PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ………. iii

DAFTAR ISI ………... viii

DAFTAR TABEL ………... xi

DAFTAR GAMBAR ………... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah………. 1

1.2. Rumusan Masalah... 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.3.1. Maksud Penelitian... 7

1.3.2. Tujuan Penelitian... 7

1.4. Kegunaan Penelitian... 8

1.4.1. Secara Teoritis………... 8

1.4.2. Secara Praktis... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Belajar ... 10

2.1.1. Teori Konvergensi ... 10

2.2. Motivasi Belajar... 11

2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar... 11

2.2.2. Jenis-jenis Motivasi... 15

2.2.3. Motivasi Intrinsik... 16

2.2.4. Indikator Motivasi Intrinsik... 17

2.2.5. Cara Menumbuhkan Motivasi Intrinsik……… 18

2.2.6. Peran Motivasi Intrinsik Dalam Belajar... 18

2.3. Lingkungan Keluarga... 22

2.3.1. Pengertian Lingkungan Keluarga dan Hubungan Antar Anggota Keluarga... 22

2.3.2. Fungsi Keluarga... 25

2.3.3. Hubungan Antar Anggota Keluarga... 25


(2)

2.3.5. Peran Hubungan Antar Anggota Keluarga Dalam Belajar... 30

2.4. Prestasi Belajar………... 31

2.4.1. Pengertian Prestasi Belajar………... 31

2.4.2. Indikator Prestasi Belajar... 34

2.4.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 35

2.5. Pembelajaran Akuntansi di SMA... 37

2.5.1. Pengertian Akuntansi... 37

2.5.2. Proses Akuntansi... 38

2.6. Penelitian Terdahulu... 40

2.7. Kerangka Pemikiran... 41

2.8. Hipotesis... 47

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian... 48

3.2. Operasionalisasi Variabel... 48

3.3. Populasi dan Sampel... 50

3.3.1. Populasi... 50

3.3.2. Sampel... 51

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 54

3.5. Pengujian Instrumen Penelitian... 56

3.5.1. Uji Validitas... 56

3.5.2. Uji Reliabilitas... 60

3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis... 62

3.6.1. Uji Asumsi Klasik... 62

3.6.2. Uji Normalitas... 63

3.6.3. Uji Linieritas... 65

3.6.4. Regresi Linier Berganda... 66

3.6.5. Hipotesis Statistik... 67

3.6.6. Pengujian Hipotesis... 68

3.6.6.1. Uji F... 68


(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Objek Penelitian... 70

4.1.1. Identitas MAN 2 Kota Bandung... 70

4.1.2. Gambaran MAN 2 Bandung dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah... 70

4.1.3. Visi dan Misi MAN 2 Bandung... 71

4.1.4. Target Pendidikan MAN 2 Bandung... 72

4.1.5. Struktur Organisasi MAN 2 Bandung... 73

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 74

4.2.1. Gambaran Motivasi Intrinsik Siswa... 74

4.2.2. Gambaran Lingkungan Keluarga Siswa... 81

4.2.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa... 86

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian... 87

4.3.1. Uji Asumsi Klasik... 87

4.3.1.1. Uji Multikolinieritas... 87

4.3.1.2. Uji Heteroskedastisitas... 88

4.3.2. Uji Normalitas... 89

4.3.3. Uji Linieritas... 91

4.3.4. Analisis Regresi Linier Berganda... 92

4.3.5. Uji Hipotesis... 94

4.3.5.1. Uji F... 94

4.3.5.2. Uji t... 95

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian... 98

4.4.1. Pengaruh Motivasi Intrinsik Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 98

4.4.2. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 100

4.4.3. Pengaruh Motivasi Intrinsik Siswa dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 104


(4)

DAFTAR PUSTAKA... 107 LAMPIRAN...


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai rata-rata UAS setiap kelas XI IPS MAN 2 Bandung……. 2

Tabel 2.1 Pengaruh pola hubungan antar anggota keluarga terhadap perilaku siswa……….. 29

Tabel 2.2 Jenis, indikator dan cara evaluasi prestasi belajar... 34

Tabel 2.3 Hasil penelitian terdahulu... 40

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel... 49

Tabel 3.2 Populasi siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung... 51

Tabel 3.3 Jumlah sampel... 54

Tabel 3.4 Penilaian skala numerik……….. 55

Tabel 3.5 Hasil uji validitas motivasi intrinsik... 58

Tabel 3.6 Hasil uji validitas lingkungan keluarga... 59

Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas motivasi intrinsik... 61

Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas lingkungan keluarga... 62

Tabel 4.1 Gambaran motivasi intrinsik siswa... 74

Tabel 4.2 Adanya bukti yang jelas tentang keterlibatan, kreatifitas dan rasa menikmati pelajaran dalam diri siswa selama pembelajaran berlangsung………... 75

