Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Toko Kopi Morning Glory Café di Kota Bandung).

(1)

ABSTRACT

Indonesian society is now began to idolize the coffee that is visible from the high growth in consumption of processed coffee products in the country to 7.5 percent per year. Along with the growth of middle economic class and lifestyle changes, the performance of the coffee processing industry in the country has increased significantly. Especially since the development of the agricultural sector of coffee accompanied with a population that is increasingly enjoying coffee. With the number of people who have a high lifestyle and is in dire need of coffee and coffee outlets with an increasingly competitive service, must be considered by companies like Morning Glory Café..

On the basis of the description above, the authors are interested in conducting research located at the Morning Glory Cafe, which focuses on the implementation of the Marketing Mix on Consumer Purchase Decision.

In this study the authors used survey method by distributing questionnaires to obtain data required as many as 378 respondents. To prove the Marketing Mix have influence on Consumer Purchase Decision, the calculations in this study used statistical regression calculations. From the calculation of the statistical regression calculation was done through SPSS 20:00 the obtained level of 0.698 which means that the influence of the Marketing Mix by 62.6% have influence on Consumer Purchase Decision, while the remaining 36.4% is influenced by other factors. Significance of values obtained for 0000 as 0.000 <0.05 then this means that H0 is rejected and H1 is accepted.

From the above explanation shows that there is a significant relationship between Marketing Mix with Consumer Purchase Decision, then the increase or decrease in either of these variables will increase or decrease the other variables have a positive effect.


(2)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

Masyarakat Indonesia kini mulai menggemari kopi yang terlihat dari tingginya pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan dalam negeri sampai 7,5 persen per tahun. Seiring dengan pertumbuhan kelas ekonomi menengah dan perubahan gaya hidup mereka, kinerja industri pengolahan kopi dalam negeri mengalami peningkatan signifikan. Terlebih karena perkembangan sector pertanian kopi yang diiringi dengan jumlah penduduk yang semakin menikmati kopi. Dengan banyaknya masyarakat yang memiliki gaya hidup tinggi dan sangat membutuhkan kopi serta tempat penjualan kopi dengan pelayanan yang semakin kompetitif, harus diperhatikan oleh perusahaan seperti Morning Glory Café.

Atas dasar uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berlokasi di Morning Glory Cafe yang menitikberatkan pada pelaksanaan Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dengan menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebanyak 378 orang responden. Untuk membuktikan Marketing Mix mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen, maka dalam penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan perhitungan regresi berganda. Dari hasil perhitungan statistik dengan perhitungan regresi yang telah dilakukan melalui program SPSS 20.00 maka diperoleh tingkat pengaruh sebesar 0,698 yang berarti Marketing Mix memiliki pengaruh sebesar 62,6% terhadap Keputusan Pembelian Konsumen, sedangkan sisanya 36,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dari nilai signifikansi diperoleh sebesar 0.000 karena 0.000 < 0.05 maka hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Marketing Mix dengan Keputusan Pembelian Konsumen, maka kenaikan ataupun penurunan salah satu dari kedua variabel tersebut akan menaikkan atau menurunkan variabel lainnya karena pengaruhnya positif.


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR TABEL……… ix

DAFTAR GAMBAR……… xiii

DAFTAR LAMPIRAN……… xvi

ABSTRACT……… iii

ABSTRAK……… iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 8

1.3 Tujuan Penelitian……… 8

1.4 Kegunaan Penelitian……… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran ……… 10

2.1.1 Manajemen Pemasaran……….. 12


(4)

Universitas Kristen Maranatha vi

2.1.2.1 Definisi Kualitas Pelayanan……… 21

2.1.3 Perilaku Konsumen……… 25

2.1.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen……….. 25

2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen………... 26

2.2 Kerangka Pemikiran………... 32

2.3 Model Penelitian…….……… 35

2.4 Pengembangan Hipotesis……… 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metoda Penelitian………. 37

3.2 Operasional Variabel……… 38

3.3 Populasi dan sampel……….. 41

3.3.1 Populasi………. 41

3.3.2 Sampel……….. 42

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel……… 43

3.4 Metode Pengumpulan Data……… 43

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 44

3.5.1 Uji Validitas……… 44

3.5.2 Uji Reliabilitas……….… 46

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel………. 46


(5)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian………... 52

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 53

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 54

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan 55 4.1.4 Analisis karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Mengunjungi Moning Glory Cafe ... 57

