.


(24)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Gulung kertas-kertas tersebut. Setelah digulung kertas-kertas tersebut dimasukkan ke kotak, kemudian dapat diundi/dikocok secara bebas, lalu ambil gulungan satu persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah ukuran sampel yang diinginkan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah : 1. Angket atau Kuesioner

Menurut Arikunto (2010:94) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun menggunakan skala numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2006:33) “Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub pada dua ujung keduanya.” Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

Tabel 3. 3

Penilaian Skala Numerik

No Item

Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut: 1) Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi


(25)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi 3) Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang 4) Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah 5) Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian

Kegiatan yang cukup penting dalam penelitian adalah pengujian instrumen penelitian.

3.5.1 Uji Validitas

Suatu istrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas item dalam penelitian ini menggunkan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut:

Arikunto (2009:72) Keterangan : = koefisien korelasi

N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item

Y = skor seluruh item responden uji coba

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, koefisien korelasi yang

diperoleh diperbandingkan dengan nilai dari r tabel. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan atau tidaknya

� = � ∑ − ∑ (∑ )


(26)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

korelasi tersebut. Jika ℎ� > berarti valid, Sebaliknya jika ℎ� berarti tidak valid. Berikut hasil penelitian perhitungan uji validitas dari setiap item :

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Pedagogik Guru (Setelah Uji Coba)

No Item � � �� Keterangan

1. 0,140 0,285 Tidak Valid

2. 0,364 0,285 Valid

3. 0,640 0,285 Valid

4. 0,485 0,285 Valid

5. 0,499 0,285 Valid

6. 0,583 0,285 Valid

7. 0,642 0,285 Valid

8. 0,334 0,285 Valid

9. 0,461 0,285 Valid

10. 0,577 0,285 Valid

11. 0,246 0,285 Tidak Valid

12. 0,415 0,285 Valid

13. 0,559 0,285 Valid

14. 0,411 0,285 Valid

Sumber :Data Diolah

Berdasarkan tabel 3.4, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang mengukur kompetensi pedagogik guru menunjukkan 12 butir pernyataan valid dijadikan instrumen penelitian sehingga dapat digunakan dan 2 butir pernyataan tidak valid dijadikan instrumen penelitian sehingga sebaiknya tidak dipakai/diperbaiki.


(27)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa (Setelah Uji Coba)

No Item � � �� Keterangan

1. 0,123 0,285 Tidak Valid

2. 0,333 0,285 Valid

3. 0,507 0,285 Valid

4. 0,131 0,285 Tidak Valid

5. 0,466 0,285 Valid

6. 0,375 0,285 Valid

7. 0,397 0,285 Valid

8. 0,394 0,285 Valid

9. 0,306 0,285 Valid

10. 0,487 0,285 Valid

11. 0,329 0,285 Valid

12. 0,535 0,285 Valid

13. 0,242 0,285 Tidak Valid

14. 0,370 0,285 Valid

15. 0,383 0,285 Valid

16 0,446 0,285 Valid

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel 3.5, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang mengukur motivasi belajar siswa menunjukkan 13 butir pernyataan valid dijadikan instrumen penelitian sehingga dapat dipakai dan 3 butir pernyataan tidak valid dijadikan instrumen penelitian sehingga dapat tidak dipakai/diperbaiki.


(28)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2009:86) adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

Arikunto (2009:111)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas yang dicari

N = Jumlah item

� = Jumlah varians skor tiap item � = Varians total

Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:

Arikunto (2009:110)

Keputusannya dengan membandingkan ℎ� dengan rtabel, dengan ketentuan

jika ℎ� > r tabel berarti reliabel dan ℎ� r tabel berarti tidak reliabel.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus alpha. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6

Rekapitulasi Pengujian Reliabilitas (Setelah Uji Coba)

Variabel � � �� Keterangan

Kompetensi Pedagogik Guru 0,704 0,285 Reliabel

Motivasi Belajar Siswa 0,588 0,285 Reliabel

Sumber: Data Diolah � =

− −∑ ��

2

=

∑ 2− (∑ 2)

� �


(29)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel 3.6, dapat diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian angket kompetensi pedagogik guru diperoleh nilai ℎ� = 0,704; sedangkan = 0,285 yang diperoleh dari tabel r dengan n = 48, dan α = 0,05; dengan demikian instrumen penelitian tersebut reliabel. Dan reliabilitas instrumen penelitian angket motivasi belajar siswa diperoleh nilai ℎ� = 0,588; sedangkan = 0,285 yang diperoleh dari tabel r dengan n = 48, dan α = 0,05; dengan demikian instrumen penelitian tersebut reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Asumsi Klasik