Tabel 4.3 Adanya suasana hati yang positif seperti keseriusan dan keceriaan... 76

Tabel 4.4 Munculnya pertanyaan dan pertanyaan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata………. 77

Tabel 4.5 Terdapat diskusi personal lanjutan setelah selesainya jam pelajaran……….. 77

Tabel 4.6 Menyerahkan tugas tanpa diingatkan oleh guru……….. 78

Tabel 4.7 Berusaha keras dan tidak cepat menyerah dalam mengatasi kesulitan belajar………... 79

Tabel 4.8 Menetapkan tugas yang relevan untuk diri sendiri……….. 79

Tabel 4.9 Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai strategi dan sumber belajar………….. 80

Tabel 4.10 Gambaran lingkungan keluarga siswa... 81

Tabel 4.11 Hubungan yang akrab dan dekat... 82

Tabel 4.12 Hubungan yang penuh rasa sayang menyayangi………. 83

Tabel 4.13 Saling mempercayai……… 83


(6)

Tabel 4.15 Saling tenggang rasa... 85

Tabel 4.16 Saling mengerti... 85

Tabel 4.17 Nilai rata-rata UAS kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi... 86

Tabel 4.18 Tabel coefficients multikolinieritas... 88

Tabel 4.19 Tabel ANOVA motivasi intrinsik... 91

Tabel 4.20 Tabel ANOVA lingkungan keluarga... 92

Tabel 4.21 Tabel coefficients regresi... 93

Tabel 4.22 Tabel ANOVA... 94


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Akuntansi………. 39

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran……… 45

Gambar 2.3 Hubungan Variabel... 46

Gambar 4.1 Scatterplot regresi untuk heteroskedastisitas………... 89

Gambar 4.2 Grafik P-P Plot uji normalitas motivasi intrinsik, lingkungan keluarga dan prestasi belajar………... 90


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena pendidikan merupakan sarana utama dalam pembentukan generasi penerus bangsa. Semakin tinggi kualitas pendidikan maka kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, maka akan mendorong kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan di sekolah pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan berlangsung untuk membantu mengembangkan potensi, keterampilan dan kecakapan peserta didik, sehingga apabila proses pendidikan berjalan dengan baik, maka akan menghasilkan peserta didik yang memperoleh prestasi belajar yang maksimal dan berkualitas serta sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Menurut Sukmadinata (2009:4) “tujuan pendidikan tersebut bisa menyangkut kepentingan peserta didik sendiri, kepentingan masyarakat dan tuntutan lapangan pekerjaan.”

Berbicara mengenai pendidikan tidak akan lepas dari proses belajar. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar adalah melalui prestasi belajar.


(9)

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik, sering kali terdapat hambatan yang dapat ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar yang mengakibatkan tujuan pengajaran yakni prestasi belajar yang diinginkan belum dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, yaitu kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung, menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Akuntansi masih rendah. Terbukti dengan diperolehnya data nilai rata-rata Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Akuntansi seluruh kelas XI IPS pada semester dua tahun ajaran 2011-2012 yaitu sebesar 66,3 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 73. Di bawah ini merupakan daftar rincian nilai rata-rata UAS semester dua untuk masing-masing kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata UAS Setiap Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi

Periode Semester Genap 2011/2012 MAN 2 Bandung (berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester)

Kelas Jumlah Siswa

Nilai Rata-Rata UAS

Nilai Di Bawah

KKM Persentase

Nilai Di Atas

KKM Persentase

XI IPS 1 42 77,2 2 Siswa 4,8% 40 Siswa 95,2%

XI IPS 2 41 66,1 26 Siswa 63,4% 15 Siswa 36,6%

XI IPS 3 42 62,6 34 Siswa 81% 8 Siswa 19%

XI IPS 4 40 59,4 40 Siswa 100% - -

Jumlah 165

Siswa 66,3 102 Siswa 61,8% 63 Siswa 38,2%


(10)

Berdasarkan Tabel 1.1, nilai mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS 2, kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 di MAN 2 Kota Bandung menunjukkan nilai yang rendah karena berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 73. Pada setiap kelas terdapat banyak siswa yang tidak mencapai KKM, seperti kelas XI IPS 2 sebanyak 63,4% atau 26 dari 41 siswa, kelas XI IPS 3 sebanyak 89% atau 34 dari 42 siswa dan kelas XI IPS 4 sebanyak 100% atau seluruh siswa yakni 40 siswanya memperoleh nilai di bawah KKM. Sedangkan pada kelas XI IPS 1 nilai rata-rata UASnya memang di atas KKM, akan tetapi terdapat dua orang siswa yang memiliki nilai di bawah KKM. Dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa kemudian membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian prestasi belajar siswa masih belum optimal. Permasalahan rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa MAN 2 Kota Bandung ini harus diperhatikan, karena prestasi belajar merupakan salah satu tujuan akhir sebuah proses pendidikan.

Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:138), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

a. Faktor internal : faktor jasmaniah (faktor penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya), faktor psikologis (kecerdasan, bakat, kecakapan, sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi dan penyesuaian diri), faktor kematangan fisik maupun psikis.

b. Faktor eksternal : faktor sosial (lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, kelompok), faktor budaya, lingkungan fisik, lingkungan spiritual.


(11)

Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah motivasi. Karena dengan motivasi yang tinggi, siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga akan berpengaruh terhadap prestasinya. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina (2011) dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar yang menyatakan bahwa “jika seseorang memiliki motivasi dalam belajar, maka prestasi belajarnya pun akan baik (tinggi), sebaliknya apabila siswa memiliki motivasi belajar yang rendah, maka prestasi belajarnya pun akan buruk (rendah).”

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih menekankan pada motivasi intrinsik yang dimiliki siswa. Menurut Syah (2010:134) “motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.”

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang ada dalam diri siswa untuk melakukan tindakan belajar, seperti mengerjakan tugas, memperhatikan pada saat guru menjelaskan, ulet dan tekun dalam belajar. Motivasi intrinsik akan menentukan kualitas prestasi belajar yang diperoleh. Motivasi intrinsik yang tinggi dapat membantu siswa untuk meningkatkan intensitas siswa dalam belajar, sehingga apabila intensitas belajarnya tinggi maka prestasi belajar yang diperoleh akan maksimal.

Selain motivasi intrinsik siswa untuk belajar, lingkungan yang berasal dari luar diri siswa juga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhinya adalah lingkungan keluarga, karena lingkungan keluarga


(12)

merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi seseorang dalam memperoleh pendidikan. Menurut Sukmadinata (2009:163) “keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat.” Sehingga apabila pendidikan di lingkungan keluarganya berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa di sekolah.

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Lia Nur Oktaviana (2011) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang menyatakan bahwa “lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar.” Sehingga apabila dukungan dari lingkungan keluarga berjalan dengan baik, maka prestasi belajar yang diperoleh akan maksimal.

Dimensi lingkungan keluarga yang diteliti oleh peneliti lebih menekankan pada dimensi hubungan antar anggota keluarga. Karena menurut Sukmadinata (2009:164) “hubungan antar anggota keluarga memegang peranan penting dalam belajar.” Jika hubungan antar anggota keluarga berjalan dengan baik, maka siswa akan merasa didukung dan bersemangat untuk belajar, sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperolehnya.

Dengan demikian kurangnya motivasi intrinsik siswa untuk belajar dan kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga menyebabkan prestasi belajar siswa


(13)

kurang maksimal. Oleh karena itu faktor motivasi intrinsik dan faktor lingkungan keluarga menjadi hal penting dalam pencapaian prestasi belajar yang maksimal.

Berdasarkan fenomena dan data-data di atas, untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi intrinsik dan pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung, maka penulis tertarik untuk mengajukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran motivasi intrinsik siswa dalam mempelajari akuntansi. 2. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. 4. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik siswa terhadap prestasi belajar pada mata

pelajaran akuntansi

5. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi

6. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi


(14)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk memperoleh gambaran motivasi intrinsik siswa dalam mempelaari akuntansi

b. Untuk memperoleh gambaran lingkungan keluarga siswa

c. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

d. Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi.

e. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi.

f. Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi.


(15)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Secara Teoritis

a. Menambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran terhadap pentingnya motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga siswa dalam peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Sebagai bahan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai motivasi intrinsik.

c. Sebagai bahan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai pengaruh lingkungan keluarga.

1.4.2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan untuk bahan pertimbangan bagi peningkatan prestasi belajar siswa dan menambah pengetahuan bagi guru khususnya guru mata pelajaran akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi yakni faktor motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa dalam rangka mengembangkan motivasi dari dalam dirinya dan memberikan pengetahuan akan pentingnya faktor lingkungan keluarga dalam mencapai prestasi, sehingga memberikan implikasi yakni prestasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat.


(16)

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran akuntansi.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

Sugiyono (2010:207) “metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.” Metode penelitian verifikatif menurut Hasan (2006:22) “merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah

ada sebelumnya.” Dengan demikian metode penelitian verifikatif adalah metode

penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran atau teori yang sudah ada, tetapi bukan untuk menciptakan teori baru.

3.2. Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga siswa yang bersangkutan, sehingga variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik siswa.