4.1.5 Analisis Pernyataan Responden Mengenai Marketing Mix yang Dilakukan Morning Glory Cafe... 58

4.1.6 Analisis Pernyataan Responden Mengenai Keputusan Pembelian Di Morning Glory Cafe... 66

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas... 71

4.2.1 Hasil Pengujian Validitas... 71

4.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 73

4.2.2.1 Uji Reliabilitas Product... 73

4.2.2.2 Uji Reliabilitas Price... 74

4.2.2.3 Uji Reliabilitas Placa... 75

4.2.2.4 Uji Reliabilitas Promotion... 76

4.2.2.5 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian... 77

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian di Morning Glory Cafe... 79


(6)

Universitas Kristen Maranatha viii

4.3.1 Hipotesis... 79

4.3.2 Analisis Regresi Berganda……… 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 82

5.3 Saran………. 82

DAFTAR PUSTAKA……….. xiv


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

I Tabel Pertumbuhan PDB Indonesia Tahun 2012……….. 3

II Pengeluaran Penduduk Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Tahun 2011 (dalam persentase)……….. 4

III Operasional Variabel Penelitian………... 40

IV Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 53

V Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 55

VI Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan.... 56

VII Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Mengunjungi Morning Glory Cafe dalam Sebulan... 57

VIII Produk Minuman Kopi yang Ditawarkan Morning Glory Café Beragam……… 58

IX Kualitas Kopi di Morning Glory Café sesuai dengan selera konsumen……….. 59

X Bentuk Penyajian Produk Minuman Kopi Menarik……… 59

XI Ukuran Produk Kopi Memenuhi Standardisasi Minuman Kopi Umumnya……….. 60

XII Tingkat Pelayanan Morning Glory Café Sangat Memuaskan….. 60

XIII Harga Produk Minuman Kopi di Morning Glory Café Relatif Terjangkau……… 61


(8)

Universitas Kristen Maranatha x

XIV Harga Produk Minuman Kopi Sesuai dengan Kualitas Produk Minuman Kopi Morning Glory Café……… 62 XV Lokasi Morning Glory Café Sangat Strategis dan Mudah

Dijangkau……….. 62

XVI Kebersihan Morning Glory Café Sangat Terjaga dengan Baik… 63 XVII Morning Glory Café Memiliki Tata Letak Tempat Duduk

Konsumen yang Nyaman……….. 64 XVIII Ruangan dan Furniture Morning Glory Café Menarik

Konsumen dan Memiliki Fasilitas yang Lengkap……… 64 XIX Responden Mudah Mengakses Informasi pada Media Promosi

yang Dilakukan oleh Morning Glory Café………... 65 XX Responden memilih Morning Glory Café karena Tertarik

dengan Kualitas Minuman Kopi, Harga, Lokasi dan Promosi

yang Dilakukan oleh Morning Glory Café………... 66 XXI Responden Memiliki Kebutuhan Akan Minuman Kopi………... 67 XXII Responden Sangat Mudah Mencari Informasi Tentang Produk

Kopi Morning Glory………. 68 XXIII Setelah Mendapatkan Informasi, Responden Menilai Bahwa

Produk Kopi yang Ditawarkan Memiliki Kualitas yang Sesuai dengan Standar Mutu dan Kepuasan Responden……….. 68 XXIV Responden Memutuskan Untuk Membeli Produk Kopi Morning

Glory karena Harga yang Sesuai dengan Mutu dan Kualitas


(9)

XXV Responden Memutuskan Untuk Membeli Produk Kopi Morning Glory Karena Produk Kopi yang Sesuai Dengan Selera