3.6.1.1 Multikolinieritas

Menurut Priyatno (2012:152) menyatakan bahwa “Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi antara variabel-variabel bebas.” Dengan uji ini dapat diketahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya Multikolinieritas bisa dilakukan dengan dua cara yaitu besaran VIF (Variance Inflation Factor ) dan Tolerance. Pedoman untuk menentukan model regresi bebas multikolinieritas menurut Priyatno (2012:152) adalah:

1) Mempunyai nilai VIF di bawah 10 2) Mempunyai angka toleransi mendekati 1

3.6.1.2Heteroskedastisitas

Pengujian ini untuk melihat varians residu dari setiap item. Heteroskedastisitas terjadi jika variansnya berbeda. Priyatno (2012:165)


(30)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengemukakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilihat dari “Ada tidaknya pola tertentu pada grafik antara sumbu X adalah variabel volume usaha yang telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residu (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di standarisasi.” Dasar Pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.

3.6.2 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian masing-masing variabel penelitian. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Uji normalitas dapat dilihat dari grafik plot linier dan histogram. Menurut Ghazali (2007:110) menyatakan bahwa :

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal yaitu dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas apabila tersebar mengikuti garis normal, sebaliknya data tidak berdistribusi normal dan tidak memenuhi asumsi normalitas apabila tidak tersebar mengikuri garis normal.


(31)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.6.3 Uji Linieritas

Langkah-langkah uji linieritas regresi Riduwan (2011:200) adalah sebagai berikut :

1. Hitung jumlah kuadrat regresi ( �� [ ]) dengan rumus :

�� [ ] =

(∑ )2

2. Hitung jumlah kuadrat regresi ( �� [ | ]) dengan rumus :

�� [ | ] = b

∑ ∑

3. Hitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :

� = 2 - �� [ | ] - �� [ ]

4. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( �� [ ]) dengan rumus :

�� [ ] = �� [ ]

5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( �� [ | ]) dengan rumus :

�� = ��

6. Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :

� = 2

7. Hitung jumlah kuadrat eror ( ) dengan rumus : =

∑ ∑

2

2

8. Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus :

= -

9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus:

=

−2

10.Hitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus : =

11.Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

Fhitung =

12.Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier: Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho berarti linier

Ha = Tidak linier dan Ho = Linier


(32)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E)

14.Bandingkan nilai Ftabel dengan nilai Tabel F, kemudian simpulkan :

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho berarti linier.

3.6.4 Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda adalah alat analisis nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat atau dengan kata lain untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Riduwan (2011:253)

Langkah-langkah uji regresi linier berganda adalah :

1) Mengadakan estimasi (penaksiran) terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2) Menguji berapa besar variasi variabel terikat (dependen) dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas (independen).

3) Menguji apakah penafsiran atau estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.

4) Menguji apakah tanda atau magnitude dari estimasi sesuai dengan teori atau tidak.

3.6.5 Hipotesis Statistik

Setelah uji normalitas dilakukan, maka hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) �0 : 1 = 0, Kompetensi pedagogik guru tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.


(33)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

� : 1 ≠ 0, Kompetensi pedagogik guru memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

2) �0 : 2 = 0, Motivasi belajar siswa tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi

belajar siswa.

� : 2≠ 0, Motivasi belajar siswa memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

3.6.6 Pengujian Hipotesis 3.5.5.1 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui keberartian koefisien regresi maksudnya untuk menguji pengaruh variabel 1terhadap Y dan 2 terhadap Y. Uji t juga digunakan untuk membandingkan apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003:31)

Selanjutnya digunakan distribusi Student t dengan dk = (n – 2), berdasarkan kriteria : �0 diterima jika thitung < ttabel dan �0 ditolak jika thitung > ttabel

3.5.5.2 Uji F

Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji keberartian regresi maksudnya untuk menguji apakah regresinya berarti atau tidak, bila berarti maka


(34)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat dipercaya untuk mengambil kesimpulan dan melanjutkan uji t, uji F ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003:91) Keterangan :

�� = 1∑ 1 + 2∑ 2 + . . . + 3∑ 3

= ∑ 2− ( ��)

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih

besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi

tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf

nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti.