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkannya. Dorongan dari dalam diri siswa ini dapat


(18)

terlihat dari siswa tersebut menyukai sesuatu hal, ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya.

2. Variabel bebas (X2) dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang mempengaruhi kehidupan siswa. Lingkungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Salah satu dimensi lingkungan keluarga yang memegang peranan penting dalam belajar adalah hubungan antar anggota keluarga.

3. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai UTS maupun nilai UAS.

Variabel-variabel di atas selanjutnya dioperasionalisasikan sebagai berikut: Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No Item

Motivasi Intrinsik

(X1)

1.Adanya bukti yang jelas

tentang keterlibatan,

kreativitas dan rasa menikmati pelajaran dalam diri siswa

selama pembelajaran

berlangsung.

Interval

1,2

2.Adanya suasana hati (mood) yang positif seperti keseriusan dan keceriaan

3,4 3.Munculnya pertanyaan dan

pengamatan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata


(19)

Variabel Dimensi Indikator Skala No Item 4.Terdapat diskusi personal

lanjutan setelah selesainya jam pelajaran

7,8 5.Menyerahkan tugas atau kerja

proyek tanpa diingatkan oleh guru

9,10 6.Berusaha keras dan tidak

cepat menyerah dalam

mengatasi kesulitan belajar atau komunikasi serta penyelesaian tugas

11,12,13

7.Mengusulkan atau

menetapkan tugas yang relevan untuk dirinya sendiri

14,15 8.Mengupayakan penguasaan

materi secara mandiri dengan

memanfaatkan berbagai

strategi dan sumber belajar.

16,17,18 Lingkungan Keluarga (X2) Hubungan antara anggota keluarga

1. Hubungan yang akrab dan dekat

Interval

19,20,21

2. Penuh rasa

sayang-menyayangi 22

3. Saling mempercayai 23

4. Saling membantu 24,25

5.Saling tenggang rasa 26,27

6. Saling mengerti 28,29,30

Prestasi Belajar Siswa

(Y)

Nilai

Nilai UAS semester 2 seluruh kelas XI IPS Tahun ajaran

2011/2012

Interval

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Menurut Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”, sedangkan menurut Sugiyono (2009”297) “populasi adalah wilayah


(20)

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPS di MAN 2 Kota Bandung. Berikut tabel yang menunjukkan populasi siswa kelas XI Jurusan IPS di MAN 2 Kota Bandung.

Tabel 3.2

Populasi siswa kelas XI Jurusan IPS MAN 2 Kota Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 42 Siswa

2 XI IPS 2 41 Siswa

3 XI IPS 3 42 Siswa

4 XI IPS 4 40 Siswa

Jumlah 165 Siswa

Sumber : Data diolah 3.3.2. Sampel

Menurut Arikunto (2010 : 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”, sedangkan menurut Sugiyono (2009 : 118) “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka sampel dari populasi tersebut harus diambil dan harus betul-betul representatif atau mewakili karakteristik populasi tersebut.

Dalam penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Menurut Arikunto (2010 : 176) “simple random sampling disebut juga


(21)

sampel random atau sampel acak yang dalam pelaksanaannya peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama.”

Pengambilan sampel untuk jumlah siswa yang akan diteliti dengan menggunakan derajat kepercayaan ∝ = 0,05 dan Bound of Error yang diinginkan adalah 5% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, yaitu menggunakan rumus Al-Rasyid (dalam Riduwan 2011 : 22), yaitu :

Dengan kriteria sebagai berikut: Jika n0 ≤ 0,05 N, maka n = n0

Jika n0 > 0,05 N, maka =

1+ −1

Keterangan :

α = Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0,05 N = Jumlah populasi 165 siswa

BE = Bound of error diambil 5% Zα = Nilai dalam tabel Z 1,99

Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat dihitung :

= 2

2

= 1,99 2 (0,05)

2

=


(22)

= [19,9]2

= 396,01

dan n0 = 0,05 N = 0,05 (165) = 8,25 = 8

Karena > 0,05 atau 396,01 > 8 maka sampel dapat dihitung dengan rumus:

= 396,01 1 +396,01165−1 = 396,01

3,394

= 116,68 = 117

Dengan demikian, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 117 orang. Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus :

Riduwan (2011:25) Keterangan :

ni : jumlah sampel menurut stratum n : jumlah sampel seluruhnya

Ni : jumlah populasi menurut stratum N : jumlah populasi seluruhnya

=

+

=


(23)

Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.3

Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya Siswa Sampel

XI IPS 1 42 42

165x 117 = 29,78 = 30

XI IPS 2 41 41

165x 117 = 29,07 = 29

XI IPS 3 42 42

165x 117 = 29,78 = 30

XI IPS 4 40 40

165x 117 = 28,36 = 28

Jumlah 165 117

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah : a. Angket atau Kuesioner