Responden………. 70

XXVI Responden Merasa Puas Terhadap Produk Minuman Kopi Morning Glory……….. 70

XXVII Hasil Uji Validitas Variabel X (Marketing Mix)……….. 71

XXVIII Hasil Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)………... 72

XXIX Uji Reliabilitas Product……… 73

XXX Item-Total Statistics Product………... 74

XXXI Uji Reliabiltas Price……….. 74

XXXII Item-Total Statistics Price……… 75

XXXIII Uji Reliabilitas Place……… 75

XXXIV Item-Total Statistics Place……….. 76

XXXV Uji Reliabilitas Promotion……….. 76

XXXVI Item-Total Statistics Promotion……….. 77

XXXVII Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Konsumen……… 77

XXXVIII Item-Total Statistics Keputusan Pembelian Konsumen………… 78

XXXIX Variables Entered/Removed... 79

XL Model Summary………... 80

XLI ANOVA……… 81


(10)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

1 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran………. 9 2 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen …………... 32


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner………. xvii

Lampiran 2 Hasil Karakteristik Responden………. xviii

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas………. xix


(12)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

KOPI adalah salah satu komoditi yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari 90 persen biji kopi dihasilkan di negara-negara berkembang tetapi dikonsumsi terutama di negara maju. Indonesia mempunyai reputasi sebagai salah satu negara produsen kopi terbaik di dunia. Negeri ini memiliki daerah-daerah penghasil kopi yang unik seperti kopi Aceh (Gayo Coffee dan Mandheling Coffee), kopi Jawa dari Jawa Timur, kopi Toraja dari Sulawesi Selatan, dan kopi luwak. Menurut Vien Dimyanti dalam http://www.jurnas.com, tahun 2013, kopi merupakan produk yang popular untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia termasuk kopi luwak.

Menurut Yusuf Sumarta, Direktur PT JJ Multi Utama Indonesia, produsen kopi premium JJ Royall Coffee dalam Bloomberg Businessweek, tahun 2013, orang Indonesia jarang mendapatkan kopi dengan kualitas terbaik. Penyebabnya kopi berkualitas nomer satu di Indonesia justru lebih banyak diekspor.

Menurut staff ahli Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian Heri Moerdiono dalam Bloomberg Businessweek, tahun 2013, rendahnya produktivitas kopi di Indonesia disebabkan oleh petani masih banyak menggunakan bibit asalan. Disamping itu, pengelolaan kebunnya pun belum sesuai standar teknis sehingga membuat tanaman banyak yang rusak, umurnya tua, dan


(13)

2

mudah terserang hama dan penyakit. Harga kopi sangat berfluktuasi sehingga menyulitkan saat bertransaksi dengan petani atau pedagang pengumpul dan sulit juga untuk menjualnya. Permasalahan yang kompleks ini membuat komoditas kopi ini sulit untuk berkembang.

Masyarakat Indonesia kini mulai menggemari kopi yang terlihat dari tingginya pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan dalam negeri sampai 7,5 persen per tahun. Seiring dengan pertumbuhan kelas ekonomi menengah dan perubahan gaya hidup mereka, kinerja industri pengolahan kopi dalam negeri mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan signifikan tersebut dapat dilihat dari ekspor produk kopi olahan naik hingga lebih dari 17,49 persen pada 2012 atau meningkat dari 268,6 dolar AS (Rp2,8 juta) pada 2011 menjadi 315,6 dolar AS (Rp3,09juta) pada 2012.( Ida Nurcahyani, 2013 dalam http://www.antaranews.com /berita/381887/orang-indonesia-kian-suka-ngopi). Dapat dilihat bahwa beberapa tahun terakhir ini, Peminat kopi di Indonesia sangat berkembang dengan pesat.