=

��

/


(35)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompetensi pedagogik guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung termasuk dalam kategori sedang.

2. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung termasuk dalam kategori sedang.

3. Prestasi belajar siswa kelas IPS di MAN 2 Kota Bandung pada mata pelajaran akuntansi termasuk ke dalam kategori rendah.

4. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari indikator kompetensi pedagogik guru yang mempunyai pemahaman wawasan atau landasan kependidikan cukup baik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan evaluasi hasil belajar, namun kurang dalam memahami karakteristik peserta didik, kurang dalam hal pemanfaatan teknologi pembelajaran, kurang dalam mengembangkan atau membimbing peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. 5. Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata


(36)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

motivasi siswa dalam persistensi (ketetapan dan kelekatan), kesabaran, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar, tingkat aspirasi yang hendak dicapai, tingkat aspirasi yang hendak dicapai, arah sikap terhadap sasaran kegiatan belajar. Namun masih kurang dalam durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, devosi (pengabdian) dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, tingkat kualifikasi persuasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai masukan. Semoga saran yang peneliti berikan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun saran peneliti adalah:

1. Siswa harus dapat meningkatkan motivasi belajarnya terutama dalam meningkatkan motivasi dalam jumlah waktu belajar akuntansi, berusaha keras dalam mengatasi kesulitan akuntansi, bersemangat dalam mengikuti pelajaran akuntansi. Karena dengan tingginya motivasi untuk mempelajari akuntansi dengan waktu yang lebih lama, berusaha keras dan giat dalam mempelajari akuntansi, bersemangat dalam mengikuti pelajaran akuntansi siswa akan lebih dapat memahami materi akuntansi dengan begitu perlahan siswa akan memperoleh hasil belajar yang tinggi.


(37)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Guru sebaiknya dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, yaitu harus lebih meningkatkan pemahaman peserta didik, memanfaatkan teknologi pembelajaran, membimbing dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

3. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung pada mata pelajaran akuntansi mencapai kategori rendah, sehingga sebaiknya prestasi tersebut dapat lebih ditingkatkan kembali agar prestasi yang dicapai dapat lebih tinggi dan lebih banyak lagi siswa yang nilainya dapat mencapai KKM yang telah ditentukan dengan cara sekolah dapat mengoptimalkan peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, mengadakan pelatihan-pelatihan untuk guru agar kompetensi pedagogiknya meningkat, sekolah hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang menunjang dalam proses belajar mengajar sehingga motivasi belajar siswa akan meningkat.

4. Bagi penelitian lain sebaiknya dapat mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar yang belum terungkap.


(38)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Aliminsyah & Padji. (2003). Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: CV Yrama Widya. Arikunto S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi). Jakarta :

Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Grafindo

Djamarah S B. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rinepta Cipta.

Ghazali I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Upi

Hasan A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamzah & Uno. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.

Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar dengan Aspek-Aspeknya. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Muawanah U et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: Jaya Cemerlang

Mudjiono dan Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyadi A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung : Grafindo. Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi (POPS)


(39)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Priyatno D. (2012). Cara Kilat Analisis Data dengan SPSS 20 20120. Yogyakarta: Andi

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sekaran U. (2006). Research Method for Business. Jakarta : Salemba 4

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfebeta. Sumamo dan Widodo. (2005). Akuntansi SMA Kelas XI. Jakarta: Piranti.

Susilana dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran

Syah M. (2007). Psikologi Pendidikan-Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.

Syamsuddin A M. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya.

Yusuf & Nurihsan. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.

---.( 2012). Undang-Undang Guru & Dosen. Bandung : Fokusindo Mandiri.

Sumber Skripsi:

Sofiyanti E. (2009). Pengaruh Motivasi Terhadap Ptrestasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Akuntansi Kelas XI Di Skelas MA Negeri 24 Bandung. Skripsi. Program

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Aldila D. (2009). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Suatu

Kasus Pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa XI Akuntansi di SMK Sangkuriang 1 Cimahi). Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Lestari, S. (2012). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 7 Cirebon. Skripsi. Program


(40)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Febriani D. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS di SMAN 6 Pandeglang. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Hotimah. (2011). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Persepsi Siswa Pada

Mata Pelajaran Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS di SMAN 1 Ciparay. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompetensi pedagogik guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung termasuk dalam kategori sedang.

2. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung termasuk dalam kategori sedang.