Menurut Arikunto (2010:194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Kuesioner memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama (Arikunto, 2010:195)


(24)

Angket yang digunakan untuk meneliti motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga adalah angket tertutup. Menurut Pabundu (2006:61) angket tertutup adalah “suatu angket di mana pertanyaan dan alternatif jawabanya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan”. Angket tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical scale), yakni skala yang menggunakan pilihan jawaban berupa angka dimulai dari angka 1 sampai dengan angka 5. Angket untuk motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga ini berisi 30 pertanyaan, 18 pertanyaan untuk motivasi intrinsik dan 12 pertanyaan untuk lingkungan keluarga dimana masing-masing pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1 menunjukkan penilaian terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

Tabel 3.4

Penilaian Skala Numerik

No Item

Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut: 1)Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi 2)Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi 3)Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang


(25)

4)Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah 5)Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah b. Teknik dokumentasi

Yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

Di dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti nilai UAS yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi. Teknik dokumentasi ini, digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil prestasi belajar siswa.

3.5. Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1. Uji Validitas

Suatu istrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut:

Arikunto (2009:72)

� = � ∑ − ∑ (∑ )


(26)

Keterangan : = koefisien korelasi

N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item

Y = skor seluruh item responden uji coba

Setelah menghitung , hal yang harus dilakukan adalah membandingkan dan dengan taraf signifikansi 5%. Jika > berarti valid, sebaliknya jika ≤ berarti tidak valid.

1. Uji Validitas Variabel Motivasi Intrinsik Siswa

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengujicobakan angket penelitian kepada 48 siswa MAN 2 Kota Bandung dengan jumlah item pertanyaan 18. 48 siswa tersebut diambil dari 4 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 48 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,285. Hasil uji validitas variabel motivasi intrinsik siswa dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:


(27)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Motivasi Intrinsik No

Item � � �� Keterangan

1 0,562 0,285 Valid

2 0,545 0,285 Valid

3 0,676 0,285 Valid

4 0,682 0,285 Valid

5 0,690 0,285 Valid

6 0,427 0,285 Valid

7 0,161 0,285 Tidak Valid

8 0,360 0,285 Valid

9 0,717 0,285 Valid

10 0,547 0,285 Valid

11 0,732 0,285 Valid

12 0,678 0,285 Valid

13 0,710 0,285 Valid

14 0,725 0,285 Valid

15 0,714 0,285 Valid

16 0,658 0,285 Valid

17 0,659 0,285 Valid

18 0,601 0,285 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 18 pernyataan mengenai motivasi intrinsik yang disebarkan kepada responden terdapat satu pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 7. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat digugurkan atau dihilangkan, sehingga jumlah pernyataan yang valid berjumlah 17 pernyataan yang akan diujikan kembali kepada responden.

2. Uji Validitas Variabel Lingkungan Keluarga

Uji validitas yang dilakukan untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan pengujian yang sama dengan uji validitas pada variabel motivasi intrinsik yakni


(28)

dengan mengujicobakan angket penelitian kepada 48 siswa MAN 2 Kota Bandung dengan jumlah 12 item pertanyaan. 48 siswa tersebut diambil dari 4 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 48 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,285. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel lingkungan keluarga dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga No

Item � � �� Keterangan

19 0,382 0,285 Valid

20 0,463 0,285 Valid

21 0,540 0,285 Valid

22 0,531 0,285 Valid

23 0,590 0,285 Valid

24 0,768 0,285 Valid

25 0,717 0,285 Valid

26 0,718 0,285 Valid

27 0,784 0,285 Valid

28 0,526 0,285 Valid

29 0,719 0,285 Valid

30 0,808 0,285 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 12 pernyataan mengenai lingkungan keluarga seluruhnya valid. Seluruh item pernyataan tersebut akan diujikan kembali kepada responden.


(29)

3.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

Arikunto (2009 : 109)

Keterangan : r11 = Reliabilitas yang dicari

n = Jumlah item

� = Jumlah varians skor tiap item

� = Varians total

Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:

Arikunto (2009:110)

Keputusannya dengan membandingkan dengan rtabel, dengan ketentuan

jika > r tabel berarti reliabel dan ≤ r tabel berarti tidak reliabel.

� =

− −

∑ � �

2

=

∑ 2−

(∑ 2 )

� �


(30)

1. Uji reliabilitas motivasi intrinsik siswa

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan rtabel. Untuk variabel motivasi intrinsik diperoleh rtabel dari responden yang

berjumlah 48 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,285. Dalam tabel 3.7 ditampilkan hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi intrinsik siswa menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Intrinsik

r tabel Keterangan

0,901 0,285 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel motivasi intrinsik dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .

2. Uji reliabilitas lingkungan keluarga

Uji reliabilitas untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan uji yang sama dengan uji reliabilitas variabel motivasi intrinsik. Untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh dari responden yang berjumlah 48 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,285. Dalam tabel 3.8 ditampilkan hasil uji reliabilitas untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:


(31)

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga

r tabel Keterangan

0,862 0,285 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel lingkungan keluarga dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .

3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1. Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Menurut Priyatno (2012:151) “multikolinieritas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen.” Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas. Metode yang digunakan untuk uji multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) pada model regresi dengan menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows. Model regresi bebas dari multikolinieritas, dasar pengambilan keputusannya adalah: a. Mempunyai nilai VIF kurang dari 10


(32)

2. Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2012:158) “pengujian heteroskedastisistas berfungsi untuk melihat apakah keadaan di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak.” Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for windows. Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID). Dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Priyatno, 2012:165)

3.6.2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Adapun pengujian normalitas data yang digunakan adalah teknik Chi-Kuadrat dengan menggunaka bantuan software IBM SPSS V 20 for windows.


(33)

Langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :

1)Menentukan skor terbesar dan terkecil 2)Menentukan rentangan (R)

R = Skor terbesar – Skor terkecil 3)Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) 4)Menentukan panjang kelas (i)

=

5)Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas Interval f Nilai Tengah ( Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2

1 ………. ….. ……….. ……… …………. ………….

2 ………. ….. ……….. ……… …………. ………….

3 ………. ….. ……….. ……… …………. ………….

Jumlah ….. ……….. ……… …………. ………….

6)Menentukan rata-rata atau mean ( ) = ∑

7)Menentukan simpangan baku (S) S = .∑ 2−(∑ )

2 .( −1)

8)Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan :

a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

b)Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus :

Z = −

c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva nirmal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas

d)Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnpertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)


(34)

f) Mencari Chi – Kuadrat (� 2 hitung) dengan rumus :

(�2) = ∑ ( − ) 2 =1

g)Membandingkan (�2hitung) dengan (�2tabel)

Untuk α = 0,05 atau derajat kebebasan (db) = k-1 Kaidah keputusan :

Jika (�2hitung) > (�2tabel) maka distribusi data tidak normal

Jika (�2hitung) ≤(�2tabel) maka distribusi data normal

Riduwan (2011 :188)

3.6.3. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Dalam penelitian ini, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for windows. Langkah-langkah uji linieritas regresi dalam Riduwan (2011 : 200) adalah sebagai berikut :

1. Hitung jumlah kuadrat regresi ( [ ]) dengan rumus : [ ] =

(∑ )2

2. Hitung jumlah kuadrat regresi ( [ | ]) dengan rumus : [ | ] = b ∑ −

∑ ∑

3. Hitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus : = 2 - [ | ] - [ ]

4. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( [ ]) dengan rumus : [ ] = [ ]

5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( [ | ]) dengan rumus : =

6. Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus : =

−2


(35)

= ∑ ∑ 2− ∑ 2

Sebelum menghitung , urutkan data 1 mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar, berikut adalah tabel penolongnya :

No Urut Kelompok n Y

1 ……….. ……… ……… …….

2 ……….. ……… ……… …….

3 ……….. ……… ……… …….

8. Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus : = -

9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus : =

−2

10. Hitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus : =

11. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

Fhitung =

12. Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier: Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho berarti linier

Ha = Tidak linier dan Ho = Linier

13. Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus :

Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E)

14. Bandingkan nilai Ftabel dengan nilai Tabel F, kemudian simpulkan :

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho berarti linier.

3.6.4. Regresi Linier Berganda

Menurut Sudjana (2004:200) “analisis regresi mempelajari hubungan yang ada diantara variabel-variabel sehingga dari hubungan yang diperoleh kita dapat menaksir variabel yang satu apabila variabel lainnya diketahui.” Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sudjana (2004 : 235) = + 1 1 + 2 2


(36)

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows.

3.6.5. Hipotesis Statistik

Setelah uji normalitas dilakukan, maka hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

�0 : 1 = 0, Motivasi intrinsik siswa tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

�1 : 1≠ 0, Motivasi intrinsik siswa memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

�0 : 2 = 0, Lingkungan keluarga siswa tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

�1 : 2 ≠ 0, Lingkungan keluarga siswa memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

�0 : 1= 2 = 0, Motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga siswa tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

�1: tidak semua = 0, Motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga siswa memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa


(37)

3.6.6. Uji Hipotesis 3.6.6.1. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi. Rumus yang digunakan untuk uji F ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 91) Keterangan :

= 11 + 22 + . . . + 33 = ∑ 2− ( )

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih

besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi

tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf

nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti. Uji F dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for windows.