Perkembangan minat beli konsumen terhadap produk minuman alternative Indonesia, yaitu kopi, didukung oleh peningkatan daya beli konsumen Indonesia yang dapat dilihat dari peningkatan PDB per kapita Indonesia tahun 2012 sebesar 6,275%. Dapat dilihat dari tabel berikut ini:


(14)

3

Universitas Kristen Maranatha

Tabel I

Tabel Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2012

LAPANGAN USAHA 2012**

I I sd

II I sd III I sd IV 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 4,27 4,11 4,52 3,97

2. Pertambangan dan Penggalian 2,54 2,91 1,83 1,49

3. Industri Pengolahan 5,48 5,36 5,56 5,73

4. Listrik, Gas & Air Bersih 5,68 6,09 6,10 6,40

5. Konstruksi 7,21 7,27 7,40 7,50

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 9,98 9,94 10,10 9,98

7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,98 9,94 10,10 9,98

8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan 6,36 6,72 6,97 7,15

9. Jasa-jasa 5,49 5,62 5,23 5,24

Produk Domestik Bruto 6,29 6,32 6,26 6,23 Produk Domestik Bruto Tanpa Migas 6,74 6,80 6,84 6,81

Sumber : http://www.bps.go.id.

Peningkatan PDB per kapita ini memperlihatkan pertumbuhan bisnis dalam negeri berkembang dengan baik. Salah satu industri yang berkembang pesat saat ini yaitu dalam bidang makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat dari data pengeluaran penduduk rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang tahun 2011 pada tabel II dibawah ini:


(15)

4

Tabel II

Pengeluaran Penduduk Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Tahun 2011 (dalam persentase)

Sumber : http://www.bps.go.id/booklet/Booklet_Agustus_2011.pdf.

Tabel II menunjukkan permintaan masyarakat terhadap kelompok barang makanan dan minuman lebih tinggi daripada kelompok barang lain-lainnya sebesar 49.95%. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia sekarang lebih memilih untuk mengeluarkan uang lebih untuk makanan dan minuman sehingga membuat gaya hidup mengkonsumsi kopi ini dapat berkembang dengan pesat.

Semakin banyaknya peminat kopi di tanah air, maka dapat dikatakan menjadi adanya peluang bisnis untuk membuka coffee shop. Dimana sekarang coffee shop saat ini merupakan sesuatu yang cocok dengan gaya hidup orang

20%

18% 49%

2%

8%

2% 1% Perumahan dan fasilitasrumah tangga

Barang dan Jasa Makanan & Minuman Pakaian, Alas kaki dan Tutup Kepala

Barang-barang Tahan Lama

Pajak dan Asuransi Keperluan pesta dan Upacara


(16)

5

Universitas Kristen Maranatha Indonesia saat ini. Konsumen kopi, baik usia tua maupun usia muda memilih tempat yang memiliki suasana yang nyaman untuk menghabiskan waktunya bersantai dan berkumpul bersama keluarga maupun kerabat dekat dengan meminum kopi.

Menurut Data dari http://id.openrice.com/ tahun 2013, kini kota Bandung setidaknya memiliki 300 coffee shop. Dengan pertambahan jumlah toko kopi, maka para pelaku usaha coffee shop ini harus memiliki strategi untuk menghadapi persaingan yang kompetitif dalam lingkungan bisnis ini. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan pemasaran intensif, melalui perencanaan Marketing Mix yang handal untuk menjawab tantangan persaingan bisnis ini.

Menurut Kotler (2005:17), yang di alih bahasakan oleh Molan, Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Mc Carthy dalam Kotler dan Keller (2005:18) mengklasifikasikan Marketing Mix menjadi empat besar kelompok yang disebut dengan 4P tentang pemasaran yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).

1. Product (produk)

Penawaran yang berwujud dari perusahaan kepada pasar yang mencakup keragaman produk, kualitas produk, design, warna merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan.


(17)

6

2. Price (Harga)

Sejumlah uang yang di bayar pelanggan untuk produk tertentu. Perusahaan menentukan harga seperti memberikan daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode, pembayaran, syarat kredit.

3. Place (Tempat)

Suatu tempat yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk dan produk tersebut dapat di peroleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran, yaitu dengan menyediakan saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, transportasi.

4. Promotion (promosi)

Meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar 10 sasaran. Promosi penjualan, periklanan, tenaga penjual, public relation, pemasaran langsung.