3. Prestasi belajar siswa kelas IPS di MAN 2 Kota Bandung pada mata pelajaran akuntansi termasuk ke dalam kategori rendah.

4. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari indikator kompetensi pedagogik guru yang mempunyai pemahaman wawasan atau landasan kependidikan cukup baik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan evaluasi hasil belajar, namun kurang dalam memahami karakteristik peserta didik, kurang dalam hal pemanfaatan teknologi pembelajaran, kurang dalam mengembangkan atau membimbing peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. 5. Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata


(2)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

motivasi siswa dalam persistensi (ketetapan dan kelekatan), kesabaran, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar, tingkat aspirasi yang hendak dicapai, tingkat aspirasi yang hendak dicapai, arah sikap terhadap sasaran kegiatan belajar. Namun masih kurang dalam durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, devosi (pengabdian) dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, tingkat kualifikasi persuasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai masukan. Semoga saran yang peneliti berikan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun saran peneliti adalah:

1. Siswa harus dapat meningkatkan motivasi belajarnya terutama dalam meningkatkan motivasi dalam jumlah waktu belajar akuntansi, berusaha keras dalam mengatasi kesulitan akuntansi, bersemangat dalam mengikuti pelajaran akuntansi. Karena dengan tingginya motivasi untuk mempelajari akuntansi dengan waktu yang lebih lama, berusaha keras dan giat dalam mempelajari akuntansi, bersemangat dalam mengikuti pelajaran akuntansi siswa akan lebih dapat memahami materi akuntansi dengan begitu perlahan siswa akan memperoleh hasil belajar yang tinggi.


(3)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Guru sebaiknya dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, yaitu harus lebih meningkatkan pemahaman peserta didik, memanfaatkan teknologi pembelajaran, membimbing dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

3. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung pada mata pelajaran akuntansi mencapai kategori rendah, sehingga sebaiknya prestasi tersebut dapat lebih ditingkatkan kembali agar prestasi yang dicapai dapat lebih tinggi dan lebih banyak lagi siswa yang nilainya dapat mencapai KKM yang telah ditentukan dengan cara sekolah dapat mengoptimalkan peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, mengadakan pelatihan-pelatihan untuk guru agar kompetensi pedagogiknya meningkat, sekolah hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang menunjang dalam proses belajar mengajar sehingga motivasi belajar siswa akan meningkat.

4. Bagi penelitian lain sebaiknya dapat mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar yang belum terungkap.


(4)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Aliminsyah & Padji. (2003). Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: CV Yrama Widya. Arikunto S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi). Jakarta :

Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Grafindo

Djamarah S B. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rinepta Cipta.

Ghazali I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Upi

Hasan A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamzah & Uno. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.

Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar dengan Aspek-Aspeknya. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Muawanah U et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: Jaya Cemerlang

Mudjiono dan Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyadi A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung : Grafindo. Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)


(5)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Priyatno D. (2012). Cara Kilat Analisis Data dengan SPSS 20 20120. Yogyakarta: Andi

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sekaran U. (2006). Research Method for Business. Jakarta : Salemba 4

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfebeta. Sumamo dan Widodo. (2005). Akuntansi SMA Kelas XI. Jakarta: Piranti.

Susilana dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran

Syah M. (2007). Psikologi Pendidikan-Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.

Syamsuddin A M. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya.

Yusuf & Nurihsan. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.

---.( 2012). Undang-Undang Guru & Dosen. Bandung : Fokusindo Mandiri.

Sumber Skripsi:

Sofiyanti E. (2009). Pengaruh Motivasi Terhadap Ptrestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Di Skelas MA Negeri 24 Bandung. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Aldila D. (2009). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Suatu Kasus Pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa XI Akuntansi di SMK Sangkuriang 1 Cimahi). Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Lestari, S. (2012). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 7 Cirebon. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Benny RIcana, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Febriani D. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS di SMAN 6 Pandeglang. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Hotimah. (2011). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Persepsi Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS di SMAN 1 Ciparay. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS dengan prestasi belajar siswa di SMA PGRI 56 Ciputat

1 4 95

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI (AKUNTANSI) MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 4 233

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo

0 2 14

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo Ta

0 5 17

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMAN 21 BANDUNG.

0 4 52

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG.

0 1 42

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK SE-KOTA BANDUNG.

0 6 60

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

0 0 44

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI MAN TEMPEL SLEMAN.

0 1 187