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut : Jika Fhitung > Ftabel , maka �1 diterima dan �0 ditolak Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka �1 ditolak dan �0 diterima.

=

/


(38)

3.6.6.2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui keberartian koefisien regresi. Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 31)

Selanjutnya harus digunakan distribusi Student t dengan dk = (n – 2), berdasarkan kriteria �0 diterima jika thitung ≤ ttabel dan �0 ditolak jika thitung > ttabel. Uji

t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for windows.


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengolahan data mengenai motivasi intrinsik, menunjukkan bahwa motivasi intrinsik siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori sedang.

2. Hasil pengolahan data mengenai lingkungan keluarga, menunjukkan bahwa lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori rendah.

4. Motivasi intrinsik memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

5. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

6. Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.


(40)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga terbukti dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah untuk lebih berupaya dalam menumbuhkan motivasi intrinsik dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan keluarga siswa dengan memberikan pengarahan-pengarahan agar sekolah dan keluarga siswa dapat bekerja sama untuk memberikan bimbingan, arahan dan dukungan kepada siswa dalam belajar. 2. Bagi Guru

Guru harus lebih berupaya untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Karena dengan adanya motivasi intrinsik yang tinggi, maka prestasi yang diperoleh akan semakin meningkat. Salah satu cara guru untuk menumbuhkan motivasi intrinsik siswa adalah dengan membangkitkan ketertarikan siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan memberikan pengetahuan kepada siswa akan sasaran dan manfaat dari materi yang akan dipelajari.

3. Bagi Keluarga

Keluarga yakni orang tua dan anggota keluarga lainnya disarankan untuk membina hubungan yang baik dan erat dengan anak. Karena terbukti bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Hubungan keluarga yang baik akan memicu semangat siswa untuk


(41)

belajar. Penulis menyarankan agar orang tua dan anggota keluarga lainnya membina hubungan yang akrab, dekat, saling sayang menyayangi, harmonis, saling tenggang rasa dan saling mengerti dengan anak, sehingga anak tersebut lebih bersemangat pada saat belajar, karena merasa didukung oleh keluarganya. 4. Bagi Siswa

Siswa harus mempunyai pemahaman mengenai motivasi intrinsik, yaitu dengan cara berusaha untuk menyenangi materi akuntansi dan memperhatikan pada saat guru menjelaskan serta tidak cepat menyerah apabila menemukan kesulitan dalam belajar. Karena apabila motivasi intrinsik untuk belajar tinggi, maka prestasi yang diperoleh akan semakin meningkat. Siswa juga harus membina hubungan baik dan berusaha dekat dengan keluarga serta menumbuhkan sikap saling mengerti, saling membantu dan saling tenggang rasa antar sesama anggota keluarga. Apabila hubungan dengan keluarga terjalin dengan baik, maka akan tumbuh semangat untuk belajar dan berusaha membuat keluarga bangga dengan apa yang kita capai.

5. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara ---. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosda Karya Offset

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Djamarah, S,B. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan pembelajaran. Bandung: Humaniora Gunarsa, S,D. (2010). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia Handoko, Y. (2004). Akuntansi. Jakarta : PT Bumi Aksara

Hartinah, S. (2008).Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama Hasan, A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hidayanto, D,N. (2008).Mengenal manusia dan pendidikan. Yogyakarta : Liberty Ihsan, F. (2010). Dasar-Dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta: Rineka

Cipta

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruz Media Grup

Musbikin, I. (2012). Mengatasi Anak Mogok Sekolah dan Malas Belajar. Jogjakarta: Laksana


(43)

Mustaqim dan Abdul Wahib. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Pabundu, M, T. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Prayitno, E. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud P2LPTK

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)

Purwanto, Ng. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Remaja Rosda Karya Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Santrock, J,W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group

Makmun, A,S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Slavin, R,E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta : Indeks

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

--- . (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niga II. Bandung : Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset Syamsu Yusuf dan Nani M Sugandhi. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada

Sukmadinata, N,S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tirtaraharja dan Sula. (1995). Pengantar Pendidikan. Jakara : Depdikbud Uno, H,B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara


(44)

Sumber Jurnal :

Ghullam Hamdu, Lisa Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus Terhadap Siswa Kelas IV SN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasik). Vol.12 No.1, April 2011

Sumber Skripsi :

Anita Wiani. (2008). Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Eksplanatory Pada Peserta Didik Kelas X di SMA negeri Kabupaten Subang). Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Lia Nur Oktaviana. (2011). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Ni Luh Made Ratnasari Ningsih. (2011). Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Puragabaya Bandung. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Tanti Setiawati. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMAN 24 Bandung. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengolahan data mengenai motivasi intrinsik, menunjukkan bahwa motivasi intrinsik siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori sedang.