Para pelaku usaha dalam melakukan pemasaran intensif, mereka dapat menggunakan Marketing Mix dengan manfaat jangka pendek maupun manfaat jangka panjang. Manfaat jangka pendek antara lain adalah menarik minat beli konsumen dan menambah pelanggan baru. Sedangkan manfaat jangka panjang yaitu Point of Differences (POD) yang memiliki arti atribut atau manfaat yang


(18)

7

Universitas Kristen Maranatha sangat diasosiasikan pelanggan dengan sebuah merek, secara positif mengevaluasi, dan yakin bahwa mereka tidak dapat menemukan pengertian yang sama dengan merek pesaing. Para pelaku usaha memiliki suatu produk khusus yang menjadi ciri khas dalam usahanya yang dapat kita sebut juga sebagai Point of Differences (POD) sehingga dapat menarik pelanggan.

Seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang berkembang disertai perubahan gaya hidup masyarakat kelas ekonomi menengah, Hal ini pun membuat masyarakat Indonesia semakin konsumtif dalam kebutuhan sekunder dan tersier, termasuk pilihan produk kopi sebagai minuman masyarakat Indonesia setiap hari, situasi ini dapat dikatakan membuat adanya peluang membuka toko kopi di Indonesia.

Para pelaku usaha coffee shop yang sudah ada saat ini harus mulai memikirkan cara agar dapat bertahan dari ancaman-ancaman yang akan dating melalui komposisi produk yang khas atau berbeda dari coffee shop yang lainnya sehingga membuat pelaku usaha coffee shop memiliki competitive advantages atau keunggulan bersaing dari persaingan coffee shop- coffee shop di Bandung.

Salah satu coffee shop yang ada di kota Bandung yaitu Morning Glory Café yang berlokasi di Setrasari Mall C 2 No. 31, Bandung ini adalah salah satu pelaku usaha toko kopi yang berada di Bandung. Morning Glory Café ini menjual berbagai macam menu kopi yang diantaranya adalah cappuccino, black coffee, hazelnut crème brulle dan kopi luwak. Semakin banyaknya coffee shop yang berada di kota Bandung ini membuat Morning Glory Café harus mengevaluasi dan


(19)

8

menganalisis bauran pemasaran agar menarik minat beli konsumen dan menghadapi persaingan saat ini.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk indentifikasi dan menganalisis peranan marketing mix terhadap keputusan pembelian konsumen dengan judul “Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian” (Studi kasus pada toko kopi “Morning Glory”) di Kota Bandung.


(20)

9

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilihat persaingan yang harus dihadapi oleh Morning Glory, Maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi penilaian konsumen terhadap pelaksanaan marketing mix yang dilakukan oleh Morning Glory ?

2. Berapa besar pengaruh Marketing Mix terhadap keputusan pembelian konsumen pada Morning Glory ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dengan judul pengaruh Marketing Mix terhadap keputusan pembelian (Studi Kasus pada Morning Glory Café) adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi penilaian konsumen terhadap pelaksanaan marketing mix yang dilakukan oleh Morning Glory.

2. Untuk mengetahui pengaruh Marketing Mix terhadap keputusan pembelian konsumen pada Morning Glory.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan menjadi kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan teoritis dan memperluas wawasan untuk


(21)

10

mempelajari secara langsung dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan Marketing Mix dalam mendorong keputusan pembelian konsumen.

3. Bagi akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan referensi dan wacana khususnya yang berkaitan dengan masalah marketing mix serta keputusan pembelian konsumen.


(22)

83

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Melihat Hasil Penyajian data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan tanggapan atau persepsi konsumen mengenai pelaksanaan marketing mix yang dilakukan oleh Morning Glory dinilai baik, hal ini dapat dilihat dari setiap jawaban responden yang mayoritas menjawab setuju dari setiap pertanyaan yang diajukan.

2. Pengaruh Marketing Mix (Variabel X) terhadap Keputusan Pembelian (Variabel Y) sebesar 69.8 %. Besar hubungan/keeratan variabel X dan Y dalam penelitian ini yaitu 83.6 %. Sedangkan nilai sig. sebesar 0.000

3. Variabel Product, Price, Place, dan Promotion memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Pembelian Konsumen.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat lebih menngkatkan lagi Keputusan Pembelian Konsumen. Adapun saran-saran tersebut adalah :


(23)

82

1. Morning Glory Cafe dapat meningkatkan pelayanan yang lebih tanggap dan lebih ramah kepada konsumen.

2. Morning Glory Cafe dapat membuat lokasi yang sangat bersih dan memiliki kenyaman serta keindahan yang berbeda dengan Cafe Lainnya.

3. Morning Glory Cafe harus bersaing dalam memberikan dan menyediakan fasilitas lainnya yang sangat nyaman, bersih dan terjangkau.

4. Bagi peneliti yang memang tertarik untuk meneliti masalah ini, dapat menganalisis variable lainnya yang dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen. Dapat dilakukan penelitian terhadap lokasi, fasilitas, persepsi harga dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan untuk meningkatkan keilmuan yang ada pada dunia bisnis.


(24)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. (2006). Metodologi Penelitian. Bandung, Alfabeta.

Belch, M & George. (2007). Advertising Appeal of Consumer Behavior: Management of Brand. International Edition: Pearson Education. New Jersey: Prentice-Hall. Carpenter, G. (2006). Brand of Building and Consumer Care. Englewood, New Jersey :

Prentice Hall.

Crosby, Philip B. (2006). Quality is Free. Mc-Graw Hill Book, Inc. New York.

Deming, W. Edwards. (2004). Out of Crisis. Massachussetts Institute of Technology. Cambridge.

Kartajaya, Hermawan. (2004). Hermawan Kartajaya on brand Seri 9 Elemen Marketing. PT

Mizan Pustaka, Bandung

Krajewski & Ritzman (2007). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Mollan. Edisi Keduabelas. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Kotler & Keller (2010). Marketing Management, The Millenium Edition. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice Hall.

Kotler, Philip.(2010). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, Alih Bahasa Benyamin Molan, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas,Jilid 1, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Amstrong (2009). Prinsip-prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001). Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.


(25)

Lovelock & Laurent. (2007). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. PT. Prenhallindo: Jakarta.

Nasition, M.N. (2004). Manajemen Mutu Terpadu. Cetakan ketiga. Edisi Revisi. Ghalia. Bogor.

Payne, Andrian (2001). Service Marketing Pemasaran Jasa, Andi Offset, Bandung.

Schiffman, Kanuk (2004). Consumer Behavior, International Edition: Pearson Education. New Jersey: Prentice-Hall.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sekaran, Uma (2006). Research Methods for Business A Skill Building, Approach. New York-USA, John Wiley & Sons.

Tciptono, Fandy (2005). Marketing Scales, Penerbit Andy,Yogyakarta.

Umar, Husein (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Parasuraman, Zeithaml, And Berry. (2006). Cunsomer Behavior, and Marketing Strategy. New York: The Free Press A Division of Macmillan Inc.

Pawitra, T. (1993). Kepuasan Pelanggan Sebagai Keunggulan Daya Saing. Jurnal of Marketing Prasetiya Mulya, 1, 1, pp1-9.

Peter, J.Paul, Olson, Jerry C. (2002). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1.

Peter, J.Paul, Olson, Jerry C. (2002). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2.


(26)

Universitas Kristen Maranatha xv

Setiono, R.B. (2004). Buku panduan pelaksanaan Quality Circle. Mega Prima, Jakarta. Zeltham, Valarie, E., Bitner, Mary Jo. (2006). Service Marketing: Integrating Customer

Focus Across The Firm. 2nd Edition. McGraw Hill Companies Inc.

Yamit, Zulian. (2005). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Ekonesia: Yogyakarta. www.proquest.com

www.wikipedia.com www.mars-marketing.com www.detikbussines.com


(1)

10

mempelajari secara langsung dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan Marketing Mix dalam mendorong keputusan pembelian konsumen.

3. Bagi akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan referensi dan wacana khususnya yang berkaitan dengan masalah marketing mix serta keputusan pembelian konsumen.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Melihat Hasil Penyajian data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan tanggapan atau persepsi konsumen mengenai pelaksanaan marketing mix yang dilakukan oleh Morning Glory dinilai baik, hal ini dapat dilihat dari setiap jawaban responden yang mayoritas menjawab setuju dari setiap pertanyaan yang diajukan.