2. Hasil pengolahan data mengenai lingkungan keluarga, menunjukkan bahwa lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori rendah.

4. Motivasi intrinsik memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

5. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

6. Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.


(2)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga terbukti dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah untuk lebih berupaya dalam menumbuhkan motivasi intrinsik dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan keluarga siswa dengan memberikan pengarahan-pengarahan agar sekolah dan keluarga siswa dapat bekerja sama untuk memberikan bimbingan, arahan dan dukungan kepada siswa dalam belajar. 2. Bagi Guru

Guru harus lebih berupaya untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Karena dengan adanya motivasi intrinsik yang tinggi, maka prestasi yang diperoleh akan semakin meningkat. Salah satu cara guru untuk menumbuhkan motivasi intrinsik siswa adalah dengan membangkitkan ketertarikan siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan memberikan pengetahuan kepada siswa akan sasaran dan manfaat dari materi yang akan dipelajari.

3. Bagi Keluarga

Keluarga yakni orang tua dan anggota keluarga lainnya disarankan untuk membina hubungan yang baik dan erat dengan anak. Karena terbukti bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Hubungan keluarga yang baik akan memicu semangat siswa untuk


(3)

belajar. Penulis menyarankan agar orang tua dan anggota keluarga lainnya membina hubungan yang akrab, dekat, saling sayang menyayangi, harmonis, saling tenggang rasa dan saling mengerti dengan anak, sehingga anak tersebut lebih bersemangat pada saat belajar, karena merasa didukung oleh keluarganya. 4. Bagi Siswa

Siswa harus mempunyai pemahaman mengenai motivasi intrinsik, yaitu dengan cara berusaha untuk menyenangi materi akuntansi dan memperhatikan pada saat guru menjelaskan serta tidak cepat menyerah apabila menemukan kesulitan dalam belajar. Karena apabila motivasi intrinsik untuk belajar tinggi, maka prestasi yang diperoleh akan semakin meningkat. Siswa juga harus membina hubungan baik dan berusaha dekat dengan keluarga serta menumbuhkan sikap saling mengerti, saling membantu dan saling tenggang rasa antar sesama anggota keluarga. Apabila hubungan dengan keluarga terjalin dengan baik, maka akan tumbuh semangat untuk belajar dan berusaha membuat keluarga bangga dengan apa yang kita capai.

5. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara ---. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosda Karya Offset

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Djamarah, S,B. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan pembelajaran. Bandung: Humaniora Gunarsa, S,D. (2010). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia Handoko, Y. (2004). Akuntansi. Jakarta : PT Bumi Aksara

Hartinah, S. (2008).Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama Hasan, A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hidayanto, D,N. (2008).Mengenal manusia dan pendidikan. Yogyakarta : Liberty Ihsan, F. (2010). Dasar-Dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta: Rineka

Cipta

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruz Media Grup

Musbikin, I. (2012). Mengatasi Anak Mogok Sekolah dan Malas Belajar. Jogjakarta: Laksana


(5)

Mustaqim dan Abdul Wahib. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Pabundu, M, T. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Prayitno, E. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud P2LPTK

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi (POPS)

Purwanto, Ng. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Remaja Rosda Karya Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Santrock, J,W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group

Makmun, A,S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Slavin, R,E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta : Indeks

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

--- . (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niga II. Bandung : Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset Syamsu Yusuf dan Nani M Sugandhi. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada

Sukmadinata, N,S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tirtaraharja dan Sula. (1995). Pengantar Pendidikan. Jakara : Depdikbud Uno, H,B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara


(6)

Sumber Jurnal :

Ghullam Hamdu, Lisa Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap

Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus Terhadap Siswa Kelas IV SN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasik). Vol.12 No.1, April 2011

Sumber Skripsi :

Anita Wiani. (2008). Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Eksplanatory Pada Peserta Didik Kelas X di SMA negeri Kabupaten Subang).

Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Lia Nur Oktaviana. (2011). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung : Pendidikan

Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Ni Luh Made Ratnasari Ningsih. (2011). Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan

keluarga terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Puragabaya Bandung. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas

Pendidikan Indonesia

Tanti Setiawati. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMAN 24 Bandung. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wonogiri Tahun Ajaran 2010 2011

2 12 185

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS MAN TANJUNG MORAWA T.A 2016/2017.

0 2 30

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2

0 1 18

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN EFIKASI DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA BPI 1 BANDUNG.

0 0 40

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 14 BANDUNG.

0 3 58

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON.

0 3 51

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung.

6 13 49

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

5 15 59

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

0 0 40