2. Pengaruh Marketing Mix (Variabel X) terhadap Keputusan Pembelian (Variabel Y) sebesar 69.8 %. Besar hubungan/keeratan variabel X dan Y dalam penelitian ini yaitu 83.6 %. Sedangkan nilai sig. sebesar 0.000

3. Variabel Product, Price, Place, dan Promotion memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Pembelian Konsumen.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat lebih menngkatkan lagi Keputusan Pembelian Konsumen. Adapun saran-saran tersebut adalah :


(3)

82

1. Morning Glory Cafe dapat meningkatkan pelayanan yang lebih tanggap dan lebih ramah kepada konsumen.

2. Morning Glory Cafe dapat membuat lokasi yang sangat bersih dan memiliki kenyaman serta keindahan yang berbeda dengan Cafe Lainnya.

3. Morning Glory Cafe harus bersaing dalam memberikan dan menyediakan fasilitas lainnya yang sangat nyaman, bersih dan terjangkau.

4. Bagi peneliti yang memang tertarik untuk meneliti masalah ini, dapat menganalisis variable lainnya yang dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen. Dapat dilakukan penelitian terhadap lokasi, fasilitas, persepsi harga dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan untuk meningkatkan keilmuan yang ada pada dunia bisnis.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. (2006). Metodologi Penelitian. Bandung, Alfabeta.

Belch, M & George. (2007). Advertising Appeal of Consumer Behavior: Management of Brand. International Edition: Pearson Education. New Jersey: Prentice-Hall. Carpenter, G. (2006). Brand of Building and Consumer Care. Englewood, New Jersey :

Prentice Hall.

Crosby, Philip B. (2006). Quality is Free. Mc-Graw Hill Book, Inc. New York.

Deming, W. Edwards. (2004). Out of Crisis. Massachussetts Institute of Technology. Cambridge.

Kartajaya, Hermawan. (2004). Hermawan Kartajaya on brand Seri 9 Elemen Marketing. PT Mizan Pustaka, Bandung

Krajewski & Ritzman (2007). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Mollan. Edisi Keduabelas. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Kotler & Keller (2010). Marketing Management, The Millenium Edition. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice Hall.

Kotler, Philip.(2010). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, Alih Bahasa Benyamin Molan, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas,Jilid 1, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Amstrong (2009). Prinsip-prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001). Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.


(5)

Lovelock & Laurent. (2007). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. PT. Prenhallindo: Jakarta.

Nasition, M.N. (2004). Manajemen Mutu Terpadu. Cetakan ketiga. Edisi Revisi. Ghalia. Bogor.

Payne, Andrian (2001). Service Marketing Pemasaran Jasa, Andi Offset, Bandung.

Schiffman, Kanuk (2004). Consumer Behavior, International Edition: Pearson Education. New Jersey: Prentice-Hall.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sekaran, Uma (2006). Research Methods for Business A Skill Building, Approach. New York-USA, John Wiley & Sons.

Tciptono, Fandy (2005). Marketing Scales, Penerbit Andy,Yogyakarta.

Umar, Husein (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Parasuraman, Zeithaml, And Berry. (2006). Cunsomer Behavior, and Marketing Strategy. New York: The Free Press A Division of Macmillan Inc.

Pawitra, T. (1993). Kepuasan Pelanggan Sebagai Keunggulan Daya Saing. Jurnal of Marketing Prasetiya Mulya, 1, 1, pp1-9.

Peter, J.Paul, Olson, Jerry C. (2002). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1.

Peter, J.Paul, Olson, Jerry C. (2002). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2.

Stanton, William, (2005), Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Kedua, Edisi Ketujuh, Erlangga : Jakarta.


(6)

Setiono, R.B. (2004). Buku panduan pelaksanaan Quality Circle. Mega Prima, Jakarta. Zeltham, Valarie, E., Bitner, Mary Jo. (2006). Service Marketing: Integrating Customer

Focus Across The Firm. 2nd Edition. McGraw Hill Companies Inc.

Yamit, Zulian. (2005). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Ekonesia: Yogyakarta. www.proquest.com

www.wikipedia.com www.mars-marketing.com www.detikbussines.com